METODE
Metode yang di gunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.
ALAT PERAGA
Alat peraga yang di gunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet.
STRATEGI
Strategi yang di gunakan pada TIK dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan
tanya jawab.
WAKTU
Waktu yang digunakan adalah 60 menit
Hari kamis 29 Juli 2007
Pukul 10.00 11.00 WIB
TEMPAT
Tempat yang di gunakan dalam penyuluhan kesehatan adalah Balai Desa Kutabumi
Surabaya.
RENCANA PELAKSANAAN
Hari / Tanggal
Tempat
: Balai Desa X
Keperluan
kehamilan
Waktu
Peserta
Tamu undangan
Tokoh Masyarakat
Penyuluh
Bidan WINDA
Rencana Kegiatan
No
.
1.
Acara
Wakt
Pembukaa
u
10
mnt
Kegiatan Penyuluhan
Evaluasi
salam Menjawab
Mengucap
kesediaan ibu.
Memperkenalkan dengan
seksama.
diri dan apresiasi.
Mendengarkan
Menyampaikan
2.
Inti
20
mnt
dan
materi tentang
bahaya pada
kehamilan
Menyampaikan
materi tentang tanda
bahaya kehamian
Menjelaskan
tindakan yang harus
dilakukan apabila
mengalami salah
satu dari tanda
bahaya kehamilan
Menjelaskan cara
mengatasi agar tidak
mengalami tanda
bahaya pada
3.
Diskusi
20
kehamilan
Meminta
peserta Peserta
mnt
untuk
mengajukan mengajukan
pertanyaan
4.
Penutup
10
jika pertanyaan.
belum jelas.
Menyimpulkan hasil Peserta
mnt
menjawab
penyuluhan.
Memberi
saran- salam.
saran.
Mengucapkan
terima
kasih
perhatian
atas
dan
mengucapkan salam.
ESTIMASI DANA
Pemasukan
1.Kas
Surabaya
Balai
Desa
Kutabumu
Rp 500.000,-.
2.Sumbangan dari masyarakat dan sponsor
Rp
500.000,Rp
1.000.000,Pengeluaran
Rp
Rp
3.Konsumsi
Rp
4.Door Prize
Rp
200.000,250.000,400.000,150.000,Rp 1.000.000,-
BAB II MATERI
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Macam-macam Faktor Resiko Tinggi Kehamlilan
Ibu dengan tinggi badan kurang dari 140 cm
Bentuk pinggul ibu yang tidak normal
Badan ibu kurus, lemah dan pucat jumlah anak lebih dari 4 orang
Jarak anak kurang dari 2 tahun
Umur ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu
Sering terjadi keguguran sebelumnya
Kepala pusing hebat
Kaki bengkak
Perdarahan pada waktu hamil
Jangan panik
Mencari dan mempersiapkan transportasi
Segera bawa ibu ke tempat bidan, puskesmas, RS atau pelayanan kesehatan
yang lain.
Siapkan donor darah bila diperlukan.
kegiatan
penyuluhan
kesehatan
dapat
dilakukan
MEDIA
Leaflet
F. SUSUNAN KEGIATAN
Tahap
Waktu
Awal
5 Menit
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
1. Mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menyampaikan
kontrak waktu
4. Menjelaskan
sekilas tentang
materi penyuluhan
1. Menjawab
Metode
Media
Ceramah
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
Kerja
15 Menit
Penutup
10 Menit
1. memberi
1.
kesempatan pada
ibu untuk bertanya
2. menjawab
pertanyaan
2.
3. mengajukan
pertanyaan
3.
4. mengklasifikasikan
jawaban
4.
5. menyimpulkan
6. mengakhiri
5.
pembicaraan
6.
7. mengucapkan
terimakasih
7.
8. salam
8.
bertanya
memperhatikan
menjawab
memperhatikan
memperhatikan
memperhatikan
menjawab
salam
Ceramah
Leaflet
dan
diskusi
Leaflet
1.
2.
G. EVALUASI
Jelaskan apa yang dimaksud dengan tanda bahaya pada ibu hamil?
Sebutkan macam-macam tanda bahaya pada ibu hamil
H. REFERENSI
Buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
I. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Tanda bahaya adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan adalah tanda-tanda
yang mengindikasikan kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
2. Macam macam tanda bahaya kehamilan
a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada
masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal
terjadi.Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik
yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi.
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,
perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini bias berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi
yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan
ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin
test)merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan
dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
d. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
e. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, mi num banyak dan
f.
g.
h.
i.
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi
dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejalagejala penyakit. Pada infeksi berat dapat
terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa
berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang no rmal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah
yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah
gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormone estrogen
dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari -hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).
Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr% pada trimester II. Nilai tersebut dan
perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
http://ietkekem.blogspot.com/2013/09/satuan-acara-penyuluhan-tanda-tanda.html
Diususn oleh :
Aris Wibowo
A11000615
Bahasan
ok Bahasan
ggal
I.
Keperawatan Maternitas
Keluarga Klien
Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Banyak terjadi perubahan atau adaptasi selama wanita hamil, mulai dari perubahan
secara fisiologis, biologis, maupun psikis/mental. Bagi primigravida ,perubahan tersebut
mungkin merupakan hal yang asing bagi dirinya. Maka dari itu dibutuhkan pengetahuan bagi
ibu hamil tentang adaptasi normal dan abnormal yang terjadi selama kehamilan agar mampu
menilai kesehatan diri dan janinya , sehingga apabila terjadi abnormalitas selama kehamilan
dapat ditangani secara dini.
II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Melalui kegiatan pendidikan kesehatan ini keluarga mampu memahami konsep dasar antenatal
care (ANC)
II.
1.
2.
3.
4.
IV. Metode
a.
Ceramah
b. Diskusi/tanya jawab
III. Media
-
Leaflet
Lembar balik
Kegiatan
Pembukaan
Proses
Evaluasi
Uraian Kegiatan
Penyuluh
Audience
Salam
Menjawab salam
Perkenalan
Mendengar
Menjelaskan maksud Mendengarkan
dan tujuan
Menjelaskan pokok Memperhatikan
masalah : ANC
Memberi kesempatan Bertanya
kepada audience untuk
bertanya
Kilas balik : bertanya Menjawab
kepada audience
Kesimpulan
Mendengarkan
Mengakhiri dengan Menjawab salam
salam
V. Evaluasi
1. Jelaskan kembali pengertian ANC ?
2. Sebutkan kembali salah satu perubahan kehamilan ?
3. Jelaskan kembali pemeriksaan kehamilan ?
4. Jelaskan kembali jadwal pemeriksaan kehamilan ?
VI. Referensi
Helen Farrer, 2001, Perawatan Maternitas, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta
Waktu
(menit)
2
2
3
15
10
5
3
2
Waktu
Tindakan
Kunjungan
Sebulan sekali. - Pemeriksaan laboratorium.
-
Pemeriksaan ultrasonografi.
Rencana
untuk
pengobatan
penyakit,
Dua
minggu-
sekali
sampai pengobatan.
ada
kelahiran.
tanda-
Pemeriksaan ultrasonografi.
kehamilan,
komplikasi
kehamilan.
-
b. Vagina
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
c.
Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
d. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotropin. Penampakan payudara
pada ibu hamil antara lain: payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam),
glandula mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol, belum mengeluarkan ASI,
baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat
berlangsung.
2. Sistem Kardiovaskuler
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:
a.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro - plasenter.
c.
a.
Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah. Serum darah bertambah
25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
b.
Sel Darah
Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih meningkat mencapai
10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal, protein darah; albumin dan gamma
globulin menurun pada triwulan I sedangkan fibrinogen meningkat. Keluhan yang sering
berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian: dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi
ortostatik.
3. Sistem Respirasi
Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena kebutuhan
metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena dorongan rahim yang besar
menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 25 %
dari biasanya.
4. Sistem Pencernaan
a.
Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.
a.
Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan janin/plasenta/air ketuban 3,5
liter.
5. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan turunnya kepala
bayi pada hamil tua.
6. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone.
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan
usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50%
diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus
SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai
PENGANTAR
III.
Bidang studi
: Kesehatan masyarakat
Topik
: KB
Sub topik
Sasaran
Hari/tanggal
Jam
: 11.00 WIB
Waktu
: 20 menit
Tempat
IV.
V.
MATERI
Terlampir
VI.
METODE
A. Ceramah
B. Tanya jawab
VII.
MEDIA
A. Materi SAP
B. Powerpoint dan Leaflet
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
N
Waktu
Kegiatan penyuluhan
o
1
Pembukaan:
Kegiatan peserta
1. Menjawab salam
2.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
2
Pelaksanaan:
menit 1.
dan
menyimak
pembicara
Materi:
a.
b.
pemakaian
alat
kontrasepsi
c.
3
Evaluasi:
menit
kembali
apa
yang pertanyaan
dan
menjawab
b.
Pertimbangan
pemakaian
alat
kontrasepsi
c.
4
menit
IX.
PENGESAHAN
Yogyakarta, 6 Januari 2011
Sasaran
Pemberi penyuluhan
Masyarakat
Asmi Farwati
Mengetahui,
Dosen pembimbing
Yuli Isnaeni, S. Kep, Ns. M. Kep, Sp. Kom
X.
EVALUASI
A. Essay
B. Pertanyaan
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
3. Macam-macam alat kontrasepsi
XI.
LAMPIRAN MATERI
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat
kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.
B. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI
C. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal,
alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1. Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2) Kenaikan berat badan
3) Muncul flek hitam pada wajah
4) Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
a.
a)
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c)
Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM
dalam
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano, klien
merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan
memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang
cepat setelah pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus
dan tidak mempengaruhi ASI
c)
Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai
dengan kebutuhan
Kekurangan implant, yaitu:
b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus
terpendek dikurangi 18.
c.
1)
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca
persalinan
Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan
HIV/AIDS.
5)
Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia
kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.
XII.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika:
Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.
KEGIATAN
No
TAHAP
WAKTU
PERAWAT
1.
Pembukaan
5 menit
a. Memberikan
salam
b. Persepsi tentang
Makanan
PESERTA
a. Peserta menjawab
salam
b. Peserta menjawab
dengan benar
Pendamping ASI
2.
Pelaksanaan
20 menit
a. Menjelaskan isi
a. Peserta
materi tentang
mendengarkan
Makanan
dengan seksama
Pendamping ASI
b. Peserta
b. Menjelaskan cara
memperhatikan
membuat dan
menyajikan
Makanan
c. Peserta
menjawab
Pendamping ASI
beberapa
pertanyaan
c. Mengevaluasi
secara verbal
yang dilontarkan
perawat
pada peserta
penkes
3.
Penutup
5 menit
a. Menyimpulkan
hasil kegiatan
b. Mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan
salam
H. METODE PENYAMPAIAN
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi
I. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat peraga
J. SETTING TEMPAT
: Audience : Observer : Demonstrator
: Penyaji SAP : Moderator : Penanggungjawab
a. Peserta
memperhatikan
b. Peserta
menjawab salam
K. Pembagian Peran
1. Penanggung jawab : Tunipah
Tugas:
a. Membuat satuan acara pengajaran
b. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan mulai dari awal sampai
akhir kegiatan yang berkaitan dengan Penkes Makanan Pendamping ASI.
2. Moderator: Trinoval Yanto Nugroho
Tugas:
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan anggota
3. Demonstrator : Yatmin Fransisca dan Zaena Fery A
Tugas: Mendemonstrasikan Makanan Pendamping ASI
4. Observer: Sugeng Basuki
Tugas:
Mengamati
jalannya
pelaksanaan
kegiatan
Penkes
Makanan
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan
kolostrum kepada bayinya. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang
dapat melindungi bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh
karena itu kolostrum jangan dibuang.
3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan)
menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau
pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat
menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
4. MP-ASI yang diberikan tidak cukup
Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan
tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa
anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau
minyak pada makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang
gizi terutama energi dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut
dalam lemak.
5. Pemberian MP-ASI sebelum ASI
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang
diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI
terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI
berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat
anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.
6. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan
gizi anak tidak terpenuhi.
7. Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja
Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya
frekuensi menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja
karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktASI pada ibu
bekerja. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau
pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.
8. Kebersihan kurang
Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat
menyediakan dan memberikan makanan pada anak. MASIh banyak ibu yang
menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup
makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari
pengasuh anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi
seperti diare (mencret) dan lain-lain.
9. Prioritas gizi yang salah pada keluarga
Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota keluarga
yang lebih besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan untuk anak
baduta dan bila makan bersama-sama anak baduta selalu kalah.
C. HAL-HAL YANG HARUS DIINGAT DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
1. Jenis-jenis makanan padat antara lain :
a. Pisang.
Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang
dihaluskan. Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang
memang umumnya diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1
buah pisang kecil sudah cukup dan bisa anda kerik dengan sendok kecil
agar halus dan mudah ditelan bagi anak anda yang belum punya gigi
saat ini.
b. Bubur beras merah.
Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang
ada di supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun
mudah, anda dapat mencampurkan bubur beras merah yang kaya
dengan vitamin ini dengan susu formula bayi agar lidah bayi anda tidak
merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah sedikit dahulu dan ini bisa
dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.
c. Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau
bayam yang dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda
dapat mencampurkan sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih
dahulu sayurannya dengan pencuci sayuran agar pestisida yang
terdapat di sayuran terbuang.
d. Sereal/biscuit bayi.
Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika
itu biscuit agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya
cukup dengan air hangat.
2. Jenis dan karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan
dengan umur bayi:
a. Bayi 0 6 Bulan
Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan
pendamping, dengan ASI saja sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini
disarankan memang sampai dengan bayi usia 6 bulan. Namun bila
kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau ada hal tertentu yang menyangkut
kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI, pemberian makanan
penunjang bisa dilakukan.
Pada usia 3-4 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti pisang dan
air jeruk manis. Pemberian bubur susu (makanan lumat sampai lembik)
disesuaikan dengan keperluan masing-masing bayi. Makanan padat bayi
pertama ini (bubur susu) dapat dibuat dari tepung seperti tepung beras,
jagung atau havermouth dengan ditambahkan susu dan gula. Pemberian
bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.
Usia sebelum 4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi
harus waspada kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi
alergi, pemberian telur ditangguhkan. Biasanya bayi sudah tahan telur
pada usia 7 bulan ke atas.
Untuk pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai
misalkan sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2
jam sebelumnya tidak diberi apa-apa. Pada bayi usia 5-6 bulan dapat
diberikan 2x bubur susu sehari, buah-buahan dan juga telur.
b. Bayi 6 8 Bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan
makanan campuran yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan
makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur atau
tepung ikan) dan makanan sumber protein nabati seperti tahu, tempe,
sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Sehingga nasi tim ini
merupakan makanan yang mengandung nutrien lengkap.
Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk
memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat
pencernaan.
c. Bayi 8 12 Bulan
Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada
pagi hari sebagai makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari
sekitar jam 13.00 sebagai makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00
18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan
timbulnya anoreksia (berkurangnya atau hilangnya napsu makan)
terhadap makanan lain sehingga anak bisa kekurangan protein dan
kalori yang akhirnya menderita penyakit malnutrisi energi protein.
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah
kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa
bayi telah dibiasakan abyi menerima makanan 3x sehari
3. Makanan Buatan dan Susu Formula
Memberikan makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusui tidak dapat
dilaksanakan, misalnya produksi ASI tidak ada atau sangat kurang. Susu
formula sebagai pengganti ASI kebanyakan dibuat dari susu sapi. Hampir
semua tersedia dalam bentuk bubuk dan hanya memerlukan pengenceran
dengan air matang sebelum disajikan. Pengganti ASI (PASI) ini dapat
dikelompokan berbagai macam baik menurut rasa, menurut Ph cairan, kadar
nutrien, bahan utama protein, maksud penggunaan maupun menurur
komposisi nutriennya.
Bila bayi tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah
cukup mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan
hidangan yang disediakan mungkin juga masih kurang sehingga hidangan
selanjutnya perlu diperbanyak terutama jika bayi masih menangis atau
belum puas.
4. Pentingnya Variasi
Untuk memperkenalkan makanan pada bayi, mulailah dengan 1 jenis
makanan. Tunggu paling tidak selama 4 hari sebelum mengenalkan
makanan jenis lain. Adanya tenggang waktu membuat bayi makin mengenal
dan bisa menerima makanan barunya. Reaksi alergi biasanya baru muncul
beberapa hari setelah jenis makanan itu dikonsumsi. Jika timbul reaksi alergi
jenis tertentu, Anda jadi tahu persis penyebabnya.
Sebagian pakar percaya, penting untuk mulai memperkenalkan sayuran
hijau dulu, sehingga pola citarasa bayi tidak termanjakan' dengan rasa
manis dari buah-buahan. Sebagian pakar lagi menganggap itu hanya mitos
belaka. Menurut mereka, bayi terlahir dengan menyukai yang manis-manis.
Anda bisa mengombinasikan kedua pendapat ini, dan melihat mana yang
paling pas buat bayi Anda.Yang pasti, mengombinasikan berbagai jenis
makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan, memicu selera makannya
plus tidak menjadikannya si pemilih makanan. Jangan sampai ia terbiasa
makan makanan yang itu-itu saja. Ia bisa kekurangan gizi yang
dibutuhkannya.
5. Jadikan Sebagai Rutinitas
Waktu makansarapan, makan siang dan makan malamharus Anda
terapkan secara konsisten. Ini bukannya tanpa alasan. Sistem pencernaan
bayi perlu dilatih untuk belajar menerima, mencerna, serta menyerap
makanan pada waktu-waktu yang ditentukan. Untuk masing-masing waktu
makan itu, sajikan kelompok makanan yang ada dalam tabel 'Jadwal
pemberian makanan si kecil' . Perlu dicatat, kalau kenyang si kecil akan
memberi sinyal. Misalnya, menjulurkan lidah atau memalingkan kepala. Jadi,
jangan takut si kecil akan makan secara berlebihan.
6. Mulai Memperkenalkan Biskuit
Anda sudah bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara
waktu makan. Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik,
sehingga ia bisa membawa tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, ratarata bayi sudah mampu makan sendiri biskuitnya. Umumnya, tekstur biskuit
yang lembut membuat bayi mudah mengemutnya, bahkan akan membantu
merangsang pertumbuhan giginya.
7. Gizi Penting untuk Usia 6-12 Bulan
Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan.
Makin ke atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak.
Berikut urutannya dari paling bawah ke paling atas:
a. Sumber karbohidrat , yakni roti, jagung, nasi, cereal , dan sebagainya,
dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.
UMUR
JENIS
bulan
4 ASI (eksklusif)
Sekehendak
bulan
6 ASI
Sekehendak
bulan
bulan
Sari buah
12x
Bubur susu
12x
9 ASI
Sekehendak
Sari buah
12x
Bubur susu
12x
Tim saring
1x
Telur
1x
12 ASI
Sekehendak
Sari buah
12x
Bubur susu
1x
Tim saring
2x
Telur
1x
e. Hindari pemberian gula dan garam karena selain tidak akan menambah
nutrisi, juga akan mempengaruhi pola kebiasaan makan bayi
f. Pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik tanpa tambahan
pengental / perasa buatan
g. Sesuaikan jumlah makanan dan berikan makanan dalam jumlah bertahap
h. Suhu MP ASI harus dalam suhu ruangan (hangat hangat kuku)
i. Higienis : makanan harus terjaga kebersihannya
12. Contoh beberapa mp asi
a. Beras Merah Brokoli
Bahan : 2 sdm tepung beras merah
50 gr brokoli
50 ml air
50 ml ASI/formula
Cara Membuat :
1) Bersihkan brokoli per kuntum, cuci bersih lalu dikukus. Setelah
matang campur dengan air dan dihaluskan dengan menggunakan
blender.
2) Siapkan panci tuang hasil blender brokili dan tepung beras merah,
masak dalam api kecil hingga matang dan kental.
3) Setelah agak dingin campur dengan ASI, saring dengan menggunakan
saringan kawat.
4) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.
b. Pure Apel
Bahan : 1 bh apel
50 ml ASI/formula
Cara Membuat :
DAFTAR PUSTAKA
- http://papadanmama.com/2009/06/4-makanan-padat-bergizi-untuk-bayi-anda/
- http:/bayisehat.com
- http://parentingislami.wordpress.com/2008/05/27/makanan-pendamping-asimp-asi/
http://pondokibu.com/tag/makanan-pendamping-asi-mp-asi/
C.
METODE
Ceramah
Tanya jawab
D.
MEDIA
Slide power point
Brosur
E.
1.
2.
3.
4.
5.
MATERI
Defenisi Masa Nifas
Infeksi Masa Nifas
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
Terjadinya Infeksi Masa Nifas
Tanda Bahaya Kala Nifas
F.
1.
a)
b)
c)
d)
e)
2.
a)
b)
c)
d)
3.
a)
b)
c)
d)
e)
MATERI
TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS
A.
Defenisi Masa Nifas
Masa nifas adalah pulih kembali, mulai dari partus selesai sampai alat-alat
kandungan kembali sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu masa nifas (puerperium)
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
4.
Pernapasan dapat meningkat dan napas terasa sesak.
5.
Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.
6.
Terjadi gangguan involusi uterus.
7.
Lochia : berbau, bernanah serta kotor.
C.
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
a.
Persalinan berlangsung lama sampai terjadi Persalinan Terlantar
b.
Tindakan Operasi Persalinan
c.
Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah.
d.
Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam.
e.
Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan
antepartum dan post partum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan
dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.
D.
Terjadinya Infeksi Masa Nifas
a.
Manipulasi penolong: terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam, alat yang
dipakai kurang steril
b.
Infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial).
c.
Hubungan seks menjelang persalinan.
d.
Sudah terdapat infeksi intrapartum: persalinan lama terlantar, ketuban pecah
lebih dari enam jam,terdapat pusat infeksi dalam tubuh (lokal infeksi).
E.
Keadaan abnormal pada rahim
Beberapa keadaan abnormal pada rahim adalah :
1.
Sub involusi uteri
Proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses
pengecilan rahim terhambat. Penyebab terjadinya sub involusi uteri adalah
terjadinya infeksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya,
terdapat bekuan darah, atau mioma uteri.
2.
Pendarahan masa nifas sekunder
Adalah pendarahan yang terjadi pada 24 jam pertama. Penyebabnya adalah
terjadinya infeksi pada endometrium dan terdapat sisa plasenta dan selaputnya.
3.
Flegmansia alba dolens
Merupakan salah satu bentuk infeksi puerpuralis yang mengenai pembuluh darah
vena femoralis. Gejala kliniknya adalah :
a.
Terjadi pembengkakan pada tungkai.
b.
Berwarna putih.
c.
Terasa sangat nyeri.
d.
Tampak bendungan pembuluh darah.
e.
Temperatur badan dapat meningkat
F.
Keadaan abnormal pada payudara
Beberapa keadaan abnormal yang mungkin terjadi adalah :
a.
Bendungan ASI
Disebabkan oleh penyumbatan pada saluran ASI. Keluhan mamae bengkak, keras,
H.
Tanda Bahaya Kala Nifas
Selama kala nifas, bidan harus memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda
bahaya :
1.
Demam
2.
Perdarahan aktif
3.
Bekuan darah banyak
4.
Bau busuk dari vagina
5.
Pusing
6.
7.
8.
MATERI
Defenisi Masa Nifas
Infeksi Masa Nifas
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
Terjadinya Infeksi Masa Nifas
Tanda Bahaya Kala Nifas
F.
1.
a)
b)
c)
d)
e)
2.
a)
b)
c)
d)
3.
a)
b)
c)
d)
e)
MATERI
TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS
A.
Defenisi Masa Nifas
Masa nifas adalah pulih kembali, mulai dari partus selesai sampai alat-alat
kandungan kembali sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu masa nifas (puerperium)
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu.
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa post partum oleh karena itu
sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya mengenai tandatanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis, ibu
juga perlu mengetahui kemana ia mencari bantuan tersebut.
Beritahulah ibu jika mengetahui adanya masalah-masalah berikut, maka ia perlu
segera menemui bidan:
a)
Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih
dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut dua kali
dalam setengah jam).
b)
Pengeluaran vagina yang baunya menusuk.
c)
Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung.
d)
Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati atau masalah penglihatan.
e)
Pembengkakkan diwajah atau di tangan.
f)
Demam, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil atau jika merasa
tidak enak badan.
g)
Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan atau terasa sakit.
h)
Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
i)
Rasa sakit, merah, lunak dan/atau pembengkakkan dikaki.
j)
Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau diri
sendiri.
B.
Infeksi Masa Nifas
Setelah persalinan terjadi beberapa perubahan penting diantaranya makin
meningkatnya pembentukkan urin untuk mengurangi hemodilusi darah, terjadi
penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembuluh darah vena sehingga
terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5 oC yang bukan merupakan keadaan
patologis atau menyimpang pada hari pertama. Perlukaan karena persalinan
merupakan tempat masuknya kuman kedalam tubuh, sehingga menimbulkan
infeksi pada kala nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat
genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu
badan melebihi 38 oC tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama
dua hari.
Gambaran Klinis Infeksi Umum dapat dalam bentuk :
1.
Infeksi Lokal
1.
Pembengkakan luka episiotomi.
2.
Perubahan warna lokal.
3.
Pengeluaran lochia bercampur nanah.
4.
Mobilisasi terbatas karena rasa nyeri.
5.
Temperatur badan dapat meningkat.
2.
Infeksi General
1.
Tampak Sakit dan Lemah
2.
Temperatur meningkat diatas 39 oC.
3.
Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat.
4.
Pernapasan dapat meningkat dan napas terasa sesak.
5.
Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.
6.
Terjadi gangguan involusi uterus.
7.
Lochia : berbau, bernanah serta kotor.
C.
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
a.
Persalinan berlangsung lama sampai terjadi Persalinan Terlantar
b.
Tindakan Operasi Persalinan
c.
Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah.
d.
Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam.
e.
Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan
antepartum dan post partum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan
dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.
D.
Terjadinya Infeksi Masa Nifas
a.
Manipulasi penolong: terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam, alat yang
dipakai kurang steril
b.
Infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial).
c.
Hubungan seks menjelang persalinan.
d.
Sudah terdapat infeksi intrapartum: persalinan lama terlantar, ketuban pecah
lebih dari enam jam,terdapat pusat infeksi dalam tubuh (lokal infeksi).
E.
Keadaan abnormal pada rahim
Beberapa keadaan abnormal pada rahim adalah :
1.
Sub involusi uteri
Proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses
pengecilan rahim terhambat. Penyebab terjadinya sub involusi uteri adalah
terjadinya infeksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya,
terdapat bekuan darah, atau mioma uteri.
2.
Pendarahan masa nifas sekunder
Adalah pendarahan yang terjadi pada 24 jam pertama. Penyebabnya adalah
terjadinya infeksi pada endometrium dan terdapat sisa plasenta dan selaputnya.
3.
Flegmansia alba dolens
Merupakan salah satu bentuk infeksi puerpuralis yang mengenai pembuluh darah
vena femoralis. Gejala kliniknya adalah :
a.
Terjadi pembengkakan pada tungkai.
b.
Berwarna putih.
c.
Terasa sangat nyeri.
d.
Tampak bendungan pembuluh darah.
e.
Temperatur badan dapat meningkat
F.
Keadaan abnormal pada payudara
Beberapa keadaan abnormal yang mungkin terjadi adalah :
a.
Bendungan ASI
Disebabkan oleh penyumbatan pada saluran ASI. Keluhan mamae bengkak, keras,
dan terasa panas sampai suhu badan meningkat.
b.
Mastitis dan Abses Mamae
Infeksi ini menimbulkan demam, nyeri lokal pada mamae, pemadatan mamae dan
terjadi perubahan warna kulit mamae.
G.
Keadaan abnormal pada psikologis
a.
Psikologi Pada Masa Nifas
Perubahan emosi selama masa nifas memiliki berbagai bentuk dan variasi. Kondisi
ini akan berangsur-angsur normal sampai pada minggu ke 12 setelah melahirkan.
Pada 0 3 hari setelah melahirkan, ibu nifas berada pada puncak kegelisahan
setelah melahirkan karena rasa sakit pada saat melahirkan sangat terasa yang
berakibat ibu sulit beristirahat, sehingga ibu mengalami kekurangan istirahat pada
siang hari dan sulit tidur dimalam hari.
Pada 3 -10 hari setelah melahirkan, Postnatal blues biasanya muncul biasanya
disebut dengan 3th day blues. Tapi pada kenyataanya berdasarkan riset yang
dilakukan paling banyak muncul pada hari ke lima. Postnatal blues adalah suatu
kondisi dimana ibu memiliki perasaan khawatir yang berlebihan terhadap
kondisinya dan kondisi bayinya sehingga ibu mudah panik dengan sedikit saja
perubahan pada kondisi dirinya atau bayinya.
Pada 1 12 minggu setelah melahirkan, kondisi ibu mulai membaik dan menuju
pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungannya, misalnya perhatian dari anggota keluarga terdekat. Semakin baik
perhatian yang diberikan maka semakin cepat emosi ibu kembali pada keadaan
normal.
b.
Depresi Pada Masa Nifas
Riset menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10%-nya
saja yang tidak mengalami perubahan emosi. Keadaan ini berlangsung antara 3-6
bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1 tahun pertama kehidupan bayi.
Penyebab depresi terjadi karena reaksi terhadap rasa sakit yang muncul saat
melahirkan dan karena sebab-sebab yang kompleks lainnya. Berdasarkan hasil riset
yang dilakukan menunjukan faktor-faktor penyebab depresi adalah terhambatnya
karir ibu karena harus melahirkan, kurangnya perhatian orang orang terdekat
terutama suami dan perubahan struktur keluarga karena hadirnya bayi, terutama
pada ibu primipara.
H.
Tanda Bahaya Kala Nifas
Selama kala nifas, bidan harus memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda
bahaya :
1.
Demam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Perdarahan aktif
Bekuan darah banyak
Bau busuk dari vagina
Pusing
Lemas luar biasa
Kesulitan dalam menyusui
Nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari kram uterus biasa.
MATERI
Defenisi Masa Nifas
Infeksi Masa Nifas
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
Terjadinya Infeksi Masa Nifas
Tanda Bahaya Kala Nifas
F.
1.
a)
b)
c)
d)
e)
2.
a)
b)
c)
d)
3.
a)
b)
c)
d)
e)
MATERI
4.
Mobilisasi terbatas karena rasa nyeri.
5.
Temperatur badan dapat meningkat.
2.
Infeksi General
1.
Tampak Sakit dan Lemah
2.
Temperatur meningkat diatas 39 oC.
3.
Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat.
4.
Pernapasan dapat meningkat dan napas terasa sesak.
5.
Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.
6.
Terjadi gangguan involusi uterus.
7.
Lochia : berbau, bernanah serta kotor.
C.
Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas
a.
Persalinan berlangsung lama sampai terjadi Persalinan Terlantar
b.
Tindakan Operasi Persalinan
c.
Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah.
d.
Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam.
e.
Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan
antepartum dan post partum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan
dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.
D.
Terjadinya Infeksi Masa Nifas
a.
Manipulasi penolong: terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam, alat yang
dipakai kurang steril
b.
Infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial).
c.
Hubungan seks menjelang persalinan.
d.
Sudah terdapat infeksi intrapartum: persalinan lama terlantar, ketuban pecah
lebih dari enam jam,terdapat pusat infeksi dalam tubuh (lokal infeksi).
E.
Keadaan abnormal pada rahim
Beberapa keadaan abnormal pada rahim adalah :
1.
Sub involusi uteri
Proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses
pengecilan rahim terhambat. Penyebab terjadinya sub involusi uteri adalah
terjadinya infeksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya,
terdapat bekuan darah, atau mioma uteri.
2.
Pendarahan masa nifas sekunder
Adalah pendarahan yang terjadi pada 24 jam pertama. Penyebabnya adalah
terjadinya infeksi pada endometrium dan terdapat sisa plasenta dan selaputnya.
3.
Flegmansia alba dolens
Merupakan salah satu bentuk infeksi puerpuralis yang mengenai pembuluh darah
vena femoralis. Gejala kliniknya adalah :
a.
Terjadi pembengkakan pada tungkai.
b.
Berwarna putih.
c.
Terasa sangat nyeri.
d.
Tampak bendungan pembuluh darah.
e.
F.
Keadaan abnormal pada payudara
Beberapa keadaan abnormal yang mungkin terjadi adalah :
a.
Bendungan ASI
Disebabkan oleh penyumbatan pada saluran ASI. Keluhan mamae bengkak, keras,
dan terasa panas sampai suhu badan meningkat.
b.
Mastitis dan Abses Mamae
Infeksi ini menimbulkan demam, nyeri lokal pada mamae, pemadatan mamae dan
terjadi perubahan warna kulit mamae.
G.
Keadaan abnormal pada psikologis
a.
Psikologi Pada Masa Nifas
Perubahan emosi selama masa nifas memiliki berbagai bentuk dan variasi. Kondisi
ini akan berangsur-angsur normal sampai pada minggu ke 12 setelah melahirkan.
Pada 0 3 hari setelah melahirkan, ibu nifas berada pada puncak kegelisahan
setelah melahirkan karena rasa sakit pada saat melahirkan sangat terasa yang
berakibat ibu sulit beristirahat, sehingga ibu mengalami kekurangan istirahat pada
siang hari dan sulit tidur dimalam hari.
Pada 3 -10 hari setelah melahirkan, Postnatal blues biasanya muncul biasanya
disebut dengan 3th day blues. Tapi pada kenyataanya berdasarkan riset yang
dilakukan paling banyak muncul pada hari ke lima. Postnatal blues adalah suatu
kondisi dimana ibu memiliki perasaan khawatir yang berlebihan terhadap
kondisinya dan kondisi bayinya sehingga ibu mudah panik dengan sedikit saja
perubahan pada kondisi dirinya atau bayinya.
Pada 1 12 minggu setelah melahirkan, kondisi ibu mulai membaik dan menuju
pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungannya, misalnya perhatian dari anggota keluarga terdekat. Semakin baik
perhatian yang diberikan maka semakin cepat emosi ibu kembali pada keadaan
normal.
b.
Depresi Pada Masa Nifas
Riset menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10%-nya
saja yang tidak mengalami perubahan emosi. Keadaan ini berlangsung antara 3-6
bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1 tahun pertama kehidupan bayi.
Penyebab depresi terjadi karena reaksi terhadap rasa sakit yang muncul saat
melahirkan dan karena sebab-sebab yang kompleks lainnya. Berdasarkan hasil riset
yang dilakukan menunjukan faktor-faktor penyebab depresi adalah terhambatnya
karir ibu karena harus melahirkan, kurangnya perhatian orang orang terdekat
terutama suami dan perubahan struktur keluarga karena hadirnya bayi, terutama
pada ibu primipara.
H.
Tanda Bahaya Kala Nifas
Selama kala nifas, bidan harus memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda
bahaya :
1.
Demam
2.
Perdarahan aktif
3.
Bekuan darah banyak
4.
Bau busuk dari vagina
5.
Pusing
6.
Lemas luar biasa
7.
Kesulitan dalam menyusui
8.
Nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari kram uterus biasa.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan
Sasaran
Waktu
: 20 menit
Tempat/Tanggal
I.. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapat penjelasan ataupun penyuluhan, diharapkan peserta
penyuluhan
Dapat mengetahui manfaat pentingya mengetahui tanda bahaya pada
kehamilan
Beserta pengertiannya.
2. Tujuan Khusus
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami apa apa saja tanda bahaya
Pada kehamilan
Kehamilan
Peserta mengetahui bahaya pada kehamilan
II. Materi
Terlampir
III. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para ibu hamil tentang
pentingnya mengetahui tanda tanda bahaya pada kehamilan diwilayah kerja
puskesmas Helvetia.
IV. Metode
Tanya jawab dan ceramah
Pengorganisasian
Moderator
Penyaji
:
:
VI. Kegiatan
No.
Kegiatan Penyuluhan
1.
Pembukaan
* memberikan salam
Kegiatan Peserta
Media
* menjawab
Waktu
5 menit
salam
2.
* memperkenalkan
* mendengar
dan
tujuan
memperhatikan
Kegiatan Inti
* menjelaskan
* mendengarkan
pengertian tanda
dan
bahaya pada
memperhatikan
poster
10
menit
kehamilan
* menjelaskan
manfaat kepada
penyuluhan tentang
tanda bahaya pada
kehamilan
* menjelaskan
bahaya bahaya
kehamilan
3.
Penutup
5 menit
* memberikan
* bertanya dan
kesempatan peserta
aktif
untuk bertanya
* melakukan evaluasi
* Menjawab
pertanyaan
* menyimpulkan
* mendengar
materi
dan
memperhatikan
* memberi salam
* menjawab
salam
VI.
Materi
mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat segera mencari
pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit, untuk menyelamatkan
jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.
Ada 10 tanda bahaya yang perlu dikenali yaitu :
Ibu tidak mau makan dan muntah terus
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual
dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya
pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah
dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadan jani dan kesehatan.
Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena adanya
pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan.
Kenaikan berat badan itu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4 bulan
sampai menjelang persalinan.
Bila berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg
pada akhir bulan keenam, pertumbuhan janin mungking terganggu. Kehidupan janin
mungking terancam. Ibu mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu mempunyai
penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dll yang segera perlu diobati.
Perdarahan
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan nifas sering
merupakan tanda bahaya yang dapat berakibat kematian ibu dan atau janin.
1. Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat
disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus
segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat
diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat
pertolongan agar kesehatannya terjaga
2. Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri prut bawah yang hebat, pada ibu
yang terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan dangat berbahaya.
Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk
diselamatkan jiwanya.
3. Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan
ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di
rumah sakit.
4. Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan,
sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering.
Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam.
Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
5. Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang
berlangsung terus menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga
merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.
Bengkak tangan/wajah, pusing, dan dapat diikuti kejang
Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada umur kehamilan 6 bulan
ke atas mungkin masih normal. Tetapi , sedikit bengkak pada tangan atau wajah,
apa lagi bila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing), sangat
berbahaya. Bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat mengalami kejang-kejang.
Keadaan ini disebut keracunan kehamilan atau eklamsi.
Keadaan ini sering menyebabkan kematian ibu serta janin. Bila ditemukan satu atau
lebih gejala tersebut, ibu harus segera meminta pertolongan kepada bidan terdekat
untuk di bawa ke rumah sakit
Gerakan janin berkurang atau tidak ada
Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu pertama kali pada
umur kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu, gerakan janin sering dirasakan ibu.
Janin yang sehat bergerak secara teratur. Bila gerakan janin berkurang, melemah
atau tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan bayi mungkin terancam.
Ibu perlu segera mencari pertolongan.
Persalinan
mungkin
mengalami
gangguan
atau
memerlukan
Bila bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak mulainya mulas, maka persalinan
tersebut terlalu lama. Perlu dilakukan tindakan. Ibu perlu mendapat pertolongan di
rumah sakit untuk menyelamakan janin dan mencegah terjadinya perdarahan atau
infeksi pada ibu.
Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan
Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Bila ibu
mempunyai penyakit yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya, maka
kesehatan dan kehidupan janinpun terancam
Beberapa penyakit yang merugikan kehamilan antara lain:
1. Penyakit jantung : gejalanya ibu sering berdebar, mudah sesak nafas bila
melakukan kegiatan ringan sehari-hari
2. Kurang darah (anemia) berat : gejalanya pucat, lesu, lemah, pusing dan
sering sakit.
3. Tbc : gejalanya batuk tidak sembuh-sembuh, nafsu makan kurang, berat
badan turun, berkeringat pada malam hari.
4. Malaria : gejalanya demam menggigil secara berkala, lemah, pucat
5. Infeksi pada saluran kelamin : gejalanya tidak selalu nyata, misalnya
keputihan, luka atau nyeri pada alat kelamin
Ibu dengan keadaan tersebut harus diperikasa dan mendapat pengobatan secara
teratur oleh dokter. Anjurkan ibu dan keluarganya menabung untuk persiapan
persalinannya nanti
Demam tinggi pada masa nifas
Ibu yang pada masa nifas (selama 42 hari sesudah melahirkan ) mengalami
demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai keluarnya cairan (dari lubang rahim)
yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Pada keadaan ini cairan liang
rahim tetap berdarah. Keadaan ini mengancam jiwa ibu
Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
Topik
Sasaran
Seluruh Ibu menyusui di RW 4 dan 5 Desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu.
Ibu hamil
Orang tua dari ibu menyusui dan hamil sebagai salah satu penentu keputusan
dalam rumah tangga
2. Jumlah
: 2586 jiwa
12 ibu hamil
10 kader
3. Kemampuan awal adalah ibu menyusui sudah memberikan MP-ASI, tetapi belum
tepat cara pemberian, jenis makanan pendamping sesuai dengan usianya
4. Pendidikan
empat
: Mayoritas berpendidikan SD
Waktu
: 16.00-17.00 WIB
Tujuan
Para orang tua lebih mengerti tentang pemberian MP-ASI sehingga mereka dapat
memberikan MP-ASI sesuai dengan usia bayi tersebut
Materi
Kegiatan
a. Mengenal wilayah
b. Mengobservasi wilayah
c. Menentukan masalah
d. Meminta persetujuan kepala desa
untuk melakukan penyuluhan
Rabu,10 November
Menentukan rencana penyuluhan
2010
Membuat SAP
Kamis, 11 November
2010
Kamis, 11 November
2010
Jumat, 12 November
2010
Sabtu, 13 November
cara:
November 2010
a. Registrasi
b. Pembukaan
c. Penyajian materi
Metode
mpat
d. Tanya jawab
e. Evaluasi
f.
b. Waktu
a. Hari/ tanggal
: 16.00-17.00
= Kurang
- Nilai 4-6
= Cukup
- Nilai 7-10
= Baik
MATERI
a.
b.
Tujuan
Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi, protein
dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk tumbuh dan berkembang secara
normal (Deddy, 2002:73)
c.
menelan
d.
Menurut Diah dan Rina, 2000,18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
2. Proteinnya tinggi
3. Memiliki nilai suplementasi yang balk, vitamin dan mineral
4. Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik
5. Harganya relatif murah
6. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal
7. Bersifat padat gizi
e.
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian lebih
kental secara berangsur-angsur
2.
3.
Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus
dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara pemberiannya yaitu kuning telurnya
terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi maka pada hari berikutnya dapat
diberikutnya boleh diberikan putih telurnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada saat bayi lapar
f.
Macam Makanan
dalam
Jam Pemberian
Sehari
0-6
(0-3 minggu
ASI
ASI diberikan
12 atau
lebih
Diberikan
maksimal
setiap 2 jam
sekehendak)
ASI
4 atau 5
6,10,14,18,21
Buah
16
Bubur Susu
12
ASI
3 atau 4
6,10,14,18,21
Buah
16
6-8
8-10
Bubur Susu
12,18
ASI
3 atau 4
6,10,14,18,21
Buah
16
Nasi tim
8,12,18
Buah
2 atau 3
6,14,21
Nasi tim
16
Makanan kecil
8,12,18
10
Nasi Tim
Dilembutkan
10-12
ASI
>12
(biscuit, bubur
kacang hijau)
g.
Air 500cc
b) Cara membuat
Semua bahan dicampur, tambahkan air 500 ml, kemudian dimasak sambil terus
diaduk selama 10 menit.
c)
a) Bahan
4 cangkir air
Buang tulang, kulit dan lemak pada daging ayam, cuci bersih potong sedang.
Rebus ayam selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging berwarna putih).
Angkat dan tiriskan. Simpan kaldunya.
1/3 cangkir daging ayam tanpa tulang dan kulit yang sudah matang
(dikukus/rebus) dan dipotong dadu.
ASI/susu formula (susu sapi segar atau UHT untuk anak di atas 12 bulan)
b) Cara Membuat:
Campur ayam, nasi tim dan saus apel. Haluskan dengan blender atau penghalus
makanan bayi. Tambahkan ayam, susu (ASI/formula) untuk mengencerkan.
Haluskan.
DAFTAR PUSTAKA
Sub topik
I.
Hari/Tanggal
Pukul/Tempat
: 09.00 WITA
Penyuluh
Sasaran/peserta
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengikuti dan
memahami tentang Antenatal Care (ANC).
II.
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang :
MATERI
Terlampir
IV.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
V.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
Flipchart (Poster)
VI.
KEGIATAN PENYULUHAN
NO.
1.
WAKTU
2 Menit
KEGIATAN PENYULUH
Pembukaan :
KEGIATAN PESERTA
Menjawab salam dan
memperhatikan.
b. Menjelaskan tujuan
2.
8 Menit
penyuluhan.
Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang materi
penyuluhan secara teratur :
a. Pengertian Antenatal Care
b. Tujuan dan Manfaat
Antenatal Care
c. Jadwal Kunjungan
Menyimak dan
Antenatal Care
memperhatikan.
d. Tempat Kunjungan
Antenatal Care
e. Pemeriksaan yang
Dilakukan Ketika
3.
5 Menit
Kunjungan ANC
Penutup :
a. Evaluasi
b. Kesimpulan
disampaikan secara
pertanyaan.
EVALUASI
1.
Metode Evaluasi
: tanya jawab
2.
Jenis Pertanyaan
: Lisan
VIII.
SUMBER PUSTAKA
Rita Yulifah dan Tri Johan Agus Yuswanto. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba
Medika
IX.
URAIAN MATERI
ANTENATAL CARE (ANC)
1. Pengertian
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Dati I Jawa Timur dalam pelaksanaan Pemgembangan
Desa Siaga Provinsi jawa Timur (2006) terdapat beberapa pengertian mengenai asuhan antenatal,
yaitu sebagai berikut :
a.
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan
janin yang dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan selama kehamilan.
b. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujuakan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.
c.
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan memberikan ASI
dan pemulihan kesehatan reproduksi secara wajar.
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan keehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
b.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, dan sosial ibu bayi.
c.
Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
e.
Mempersiapkan peran ibu daan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
f.
Menentukan normal atau tidaknya kehamilan serta ada atau tidaknya faktor resiko kehamilan.
Puskesmas/Puskemas Pembantu
Posyandu.
f.
tingkat resiko dengan peneraan operasional yang dikenal dengan 10 T untuk pelayanan
antenatal yang terdiri dari :
a.
f.
Tes laboratorium
g. Temu wicara
h. Status gizi ibu
i.
j.
Tata Laksana
http://dwiyulianiadnan27.blogspot.com/2014/02/sap-anc.html
Identifikasi Masalah
Paradigma baru Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari
mewujudkan NKKBS menjdi visi untuk mewujudkan Keluarga Berkulitas Tahun 2015.
Keluarga yang berkulitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah
anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa. Dalam paradigma baru keluarga berencana ini misinya sangat
menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya intergral dalam
meningkatkan keluarga yang berkualitas. Keluarga adalah salah satu dari kelima matra
kependudukan yang mempengaruhi perwujudan keluarga yang berkualitas, visi tersebut dapat
dijabarkan dalam 7 visi yaitu:
a.
b.
c.
e.
f.
2.
Pengantar
Bidang Studi
Topik
: Alat Kontrasepsi
Sub Topik
: Kontasepsi Implan
Sasaran
Hari/tanggal
Jam
: 11.00 WIB
Waktu
: 45 menit
Tempat
Cara kerja
Siapa yang boleh dan yang siapa yang tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi implan.
f.
5. Materi
Terlampir.
6. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
7. Media
Materi sap dan leaflet
8. Kegiatan pembelajaran :
No
.
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
Pembukaan:
Menjawab salam
Memberi salam
Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan
5 menit
memperhatikan
pembelajaran
Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
25 menit
memperhatikan penjelasan
materi.
Cara kerja
10 menit
Menjawab pertanyaan
penyuluhan
pemateri
kepada peserta.
5 menit
Penutup:
Mengucapkan salam.
telah diberikan.
Menjawab salam
9. Pengesahan
Yogyakarta, 28 Juni 2008
Pemberi Penyuluh
(
10. Evaluasi
Essay
Pilihan ganda
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik berongga, dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4
mm, yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b.
Implanon. Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter
2mm, yang diisi dengan 68 mg 3-keto-degestrel dan lama kerjanya adalah 3 tahun.
c.
Jedena dan implanont. Terdiri dari 3 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
3. Cara Kerja
a.
d. Menekan ovulasi.
f.
Mengurangi/menperbaiki anemia.
f.
Nyeri kepala
b.
c.
Nyeri payudara.
d.
Perasaan mual.
e.
Pening/pusing kepala.
f.
g.
Tidak memberikan efek protektif terhadp infeksi menular seksual termasuk aids.
i.
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan,
akan tetapi harus pergi keklinik untuk pencabutan.
j.
Efektifitasnya menurun bil menggunakan obat-obat tuberkulosis (rimpafisin) atu obat epilepsi
(fenitoin dan harbiturat).
k.
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempun pertahun).
Usia reproduksi
Pascakeguguran.
f.
Tekanan darah <180/110 mmhg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit
(sickle cell).
i.
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen. Sering lupa
menggunaknan pil.
f.
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 smpai hari ke-7. Tidak perlu dilakukan metode
kontrasepsi tambahan.
b.
Jika tidak haid, pemasangan implan bisa dilakukan asal diyakini bahwa ibu tidak hamil atau
dicurigai hamil.
c.
Jika menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pascapersalinan, pemasangan implan dapat
dilakukan setiap saat, jika menyusui penuh ibu tidak perlu memakai kontrasesi lain.
d. Bila klien ingin menggunakan hormonal dan ingin menganti dengan implan, pamasangan dapat
segera dipasang setiap saat asal ibu tudak hamil.
e.
Jika kontrasepsi sebelumnya adalah sutikn, implan dpat dipasang pada st jadwal suntikn
tersebut.
f.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah hormonal (kecuali AKDR) dan ibu ingin menggantinya
dengnaa norplant, pemasangan dapat dilakukan setiap saat asal diyakini bahwa ibu tidak hmil.
g.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implan,
pemasangan dapat dilakukan pada saat haid hari ke-7 dan ibu jangan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja setelah pemasangan.
AKDR segera dicabut.
Tema
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
Metode
Pemateri
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang pentingnya mengetahui tandatanda persalinan, diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya melakukan
tes kesehatan untuk meminimalisir gangguan yang berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan
janin.
B. Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu menjelaskan
kembali :
1) Persiapan persalinan
2) Tanda-tanda persalinan
3) Hal yang harus dilakukan
4) Masalah dalam persalinan
5) Tanda-tanda bahaya ibu bersalin
6) Bahaya Yang Tejadi Jika Persalinan Tidak Ditolong Oleh Petugas Kesehatan
7) Persiapan Persalinan Dan Kegawatdaruratan
C. Kegiatan Penyuluhan
No.
1
3.
Tahap /
Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Pembukaan Salam perkenalan
3 Menit
Menjelaskan tujuan pertemuan
Menyamakan persepsi terhadap
sasaran
Pelaksanaan Menjelaskan:
10 menit 1. Persiapan persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
3. Hal yang harus dilakukan
4. Masalah dalam persalinan
5. Tanda-tanda bahaya ibu bersalin
6. Bahaya Yang Tejadi Jika
Persalinan Tidak Ditolong Oleh
Petugas Kesehatan
7. Persiapan Persalinan Dan
Kegawatdaruratan
Evaluasi
Mengajukan pertanyaan kembali
5 Menit
kepada para sasaran/memberikan
evaluasi
Kegiatan Sasaran
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Media
Presentasi
Manual
Laptop
LCD
Power Point
Layar
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Presentasi
Manual
4.
Terminasi
2 menit
Mendengarkan
Presentasi
Manual
Menjawab salam
D. MATERI
Terlampir
MATERI
TANDA BAHAYA PERSALINAN
1.
PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan
lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik
ibu maupun janin.
2.
TANDA-TANDA PERSALINAN
Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa tanda yang dapat
membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Selama kehamilan, ibu akan
merasakan kontraksi rahim (mulas, kram perut) yang lemah dan tidak teratur, yang disebut
kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi tersebut tidak menyebabkan lahirnya bayi. Menjelang
persalinan akan terjadi kontraksi otot-otot rahim yang menyebabkan bayi lahir, ini disebut His.
His pada bulan terakhir kehamilan akan terjadi beberapa kali.
Ciri-ciri tanda bahwa persalinan mulai berlangsung
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, jadi tunggulah
sampai anda mendapat kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum anda pergi ke
rumah sakit. Anda harus menghubungi nakes bila terjadi perdarahan hebat
2) Air ketuban pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehionggga air ketuban keluar (normal air
ketuban adakah cairan yang bersih, jernih dan tidak berbau.
Apa yang harus dilakukan?
Hubungi nakes dan segera ke fasilitas kesehatan, wapaupun anda belum merasakan kontraksi,
karena ini menjadi resiko infeksi. Sementara diperjalan gunakan pembalut wanita agar dapat
mnyerap cairan ketuban yang keluar.
3) Kontraksi yang teratur
Tidak seperti kontraksi braxton hick, kontraksi timbul secara teratur, mula-mula kontraksi hanya
sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan kontraksi terjadi simetris di kedua
sisi perut mulai dari bagian atas delkat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak hilang/
berkurang dengan istirahat atau elusan.
Apa yang harus dilakukan?
Ketika kontraksi teratur, mulailah untuk menghitung waktunya. Catatlah lamanya waktu antara
satu kontraksi dengan kontraksi berikut, dan lamanya kontraksi berlangsung. Persalinan hanya
terjadi bile kontraksi menjadi semakin dekat 40 detik antara kontraksi lainnya. Persalinan
pertama kali akan berlangsung 12-14 jam sehingga lebih baik anda menunggu di rumah atau
beristirahat mengumpulkan energi untuk persalinan. Jadi kontraksi anda sudah setiap 5 menit
sekali atau sangat sakit anda dapat pergi ke rumah sakit. Jangan lupa membawa tas yang sudah
anda siapkan
3.
1. Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas. Jadi ibu masih bisa makan, minum,
BAK, dan jalan-jalan
2.
Jika mulas-mulas bertambah, terik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkan melalui
mulut
3. Jika ibu merasa ingin BAB berarti bayi akan lahir segera beri tahu nakes
4. Ikuti anjuran nakes kapan ibu harus mengejan waktu bayi akan lahir.
4.
Perdarahan pada kehamilan lanjut ( Ususia kehamilan > 20 minggu) meskipun sangat
sedikit dapat merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapatkan pertolongan
di Nakes.
3) Pergerakan janin berkurang
Berkurang atau hilangnya pergerakan janin dapat merupakan suatu tanda gawat janin yang
dapat berakhir denagn kematian janin. Karena itu sebaiknya ibu mengerti cara menghitung
pergerakan janin dalam satu hari, dan segera ke Nakes jika menduga pergerakan janin berkurang.
Pemantauan pergerakan janin harus sudah duimual;ai sejak awal, yakni sejak ibu merasa
pergerakan janinnya, karena ibu sendirilah yang paling tahu dan mungkin mendeteksei kesehatan
janinnya, bisanya memperhatikan gerakan janin setiap hari, dianjurkan untuk memperhatikannya
pada malaam hari, saat itu janin sedang bangun. Caranya : ibu berbaring ( malam hari dan
menghitung gerakan janin selama 20 menit. Janin yang sehat akan bergerak labih dari 5 kali
dalam 20 menit. Apabila ini terjadi, janin ibu akan baik selama 24 jam berikutnya sehingga
dengan memantau gerakan janin ibu dapat memprediksi kesehatan janin setidaknya 24 jam ke
depan. Apabila janin bergerak kurang dari 5 kali dalam 20 menit segera hubungi nakes untuk
mndapatkan pemantauan yang lebih akurat dengan cara NST (Non Stress Test)
4) Tekanan darah meningkat
Tekanan darah meningkat tanpa pemeriksaan tensi darah sulit diketahui, tetapi apabila ibu
merasa bengkak pada kaki yang tidak hilang setelah diistirahatkan, bengkat pada punggung
tangan, bengkak pada kelopak mata atau bagian tubuh lainnya segera hubungi nakes karena
kemungkinan ibu terancam pre-eklampsi (keracunan kehamilan).
6.
a.
7.
a.
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang pentingnya mengetahui tandatanda persalinan, diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya melakukan
tes kesehatan untuk meminimalisir gangguan yang berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan
janin.
B. Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu menjelaskan
kembali :
1) Persiapan persalinan
2) Tanda-tanda persalinan
3) Hal yang harus dilakukan
4) Masalah dalam persalinan
5) Tanda-tanda bahaya ibu bersalin
6) Bahaya Yang Tejadi Jika Persalinan Tidak Ditolong Oleh Petugas Kesehatan
7) Persiapan Persalinan Dan Kegawatdaruratan
C. Kegiatan Penyuluhan
No.
Tahap /
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Sasaran
Media
3.
4.
Waktu
Pembukaan Salam perkenalan
3 Menit
Menjelaskan tujuan pertemuan
Menyamakan persepsi terhadap
sasaran
Pelaksanaan Menjelaskan:
10 menit 1. Persiapan persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
3. Hal yang harus dilakukan
4. Masalah dalam persalinan
5. Tanda-tanda bahaya ibu bersalin
6. Bahaya Yang Tejadi Jika
Persalinan Tidak Ditolong Oleh
Petugas Kesehatan
7. Persiapan Persalinan Dan
Kegawatdaruratan
Evaluasi
Mengajukan pertanyaan kembali
5 Menit
kepada para sasaran/memberikan
evaluasi
Terminasi Mengucapkan terima kasih atas
2 menit
peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Presentasi
Manual
Laptop
LCD
Power Point
Layar
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Presentasi
Manual
Mendengarkan
Presentasi
Manual
Menjawab salam
D. MATERI
Terlampir
MATERI
TANDA BAHAYA PERSALINAN
1.
PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan
lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik
ibu maupun janin.
2.
TANDA-TANDA PERSALINAN
Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa tanda yang dapat
membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Selama kehamilan, ibu akan
merasakan kontraksi rahim (mulas, kram perut) yang lemah dan tidak teratur, yang disebut
kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi tersebut tidak menyebabkan lahirnya bayi. Menjelang
persalinan akan terjadi kontraksi otot-otot rahim yang menyebabkan bayi lahir, ini disebut His.
His pada bulan terakhir kehamilan akan terjadi beberapa kali.
Ciri-ciri tanda bahwa persalinan mulai berlangsung
1) Lendir bercampur darah keluar dari jalan lahir
Pengeluaran lendir bercampur darah, terjadi karena sumbatan yang tebal pada mulut rahim
terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan karena bercsampur
darah.
Apa yang harus dilakukan?
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, jadi tunggulah
sampai anda mendapat kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum anda pergi ke
rumah sakit. Anda harus menghubungi nakes bila terjadi perdarahan hebat
2) Air ketuban pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehionggga air ketuban keluar (normal air
ketuban adakah cairan yang bersih, jernih dan tidak berbau.
Apa yang harus dilakukan?
Hubungi nakes dan segera ke fasilitas kesehatan, wapaupun anda belum merasakan kontraksi,
karena ini menjadi resiko infeksi. Sementara diperjalan gunakan pembalut wanita agar dapat
mnyerap cairan ketuban yang keluar.
3) Kontraksi yang teratur
Tidak seperti kontraksi braxton hick, kontraksi timbul secara teratur, mula-mula kontraksi hanya
sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan kontraksi terjadi simetris di kedua
sisi perut mulai dari bagian atas delkat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak hilang/
berkurang dengan istirahat atau elusan.
Apa yang harus dilakukan?
Ketika kontraksi teratur, mulailah untuk menghitung waktunya. Catatlah lamanya waktu antara
satu kontraksi dengan kontraksi berikut, dan lamanya kontraksi berlangsung. Persalinan hanya
terjadi bile kontraksi menjadi semakin dekat 40 detik antara kontraksi lainnya. Persalinan
pertama kali akan berlangsung 12-14 jam sehingga lebih baik anda menunggu di rumah atau
beristirahat mengumpulkan energi untuk persalinan. Jadi kontraksi anda sudah setiap 5 menit
sekali atau sangat sakit anda dapat pergi ke rumah sakit. Jangan lupa membawa tas yang sudah
anda siapkan
3.
1. Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas. Jadi ibu masih bisa makan, minum,
BAK, dan jalan-jalan
2.
Jika mulas-mulas bertambah, terik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkan melalui
mulut
3. Jika ibu merasa ingin BAB berarti bayi akan lahir segera beri tahu nakes
4. Ikuti anjuran nakes kapan ibu harus mengejan waktu bayi akan lahir.
4.
Jangan remehkan masalah-masalah tersebut saat persalinan. Dalam kondisi semacam itu,
perlu penanganan medis yang sifatnya darurat demi keselamatan ibu dan bayi.
5.
tangan, bengkak pada kelopak mata atau bagian tubuh lainnya segera hubungi nakes karena
kemungkinan ibu terancam pre-eklampsi (keracunan kehamilan).
6.
a.
7.
a.
Materi Penyuluhan
: IMUNISASI
Pokok Bahasan
1)
Pengertian imunisasi
2)
3)
4)
5)
Jadwal imunisasi
Waktu Penyuluhan
: 30 Menit
Sasaran
Tanggal
: 27 Mei 2013
Waktu
: 08.00 wib
Tempat
: Puskesmas Rawang
Pelaksana penyuluhan :
1. Penyaji
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada masyarakat
banyak ditemukan penyakit seperti: polio, campak, hepatitis B , TBC, Difteri. Karna dari itu
harus diberikan imunisasi pada bayi.
TUJUAN
1. Umum
Keluarga mampu :
1)
2)
3)
4)
5)
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
MEDIA
1. Leaflet
2. Flipchart
SETTING TEMPAT
Ruang Tunggu Puskesmas Sicincin
DENAH TEMPAT
Audien
Audien
Audien
Audien
Audien
Audien
Audien
Audien
Audien
Audien
Audie
KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No
Waktu
Penyaji
5 menit
Pembukaan :
1. Salam pembukaan
Menjawab salam
2. Perkenalan
Memperhatikan
Berpartisipasi aktif
Memperhatikan
3. Apersepsi
4. Mengkomunikasikan
tujuan
15 menit
Peserta
Penyajian isi :
1. Menjelaskan dan
menguraikan materi
tentang :
a)
Pengertian
b)
c)
d)
Manfaat imunisasi
Memperhatikan
dan mencatat penjelasan
penyuluh dengan cermat
e)
Jadwal imunisasi
f)
Penyakit penyakit yang
yang dapat dihindari dari imnisasi
1. Memberikan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan
10 menit
Memperhatikan
Memperhatikan.
Menjawab
Menjawab salam
Penutup :
1. Menyimpulkan materi
yang telah
disampaikan.
2. Evaluasi penyuluhan
dengan pertanyaan
secara lisan.
3. Salam
MATERI
Terlampir
SUMBER
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
MATERI
IMUNISASI
1. A.
PENGERTIAN
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau
berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya.
1. B.
TUJUAN IMUNISASI
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka
penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan
kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu
seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain
sebagainya.
1. C.
termasuk salah satu dari 5 imunisasi yang diwajibkan. Ketahanan terhadap penyakit TB
(Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercel bacili yang hidup di dalam darah.
Itulah mengapa, agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ke
dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus Calmette Guerin).
1. Imunisasi hepatitis B
ini juga merupakan imunisasi yang diwajibkan, lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini
dalam program nasionalnya. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit
disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virud hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan
kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau
pengerutan hati.
1. Vaksin Polio
Vaksin merupakan cara pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi suatu penyakit. Vaksin
bukanlah obat apalagi untuk penyakit polio yang belum ada obatnya. Vaksin polio bekerja
dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap virus polio tanpa terjangkit penyakit
tersebut. Sebelum tahun 2000 pemberian vaksin polio dilakukan secara oral, dimana didalam
vaksin tersebut terkandung virus polio hidup yang telah dijinakkan. Namun dalam penerapannya
ternyata dalam beberapa kasus penyakit polio justru disebabkan oleh vaksin oral tersebut.
Setelah tahun 2000 pemberian vaksin dilakukan dengan memasukkan virus polio yang sudah
mati atau tidak aktif lagi, dan pemebrian vaksin ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin
pada lengan atau kaki.
Pemberian vaksin polio umumnya diberikan pada saat usia anak-anak. Secara umum pemberian
vaksin dilakukan secara bertahap dalam 4 dosis, dan pemberian dilakukan pada usia 2 bulan, 4
bulan, 6 18 bulan, 4 6 tahun. Berdasarkan penjelasan diatas memang penyakit polio bukan
penyakit yang mematikan, namun memandang akibat kelumpuhan yang ditimbulkannya maka
perlu adanya tindakan pencegahan. Terutama untuk balita apabila terjangkit penyakit ini tentunya
akan mengganggu perkembangan fisik dari balita tersebut, oleh karena itu orang tua harus
memahami pentingnya imunisasi polio pada balita
1.
munisasi DPT
merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi. Imunisasi ini biasanya diberikan
dalam beberapa tahapan. Untuk totalnya, pemberian imunisasi ini mencapai enam kali. Biasanya
dilakukan mulai dari bayi usia 2 bulan hingga usianya mencapai 12 tahun.
Imunisasi DPT diberikan untuk mencegah penyakit seperti difteri, tetanus, dan pertusis. Bayi
disarankan untuk diberikan imunisasi ini saat usianya 2 bulan. Tapi jika bayi Anda usianya sudah
melebihi 2 bulan dan belum di imunisasi DPT lakukan saja sesuai urutan tahapan berdasarkan
usianya
1. Imunisasi campak
Tanda klinis awal campak biasanya demam tinggi, yang muncul 10-12 hari setelah terpapar virus
ini dan berlangsung selama 4-7 hari. Pilek, batuk, mata merah dan berair, dan munculnya bercak
putih pada sebelah dalam pipi atau yang disebut Kopliks Spot merupakan tanda awal penyakit
ini. Setelah beberapa hari, ruam mulai muncul yaitu bintik-bintik kecil kemerahan pada kulit,
biasanya pada muka dan leher atas. Setelah 3 hari, ruam ini menyebar, biasanya ke daerah tangan
dan kaki. Ruam ini muncul selama 5-6 hari lalu menghilang dengan sendiri. Biasanya, ruam ini
muncul 14 hari setelah terpapar virus ini (dengan batasan 7-18 hari).
1. D.
Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) adalah upaya membangun kekebalan tubuh untuk mencegah
terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko terjadi pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini
diberikan pada ibu hamil sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah
terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu terhadap terjadinya infeksi
ini, mengingat pada proses persalinan terjadi perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.
1. E.
Bulan
LHR
Tahun
1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12
18
BCG
Hepatitis B
1 Kali
1
Polio
D PT
Campak
6 (td)
5
7 (td)
Umur
Vaksin
Keterangan
Polio-0
1 bulan
Hepatitis B-2
2 bulan
DTP-1
Hib-1
Polio-1
4 bulan
DTP-2
Hib-2
Polio-2
6 bulan
DTP-3
Hib-3
1. F.
1)
Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberkolosis
(TBC)
2)
Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri, Pertusis
(batuk rejan) dan tetanus.
3)
Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio
(kelumpuhan
4)
5)
6)
Imunisasi TT (Tetanus Toxoid): upaya membangun kekebalan tubuh untuk mencegah
terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko terjadi pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini
diberikan pada ibu hamil sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah
terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu terhadap terjadinya infeksi
ini, mengingat pada proses persalinan terjadi perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.
Waktu Pertemuan
Sasaran
Tempat
Tanggal
: 1 X 25 Menit
: Ibu yang mempunyai anak balita
: Puskesmas X
: 15 Juli 2010
Menjelaskan
Menjelaskan
Menjelaskan
Menjelaskan
Penyuluh
Media
Metode
Evaluasi
Sumber
Pengetian Pertusis
Etiologi D P T
Epek samping imunisasi D P T
Manfaat Imunisasi D P T
: Mahasiswa Kendari
: Leaflet
: Penyuluhan
: Tanya Jawab
: ...
Imunisasi
a. Pengertian Imunisasi DPT
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan
terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk
kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh. Dengan
memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat
menghasilkan zat anti yang ada pada saatnya nanti digunakan tubuh untuk
melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh.
Imunisasi adalah memasukkan vaksin kedalam tubuh untuk membuat zat
anti untuk mencegah penyakit.
Vaksin adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen
kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Vaksin difteria terbuat dari toksin kuman difteri yang telah dilemahkan.
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan
kemudian dimurnikan.
Vaksin Pertusis terbuat dari kuman Bordetella Pertusis yang telah
dimatikan.
Selanjutnya ketiga vaksin ini dikemas bersama yang dikenal dengan vaksin
DPT. (Prof. DR.A.H. Markum, 2000 : 18)
Imunisasi DPT adalah upaya untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit Diferi, Pertusis, Tetanus dengan cara memasukkan kuman
difteri, pertusis, tetanus yang telah dilemahkan dan dimatikan kedalam
tubuh sehingga tubuh dapat menghasilkan zat anti yang pada saatnya nanti
digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit ketiga penyakit tersebut.
b. Manfaat Imunisasi DPT Dasar
Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit
adalah dengan jalan memberikan imunisasi. Dengan imunisasi ini tubuh
akan membuat zat anti dalam jumlah banyak, sehingga anak tersebut kebal
terhadap penyakit. Jadi tujuan imunisasi DPT adalah membuat anak kebal
terhadap penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus.
Selain itu manfaat pemberian imunisasi DPT adalah :
a. Untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan
terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
b. Apabila terjadi penyakit tersebut, akan jauh lebih ringan dibanding
terkena penyakit secara alami.
Secara alamiah sampai batas tertentu tubuh juga memiliki cara membuat
kekebalan tubuh sendiri dengan masuknya kuman-kuman kedalam tubuh.
Namun bila jumlah yang masuk cukup banyak dan ganas, bayi akan sakit.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dunia kedokteran, sakit berat
masih bisa ditanggulangi dengan obat-obatan. Namun bagaimanapun juga
pencegahan adalah jauh lebih baik dari pada pengobatan.
c.Jenis-Jenis Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi DPT
1.Difteri
belakang yang menjadi dasar timbulnya gejala penyakit. Gejala tetanus yang
khas adalah kejang, dan kaku secara menyeluruh, otot dinding perut yang
teraba keras dan tegang seperti papan, mulut kaku dan sukar dibuka.
d. Jadwal Pemberian Imunisasi
Imunisasi dasar DPT diberikan tiga kali, karena saat imunisasi pertama
belum memiliki kadar antibody protektif terhadap difteri dan akan memiliki
kadar antibody setelah mendapatkan imunisasi 3 kali. Dimulai sejak bayi
berumur dua bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4
minggu.
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak
yang menderita penyakit kejang demam kompleks. Jiga tidak boleh
diberikan pada anak dengan batuk yang diduga mungkin sedang menderita
batuk rejan. Bila pada suntikan DPT pertama terjadi reaksi yang berat maka
sebaiknya suntikan berikut jangan diberikan DPT lagi melainkan DT saja
(tanpa P). (Prof. DR.A.H. Markum, 2000)
DPT biasanya tidak diberikan pada anak usia kurang dari 6 minggu,
disebabkan respon terhadap pertusis dianggap tidak optimal, sedangkan
respon terhadap tetanus dan difteri adalah cukup baik tanpa memperdulikan
adanya antibody maternal.
g. Hepatitis B
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati.
Penyebaran penyakit
terutama melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses
persalinan, melalui
hubungan seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala.
Gejala yang ada adalah
lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urine menjadi kuning,
kotoran menjadi pucat.
Warna kuning bisa terlihat pula mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi
kronis dan
menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian.
h. Meningitis Meningokokus
Adalah penyakit akut radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria meningitidis.
Meningitis penyebab kematian dan kesakitan diseluruh dunia, CFR melebihi
50%, tetapi dengan
diagnosis dini, terapi modern dan suportif CFR menjadi 5 - 15%. Pencegahan
dapat dilakukan
dengan imunisasi dan kemoprofilkasis untuk orang-orang yang kontak
dengan meningitis dan
karier.
i. Demam Kuning (Yellow Fever)
Adalah penyakit infeksi virus akut dengan durasi pendek (inkubasi 3 sd 6
hari) dengan tingkat
mortalitas yang bervariasi, disebabkan oleh virus demam kuning dari genus
Flavivirus, famili
Flaviviridae, vektor perantara adalah Aedes aegypti. Icterus sedang
ditemukan pada awal penyakit.
Beberapa kasus berkembang menjadi stadium intoksikasi yang lebih berat
ditandai dengan gejala
hemoragik seperti epistaksis, perdarahan gingiva, hematemesis, melena,
gagal ginjal dan hati, 20%
- 50% kasus ikterik berakibat fatal.
2. Pengendalian PD3I
Pengendalian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berdasarkan
Kepmenkes No.
1611/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
a. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang
dapat dicegah
dengan Imunisasi (PD3I)
b. Tujuan Khusus
Hepatitis B
1x
Hep.B 0
0-7
hari
0,5 cc
Paha tengah luar,
intramuskular
Jadwal Pemberian Imunisasi Pada WUS
Pemberian Imunisasi Selang Waktu Pemberian Masa Perlindungan Dosis
T1 0,5 cc
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun 0,5 cc
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun 0,5 cc
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun 0,5 cc
T5 1 tahun setelah T4 25 tahun 0,5 cc
Vaksinasi Pemberian Imunisasi Dosis
Kelas 1 Campak 1 x
DT 1 x
0,5 cc
0,5 cc
Kelas 2 TT 1 x 0,5 cc
Kelas 3 TT 1 x 0,5 cc
c. Kerusakan Vaksin
Vaksin Sensitif Beku
Vaksin Pada suhu Dapat bertahan selama
Hepatitis B, DPT-HB - 0,5 O C Max jam
DPT, DT, TT - 5C s/d 10 oC Max 1,5 2 jam
DPT, DPT-HB, DT beberapa OC diatas suhu
udara luar (ambient
temperature < 34 OC)
14 hari
Hepatitis B & TT beberapa OC diatas suhu
udara luar (ambient
temperature < 34 OC)
30 hari
Vaksin Sensitif Panas
Vaksin Pada suhu Dapat bertahan selama
Polio beberapa OC diatas suhu
udara luar (ambient
temperature < 34 OC)
2 hari
Campak & BCG beberapa OC diatas suhu
udara luar (ambient
temperature < 34 OC)
7 hari
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I.
Topik Penyuluhan
: ASI Eksklusif
Hari / Tanggal
: Agustus 2011
Waktu
: 1 x 30 menit
Tempat
: Ruang Penyuluhan
Sasaran
Penyaji
: Martini Handayani
Tujuan
1.1 Tujuan Instruktsional Umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan ibu ibu dapat mengerti tentang ASI Eksklusif.
1.2 Tujuan Instruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibuibu bisa dan mengerti tentang :
II.
Materi
Terlampir
No.
1.
Waktu
3 menit
Kegiatan penyuluh
Pembukaan :
Kegiatan peserta
Pembukaan
2.
Salam
Menjawab Salam
Perkenalan
Mendengarkan
Relevansi
Memperhatikan
Tujuan
Pelaksanaan :
Memperhatikan
Memperhatikan
15 menit
Eksklusif
Memperhatikan
3.
10 menit
Memperhatikan
Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang
Menjawab pertanyaan
2 menit
Mendengarkan
1.
IV Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V Media
Leaf leat
VI Kriteria Evaluasi
Evaluasi struktur :
Menjawab salam
2.
3.
ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian
ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-garam organis yang
disekresi oleh kedua buah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama ASI.
ASI Eksklusif adalah bayi diberi ASI saja pada 0-6 bulan tanpa pemberian apapun,
termasuk susu formula, air gula, madu, air putih atau makanan tambahan apapun.
2. Komposisi ASI
ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti :
a. Protein
Mengandung asam amino esensial, taurin yang tinggi untuk pertumbuhan mata.
b.Karbohidrat
c. Lemak
Memenuhi syarat yaitu mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi
dalam susunan yang dibutuhkan.
Mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.
f.
4. Keuntungan ASI
a. Bagi bayi
1) Membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.
2)
Kolostrum/susu jolong/susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi
3) ASI mengandung campuran yang tepat berbagai bahan makanan untuk bayi
4) ASI mudah dicerna oleh bayi
5) ASI saja tanpa makanan tambahan adalah cara terbaik
6) Pemberian ASI disarankan sampai 1 tahun
b.Bagi Ibu
1)
Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dan cepat
memperlambat perdarahan.
Tanpa memberi makanan tambahan kecil kemungkinan ibu menjadi hamil dalam 6 bulan
pertama.
Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah makanan pengganti seperti mie, jagung, ubi,
kentang, roti, dan sebagainya.
2) Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan nabati seperti telur, daging, ayam, ikan segar, hati,
ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.
3) Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam, kangkung, sawi, daun katuk, wortel, buncis,
dan sebagainya. Karena sayuran tersebut dapat membantu merangsang produksi ASI.
4)
Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, tomat, dan sebagainya yang
banyak mengandung vitamin dan mineral.
c.
Perlu minum dalam jumlah lebih banyak kurang lebih 6 gelas dalam 1 hari akan lebih
bermanfaat bila ibu menyusui minuman cairan bergizi seperti susu, air, kacang-kacangan, sari
buah-buahan, air sayuran daun hijau dan sebagainya.
d. Hindarilah makanan yang merangsang terlalu pedas, terlalu dingin, terlalu panas, mengandung
alkohol untuk menjaga alat-alat pencernaan.
e.
f.
g. Yakinkan kembali pada ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI lebih banyak.
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini akan menambah
ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setiap payudara)
6. Apa yang harus dilakukan bila ibu bayi bekerja atau pergi ?
a.
ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar 24 jam dalam lemari es
d. ASI dimasukkan dalam tempat / gelas / botol yang benar dan bersih.
e.
ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai dirumah.
f.
Air susu ibu adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa empat
bulan pertama kehidupannya.
b. Bayi segera harus disusui setelah lahir, pada dasarnya setiap ibu dapat menyusui anaknya dan
hendaknya disusui secara tepat.
c.
Ibu hendaknya sesering mungkin menyusui anaknya karena demikian air susu ibu bertambah
banyak dan cukup untuk kebutuhan bayi.
d. Pemberian susu botol yang penanganannya tidak bersih, dapat menimbulkan sakit dan kematian.
e.
Ibu hendaknya menyusui anaknya hingga tahun kedua kehidupan anak dan jika mungkin untuk
waktu yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2000. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : JPNKR-POG
Tahap
Pembukaan
Waktu
5 menit
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Metode
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
dan
mendengarkan.
khusus
Memberi pengertian
ASI
eksklusif,
manfaat
2.
Inti
20 menit
2.1 Ceramah
eksklusif
ASI
bagi
ibu
Mendengar,
melihat
dan Ceramah
memperhatikan.
langkahmenyusui
yang benar.
Menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh peserta.
2.2 Tanya Jawab
10 menit
Menyimpulkan
Bertanya.
Ceramah,
semua penyuluhan
Tanya
yang telah
dilaksanakan.
2.3Kesimpulan
5 menit
Penutup
3.
jawab
Mendengar.
Salam penutup.
Menjawab salam.
5 menit
Ceramah
V. Metode1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. Media
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Alat Peraga
VII. Pengorganisasian
1. Moderator : XXX
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.
2. Penyaji : XXX
Dian Fatmawati
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan dan
memperagakannya.
3. Observer : XXX
Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
4. Fasilitator : XXX
Tugas : - Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
- Menstimulasi peserta yang tidak aktif dalam
kegiatan (tidak ada pertanyaan).
VIII. Kegiatan Evaluasi
1. Struktural :
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai.
2. Proses:
1) Masing masing anggota tim bekerja sesuai tugas.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam
penyuluhan 50 % dari yang hadir.
3. Hasil:
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai dengan
tujuan khusus peserta dapat :
1) Mengetahui tentang ASI eksklusif dan manfaatnya serta bagaimana cara menyusui yang benar,
2) Bersedia untuk melaksanakan ASI eksklusif, dan
3) Mampu menerapkan cara menyusui yang benar.
4. Antisipasi Masalah:
1) Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan ( tidak ada pertanyaan ) fasilitator dapat menstimulasi
dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas materi yang sedang diberikan.
2) Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya dilakukan
konfirmasi pada anggota pengorganisasian lainnya.
MATERI PENYULUHAN
ASI EKSLUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR
I. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa
ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian,
ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
(WHO, 2001)
II. Manfaat
1. Bagi Bayi
1) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi
yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
2) ASI mudah dicerna oleh bayi.
3) Jarang menyebabkan konstipasi.
4) Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
5) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan
infeksi dan penyakit lainnya..
6) ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
7) Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih
dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung
DHA/AA. Hal ini ditunjukkan anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual
Quotient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi
ASI eksklusif.
8) Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila
mereka dewasa.
9) ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran
kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
10) Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
2. Bagi Ibu
1) Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti
mengurangi resiko perdarahan.
2) Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
3) Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
4) Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat
rendah.
5) Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar
anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
6) Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak
ASI
12 gr
SUSU SAPI
3,3 gr
LEMAK
3,8 gr
3,8 gr
LAKTOSA
7,0 gr
4,8 gr
KALORI
75,0 Kal
66,0 Kal
VITAMIN A
53,0 KI
34,0 KI
VITAMIN B1
0,11 mgr
0,42 mgr
VITAMIN C
43,0 mgr
1,8 mgr
KALSIUM
30,0 mgr
125,0 mgr
BESI
0,15 mgr
0,1 mgr
Perbedaan
Komposisi
ASI
ASI mengandung zat-zat gizi, antara
lain:faktor pembentuk sel-sel otak,
terutama DHA, dalam kadar tinggi.
ASI juga mengandung whey
(protein utama dari susu yang
berbentuk cair) lebih banyak
Susu Formula
Tidak seluruh zat gizi
yang terkandung di
dalamnya dapat diserap
oleh
tubuh
bayi.
Misalnya, protein susu
sapi tidak mudah diserap
Nutrisi
Pencernaan
Kebutuhan
Kebersihan
Ekonomis
Penampilan
Pencegahan
menolak
ASI
yang
menyebabkan kesusahan
bayi menyesuaikan diri
atau
makan
terlalu
banyak, tidak sesuai
dengan
prinsip
kebutuhan.
Biaya lebih mahal:
karena
menggunakan
alat,makanan, pelayanan
kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya
ini sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
Polusi
dan
infeksi:
pertumbuhan bakteri di
dalam makanan buatan
sangat cepat apalagi di
dalam botol susu yang
hangat biarpun makanan
yang dimakan bayi
adalah makanan bersih
akan tetapi karena tidak
mengandung
anti
infeksi,
bayi
akan
mudah mencret atau
kena penularan lainnya.
Penyusuan susu formula
dan alat yang cukup
untuk menyeduh susu.
Penyusuan susu formula
dengan botol susu akan
mengakibatkan
penyedotan yang tidak
puas lalu menyedot terus
yang dapat menambah
beban
ginjal
dan
kemungkinan menjadi
gemuk.
Bagi
bayi
yang
alergiterhadap
susu
formula tidak dapat
menghindari
mencret,
muntah,infeksi saluran
Kebaikan
bagi ibu