Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN ES

KELAPA MUDA 092


Disusun Oleh :
Vony Perdanawati      A44090001
Ria Kartika                  A34090065
Ikhsan Sumirat            B04090046
A22

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Di masa moderen seperti saat ini, kita harus mempunyai inovasi dan terobosan baru dalam hal
pengembangan usaha. Karena pada saat ini merupakan pasar bebas, dimana setiap orang berlomba-
lomba dalam mendapatkan keuntungan. Saat ini kita melihat masalah di Indonesia semakin kompleks.
Permasalahan tersebut seakan telah menjadi bagian yang susah dipisahkan dengan rakyat Indonesia.
Mulai dari permasalahan kemiskinan, pendidikan, keamanan, atau juga masalah pengangguran. Oleh
karena itu banyak orang yang berwirausaha, mendirikan home industri, membuka kedai makanan dll.
Tapi, sayangnya orang-orang yang berwirausaha tersebut tidak bertahan lama karena mengalami
kebangkrutan. Kebangkrutan itu disebabkan miniminya ide dalam menghasilkan terobosan dan inovasi
baru dalam pengembangan usahanya.
Oleh karena itu kita harus mempunyai skill khusus dalam mengembangkan kreativitas
dalam berwirausaha. Laopran ini akan menitik beratkan pada peluang dalam berwirausaha
dan pengembangan ide-ide dari usaha retail yang sudah ada. Sebagaimana kita tahu sebuah
inovasi akan membuka sebuah peluang usaha baru yang tentunya lebih baik dibandingkan
usaha yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, kami berusaha membahas lebih jauh
mengenai pengembangan ide wirausaha dengan melakukan observasi, khususnya dibidang
kuliner yaitu Es Degan/Es Kelapa Muda. Es Kelapa  Muda minuman yang sangat
menyegarkan yang dapat meredakan dahaga. Minuman ini banyak digemari oleh masyarakat.
Oleh karena itu apabila kita mengembangkan usaha ini secara serius kita bisa mendapatkan
keuntungan yang besar. Dengan keadaan yang semakin sulit untuk mencari lapangan
pekerjaan, kita harus jeli dalam memanfaatkan peluang yang ada khususnya dalam hal bisnis,
kita harus mengubah mindset kita dari job seeker(pencari pekerjaan) menjadi  job
creator (pencipta lapangan pekerjaan).

1.2 Tujuan

   Menambah pengetahuan kepada mahasiswa di bidang kewirausahaan


   Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi pegawai tetapi terdapat
bidang lain yaitu sebagai pengusaha
   Memberi pelajaran untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan
   Menambah berbagi pengalaman tentang bidang kewirausahaan dari pengusaha-pengusaha sukses
   Mempelajari bagaimana mengembangkan ide-ide usaha
   Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

 
BAB II
HASIL PENGAMATAN
2.1 . Observasi Lapangan

Minum merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.


Sebagai sala satu kebutuhan primer, usaha yang menggeluti bidang ini ( es kelapa muda ) sudah barang
tentu laris manis diserbu setiap konsumen, apalagi bila posisinya strategis. Dan minuman yang dijualnya
tersebut, disaji dan dikemas dalam bentuk yang menarik serta rasa yang yang dapat menghilangkan
dahaga. Seperti observasi yang kami lakukan pada sebuahkios es kelapa muda ( kios kelapa 092 ) yang
berada di jalan Babakan Raya No. 92 Dramaga Bogor. Kios es kelapa ini dimiliki oleh seorang bernama
BapakWahidin, sebelum terjun berwirausaha, beliau pernah merasakan asam manisnya bekerja
sebagai  kuli bangunan dan buruh untuk mencari modal membuka usaha es kelapa muda ini. Dengan
bermodalkan pengalaman turun menurun dari orang tua dan kakanya mas Wahidin bertekad untuk
meneruskan usaha keluarganya itu. Lalu dimulailah usahanya es kelapa muda itu pada tahun 2005
dengan modal awal Rp. 5.000.000,00 yang digunakan untuk menyewa kios seharga Rp. 3.500.000,00,
membeli perlatan seperti meja, ursi, wadah-wadah, gelas dan kelapa. Produk yang dijual ketika itu
adalah es kelapa muda biasa dengan harga Rp. 1.500,00/bungkus, es kelapa muda susu putih / cokelat
dengan harga Rp. 2000,00/bungkus, satu batok kelapa es kelapa muda seharga Rp. 5.000,00/batok,
dan es jeruk, tetapi untuk sekarang es jeruk sudah tidak menjadi menu minuman di kiosnya karena
terlalu repot. Kios yang biasa buka dari pukul 09.00 dan tutup pada pukul 21.00 ini mendapat pasokan
es kelapa muda dari pasar Anyar Bogor dan Sukabumi dengan harga Rp. 2700,00 yang sudah termasuk
uang trasport.
            Adapun alasan mas Wahidin memilih jalan Babakan Raya Darmada untuk dijadikan markasnya
adalah adanya informasi dari temannya yang lebih dulu berjualan di wilayah kisaran kampus IPB.
Penjual yang memiliki prinsip harus berbagi ini mengakui bahwa wilayah kampus IPB ini sangat ramai
sehingga tiap bulan mas Wahidin dapat meraih keuntungan bersih senilai Rp. 3.000.000,00, tetapi
penghasilan itu akan berkurang ketika datangnya musim hujan dan akan kembali naik jika musim
kemarau yang panas serta bulan ramadhan tiba.”Ya kalo hari-hari biasa sih bisa dapat keuntungan
ampe Rp. 3.000.000,00/bulan apalagi kalo musim panas sama bulan puasa penghasilannya bisa tambah
bagus”jawab mas wahidin sambil tersenyum.
            Dalam menjalani ushanya ini mas Wahidain bukannya tanpa kendala, biasanya kendala yang
dihadapi adalah pasokan kelapa muda yang terbatas di pasar anyar Bogor dan ketika hari libur kampus
tiba karena mayoritas yang membeli es kalapa mudanya adalah mahasiswa kampus IPB. Tetapi semua
kendala itu tidak membuat mas Wahidin berpaling dari usahanya sebagai penjual es kelapa muda.
            Panjual es kelapa muda yang selalu tersenyum ketika melayani konsumennya ini memiliki
beberapa harapan yang ingin dicapai yang pertama adalah ingin memiliki kios sendiri dengan skala yang
lebih besar dan membuka cabang baru di sekitar bogor. Ketika ditanya kiat-kiat sukses   yang menjadi
acuannya selama ini, mas Wahidin menjawab ”ah yang penting tekun, sabar, tidak boros, yakin dan
pantang menyerah, oh iya satu lagi engga iri ketika penjual lain lebih laris dari apa yang kita jual, kan
rejeki udah ada yang ngatur”.
2.2 Pengembangan Ide usaha

            Ide usaha dapat muncul kapan saja, dimana saja, dari apa saja, dan dari siapa saja. Artinya, ide
usaha adalah hasil dari proses berpikir kreatif yang tujuannya ingin  menemukan dan mencari sesuatu
yang berbeda dari produk usaha biasanya. Prosesnya itu bisa dari melihat, mendengar, dan merasakan
hal-hal yang ada di sekitar. Dengan begitu diharapkan usaha yang sedang dijalani bisa lebih maju dan
menarik.
            Mas Wahidin menemukan ide usahanya dari pengalaman pribadi, informasi dari teman dan
kakaknya, juga karena tuntutan keluarga. Tetapi kami mendapat ide baru yang terinsprasi dari kondisi
kios dagang Mas Wahidin, setelah melakukan observasi usaha es kelapa tersebut.  Menurut kelompok
kami produk usaha Mas wahidin kurang variatif. Es yang dijual hanya sekedar kelapa muda asli yang
diberi es batu, atau dicampur gula dan susu kental manis. 
Kiosnya yang kurang bersih dan tertata rapih, mungkin merupakan sesuatu yang harus diperhatikan.
Adapun di kios tersebut, ia sendiri yang bekerja tanpa barang elektronik pendukung dan karyawan
pembantu. Hal-hal seperti inilah yang menjadi sisi lemah dari usaha es kelapa kios 092, dibalik sukses
yang diraih Mas Wahidin saat ini. 

Kami mencoba mengemukakan beberapa ide unik yang dapat ditambahkan ke dalam usaha tersebut
agar menambah nilai jual es kelapa dan mendongkrak penjualan es kalapa Mas Wahidin, menurut teori
yang kami dapat, ide usaha yang kami buat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. New Market

Menambah resep minuman berbahan dasar kelapa muda. Resep baru yang kami dapatkan
yaitu es kelapa muda dengan campuran aneka buah (toping), berupa es kopyor, es teler, dan
sebagainya. Es kelapa ini dibuat dengan resep Mas Wahidin seperti biasanya,tetapi
menambahkan campuran-campuran lain ke dalam minumannya yang membuat sajian es ini
berbeda dari pesaing di pasar Bara. Es kelapa dalam sajian baru di kawasan kampus IPB
memang merupakan sesuatu yang tidak biasa, tetapi di pasar lain sudah populer. Selain
melihat peluang itu,adapun alasan lainnya, yaitu karena produk es kelapa kios ini kurang
variatif.  Dengan melakukan ide ini, setidaknya mempercantik kemasan yang menjadi
dayatarik tersendiri bagi mahasiswa dan pembeli.

New Technology

Dalam wawancara juga, kami mencicipi minuman ini. Ternyata es kelapa ini kurang segar karena
tempat penyimpanan kelapa yang tidak memadai, sehingga kualitas kelapanya sudah berkurang. Dari
masalah ini, kemudian muncul ide menambah fasilitas elektronik untuk mendukung usaha tersebut agar
lebih baik. Kami memilih kulkas sebagai teknologi baru. Kulkas dapat digunakan sebagai tempat
penyimpanan olahan kelapa muda yang efektif dan higienis selama seharian berdagang, sehingga rasa
dan kualitas es kelapa tetap terjaga. Alat ini lebih baik daripada hanya termos-termos es sebagai
wadah penyimpanan minuman.

  
1.      New Benefit
Meningkatkan nilai tambah produk es kelapa muda dapat dilakukan dengan mendekorasi kios,
menyediakan makanan ringan pendamping minum es kelapa dan menyediakan juga bacaan, seperti
majalah atau koran. Suasana kios bersih dan nyaman  membuat pelanggan lebih menikmati minuman
tersebut, sehingga tidak bosan berada disana. Sementara makanan ringan dan bacaan dapat
menambah kocek,  karena barang-barang ini menjadi sesuatu yang cocok untuk teman minum es kelapa
muda yang segar. Selain itu, sajian yang bersih dan sedikit saja dipercantik tampilannya dengan gelas
cantik ataupun hiasan lainnya,dapat menambah nilai jual produk ini.

Ide unik yang kami gagas berasal dari keinginan untuk memperbaiki yang kurang dan melihat peluang di
lokasi jualan yang strategis. Keinginan tersebut merupakan  

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
                                                                                              
            Menjadi seorang wirausahawan yang sukses seperti Mas Wahidin tidaklah mudah. Membangun
usaha sampai beromset jutaan seperti beliau, pastilah dimulai dengan pengalaman dan keyakinan.
Pelajaran penting yang dapat diteladani, yaitu sebagai wiraushawan sejati  jeli melihat peluang,
percaya diri,tekun, berpikiran positif, dan berani mengambil risiko. Sifat wirausaha Mas  Wahidin
diperoleh dari sikap mau belajar dan ikhlas, artinya sifatnya bukan karena bakat dan keturunan. Ia
juga sosok yang mudah bergaul dan pekerja keras. Tetapi  sikap motivasi dan kreatifnya kurang
dikembangkan. Padahal usaha es kelapa di lingkungan IPB merupakan tempat yang strategis. Jadi, ada
banyak ide kreatif yang dapat direalisasikan untuk kemajuan usaha ini, asalkan mau mencoba. Ide
kreatif  muncul dari keinginan merealisasikan sesuatu yang berbeda dengan keadaan sekitar. Hasil ide
kreatif dapat menambah nilai jual produk

3.2              Informasi Yang Diperoleh Dari Observasi Lapang

Dari pelaksanaan observasi lapang beberapa informasi yang dapat Praktikan peroleh adalah sebagai
berikut :
a.       Pentingnya diajarkanya ilmu-ilmu tentang kewirausahaan
b.      Kiat-kiat, permasalahan dan ide-ide pengembangan usaha yang dapat diterapkan dan mengatasi
masalah dalam berwirausaha.

DAFTAR PUSTAKA
Tim pengajar.2009.materi kuliah pengantar kewirausahaan. Bogor : Departemen Agribisnis
FEM IPB
Ulrich, Karl T., Eppinger, Steven D., 1995. Product Design and Development. Singapore:
McGraw-Hill, Inc.
http://rajawali2011blog.blogspot.com/2009_11_01_archive.html
http://www.tehobenk.com/169/ kios merah
budibill.wordpress.com/2008/02/1...-telaga/ febuari 2008 kafe 4
sekolahalamarridho.wordpress.com...2008/06/ kafe 5
www.mapalaui.info/2008/01/09/sek...damanku/ rame
blogfarissa.blogspot.com/2009_01...ive.html rame 2
http://earkuping.wordpress.com/2009/10/16/k-24-century-guardian/ seragam
http://febrianipurba.blogspot.com/2012/02/laporan-observasi-kewirausahaan-es.html

LAPORAN OBSERVASI PENGEMBANGAN


USAHA TAS “HEEJOU BAG”
Disusun Oleh :
Cahya Lestari (C14090010)
Reza Akbar Santoso (C14090015)
Cahyadin (C14090054)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sebagai tugas akhir pada mata kuliah kewirausahaan, Mahasiswa TPB IPB diwajibkan untuk
membuat laporan observasi lapang pada jenis usaha yang dianggap unik. Kelompok kami memilih
untuk mengamati usaha bengkel atau kerajinan tas. Jenis usaha ini tergolong usaha home
industry yang tergolong unik. Nama usaha ini adalah “Heejou Bag (HB)”. Jenis usaha mandiri seperti
inilah  yang bisa menggerakkan perekonomian suatu negara, karena selain padat modal juga padat
karya. Suatu usaha bisa muncul jika kita mempunyai ide-ide kreatif untuk memulai usaha itu.
Sebetulnya kita pun bisa menjadi wirausahawan  asalkan kita benar-benar mengamalkan jiwa-jiwa
kewirausahaan dengan sungguh-sungguh. Kebanyakan para pengusaha yang sukses juga
mempraktikkan jiwa-jiwa kewirausahaan seperti yang kita pelajari dari mata kuliah kewirausahaan.

Dengan hadirnya heejou bag, ternyata memberi warna berbeda untuk jenis-jenis tas. Dengan
perubahan zaman yang menuntut para wanita untuk tampil simple, membuat tas ini banyak
digemari. Kemudian usaha seperti ini juga membutuhkan pekerja yang mempunyai keahlian khusus,
sehingga semakin meningkatkan SDM di daerah khususnya di Bogor dan nantinya akan mengurangi
pengangguran di Bogor.

Kita sebagai mahasiswa yang telah dibekali ilmu kewirausahaan, diharapkan nantinya dapat
mengubah pola pikir kita dari pekerja menjadi pembuat  lapangan pekerjaan. Kita diharapkan
menjadi wirausahawan dengan keahlian yang kita pelajari di jurusan masing-masing selama kuliah.
Dan bisa memberi perubahan yang positif bagi bangsa dan negara ini.
1.2 Tujuan

1.      Sebagai prasyarat tugas akhir mata kuliah kewirausahaan

2.     Mengetahui usaha-usaha yang ada di sekitar kampus IPB

3.      Membuka wawasan tentang ide-ide kreatif wirausahawan

4.      Menumbuhkan jiwa wirausaha dalam segala aspek kehidupan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerajinan Tas sebagai Salah Satu Usaha Mandiri

Pada umumnya Generasi muda Indonesia tidak dibesarkan dalam budaya wirausaha. Perlu
adanya upaya untuk mengubah kebiasaan yang telah menjadi adat ini dalam masyarakat Indonesia.
Pemberian pendidikan wirausaha dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk menumbuhkan sikap
berwirausaha tersebut.  Fenomena yang ada sekarang, lulusan perguruan tinggi dipandang sebagai
lulusan yang akhirnya bekerja pada sektor formal, bukan menjadi pekerja mandiri. Namun, dalam
kenyataannya, peluang kerja di sektor formal semakin menyempit. Perusahaan-perusahaan pun
sudah tampil dalam bentuk yang membutuhkan tenaga kerja yang sedikit. Oleh karena itu, perlu
adanya pendiddikan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha diantara mahasiswa dalam  menjawab
tantangan pekerjaan nanti.

            Angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi harus dapat diminimalkan dengan adanya
bekal dan semangat untuk menjadi wirausaha mandiri. Dengan adanya kemampuan dan semangat
itu, diharapkan akan muncul wirausaha muda mandiri yang nantinya akan bermanfaat bagi
masyarakat sekitar. Artinya, tidak hanya bergantung dari usaha orang lain, tapi sudah bisa
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, minimal masyarakat di lingkungan daerahnya.

            Kemampuan para wirausaha muda dalam menciptakan suatu ide-ide usaha sangat
dibutuhkan  negara Indonesia. Dikatakan demikian karena semakin kreatifnya seseorang tersebut
dalam menciptakan suatu usaha, maka semakin besar peluang kesuksesan orang tersebut dalam
menjawab tantangan dalam dunia perbisnisan. Selain itu, Indonesia adalah negara yang memiliki
sumber daya alam yang sangat melimpah. Perlu adanya upaya dalam memanfaatkan sumber daya
alam itu secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembentukan sumber daya manusia
yang berkualitas lewat pendidikan dan pengembangan jiwa wirausaha adalah faktor yang sangat
menentukan keberlanjutan suatu ide usaha, yaitu manusia yang handal dan professional dalam
bidangnya, memiliki kepedulian lingkungan dan kepekaan sosial yang tinggi, serta etika yang baik.
            Salah satu masalah yang masih menjadi kendala besar bagi Indonesia adalah adanya praktik
perdagangan bebas yang membebaskan barang-barang luar negeri atau barang impor bebas masuk
ke Indonesia. Hal itu akan menyebabkan barang-barang Indonesia kalah bersaing dengan barang-
barang impor. Daya beli masyarakat Indonesia akan semakin merajalela dengan tidak terkendalinya
sikap konsumtif masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi barang impor. Hadirnya wirausaha muda
mandiri dan kreatif akan membantu menjawab praktik perdagangan bebas ini. Produk-produk yang
dihasilkan selain untuk memenuhi masyarakat Indonesia, juga dapat diekspor dan akhirnya akan
membantu penerimaan devisa negara.

            Pada pengamatan lapang kali ini, kelompok kami mengunjungi sebuah usaha kerajinan tas
yang produknya banyak diminati oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Usaha kerajinan ini
bernama “ Heejou Bag” yang sudah berdiri delapan bulan yang lalu. Pembuat ide keratif ini adalah
tiga orang, yaitu Lia, Nisa, dan Gigin. Gigin adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor, sedangkan
Nisa dan Lia adalah masyarakat setempat. Kerja sama ketiga orang ini ternyata membuahkan hasil
yang sangat besar. Baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat sekitar, untuk mengefisiensikan
tugas antara ketiganya, terdapat pembagian fungsi yang akhirnya masing-masing orang dapat
dengan baik dalam menjalankan tugasnya. Bagian manajemen diambil alih oleh Gigin, bagian
pengelola dan pemasaran oleh Lia dan Nisa.

            Heejou bag ini berlokasi di jalan Babakan Tengah No. 12, Darmaga-Bogor. Tempatnya
sangat  terpencil, di sebuah rumah, oleh karena itu bisa disebut juga sebagai industry rumahan
atau  Home Industry. Ide kreatif dari seorang pengelola diaplikasiakan dalam kerajinan tas yang
sangat digemari oleh mahasiswa IPB. Bentuk dan motifnya yang unik dan belum ada di pasaran
semakin mendorong berkembangnya usaha ini. Sampai saat ini, sudah ada enam karyawan yang
bekerja. Mereka bekerja dengan spesialisasi bidang pekerjaan yang mereka kuasai, ada yang
menjahit, memotong, membordir, dan memberikan pola. Dari hasil wawancara yang telah kami
lakukan, pekerja tidak hanya berasal dari masyarakat setempat, tetapi ada pekerja yang berasal dari
daerah lain. Syarat menjadi pekerja Heejou Bag ini juga tidak terlalu sulit, antara lain, mempunyai
keahlian dalam menjahit. Namun, orang yang akan bekerja pada Heeou Bag akan diberi pelatihan
terlebih dahulu, misalnya dalam penggunaan mesin jahit. Jam kerja antara jam 08.00 – 17.00,
dengan waktu istirahat satu jam. Tidak ada lembur, meski ada orderan banyak.

            Dalam setiap usaha, pasti ada kendala yang dihadapi. Lia menjelaskan bahwa kendala yang
sedang dihadapi adalah penncarian kain yang sulit. Kain yang biasa digunakan adalah kain levis,
perca, wool, dan odorai. Dari ketiga kain tersebut, yang dirasa paling sulit adalah kain wool. Selain
harganya yang relatif mahal, kain tersebut juga sudah langka. Kai-kain itu didapatkan dari Bandung
dan Jakarta. Selain itu, lokasi yang terpencil juga menjadikan kendala dalam mempromosikan hasil
kerajinan yang telah dibuat. Namun, semangat mereka untuk terus berkarya dan menciptakan
sesuatu yang beda tak pernah surut. Hasilnya keuntungan yang mereka dapatkan lumayan besar
untuk industri rumahan yang baru berdiri delapan bulan yang lalu ini, , yaitu sekitar 17-20 juta per
bulan.

            Pemasaran kerajinan tas ini masih di sekitar daerah Bogor., misalnya di Botani Square dan
baru-bari ini sudah dipasarkan lewat internet. Menurut Lia, mereka berkeinginan untuk
memasarkakan kerajinan tas ini ke seluruh wilayah Indonesia. Minimal di kampus-kampus di
Indonesia. Namun, usaha itu masih terus diupayakan dengan misalnya lewat mahasiswa yang
mempromosikan dan mendistribusikan kerajinan tas tersebut di kampus-kampus temannya.
2.2 Pengembangan Ide-Ide Usaha

            Usaha yang telah dirintis oleh Lia, Nisa, dan Gigin tersebut sudah tergolong dalam usaha yang
cukup maju dan patut dikembangkan. Dilihat dari peluang yang ada, sasaran konsumen ada pada
remaja bahkan dewasa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk segera mengembangkan usaha
tersebut di berbagai daerah di Indonesia. Melihat dari kekurangan yang ada dalam usaha Heejou
Bag, kelompok kami memiliki gambaran untuk mengembangkan ide usaha Heejou Bag tersebut  dari
sisi penambahan produk, misalnya dengan membuat produk-produk seperti:

  Tas punggung

  Softcase

  Dompet

  Kotak pensil

  Kursus atau les

Dengan adanya penambahan produk tersebut, diharapkan sasaran konsumen tidak hanya pada
wanita, tetapi pria pun juga dapat mendapatkan dan memiliki produk dari Heejou Bag. Selain itu,
diharapkan dapat memberi keuntungan maksimal pada pengelola  maupun pada masyarakat sekitar.
Kelompok kami memasukkan kursus atau les dengan harapan dapat mengajarkan keterampilan yang
yang dimiliki kepada orang lain. Dengan banyaknya usaha yang dikembangkan, akan memberi
kesempatan pada masyarakat sekitar untuk bekerja dan terus mengembangkan kreasi yang
dimilikinya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap usaha yang dilakukan pasti berawal dari sebuah ide atau pemikiran, Ide itu bisa
didapatkan dari melihat keadaan di sekeliling, mendengar, dan merasakan. Jadi ide usaha adalah
segala konsep pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan, atau rencana dari
kegiatan-kegiatan usaha. Untuk mendapatkan sebuah ide usaha kita haruslah mempunyai keinginan
untuk menemukan dan mencari pemyelesaian yang berbeda dari suatu masalah dalam mencapai
tujuan yang sama, agar ide usaha yang kita dapatkan itu bisa diterima oleh orang lain dengan
tanggapan yang sesuai keinginan kita.

            Ibu Lia bersama dua orang temannya yang telah mendirikan usaha pembuatan tas dengan
nama “Heejou Bag” ini adalah seorang entrepreneur   yang memiliki kemampuan sebagai wirausaha
yang cukup handal, yang memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dan
menguntungkan. Dalam bisnis pembuatan tas itu beliau tidak hanya sekedar membuat tas yang
biasa saja, tetapi dengan jiwa berwirausaha yang dimilikinya itu beliau mampu membuat sebuah tas
yang sangat unik. Dan hal itulah yang membuat bisnisnya sukses. Faktor lain yang membuat
bisnisnya sukses adalah kejelian beliau dalam melihat kebutuhan pasar dan kesukaan konsumen.

 Setelah melakukan observasi lapang terhadap usahanya itu, kami dapat mengembangkan
beberapa ide untuk kemajuan usaha “Hejou Bag” itu. Ibu Lia bersama dua orang temannya telah
cukup berhasil mengembnagkan usaha ini. Omset yang diperoleh rata-rata perbulan adalah Rp. 17-
20 Juta. Hal ini telah membuktikan bahwa beliau adalah seorang entrepreneur  sejati yang telah
berhasil dalam merealisasikan idenya itu.

Setelah melihat secara langsung dengan cara observasi lapang ternyata banyak orang yang
sukses, kita sebagai mahasiswa haruslah dapat termotivasi agar nantinya kita janganlah menjadi
seorang pekerja tetapi kita harus menjadi seorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan
untuk mencapai kesuksesan itu, salah satunya dengan cara berwirausaha.

3.2 Saran

            Sebagai mahasiswa sikap yang harus dimiliki antara lain adalah Doers  yang berarti segera
bekerja, apabila sekali kita menetapkan langkah, sesegera mungkin kita menjalankannya. Hal ini juga
sama artinya dengan Inisiatif  yaitu segera memulai langkah kerja, dan jangan membuang waktu.
selain itu juga kita harus berfkir kreatif yang berarti adanya keinginan untuk menemukan dan
mencari penyelesaian yang berbeda dari suatu masalah untuk mencapai tujuan yang sama.

hal di atas seperti yang telah disampaikan oleh Ibu Lia yaitu, apabila kita mempunyai ide
usaha harus langsung diaplikasikan, meskipun pada awalnya kita hanya sebatas untuk mencoba saja.
Selain itu juga kita harus jeli dalam menumbuhkan dan mengembangkan ide. Misalnya dengan cara
melihat keadaan di sekeliling kita, maka akan muncul keingintahuan untuk mencoba, dan kita juga
harus yakin kalau kita pasti bisa.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Heejoubag.[terhubung berkala]http://heejoubag.blogspot.com.

http://febrianipurba.blogspot.com/2012/02/laporan-observasi-pengembangan-usaha.html
LAPORAN OBSERVASI LAPANG
KEWIRAUSAHAAN “ Pisang Bakar ”
Disusun Oleh : 

Firna Kristin N.K.      (B04090176)

                                 Detekfni Jinis       (B04098009)                       
      

I.                 PENDAHULUAN

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah sikap dan sifat seorang dalam menjalankan


usahanya yang biasanya diperoleh dari bakat dan dapat diwujudkan dalam kemampuan tim
manajemen usaha. Ada banyak sekali bentuk usaha yang dijalankan para wirausahawan di
sekitar IPB mulai dari usaha kecil-kecilan hingga yang bertaraf perusahaan  besar, yang
memakai produk atau jasa yang memperoleh kesuksesan besar tetapi ada pula yang tidak
berkembang sehingga mengharuskan usaha tersebut gulung tikar.
Para generasi muda di Indonesia umumnya tidak dibesarkan dalam budaya wirausaha
sehingga mengakibatkan banyaknya pencari kerja dibandingkan pencipta kerja. Para
generasi muda ini perlu dididik dan dilatih agar dapat menciptakan pekerjaan sendiri
atau  mampu mengembangkan usaha-usaha yang telah ada sehngga terjadi peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara luas.
Ada banyak sekali usaha-usaha yang berpotensi besar untuk mendulang sukses tetapi
terpaksa hanya jalan di tempat karena beberapa faktor yang sebenarnya mampu diatasi.
Disinilah tugas para generasi muda termasuk mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide
bahkan mencari penyelesain masalah tersebut.

II.             TUJUAN
1.  Mengamati para wirausaha di sekitar lingkungan kampus IPB.
2. Mencari tahu pengalaman para wirausaha.
3. Menjadi termotivasi untuk mengembangkan bakat dalam berwirausaha
4. Menemukan ide-ide pengembangan usaha yang cocok.
5. Mengembangkan bakat dan kemampuan dalam berwirausaha

HASIL PENGAMATAN

            Warkop Tampomas yang berlokasi di Jalan Bara (kawasan kampus IPB) ini didirikan
oleh Ibu Oyoh beserta suaminya sekitar 17 tahun yang lalu. Sebenarnya usaha warkop ini
telah dirintis oleh Ibu yang telah memasuki usianya yang ke 48 tahun sekitar 30 tahun yang
lalu, mulanya warkop ini didirikan di daerah Baranang Siang tetapi karena kampus IPB
pindah ke Darmaga, akhirnya Ibu Oyoh memindahkan usaha warkopnya ke daerah Darmaga.
            Ide usaha mendirikan warkop ini muncul dari Ibu Oyoh beserta suaminya sendiri
dengan modal awal sebesar lima puluh ribu rupiah. Warkop yang menjual mi rebus, mi
goreng, pisang bakar, roti bakar, hingga minuman seperti kopi dan teh ini beroperasi selama
24 jam. Pengunjung banyak membeli pisang bakarnya karena enak dan unik dari namanya.
Dengan menggunakan 10 kilogram pisang dalam sehari, tetapi ibu Oyoh mengaku tidak
pernah berniat untuk mengganti jenis usahanya walaupun keuntungan yang di hasilkan
sangatlah kecil, sekitar Rp 100.000 per hari, Tetapi beliau dapat menyekolahkan anaknya.
            Walaupun dengan bahan baku yang lumayan sulit didapat, beliau sudah terlanjur
mencintai usahanya ini, karena warkop ini sangat sederhana sehingga tidak diperlukan
adanya manajemen keuangan dan pegawai tetap, selama ini Ibu Oyoh dan suaminya
bergantian menunggu warkop Tampomas.
            Ada begitu banyak suka duka yang dialami Ibu Oyoh selama 30 tahun menjalankan
usahanya. Ibu Oyoh mengaku sangat senang jika warkopnya ini ramai pengunjung,
beliaupun sangat menyukai lingkungan tempat berdirinya warkop Tampomas ini. Ibu Oyoh
tetap bekerja dengan semangat.
            Kiat-kiat yang diberikan Ibu Oyoh dalam berwirausaha adalah tetap gigih dan selalu
berusah mencintai usaha yang kita jalankan walaupun ada banyak saingan, tetap percaya
pada diri sendiri dan selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada para pelanggan.

PENGEMBANGAN IDE-IDE USAHA


1.      Menambah modal usaha dengan cara meminjam ke bank untuk pengembangan usaha
kedepannya. Ide pengembangan usaha ini muncul dari informasi-informasi yang sering
muncul bahwa usaha itu sebaiknya memiliki modal yang cukup agar usahanya dapat terus
berkembang.
2.      Memperluas tempat usaha dan menata ulang kembali warkop Tampomas     
       yang sempit ini agar pengunjung merasa lebih nyaman dan tertarik untuk
terus mampir ke warkop Tampomas ini. Ide pengembangan usaha ini muncul dari
pengalaman pribadi yang tentu saja lebih memilih tempat yang lebih nyaman dan bersih.
3.      Memperluas pasar usaha warkop dengan cara membuka cabang di berbagai tempat. Ide
pengembangan usaha ini muncul dari informasi-informasi yang sering muncul di televisi
bahwa masyarakat lebih memilih mampir di tempat yang telah dikenal oleh banyak orang.
4.      Penambahan menu-menu makanan dan minuman yang dijual. Ide pengembangan usaha ini
muncul dari pengalaman pribadi yang tentu saja lebih merasa senang jika warkop yang
dikunjungi memiliki banyak pilihan menu.
5.      Jika ide-ide pengembangan usaha diatas terlaksana maka perlu diadakan penambahan
pegawai tetap untuk kelancaran usaha warkop Tampomas ini. Ide pengembangan usaha ini
muncul karena adanya tuntutan kebutuhan, dengan cabang warkop yang banyak maka
diperlukan pegawai yang banyak pula.
6.      Dibuatnya manajemen keuangan agar pengeluaran dan pendapatan usaha terinci lebih jelas.

I.                 PENUTUP
           Usaha warkop ini memang telah ada di Indonesia sejak dulu. Warkop muncul sebagai
tempat berkumpulnya rakyat-rakyat untuk berdiskusi berbagai hal. Di warkop ini para
masyarakat bebas menyampaikan argumennya masing-masing,. Suasana warkop yang
sangat merakyat dan penuh dengan kekeluargaan membuat para masyarakat merasa
nyaman untuk berdiam lama-lama di sana.
           Warkop tetap menjadi sebuah usaha tradisional kecil-kecilan yang berusaha bertahan
ditengah maraknya berbagai usaha modern. Contonhya saja warkop Tampomas, warkop
yang masih berada di kawasan kampus IPB ini tetap saja menjadi usaha kecil-kecilan,
tempatnya sempit, menu yang di jual pun masih sangat sederhana bahkan warkop ini
terlihat sepi pengunjung.
           Usaha warkop ini tentu saja perlu dikembangkan, mengingat warkop ini telah menjadi
salah satu budaya Indonesia yang masih dicari-cari oleh kebanyakan masyarakat. Suasana
warkop yang kental dengan kekeluargaaan masih sangat di rindukan oleh masyarakat
Indonesia, hanya saja warkop-warkop yang telah ada sekarang terkesan jorok sehingga
banyak masyarakat yang enggan untuk mampir.
            Warkop ini bisa menjadi usaha yang mampu sukses dan berkembang jika dikelola
dengan baik dan di kembangkan sesuai dengan perubahan masyarakat sekarang ini.. Disini
diperlukan juga campur tangan para mahasiswa dalam membantu pengembangan usaha
warkop ini dengan cara menyumbangkan ide-ide brilian mereka.
http://febrianipurba.blogspot.com/2012/02/laporan-observasi-lapang-kewirausahaan_6403.html
LAPORAN HASIL OBSERVASI LAPANG
KEWIRAUSAHAAN “BAKSO KABAYAN”
Disusun Oleh :
 Febriani Purba     (F34200118)
Nuraeni
Putu Rossi Tyalestari    (I14100

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini perekonomian menjadi sorotan utama bangsa Indonesia. Semakin bertambahnya
jumlah pengangguran menjadi indikasi terpuruknya perekonomian Indonesia. Bahkan
pengangguran terpelajar mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia. Banyak lulusan
sarjana yang menganggur setelah menyelesaikan studinya. Hal ini tentu mencengangkan
pemerintah dan masyarakat awam sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan.
Sebenarnya hal tersebut merupakan permasalahan yang klasik. Mayoritas lembaga
pendidikan hanya mencetak SDM yang handal dalam teori. Akibatnya ketika terjun ke dalam
dunia kerja, mahasiswa menjadi tidak siap pakai. Padahal, perusahaan mencari karyawan siap
pakai dan berpengalaman. Selain itu, mahasiswa tidak diberi bekal kewirausahaan.
Dampaknya setelah lulus mereka cenderung mencari kerja padahal dengan jumlah penduduk
yang terus bertambah jumlah pekerjaan yang tersedia semakin berkurang. Solusinya
masyarakat harus kreatif menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Tanpa bekal
kewirausahaan dan keahlian, tentunya mahasiswa menjadi susah menciptakan pekerjaan.
Akibatnya mereka hanya memperbesar jumlah pengangguran negeri ini.
Oleh karena itu dalam mata kuliah kewirausahaan ini mahasiswa harus melakukan
observasi lapang. Dengan harapan mahasiswa dapat terjun langsung ke lapangan dan melihat
kondisi dunia usaha yang sesungguhnya. Pada akhirnya mahasiswa dapat mengaplikasikan
ilmu yang mereka dapatkan, dalam dunia usaha yang sesungguhnya. Dengan adanya
observasi lapang ini diharapkan mahasiswa siap pakai ketika terjun di masyarakat. Hasil
observasi lapang dilaporkan dalam bentuk makalah. Dengan mengambil contoh usaha Bakso
Kabayan, mahasiswa menjadi lebih mengetahui seluk-beluk dan permasalahan yang dihadapi
usaha Bakso Kabayan. Di dalam makalah mahasiswa dapat memberikan solusi yang tepat
terhadap permasalahan tersebut. Selain itu mahasiswa bisa memberikan ide-ide kreatif untuk
lebih mengembangkan usaha Bakso Kabayan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kewirausahaan.
Sebelum menyusun makalah, mahasiswa harus melakukan observasi lapang. Mahasiswa
bebas memilih bentuk usaha yang dianggap unik. Unik dalam arti belum ada usaha seperti itu
sebelumnya atau memberi inovasi produk yang sudah ada, sehingga lebih menarik minat
konsumen. Mahasiswa harus melakukan wawancara dengan pemilik usaha untuk
mendapatkan informasi yang akurat dalam penyusunan makalah.
Dari proses penyusunan makalah tersebut, mahasiswa harus menguasai teori yang
diberikan dalam perkuliahan. Kemudian mampu mengaplikasikannya dalam dunia usaha.
Mahasiswa diharapkan mampu menghubungkan teori kewirausahaan dalam perkuliahan
dengan fakta usaha yang ada di sekitar ssehingga mahasiswa dapat memberikan solusi atas
permasalahan dari usaha tersebut.
Selain itu, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengembangkan kreativitas
mahasiswa. Di dalam observasi lapang, mahasiswa harus mempunyai ide kreatif untuk
memberikan inovasi. Ide tersebut tentunya harus realistis dan sesuai dengan kebutuhan
konsumen, sehingga ide tersebut dapat memajukan usaha. Dalam observasi lapang
mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai teori tetapi juga mengaplikasikan ilmu yang
dipelajari ketika terjun ke masyarakat.

http://febrianipurba.blogspot.com/2012/02/laporan-hasil-observasi-lapang.html

Anda mungkin juga menyukai