Anda di halaman 1dari 29

PENGUJIAN HIPOTESIS

Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk
menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan
apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut.

Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat
mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan
apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang
telah dibuat
• Suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan/ dugaan yg sifatnya masih sementara
• Hipotesis ini perlu untuk diuji utk kmd diterima/ ditolak
• Pengujian hipotesis : suatu prosedur yg akan menghasilkan
suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis
• Penolakan suatu hipotesis bukan berarti menyimpulkan bahwa
hipotesis salah dimana bukti yg tidak konsisten dgn hipotesis
• Penerimaan hipotesis sebagai akibat tidak cukupnya bukti
untuk menolak dan tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti
benar
Sampel
Populasi
Hipotesis Statistik

Uji Statistik

Hipotesis Penelitian Keputusan


Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang perumusannya
Hipotesis mengandung pengertian sama atau tidak ada perbedaan
Statistik
Hipotesis Alternatif (H1)
Untuk menerima atau menolak hipotesis diperlukan
kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan
daerah penolakan -> daerah kritis
DUA TIPE HIPOTESIS

Hipotesis korelatif yaitu pernyataan tentang


ada atau tidak adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih
Hipotesis komparatif yaitu pernyataan tentang
ada atau tidak adanya perbedaan antara dua
kelompok atau lebih
RUMUSAN HIPOTESIS

Misalkan θ (theta) adalah parameter yang akan diuji dengan nilai yang dihipotesiskannya adalah
θ 0, maka rumusan hipotesisnya dapat mengambil beberapa bentuk :

H0 : = 0
Uji dua pihak
H1 :    0
H0 : = 0
Uji pihak kanan
H1 :    0

H0 : = 0
Uji pihak kiri
H1 :    0
Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah media massa,
bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah adalah Rp. 3.200,-
(Pengujian Dua Pihak)
Ho : µ = Rp. 3.200,-
Ha : µ ≠ Rp. 3.200,-
Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah tidak
kurang dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu Pihak – Kiri)
Ho : µ ≥ Rp. 3.200,-
Ha : µ < Rp. 3.200,-
Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah tidak
lebih dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu Pihak – Kanan)
Ho : µ ≤ Rp. 3.200,-
Ha : µ > Rp. 3.200,-
Beberapa rumusan hipotesis
1. Rumusan untuk menguji satu nilai parameter H0 : = 0

2. Rumusan untuk menguji dua nilai parameter H0 : 1 =  2

3. Rumusan untuk menguji lebih dari dua nilai parameter H 0 :  1 =  2 = ... = k


Contoh kasus 1
Sebuah pabrik batere mobil menyatakan bahwa rata-rata daya pakai produknya adalah 7 tahun
dengan simpangan baku 0,5 tahun. Dari inspeksi terhadap 40 buah sampel batere diperoleh bahwa
rata-rata daya pakai ini adalah 6,2 tahun. Apakah pendapat pabrik tersebut bisa anda terima?

Rumusan Hipotesis H0 : m = 7
Uji 2 pihak
H1 : m  7

x − 0
Tentukan statistik uji z= Karena ukuran sampel cukup
 besar dan s diketahui
n

6,2 − 7 − 0,8 − 0,8


z= = = = −10,11
0,5 0,5 / 6,32 0,0791
40
Tentukan daerah kritis (ambil a = 5%)

Daerah Tolak H0
Daerah Tolak H0

Daerah Terima H0
 /2
 /2
 /2  /2

-1,67 1,67

Nilai ini diambil dari tabel z dengan nilai peluang 0,4750

Letakkan nilai z (-10,11) di atas dalam daerah kritis. Jika z terletak di daerah
kritis berarti tolak H0

Karena z terletak di daerah kritis maka tolak Ho, artinya tolak hipotesis bahwa
daya pakai produk sama dengan 7 tahun.
Contoh kasus 2
Pabrik bola lampu “Caang” menyatakan bahwa produknya mempunyai daya pakai lebih dari
2 tahun. Hasil pengujian yang dilakukan oleh yayasan lembaga konsumen terhadap 10 lampu
mendapatkan bahwa rata-rata daya tahan bola lampu tersebut adalah 2,2 tahun dengan
simpangan baku 0,4 tahun. Dari hasil ini apakah pernyataan tersebut dapat diterima dengan
taraf keyakinan 5%.
H0 :  = 2
Rumusan Hipotesis
H1 :  > 2

Statistik uji x − 0
t=
s
n

2,2 − 2,0 0,2


t= = = 1,581
0,4 0,1265
10
Tentukan daerah kritis (lihat tabel t dengan df = 10-1 dan ambil a = 5%)

Daerah Tolak H0

Daerah Terima H0
/2
/2  = 0,05

2,262
t=1,581

Kesimpulan : nilai t masuk dalam daerah terima H0, berarti maka pernyataan pabrik
tersebut bahwa daya tahan produknya lebih besar dari 2 tahun tidak dapat diterima
Uji Satu Proporsi (p)

Hipotesis H0 : p = p 0 melawan

H1 : p  p 0 atau
H1 : p  p 0 atau
H1 : p  p 0

x / n −p0
Statistik Uji : z=
p 0 (1 − p 0 ) / n

Kriteria terima dan tolak Hipotesis lihat tabel Z


Contoh kasus 3
Pabrik gelas “Kawung” mengklaim bahwa paling sedikit 95% gelas yang diproduksinya
berkualitas baik. Sebuah penelitian dari 200 sampel gelas memperlihatkan adanya gelas
yang cacat sebanyak 18 buah. Apakah anda menerima pernyataan pabrik tersebut? Uji
dengan taraf signifikasi 5%

Rumusan Hipotesis H0 : p = 0,95


H1 : p > 0,95

x / n −p0
Statistik Uji z=
p 0 (1 − p 0 ) / n

182 / 200 − 0,95 0,91 − 0,95


z= = = −2,597
0,95(0,05) / 200 0,0154
Tentukan daerah kritis (lihat tabel z dengan nilai p = 0,4500)

Daerah Tolak H0

Daerah Terima H0
/2
/2  = 0,05

1,65
z
-2,597

Karena z hitung < z tabel (terletak di daerah terima H0), maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan
pabrik tersebut yang menyatakan bahwa produk yang tidak baik paling sedikit 95% tidak dapat
diterima.
Uji Dua Rata-rata, populasi independen dan berdistribusi normal
H 0 : 1 = 2 melawan
Rumusan Hipotesis
H1 : 1  2 atau
H1 : 1  2 atau
H1 : 1  2
x1 − x 2
t=
x1 − x 2 z=
1. Asumsi : s1 = s2 = s diketahui Statistik Uji : 1 1 1 1
s +
n1 n2  +
n1 n2

(n1 − 1) s12 + (n2 − 1) s 22


2. Asumsi : s1 = s2 = s tidak diketahui Statistik Uji : s =
2

n1 + n2 − 2
df = n1 + n2 − 2
Lakukan rumus pendekatan. Untuk mempermudah
3. Asumsi : Jika s1 ≠ s2 = s dan tidak diketahui gunakan SPSS. Dalam hal ini SPSS memberikan
pilihan untuk menghadapi asumsi seperti ini.
Contoh kasus 4
Untuk melihat efektifitas sebuah metode Demonstrasi,
dilakukan uji terhadap dua kelompok siswa, Skor dari tes ini
adalah :
Metode Kontrol
Demonstrasi
85 75
88 70
65 64
75 73
76 70
79 69
90 66
78 58
79 60
93 59
Format data dalam SPSS
Format data dalam SPSS
Format data dalam SPSS
Uji Dua Rata-rata, observasi berpasangan

Hipotesis H0 : d = 0

H1 : d  0
Contoh :

Sebelum Sesudah Istri Suami

- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -

Analisis melalui SPSS ambil pilihan Paired Sample t-Test


Format data dalam SPSS
Format data dalam SPSS
Format data dalam SPSS
Uji Dua Proporsi
Rumusan Hipotesis H 0 : p1 = p 2 melawan

H1 : p1  p 2 atau
H1 : p1  p 2 atau
H1 : p1  p 2

x1 / n1 − x 2 / n2
Statistik Uji : z=
 1 1 
pq( ) + ( )
 n1 n1 

x1 + x2
p= q = 1− p
n1 + n2

Kriteria terima dan tolak Hipotesis lihat tabel Z


Contoh kasus 5
Dua kelompok uji yang disebut X dan Y masing-masing terdiri dari 100 orang
diketahui menderita penyakit tetelo. Sebuah perusahaan farmasi berhasil
menemukan sebuah serum yang diberi nama “meteor garden” untuk
menyembuhkan penyakit tersebut. Untuk menguji efektifitas serum ini, serum
tersebut diberikan kepada kelompok X, sedang kelompok Y tidak diberikan
(dianggap sebagai kelompok kontrol). Setelah beberapa waktu, yang sembuh dari
kelompok X adalah 75 orang dan dari kelompok Y sebanyak 65 orang. Dari hasil ini
periksalah apakah pemberian serum tersebut efektif? Gunakan taraf signifikasi 1%
dan 5%.

Kontrol p = 75%

Percobaan p = 65%
Hipotesis H 0 : p1 = p 2 melawan

H1 : p1  p 2
x1 + x2 75 + 65
Hitung : p= p= = 0.70
n1 + n2 100 + 100

x1 / n1 − x2 / n2 0.75 − 0.65
Statistik Uji : z= z= = 1.54
 1 1   1 1 
pq( ) + ( ) (0.7)(0.3)( )+( )
 100 100 
 n1 n1 

Terima H0, tidak ada perbedaan,


berarti serum tidak efektif
Daerah Tolak H0
Daerah Tolak H0

Daerah Terima H0
 /2
 /2
 /2  /2

-1,67 1,67
Beberapa uji penting
• Uji Mann-Whitney, pengganti uji t sampel independen
• Uji Wilcoxon, pengganti uji t sampel berpasangan
• Uji Kruskall-Wallis,uji lebih 2 rata-rata

Anda mungkin juga menyukai