Anda di halaman 1dari 16

APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN


KABUPATEN KAPUAS

Riswan Yudhi Fahrianta


Viani Carolina

Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin


Jalan Brigjend H. Hasan Basry No. 9-11 Kayu Tangi Banjarmasin

Abstract: This study aims to analyze the budget and expenditure realization on
SKPD Education Department Kapuas District, with a focus on the efficiency of the
Education Department District Kapuas budget period 2008-2010 and analyze the
causes of increase or decrease in efficiency of budget in that period. The results
showed that the level of efficiency in the Education Department Kapuas District is
sufficient in using and managing the budget or in other words there is no realization
of budget in excess of a predetermined budget, for both direct spending and indirect
spending. There are two programs of the Education Department Kapuas District that
its efficiency level below 50% in 2010, they are Program Administrative Resources
Capacity Improvement (32.24%) and Program Compulsory Nine-Year Basic
Education (49.11%). Highly efficient levels caused not because of the efficiency of
the activity itself, but rather that the program cannot be implemented and planning
aspects that need to be better prepared and better coordination of relevant parties in
the implementation of the program.

Kata kunci: efisiensi, anggaran belanja, sektor publik

PENDAHULUAN arah dan tujuan pelayanan kepada masyarakat


yang diharapkan (Pusdiklatwas BPKP, 2007).
Anggaran adalah rencana kuantitatif Selanjutnya oleh Alim (2008) dikemuka-
yang meliputi aspek keuangan dan non ke- kan bahwa proses penyusunan anggaran ter-
uangan. Dari pengertian tersebut, maka fungsi kait kebijakan dan prosedur penentuan sasaran
utama anggaran adalah sebagai salah satu ins- anggaran dengan mekanisme antara partisi-
trumen perencanaan. Sistem penganggaran patif atau instruktif. Proses revisi anggaran
merupakan prosedur dan kebijakan seperang- merupakan kebijakan dan prosedur untuk me-
kat (set) komponen anggaran yang saling ter- revisi sasaran anggaran baik secara reguler
kait satu dengan yang lain. Komponen ang- atau di bawah kejadian khusus. Sedangkan
garan meliputi penyusunan anggaran, penen- evaluasi anggaran adalah kebijakan dan pro-
tuan sasaran anggaran, revisi anggaran, eva- sedur untuk mengevaluasi antara sasaran dan
luasi anggaran, dan umpan balik anggaran realisasi. Evaluasi yang dilakukan secara pe-
(Alim, 2008). riodik menjadi proses pengendalian anggaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nega- dan hasil evaluasi anggaran menjadi umpan
ra (APBN), yang dalam pembahasan berbagai balik bagi pelaksana anggaran. Hal ini menun-
literatur sering disebut anggaran negara atau jukkan bahwa anggaran juga berfungsi sebagai
anggaran sektor publik, dalam perkembangan- instrumen pengendalian manajemen.
nya telah menjadi instrumen kebijakan multi- Permasalahan rendahnya daya serap ang-
fungsi yang digunakan sebagai alat untuk garan setiap tahun menjadi masalah rutin se-
mencapai tujuan bernegara. Hal tersebut ter- tiap tahunnya. Dalam Nota Keuangan dan
utama terlihat dari komposisi dan besarnya RAPBN 2011 disebutkan bahwa daya serap
anggaran yang secara langsung merefleksikan anggaran belanja kementerian dan lembaga

57
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

dalam lima tahun terakhir rata-rata hanya 90% tansi pemerintah lainnya yaitu menciptakan
dari pagu anggaran yang ditetapkan dalam pelayanan yang memadai dan sesuai dengan
APBN setiap tahun. Penyerapan dana tidak kebutuhan masyarakat yang mencakup fungsi
efektif tercermin dalam Sisa Lebih Pembia- penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan
yaan Anggaran (SILPA) yang menurut oleh pembangunan dan pembinaan kemasyara-
Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan katan.
Keuangan Daerah BPKP (www.bpkp.go.id/ Pengalaman yang terjadi selama ini me-
sumut/berita/, 02 Maret 2012), bahwa rata-rata nunjukkan bahwa masih belum optimalnya
SILPA Pemda secara nasional per tahunnya pengelolaan keuangan pemerintahan khusus-
melebihi Rp 50 Trilyun. Jumlah SILPA yang nya pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
besar tersebut terjadi bukan karena semata- sehingga terlihat bahwa antara anggaran dan
mata efisiensi dalam pengelolaan belanja dae- realisasi yang dicapai tidak sesuai dengan
rah tetapi lebih menunjukkan bahwa pengelo- yang diharapkan. Faktor sumberdaya manusia
laan keuangan daerah belum efektif karena di- merupakan modal dasar dalam pelaksanaan
dalamnya, antara lain ada program/kegiatan pembuatan suatu anggaran, namun karena da-
yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun ang- lam sistem pemerintahan bahwa pegawai yang
garan yang bersangkutan. Hal senada juga di- menduduki suatu jabatan tidak selalu orang
ungkapkan oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie yang memiliki kemampuan dan pendidikan
(www.jppn.com/read/, 09 Januari 2012), bah- yang sesuai dengan pelaksanaan pekerjaannya
wa serapan anggaran yang tidak optimal me- maka hasil yang dicapaipun kurang optimal.
nunjukkan adanya permasalahan dalam pe- hal yang tidak kalah pentingnya adalah sistem
ngelolaannya, karenanya beberapa aspek yang perencanaan anggaran yang dibuat untuk masa
perlu dievaluasi. Antara lain, lemahnya peren- satu tahun berjalan menjadi kelemahan dari
canaan program dan kegiatan, lemahnya koor- fungsi anggaran itu sendiri bahwa dalam masa
dinasi antara unit perencana dan unit pelak- satu tahun tersebut mungkin saja banyak hal
sana kegiatan, dan lemahnya pelaksanaan ke- yang bisa berubah baik itu perubahan harga
giatan. Dengan kelemahan-kelemahan tersebut satuan barang yang direncanakan awal tahun
mengakibatkan sering dilakukannya revisi namun pada saat akan dilakukan realisasi be-
anggaran. lanja, harga barang-barang tersebut naik se-
Fakta secara nasional tersebut menjadi hingga anggaran yang telah ditetapkan kurang
salah satu dasar ketertarikan penulis untuk me- untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
nganalisis secara khusus anggaran dan reali- Anggaran dilaksanakan pada periode sa-
sasi kegiatan keuangan pada Dinas Pendidikan tu tahun ke depan yang tentunya mengacu ke-
Kabupaten Kapuas, bahwa kinerja anggaran pada anggaran dan realisasi yang dicapai pada
pemerintah daerah selalu dikaitkan dengan ba- tahun sebelumnya yang dipergunakan sebagai
gaimana sebuah unit kerja pemerintah daerah tolak ukur pembuatan anggaran berikutnya.
dapat mencapai tujuan kerja dengan alokasi Tanpa adanya suatu kejelian dalam mengana-
anggaran yang tersedia. Dinas Pendidikan Ka- lisa anggaran yang akan dibuat maka tidak
bupaten Kapuas merupakan salah satu organ akan didapat realisasi yang sesuai dalam ang-
Pemerintahan Kabupaten di Provinsi Kaliman- garan keuangan pada Dinas Pendidikan Kabu-
tan Tengah yang merupakan satuan organisasi paten Kapuas yang tentunya akan berimbas
dari Pemerintahan Kabupaten Kapuas, dengan pada kurang optimalnya hasil pencapaian ki-
tugas pokok melaksanakan sebagian urusan nerja.
rumah tangga daerah dalam bidang pendidikan Banyak hal yang dianggarkan sesuai de-
dengan tujuan terwujudnya proses pendidikan ngan ketentuan pemerintah seperti program
yang demokratis dengan memperhatikan ke- pelayanan administrasi perkantoran, program
ragaman kebutuhan daerah dan peserta didik, peningkatan sarana dan prasarana aparatur,
serta mendorong peningkatan partisipasi ma- program fasilitas pindah/purna tugas PNS,
syarakat dalam pembangunan pendidikan. De- program peningkatan pengembangan sistem
ngan tanggung jawab pokok sebagaimana ins- pelaporan capaian kinerja dan keuangan, pro-

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

58
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

gram pendidikan non formal, program pening- masa yang akan datang (Brownell dan Mc
katan mutu pendidikan dan tenaga kependidik- Innes, 1986). Anggaran juga merupakan alat
an, dan program pendidikan perencanaan. Hal- bagi manajer tingkat atas untuk mengendali-
hal tersebut diatur sesuai dengan ketentuan kan, mengkoordinasikan, mengkomunikasi-
yang berlaku dalam pemerintahan dan tidak kan, mengevaluasi kinerja, dan memotivasi
jarang terjadi revisi anggaran oleh Satuan Ker- manajer bagian bawahannya (Kennis, 1979).
ja Perangkat Daerah (SKPD) khususnya Dinas Anggaran yang disusun memiliki peranan se-
Pendidikan Kabupaten Kapuas, hal ini tentu- bagai perencanaan yaitu anggaran berisi ten-
nya kembali lagi kepada dasar dari pembuatan tang ringkasan rencana keuangan organisasi
anggaran pada saat awal dibuatnya. dimasa datang, sedangkan anggaran dipan-
Sering kali menjadi kendala adalah apa- dang sebagai penilaian kinerja yaitu anggaran
bila anggaran dirasa kurang tepat sasaran dan dipakai sebagai sistem pengendalian untuk
perlu dilakukan revisi anggaran hal ini terken- mengukur kinerja manajerial (Schiff dan Le-
dala karena revisi anggaran hanya dilakukan win, 1970). Anggaran merupakan suatu per-
satu kali dalam satu tahun anggaran yaitu pada nyataan mengenai apa yang diharapkan,
bulan Juli tahun bersangkutan, yang menjadi direncanakan, diperkirakan terjadi dalam pe-
persoalan adalah bagaimana dengan anggaran riode tertentu yang direncanakan dimasa yang
yang selanjutnya apabila terdapat anggaran akan datang (Brownell dan Mc Innes, 1986).
yang harus direvisi kembali tetapi terkendala Anthony dan Govindarajan (2003) memper-
dengan adanya peraturan pelaksanaan revisi tegas pengertian anggaran sebagai suatu ren-
anggaran tersebut. Bahwa perubahan atau re- cana yang disajikan secara kuantitatif dan bia-
visi anggaran yang dilakukan tidak boleh me- sanya dinyatakan dalam satuan uang yang di-
rubah nilai pagu anggaran yang sudah dise- susun untuk periode yang akan datang (Nasir,
tujui, perubahan atau revisi anggaran adalah 20-10).
hanya merubah nilai nominal dari poin-poin Pemakaian anggaran dalam kegiatan or-
kegiatan yang ada, menambahkan dana yang ganisasi swasta maupun pemerintah memiliki
lebih diperlukan dan mengurangi dana yang kelebihan dan kelemahan, seperti yang dike-
sifatnya dapat ditunda pelaksanaannya se- mukakan oleh Supriyono (1993) dalam Eka-
hingga pada jumlah akhirnya tetap akan sesuai warna dkk. (2009), bahwa kelebihan penggu-
dengan nilai pagu anggaran. naan anggaran adalah: (1) penyusunan ang-
Berdasarkan masalah yang sering terjadi garan merupakan kekuatan manajemen/penge-
pada saat pembuatan rencana anggaran ke- lola dalam menyusun perencanaan, dimana
uangan Satuan Kerja Perangkat Daerah manajemen/pengelola organisasi melihat ke
(SKPD) khususnya di Dinas Pendidikan Ka- depan untuk menentukan tujuan organisasi
bupaten Kapuas, dalam penelitian ini penulis yang dinyatakan dalam ukuran finansial, (2)
menganalisis anggaran dan realisasi belanja anggaran dapat digunakan sebagai alat koor-
pada SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Ka- dinasi berbagai kegiatan organisasi, (3) imple-
puas, dengan fokus pada tingkat efisiensi ang- mentasi anggaran dapat menciptakan alat
garan belanja Dinas Pendidikan Kabupaten untuk pengawasan kegiatan organisasi, (4)
Kapuas Periode 2008 s.d. 2010 serta pengelola/manajer dapat memeriksa dengan
menganalisis penyebab naik atau turunnya efi- seksama penggunaan sumber ekonomi yang
siensi anggaran belanja pada periode tersebut. dimiliki oleh organisasi, apakah sudah efektif
Yang dimaksud SKPD disini adalah perangkat dan efisien, (5) pemakaian anggaran mengaki-
daerah pada pemerintah daerah selaku peng- batkan timbulnya kesadaran tentang penting-
guna anggaran/pengguna barang. nya biaya sebelum dana disediakan, (6) pe-
makaian anggaran dapat mendorong dipakai-
Konsep Anggaran nya standar sebagai alat pengukur prestasi
Anggaran merupakan kegiatan mengenai suatu bagian atau individu di dalam organisa-
apa yang diharapkan, direncanakan atau diper- si, dan (7) pemakian anggaran dapat memban-
kirakan terjadi dalam periode tertentu pada

59
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

tu manajemen/pengelola dalam pengambilan dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas da-
keputusan. lam satuan moneter.
Sedangkan kelemahan pemakaian ang- Tingkat kesejahteraan masyarakat di-
garan adalah: (1) anggaran didasarkan pada pengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh
estimasi atas kegiatan yang akan datang, ke- pemerintah melalui anggaran yang mereka
tepatan estimasi sangat tergantung kepada buat, karena anggaran pemerintah dibuat un-
pengalaman dan kemampuan estimator, dan tuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
ketidaktepatan anggaran berakibat tidak dapat masyarakat seperti, listrik, air bersih, kualitas
dipakainya anggaran sebagai alat perencanaan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya
koordinasi, dan pengawasan dengan baik, (2) agar terjamin secara layak (Masdiasmo, 2002,
anggaran harus disesuaikan dengan perubahan 62).
kondisi dan asumsi, (3) anggaran dapat di- Secara umum, karakteristik anggaran pe-
pakai sebagai alat oleh manajemen/pengelola merintah (sektor publik) tidak jauh ber-beda
organisasi apabila semua pihak secara terus karakteristik anggaran sektor swasta. Bastian
menerus berusaha berkoordinasi dan ber- (2006, 166), mengemukakan karakteristik dari
tanggung jawab atas tercapainya tujuan yang suatu anggaran sektor publik, yaitu: (1) ang-
telah ditentukan didalam anggaran, (4) ang- garan dinyatakan dalam satuan keuangan dan
garan tidak dapat menggantikan fungsi mana- satuan non keuangan, (2) anggaran umumnya
jemen/pengelola, tetapi anggaran oleh manaje- mencakup jangka waktu tertentu, satu atau
men/organisasi perlu disadari sebagai alat un- beberapa tahun, (3) anggaran berisi komitmen
tuk membantu manajemen/pengelola. atau kesanggupan manajemen untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan, (4) usulan anggaran
Anggaran Pemerintah ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwe-
Menurut National Committee on Go- nang lebih tinggi dari penyusun anggaran, dan
vernmental Accounting (NCGA), yang kemu- (5) sekali disusun, anggaran hanya dapat
dian menjadi Governmental Accounting Stan- diubah dalam kondisi tertentu.
darts Board (GASB) dalam Bastian (2006, Fungsi anggaran sektor publik (peme-
164), bahwa definisi anggaran adalah rencana rintah) merupakan instrumen kebijakan fiskal
operasi keuangan, yang mencakup estimasi dan instrumen politik dari hasil akhir proses
pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pen- penyusunan rencana kerja yang merupakan ce-
dapatan yang diharapkan untuk membiayainya tak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di
dalam periode waktu tertentu. Pada anggaran masa mendatang, yang dapat dijadikan alat
pemerintah (sektor publik) adalah berisi ren- komunikasi intern yang menghubungkan ber-
cana kegiatan yang dipresentasikan dalam bagai unit kerja dan mekanisme kerja antara
bentuk rencana perolehan pendapatan dan be- atasan dan bawahan, juga sebagai alat pengen-
lanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk dalian unit kerja serta sebagai alat motivasi
yang paling sederhana, anggaran pemerintah dan per-suasi tindakan efektif dan efisien da-
merupakan suatu dokumen yang menggam- lam pencapaian visi organisasi. Dengan prin-
barkan kondisi keuangan yang meliputi infor- sip-perinsip penganggaran yang demokratis,
masi mengenai pendapatan, belanja, dan esti- adil, transparan, bermoral tinggi, berhati-hati,
masi. Anggaran berisi estimasi mengenai apa dan akuntabel (Bastian, 2006).
yang akan dilakukan pemerintah di masa yang Tujuan anggaran sektor publik (pemerin-
akan datang (Ekawarna dkk., 2009), yang oleh tah) sebagai alat akuntabilitas, alat manaje-
Mardiasmo (2002) dinyatakan bahwa angga- men, dan instrumen kebijakan ekonomi (Bas-
ran sektor publik merupakan instrumen akun- tian, 2006, 166). Yang oleh Christina (2001,
tabilitas atas pengelolaan dana publik dan pe- 4) dalam Ekawarna dkk. (2009) diidentifikasi
laksanaan program-program yang dibiayai dari bahwa tujuan anggaran pemerintah adalah un-
uang publik. Penganggaran sektor publik ter- tuk: (1) menyatakan harapan/sasaran pemerin-
kait dalam proses penentuan jumlah alokasi tah secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberi arah ter-

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

60
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

hadap apa yang hendak dicapai oleh pemerin- makai output measurement (hasil yang ter-
tah, (2) mengkomunikasikan harapan manaje- ukur) sebagai indikator kinerja organisasi,
men kepada pihak-pihak terkait sehingga ang- pengkaitan biaya dengan output organisasi
garan mudah dimengerti, didukung, dan di- merupakan bagian integral dalam berkas ang-
laksanakan, (3) menyediakan rencana terinci garan. Atau dengan kata lain, performance
mengenai aktivitas dengan maksud mengu- budgeting adalah teknik penyusunan anggaran
rangi ketidakpastian dalam memberikan peng- berdasarkan perimbangan beban kerja dan unit
arahan yang jelas bagi individu dan kelompok costs dari setiap kegiatan yang terstruktur.
dalam upaya mencapai tujuan, (4) mengkoor- Oleh Ditjen Anggaran Depkeu RI (www.
dinasikan cara/metode yang akan ditempuh anggaran.depkeu.go.id, 05 Mei 2009) dijelas-
dalam rangka memaksimalkan sumberdaya, kan bahwa, penganggaran dengan pendekatan
dan (5) menyediakan alat pengukur dan kinerja ini berfokus pada efisiensi penyeleng-
mengendalikan kinerja individu dan kelom- garaan suatu aktivitas. Efisiensi itu sendiri
pok, serta menyediakan informasi yang men- adalah perbandingan antara output dengan in-
dasari perlu tidaknya tindakan koreksi. put. Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila
Jenis anggaran sektor publik (Bastian, output yang dihasilkan lebih besar dengan
2006) adalah: (1) Anggaran Negara yang di input yang sama, atau output yang dihasilkan
Indonesia lebih dikenal dengan istilah Ang- adalah sama dengan input yang lebih sedikit.
garan Pendapatan dan Belanja Negara Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa
(APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Be- yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi
lanja Daerah (APBD), dan (2) Rencana Ke- pada sistem anggaran tradisional, tetapi juga
giatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yai- didasarkan pada tujuan/rencana tertentu yang
tu anggaran usaha setiap BUMN/BUMD serta pelaksanaannya perlu disusun atau didukung
badan hukum publik atau gabungan publik- oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan
swasta. penggunaan biaya tersebut harus efisien dan
Lebih lanjut oleh Bastian (2006), di- efektif.
kemukakan sistem penyusunan anggaran Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) me-
(penganggaran) sektor publik digolongkan ke- miliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
pada: (1) sistem penganggaran tradisional, (2) Keunggulan ABK adalah: (1) memungkinkan
sistem penganggaran incremental, (3) sistem pendelegasian wewenang dalam pengambilan
penganggaran berbasis perencanaan program, keputusan, (2) merangsang partisipasi dan me-
(4) sistem penganggaran berdasarkan nol, dan motivasi unit kerja melalui proses pengusulan
(5) sistem penganggaran berbasis kinerja. Di dan penilaian anggaran yang bersifat faktual,
Indonesia sistem penyusunan anggaran (3) membantu fungsi perencanaan dan mem-
(APBD) berdasarkan Peraturan Pemerintah pertajam pembuatan keputusan, (4) memung-
Nomor 105 Tahun 2000 disusun dengan pen- kinkan alokasi dana secara optimal dengan di-
dekatan kinerja atau Anggaran Berbasis Ki- dasarkan efisiensi unit kerja, dan (5) menghin-
nerja (ABK), dimana pendekatan kinerja yang dari pemborosan. Sedangkan kelemahan ABK
dimaksud adalah suatu sistem penganggaran adalah: (1) tidak semua kegiatan dapat distan-
yang berorientasi pada hasil atau output dari darisasikan, (2) tidak semua hasil kerja dapat
alokasi dana yang tersedia atau input (dalam diukur secara kuantitatif, dan (3) Tidak jelas
Syahruddin, 2007). Secara konseptual oleh siapa yang mengambil keputusan dan siapa
Bastian (2006) dikemukakan, anggaran yang yang menanggung beban atas keputusan (Bas-
berorientasi pada kinerja (performance bud- tian, 2006, 172).
geting) adalah sistem penganggaran yang Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun
berioentasi pada output organisasi dan berkai- 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
tan erat dengan Visi, Misi, dan Rencana Stra- Daerah, bahwa proses penyusunan APBD di-
tegis Organisasi. Performance budgeting mulai dengan penyusunan rancangan Kebi-
mengalokasikan sumberdaya pada program, jakan Umum APBD (KUA) dan dokumen
bukan pada unit organisasi semata dan me- Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

61
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

(PPAS). Kedua dokumen tersebut kemudian Peraturan KDH tentang APBD. Bagan alir
dibahas bersama DPRD untuk menghasilkan proses penyusunan APBD ditampilkan pada
sebuah Nota Kesepakatan KUA dan Prioritas gambar 1.
dan Palfon Anggaran (PPA). Berdasarkan Adapun struktur APBD menurut Per-
Nota Kesepakatan tersebut, Kepala Daerah mendagri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 22 dan
(KDH) menyampaikan Surat Edaran yang ber- 23 terdiri dari:
isi Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan 1. Pendapatan daerah, yaitu meliputi semua
Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat penerimaan uang melalui rekening kas
Daerah (SKPD) yang kemudian ditindaklan- umum daerah, yang menambah ekuitas
juti oleh SKPD-SKPD dengan melakukan pe- dana, merupakan hak daerah dalam satu
nyusunan RKA-SKPD. Pejabat Pengelola Ke- tahun anggaran dan tidak perlu dibayar
uangan Daerah (PPKD) melakukan kompilasi kembali oleh daerah.
RKA-SKPD menjadi Raperda APBD untuk 2. Belanja daerah, yaitu meliputi semua
dibahas dan memperoleh persetujuan bersama pengeluaran dari rekening kas umum dae-
dengan DPRD sebelum diajukan dalam proses rah yang mengurangi ekuitas dana, meru-
Evaluasi. Proses penetapan Perda APBD baru pakan kewajiban daerah dalam satu tahun
dapat dilakukan jika Mendagri/Gubernur me- anggaran dan tidak akan diperoleh pemba-
nyatakan bahwa Perda APBD tidak berten- yarannya kembali oleh daerah.
tangan dengan kepentingan umum dan per- 3. Pembiayaan daerah, yaitu meliputi semua
aturan perundangan yang lebih tinggi. Dalam transaksi keuangan untuk menutup defisit
kasus tertentu dimana DPRD tidak mengambil atau untuk memanfaatkan surplus.
keputusan bersama, KDH dapat menyusun

Sumber: Bagan Alir Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan Permendagri Nomor 13
Tahun 2006

Gambar 1. Bagan Alir Proses Penyusunan APBD

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

62
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

Sedangkan yang dimaksud belanja dae- wenangan: (a) menetapkan kebijakan tentang
rah dipergunakan untuk apa, dalam Permen- pelaksanaan APBD; (b) menetapkan kebijakan
dagri Nomor 13 Tahun 2006 tersebut dijelas- tentang pengelolaan barang daerah; (c) mene-
kan bahwa belanja daerah dipergunakan dalam tapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna
rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerin- barang; (d) menetapkan bendahara penerimaan
tahan yang menjadi kewenangan provinsi atau dan/atau bendahara pengeluaran; (e) menetap-
kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, kan pejabat yang bertugas melakukan pemu-
urusan pilihan dan urusan yang penanganan- ngutan penerimaan daerah; (f) menetapkan
nya dalam bagian atau bidang tertentu yang pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan
dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah utang dan piutang daerah; (g) menetapkan pe-
dan pemerintah daerah atau antar pemerintah jabat yang bertugas melakukan pengelolaan
daerah yang ditetapkan dengan ketentuan per- barang milik daerah; dan (h) menetapkan pe-
undang-undangan. Dimana untuk belanja pe- jabat yang bertugas melakukan pengujian atas
nyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan un- tagihan dan memerintahkan pembayaran. Ke-
tuk melindungi dan meningkatkan kualitas ke- pala Daerah selaku pemegang kekuasaan pe-
hidupan masyarakat dalam upaya memenuhi ngelolaan keuangan daerah melimpahkan se-
kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bagian atau seluruh kekuasaannya kepada: (a)
bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendi- sekretaris daerah selaku koordinator pengelola
dikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas keuangan daerah; (b) kepala SKPKD selaku
umum yang layak serta mengembangkan sis- PPKD; dan (c) kepala SKPD selaku pejabat
tem jaminan sosial. pengguna anggaran/pengguna barang, dengan
Selanjutnya pengelompokan belanja ter- ditetapkan berdasarkan keputusan kepala dae-
diri dari belanja tidak langsung dan belanja rah berdasarkan prinsip pemisahan kewenang-
langsung. Yang dimaksud kelompok belanja an antara yang memerintahkan, menguji, dan
tidak langsung merupakan belanja yang diang- yang menerima atau mengeluarkan uang.
garkan tidak terkait secara langsung dengan Adapun Kepala SKPD selaku pejabat
pelaksanaan program dan kegiatan, yaitu be- pengguna anggaran/pengguna barang mempu-
lanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan nyai tugas: (a) menyusun RKA-SKPD; (b)
sosial, belanja bagi basil, bantuan keuangan, menyusun DPA-SKPD; (c) melakukan tinda-
dan belanja tidak terduga. Sedangkan yang di- kan yang mengakibatkan pengeluaran atas
maksud kelompok belanja langsung meru- beban anggaran belanja; (d) melaksanakan
pakan belanja yang dianggarkan terkait secara anggaran SKPD yang dipimpinnya; (e) mela-
langsung dengan pelaksanaan program dan ke- kukan pengujian atas tagihan dan memerintah-
giatan, yaitu belanja pegawai untuk pengeluar- kan pembayaran; (f) melaksanakan pemungu-
an honorarium/upah dalam melaksanakan pro- tan penerimaan bukan pajak; (g) mengadakan
gram dan kegiatan pemerintahan daerah, be- ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain
lanja barang dan jasa; serta belanja modal. Di- dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
mana untuk melaksanakan program dan ke- (h) menandatangani SPM; (i) mengelola utang
giatan pemerintahan daerah dianggarkan pada dan piutang yang menjadi tanggung jawab
belanja SKPD berkenaan. SKPD yang dipimpinnya; (j) mengelola ba-
Dalam hal pengelolaan keuangan daerah rang milik daerah/kekayaan daerah yang men-
dilaksanakan oleh pemegang kekuasaan pe- jadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
ngelola keuangan daerah. Dalam Permendagri (k) menyusun dan menyampaikan laporan ke-
No.13 Tahun 2006 dinyatakan bahwa, Kepala uangan SKPD yang dipimpinnya; (l) menga-
Daerah (KDH) selaku kepala pemerintah wasi pelaksanaan anggaran SKPD yang di-
daerah adalah pemegang kekuasaan pengelo- pimpinnya; (m) melaksanakan tugas-tugas
laan keuangan daerah dan mewakili pemerin- pengguna anggaran/pengguna barang lainnya
tah daerah dalam kepemilikan kekayaan dae- berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh ke-
rah yang dipisahkan. Pemegang kekuasaan pala daerah; dan (n) bertanggung jawab atas
pengelolaan keuangan daerah mempunyai ke- pelak-sanaan tugasnya kepada kepala daerah

63
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

melalui sekretaris daerah. Pejabat pengguna dan/atau disampaikan dalam laporan rea-
anggaran/pengguna barang sendiri dalam me- lisasi anggaran.
laksanakan tugas-tugas dapat melimpahkan 8. Kriteria keadaan darurat sebagaimana di-
sebagian kewenangannya kepada kepala unit maksud pada ayat (6) ditetapkan sesuai
kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna dengan peraturan perundang-undangan.
anggaran/kuasa pengguna barang, berdasarkan 9. Setiap SKPD dilarang melakukan penge-
pertimbangan tingkatan daerah, besaran luaran atas beban anggaran daerah untuk
SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, be- tujuan lain dari yang telah ditetapkan da-
ban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang lam APBD.
kendali dan pertimbangan objektif lainnya. 10. Pengeluaran belanja daerah menggunakan
Pelimpahan sebagian kewenangan ditetapkan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efi-
oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD. sien dan sesuai dengan ketentuan peratur-
Yang menerima kuasa pengguna anggaran an perundang-undangan.
atau kuasa pengguna barang bertanggung ja- Apabila ada perubahan terhadap APBD
wab atas pelaksanaan tugasnya kepada peng- hanya dapat dilakukan apabila terjadi: per-
guna anggaran/pengguna barang (Permendagri kembangan yang tidak sesuai dengan asumsi
No.13 Tahun 2006). Kebijakan Umum APBD (KUA); keadaan
Sedangkan azas umum pelaksanaan yang menyebabkan harus dilakukan perge-
APBD seperti yang tercantum dalam pasal 122 seran anggaran antar unit organisasi, antar
ayat 1 sampai dengan 10 Permendagri Nomor kegiatan, dan antar jenis belanja; keadaan
13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut: yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
1. Semua penerimaan daerah dan penge- sebelumnya harus digunakan dalam tahun ber-
luaran daerah dalam rangka pelaksanaan jalan; keadaan darurat; dan keadaan luar biasa.
urusan pemerintahan daerah dikelola Dan perubahan APBD hanya dapat dilakukan
dalam APBD. 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran,
2. Setiap SKPD yang mempunyai tugas me- kecuali dalam keadaan luar biasa (Permenda-
mungut dan/atau menerima pendapatan gri 13 Tahun 2006, pasal 154).
daerah wajib melaksanakan pemungutan Dalam Permendagri 13 Tahun 2006 ini
dan/atau penerimaan berdasarkan keten- juga diatur penatausahaan keuangan daerah
tuan yang ditetapkan dalam peraturan per- (pasal 184 sampai dengan pasal 231), penga-
undang-undangan. turan sistem akuntansi untuk akuntansi ke-
3. Penerimaan SKPD dilarang digunakan uangan daerah termasuk juga untuk SKPD
langsung untuk membiayai pengeluaran, (pasal 232 sampai dengan pasal 289); laporan
kecuali ditentukan lain oleh peraturan per- pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, eva-
undang-undangan. luasi, pembinaan dan pengawasan (pasal 290
4. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek sampai dengan pasal 314).
harus disetor ke rekening kas umum dae-
rah paling lama 1 (satu) hari kerja. Efisiensi Anggaran
5. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam Dalam pasal 4 ayat 1 tentang Azas
APBD merupakan baths tertinggi untuk Umum Pengelolaan Daerah dinyatakan bahwa
setiap pengeluaran belanja. keuangan daerah dikelola secara tertib, taat
6. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada pada peraturan perundang-undangan, efektif,
anggaran belanja jika untuk pengeluaran efisien, ekonomis, transparan, dan bertang-
tersebut tidak tersedia atau tidak cukup gung jawab dengan memperhatikan azas ke-
tersedia dalam APBD. adilan, kepatutan, dan manfaat untuk masya-
7. Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada rakat. Khusus untuk efisien dijelaskan lebih
ayat (5) dapat dilakukan jika dalam keada- lanjut bahwa efisien merupakan pencapaian
an darurat, yang selanjutnya diusulkan keluaran yang maksimum dengan masukan
dalam rancangan perubahan APBD tertentu atau penggunaan masukan terendah

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

64
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

untuk mencapai keluaran tertentu (Permendag- 98,68% atau rata-rata kurang dari 100%, ar-
ri 13 Tahun 2006). tinya Kabupaten Kulon Progo telah melaku-
Lebih lanjut konsep efisiensi oleh Bas- kan telah melakukan efisiensi anggaran.
tian (2006) adalah hubungan antara input dan Ekawarna dkk. (2009) juga melakukan
output dimana barang dan jasa yang dibeli penelitian untuk mengetahui Kinerja APBD
oleh organisasi digunakan untuk mencapai Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi
output tertentu. Atau dengan kata lain efisiensi periode 2004 s.d. 2006, dengan salah satu in-
merupakan perbandingan output dengan input dikator yang digunakan adalah tingkat efisien-
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau tar- si, bahwa tingkat efisiensi yang dicapai tren-
get yang telah ditetapkan. Suatu organisasi di- nya cenderung menurun dari tahun ke tahun.
rasa semakin efisien apabila rasio efisiensi Rendahnya rasio efisiensi menunjukkan bah-
cenderung di atas satu. Semakin besar ang- wa pemerintah mengeluarkan biaya relatif le-
kanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya. Se- bih sedikit dengan menghasilkan keluaran
cara absolut, rasio ini tidak menunjukkan posi- yang optimal.
si keuangan dan kinerja perusahaan. Namun,
berbagai program di dua perusahaan dalam in- METODE PENELITIAN
dustri yang sama, dapat diperbandingkan ting-
kat efisiensinya. Apabila rasionya lebih besar Penelitian ini dimaksudkan untuk men-
dari satu dan dibandingkan dengan hasil rasio deskripsikan apa adanya tentang suatu varia-
program yang sama di perusahaan lain, maka bel, gejala, atau keadaan. Hal ini sesuai de-
program tersebut bisa disebut lebih efisien. ngan tujuan penelitian untuk mengukur tingkat
efisiensi anggaran belanja Dinas Pendidikan
Penelitian Terdahulu Kabupaten Kapuas Periode 2008 s.d. 2010
Penelitian sebelumnya tentang tingkat serta menganalisis penyebab naik atau turun-
efisiensi anggaran dilakukan oleh Christien nya efisiensi anggaran belanja pada periode
(2011) pada SKPD Kantor Kecamatan Selat tersebut.
Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah Periode Sumber data penelitian adalah seluruh
2008 s.d. 2010. Hasil penelitian Christien kegiatan keuangan yang berhubungan dengan
(2011) menunjukkan bahwa tingkat efisiensi penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
belanja pada SKPD Kecamatan Selat dari ta- pada SKPD, yaitu Kepala Dinas, Kasubbag
hun 2008 sampai dengan tahun 2010 menun- Keuangan, Bendahara Keuangan, dan Verifi-
jukkan tren ke arah efisien, karena rasio yang kator Keuangan pada Dinas Pendidikan Kabu-
dicapai untuk tahun 2008 sampai dengan 2010 paten Kapuas. Sedangkan jenis data penelitian
menunjukan bahwa angka rasio yang dicapai adalah data kuantitatif berupa Anggaran Ke-
semakin kecil dan menggambarkan bahwa uangan dan Realisasi Anggaran Dinas Pendi-
SKPD Kecamatan Selat dalam menggunakan dikan Kabupaten Kapuas dari tahun 2008 sam-
anggaran semakin efisien. pai dengan 2010. Sedangkan data kualitatif di-
Penelitian tentang kinerja keuangan pada dapatkan dari hasil pengamatan dan wawan-
sektor publik dimana salah satu indikator yang cara dengan pihak-pihak yang terkait dengan
digunakan adalah tingkat efisiensi adalah yang kegiatan keuangan di Dinas Pendidikan Kabu-
dilakukan oleh Ronald dan Sarmiyatiningsih paten Kapuas didukung dengan referensi-re-
(2010) di Kabupaten Kulon Progo. Periode ferensi terkait dengan materi penelitian.
waktu pengukuran kinerja keuangan yang di- Teknik analisis data untuk mengukur
lakukan cukup lengkap, yaitu sebelum era oto- tingkat efisiensi adalah perbandingan antara
nomi daerah (1996-2000), masa-masa peralih- data realisasi dengan anggaran belanja dikali-
an (2001-2002), dan era otonomi daerah dite- kan 100% untuk mendapatkan rasio efisiensi
rapkan (2003-2008). Hasil penelitian menun- anggaran belanja, dimana semakin kecil rasio
jukkan bahwa tingkat efisiensi belanja Kabu- berarti semakin efisien, begitu pula sebalik-
paten Kulon Progo dari tahun 1996 sampai nya.
dengan 2008 berkisar antara 80,96% sampai

65
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

HASIL DAN PEMBAHASAN bermutu tiggi bagi seluruh rakyat Indone-


sia menunju terciptanya manusia Indonesia
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ka- berkualitas tinggi dengan peningkatan ang-
bupaten Kapuas didirikan awalnya pada tahun garan pendidikan secara berarti.
1960 dengan nama DEPORA (Departemen 2. Meningkatkan kemampuan akademik dan
Pemuda dan Olahraga), di antara tahun 1964- profesional serta meningkatkan jaminan
1965 berganti nama menjadi Kantor PPDLB kesejahteraan tenaga kependidikan sehing-
(Pembinaan Pendidikan Dasar dan Pra Seko- ga tenagag pendidik mampu berfungsi se-
lah Luar Biasa) dan pada tahun 1996 berganti cara optimal terutama dalam peningkatan
menjadi DEPDIKNAS (Departemen Pendidik- pendidikan watak dan budi pekerti agar
an Nasional ) dan pada Tahun 2001 berganti dapat mengembalikan wibawa lembaga
lagi menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudaya- dan tenaga kependidikan.
an atau Dinas P dan K. Sejak bulan Agustus 3. Melakukan pembaharuan sistim pendidik-
2008 berubah lagi menjadi Dinas Pendidikan an termasuk pembaharuan kurikulum be-
(DISDIK) sampai dengan sekarang. rupa diversifikasi kurikulum untuk mela-
Pembangunan Pendidikan di Kabupaten yani keberagaman peserta didik, penyu-
Kapuas dihadapkan pada beberapa tantangan, sunan kurikulum nasional dan lokal sesuai
tantangan pertama akibat dari krisis ekonomi dengan kepentingan setempat serta diver-
yang berkepanjangan, dunia pendidikan ditun- sifikasi jenis pendidikan profesional.
tut untuk mempertahankan hasil-hasil pemba- 4. Memberdayaan lembaga kependidikan
ngunan yang telah dicapai. Tantangan yang baik sekolah maupun luar sekolah sebagai
kedua untuk mengantisipasi era globalisasi, pusat pembudayaan nilai, sikap dan ke-
dunia pendidikan dituntut mempersiapkan mampuan serta meningkatkan partisipasi
sumberdaya manusia yang kompeten agar keluarga dan masyarakat yang didukung
mampu bersaing dipasar kerja global. Tan- oleh sarana dan prasarana yang memadai.
tangan yang ketiga sejalan diberlakukannya 5. Melakukan pembaharuan dan pemantapan
Otonomi Daerah, dunia pendidikan dituntut sistem pendidikan nasional berdasarkan
melakukan perubahan dan penyesuaian agar prinsip disentralisasi, otonomi keilmuan
terwujud proses pendidikan yang demokratis dan manajemen.
dengan memperhatikan keragaman kebutuhan 6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidik-
keadaan daerah dan peserta didik, serta men- an yang diselenggarakan baik oleh masya-
dorong peningkatan partisipasi masyarakat rakat maupun pemerintah untuk meman-
dalam pembangunan pendidikan. tapkan sistem pendididkan yang efektif
Dengan dasar bahwa pendidikan di In- dan efisien dalam menghadapi IPTEK.
donesia adalah untuk mewujudkan sistem dan 7. Mengembangkan kualitas sumber daya
iklim pendidikan nasional yang demokratis manusia sedini mungkin secara terarah,
dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia terpadu dan meyeluruh melalui berbagai
kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaaan, upaya proaktif dan reaktif seluruh kom-
cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung ja- ponen bangsa agar generasi penerus dapat
wab, berketrampilan serta menguasai IPTEK berkembang secara optimal deserta dengan
dalam rangka mengembangkan kualitas ma- hak dukungan dan lindungan sesuai po-
nusia Indonesia, maka pendidikan di Kabupa- tensinya.
ten Kapuas dalam lima tahun ke depan mene- 8. Meningkatkan sarana, prasarana sekolah.
tapkan misi: (1) perluasan dan pemerataan 9. Memberikan bantuan biaya pendidikan
pendidikan, (2) peningkatan mutu pendidikan, atau beasiswa untuk siswa berprestasi dan
(3) relevansi pendidikan, (4) efisiensi dan orangtuanya tidak mampu.
efektivitas pengelolaan Pendidikan. Dimana Pengukuran tingkat efisiensi anggaran
arah kebijakan adalah: belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan ini didasarkan pada data anggaran dan rea-
kesempatan memperoleh pendidikan yang lisasi yang dituangkan dalam Laporan Rea-

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

66
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

lisasi Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten atau dengan kata lain tidak ada realisasi ang-
Kapuas Periode 2008 s.d. 2010, yang dikemu- garan belanja yang melebihi dari anggaran be-
dian diklasifikasikan kembali sesuai kebutuh- lanja yang telah ditetapkan.
an analisis. Klasifikasi belanja berdasarkan kelom-
Secara keseluruhan total belanja Dinas pok belanja berdasarkan Permendagri Nomor
Pendidikan Kabupaten Kapuas baik yang di- 13 Tahun 2006, dikelompokkan atas belanja
anggarkan maupun yang direalisasikan tren- tidak langsung dan belanja langsung. Yang di-
nya meningkat dari tahun ke tahun pada Pe- maksudkan belanja tidak langsung adalah be-
riode 2008 s.d. 2010. Dimana total belanja lanja yang dianggarkan tidak terkait secara
yang dianggarkan Tahun 2008 sebesar Rp langsung dengan pelaksanaan program dan ke-
232.160.287.726,00 dapat direalisasikan se- giatan, yaitu belanja pegawai, bunga, subsidi,
besar Rp 227.122.568.777,00, sedangkan Ta- hibah, bantuan sosial, belanja bagi basil, ban-
hun 2009 dianggarkan Rp 239.861.555.000,00 tuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Se-
dapat direalisasikan Rp 233.145.806549,00, dangkan yang dimaksud belanja langsung ada-
dan pada Tahun 2010 dianggarkan Rp lah belanja yang dianggarkan terkait secara
285.071.301.701,00 dapat direalisasikan Rp langsung dengan pelaksanaan program dan ke-
261.889.964.643,00. Secara visual tren me- giatan, yaitu belanja pegawai untuk penge-
ningkatnya total belanja baik yang dianggar- luaran honorarium/upah dalam melaksanakan
kan maupun yang direalisasikan. program dan kegiatan pemerintahan daerah,
Dilihat dari tingkat/rasio efisiensi ang- belanja barang dan jasa; serta belanja modal.
garan belanja yang dicapai tren-nya cenderung Dari tabel 1, ditunjukkan bahwa belanja
menurun dari tahun ke tahun pada Periode tidak langsung Dinas Pendidikan Kabupaten
2008 s.d. 2010, ditunjukkan pada tabel 1, Kapuas baik yang dianggarkan maupun yang
tingkat efisiensi Tahun 2008 adalah 97,83%, direalisasikan tren-nya adalah meningkat dari
sedangkan tingkat efisiensi Tahun 2009 adalah tahun ke tahun dalam Periode 2008 s.d. 2010.
97,20% atau turun 0,63% dibandingkan Tahun Belanja tidak langsung di Dinas Pendidikan
2008, dan pada Tahun 2010 tingkat efisiensi Kabupaten Kapuas digunakan untuk Belanja
adalah 91,97% atau turun 5,33% dibandingkan Pegawai yang terdiri dari Gaji dan Tunjangan
Tahun 2009. Dari sudut efisiensi secara kese- serta tambahan penghasilan PNS karena beban
luruhan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pen- kerja dan tempat bertugas. Dimana belanja ti-
didikan Kabupaten Kapuas telah efisien dalam dak langsung yang dianggarkan Tahun 2008
menggunakan dan mengelola anggaran belanja

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Ta-
hun 2008 s.d. 2010 (dalam rupiah)
2008 2009 2010 % EFISIENSI
URAIAN
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI 2008 2009 2010
BELANJA TIDAK LANGSUNG 180.128.060.726 175.885.760.134 202.767.555.000 196.744.047.008 248.011.781.951 239.659.905.070 97,64% 97,03% 96,63%
BELANJA LANGSUNG 52.032.227.000 51.236.808.643 37.094.000.000 36.401.759.541 37.059.519.750 22.240.059.573 98,47% 98,13% 60,01%
TOTAL BELANJA 232.160.287.726 227.122.568.777 239.861.555.000 233.145.806.549 285.071.301.701 261.899.964.643 97,83% 97,20% 91,87%
RATA-RATA
% BERDASARKAN KELOMPOK BELANJA TERHADAP TOTAL BELANJA
ANGGARAN REALISASI
BELANJA TIDAK LANGSUNG 77,59% 77,44% 84,54% 84,39% 87,00% 91,51% 83,04% 84,45%
BELANJA LANGSUNG 22,41% 22,56% 15,46% 15,61% 13,00% 8,49% 16,96% 15,55%

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Tahun
2008 s.d. 2010.

67
ilyar Rupiah
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

sebesar Rp 180.128.060.726,00 dapat direali- maupun yang direalisasikan tren-nya cende-


sasikan sebesar Rp 175.885.760.134,00, se- rung menurun dari tahun ke tahun dalam Pe-
dangkan tahun 2009 dianggarkan Rp riode 2008 s.d. 2010. Belanja langsung di Di-
202.767.555.000,00 dapat direalisasikan Rp nas Pendidikan Kabupaten Kapuas digunakan
196.744.047.008,00, dan pada tahun 2010 di- untuk 13 program, yaitu: (1) Program Pela-
anggarkan Rp 248.011.781.951,00 dapat di- yanan Administrasi Perkantoran; (2) Program
realisasikan Rp 239.659.905.070,00. Dilihat Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
dari tingkat/rasio efisiensi anggaran belanja (3) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas
tidak langsung yang dicapai tren-nya cende- PNS; (4) Program Peningkatan Kapasitas
rung menurun dari tahun ke tahun pada Perio- Sumberdaya Aparatur; (5) Program Peningkat-
de 2008 s.d. 2010 tetapi penurunannya tidak an Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
terlalu drastis, ditunjukkan pada tabel 1, ting- Kinerja dan Keuangan; (6) Program Pendidik-
kat efisiensi tahun 2008 adalah 97,64%, se- an Anak Usia Dini; (7) Program Wajib Belajar
dangkan tingkat efisiensi tahun 2009 adalah Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; (8) Pro-
97,03% atau turun 0,62% dibandingkan Tahun gram Pendidikan Menengah; (9) Program Pen-
2008, dan pada Tahun 2010 tingkat efisiensi didikan Non Formal; (10) Program Pendidikan
adalah 96,63% atau turun 0,40% dibandingkan Luar Biasa; (11) Program Peningkatan Mutu
tahun 2009. Dari sudut efisiensi secara keselu- Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (12) Pro-
ruhan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendi- gram Manajemen Pelayanan Pendidikan; dan
dikan Kabupaten Kapuas telah efisien dalam (13) Program Bidang Perencanaan Pendidik-
menggunakan dan mengelola anggaran belanja an.
tidak langsung atau dengan kata lain tidak ada Belanja langsung untuk program-pro-
realisasi anggaran belanja tidak langsung yang gram yang dianggarkan Dinas Pendidikan Ka-
melebihi dari anggaran belanja tidak langsung bupaten Kapuas tahun 2008 sebesar Rp
yang telah ditetapkan. 52.032.227.000,00 dapat direalisasikan sebe-
Berdasarkan persentase komposisi be- sar Rp 51.236.808.643,00, sedangkan Tahun
lanja tidak langsung terhadap total belanja se- 2009 dianggarkan Rp 37.294.000.000,00 dapat
tiap tahunnya pada Periode 2008 s.d. 2010 direalisasikan Rp 36.401.759.541,00, dan pada
baik yang dianggarkan maupun yang direali- tahun 2010 dianggarkan Rp
sasikan tren-nya cenderung meningkat. Per- 37.059.519.750,00 dapat direalisasikan Rp
sentase belanja tidak langsung terhadap total 22.240.059.573,00. Dilihat dari tingkat/rasio
belanja yang dianggarkan untuk tahun 2008 efisiensi anggaran belanja langsung yang di-
adalah 77,59%, Tahun 2009 sebesar 84,54%, capai tren-nya cenderung menurun tapi tidak
dan tahun 2010 adalah 87,00%, dengan rata- drastis dari tahun 2008 ke tahun 2009, penu-
rata 83,04%. Sedangkan persentase belanja ti- runan yang cukup drastis pada Tahun 2010,
dak langsung terhadap total belanja yang di- ditunjukkan pada tabel 1, tingkat efisiensi
realisasikan untuk tahun 2008 adalah 77,44%, tahun 2008 adalah 98,47%, sedangkan tingkat
tahun 2009 sebesar 84,39%, dan tahun 2010 efisiensi tahun 2009 adalah 98,13% atau turun
adalah 91,51%, dengan rata-rata 84,45%. Dari 0,34% dibandingkan tahun 2008, dan pada
perhitungan ini dapat diartikan bahwa anggar- Tahun 2010 tingkat efisiensi adalah 60,01%
an belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Ka- atau turun 38,12% dibandingkan tahun 2009.
puas Periode 2008 s.d. 2010 hampir 84% di- Dari sudut efisiensi secara keseluruhan dapat
gunakan untuk belanja tidak langsung, yaitu disimpulkan bahwa Dinas Pendidikan Kabu-
untuk Belanja Pegawai yang terdiri dari Gaji paten Kapuas telah cukup efisien dalam meng-
dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan gunakan dan mengelola anggaran belanja
PNS karena beban kerja dan tempat bertugas. langsung atau dengan kata lain tidak ada rea-
Sedangkan sisanya sekitar 16% dibelanjakan lisasi anggaran belanja langsung yang mele-
untuk belanja langsung. bihi dari anggaran belanja langsung yang telah
Pada belanja langsung Dinas Pendidikan ditetapkan.
Kabupaten Kapuas baik yang dianggarkan

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

68
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

Berdasarkan persentase komposisi be- didikan Kabupaten Kapuas telah cukup efi-
lanja langsung terhadap total belanja setiap ta- sien/optimal dalam menggunakan dan menge-
hunnya pada periode 2008 s.d. 2010 baik yang lola atau memanfaatkan anggaran belanja
dianggarkan maupun yang direalisasikan tren- langsung atau dengan kata lain tidak ada rea-
nya cenderung menurun. Persentase belanja lisasi anggaran belanja langsung yang mele-
langsung terhadap total belanja yang diang- bihi dari anggaran belanja langsung yang telah
garkan untuk tahun 2008 adalah 22,41%, ta- ditetapkan. Sesuai dengan salah satu azas
hun 2009 sebesar 15,46%, dan tahun 2010 umum pengelolaan keuangan daerah bahwa
adalah 13,00%, dengan rata-rata 16,96%. Se- efisien merupakan pencapaian keluaran yang
dangkan persentase belanja langsung terhadap maksimum dengan masukan tertentu atau
total belanja yang direalisasikan untuk tahun penggunaan masukan terendah untuk menca-
2008 adalah 22,56%, tahun 2009 sebesar pai keluaran tertentu.
15,61%, dan tahun 2010 adalah 8,49%, de- Analisis lebih lanjut rasio efisiensi pada
ngan rata-rata 15,55%. Dari perhitungan ini tingkat program khususnya pada daya serap
dapat diartikan bahwa anggaran belanja Dinas anggaran belanja langsung program yang rea-
Pendidikan Kabupaten Kapuas periode 2008 lisasinya di bawah 50%. Bahwa secara konsep
s.d. 2010 hanya hampir 16% digunakan untuk tingkat efisiensi di bawah 50% dapat dikate-
belanja langsung, yaitu untuk program-pro- gorikan sangat efisien, tetapi dalam hal ini ti-
gram Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas dak dapat langsung disimpulkan bahwa de-
untuk memajukan kualitas dan kuantitas pen- ngan tingkat efisiensi di bawah 50% program
didikan khususnya. tersebut adalah sangat efisien/optimal atau sa-
Analisis lebih lanjut dilakukan penulis ngat bagus pengelolaan anggaran belanja lang-
terutama untuk penurunan cukup drastis ting- sungnya. Oleh karena itu perlu diidentifikasi
kat efisiensi belanja langsung pada tahun 2010 lebih lanjut rencana dan pelaksanaan anggaran
kalau dibandingkan dengan tahun 2009, di- belanja langsung dari program itu sendiri. Ada
mana pada Tahun 2009 tingkat efisiensi ditun- 2 program dari Dinas Pendidikan Kabupaten
jukkan 98,48% tetapi pada tahun 2010 tingkat Kapuas yang tingkat efisiensinya di bawah
efisiensi menjadi 60,01%, atau turun 38,12%, 50% pada tahun 2010, yaitu Program Pening-
khususnya menganalisis pada Laporan Rea- katan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan
lisasi Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Kapuas Tahun 2008 s.d. 2010, pada 13 pro- Sembilan Tahun.
gram yang telah dianggarkan dan direalisasi- Pada Program Peningkatan Kapasitas
kan pada periode 2008 s.d. 2010. Berikut di- Sumberdaya Aparatur di tahun 2010, tingkat
sajikan rekapitulasi program-program dari ke- efisiensi atau daya serap anggaran belanja
giatan keuangan untuk belanja langsung baik langsung sebesar 32,24%, dimana program ini
yang dianggarkan dan yang direalisasikan pa- di tahun 2010 dianggarkan Rp 33.750.000,00
da Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas pada dan dapat direalisasikan Rp 10.880.900,00,
tabel 2. atau sebesar Rp 22.869.100,00 tidak direa-
Tingkat efisiensi anggaran belanja lang- lisasikan/digunakan. Program ini bertujuan
sung secara rata-rata untuk 13 program Dinas untuk membiayai pendidikan dan pelatihan
Pendidikan Kabupaten Kapuas dari tahun formal pegawai, seperti kursus, pelatihan, so-
2008 sampai dengan tahun 2010 tren-nya cen- sialisasi dan bimbingan teknis PNS. Dari kon-
derung menurun, yang ditunjukkan oleh daya firmasi lebih lanjut dengan pihak yang terkait
serap anggaran atau tingkat efisiensi anggaran di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas ten-
belanja langsung berturut-turut dari tahun tang daya serap anggaran program ini memang
2008 sampai dengan tahun 2010 rata-rata se- terjadi dianggarkan cukup besar dibandingkan
besar 94,85% (2008), 90,05% (2009), dan realisasinya untuk peningkatan sumberdaya
82,73% (2010). Kecenderungan menurunnya aparatur, karena dalam realisasinya juga ter-
tingkat efisiensi anggaran kalau dilihat secara kait dengan kebijakan pembatasan jumlah per-
keseluruhan menunjukkan bahwa Dinas Pen-

69
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Dinas Pendidikan Kabupaten
Kapuas Tahun 2008 s.d. 2010 (dalam rupiah)
2008 2009 2010 % EFISIENSI
PROGRAM
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI 2008 2009 2010
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.433.636.000 6.256.601.328 2.335.960.000 2.229.989.151 1.760.318.400 1.720.886.780 97,25% 95,46% 97,76%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 1.920.128.000 1.881.831.350 2.292.620.000 2.111.187.015 1.662.014.600 1.604.135.250 98,01% 92,09% 96,52%
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS 198.000.000 169.000.000 160.000.000 155.000.000 251.200.000 208.500.000 85,35% 96,88% 83,00%
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur 45.000.000 30.121.000 33.750.000 10.880.900 66,94% 32,24%
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 67.300.000 67.041.000 73.000.000 57.740.800 40.500.000 35.946.000 99,62% 79,10% 88,76%
Program Pendidikan Anak Usia Dini 463.000.000 462.595.000 600.000.000 467.257.100 325.000.000 303.103.000 99,91% 77,88% 93,26%
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun 38.238.113.000 37.852.527.690 27.196.974.300 27.031.232.850 28.020.810.800 13.761.480.443 98,99% 99,39% 49,11%
Program Pendidikan Menengah 3.534.734.000 3.518.728.400 3.117.495.700 2.951.172.200 3.433.455.200 3.288.854.750 99,55% 94,66% 95,79%
Program Pendidikan Non Formal 140.000.000 139.899.200 293.600.000 290.673.125 117.752.000 117.228.950 99,93% 99,00% 99,56%
Program Pendidikan Luar Biasa 75.000.000 74.890.000 33.487.500 33.350.000 99,85% 99,59%
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 475.000.000 361.341.000 461.975.000 454.166.000 903.951.750 792.582.300 76,07% 98,31% 87,68%
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 562.316.000 527.243.675 310.525.000 282.645.500 232.514.500 179.305.300 93,76% 91,02% 77,12%
Program Bidang Perencanaan Pendidikan 331.850.000 265.684.800 244.765.000 183.805.900 80,06% 75,09%
JUMLAH BELANJA LANGSUNG 52.032.227.000 51.236.808.643 37.294.000.000 36.401.759.541 37.059.519.750 22.240.059.573 94,84% 90,05% 82,73%

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Tahun
2008 s.d. 2010.

sonil pegawai untuk mengikuti kegiatan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) menunggu Pe-
pelatihan formal pegawai ini. tunjuk Teknis (Juknis) dari Pemerintah Pusat
Pada Program Wajib Belajar Pendidikan pada tahun anggaran berjalan di 2010 tersebut.
Dasar Sembilan Tahun di tahun 2010, tingkat Pada akhirnya petunjuk teknis dari pemerintah
efisiensi atau daya serap anggaran belanja pusat telah disampaikan sudah mendekati
langsung sebesar 49,11%, dimana program ini akhir tahun anggaran dan pihak rekanan juga
di tahun 2010 dianggarkan Rp tidak berani mengambil risiko untuk melak-
28.020.810.800,00 dan direalisasikan Rp sanakan kegiatan tersebut dengan waktu kerja
13.761.480.443,00, atau sebesar Rp yang sangat singkat, yaitu hanya 90 hari kerja.
14.259.330.357,00 tidak direalisasikan/digu- Pelaksanaan kegiatan ini akhirnya dialokasi-
nakan. Dari konfirmasi lebih lanjut dengan pi- kan dan dilaksanakan pada tahun anggaran
hak yang terkait di Dinas Pendidikan Kabu- 2011.
paten Kapuas tentang daya serap anggaran Analisis berdasarkan konsep teoritis dan
program ini memang terjadi daya serap ang- fakta secara umum yang terjadi dalam penge-
garan hanya mencapai sekitar Rp 13 Milyar lolaan keuangan daerah yang relevan dengan
dari Rp 28 Milyar yang dianggarkan di Tahun situasi kegiatan anggaran dan realisasi belanja
2010 atau Rp 14 Milyar yang tidak diper- khususnya pada tingkat efisiensi (daya serap)
gunakan/direalisasikan terutama karena dalam anggaran pada Dinas Pendidikan Kabupaten
belanja modal untuk pelaksanaan pembangu- Kapuas bahwa kasus umum yang terjadi da-
nan perpustakaan sekolah serta perlengkapan- lam sistem penganggaran yang terjadi adalah
nya (termasuk pengadaan buku) dari Dana anggaran didasarkan pada estimasi atas ke-
Alokasi Umum (DAU) dan pelaksanaan reha- giatan yang akan datang, ketepatan estimasi
bilitasi sedang/berat bangunan sekolah dari sangat tergantung kepada pengalaman dan ke-

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

70
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina
APRIL 2012, VOLUME 13 NOMOR 1

mampuan estimator, dalam hal ini faktor kom- Sedangkan belanja tidak langsung Dinas
petensi sumberdaya manusia menjadi penting Pendidikan Kabupaten Kapuas baik yang di-
untuk diperhatikan. Faktor lain yang diperhati- anggarkan maupun yang direalisasikan tren-
kan dan dievaluasi karena program/kegiatan nya adalah meningkat dari tahun ke tahun. Di-
yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun ang- lihat dari tingkat/rasio efisiensi anggaran be-
garan bersangkutan, adalah memperkuat pe- lanja tidak langsung yang dicapai tren-nya
rencanaan program agar lebih matang dalam cenderung menurun dari tahun ke tahun pada
pelaksanaannya, memperbaiki koordinasi an- Periode 2008 s.d. 2010 tetapi penurunannya
tar unit perencana dengan unit pelaksanaan ke- tidak terlalu drastis, yang dari sisi efisiensi se-
giatan, karena anggaran akan memberikan cara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
manfaat optimal jika semua pihak terkait se- Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas telah efi-
cara terus menerus berkoordinasi dan bertang- sien dalam menggunakan dan mengelola ang-
gung jawab atas tercapainya tujuan yang telah garan belanja tidak langsung.
ditentukan di dalam anggaran. Sehingga tidak Berdasarkan persentase komposisi be-
hanya target efisiensi yang tercapai tetapi juga lanja tidak langsung terhadap total belanja se-
efektivitas dari program itu sendiri, karena tiap tahunnya pada baik yang dianggarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat dipenga- maupun yang direalisasikan tren-nya cende-
ruhi oleh keputusan yang diambil oleh pe- rung meningkat. Sedangkan persentase kom-
merintah melalui anggaran yang mereka posisi belanja langsung terhadap total belanja
buat, bahwa anggaran pemerintah dibuat setiap tahunnya baik yang dianggarkan mau-
untuk membantu menentukan tingkat kebu- pun yang direalisasikan tren-nya cenderung
tuhan masyarakat seperti, listrik, air ber- menurun. Hampir 84% realiasasi anggaran di-
sih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan gunakan untuk belanja tidak langsung, yaitu
lain sebagainya agar terjamin secara layak. untuk belanja pegawai, dan sekitar 16% dibe-
lanjakan untuk belanja langsung, yaitu untuk
PENUTUP 13 program Dinas Pendidikan Kabupaten Ka-
puas untuk memajukan kualitas dan kuantitas
Simpulan pendidikan pada Periode 2008 s.d. 2010.
Tujuan penelitian adalah untuk meng- Ada 2 program dari Dinas Pendidikan
analisis anggaran dan realisasi belanja pada Kabupaten Kapuas yang tingkat efisiensinya
SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, dibawah 50% pada Tahun 2010, yaitu Pro-
dengan fokus pada tingkat efisiensi anggaran gram Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Aparatur (32,24%) dan Program Wajib Belajar
periode 2008 s.d. 2010 serta menganalisis pe- Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (49,11%).
nyebab naik atau turunnya efisiensi anggaran Tingkat sangat efisien ditimbulkan bukan ka-
belanja pada periode tersebut. Hasil penelitian rena efisiensi dari kegiatannya itu sendiri, te-
menunjukkan, secara keseluruhan total belanja tapi lebih kepada karena program yang tidak
Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas baik dapat dilaksanakan dan aspek perencanaan
yang dianggarkan maupun yang direalisasikan yang perlu lebih dipersiapkan dengan baik ser-
tren-nya meningkat, dengan tingkat/rasio efi- ta koordinasi pihak terkait dalam pelaksanaan
siensi anggaran belanja yang dicapai tren-nya program.
cenderung menurun dari tahun ke tahun. Dari
sudut efisiensi secara keseluruhan dapat di- Saran
simpulkan bahwa Dinas Pendidikan Kabupa- Penelitian ini terbatas pada pengukuran
ten Kapuas telah efisien dalam menggunakan tingkat efisiensi anggaran belanja keuangan
dan mengelola anggaran belanja atau dengan daerah dengan studi pada Dinas Pendidikan
kata lain tidak ada realisasi anggaran belanja Kabupaten Kapuas, baik dari sisi akademik
yang melebihi dari anggaran belanja yang te- maupun untuk kepentingan pengambil kepu-
lah ditetapkan. tusan dalam pengelolaan keuangan daerah
yang harus dikelola secara tertib, taat pada

71
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

peraturan perundang-undangan, efektif, Anggaran: Pengujian Kontijensi Mat-


efi-sien, ekonomis, transparan, dan ching. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
bertanggung jawab dengan memperhatikan Vol.10 No.2. November. Hal 69-76.
azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk Bastian, Indra. Akuntansi Sektor Publik: Suatu
masyarakat. Pengantar. Erlangga Empat, Jakarta.
Penilaian pengelolaan kinerja keuangan Ekawarna, Shita Unjaswati, Iskandar Sam dan
daerah yang lebih komprehensif menjadi isu Sri Rahayu, 2009. Pengukuran Kinerja
penting untuk penelitian selanjutnya, salah sa- Anggaran Pendapatan dan Belanja Dae-
tu hal yang dapat dijadikan alat untuk menilai rah (APBD) Pemerintah Daerah Kabu-
pertanggungjawaban suatu instansi pemerintah paten Muaro Jambi. Jurnal Cakrawala
adalah dengan melihat kinerja keuangan dae- Akuntansi. Vol.1 No.1. Febru-ari. Hal
rahnya melalui perhitungan dan analisis ter- 49-66. (http://isjd.pdii.lipi.go.id/, diakses
hadap pencapai target dan realisasi dari pene- 02 Februari 2012)
rimaan dan pengeluaran atas APBD, baik dari Masdiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik.
sisi input, output, impact, dan benefit-nya. Un- Andi, Yogyakarta.
tuk itu penggunaan alat analisis dengan kon- Nasir, Muhammad, 2010. Perubahan Sistem
sep value for money dalam menilai kinerja Penganggaran di Indonesia dan Dam-
pengelolaan keuangan daerah adalah topik paknya pada Kinerja. Pidato Penguku-
yang direkomendasikan penulis. Konsep han Guru Besar Fakultas Ekonomi Uni-
pengelolaan ini mendasarkan pada tiga elemen versitas Diponegoro. Semarang 07 Juli
utama (Mardiasmo, 2002), yaitu: ekonomis, 2010.
efisien, dan efektif. Implementasi dari konsep Pusdiklatwas BPKP. 2007. Sistem Adminis-
ini diharapkan: (1) meningkatnya efektivitas trasi Keuangan Negara 1. Edisi 6. Ja-
pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang karta.
diberikan tepat sasaran, (2) meningkatnya mu- Ronald, Andreas dan Dwi Sarmiyatiningsih.
tu pelayanan publik, (3) menurunnya biaya pe- 2010. Analisis Kinerja Keuangan dan
layanan publik dan terjadinya penghematan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum dan Se-
dalam penggunaan input, (4) alokasi belanja sudah Diberlakukannya Otonomi Dae-
lebih berorientasi pada kepentingan publik, rah di Kabupaten Kulon Progo. Efektif
dan (5) meningkatkan kesadaran akan uang Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.1 No.1.
publik (public cost awareness) sebagai akar Juni. Hal 31-42. (http:// isjd.pdii.lipi.go.
pelaksanaan akuntabilitas publik. id/, diakses 02 Febru-ari 2012).
Syahruddin, 2007. Reformasi Penganggaran
DAFTAR PUSTAKA Negara: Sebuah Paradigma Baru. Ma-
kalah disajikan dalam Sidang Pleno
Alim, M Nizarul, 2008. Efektivitas Perpaduan ISEI. ISEI Cabang Balikpapan. Balikpa-
Komponen Anggaran dalam Prosedur pan 19-20 Juli 2007.

ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

72
Riswan Yudhi Fahrianta, Viani Carolina

Anda mungkin juga menyukai