3756 2651 1 PB PDF
3756 2651 1 PB PDF
Abstrak
Daun gaharu (Aquilaria microcarpa Bail) merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan kandungan senyawa metabolit
sekunder daun gaharu dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Proteus
mirabilis dengan metode Disc diffusion Kirby-Bauer. Simplisia daun gaharu dimaserasi dengan etanol
96%. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol daun gaharu mengandung flavonoid,fenol,tanin,saponin
dan steroid. Selanjutnya dilakukan KLT untuk penegasan adanya senyawa kimia pada ekstrak daun
gaharu menggunakan fase gerak butanol:asam asetat:air (4:1:5) dengan fase diam silika gel GF254 dengan
penampak bercak FeCl3 5% untuk fenolik dan AlCl3 5% untuk flavonoid kemudian di deteksi pada sinar
UV 254nm dan 366nm. Kontrol positif yang digunakan adalah Siprofloksasin 50μg sedangkan kontrol
negatif yang digunakan adalah DMSO 20%. Berdasarkan hasil rata-rata diameter zona hambat ekstrak
etanol daun gaharu pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 300 mg/mL, 400 mg/mL, 500 mg/
mL yaitu 12,50 mm, 13,51 mm, 15,80 mm. Sedangkan pada Proteus mirabilis dengan konsentrasi 300
mg/mL, 400 mg/mL, 500 mg/mL yaitu 10,17 mm; 11,62 mm ; 13,41 mm. Hal ini menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun gaharu memiliki aktivitas pada Gram positif dan Gram negatif.
Abstract
Leaves agarwood (Aquilaria microcarpa Bail) is one of the natural materials that can be used as an
antibacterial. This study aims to determine the content type of secondary metabolites and antibacterial
activity against Staphylococcus aureus and Proteus mirabilis by the method of Kirby-Bauer disc diffusion.
Simplicia leaves agarwood macerated with ethanol 96%. Results of phytochemical screening of ethanol
extract of leaves agarwood contain flavonoids, phenols, tannins, saponins and steroids. Furthermore, the
TLC for the assertion of their chemical compounds in extracts of leaves agarwood using a mobile phase of
butanol: acetic acid: water (4: 1: 5) with the stationary phase silica gel GF254 with spotting FeCl3 5% for
phenolic and AlCl3 5% for flavonoids later in UV detection at 254nm and 366nm. Control positive used
is siprofloksasin 50 μg while control negative used is DMSO 20 % . Based on the results of the average
diameter zone obstruent extract ethanol leaves agarwood in staphylococcus aureus by concentration of
the 300 mg / ml, 400 mg / ml, 500 mg / ml is 12.50 mm, 13,51 mm, 15,80 mm. while in proteus mirabilis
by concentration of the 300 mg / ml, 400 mg / ml, 500 mg / ml is 12,10 mm, 13,26 mm, 15.19 mm. This
shows that extracts ethanol leaves agarwood having activity on Gram positive and Gram negative.
Keywords: Antibacterials; ethanol extract of leaves agarwood; Staphylococcus aureus; Proteus mirabilis
1cm pada garis batas bawah dan di angin- permukaan media sesuai dengan posisi yang
anginkan beberapa saat. Kemudian lempeng diinginkan. Media selanjutnya diinkubasi
silika gel GF254 yang sudah di totolkan pada suhu 37ºC selama 24 jam, kemudian
dengan ekstrak di elusi dengan fase gerak dilakukan pengukuran diameter zona hambat
yang dapat memisahkan golongan senyawa dengan jangka sorong yang dinyatakan dalam
kimia tersebut. Lempeng dielusi hingga eluen satuan milimeter.
akan merambat sampai pada garis batas atas,
kemudian di keluarkan dan di angin-anginkan Analisis data
(Kristanti, 2008). Selanjutnya pemeriksaan Data dianalisis menggunakan SPSS dan di uji
terhadap noda yang terbentuk pada permukaan menggunakan One Way Anova
lempeng KLT silika gel GF254 di bawah sinar
UV pada panjang gelombang 254 nm dan 366 HASIL DAN PEMBAHASAN
nm. (Septiana, 2011)
Preparasi sampel
Persiapan dan uji aktivitas antibakteri Bahan baku daun gaharu diperoleh dari kebun
dengan metode difusi cakram (Test Kirby- di jalan Ayani 3, Rasau Jaya ,Kabupaten Kubu
Bauer) Raya., Kalimantan Barat. Setelah sampel
Tahapan persiapan meliputi peremajaan diambil, kemudian sampel diolah menjadi
bakteri, pembuatan suspensi bakteri, simplisia. Sampel dicuci menggunakan air
pembuatan cakram kertas, persiapan kontrol mengalir sampai bersih kemudian ditiriskan.
negatif, persiapan kontrol positif, dan Daun gaharu yang telah bersih kemudian
pembuatan seri konsentrasi yaitu konsentrasi dikeringkan. Pengeringan dilakukan didalam
300; 400; dan 500 mg/mL. Uji aktivitas ruang yang terhindar dari sinar matahari
antibakteri menggunakan adalah metode secara langsung. Setelah kering, sampel
Disc Diffusion (Tes Kirby-Bauer). Suspensi dihaluskan menggunakan blender untuk
bakteri uji sebanyak 20 μL di masukkan memperkecil ukuran partikel. Simplisia
pada media dalam petri kemudian goreskan yang diperoleh disimpan dalam wadah
dengan kapas ulas steril diatas media uji kedap udara dan kering serta terhindar dari
(Difco,1977). Kapas ulas steril diputar sinar matahari langsung untuk menghindari
beberapa kali. Prosedur ini diulangi sebanyak rusaknya simplisia. Hasil preparasi sampel
dua kali. Cakram kertas dengan diameter dapat dilihat pada Gambar 1.
berukuran 6 mm. Kontrol positif berupa
Siprofloksasin 50 μg, kontrol negatif DMSO Ekstraksi
20%, ekstrak etanol daun gaharu (Aquilaria Ekstraksi simplisia daun gaharu
microcarpa Baill.) dengan masing-masing menggunakan simplisia daun gaharu
kosentrasi 300mg/ml, 400mg/ml dan 500mg/ sebanyak 84,62 gram. Metode Ekstraksi yang
ml. Kemudian cakram ditempatkan diatas digunakan adalah maserasi menggunakan
pelarut etanol 96% sebagai cairan penyari. karena pemanasan tinggi. Hasil pemekatan
Penggantian pelarut dilakukan 1x24 jam diperoleh ekstrak kental berwarna hijau
dengan total pelarut yang digunakan selama kehitaman dengan rendemen 29,86% . Hasil
maserasi adalah 5 liter. Total maserat yang ekstraksi dapat dilihat pada Gambar 2.
telah didapat adalah 3,5 liter. Selanjutnya
maserat yang telah terkumpul kemudian Standarisasi ekstrak
pekatkan menggunakan rotary evaporator. Parameter spesifik dan non spesifik ekstrak
Tujuan pemekatan dengan rotary evaporator etanol daun Aquilaria microcarpa Bail.
dan waterbath pada suhu 40°C dan dijaga yang diamati meliputi organoleptik, kadar
suhunya agar senyawa metabolit tidak rusak sari larut air, kadar sari larut etanol. Hasil
Keterangan :
Kontrol negatif : DMSO 20%
Kontrol positif : Siprofloksasin 50μg
antibakteri dipengaruhi oleh struktur dinding senyawa flavonoid, alkaloid, fenol, tanin,
sel bakteri. Bakteri Gram positif cenderung serta steroid yang dapat memiliki aktivitas
lebih sensitif terhadap antibakteri karena antibakteri.
struktur dinding sel bakteri gram positif lebih
sederhana dibandingkan struktur dinding sel Fenol dapat bersifat desinfektan yang bekerja
bakteri Gram negatif sehingga memudahkan dengan cara mendenaturasi protein yang
senyawa antibakteri untuk masuk ke dalam dapat menyebabkan aktifitas metabolisme
sel bakteri Gram positif (Yunita, 2012) . ini akan mengakibatkan kematian sel bakteri
Oleh karena itulah zona hambat pada Proteus (Miranti, 2013) . Flavonoid yaitu dengan
mirabilis lebih kecil. menyebabkan kerusakan permeabilitas
dinding sel bakteri dan menghambat
DMSO tidak memiliki aktivitas antibakteri motilitas bakteri (Darsana, 2012). Tanin
karena tidak memiliki zona bening pada juga menyerang polipeptida dinding sel
cakram, sehingga dapat dipastikan zona sehingga menyebabkan kerusakan dinding
hambat yang dihasilkan murni berasal dari sel pada bakteri (Ji Ys, 2012). Saponin
ekstrak etanol daun gaharu tidak dipengaruhi memiliki molekul yang dapat menarik air
oleh pelarut. Penelitian ini menggunakan atau hidrofilik dan molekul yang dapat
kontrol positif, siprofloksasin pada melarutkan lemak atau lipofilik sehingga
Staphylococcus aureus dan Proteus mirabilis. dapat menurunkan tegangan permukaan
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa sel yang akhirnya menyebabkan hancurnya
ekstrak etanol daun gaharu mengandung bakteri (Ji Ys, 2012). Steroid sebagai
30% dan 96% kelopak bunga rosella ( Yunita, D.W. (2012. Aktivitas antibakteri
Hibiscus sabdariffa) terhadap bakteri ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia
Streptococcus pyogenes secara in vitro. sappan L.) terhadap Staphylococcus
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(1), aureus atcc 25923, Shigella sonnei
31-36 atcc 9290, dan Escherichia coli atcc
25922. Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta