Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN PADA REMAJA

Disusun Oleh

FRENGKY PANDJARA

2018610086

4B

KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan  menyelesaikan makalah yang berjudul ” Promosi
Kesehatan Pada Remaja”.

            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak. Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, maka dalam kesempatan ini penulis  mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini.

            Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

            Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya
bagi pembaca.

Malang, Mei 2020

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belum lama ini kita semua mungkin terperangah mendengar berbagai pemberitaan
menghebohkan di media massa mengangkat realita yang dialami oleh kaum remaja di
Indonesia. Dimulai dari peristiwa seorang remaja putri yang mengalami kehamilan mereka
tidak diinginkan (KTD) melakukan persalinan atau melahirkan bayinya di dalam sebuah
bemo yang dikendarai oleh Bapaknya sendiri, tepat berada di halaman depan Instalasi Rawat
Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Kembali terdengar kabar seorang remaja
putra yang putus sekolah telah melakukan pelecehan seksual hingga pemerkosaan terhadap
delapan orang remaja putri. Yang mencengangkan, remaja tersebut mengakui bahwa dirinya
sudah terbiasa dan sering memaksa melakukan hubungan seksual kepada semua remaja putri
yang dipacarinya dengan alasan ingin merasakan keperawanan dari siswi-siswi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tentang Promosi Kesehatan Pada Remaja?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Promosi Kesehatan Pada Remaja
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan
fisik, emosi, psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan
penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut
masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

2. Ciri – ciri perkembangan remaja, dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

 Masa remaja awal ( 10 – 12 th) ;


 Lebih dekat dengan teman sebaya,
 Ingin bebas
 Lebih banyak mmemperhatikan tubuhnya.
 Masa remaja tengah ( 13 – 15 th) ;
 Mencari identitas dini,
 Timbulnya keinginan untuk kencan,
 Mempunyai rasa cinta yang mendalam,
 Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak,
 Berkhayal tentang aktivitas seks.
 Masa remaja akhir ( 16 – 19 th) ;
 Pengungkapan kebebasan diri,
 Lebih selektif dalam mencari teman sebaya,
 Mempunyai citra jasmani dirinya,
 Dapat mewujudkan rasa cinta Mampu berpikir abstrak.

3. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan munculnya tanda – tanda sebagai
berikut ;

· Tanda –tanda seks primer ;

 Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche),


 Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki.

· Tanda – tanda seks skunder ;

 Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah
zakar bertambah besar, terjadinya. ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan
berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak,
 Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar
kemaluan (pubis).
* Perubahan kejiwaan pada masa remaja ;

 Perubahan emosi ;
 Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa),
 Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga
misalnya mudah berkelahi.
 Perkembangan intelegensia ;
 Mampu berfikir abstrak,
 Ingin mengetahui hal – hal baru.

* Pengaruh buruk akibat terjadinya hubungan seks pranikah bagi remaja ;

· Bagi remaja ;

 Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak perawan,
 Menambah risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), seperti : GONORRHEA
& CHLAMYDIA

4. Penyakit Pada Remaja

Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu
setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini. Pada pria, penyakit ini
menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-
gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Gejala-gejala gonorrhea pada
wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati
penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat
disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini.

 HERPES
Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan. Gejala timbul
antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan
berair. Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang. Virus menetap dalam tubuh dan dapat
timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering. Wanita kerap kali tidak sadar
bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.
 INFEKSI JAMUR
Disebabkan oleh jamur. Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria
yang tidak disunat. Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan
rasa gatal. Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur.
 SYPHILIS
Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada
kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit .Luka akan
hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit
dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga,
dan virus akan menyerang bagian tubuh lain. Syphilis dapat disembuhkan pada tiap
tahapan dengan penicillin.Pada wanita lesi dapattersembunyi pada vagina.
 VAGINISTIS
Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang
berbau dan menimbulkan ketidaknyamanan. Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri
(bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur. Juga dapat disebabkan oleh berbagai
bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina. Dapat diselidiki dengan
meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop. Pada umumnya dapat
disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
 BISUL PADA ALAT KELAMIN
Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV). Muncul berupa satu atau
banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim
dengan penderita penyakit tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita
karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Dapat diuji
dengan lapisan cuka. Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan
kanker cervix. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan
pap smear setiap kali berganti pasangan intim.
 KUTU KELAMIN
Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan,
menetap pada rambut kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang
digosokkan pada rambut kelamin.
 KUTU DI BAWAH KULIT
Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit.
Menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh. Diobati dengan obat cair
yang diusapkan ke seluruh tubuh. Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah
pengobatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain terebut.
 HIV – AIDS
HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti
darah, cairan sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit
karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun. HIV dapat menular ke orang
lain melalui :
 Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom)
dengan orang yang telah terinfeksi HIV,
 Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian(seperti
pecandu Narkoba),
 Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV,
 Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat
melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI).
 Mencegah AIDS meliputi tidak berganti-ganti pasangan seksual, pencegahan
kontak darah, misalnya pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang
diulang, dengan formula A-B-C, abstinensia artinya tidak melakukan
hubungan seks sebelum menikah, be fautnensia artinya jika sudah menikah
hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja,condom artinya
pencegahan dengan menggunakan alat.

 Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, , pengguguran kandungan


yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia, kemandulan dan kematian
karena perdarahan atau keracunan kehamilan.
 ABORSI
Aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum kandungan mencapai
usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup diluar secara mandiri. Ada 2 macam
risiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi ;
Risiko kesehatan fisik dan mental :
 Kehilangan harga diri (82%),
 Berteriak-teriak histeris (51 %),
 Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%),
 Ingin melakukan bunuh diri (28%),
 Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%),
 Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%).
Risiko gangguan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, meliputi ;
 Kematian mendadak karena pendarahan hebat,
 Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal,
 Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan,
 Rahim yang sobek (Uterine Perforation),
 Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations),
 Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
 Kanker indung telur (Ovarian Cancer),
 Kanker leher rahim (Cervical Cancer),
 Kanker hati (Liver Cancer),
 Kelainan pada placenta/ ari-ari (Placenta Previa),
 Menjadi mandul (Ectopic Pregnancy),
 Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease),
 Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis).

 Trauma kejiwaan.
Bagi keluarga
 Menimbulkan aib keluarga,
 Menambah beban ekonomi keluarga,
 Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di
lingkungannya (ejekan).
·

 Bagi masyarakat
 Meningkatnya remaja putus sekolah,
 Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi,
 Menambah beban ekonomi masyarakat.

5. Kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja

Beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk


kesehatan reproduksi remaja, meliputi :
 Masalah gizi ( anemia dan KEK ) dan pertumbuhan yang terhambat,
 Masalah pendidikan
 Masalah lingkungaan dan pekerjaan,
 Masalah seks dan seksualitas,
 Masalah kesehatan / kesehatan reproduksi remaja
 Masalah jerawat,
 Rokok
 Penggunaan obat dan kekerasan
 Penggunaan psikotoprika atau narkoba,

6. Pembinaan kesehatan reproduksi remaja

Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan


informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilkau hidup sehat bagi
remaja, di sampaing mengatasi masalah yang ada. Dengan pengetahuan yang
memadai dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat, para remaja
diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa
kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.
Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja meliputi :
 Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja,
 Proses reproduksi yang bertanggung jawab,
 Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan
 Persiapan pranika
 Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahannya.

7. Metode Promosi

A. METODE

 Metode penyuluhan langsung


Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.
Termasuk di sini antara lain ; pertemuan diskusi, pertemuan di sekolah.
 Metode yang tidak langsung
 Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan
sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara ( media ).
 Umpumanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb.

B. MEDIA

Media atau alat peraga dalam kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu promosi
kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebarluasan informasi.
Macam media ;
 Benda asli,
 Benda tiruan,
 Gambar / media grafis ( poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll),
 Gambar alat optic ( photo, slide, film, dll ).

C. TEMPAT

Tempat untuk promosi kesehatan remaja, yaitu di sekolah yang sasaarannya siswa
dan siswi SMP dan SMA yang usianya antara 10 – 19 tahun.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum pendirian Klinik Remaja ditujukan untuk mewujudkan remaja yang
sehat dan bertanggung jawab. Layanan kesehatan khusus remaja ini juga bertujuan untuk
memberdayakan remaja dalam aspek kesehatan pada umumnya dan kesehatan reproduksi
pada khususnya agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi remaja yang bertanggung jawab
dalam berperilaku sosial maupun terhadap perilaku seksual yang telah dilakukannya. Dengan
akses yang lebih mudah, cepat dan tepat mengenai informasi-informasi seputar kesehatan
medis umum, kesehatan reproduksi dan psikologis, maka dipastikan secara langsung dapat
mengurangi berbagai kasus permasalahan remaja.

B. Saran

Diharapkan Klinik Remaja dapat menjadi acuan sumber data dan media advokasi guna
mewujudkan remaja Indonesia yang sehat dan bertanggung jawab, mampu membentuk
remaja yang bisa memenuhi tantangan era globalisasi, serta memberikan sumbangsih untuk
tercapainya Millenium Development Goals pada tahun 2015. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pemikiran dan aksi realisasi bersama untuk secara kongkrit mulai ikut
membangun dan mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis remaja di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dan Perkumpulan Keluarga


Berencana Indonesia (PKBI). Pengakuan Dan Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi Dan Seksual
Remaja. Jakarta : Tim International Youth Day. 2006.

Pramesemara IGN. Kisara Youth Clinic. Denpasar : Integrated Youth Center – KISARA
PKBI Provinsi Bali. 2008.

Triswan Y, Djaelani-Gordon J, Pratomo P. Out Look : Kesehatan Reproduksi Remaja :


Membangun Perubahan Yang Bermakna. (Diakses : 28 April 2009). Diunduh dari :
http://www.pathfind.org/focus/publicat/outlook/ina.pdf. Desember 1998.

Anda mungkin juga menyukai