Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN
a) DEMOGRAFI
1. Sejarah dan riwayat keluarahan/desa
Dusun Princi tidak lepas dari sejarah Mbah Raden Juned Zaenudin yang juga punggawa
dari Kerajaan Banten yang membuka wilayah ini, konon salah satu anak nya yang
bernama Kinabulan Angsal Kaliman yang terkenal dengan nama Mbah Kabul waktu
membuka wilayah ini menemukan sebongkah batu yang bertuliskan ”marinci ” yang
akhirnya dikenal dengan dusun Princi. Dan berdasarkan cerita sejarah Mbah Kabul
mempunyai tongkat yang sakti, dengan tongkatnya beliau membuat sungai yang sampai
sekarang dinamakan Dauwan Kabul dan sampai sekarang makam nya sangat
dikeramatkan terutama warga dusun Princi.
Wilayah Binaan terletak di RW 3 Dusun Princi, Desa Gadingkulon, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang. Dusun Princi memiliki 6 RT yaitu RT 017, 018, 019, 020,
021 dan 022. Secara geografis Desa Gadingkulon terletak pada lereng kaki Gunung
Kawi bagian utara dan lereng kaki Gunung Pandernan bagian selatan, yang memiliki
topografi berupa daratan dan sebagian besar adalah perbukitan dengan ketinggian +
670 meter diatas permukaan laut dan mempunyai suhu rata-rata berkisar 20 º C – 27
º C dengan curah hujan rata-rata mencapai 2.400 mm/ tahun.
Wisata yang terdapat di Gading kulon yaitu wisata holtikultura yang meliputi
pengelolaan lahan jeruk, pengelolaan air terjun di tengah hutan negara, sistem
terasering, pembibitan bermacam jenis tanaman, tanaman toga dan warung organik
dari sumber lokal langsung dari lahan warga sekitar. Lahan tanaman jeruk di Desa
Gading Kulon yaitu lahan yang terluas di kawasan kecamatan Dau. Gading Kulon
juga memliki air terjun yang disahkan oleh Bapak Bupati H. Sujud Pribadi pada bulan
Agustus 2005 yang diberi nama “Air Terjun Parang Tejo” yang terletak di dusun Princi
dan berbatasan dengan Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu dan Kabupaten
Blitar. Air Terjun tersebut terletak di Lereng Gunung Batok dengan ketinggian air
terjun 100 m. Sistem terasering yang ada di Desa Gading Kulon berperan penting
dalam bidang pertanian. Pembibitan bermacam jenis tanaman di Desa Gading Kulon
berfungsi sebagai pelestarian hutan yang berfungsi untuk munutupi permukaan kulit
bumi. dalam rangka pelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup dan pola hidup
sehat, yang dapat menjamin kebutuhan masyarakat Desa Gadingkulon.

2. Struktur Kelurahan/Desa
3. Jumlah KK = 289 KK
4. Proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin= jenis kelamin perempuan sebanyak
478 orang (51%) dan laki-laki 453 orang (48,5%).
5. Proporsi penduduk berdasarkan usia= berusia balita 58 orang (6,2%), anak-anak 75
orang (8%), remaja 195 orang (20,9%), dewasa 531 orang (56,8%), lansia 78 orang
(8,3%).
6. Suku dan budaya= mayoritas suku jawa
7. Bahasa yang digunakan = Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.
8. Suku dan agama=jawa dan mayoritas agama islam
9. Gaya hidup= sebagian warga di sana hidup dengan cara bertani.
10. Ekonomi Masyaarakat
Hasil survei pada 933 warga Dusun Princi terkait jenis pekerjaan, didapatkan sebanyak
431 warga (46%) bekerja sebagai petani, 34 warga (4%) bekerja sebagai wiraswasta, 19
warga (2%) bekerja sebagai pegawai swasta, 11 warga (1%) bekerja sebagai buruh, 1
warga (0%) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 166 warga (18%) bekerja
sebagai ibu rumah tangga, 165 warga (18%) sebagai pelajar, dan 105 warga (11%)
tidak bekerja.
3.1.2 LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan = berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa bangunan perumahan warga tidak
terlalu saling berdempetan
2. Sumber Air= mata air pegunungan 100%
3. pembuangan sampah Dari 75 warga sebagai responden penderita hipertensi, sebanyak 30
warga (40%) mengolah sampah dengan cara di bakar, 18 warga (24%) membuang sampah
disungai, dan 27 warga (36%) membuang ke tempat sampah yang lebih besar.

4. pembuangan limbah= sebagian besar saluran got


5. kandang ternak= tidak mempunyai kandang ternak
3.1.3 KONDISI KESEHATAN UMUM
diperolah data umum 10 penyakit terbanyak yang diderta oleh warga Desa Gadingkulon tahun
2018, yaitu:
1. ISPA sebanyak 95 orang
2. Myalgia sebanyak 82 orang
3. Gastritis sebanyak 49 orang
4. Hipertensi sebanyak 40 orang
5. Diabetes Melitus sebanyak 25 orang
6. Diare sebanyak 35 orang
7. Hipotensi sebanyak 25 orang
8. Dermatitis sebanyak 20 orang
9. Karies Gigi sebanyak 15 orang
10. Asma sebanyak 10 orang

1. Pelayanan Kesehatan=praktik perawat,praktik bidan dan posyandu


Berdasarkan diagram dari total 75 responden penderita hipertensi, sebanyak 43 warga
(58%) menggunakan pelayanan kesehatan di praktik bidan, sebanyak 13 warga (17%)
menggunakan pelayanan kesehatan di praktik mantri, 7 warga (9%) menggunakan
pelayanan kesehatan di praktik perawat, sebanyak 7 warga (9%) menggunakan
pelayanan kesehatan di puskesmas, dan 5 warga (7%) menggunakan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.

2. Masalah Kesehatan Khusus= hipertensi


3. pasangan usia Subur=67 warga (89%)
4. Ibu Hamil=8 warga(11%)
5. Ibu Menyusui= tidak terkaji
6. Balita= tidak terkaji
7. anak dan Remaja= tidak terkaji
8. Usia Lanjut= tidak terkaji

Anda mungkin juga menyukai