DISAMPAIKAN
DALAM RANGKA PEMBEKALAN
DIKLAT INSPEKTUR TAMBANG PERTAMA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
CAPACITY
POWER
CYCLE TIME
EFFICIENCY /
AVAILABILITY
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
CAPACITY
CYCLE TIME
HYDRAULIC EXCAVATOR
Arm Cylinder
Boom
Bucket Cylinder
Cabin
Arm
Upper Structure
Boom Cylinder
Bucket
Under Carriage
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
HYDRAULIC EXCAVATOR
BUCKET CAPACITY : 31
BUCKET CAPACITY : 42
3 m
Operating Weight : 720.000 Kg
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
WHEEL LOADER
Cutting Edge/
Teeth
Bucket
Cabin
Lift Cylinder
WHEEL LOADER
WA 1200
BUCKET CAPACITY : 20
3 m
Operating Weight : 210.200 Kg
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
BULLDOZER
Lift Cylinder
Carrier Roller
Ripper
Blade
Sprocket
Main Frame
Cutting
Strike Frame
Track Shoe
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
BULLDOZER
D575A
BUCKET CAPACITY : 69
3 m
Operating Weight : 152.600 Kg
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
GRADER
Cab Exhaust Stack
Engine Compartment
Blade Lift Cyl
Overhead Frame
Counter Weight
Front Axle
Front Wheel
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
GRADER
GD655
Vessel Cabin
Fire Suppression
System
Rock
Ejector
STANDARD BODY
COAL BODY
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
SUPPORTING UNIT
HAULING TRUCK
TRAILER
“DOOR TYPE”
Dolly
“FLEXY TIPPER”
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
TRAILER
TRAILER
Prime Mover
Outriggers
Gooseneck
Landing Ramp Bed Trailer
Rear Axle
Side Guard Landing Gear
TRAILER
CLAMSHELL
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
FORKLIFT
Overhead Guards
Mast
Load Rack
Counter Weight
Fork Carriage
Traktor Body
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
TOWER LAMP
Lamp
Mast Tower
Engine
Cabin
Outriggers
PIT STOP
PASAL 1;39
mindah tanah adalah alat mekanis yang digunakan untuk memindahkan tanah pucuk,
penutup dan bahan galian pada waktu pekerjaan pembersihan, penggalian, pengangkat
emindahan, termasuk buldozer, shovel, dragline, scraper, dan bucket wheel excavator
tidak termasuk kendaraan pengangkut seperti dump truck
PASAL 105;2
am api harus :
dalam jenis, ukuran dan jumlah yang dapat memadamkan segala macam kelas api dan
tkan pada tempat yang strategis, mudah dijangkau, menggunakan tanda yang jelas dan
aan siap pakai.
PASAL 109;1 - 2
adam api harus diperiksa sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan
njamin apakah dalam keadaan penuh dan siap pakai.
ang-kurangnya sekali dalam 1 tahun harus dilaksanakan pemeriksaan
bagian-bagian yang meliputi mekanisme kerja alat, jumlah dan keadaan
isian dan kondisi selang, nosel serta tabungnya untuk menentukan
alat pemadam kebakaran tersebut dapat bekerja secara efektif
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
PASAL 123
Teknik Tambang atau petugas yang berwenang harus menetapkan cara pemadaman ke
atan diri dan penyelamatan dalam keadaan darurat dan menyelenggarakan latihan seca
atau cara pemadaman kebakaran harus ditetapkan agar dapat dengan segera member
tiap orang yang mungkin terancam bahaya kebakaran.
kat tanda bahaya kebakaran harus selalu dirawat dalam keadaan siap pakai dan diuji s
PASAL 95;1
an masuk bertangga pada lantai bangunan atau jembatan kerja, harus dilengkapi paga
n bingkai lantai ukuran standar atau, dilengkapi dengan pintu yang daunnya membuka
a waktu terbuka
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
uksi dan peralatan kendaraan yang beroperasi di jalan umum harus memenuhi persyar
arkan oleh instansi yang berwenang
araan harus mempunyai konstruksi yang memenuhi standar sesuai dengan beban kerja
hanya dijalankan sesuai dengan ketentuan dari pabrik pembuatnya
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
ngan berat kotor melebihi 750 kilogram atau lebih dari setengah berat kendaraan pena
ngkapi dengan sistem rem sendiri yang bekerja secara otomatis dan apabila berat koto
3500 kilogram dilengkapi dengan sistem rem yang bisa dikendalikan dari kendaraan pe
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
edia klakson dan alarm mundur (otomatis saat gigi mundur aktif)
t kaca pengaman pada jendela dan jika ada kemungkinan terkena batuan, dipasang jeru
lantai kabin > 1,8m, harus tersedia 2 jalan keluar aman untuk pengemudi
emudi harus terlindung dari kebisingan, debu, dan asap knalpot berlebihan
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
gemudi kendaraan yang dilengkapi dengan bak penumpah (tipping body) harus menjam
bila baknya diangkat untuk suatu tujuan selain dari membongkar muatan yang rutin,
h diamankan dengan alat pengaman yang terpisah
gemudi harus menggunakan alat yang disediakan pada tempat pembongkaran untuk m
daraan tersebut terbalik, terguling atau bergerak
Operator harus mentaati rambu-rambu Lalulintas
elum meninggalkan kendaraannya, pengemudi harus yakin bahwa kendaraannya sudah
terkunci serta aman sehingga tidak dapat dijalankan atau secara tak sengaja berjalan
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
PEMERIKSAAN
KECELAKAAN BERAKIBAT MATI
TERTIMPA LANDING RAMP
LOW BED TRAILER 110 BM-45
WORKSHOP KM 70
PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA
KONTRAKTOR PT ADARO INDONESIA
TANGGAL 20 JANUARI 2011
PKL. 12.30 WITA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
DATA KORBAN
Nama : Sofiansyah
No. Permit : AI/BUMA/00667
Tempat / Tgl. Lahir : Tarakan, 21 Juli 1966
Umur : 44 Tahun 6 bulan
Pendidikan : SMP
Jabatan : Operator Trailer
Perusahaan : PT BUMA
Lama Bekerja : 11 Tahun (29 Jan 2000)
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
I. PRIME MOVER
Merk : Volvo FH 16
Nomor Rangka : A 598946
Nomor Mesin : 009017
Nomor Unit : PM 25
Nomor : PM 45
Model Engine : D16C550HP
HM : 246444
Berat Prime Mover : 9705 Kg
Material : H - Beam
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
BUKA
PIN
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
FAKTA KECELAKAAN
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
FAKTA KECELAKAAN
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
ANALISA
I. KORBAN – Sofiansyah
Berdasarkan hasil MCU 5 Maret 2010, korban memiliki 9 temuan klinis, akan tetapi dokter menyatakan
korban dapat kembali bekerja dengan catatan korban harus konsultasi dengan dokter perusahaan un
untuk evaluasi lebih lanjut
Korban tidak pernah mendapat pelatihan untuk mengoperasikan Low Bed Trailer, terutama bagaiman
mengoperasikan sistem hidrolik Landing Ramp
Berdasarkan data-data diatas, disimpulkan bahwa tidak bisa dipastikan korban kompeten untuk
Mengoperasikan Low Bed Trailer
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
ANALISA
• Stopper tidak ikut berperan dalam menanggung beban • Tog rod fully constraint,
ANALISA
• Modifikasi yang dilakukan oleh Mekanik PT BUMA tidak memadai dan tidak disertai dengan analisis
kekuatan atau stress – strain yang memadai
Berdasarkan data-data diatas, disimpulkan bahwa modifikasi yang dilakukan tidak bisa dipastikan
Aman untuk dioperasikan
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
ANALISA
• JSA no. HAUs / ADR / 11 / 09 / 034 / JSA / REV – 02 tentang Mengoperasikan Unit Long Bed / Long Bo
dan PTS no. OPR / 2008 / 039 / PTS tidak merinci secara detil langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam mengoperasikan trailer
• Tidak terdapat JSA maupun PTS untuk menaikkan atau menurunkan Landing Ramp secara manual at
menggunakan alat bantu angkat
• Dari Formulir P2H LBT BM-45 diketahui bahwa sejak tanggal 10 Januari, operator sudah menuliskan
di formulir bahwa terjadi disfungsi pada hidrolik sistem landing ramp. Akan tetapi tidak ada tindak lan
perbaikan
• Posisi Trailer BM-45 di Km. 70. Para pengawas di Km. 34. Pengawas (foreman) mengalami kesulitan
untuk melakukan pengawasan ke Km. 70 karena kurangnya sarana transportasi.
• Program PM (preventive Maintenance) tidak berjalan dengan baik
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
PEMBUKTIAN KECELAKAAN
TAMBANG
Berdasarkan hasil pemeriksaan kecelakaan lapangan dan wawancara
dengan saksi-saksi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Kecelakaan benar-benar terjadi (tanpa ada unsur kesengajaan)
• Menimpa Sdr. Sofiansyah karyawan PT. BUMA site Adaro, Kontraktor PT Adaro Indonesia
• Kecelakaan terjadi pada jam kerja pukul 12.30 WITA
• Kecelakaan terjadi pada saat korban akan menaikkan Landing Ramp LBT
• Terjadi pada wilayah PKP2B PT Adaro Indonesia
Sesuai dengan Pasal 39 dan Pasal 40 huruf c Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 555.K/26/M.PE/1995, maka kecelakaan tersebut dikatagorikan sebagai “Kecelakaan
Tambang berakibat MATI” atas nama Sdr. Sofiansyah
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
I. PENYEBAB LANGSUNG
1. TINDAKAN TIDAK AMAN
- Korban mengoperasikan trailer LBT BM-45 dengan hidrolik sistem yang dalam kondisi
tidak berfungsi dengan baik
- Korban dan tim menggunakan dozer untuk mengangkat Landing Ramp
- Korban mengutak-atik PTO saat hidrolik sistem tidak berfungsi dengan baik
- Proses menaikkan Landing Ramp tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat
I. PENYEBAB DASAR
1. FAKTOR PRIBADI
2. FAKTOR PEKERJAAN
- Prosedur kerja tidak memadai
- Fungsi pengawasan tidak memadai khususnya untuk kru LBT yang di Km. 70
- Modifikasi pada safety equipment Landing Ramp tidak memadai dan tidak disertai perhitun
kekuatan
- Program Preventive Maintenance LBT BM-45 tidak berjalan dengan benar
- Kurangnya pengawasan oleh PT Adaro terhadap pelaksanaan program-program K3 PT BUM
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
2 Semua pekerja tambang dalam melakukan pekerjaan harus mematuhi Tata cara Pasal 32 ayat 2
Kerja Aman yang sebelumnya sudah dipastikan memadai oleh KTT Pasal 12
3 Segera mengevaluasi sistem perawatan semua unit yang beroperasi dan Pasal 143
melakukan perawatan secara berkala selain perbaikan kerusakan terhadap semua
unit operasi
4 Segera melaksanakan pelatihan pekerja tambang sesuai dengan pekerjaannya Pasal 28
masing-masing
5 Memastikan modifikasi dilakukan dengan design dan perhitungan kekuatan yang Pasal 13
memadai dan aman untuk dioperasikan
6 Meningkatkan sarana dan fungsi pengawasan di semua tempat kerja, termasuk Pasal 12 dan 13
memastikan bahwa alat, pekerja, lingkungan dalam kondisi aman dan disertai
dengan tersedianya prosedur kerja yang memadai