Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW ARTIKEL JURNAL

Nama: Fery Aji Nugroho

NPM : 1419002752

Prodi: Profesi Ners

1. Analisa PICO dan Critical Appraisal jurnal pertama


Topik : Pengaruh terapi bermain menggunting kain flanel terhadap
peningkatan perkembangan motorik halus dalam kegiatan menggunting di
TK Tarbiyatul Athfal 31 Semarang
Analisa PICO
P : Perkembangan motoik halus anak
I : Media menggunakan kain flanel
C : Hasil pre test dan post test pemberian media kain flanel
O : Berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus
Critical Appraisal :
a. Judul : Pengaruh terapi bermain menggunting kain flanel terhadap
peningkatan perkembangan motorik halus dalam kegiatan
menggunting di TK Tarbiyatul Athfal 31 Semarang.
b. Identitas artikel jurnal : Hesti Dian Permata, Sri Hartini M.A, Rahayu
Astuti, 2018, jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan, semarang.
c. Latar belakang dan tujuan : Angka kejadian di Amerika serikat
berkisar 12-16%, Thailand 24%, Argentina 22%, dan di Indonsia
antara 13-18%. Melihat angka epidemiologi tersebut, maka diperlukan
adanya deteksi dini pada anak dengan gangguan perkembangan.
Indonesia 40% dari total populasi terdiri atas anak dan remaja 0-16
tahun dan sebanyak 13,5% anak Indonesia merupakan kelompok usia
beresiko tinggi mengalami gangguan perkembangan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh terapi media puzzle
terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah.
d. Fakta unik jurnal : Penelitian ini menambah wawasan baru karena saya
baru mengetahui bahwa menggunting kain flanel dapat meningkatkan
perkembangan motoik halus anak.
e. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperiment
dengan One Group Pretest Posttest Design. Jumlah responden 39
dengan menggunakan metode purposive samping dengan jumlah 39
siswa. Uji stastistik menggunakan Uji Wilcoxon.
f. Hasil dan pembahasan : hasil penelitian ini menunjukan terdapat
pengaruh terapi bermain menggunting kaain flanel terhadap
peningkatan perkembangan motorik halus pada anak di TK Tarbiyatul
Athfal 31 Semarang.
g. Kesimpulan : Permainan terapi bermain menggunting kain flanel
dapat meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia
prasekolah.

2. Analisa PICO dan Critical Appraisal jurnal pertama


Topik : Pengaruh finger painting terhadap perkembangan motorik halus
anak usia prassekolah di TK Sartika 1 Sumurgenuk Kecamatan Babatan
Lamongan
Analisa PICO
P : Motorik halus anak usia prasekolah
I : Finger Painting
C : Hasil pre test dan post test pemberian finger paintimg
O : Berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus anak
Critical Appraisal :
a. Judul : Pengaruh finger painting terhadap perkembangan motorik
halus anak usia prassekolah di TK Sartika 1 Sumurgenuk Kecamatan
Babatan
b. Identitas artikel jurnal : Lilis Magfiroh, Kiki Chayaning Putri, 2017,
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Lamongan.
c. Latar belakang dan tujuan : Anak usia ini diharapkan telah mampu
menguasai beberapa keterampilan yang menuntut kemampuan
motorik halus, seperti menggunakan gunting dengan baik meskipun
belum lurus dalam menggunting, mengikat tali sepatu, mewarnai
dengan rapi, dan lain-lain sesuai dengan perkembangan motorik
halus yang harus dicapainya, maka kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada anak usia dini harus diarahkan untuk
meningkatkan keterampilannya dalam hal-hal tersebut. Hal ini
sangat penting karena hanya kesempatan dan latihan secara terus
menerus yang akan dapat meningkatkan keterampilan anak dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang menuntut gerakan motorik halus
(Sujiono, 2009)
d. Fakta unik jurnal : Penelitian ini menambah wawasan baru karena saya
baru mengetahui bahwa selain puzzle ternyata finger painting juga
dapat meningkatkan motorik halus anak prasekolah.
e. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperiment dengan
One Group Pretest Posttest Design. Populasi penelitian adalah
seluruh anak prasekolah di TK Sartika I Sumurgenuk Kecamatan
Babat Lamongan sebanyak 47 anak dan besar sampel 42 anak.
f. Hasil dan pembahasan : Berdasarkan hasil pengujian dengan uji
wilcoxon dengan SPSS, didapat nilai Z sebesar -3.317. Dari tabel
Z untuk angka Zhitung = 3.317 didapat angka kumulatif sebesar
0,9995. Hal ini berarti probabilitas adalah 1-0,9995 atau 0,0005.
Karena uji 2 sisi, maka probabilitas (asymp. sig.) adalah 0.001. Hasil
Zhitung menjauhi angka kritiz Z ±1,96, maka H0 ditolak atau H1
diterima, artinya terdapat pengaruh finger painting terhadap
perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di TK
Sartika I Sumurgenuk Kecamatan Babat Lamongan. Kajian di atas
menunjukkan bahwa kegiatan finger painting yang diberikan pada
anak usia prasekolah di TK Sartika I Sumurgenuk Kecamatan Babat
Lamongan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan motorik halus anak, sehingga dapat dikatakan pula
bahwa kegiatan finger painting ini dapat diterapkan untuk
membantu anak usia prasekolah dalam mengembangkan motorik
halusnya
g. Kesimpulan : Permainan terapi bermain media finger painting dapat
meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah

3. Analisa PICO dan Critical Appraisal jurnal pertama


Topik : Puzlle mempengaruhi perkembangan motorik halus anak usia
prasekolahh di TK At Takwa Mekarsari Chimahi
Analisa PICO
P : Perkembangan motorik halus anak
I : Terapi Bermain media puzzle
C : Hasil pre test dan post test pemberian terapi bermain puzzle
O : Berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus anak
Critical Appraisal :
a. Judul : Puzlle mempengaruhi perkembangan motorik halus anak usia
prasekolahh di TK At Takwa Mekarsari Chimahi
b. Identitas artikel jurnal : Erni Yuniati, 2018, Jurnal kesehatan poltekes
ternate, Indonesia
c. Latar belakang dan tujuan : Seorang anak dapat mengalami
keterlambatan perkembangan pada hanya satu ranah perkembangan
saja, tetapi dapat pula di lebih dari satu ranah perkembangan. Masalah
ranah perkembangan yang sering terjadi pada anak usia dini/
prasekolah adalah perkembangan motorik halus (Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2013). World Health Organizations (WHO, 2009),
melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita
disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik
halus (Widati, 2012). Sedangkan berdasarkan data dari Depkes RI
(2006) menunjukkan bahwa 0,4 juta atau sekitar 16% usia prasekolah
di Indonesia mengalami gangguan perkembangan.
d. Fakta unik jurnal : Penelitian ini menambah wawasan baru karena
ternyata puzzle juga dapat meningkatkan perkembangan motorik halus
pada anak.
e. Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment
design dengan rancangan pretest dan posttest. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling sejumlah 17 responden
kelompok intervensi permainan edukatif jenis puzzle. Cara
pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dengan cara observasi.
Penilaian menggunakan lembar instrumen DENVER II yang diambil
aspek pengukuran motorik halus. Analisa data yang digunakan adalah
uji t 2 sampel dependen dan uji t 2 sampel independen untuk bivariat.
f. Hasil dan pembahasan : perkembangan motorik halus sebelum
dilakukan permainan edukatif jenis puzzle atau pretest adalah 3,35
dengan standar deviasi 0,493. Setelah dilakukan permainan
edukatif jenis puzzle atau posttest, didapatkan rata-rata
perkembangan motorik halus adalah 1,88 dengan standar deviasi
0,600. Terlihat bahwa mean perbedaan antara pretest dan posttest
adalah 1,47 dengan standar deviasi 0,624. Hasil uji statistik didapatkan
nilai p = 0,0001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan rata-rata motorik halus sebelum dan setelah dilakukan
permainan edukatif jenis puzzle.
g. Kesimpulan : Permainan terapi bermain media puzle dapat
meningkatkan perkembangan motorik haluss pada anak usia
prasekolah
Rangkuma Pembahasan Artikel Jurnal

Dari ke tiga jurnal diatas semuanya membahas tentang perekmbangan

motorik halus anak dengan berbagai macam media pembelajaran permainnan

ekdukasi. Motorik halus sendiri yaitu Menurut Departemen Kesehatan Republik

Indonesia (dalam Indriyani: 2016) motorik halus berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat

seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya. Salah satu

Prinsip-prinsip pengembangan motorik halus anak usia dini (Indriyani, 2016)

adalah, Belajar sambil bermain Stimulasi yang diberikan pendidik pada anak

hendaknya dilkaukan dalam situasi yang menyenangkan, menngunakan

pendekatan bermain, anak diajak bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan

objek-objek yang dekat dengannya sehingga diharapkan kegiatan lebih bermakna.

Dan ketiga jurnal diatas menggunakan media media yang tidak sama namun

fungsinya sama yaitu untuk mempengaruhi perkembangan motorik halus pada

anak usia prassekolah. Jurnal yang pertama menggunakan media menggunting

kain flanel, jurnal ke dua menggunakan finger painting, dan yang ke tiga

mengunakan permainan puzzle. Dan setelah saya membaca ketiga jurnal tersebut

ternyata tidak hanya memasukan kancing ke luban kancing saja yang bisa melatih

motorik halus juga ternyata masih banyak media lain yang bisa mempengaruhi

perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah.


Fungsi pengembangan motorik halus adalah (Indriyani,2016):

1) Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan.


2) Mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata.
3) Melatih penguasaan emosi.

Dan ketiga media pada jurnal diatas semuanya berfungsi untuk


mengembangan perkembangn motorik halus pada anak usia prasekolah.

Anda mungkin juga menyukai