Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN
a. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya
cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara
teratur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg
saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.        

b. Pembahasan kasus
- Ny. N usia 48 tahun berperan sebagai single parent dan mempunyai 2 orang anak.
Anak pertama usia 19 tahun dan anak kedua usia 18 tahun. Ny N mengatakan sudah
mempunyai riwayat hipertensi sejak remaja. Pada saat pengkajian tekanan darah
Ny.N 160/100mmHg. Ny.N mengatakan selalu menjaga kegiatan agar tidak terlalu
capek.
- Ny N mengatakan tidak merasakan tekanan darahnya yang tinggi karena sudah biasa,
paling merasakan nyeri pada tengkuk, jarang mengontrol tekanan darah ke
puskesmas
- Ny. N mengatakan kalau sakit kadang berobat ke puskesmas, dokter atau ke
alternative, tetapi obat dari alternative sudah lama tidak diminum. Ny.N mengatakan
selalu sedia obat penurun Tekanan darah dirumah. Ny.N mengatakan pernah
mengalami gejala stroke ringan, sebelah kiri badan sempat baal, mulut tidak simetris,
mata sebelah kiri untuk melirik kearah kiri buram. Ny.N mengatakan mudah capek,
kepala sering bengel, nyeri tengkuk, dahi, tangan kiri merasa baal, dan susah tidur.
Ny.N mengatakan sudah lama merasakan keadaan seperti ini.
c. Diagnose yang muncul :
1. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
2. Risiko komplikasi penyakit hipertensi Ny.N bd Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
3. Gangguan pola tidur bd ketidaknyamanan fisik

d. Intervensi
1. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
 ajari tentang teknik manajemen nyeri
 pantau tekanan darah
 berikan pendidikan kesehatan tentang diit hipertensi
 anjurkan untuk istirahat
 anjurkan batasi aktifitas
2. Risiko komplikasi penyakit hipertensi Ny.N bd Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
 eduksi tentang komplikasi hipertensi
 pantau tekanan darah
 anjurkan untuk rutin control ke puskesmas
 anjurkan batasi aktifitas, hindari stress
 sertakan keluarga dalam proses keperawatan
 anjurkan konsumsi air kelapa, semangka untuk menurunkan tekanan darah
3. Gangguan pola tidur bd ketidaknyamanan fisik
 anjurkan memilih posisi yang nyaman
 anjurkan untuk rileks ketika akan tidur
 anjurkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman
e. hasil implementasi
1. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
Mengontrol nyeri ada 2 cara yaitu dengan menggunakan terapi farmakologi dan non
farmakologi. Tindakan mandiri perawat mengatasi nyeri pada pasien yaitu dengan
cara manajemen nyeri yang bermacam-macam disesuaikan dengan kondisi pasien.
Macam-macam manajemen nyeri yang dapat diterapkan antara lain dengan relaksasi
napas dalam, distraksi, massage, aroma terapi, bernyanyi dll. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Desnanda ( 2016 ) tentang terapi relaksasi napas dalam menurunkan
tekanan tekanan darah hipertensi didapatkan hasil bahwa terapi relaksasi napas dalam
efektif menurunkan tekanan darah pasien hipertensi dengan penurunan tekanan
sistolik sebesar 18,46mmHg dan tekanan darah diastolic sebesar 6,54mmHg.

2. Risiko komplikasi penyakit hipertensi Ny.N bd Ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah kesehatan
Risiko penyakit hipertensi ada berbagai macam, diantaranya gangguan
penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah
otak, stroke, dan kematian. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan telah diberikan
kuesioner tentang pengetahuan klien terhadap hipertensi dan didapatkan hasil klien
hanya dapat menjawab 4 pertanyaan benar dari 10 pertanyaan sehingga diberikan
pendidikan kesehatan mengenai hipertensi, komplikasi, diit dan terapi herbal yang
dapat dikonsumsi sehari-hari dan mudah didapatkan.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diberikan kuesioner yang sama dan
didapatkan hasil dari 10 pertanyaan klien dapat menjawan 10 pertanyaan dengan
benar.

3. Gangguan pola tidur bd ketidaknyamanan fisik


Sulit untuk tidur merupakan salah satu tanda gejala hipertensi dan Ny.N
mengatakan sering susah tidur, Nampak lingkar hitam dibawah mata. Intervensi yang
dilakukan yaitu untuk menurunkan skala nyeri ( kenyamanan ) sehingga dapat tidur
dengan kualitas yang baik. Selain itu menganjurkan menciptakan lingkungan yang
nyaman juga sangat berpengaruh untuk tidur yang nyenyak.
Setelah dilakukan manajemen nyeri terapi napas dalam Ny.N mengatakan sudah
rileks dan berlatih secara rutin serta dapat tidur dengan nyenyak.

f. Implikasi jurnal keperawatan

no Judul, Population Intervention Comparation Outcome


penulis,
tahun, nama
1 Pengaruh Semua lansia Pemberian jus Intervensi Ada pengaruh
pemberian hipertensi semangka pemberian jus pemberian jus
jus semangka yang -membagi menjadi semangka semangka terhadap
terhadap berkunjung 2 grup ( control dan -membagi menjadi penurunan tekaanan
penurunan di intervention ) 2 grup ( control dan darah pada lansia
tekanan darah puskesmas -mengukur tekanan intervention ) penderia hipertensi
pada lansia Lubuk darah ( pretest ) -mengukur tekanan di wilayah kerja
penderita Buaya pada kedua darah ( pretest ) puskesmas Lubuk
hipertensi di Padang kelompok pada kedua Buaya Padang
wilayah kerja -memberikan jus kelompok tahun 2017 dengan
puskesmas semangka kepada -memberikan jus p value 0,000
Lubuk buaya kelompok semangka kepada
Padang, intervention kelompok
Rebbi, Ledia, -mengukur tekanan intervention
Marsia ,2017 darah -mengukur tekanan
darah selama 7 hari
Hasil implikasi :
Implikasi keperawatan dilakukan mulai tanggal 5-12 April 2018. Sebelum
dilakukan pemberian jus, klien diajarkan cara membuat jus semangka dan dilakukan
pengkuran tekanan darah. Hasil pengukuran tekanan darah pada tanggal 5 April yaitu
180/100mmHg. Kemudian minum jus semangka selama 7 hari. Untuk takaran pemberian
diberikan 1 gelas jus semangka tanpa gula sekali minum, dan dilakukan pada pagi dan
sore hari. Dalam hal ini kunci keberhasilan ada pada perawat dan klien. Pasien tidak
dianjurkan untuk merasa bosan dan malas serta perawat harus rutin mengingatkan klien.
Setelah 7 hari kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah pasien menjadi
160/100mmHg. Dalam hal dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penurunan tekanan
darah setelah rutin minum jus semangka selama 7 hari pagi dan sore.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arturo ( 2012) tentang watermelon extract
supplementation reduces ankle blood pressure and carotid augmentation index in obese
adult with prehypertension or hypertension menyatakan bahwa jus semangka dapat
menurunkan tekanan darah disebabkan karena kandungan dari semangka yang disebut L-
citiruline dan L-argine. Zat tersebut mampu merangsang produksi kimia yang
merangsang produksi kimia yang mampu membantu membantu pembuluh darah menjadi
lentur dan rileks. Citrulline akan bereaksi jika dikonsumsi dalam jumlah cukup banyak.
Zat ini kemudian diubah menjadi arginine sejenis asam amino yang berkhasiat bagi
jantung dan system peredaran darah dan kekebalan tubuh yang terbukti menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi dengan obesitas. Penelitian ini menunjukan
bahwa semangka dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi 10-20mmHg
paada sistolik maupun diastolic.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusuma ( 2014 ) menunjukan bahwa 7 hari
setelah pemberian jus semangka tampak sample mengalami penurunan tekanan darah
sistolik rata-rata 2,66mmHg ddan tekanan darah diastolic rata-rata 2mmHg. Kondisi
tersebut sejalan dengan penelitian Nurlina ( 2011 ) yang menyatakan bahwa rata-rata
tekanan darah sample sesudah minum jus semangka lebih rendah disbanding sebelum
memeinum jus semangka.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat
istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
2. Diagnose yang muncul :
a. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
b. Risiko komplikasi penyakit hipertensi Ny.N bd Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
c. Gangguan pola tidur bd ketidaknyamanan fisik
3. Terapi relaksasi napas dalam efektif menurunkan tekanan darah pasien hipertensi, hal ini
dapat diajarkan pada pasien baik di rumahsakit ataupun di keluarga karena relative
mudan dan efektif menurunkan tekanan darah
4. Ada pengaruh penurunan tekanan darah setelah rutin minum jus semangka selama 7 hari
pagi dan sore, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rebbi, Ledia, Marsia
(2017) yaitu Pengaruh pemberian jus semangka terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Lubuk buaya Padang

B. SARAN
1. Bagi perawat
 Diharapkan perawat dapat menerapkan manajemen nyeri dalam memberikan
asuhan keperawatan bagi pasien dengan hipertensi karena dapat membuat klien
merasa rileks dan dapat meneurunkan nyeri serta tekanan darah
 Diharapkan perawat dapat menerapkan terapi herbal seperti jus semangka karena
dapat menurunkan tekanan darah. Dalam mengaplikasikannya harus disertai
disiplin dan rutin karena terapi herbal tidak langsung memperlihatkann hasil
2. Bagi klien
 Diharapkan teknik manajemen nyeri seperti napas dalam dapat dilakukan secara
rutin dan focus dalam melakukannya sehingga mendapatkan hasil yang maksimal
 Diharapkan apabila akan konsumsi terapi herbal harus rutin dan tidak boleh
bosan, konsumsi harus satu per satu tidak boleh dalam waktu bersama
mengkonsumsi beberapa terapi herbal sehingga dapat dilihat hasilnya
DAFTAR PUSTAKA
Harmoko. 2012. asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta : pustaka pelajar
Jurnal
Jurnal

Anda mungkin juga menyukai