PEMBAHASAN
a. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya
cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara
teratur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg
saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
b. Pembahasan kasus
- Ny. N usia 48 tahun berperan sebagai single parent dan mempunyai 2 orang anak.
Anak pertama usia 19 tahun dan anak kedua usia 18 tahun. Ny N mengatakan sudah
mempunyai riwayat hipertensi sejak remaja. Pada saat pengkajian tekanan darah
Ny.N 160/100mmHg. Ny.N mengatakan selalu menjaga kegiatan agar tidak terlalu
capek.
- Ny N mengatakan tidak merasakan tekanan darahnya yang tinggi karena sudah biasa,
paling merasakan nyeri pada tengkuk, jarang mengontrol tekanan darah ke
puskesmas
- Ny. N mengatakan kalau sakit kadang berobat ke puskesmas, dokter atau ke
alternative, tetapi obat dari alternative sudah lama tidak diminum. Ny.N mengatakan
selalu sedia obat penurun Tekanan darah dirumah. Ny.N mengatakan pernah
mengalami gejala stroke ringan, sebelah kiri badan sempat baal, mulut tidak simetris,
mata sebelah kiri untuk melirik kearah kiri buram. Ny.N mengatakan mudah capek,
kepala sering bengel, nyeri tengkuk, dahi, tangan kiri merasa baal, dan susah tidur.
Ny.N mengatakan sudah lama merasakan keadaan seperti ini.
c. Diagnose yang muncul :
1. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
2. Risiko komplikasi penyakit hipertensi Ny.N bd Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
3. Gangguan pola tidur bd ketidaknyamanan fisik
d. Intervensi
1. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
ajari tentang teknik manajemen nyeri
pantau tekanan darah
berikan pendidikan kesehatan tentang diit hipertensi
anjurkan untuk istirahat
anjurkan batasi aktifitas
2. Risiko komplikasi penyakit hipertensi Ny.N bd Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
eduksi tentang komplikasi hipertensi
pantau tekanan darah
anjurkan untuk rutin control ke puskesmas
anjurkan batasi aktifitas, hindari stress
sertakan keluarga dalam proses keperawatan
anjurkan konsumsi air kelapa, semangka untuk menurunkan tekanan darah
3. Gangguan pola tidur bd ketidaknyamanan fisik
anjurkan memilih posisi yang nyaman
anjurkan untuk rileks ketika akan tidur
anjurkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman
e. hasil implementasi
1. Nyeri akut pada Ny.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
Mengontrol nyeri ada 2 cara yaitu dengan menggunakan terapi farmakologi dan non
farmakologi. Tindakan mandiri perawat mengatasi nyeri pada pasien yaitu dengan
cara manajemen nyeri yang bermacam-macam disesuaikan dengan kondisi pasien.
Macam-macam manajemen nyeri yang dapat diterapkan antara lain dengan relaksasi
napas dalam, distraksi, massage, aroma terapi, bernyanyi dll. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Desnanda ( 2016 ) tentang terapi relaksasi napas dalam menurunkan
tekanan tekanan darah hipertensi didapatkan hasil bahwa terapi relaksasi napas dalam
efektif menurunkan tekanan darah pasien hipertensi dengan penurunan tekanan
sistolik sebesar 18,46mmHg dan tekanan darah diastolic sebesar 6,54mmHg.
B. SARAN
1. Bagi perawat
Diharapkan perawat dapat menerapkan manajemen nyeri dalam memberikan
asuhan keperawatan bagi pasien dengan hipertensi karena dapat membuat klien
merasa rileks dan dapat meneurunkan nyeri serta tekanan darah
Diharapkan perawat dapat menerapkan terapi herbal seperti jus semangka karena
dapat menurunkan tekanan darah. Dalam mengaplikasikannya harus disertai
disiplin dan rutin karena terapi herbal tidak langsung memperlihatkann hasil
2. Bagi klien
Diharapkan teknik manajemen nyeri seperti napas dalam dapat dilakukan secara
rutin dan focus dalam melakukannya sehingga mendapatkan hasil yang maksimal
Diharapkan apabila akan konsumsi terapi herbal harus rutin dan tidak boleh
bosan, konsumsi harus satu per satu tidak boleh dalam waktu bersama
mengkonsumsi beberapa terapi herbal sehingga dapat dilihat hasilnya
DAFTAR PUSTAKA
Harmoko. 2012. asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta : pustaka pelajar
Jurnal
Jurnal