Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

PENDIDIKAN KESEHATAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

(SADARI)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Reproduksi

Dosen Pembimbing: Isrofah.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

1. Anifa (1215002691)
2. Mita Haryanti (1215002741)
3. Alpin Amar M (1215002961)
4. Ulfa Alfadilah (1215003011)
5. Reni Fatmawati (0520016312)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan upaya deteksi dini

atau pencegahan kanker payudara yaitu dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara

Sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker

payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya

angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat

proses pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan Payudara

Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama pada wanita dengan usia mulai dari 20 tahun.

Karena wanita dengan usia subur 20-45 tahun sangat berisiko terkena penyakit kanker

payudara, sehingga wanita harus selalu sadar akan kesehatan payudaranya yaitu dengan

cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan penyakit kanker

payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling mudah dan sederhana yang dapat

dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan setelah selesai masa menstruasi

yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Para wanita akan mampu

melakukan deteksi dini apabila terjadi perubahan pada payudaranya (Brunner & Sudarth,

2001). Namun jika seseorang memiliki pengetahuan yang kurang tentang SADARI maka

akan menyebabkan wanita usia subur tidak memperdulikan tentang SADARI.

Data statistik Global Burden Of Cancermelaporkan bahwa kanker merupakan

penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar

13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Kanker payudara merupakan kanker paling

umum pada wanita di seluruh dunia, sekitar 16% dari seluruh kanker pada wanita.
Diperkirakan 519.000 perempuan meninggal pada 2004 akibat kanker payudara

meskipun kanker payudara dianggap sebagai penyakit dunia maju, mayoritas (69%) dari

semua kematian kanker payudara terjadi di negara berkembang (WHO, 2011).Kaum

wanita masih sangat rentan menderita penyakit kanker payudara yang dapat

mengakibatkan kematian. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan,

jumlah kasus baru juga meningkat. Pravelensi tahun 2003 hanya ada 221 kasus, tahun

2008 sudah tiga Para wanita akan mampu melakukan deteksi dini apabila terjadi

perubahan pada payudaranya (Brunner & Sudarth, 2001). Namun jika seseorang

memiliki pengetahuan yang kurang tentang SADARI maka akan menyebabkan wanita

usia subur tidak memperdulikan tentang SADARI.

Data statistik Global Burden Of Cancermelaporkan bahwa kanker merupakan

penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar

13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Kanker payudara merupakan kanker paling

umum pada wanita di seluruh dunia, sekitar 16% dari seluruh kanker pada wanita.

Diperkirakan 519.000 perempuan meninggal pada 2004 akibat kanker payudara

meskipun kanker payudara dianggap sebagai penyakit dunia maju, mayoritas (69%) dari

semua kematian kanker payudara terjadi di negara berkembang (WHO, 2011).Kaum

wanita masih sangat rentan menderita penyakit kanker payudara yang dapat

mengakibatkan kematian. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan,

jumlah kasus baru juga meningkat. Pravelensi tahun 2003 hanya ada 221 kasus, tahun

2008 sudah tiga kali lipat menjadi 657 kasus dan terdapt 1.722 total kasus pada tahun

2010-2011. Sebanyak 60-70% penderita kanker payudara datang dengan stadium lanjut

(stadium III atau IV), sehingga hampir setengah dari angka kejadian kanker payudara

berakhir dengan kematian (Rini, 2010). Propinsi Jawa Timur, tahun 2009 (dari beberapa
rumah sakit percontohan) penderita kanker payudara pasien rawat inap sebanyak 1.069

orang dan yang menjalani rawat jalan 970 orang (Ica, 2010). Jumlah WUS di Kabupaten

Ponorogo tahun 2014 dengan jumlah 15.267 orang dan terdapat 20 penderita kanker

payudara18 orang terdapat di Puskesmas Ponorogo Selatan. Sedangkan jumlah WUS di

Desa Pakunden dengan jumlah 767 orang dan yang menderita kanker payudara terdapat

2 orang (BKKBN, 2014).

Benjolan di payudara ditemukan dengan melakukan pemeriksaan payudara

sendiri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara sendiri sangat penting bagi para wanita

terutama usia dewasa awal. Kurangnya kesadaran dalam perilaku melakukan

pemeriksaan payudara sendiri menjadi permasalahan utama. Hal ini terkait bahwa para

wanita kurang mengalami suatu kepekaan dengan payudaranya, sehingga kurang

perhatian terhadap kondisi payudaranya(Yuni, 2009).

Menurut Hidrah (2008), pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah sangat

penting sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah menderita kanker payudara atau

tidak. Adanya informasi tentang SADARI motivasi para wanita untuk menambah

pengetahuan tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk menambah

pengetahuan tentang pemeriksaan payudara. Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan

tentang pemeriksaan payudara sendiri maka akan mempengaruhi sikap para wanita untuk

menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah resiko kanker

payudara. Hal tersebut meningkatkan kesadaran para wanita khususnya usia dewasa

awal untuk memotivasi diri sendiri mempraktekkan secara langsung pemeriksaan

payudara sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya (Manuaba, 2008).


B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan kanker payudara ?

b. Apa etiologi dari Kanker Payudara ?

c. Apa tanda dan gejala dari kanker payudara ?

d. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan SADARI ?

e. Apa manfaat dari SADARI ?

f. Bagaimana tata cara pemeriksaan SADARI ?

C. Tujuan

Meningkatkan pengetahuan tentang Kanker Payudara dan mengerti akan

pentingnya menerapkan perilaku SADARI (Periksa Payudara Sendiri).


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia,

sekitar 16% dari seluruh kanker pada wanita. Diperkirakan 519.000 perempuan

meninggal pada 2004 akibat kanker payudara meskipun kanker payudara dianggap

sebagai penyakit dunia maju, mayoritas (69%) dari semua kematian kanker payudara

terjadi di negara berkembang (WHO, 2011).

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum wanita.

Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan kanker

payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya atensi dari kaum wanita

dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari serangan kanker

payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini ( Setiati, 2009).

B. Etiologi

Sampai saat ini belum ditemukan data pasti yang menjadi faktor penyebab utama

penyakit kanker payudara. Penyebab kanker payudara sampai saat ini diduga akibat

interaksi yang rumit dari banyak faktor. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko

kanker payudara adalah usia tua, usia menstruasi pertama pada usia dini, usia makin tua

saat menopause, usia makin tua saat pertama kali melahirkan, tidak pernah hamil, riwayat

keluarga menderita kanker payudara (terutama ibu dan saudara perempuan), riwayat

pernah menderita tumor jinak payudara, mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal dalam

jangka panjang, mengonsumsi alkohol serta pajanan radiasi pada payudara terutama saat

periode pembentukan payudara. Beberapa kajian literatur menyebutkan 8 bahwa


pemakaian hormonal, obesitas, konsumsi alkohol, hamil pertama di usia tua, asupan

lemak, khususnya lemak jenuh berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara

(Sirait et al. 2009).

C. Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Kanker payudara biasanya tidak menghasilkan gejala awal ketika ukurannya

masih kecil dan dapat diobati. Oleh karena itu, sangat penting bagi 21 wanita mengikuti

pedoman yang direkomendasikan untuk menemukan kanker payudara dini, sebelum

berkembang gejala-gejalanya. Ketika kanker payudara telah tumbuh ke ukuran yang lebih

besar dan dapat dirasakan, tanda fisik yang paling terlihat adalah timbulnya massa yang

menyakitkan. Tanda-tanda lainnya seperti nyeri payudara, penebalan, bengkak, iritasi

kulit atau distorsi, dan kelainan puting payudara (ACS 2011).

ACS (2011) menuliskan bahwa meluasnya penggunaan mammogram telah

meningkatkan jumlah kanker payudara ditemukan sebelum menimbulkan gejala apapun.

Gejala yang paling umum dari kanker payudara adalah benjolan atau massa baru yang

muncul. Sebuah massa yang tidak menyakitkan, keras, dan memiliki tepi yang tidak

teratur. Tanda-tanda lain dari kanker payudara adalah pembengkakan dari semua atau

sebagian payudara, iritasi kulit, nyeri pada puting, retraksi puting (berbalik ke dalam),

kemerahan, penebalan puting atau kulit payudara, keluarnya cairan dari putting selain air

susu ibu (ASI). Kadang-kadang kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah

bening di bawah lengan atau di sekitar tulang leher. Penyebaran tersebut menimbulkan

benjolan atau pembengkakan bahkan sebelum tumor sebenarnya di dalam jaringan

payudara dirasakan.
D. Pemeriksaan SADARI

1. Pengertian

Pemeriksaan Payudara Sendiri merupakan usaha untuk mendapatkan kanker

payudara pada stadium yang lebih dini (down staging) (Manuaba, 2010). Pemeriksaan

payudara yang dilakukan sendiri dengan belajar melihat dan memeriksa perubahan

payudaranya sendiri setiap bulan melalui pemeriksaan secara teratur akan diketahui

adanya benjolan atau masalah lain sejak dini walaupun masih berukuran kecil

sehingga lebih efektif untuk diobati. Sadari dilakukan pada hari ke-7 sampai 10 yang

dihitung sejak hari pertama haid (saat payudara tidak mengeras dan nyeri) atau bagi

yang telah menapause pemeriksaan dilakukan memilih tanggal yang sama setiap

bulannya (Misalnya setiap tangga satu/ setiap tanggal lahirnya). Pemeriksaan

dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis yang

digerakkan secara bersamaan pada payudara yang sedang dilakukan pemeriksaan

(Kementrian Kesehatan, 2009).

Pemeriksaan payudara sendiri dianggap sebagai cara paling murah, aman dan

sederhana serta penting dalam mendeteksi karna sekitar 75-85% benjolan dipayudara

penderita ditemukan pada saat pemeriksaan payudara sendiri (Supriyanto, 2010).

Direkomendasikan selama bertahun-tahun, praktik rutin sadari setiap bulan dibanyak

negara masih rendah. Sebuah study di Iran menemukan hanya 7,6% wanita di Iran

yang melakukan praktiuk sadari setiap bulan secara teratur (Nurrozi et al, 2010).

Diturki, 51% wanita yang tidak melakukan praktik sadari dan hanya 5% yang

melakukan sadari secara teratur (Nachivan et al, 2007).


2. Manfaat Melakukan SADARI

Manfaat Periksa Payudara Sendiri atau SADARI adalah untuk mendeteksi sedini

mungkin adanya kelainan pada payudara karena Kanker Payudara pada hakekatnya

dapat diketahui secara dini oleh para wanita usia subur.setiap wanita mempunyai

bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila wanita memeriksa payudara sendiri

secara teratur, setiap bulan setelah haid, wanita dapat merasakan bagaimana payudara

wanita yang normal. Bila ada perubahan tentu wanita dapat mengetahuinya dengan

mudah (Manuaba, 2009).

3. Cara Melakukan SADARI

Melakukan SADARI tidak terlalu sulit karena bias dilakukan saat kegiatan sehari-

hari dan dilakukan setelah haid 7-10 hari bisa 1-2 kali hanya 10 menit. Langkah-

langkah dalam melakukan SADARI menurut (Kementrian Kesehatan, 2009), yaitu:

1. Perhatikan kedua payudara. Berdirilah didepan cermin dengan tangan disisi tubuh

dan lihat apakah ada perubahan payudara atau tidak. Lihat perubahan dalam hal

ukuran, bentuk atau warna kulit, atau jika ada kerutan, lekukan seperti lesung pipi

pada kulit.

2. Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat tangan diatas kepala,

dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan dipinggang sambil menekan agar

otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua payudara

menggantung seimbang.

3. Tekan masing-masing putting dengan ibu jari dan jari telunjuk secara lembut

untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.


4. Lakukan perabaan payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan samnbil berdiri

atau berbaring. Jika memeriksa payudara sambil berbaring, diletakkan sebuah

bantal dibawah pundak sisi payudara yang akan diperiksa.

5. Angkat lengan kiri keatas kepala. Gunakan tangan kanan untuk menekan

payudara kiri dengan ketiga jari tengah (telunjuk, tengah dan manis). Mulailah

dari daerah puting susu dan gerakkan ketiga jari tersebut dengan gerakan memutar

keluar diseluruh permukaan payudara.

6. Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk memeriksa

daerah yang berada diantara payudara, dibawah lengan, dan dibawah tulang

selangka.

7. Angkat lengan kanan keatas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk payudara

sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri. Pemeriksaan ini akan membantu

untuk mengetahui lebih awal apabila ada kelainan pada payudara yaitu dengan

menggunakan teknik yang sama setiap bulannya.

Langkah-langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri (Bustan, 2007):

1. Semasa Mandi

Angkat sebelah tangan, menggunakan satu jari, gerakkan secara mendatar

perlahan-lahan keserata tempat bagi setiap payudara. Gunakan tangan kanan

untuk memeriksa payudara sebelah kiri dan tangan kiri untuk payudara kanan.

Periksa dan cari bila terdapat gumpalan atau kebetulan keras, penebalan

dipayudara.
2. Berdiri dihadapan cermin

Dengan mengangkat kedua tangan keatas kepala, putar-putar tubuh

perlahan-lahan dari sisi kanan kesisi kiri. Cekak pinggang anda, tekn turun

perlahan-lahan kebawah untuk menegangkan otot dada dan menolak payudara

anda kehadapan. Perhatikan dengan teliti segala perubahan seperti besar, bentuk

dan kontur seiap payudara. Lihat pola jika terdapat kekakuan, lekukan atau

putting tersorot kedalam. Dengan perlahan-lahan picit kedua putting dan

perhatikan jika terdapat cairan keluar. Periksa lanjut apa cairan itu kelihatan jernih

atau mengandung darah.

3. Berbaring

Untuk memeriksakan payudara sebelah kanan, letakkan bantal dibawah

bahu kanan dan tangan kanan diletakkan dibelakang kepala. Tekan jari anda

mendatar dan bergerak perlahan-lahan dalam bentuk bulatan kecil, bermula dari

pangkal bagian payudara. Selepas satu putaran, jari digerakkan satu inci (2,5cm)

kearah puting. Lakukan arah putaran untuk memeriksa setiap payudara termasuk

putting. Ulangi hal yang sama pada payudara sebelah kiri dengan

meletakkanbantal dibawah bahu kiri dan tangan kiri diletakkan dibelakang kepala.

Coba rasakan sama ada terdapat sebarang gumpalan dibawah dan dibawah dan

dipanjang atas tulang selangka.

Pencegahan yang dilakukan para wanita untuk mengetahui gejala-gejala

kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri adalah cara mudah yang

dilakukan setiap 7 sampai 10 hari setelah haid. Hal tersebut bias dilihat dari

penyebab kanker payudara, gejala-gejala payudara dan pengobatan kanker

payudara jika sudah stadium lanjut.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kanker payudara merupakan kanker paling umum pada wanita di seluruh

dunia, sekitar 16% dari seluruh kanker pada wanita. Diperkirakan 519.000

perempuan meninggal pada 2004 akibat kanker payudara meskipun kanker

payudara dianggap sebagai penyakit dinegara maju, mayoritas (69%) dari semua

kematian kanker payudara terjadi di Negara berkembang (WHO, 2011)

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara adalah usia

tua, usia menstruasi pertama pada usia dini, usia makin tua saat menopause, usia

makin tua saat pertama kali melahirkan, tidak pernah hamil, riwayat keluarga

menderita kanker payudara (terutama ibu dan saudara perempuan), riwayat pernah

menderita tumor jinak payudara, mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal dalam

jangka panjang, mengonsumsi alkohol serta pajanan radiasi pada payudara

terutama saat periode pembentukan payudara. Pemeriksaan Payudara Sendiri

merupakan usaha untuk mendapatkan kanker payudara pada stadium yang lebih

dini (down staging) (Manuaba, 2010).

B. Saran

Kesehatan payudara tentu menjadi perhatian semua wanita. Disamping


untuk estetika kesehatan payudara juga berguna untuk kesehatan tubuh secara
keseluruhan .Wanita mempunyai resiko yang besar untuk terkena tumor atau
keaganaasan di organ payudarannya .Oleh karena itu wanita disarankan agar bisa
melakukan pemeriksaan payudraa sendiri agar dapat deteksi dini.Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita siapapun setelah usia 20
tahun. Para wanita disarankan untuk melakukannya sendiri karena mereka
sendirilah yang tau struktur payudara nya secara normal.Oleh karena itu jika ada
benjolan akan langsung menyadarinya.
DAFTAR PUSTAKA

Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Renika Cipta.


Kementrian Kesehatan RI. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Dinas Kesehata Provinsi. 2009.
Manuaba, 1.b.g. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (2 ed). Jakarta: ECG 2.
Maryanti & Septika Sari M. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Nuha
Medika.
Supriyanto, Emawati. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai