Anda di halaman 1dari 45

BAB III

PROSES PRODUKSI / JASA

A. Rancangan
1. Alat dan Bahan
Dalam membuat jaringan, maka kita memperlukan alat dan bahan untuk
memperlancar proses pembuatan jaringan. Jika tidak adanya alat dan bahan, maka dalam
proses pembuatannya tidak lancar sehingga menyebabkan proses pembuatan jaringan tidak
berhasil. Di bawah ini adalah alat dan bahan yang kita perlukan :
Nama
No. Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan
Alat/Komponen/Bahan
Alat
1. Laptop client Intel(R core
1
2. Smartphone Android / IOS 1
3. Crimping tool RJ 45 Kondisi baik 1
4. Cable tester RJ 45 Kondisi baik 1
Komponen
1. Router RB-900 Series 1
(Setara/diatasnya)
2. Switch Unmanaged 1
3. Access Point 1
Bahan
1. Kabel UTP - 2m
2. Konektor RJ 45 - 4
3. Koneksi internet 10 Mbps

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

2. Topologi Jaringan

20
Untuk proses pembuatan jaringan, Kita memperlukan topologi sebagai suatu
rancangan atau konsep yang dibutuhkan dalam menghubungkan dua komputer atau lebih
yang diantaranya unsur-unsur dasar penyusun jaringan. yaitu node, link, danstation. Dalam
melakukan pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan
pengguna. Berikut ini proses pengerjaan topologi jaringan yang akan kita buat :

Gambar 3.1 Topologi Jaringan

Topologi jaringan yang dibuat dapat diketahui bahwa kita menggunakan topologi star.
Dengan bertujuan untuk memudahkan kita dalam bertukar informasi, Perangkat yang akan
digunakan dalam jaringan ini berupa laptop, switch, router, access point dan SmartPhone.
Dalam topologi ini switch bertindak sebagai gateway internet untuk mengatur lalu
lintas seluruh komputer yang terhubung. Router tersebut berfungsi untuk membagi koneksi
internet ke jaringan kabel maupun jaringan nirkabel. Selain itu terdapat rancangan alamat
IP untuk pembuatan jaringan antara client dan server yaitu untuk menyempurnakan
jaringan yang ingin dibangun. Berikut ini table rancangan alamat IP :

No Keterangan
Interface IP Address SubnerMask
.

21
IP internet
1. Ether1 192.168.1.6 255.255.255.0 dengan gateway
192.168.1.1
2. Ether2 192.168.20.1 255.255.255.0 LAN
3. Ether3 192.168.50.1 255.255.255.0 WLAN
Tabel 3.2 IP Address Router Mikrotik

No Keterangan
Client IP Address SubnetMask
.
DHCP pada
1. Laptop 192.168.20.xx 255.255.255.0
ether2
DHCP pada
2. Client 192.168.50.xx 255.255.255.0
wlan1
Tabel 3.3 IP Server dan Client

B. Proses Pengerjaan
Sebelum melakukan aktivitas atau pekerjaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu memperhatikan K3 ( Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan ). Dalam pelaksanaan
K3 yaitu salah satu upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas
dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja
Hal yang pertama harus dilakukan dalam pemasangan jaringan adalah menyiapkan
perlengkapan alat maupun bahan dan yang paling utama yaitu nyali dan kepercayaan diri
agar membuat kita bisa melakukan suatu hal dan keselamatan dalam bekerja.
Persiapan yang harus dilakukan dalam keselamatan kerja seperti tali pengaman dalam
memasang komponen di tempat yang tinggi untuk membantu kita mengamankan anggota
tubuh, seandainya kita akan terjatuh dan menyamankan saat bekerja kita bisa santai karena
tali pengamannya seperti tempat duduk, gelang listrik statis untuk mengurangi aliran listrik
yang masuk ke dalam tubuh saat melakukan pemasangan jaringan, sarung tangan untuk
menguatkan pegangan kita serta mengurangi aliran air keringat yang di kandung tubuh
supaya tidak mengenai komponen yang akan menyebabkan komponen itu konslet.

22
Perlengkapan alat dan bahan dalam melakukan pemasangan, perakitan serta
pembersihan komponen jaringan untuk membantu meningkatkan performance komponen,
alat – alatnya yaitu kuas untuk membersihkan komponen, obeng sebagai memasang
ataupun mengganti alat, tang untuk menguatkan komponen dan sebagainya, serta kabel dan
baut untuk menambah komponen yang kurang ataupun memperbaikinya.

1. Persiapan merakit PC
Dalam merakit PC terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu
yang harus dilaksanakan dalam melakukan pemasangan komponen atau perakitan sebuah
komputer. Berikut proses tahapan – tahapan dalam melaksanakan perakitan PC :
a) Persiapan Merakit Komputer
1. Mempersiapkan terlebih dahulu komponen – komponen yang diperlukan
dalam melakukan perakitan komputer pada tempat yang mudah dijangkau.
Kemudian cek dahulu komponen perangkat kerasnya dengan menyesuaikan
tipenya atau kompabilitas dan jangan sampai salah spesifikasi karena tidak
semua komponen cocok dengan motherboardnya, misal motherboard high -
end mendukung LGA-2066, prosesor X-series baru.
2. Siapkan alat – alat yang diperlukan untuk merakit yaitu untuk alat kerja
Obeng ( Plus dan Minus ), Tang, gelang anti statis yang mencegah terjadinya
konslet, serta baut. Komponen yang diperlukan yaitu Motherboard,
Processor, Heatsink & Kipas, RAM, VGA CARD ( jika perlu ), Casing,
Power Supply, Hardisk, DVD/CDROM, Keyboard & Mouse, Monitor, serta
Speaker. Dan untuk software antara lain CD yang OSnya seperti Windows 7,
Windows 8 atau lainnya, CD Driver Motherboard ( VGA, Sound Card, LAN,
dll ), dan program aplikasinya.
3. Baca buku manual Perakitan sebuah Komputer, Setiap komponen biasanya
disertakan buku manual. Jangan sampai hilang buku manual tersebut karena
dapat dijadikan bahan referensi pemasangan ataupun instalasi komponen
perangkat dalam melakukan perakitan PC.

23
b) Proses Perakitan
Jika persiapannya serta kebutuhan yang diperlukan dalam perakitan komputer
telah selesai. Maka selanjutnya melakukan proses perakitan PC, sebagai berikut :
1. Pasangkan Jumper Mainboard
Periksa pada buku manual Motherboard untuk mengetahui posisi jumper
dalam pengaturan CPU speed Multiplier dan tegangan masukan ke Motherboard.
Atur Jumper sesuai petunjuk tersebut, kesalahan mengatur Jumper tegangan dapat
menyebakan rusaknya processor.

Gambar 3.2 Pasang Jumper Mainboard


2. Memasang Processor ke Motherboard
Pertama buka atau tarik ke atas tuas pengunci socket prosesor pada
motherboard.

Gambar 3.2.1 Prosesor


Sebelum meletakkan prosesor ke socket, lihat pada tanda titik atau segitiga
disudut prosesor lalu cocokkan tanda yang sama di socket motherboard, jika

24
sudah terpasang dengan baik kunci kembali socket prosesor tersebut. Setelah itu
lapisi atau oleskan pasta di bagian atas prosesor yang akan dipasang heatsink.
Pasta berfungsi sebagai penyalur panas dari prosesor ke heatsink.

Gambar 3.2.2 Memasang socket prosesor

Selanjutnya pasang Heatsink di atas prosesor, kunci Heatsink sehingga tidak


goyang atau tampak mau lepas. Dan Terakhir colokkkan konektor power kipas
Heatsink ke motherboard. Dan pastikan kembali bahwa Heatsink dan Prosesor
sudah terpasang dengan baik.

Gambar 3.2.3 Memasang Heatsink

3. Memasang RAM/Memori
Lihat dan buka tuas penguncinya. Lalu sesuaikan posisi lekukan pada RAM
dengan lekukan pada slot RAM pada motherboard.

25
Jika sudah benar lalu tekan di setiap ujung RAM hingga tuas pengunci RAM
atau memori kembali mengunci, biasanya di tandai dengan bunyi. Pastikan
terlebih dahulu Memory RAM sudah terpasang baik dan benar.

Gambar 3.2.4 Memasang RAM/Memori

4. Memasang Power Supply Unit (PSU) Pada Casing


Untuk power supply jika anda membeli casing biasanya telah terpasang
power supply, jika belum terpasang berikut ini cara pemasangannya :
- Pasangkan PSU di atas pojok atau biasanya ada juga yang di taruh
dibawah tergantung dari model casing itu sendiri.
- Sesuaikan lubang sekrup pada PSU dengan lubang sekrup casing
- Kunci PSU menggunakan sekrup yang ada dengan menggunakan
obeng(+).
- Pastikan dahulu PSU sudah terpasang dengan benar dan tidak goyang.

Gambar 3.2.5 Memasang Power Supply Unit

26
5. Memasang Hardisk Dan CD/DVR-RW
Selanjutnya Letakkan casing dalam keadaan berdiri, Pasang Hardisk pada
casing dan kunci dengan baut menggunakan obeng(+).
Pasang CD atau DVR-RW di bagian atas dari depan casing dan kunci dengan
menggunakan sekrup agar tidak gerak.

Gambar 3.2.6 Memasang Hardisk


Setelah itu pasang masing - masing kabel pada Hardisk dan CD/DVD-RW.
Untuk pemasangan kabel pastikan jenis port serial dari Hardisk dan CD/DVD-
RW apakah menggunakan jenis ATA atau SATA. Selain itu kabel power diambil
dari PSU sedangkan untuk data dipasangkan dari Motherboard.

Gambar 3.2.7 Pasang kabel ATA/SATA

6. Memasangkan Motherboard Pada Casing


Lihat lubang sekrup yang ada pada casing dan lubang sekrup pada
motherboard. Kemudian Letakkan Motherboard ke dalam casing dengan
mencocokkan lubang sekrup yang ada pada motherboard dan casing. Lalu kunci
dengan sekrup yang ada dengan menggunakan obeng (+).

27
Gambar 3.2.8 Memasang Motherboard pada casing

7. Memasang Kabel - kabel Komputer


Setelah semua komponen terpasang, proses selanjutnya yaitu merakit
kabel - kabel komputer, baik kabel I/O, kabel hardisk, kabel CD ROM, kabel
power CPU dan sebagainya. kita cukup memperhatikan pada gambar berikut
sebagai panduan. Sebaiknya kita benar - benar dalam memperhatikan langkah
yang satu ini, karena ini salah satu yang paling central dalam merakit
komputer, Jika kabel yang dihubungkan ternyata salah maka akan berakibat
fatal. Akan tetapi setiap kabel sudah diatur sedemikian rupa agar berbeda dari
yang lain sehingga kita tak perlu khawatir, Jadi kita tinggal mencolokkannya
saja. Berikut ini beberapa gambar dalam merakit kabel - kabel komputer.

Gambar 3.2.9 Memasang kabel komputer

28
8. Memasangkan VGA Card
Dalam langkah ini hanya optional saja, apabila tak memasang device ini juga
tidak apa karena dalam motherboardnya sendiri telah memiliki vga internal.
Berikut ini proses pemasangan vga motherboard :
- Perhatikan slot untuk memasang vga lalu buka penguncinya.
- Pasangkan vga dengan baik dan benar.
- Setelah terpasang kuncikan vga dengan kunci yang telah ada di slot vga.

Gambar 3.2.10 Memasang VGA Card


9. Tutup Casing Juga menghubungkan Monitor serta Keyboard dan Mouse
Jika semua langkah – langkah dalam merakit komputer telah selesai, lalu
tutup dengan casing dengan menggunakan perkakas obeng. Kemudian
Hubungkan kabel dari catu daya ke soket dinding dan juga hubungkan konektor
monitor ke port video card, konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port
mouse dan nyalakan.

Gambar 3.2.11 Menutup Casing

29
c) Penyelesaian Akhir
Setelah proses perakitan telah terselesaikan, maka tahap selanjutnya yaitu
pengujian. Pada tahap ini komputer yang telah selesai dirakit akan dihidupkan dan
dioperasikan melalui komputer/PC. Jika taka da masalah pada PC, maka selanjutnya
PC akan masuk melalui mode POST dan kita tinggal melakukan pengaturan pada
setting BIOS.
Permasalahan yang seringkali terjadi berupa kesalahan pemasangan pada kabel,
pemasangan komponen yang tidak pas dan sebagainya. Biasanya kesalahan tersebut
akan langsung terdeteksi dan PC akan mengeluarkan tanda berupa bunyi beep dengan
nada yang teratur. Kita bisa periksa kembali pemasangan kabel dan cek posisi
komponen – komponennya.
Jika unit telah berjalan dengan normal, selanjutnya setting BIOS dan install
Operating System. Lalu Fost dari Bios ini akan otomatis mendeteksi hardware apa
saja yang telah dipasangkan pada komputer. Selanjutnya lakukan setting untuk nilai
dari kapasitas hardisk dan boot sequence. jika sudah lalu simpan hasil dari settingan
dan exit dari setup BIOS, maka komputer akan meload system operasi dengan urutan
pencarian yang telah disesuaikan dengan settingan boot sequence pada Bios.

2. Menginstall Software
a) Install OS Windows 10
1. Nyalakan terlebih dahulu Komputer/Laptop. Terkhusus yang memakai
Flashdisk sebagai media instalasi, lalu masukkan Flashdisk sebelum PC
dinyalakan, agar terdeteksi oleh PC.
2. Atur Boot/Booting Pertama pada Menu BIOS atau UEFI (Tampilannya
bermacam-macam tergantung MERK).

30
Gambar 3.3 setting BIOS
3. Setelah itu masukkan DVD Windows 10 buat yang memakai drive-optic
sebagai medianya.
4. Jika pengaturan Boot telah benar, maka simpan/save dan restart, nanti akan
tampil berbentuk teks dan berwarna hitam seperti gambar dibawah, kemudian
tekan ENTER untuk mulai memproses instalasi.

Gambar 3.3.1 Proses Instalasi


5. Pilih bahasa English (United States) kemudian klik next.

Gambar 3.3.2 Memilih Bahasa


6. Klik Install Now untuk melanjutkan. Masukkan aktivasi Product Key dari
windows 10.

31
Gambar 3.3.3 Memasukkan Product Key
7. Lalu Klik kotak kecil pada I Accept the license terms, dan kemudian klik
Next.

Gambar 3.3.4 License terms


8. Pilih Custom: Install Windows only (advanced). Ini merupakan prosedur
“Clean Install” dan mulai instalasi dari awal supaya sistem operasi terbebas
dari virus dan bersih.

Gambar 3.3.5 Windows Setup

32
9. Aturkan Partisi untuk memilih penginstalan sistem sesuai yang diinginkan.
Namun harap di ingat partisi sistem operasi yang sebelumnya harus dihapus
dengan menekan Delete kemudian ganti dengan partisi baru. Pengaturan ini
bisa dilakukan memakai kursor mouse yang di atur pada partisi tertentu,
nantinya tombol pengaturan lengkap akan tersedia.

Gambar 3.3.6 Mengatur Partisi Sistem Operasi

New untuk membuat partisi baru, Delete untuk menghapus partisi, Format
untuk format partisi.

Pastikan partisi yang berisi data penting tidak terhapus, ini merupakan
langkah yang sangat penting dan harus hati-hati, bila tidak yakin simpan saja
dahulu data penting pada tempat lain yang aman dan ulangi lagi prosesnya
dari awal. Lalu atur kursor pada partisi yang diinginkan untuk instalasi
windows yang baru, kemudian klik Next seperti gambar di atas untuk
melanjutkan.

10. Memulai proses transfer dan instalasi otomatis.

33
Gambar 3.3.7 Memproses transfer dan Instalasi
Pada tahap ini akan berlangsung otomatis, nanti akan restart juga secara
otomatis selama beberapa kali dan biarkan saja. jangan klik apapun sampai
pada proses selanjunya. Jika waktu proses ini adanya error (getting files
ready for installation), itu artinya memori kurang bagus alias rusak, bisa
mencoba ulang kembali prosesnya atau mengganti memorinya.
11. Bagi yang memakai flashdisk, maka flashdisk-nya WAJIB dicabut ketika
melakukan restart, agar tidak terjadinya pengulangan.
12. Setelah restart otomatis beberapa kali, lalu akan diminta memasukkan data
nama dan pengaturan, bisa di isi sesuai keinginan.
13. Jika sudah diisi datanya nanti akan tampil seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.3.8 Tampilan Windows 10


14. Selesai

34
3. Instalasi RouterBoard Mikrotik
a) Buka Chrome, kemudian buka situs https://www.mikrotik.com/download. Akan
tampil seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.4 Tampilan Mikrotik


b) Klik pada kotak warna biru yang bertuliskan Winbox, lalu pilih tipe 32/64 bit
sesuai sistem operasi anda dan akan otomatis didownload.

Gambar 3.4.1 Download Winbox


c) Dan klik save/simpan. Dan Winbox sudah berhasil didownload dan siap
digunakan.

35
Gambar 3.4.2 Gambar 3.4.3

Selain itu terdapat 4 cara dalam menggunakan Router Mikrotik diantaranya :


a) Winbox
Dalam menggunakan Winbox, Komputer server diharuskan menginstall aplikasi
Winbox terlebih dahulu untuk konfigurasi Mikrotik Routerboard. Dengan
menggunakan Winbox dalam mengakses Mikrotik dapat melalui dua cara yaitu MAC
Address dan IP Address. Dengan mengklik NeighborsRefreshlalu MAC Address
atau IP Addressdan Connect.

36
Gambar 3.4.4 MAC Address Gambar 3.4.5 IP Address
Jika berhasil connect maka akan tampil seperti ini.

37
Gambar 3.4.6 Tampilan Winbox

b) SSH dan Telnet


Dalam menggunakan Mikrotik Routerboard dengan SSH dan Telnet, komputer
server harus menginstall aplikasi pendukungnya yaitu PuTTY.
Setelah itu Buka PuTTY, kemudian isikan IP dari mikrotik yang default yaitu
192.168.88.1, lalu pilih Telnet port defaultnya 23 atau SSH port defaultnya 22.

38
Gambar 3.4.7 Telnet Gambar 3.4.8 SSH
Kemudian klik Open maka akan muncul seperti di bawah ini.

39
Gambar 3.4.9 Tampilan PuTTY
c) Web Browser
Untuk mengakses Mikrotik RouterBoard bisa juga dilakukan di Web Browser.
Dengan membuka Browser, lalu ketikkan IP Mikrotik 192.168.88.1 setelah itu akan
tampil seperti ini.

Gambar 3.4.10 Tampilan Mikrotik di Browser

4. Konfigurasi Gateway Internet


Dalam melakukan konfigurasi Mikrotik RouterBoard Gateway Internet yang berfungsi
untuk mengatur lalu lintas seluruh jaringan komputer yang terhubung. Adapun langkah -
langkah dalam mengkonfigurasi gateway internet sebagai berikut :

40
a) Hubungkan kabel internet ke Laptop/PC, lalu DHCP-kan/automatiskan dengan
klik kanan pilih propertiesInternet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) dan Obtain-
kan. Kemudian lihat IP Gateway dan IP Addressnya yang sudah kita dapatkan
tersebut. Dan jangan lupa untuk dicatat atau diingat IP Gatewaynya.

Gambar 3.5 IP Internet


b) Lepaskan kabel LAN Internet yang terhubung ke Laptop atau PC, setelah itu
sambungkan ke Router Mikrotik di port Internet yaitu Ether1.
c) Lalu sambungkan kabel LAN yang dimiliki untuk jaringan local ke Router
Mikrotik pada port Ether2 dan port Laptop/PC.
d) Periksa Network Connections pada Laptop/PC apakah sudah terkoneksi/Enable
atau belum. Jika sudah terkoneksi maka selanjutnya buka aplikasi Winbox, pilih
Neighbors Refreshlalu akan muncul Mac Address dan IP
Addressnyamasuk menggunakan MAC Address untuk lebih amannyaklik
Connect.

Gambar 3.5.1 Login Winbox

41
e) Jika sudah connect ke Mikrotik, maka akan muncul tampilan seperti ini. Jangan
lupa untuk atur nama Router di Systemidentity agar dapat mengidentitaskan
mikrotik kita.

Gambar 3.5.2 Tampilan Mikrotik


f) Lalu Masuk ke IPInterfacesklik tanda (+)lalu tambahkan IP Address
internet kita tadi dan Interfacenya ether1 dan IP localnya serta interfacenya
ether2, lalu klik kanan pada mouse di IP Address yang sudah dibuatsetelah itu
klik Command dan tuliskan apa yang mudah anda untuk diingat agar
memudahkan kita untuk dikonfigurasi.

Gambar 3.5.3 Interface


g) Selanjutnya untuk Merouting Static pada IPRoutes

42
Gambar 3.5.4 Routing Static
Kemudian pada Dst Address : 0.0.0.0, dan masukkan IP gateway internetnya
192.168.1.1klik OK. Dan jika konfigurasinya benar atau berhasil maka akan
tampil seperti dibawah ini.

Gambar 3.5.5 Konfigurasi Routes


h) Jika pengkonfigurasian pada Routes berhasil, sekanjutnya atur DNS di IPDNS.
Lalu masukkan IP Google pada Servers : 8.8.8.8 dan 8.8.4.4, dan centang pada
Allow Remote Requests, setelah itu klik Apply dan OK.

Gambar 3.5.6 Mengatur DNS

43
i) Langkah selanjutnya, kita tes dengan ping google.com di New Terminal pada
mikrotik apakah telah berhasil terkoneksi atau tidak.

Gambar 3.5.7 Ping google

5. Konfigurasi NAT
Dalam pengkonfigurasian Router Mikrotik, pada fitur NAT yang dapat
menghubungkan internet ke jaringan local dan juga agar client dapat terhubung ke internet.
Adapun cara dalam melakukan pengkonfigurasian pada NAT diantaranya :
a) Buka fitur NAT pada IPFirewall
b) Lalu ke menu NAT, dan klik tanda (+). Pada tab General, ubah pada
Chain:srcnat dan Out.Interface: ether1

Gambar 3.6 Konfigurasi NAT


c) Setelah itu pada tab Action, ubah menjadi Action:masquerade, lalu klik Apply dan
OK.

44
Gambar 3.6.1 Konfigurasi NAT di Action
d) Sebelum melakukan tes atau cek pada client, kita atur dahulu pada Network
Connections pada control panelNetwork and InternetNetwork and Sharing
CenterChange Adapter Settingslalu klik Ethernet/Jaringan yang terhubung
pada clientklik kanan pada mouse dan pilih propertiesklik dua kali pada
internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)kemudian masukkan IP Address yang
seblok pada IP local router mikrotik yang telah dikonfigurasikan, IP address:
192.168.20.2/24 serta Default Gateway:192.168.20.1 yaitu IP local router dan
DNS servernya juga lalu OK.

Gambar 3.6.2 IP Client


Jika berhasil terhubung atau terkoneksi jaringannya maka akan muncul seperti di
bawah ini.

45
Gambar 3.6.3 Tampilan Jaringan Ethernet
e) Lalu buka Command prompt untuk mengetes internetnya berhasil atau tidaknya,
setelah itu ketikkan ping google.com dan Enter. Jika berhasil maka akan tampil
seperti di bawah ini.

Gambar 3.6.4 Ping IP google

6. Konfigurasi DHCP Server


Dalam mengkonfigurasikan DHCP Server pada Router Mikrotik yang berfungsi untuk
memberikan alamat IP Address secara otomatis kepada client yang telah terhubung pada
jaringan komputer server. Adapun langkah – langkah pengkonfigurasian DHCP Server
sebagai berikut :
a) Buka fitur DHCP Server yang di IPDHCP Serverklik DHCP Setuplalu
pilih Interface: ether2 kemudian Next.

46
Gambar 3.7 Interface DHCP
b) Lalu pada DHCP Address Space, ketikkan IP Networknya 192.168.20.0/24,
biasanya akan muncul secara otomatis IP Networknya dan Next

Gambar 3.7.1 DHCP Adresss Space


c) Setelah itu ketikkan IP Gatewaynya 192.168.20.1, biasanya pada bagian ini juga
akan secara otomatis tampil IP-nya lalu Next.

Gambar 3.7.2 IP local Gatewaynya


d) Lalu tahap berikutnya atur range IP-nya pada Addresses to Give Out:
192.168.20.2 – 192.168.20.51 kemudian Next.

47
Gambar 3.7.3 Mengatur Range IP
e) Masukkan IP local Mikrotik pada DNS Servers: 192.168.20.1 dan Next.

Gambar 3.7.4 DNS Servers


f) Pada tahap ini saya masukkan jangka waktu 30 Menit pada Lease Time, klik Next
dan OK.

Gambar 3.7.5 Lease Time Gambar 3.7.6 Konfigurasi Berhasil

g) Setelah semua pengkonfigurasian DHCP Server selesai dilakukan, maka DHCP-


kan pada control panelNetwork and InternetNetwork and Sharing
CenterChange Adapter Settingslalu klik Ethernet/Jaringan yang
terhubungklik kanan dan pilih propertiesInternet Protocol Version
4(TCP/IPv4)lalu automatiskan semua. Dan kalau terhubung maka akan muncul
seperti di bawah ini.

48
Gambar 3.7.7 Tampilan Terhubungnya Jaringan

7. Konfigurasi Block Ping


Dalam pengkonfigurasian Block Ping pada jaringan ini berfungsi untuk mengamankan
dari seseorang yang mencoba untuk mengetes ping ke router Mikrotik. Untuk tahap
pengkonfigurasiannya dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Untuk membloknya di IPFirewallpada tab Filter Ruleslalu klik tanda (+)
b) Pada tab General, pada Chain: pilih Input, lalu Src.Address: 192.168.20.2-
192.168.20.50 yaitu IP pool yang telah kita konfigurasikan untuk IP Client sampai
dengan IP yang dibagikan, Kemudian Dst.Address: 192.168.20.1 yaitu IP
tujuannya/ IP router Mikrotik dan Protocol:icmp.

Gambar 3.8 Konfigurasi Filter Rules

49
Setelah itu, pada tab Action ubahkan menjadi Action:drop, lalu klik Apply dan OK

Gambar 3.8.1 Mengubah Action


c) Jika selesai konfigurasi pada Filter Rules, buka Command Prompt pada client
kemudian tes ping ke router Mikrotik untuk memastikan berhasil atau tidaknya
dalam pengkonfigurasiannya, kalau pengkonfigurasiannya berhasil maka akan
seperti dibawah ini.

Gambar 3.8.2 Tes Ping

8. Konfigurasi Block Website


Untuk pengkonfigurasian Block Website ini dapat memblokir konten – konten tertentu
atau situs agar client tidak memakan jaringan internet lebih besar. Dalam melakukan
konfigurasi Block Website untuk cara mengkonfigurasikannya dapat dilakukan seperti
berikut :
a) Masuk pada menu IPFirewallFilter Ruleslalu pada tab General, ubah di
chain:forward, pada Out. Interface:ether1 (internet).

50
Gambar 3.9 Konfigurasi pada General
b) Pada tab Advanced, dalam Content diisikan dengan situs yang ingin diblock.
Kalau saya ingin memblokir youtube.com.

Gambar 3.9.1 Atur pada tab Action


c) Lalu pada tab Action, ubah Action menjadi drop kemudian Apply dan OK.

Gambar 3.9.2 Atur pada tab Action


d) Setelah itu buka browser dan masukkan alamat situs yang telah diblokir, kalau
berhasil dalam konfigurasi, maka alamat situs yang sudah diblokir tidak dapat di
buka. Seperti gambar berikut ini.

51
Gambar 3.9.3 Memblokir Situs Web

9. Konfigurasi Block File Extention


Pada pengkonfigurasian ini agar dapat mengamankan dari client yang mendownload
dengan ukuran besar pada video (mp4). Untuk tahap – tahapnya sebagai berikut :
a) Pilih IPFirewallFilter Ruleslalu pada tab General, ubah pada
chain:forward dan Out. Interface:ether1 (Internet).

Gambar 3.10 Mengatur tab General


b) Kemudian pada tab advanced, ubahkan di content: isikan “*.mp4”

52
Gambar 3.10.1 Mengatur tab Advanced
c) Setelah itu pada tab Action, ubahkan Action: menjadi drop, lalu Apply dan OK.

Gambar 3.10.2 Mengatur pada Action


d) Dibagian access masukkan Dst. Port : 80, Path : *.mp4, Action : deny, lalu Apply
dan OK.

53
Gambar 3.10.3 Mengatur Pada menu Access
e) Kemudian ke IPFirewall dibagian NAT, pada tab General ubahkan Chain
menjadi dstnat, lalu protocol: 6 (tcp), Dst. Port: 80, dan In. Interface: ether2
(local).

Gambar 3.10.4 Konfigurasi NAT


f) Setelah itu ke tab Action, ubahkan Action: redirect, lalu To Ports:8080, dan klik
Apply dan OK

Gambar 3.10.5 Mengatur pada tab Action


g) Buka Browser dan tes dengan melakukan download video (mp4), jika tidak bisa
mendownload maka konfigurasinya berhasil.

54
Gambar 3.10.6 Download Video (mp4)

10. Konfigurasi Web Proxy


Pada Web Proxy berfungsi untuk memblokir situs negatif ataupun positif dengan
tertentu. Adapun cara mengkonfigurasi Web Proxy sebagai berikut ;
a) Buka IPScroll kebawah sekali pilih Web Proxycentang pada Enable dan
Cache on Diskisikan pada Cache Administrator: situs positif (disini saya akan
memblokir situs yang positif) kemudian Apply dan OK.

Gambar 3.11 Mengatur Web Proxy


b) Lalu pilih Accessklik tanda (+)masukkan pada Dst. Host: info.cern.ch (situs
positif yang ingin diblokir)Action:denylalu Apply dan OK.

55
Gambar 3.11.1 Memblokir situs
c) Buka menu IPFirewall dibagian NAT, pada tab General ubahkan Chain
menjadi dstnat, lalu protocol: 6 (tcp), Dst. Port: 80, dan In. Interface: ether2
(local).

Gambar 3.11.2 Konfigurasi NAT


d) Setelah itu ke tab Action, ubahkan Action: redirect, lalu To Ports:8080, dan klik
Apply dan OK

56
Gambar 3.11.3 Mengatur pada tab Action
e) Lalu buka Browser, dan isikan alamat situs yang sudah diblokir yaitu info.cern.ch,
kalau berhasil maka akan tampil seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.11.4 Tampilan Alamat Situs yang diblokir

11. Konfigurasi Hotspot


Adapun cara mengkonfigurasi hotspot diantaranya sebagai berikut :
a) Buka pada bagian Interface, lalu centang/Enable-kan Wlan1 agar aktif. Lalu klik
dua kali pada Wlan1masukkan pada Mode:ap bridge(untuk menghubungkan
jaringan pada client)Band: 2GHz-B/G/NSSID:hotspoty (pada SSID diisi
sesuai yang diinginkan)kemudian Apply dan OK.

57
Gambar 3.12 Konfigurasi Wlan1
b) Setelah itu tambahkan IP untuk Wlan1 pada IPAddressklik tanda (+)disini
saya masukkan dengan IP Address: 192.168.50.1/24 dan Interface:Wlan1Apply
dan OK. Jangan lupa untuk ditandai di Comment agar mempermudah
konfigurasinya.

Gambar 3.12.1 Tambah IP Wlan1


c) Tahap selanjutnya ke menu IPHotspotHotspot Setuppada Interface pilih
wlan1lalu Next saja terus (karena biasanya akan otomatis muncul pilihan dalam
mengkonfigurasi)hingga pada DNS Name(untuk halaman login) isikan seusai
yang diinginkanlalu isikan User dan Password pada saat memasukkan nama
dan password di Create local HotSpot user (untuk local Hotspot user)

58
Gambar 3.12.3 User dan Password
d) Kemudian atur hotspot user, pada IPHotspotPada tab user profile, klik tanda
(+)isikan nama sesuai keinginan, disini saya isikan dengan nama hotspotlalu
saya hanya membatasi dua client pada shared user yang bisa terhubung pada
Open status page ubahkan menjadi HTTP Loginlalu Apply dan OK.

Gambar 3.12.4 Hotspot User


e) Buka tab menu Users klik (+)Pada server pilih all isikan nama dan
password sesuai keinginkanpada profile pilihkan yang telah dikonfigurasi pada
hotspot user.

59
Gambar 3.12.5 Konfigurasi Users
f) Lalu masukkan password untuk client agar dapat terhubung ke jaringan local.

Gambar 3.12.6 Konfigurasi Password


g) Selanjutnya hubungkan Wifi ke client. Saat terambung maka akan diarahkan ke
browser secara otomatis untuk login Hotspot, kalau tidak maka kalian buka
browser saja dan ketik IP wlan1 192.168.50.1, kemudian isikan user dan
password yang dikonfigurasikan tadi lalu OK.

Gambar 3.12.7 Tampilan Login Hotspot


h) Kalau berhasil maka akan tampil seperti di bawah ini.

60
Gambar 3.12.7 Tampilan berhasil login

12. Konfigurasi Blocking Error


Pada Blocking Error, yang berfungsi untuk melihat History siapa saja yang mencoba
masuk ke Router Mikrotik. Adapun langkah - langkah mengkonfigurasinya sebagai berikut :
a) Buka pada menu system kemudian userlalu klik kanan dan isikan
passwordlalu Apply dan OK.

Gambar 3.13 Mengisi Password


b) Setelah itu, buka menu systemloggingPada tab action klik tanda (+) ,
ubahkan Type: pilih disk dan isikan File Name yang mudah untuk diingat, disini
saya isikan cobalagikemudian Apply dan OK.

Gambar 3.13.1 Konfigurasi Action

61
c) Lalu di tab rules, klik tanda (+) ubahkan Topics: pilih error dan action: pilih
action1 ( nama yang dibuat tadi ), lalu Apply dan OK.

Gambar 3.13.2 Konfigurasi Rules


d) Kemudian klik menu files, lalu download dan masukkan ke dekstop silakan buka
apakah ada orang yang mencoba login pada winbox. Gambar di bawah ini adalah
contoh seseorang yang ingin masuk ke mikrotik kita yang mungkin akan
mengancam keamanan data.

Gambar 3.13.3 Blocking Error

62
C. Perhitungan laba dan rugi
1. Alat dan Bahan yang di beli
Terdapat beberapa alat dan bahan yang di beli untuk melengkapi proses
pembuatan jaringan.
Nama
No. Spesifikasi Jumlah Harga Jumlah
Alat/Komponen/Bahan
Minimal Satuan Harga

Alat
1. Laptop client Minimal Pentium 1 Rp 3.500.000 Rp3.500.000
Dual Core
Processor , wireless
b/g/n, Min. Ram
2GB, Minimal HD
20 GB
2. Smartphone Android / IOS 1 Rp 1.300.000 Rp 1.300.000
3. Crimping tool RJ 45 Kondisi baik 1 Rp 50.000 Rp 50.000
4. Cable tester RJ 45 Kondisi baik 1 Rp 30.000 Rp 30.000
Komponen
1. Router RB-900 Series 1 Rp315.000 Rp 315.000
(Setara/diatasnya)
2. Switch Unmanaged 1 Rp250.000 Rp250.000
3. Access Point 1 Rp 440.000 Rp 440.000
Bahan
1. Kabel UTP - 2m Rp 10.000 Rp 10.000
2. Konektor RJ 45 - 3 Rp 500 Rp 500
3. Koneksi internet min 1 Mbps Rp350.000 Rp 350.000
JUMLAH Rp 6.245.500
Tabel 3.4 alat dan bahan yang di beli

2. Upah Kerja
Adapun beberapa upah kerja untuk seseorang yang melakukan pembuatan
jaringan WAN sebagai berikut :
No Jenis Pekerjaan Jumlah
.
1. Pemasangan pengkabelan jaringan per meter Rp 350.000
2. Perakitan dan installasi sistem operasi ( Windows ) Rp 250.000
3. Pemasangan jaringan dan konfigurasi mikrotik Rp 600.000
JUMLAH Rp 1.200.000
Tabel 3.5 Upah Kerja

63
3. Rencana Biaya untuk Pemasaran
Adapun rencana untuk biaya pemasaran yaitu seluruh total gabungan dari semua
data yang telah kita gunakan untuk membuat jaringan WAN sebagai berikut :
No Rencana Biaya Biaya
.
1. Alat dan bahan yang di pakai Rp 6.245.500
2. Upah kerja Rp1.200.000
JUMLAH Rp 7.445.500
Tabel 3.6 Biaya untuk Pemasaran
4. Sasaran Pasar / Pengguna
Dalam hasil pembuatan jaringan WAN yang sudah berhasil kita buat tadi akan di
pasarkan ke tempat yang dibutuhkan seperti berikut ini :
1. Instansi Pemerintahan
2. Instansi Pendidikan
3. Perusahaan
4. Warnet dan Cafe

64

Anda mungkin juga menyukai