Anda di halaman 1dari 4

Teori Sistem Keperawatan Orem.

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya
sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing.

Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1. Self Care.

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan.
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan
kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self
care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori /
persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan
kesehatan.

2. Self Care Deficit.

Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan
di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa
(pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan
self care yang efektif.

3. Nursing System.

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien
atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan “Self Care” dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas “Self Care”.

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

a. The Wholly compensatory system.

Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau
lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.

b. The Partly compensantory system.

Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau
kecelakaan.

c. The supportive – Educative system.i


Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu
melakukan perawatan mandiri.

2. Family System Teory

a. semua bagian dari system terkoneksi satu sama lain

contoh : dalam satu keluarga mereka saling ketergantungan satu sama lain

b. keseluruhan lebih baik dari akumulasi jumlah per bagian

contoh : ayah, ibu dan anak tidak dihitung 3 tetapi di hitung dalam 1 keluarga atau dalam satu keluarga
jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit seperti hipertensi maka tidak hanya 1 individu yang dikaji
tetapi semua keluarga diberikan asuhankeerawatan karena mereka saling berhubungan

c. semua system memiliki beberapa batasan/ batasan antar system dan lingkungan

d. system dapat diatur menjadi beberapa sub system

contoh : ayah, ibu dan anak bisa dibagi menjadi dua yaiti orang tua dan anak.

3. Family Assesment And Intervention Model

a. Prevensi primer berfokus pada pergerakan individu dan keluarga ke sebuah status peningkatan status
kesehatan dengan beberapa aktivitas promosi kesehatan.

b. Primary interventions meliputi : memberikan keluarga informasi-informasi tentang kekuatan mereka,


mendukung keluarga dengan coping kemampuan fungsional dan melakukan edukasi kepada keluarga
untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.

c. Secondary interventions : membantu keluarga untuk mengatasi masalah keluarga lain dalam
menemukan penanganan yang tepat pada masalah kesehatan yang ada

d. Tertiary prevention : mendesaing untuk mempertahankan stabilitas sistem melalui strategi intervensi
yang dimulai setelah perawatan selesai.

4. Teory Nightingale (1859)

Teory Keperawawatan Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan


keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, model dan konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan / tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan,
adequate,dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata,
upaya teory tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa
bergantung pada profesi lain.

5. Teory Betty Neuman’s

Teory Betty Neuman’s membahas keluarga dipandang sebagai sistem yang terdiri atas anggota keluarga
sebagai subsistem. Berfokus pada penurunan stress dan memperkuat pertahanan diri. 6. Teory Imogene
KingbMengembangkan model system yang saling mempengaruhi dan memasukkan pendekatan
keluarga sebagai ruang lingkup. Kerangka

konsep imogene m. King yaitu :

a. Sistem sosial

b. Sistem personal

c. Sistem interpersonal

7. Teory Calista Roy

Roy dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan , yaitu :
manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Teori adaptasi Callista Roy memandang klien sebagai
suatu system adaptasi. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif karena menurut
Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptasi.

Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan
diantaranya :

1) Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory system)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan.
Contohnya, pemberian bantuan pada pasien koma (penurunan kesadaran akibat penyakit).

2) Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System )

Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien
yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen dimana
pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan
perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka. Contohnya perawatan pada pasien post
operasi apendikstomi(operasi pembuangan total apendiks pada saluran pencernaan) dimana pasien
tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan pada luka bekas operasi tersebut.
3) Sistem Suportif dan Edukatif

Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan
dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien
mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh pemberian
pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak (keluarga) yang memerlukan informasi tentang pengaturan
kelahiran anak dengan menggunakan kontasepsi (alat mencegah pembuahan).

Anda mungkin juga menyukai