Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

Konsep Dasar Keperawatan


DI
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama kelompok 1
 Aditya Tri Ayuningsih
 Happy Melani sipayung
 Refi Rahmadi
 Selfi Wulandari

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU


KELAS KEPERAWATAN
2011-2012
Kata Penghantar

Puji syukur panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,karena berkat


rahmatnya-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang mengenai tentang Model
Konsep dan Teori Keperawatan Dorothea Orem (Teori Orem) dan Model Konsep
dan Teori Keperawatan Sister Calista Roy (Teori Roy).makalah inindiajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar keperewatan.

Kami mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.makalah ini masih
jauh dari sempurna,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalh ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermaanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Model Konsep dan Teori Keperawatan Dorothea Orem
(Teori Orem)

Menurut Dorothea Orem teori keperawatan adalah :Pelayanan manusia yang berpusat kepada
kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk
dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya.

Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kabutuhan hidup, memlihara kesehatan dan kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal
sebagai Self Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat
diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk
memenuhi aktivitas Self Care mereka. Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:

=>Universal Self Care Requisite (Kebutuhan Perawatan Diri Universal)

Kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti
kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi,
aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia
untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya
yang berguna bagi kelangsungan hijdupnya.

=>Development Selfa Care Requisite (Kebutuhan Perawatan diri Pengembangan)

Kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses


perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus
kehidupan (missal, bayi premature dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh
buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses
perkembangan sepanjang siklus hidup.
 Teori Sistem Keperawatan

Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan
keperawatan diantaranya:

● Sistem bantuan secara penuh (Wholly compensatory system) : Merupakan suatu


tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta
adanya manipulasi gerakan.

● Sistem bantuan sebagian (partially compensatory system) : merupakan sistem dalam


pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang
memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi bdomen
dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan
tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.

● Sistem suportif dan edukatif. : merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien
yang membvutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan
perawatan secara mandiri.

=>Health Deviation Selfa Care Requisite (Kebutuhan diri Penyimpangan Kesehatan)

Kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan, kerusakan struktur


manusia, kerusakan atau penyimpangan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau
peran dengan pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan Self care.

Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:

 Human Being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan
pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi
kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas
struktural serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
 Perkembangan manusia: dari kehidupan didalam rahim hingga pematangan
kedewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan
proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
 Kerusakan genetic maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal
dan interitas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol
perluasan dan mengurangi dampaknya.

Jika terjadi gangguan pada kondisi kesehatannya maka kegiatan perawatan diri yang berikut ini
menjadi suatu keharusan.

 Mencari dan harus mendapat kepastian dalam memperolah pertolongan mengatasi


masalah kesehatannya.
 Harus diusahakan suatu cara yang terbaik untuk pelaksanaan ataupun dilaksanakan
oleh pihak lain.
 Langkah penting (secara medis) dalam hubungannya dengan diagnosa penanganan
dari suatu proses revalidisasi.
 Pengalaman dan cara mengatasi beban / gangguan yang diperoleh manusia sebagai
akibat yang timbul dari penanganan medis yang dilakukan.
 Menyelami dan mengerti pandang seseorang yang ia bentuk terhadap diri sendirinya
sehubungan dengan gangguan kesehatan yang dialaminya dari tindakan yang sedang
dijalaninya.
 Untuk berusaha dapat hidup dengan suatu cara tertentu dalam mengantisipasi akibat
yang dari masalah kesehatan yang dialaminya sehingga perkembangan dirinya
maupun pertumbuhannya juga dapat dicapai.

Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan


atau kebutuhan dan kemampuan pasien.Oleh karena itu terdapat tiga tingkatan asuhan
keperawatan mandiri:
1. Pertama : Perawat memberi perawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan
dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti
keseluruhan).
2. Kedua : Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam melakukan tindakan
keperawatan (system pengganti sebagian).
3. Ketiga : Perawat merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (system dukungan /
pendidikan).

esennsial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni :


a. Agen ( Orang yang mengambil tindakan).
b. Self care agent ( Penyedia perawatan mandiri).
c. Dependent care agent ( Penyelenggara perawatan yang tidak mandiri)

 Therapeutic Self care demands :


Tuntutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
 Nursing Agency :
Merupakan upaya keperawatan untuk dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu
dan mencapai kemandirian yang dapat dilakukan dengan cara : mengenali kebutuhhanya,
memenuhi kebutuhanya, melatih kemampuannya.
 Conditioning factor:
Merupakan kondisi atau situasi di sekitar individu yang dapat mempengaruhi individu
dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.

 Teori Nursing System

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain dan menyediakan


perawatan yang mengatur kemampuan individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan
perawatan diri (Kozier, Erb, & Blais, 1997 dalam Jean Bridge, Sally Cabell, and
Brenda Herring, 2006). Sistem pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
self care individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan
kemampuan :
1. Wholly compensatory nursing system
Diberikan pada klien dengan ketergantungan tinggi, jika :
a. tidak mampu melakukan aktivitas, contoh : klien tak sadar
b. tahu melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada klien
fraktur tulang belakang
2. Partly comensatory nursing system
Diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan sebagian/parsial.
Biasanya perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat
dilakukan sendiri oleh klien, misalnya pada lansia.
3. Supportive educative nursing system
Diberikan dengan pemulihan/ketergantungan ringan. Memberikan pendidikan
kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi klien untuk melakukan self care.

 HOLLY COMPENSATORY SYSTEM


Menyelesaikan therapeutik self care klien
Kompensasi ketidakmampuan klien dalam memenuhi self care
Mendukung dan melindungi klien
 PARTLY COMPENSATORY SYSTEM
Menjalankan beberapa kegiatan self care
Kompensasi keterbatasan klien untuk selfcare
Membantu klien sesuai kebutuhan
Tindakan.

 Proses Keperawatan Menurut Teori Orem


 Pengkajian
Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care, defelopmental self care,
health deviation, self care deficit

 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh klien.
Perencanaan.
Model Konsep dan Teori Keperawatan Sister Calista Roy
(Teori Roy)

Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu


meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif serta mampu
merubah perilaku yang mal adaptif, karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang
memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptasi.

Definisi dan Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi roy adalah:

1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan membentuk
satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control, proses, output, dan umpan
balik.
2. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konstektual dan
residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat berespon adaptif sendiri.
3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap penurunan
atau peningkatan kebutuhan.
4. Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung
mengharuskan manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi perubahan
tingkah laku.
5. Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan memberikan
konstribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan atau dirangsang oleh
stimulus fokal
6. Stimulus residual adalah seluruh factor yang mungkin memberikan konstribusi terhadap
perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di validasi.
7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui
neural, cemikal, dan proses endokrin.
8. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang
kompleks dari persepsi informasi, mengambil, keputusan dan belajar.
9. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean, interdependensi
dan konsep diri.
10. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam mencapai
tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan reproduksi.
11. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses
adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan dan elektrolit, aktivits dan istirahat, eliminasi,
nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi, dan proses endokrin.
12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu dalam satu
waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain dan tingkah laku
langsung etika pribadi.
13. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan tugasnya di
lingkungan social.
14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan sebagai
support sistem.

Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan adalah :

(1) manusia;

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem
adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Merupakan masukan (input)
bagi manusia sebagai sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus
eksternal dan internal.Lebih lanjut stimulus itu dikelompokkan menjadi tiga jenis
stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual.

(2) kesehatan;

Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan
terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau kebutuhan manusia menyatakan secara
tidak langsung bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau
kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas
adalah sehat, Dalam model adaptasi keperawatan, konsep sehat dihubungkan dengan
konsep adaptasi.
(3) Keperawatan

Keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Sebagai ilmu, keperawatan


mengobservasi, mengklasifikasikan dan menghubungkan proses yang secara positif
berpengaruh pada status kesehatan. Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan
pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan pada orang-orang,Lebih spesifik
dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari peningkatan adaptasi
untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk mempengaruhi kesehatan secara
positif. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungan

Beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya menurut Calista Roy dalam
konsep keperawatan dengan model adaptif diantaranya:

 Manusia sebagai makhluk biologi,psikologi dan sosial yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
 Untuk mencapai suatu homeostis atau terintegrasi,seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
 Terdapat tiga tinkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakanoleh roy,diantaranya:
a) Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan
akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu.
b) Kontekstual stimulus,merupakan stimulus lain yang dialam seseorang,dan baik
stimulus internal maupun eksternal,yang dapat mempengaruhi,kemudian dapat
dilakukan observasi,diukur secara subjektif.
c) Residual stimulus,merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang
ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang
sukar dilakukan observasi.

 Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:

a) fungsi fisiologis

Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi
sembilan komponen sistem adaptasi ini yang adaptasi fisiologis diantaranya:
1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi,
pertukaran gas dan transpor gas.
2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan
fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri.
3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal.
4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang
digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan
memulihkan semua komponen-komponen tubuh.
5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan
struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi
proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu.
6. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan .
7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya termasuk air,
elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya
inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian
integral dari regulator koping mekanisme seseorang.

b) Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi
neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh.Konsep diri menurut
Roy terdiri dari dua komponen yaitu:

1. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan
sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada
saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan
seksualitas.
2. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan
spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan
hal yang berat dalam area ini.
c) Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran
seorang dalam pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain

d) Interdependent merupakan kemampuan seseoarang mengenal pola-pola tentang kasih


sayang,cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu
maupun kelompok. Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan
kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.

Tujuan asuhan keperawatan adalah membantu untuk beradaptasi terhadap


perubahan kebutuhan fisiologis,konsep diri,fungsi peran ,dan berhubungan
interdependensi selamat sehat dan sakit,kebutuhan yang dimaksud Roy antara lain

 Kebutuhan fisiologis dasar.


 Pengembangan konsep diri positif.
 Penampilan peran sosial.
 Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan.

Anda mungkin juga menyukai