Disusun Oleh:
2019040727
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. Bila curah
jantung berkurang, sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung
untuk mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal
untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka volume
sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan diri untuk mempertahankan
curah jantung.
Pathways
Sumber : Kemenkes (2012)
D. Manifestasi klinik
Kriteria mayor:
1. Paroksimal Noctural Dypsnea (PND) atau orthopnea (OP)
4. Kardiomegali
6. Irama S3
8. Refluks hepatojugular
Kriteria minor:
4. Hepatomegali
5. Efusi pleura
F. Klasifikasi
New York Heart Association (NYHA) membuat klasifikasi fungsional
dalam 4 kelas: (Mansjoer dan Triyanti, 2007).
2. Kelas 2 Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
aktivitas sehari-hari tanpa keluhan.
4. Kelas 4 Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun
dan harus tirah baring.
1. Hitung sel darah lengkap: anemia berat atau anemia gravis atau
polisitemia vera
2. Hitung sel darah putih: Lekositosis atau keadaan infeksi lain
3. Analisa gas darah (AGD): menilai derajat gangguan keseimbangan asam
basa baik metabolik maupun respiratorik.
4. Fraksi lemak: peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, LDL yang
merupakan resiko CAD dan penurunan perfusi jaringan
5. Serum katekolamin: Pemeriksaan untuk mengesampingkan penyakit
adrenal
6. Sedimentasi meningkat akibat adanya inflamasi akut.
7. Tes fungsi ginjal dan hati: menilai efek yang terjadi akibat CHF terhadap
fungsi hepar atau ginjal
8. Tiroid: menilai peningkatan aktivitas tiroid
9. Echocardiogram: menilai senosis/ inkompetensi, pembesaran ruang
jantung, hipertropi ventrikel
10. Cardiac scan: menilai underperfusion otot jantung, yang menunjang
penurunan kemampuan kontraksi.
11. Rontgen toraks: untuk menilai pembesaran jantung dan edema paru.
12. Kateterisasi jantung: Menilai fraksi ejeksi ventrikel.
13. EKG: menilai hipertropi atrium/ ventrikel, iskemia, infark, dan disritmia
Sumber: Wajan Juni Udjianti (2010)
H. KOMPLIKASI
1. Syok kardiogenik
4. infeksi paru
5. kematian
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis:
Terapi Lain
8. Revaskularisasi koroner
9. Transplantasi jantung
10. Kardoimioplasti
PROSES KEPERAWATAN
J. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian Primer
1) Airways
a. Sumbatan atau penumpukan sekret
b. Wheezing atau krekles
2) Breathing
1) Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
2) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
3) Ronchi, krekles
4) Ekspansi dada tidak penuh
5) Penggunaan otot bantu nafas terdiri dari: (otot sela iga, otot
leher, otot prut).
6) Retraksi dada terdiri dari:
Sub sterna di bawah trakea
Supra sternal di atas klavikula
Inter kostal kosta
Sub kosta dibawah kosta
3) Circulation
a. Nadi lemah , tidak teratur
b. Takikardi
c. TD meningkat / menurun
d. Edema
e. Gelisah
f. Akral dingin
g. Kulit pucat, sianosis
h. Output urine menurun
2. Pengkajian Sekunder
a) Riwayat Keperawatan
1. Keluhan
a. Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat).
b. Palpitasi atau berdebar-debar.
c. Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) atau orthopnea,
sesak nafas saat beraktivitas, batuk (hemoptoe), tidur harus
pakai bantal lebih dari dua buah.
d. Tidak nafsu makan, mual, dan muntah.
e. Letargi (kelesuan) atau fatigue (kelelahan
f. Insomnia
g. Kaki bengkak dan berat badan bertambah
h. Jumlah urine menurun
i. Serangan timbul mendadak/ sering kambuh.
2. Riwayat penyakit: hipertensi renal, angina, infark miokard
kronis, diabetes melitus, bedah jantung, dan disritmia.
3. Riwayat diet: intake gula, garam, lemak, kafein, cairan, alkohol.
4. Riwayat pengobatan: toleransi obat, obat-obat penekan fungsi
jantung, steroid, jumlah cairan per-IV, alergi terhadap obat
tertentu.
5. Pola eliminasi orine: oliguria, nokturia.
6. Merokok: perokok, cara/ jumlah batang per hari, jangka waktu
7. Postur, kegelisahan, kecemasan
8. Faktor predisposisi dan presipitasi: obesitas, asma, atau COPD
yang merupakan faktor pencetus peningkatan kerja jantung dan
mempercepat perkembangan CHF.
b) Pemeriksaan Fisik
1 Penurunan curah jantung b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Cardiac Care
respon fisiologis otot jantung, 3x24 jam. Pasien tidak mengalami penurunan Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
peningkatan frekuensi, dilatasi, curah jantung, ditandai dengan kriteria hasil : Catat adanya disritmia jantung
hipertrofi atau peningkatan isi Vital Sign Status Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
sekuncup Tanda Vital dalam rentang normal Monitor status kardiovaskuler
(Tekanan darah, Nadi, respirasi) Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Circulation Status Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada Monitor balance cairan
kelelahan Monitor adanya perubahan tekanan darah
Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
ada asites Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
Tidak ada penurunan kesadaran kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
2 Pola Nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Airway Management
3x24 jam diharapkan klien menunjukan Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
keefektifan pola napas, dengan kriteria hasil: Pasang mayo bila perlu
Respiratory status : Airway patency Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
dan dyspneu (mampu mengeluarkan Berikan bronkodilator
sputum, mampu bernafas dengan mudah,
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
tidak ada pursed lips)
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
- Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
Monitor respirasi dan status O2
tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
normal, tidak ada suara nafas abnormal) Pertahankan jalan nafas yang paten
Vital sign Status Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
- Tanda Tanda vital dalam rentang normal Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
(tekanan darah, nadi, pernafasan) oksigenasi
Monitor vital sign
Informasikan pada pasien dan keluarga tentang
teknik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas
Ajarkan bagaimana batuk secara efektif
Monitor pola nafas
3 Perfusi jaringan tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi
b/d menurunnya curah jantung, 3x24 jam diharapkan klien menunjukan perfusi perifer)
hipoksemia jaringan, asidosis jaringan yang efektif, dengan kriteria hasil:
dan kemungkinan thrombus Circulation status Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
atau emboli a. mendemonstrasikan status sirkulasi panas/dingin/tajam/tumpul
Tekanan systole dandiastole dalam Monitor adanya paretese
rentang yang diharapkan Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi
Tidak ada ortostatikhipertensi atau laserasi
Tidak ada tanda tanda peningkatan Gunakan sarun tangan untuk proteksi
tekanan intrakranial (tidak lebih dari Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
15 mmHg) Monitor kemampuan BAB
Tissue Prefusion : cerebral Kolaborasi pemberian analgetik
b. mendemonstrasik Monitor adanya tromboplebitis
an kemampuan kognitif yang ditandai Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi
dengan:
berkomunikasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan
menunjukkan perhatian, konsentrasi
dan orientasi
memproses informasi
membuat keputusan dengan benar
c. menunjukkan
fungsi sensori motori cranial yang utuh :
tingkat kesadaran mambaik, tidak ada
gerakan gerakan involunter
4 Gangguan pertukaran gas b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Airway Management
kongesti paru, hipertensi 3x24 jam diharapkan tidak terjadi gangguan
pulmonal, penurunan perifer pertukaran gas, dengan kriteria hasil: Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust
yang mengakibatkan asidosis Respiratory Status : ventilation bila perlu
laktat dan penurunan curah - Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
jantung. dan oksigenasi yang adekuat Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
- Memelihara kebersihan paru paru dan buatan
bebas dari tanda tanda distress pernafasan Pasang mayo bila perlu
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan Lakukan fisioterapi dada jika perlu
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
dan dyspneu (mampu mengeluarkan Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
sputum, mampu bernafas dengan mudah,
Lakukan suction pada mayo
tidak ada pursed lips)
Berika bronkodilator bial perlu
Vital Sign Status
- Tanda tanda vital dalam rentang normal Barikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
Monitro IV line
Pertahankanjalan nafas paten
Monitor AGD, tingkat elektrolit
Monitor status hemodinamik(CVP, MAP, PAP)
Monitor adanya tanda tanda gagal nafas
Monitor pola respirasi
Lakukan terapi oksigen
Monitor status neurologi
Tingkatkan oral hygiene
5 Kelebihan volume cairan b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Fluid management
berkurangnya curah jantung, 3x24 jam diharapkan volume cairan normal,
retensi cairan dan natrium oleh dengan kriteria hasil: Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
ginjal, hipoperfusi ke jaringan Fluid balance Pasang urin kateter jika diperlukan
perifer dan hipertensi pulmonal Terbebas dari edema, efusi, anaskara Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN ,
Bunyi nafas bersih, tidak ada Hmt , osmolalitas urin )
dyspneu/ortopneu Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP,
Terbebas dari distensi vena jugularis, dan PCWP
reflek hepatojugular (+) Monitor vital sign
Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP ,
Memelihara tekanan vena sentral,
edema, distensi vena leher, asites)
tekanan kapiler paru, output jantung dan
Kaji lokasi dan luas edema
vital sign dalam batas normal
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori
Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
harian
kebingungan Monitor status nutrisi
Menjelaskanindikator kelebihan cairan Berikan diuretik sesuai interuksi
Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na < 130 mEq/l
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk
Fluid Monitoring
6 Cemas b/d penyakit kritis, takut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
kematian atau kecacatan, 3x24 jam diharapkancemas tidak terjadi, dengan Gunakan pendekatan yang menenangkan
perubahan peran dalam kriteria hasil: Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
lingkungan social atau Anxiety control Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
ketidakmampuan yang Klien mampu prosedur
permanen. mengidentifikasi dan mengungkapkan Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres
gejala cemas Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
Mengidentifikasi, mengurangi takut
mengungkapkan dan menunjukkan tehnik Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
untuk mengontol cemas prognosis
Vital sign dalam batas normal Dorong keluarga untuk menemani anak
Postur tubuh, ekspresi wajah, Lakukan back / neck rub
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas Dengarkan dengan penuh perhatian
menunjukkan berkurangnya kecemasan Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
7 Kurang pengetahuan b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Teaching : disease Process
keterbatasan pengetahuan 3x24 jam diharapkan pengetahuan klien Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
penyakitnya, tindakan yang bertambah, dengan kriteria hasil: tentang proses penyakit yang spesifik
dilakukan, obat obatan yang Kowlwdge : disease process Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
diberikan, komplikasi yang berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
mungkin muncul dan Pasien dan keluarga menyatakan yang tepat.
perubahan gaya hidup pemahaman tentang penyakit, kondisi, Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
prognosis dan program pengobatan penyakit, dengan cara yang tepat
Pasien dan keluarga mampu Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
melaksanakan prosedur yang dijelaskan Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
secara benar Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan cara yang tepat
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim Hindari harapan yang kosong
kesehatan lainnya. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia
Lanjut dengan Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari -
Desember 2006. Semarang: UNDIP
Johnson, M.,et all. 2009. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius