Oleh :
DIA TRISNA
(NIM:PO.71.20.5.16.049)
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul :
Pemberian latihan pernapasan pada pasien pascabedah hemoroid dengan masalah
nyeri di zaal bedah RSUD Lahat tahun 2019
Oleh : Dia Trisna
NIM : PO.71.20.5.16.049
telah di periksa dan disetujui serta layak untuk dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Sidang Ujian Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi DIII Keperawatan
Lahat Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Palembang.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Dia Trisna NIM PO.71.20.5.16.049 dengan judul
Pemberian Latihan Pernapasan pada Pasien Pascabedah Hemoroid dengan
Masalah Nyeri di Zaal Bedah RSUD Lahat tahun 2019 telah di pertahankan di
depan dewan penguji pada tanggal 19 Juni 2019
Dewan Penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II
Mengetahui,
Ka. Prodi Keperawatan Lahat
H. A. Gani,.SPd,.SKM.,S.Kep,.M.Kes
NIP. 196609041989031003
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahawa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat di buktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Dia Trisna
NIM PO.71.20.5.16.049
Mengetahui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Hj.Lusiana,SKM,M.kes
Eri Fauziah,SPd,I,M.Kes
NIP. 196412121987032009 NIP.196709221991022001
iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
yang berjudul :
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
Cipta.
( Dia Trisna )
NIM : PO.71.20.5.16.049
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
“Pemberian Latihan Pernapasan pada Pasien Pascabedah Hemoroid dengan
Masalah Nyeri di RSUD Lahat tahun 2019”ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Diploma III Keperawatan Poltekes
Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.
vi
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
10. Teman-teman Sealmamater Tingkat III Angkatan XV terutama kamar 1
Tersayang yang telah berjuang bersama menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan dorongan dan bantuannya dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini, dan teman-teman yang ikut serta memberikan saran
dan kritik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Semoga Tuhan melimpahkan karunia serta rahmatNya untuk kita semua.
Penulis juga meminta maaf apa bila dalam karya tulis ilmiah ini terdapat
kesalahan pada penulisan nama dan atau gelar. Akhirnya penulis mengharapkan
karya tulis ilmiah ini dapat berguna untuk peningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan.
Lahat, Juni 2019
Penulis
Dia Trisna
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................vii
DAFTARLAMPIRAN.................................................................................xii
ABSTRAK...................................................................................................xiii
ABSTRACT.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan Penelitian.............................................................................4
D. Manfaat Penelitian...........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Hemoroid..................................................................6
1. Definisi ................................................................................6
2. Klasifikasi............................................................................7
3. Etiologi.................................................................................8
4. Patofisiologi.........................................................................9
5. Manifestasi klinis.................................................................10
6. Komplikasi...........................................................................11
7. Pemeriksaan penunjang........................................................11
8. Penatalaksanaan...................................................................12
B. Pathway............................................................................................17
C. Asuhan Keperawatan Teoritis..........................................................18
D. Konsep Masalah...............................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan studi kasus.....................................................................34
viii
B. Subjek studi kasus............................................................................34
C. Fokus studi kasus.............................................................................34
D. Kerangka konsep..............................................................................34
E. Definisi operasional fokus studi.......................................................35
F. Instrumen pengumpulan data...........................................................36
G. Metode pengumpulan data...............................................................36
H. Tempat dan waktu studi kasus.........................................................36
I. Analisis dan penjajian data..............................................................37
J. Etika studi kasus...............................................................................37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Lahat.......................................39
B. Karakteristik Subjek Penelitian........................................................41
C. Hasil Studi Kasus.............................................................................42
1. Anamnesis.................................................................................42
2. Pola Fungsi Kesehatan..............................................................43
3. Hasil Pemeriksaan fisik.............................................................46
4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium..............................................48
5. Terapi pasien ............................................................................49
6. Analisa data ..............................................................................50
7. Diagnosa keperawatan .............................................................52
8. Intervensi keperawatan..............................................................53
9. Implementasi keperawatan........................................................54
10. Evaluasi keperawatan ...............................................................59
D. PEMBAHASAN
A. Pengkajian keperawatan.............................................................62
B. Diagnosa keperawatan...............................................................64
C. Intervensi keperawatan..............................................................65
D. Implementasi keperawatan ........................................................66
E. Evaluasi keperawatan.................................................................67
ix
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 : SAP
xi
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI D-3 KEPERAWATAN LAHAT
ABSTRAK
xii
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI D-3 KEPERAWATAN LAHAT
ABSTRACT
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penduduk 50% akan mengeluh gejala hemoroid selama hidupnya dan gejala
hemoroid rentan terjadi pada usia 45-60 tahun. Penderita hemoroid usia
kurang dari 20 tahun sangat jarang akan tetapi wanita lebih sering menderita
(Garay, 2011). dari data WHO tahun (2008), jumlah penderita hemoroid di
dunia adalah berkisar 230 juta orang (Alodokter & Hijrayanti, 2015).
atau 3,82% atau 104 juta populasi. Sepertiga dari 10 juta penduduk Amerika
(Simadibrata, 2014).
xiv
Menurut data Depkes (2008), prevalensi hemoroid di Indonesia adalah
5,7%, dari total populasi atau sekitar 10 juta orang (Mustofa & Hijrayanti,
diperoleh dari rumah sakit di 33 provinsi terdapat 355 rata rata kasus
Sedangkan menurut data yang ada di Medical Record Rumah Sakit Daerah
(Hijrayanti, 2015).
operasi akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat seperti dalam jurnal yang
masalah besar, dan perlu mendapat pengelolaan yang lebih baik (Gallardo &
Kristani, 2017).
xv
Pentingnya upaya penurunan nyeri dilakukan karena setelah
bahwa relaksasi efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi (Smeltzer &
Bare, 2012).
berhubungan dengan iritasi, tekanan, sensitivitas, pada area rectal atau anal
B. RUMUSAN MASALAH
xvi
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
RSUD lahat.
2. Tujuan khusus
D. MANFAAT PENULISAN
atau ilmu yang di dapatkan oleh mahasiswa secara langsung pada pasien
pascabedah hemoroid.
xvii
pascabedah hemoroid dan di harapkan mampu sebagai bahan acuan dalam
3. Bagi Profesi
pascabedah hemoroid
5. Bagi Masyarakat
hemoroid.
xviii
BAB II
TINJAN PUSTAKA
1. Definisi
2017).
2014).
Hemoroid sangat umum terjadi pada usia 50-an 50% individu mengalami
berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas vena yang terkena (Jitowiyono &
Kristiyanasari, 2012).
xix
2. Klasifikasi
a) Hemoroid Internal
hanya ada sedikit saraf di daerah rectum. tanda yang dapat di ketahui
berwarna merah muda ini dapat masuk sendiri setelah sembuh, tetapi
1.)Derajat I :
2.)Derajat II :
spontan).
3.)Derajat III:
xx
harus di dorong dengan jari atau reposisi manual.
4.)Derajat IV :
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus, dan
ujung ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri (Mardalena, 2018).
3. Etiologi
Penyebab terjadinya hemoroid saat ini belum pasti (Alba dan Abbas, 2007),
akan tetapi masih bisa di hubungkan dengan adanya faktor genetik atau
keturunan dan faktor resiko yang ada. Faktor resiko hemoroid antara lain :
a. Faktor mengedan pada buang air besar yang sulit atau pola buang air
besar yang salah (lebih banyak memakai jamban yang duduk, terlalu
abdomen dll).
hormonal).
d. Usia tua
xxi
e. Konstipasi kronik atau sembelit
h. Kurang minum air dan kurang makan makanan berserat (sayur dan buah).
j. Obesitas
k. Batuk berat
l. Diet pedas
m. Asupan alkohol
4. Patofisiologi
Kristiyanasari, 2012).
bantalan.
xxii
anterior kanan, dan lateral kiri.
5. Manifestasi Klinis
a) perdarahan
keluhan paling sering dan timbul pertama kali umumnya adalah berwarna
merah segar setelah buang air besar (BAB) keluarnya darah ini biasanya
tanpa di sertai nyeri dan gatal di anus. Pendarahaan dapaat juga timbul di
b) benjolan
benjolan muncul pada anus, benjolan ini dapat menciut atau teruduksi
rasa nyeri dan tidak nyaman akan timbul jika ada komplikasi thrombosis
dari selaput linder anus dan di sertai pendarahan. Situasi ini dapat sedikit
xxiii
6. Komplikasi
menimbulkan anemia dan presyok atau syok, infeksi dapat terjadi sebagai
komplikasi, persyok atau syok pada penderita hemoroid dapat terjadi apa
7. Pemeriksaan Penunjang
Kusuma, 2015).
b. Anoskop
c. Proktosigmoidoskopi
8. Penatalaksanaan
xxiv
penatalaksanaan bedah (Jitowiyono & Kristiyanasari, 2012).
a. Penatalaksanaan medis
derajat hemoroid yang ada kontra indikasi operasi atau pasien yang
menolak operasi.
1) Non farmakologi
(BMP) yang terdiri atas diet, cairan, serat, tambahan, pelicin feses,
dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali
sehari. Dengan peredaman ini eksudat atau sisa tinja yang lengket
2) Farmakologi
xxv
dan pelicin tinja (stoot softener). Suplemen serat komersial yang
b. Obat simptomatik
xxvi
hari, lalu 2x2 tablet selama 3 hari. Pengonatan ini dapat
3) Minimal invasif
2. Hemoroidektomi kriosirurgi
4. Hemoroidektomi.
yang mendasarinya
Kristiyanasari, 2012).
xxvii
Nursing Assesment :
hemoroid.
khusus.
2. Operasi terbuka
3-4.
xxviii
(pedikel) pembuluh darah vena hemoroidalis di lanjutkan dengan
(mukokutan).
B. PATHWAY
anemia Operasi
Resiko syok
(hemoroidektomi)
(hipovolemik)
1. Pengkajian
xxx
sehingga masalah kesehatan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spritual dapat di tentukan. tahap ini mencakup tiga
Kristiyanasari, 2012).
a. Keluhan Utama.
Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB, dan
juga ada benjolan pada anus atau nyeri pada saat defekasi (Mardalena,
2018).
laksatif?
(Mardalena, 2018).
xxxi
hemoroid kembali kambuh.?
d. Riwayat diet :
e. Riwayat pekerjaan :
nyeri?
g. pemeriksaan fisik
h. inspeksi
i. Palpasi
xxxii
tangan steril di tambah vaselin.perawat memasukan satu tangan di dalam
(Mardalena, 2018).
2. Diagnosis keperawatan
operatif.
b. Resiko infeksi
c. Intoleransi aktifitas
3. Intervensi
xxxiii
operatif
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
nyeri.
3) Kriteria hasil
xxxiv
(Nurarif & Mardalena, 2018).
4) Intervensi :
5) Rasionl:
xxxv
(Doenges, 2012).
b. Resiko infeksi
1) Definisi :
2) Faktor resiko :
a. Penyakit kronik
patogen
c. Gangguan peritalsik
h. Penurunan hemoglobin
3) Kriteria hasil :
xxxvi
d) Jumlah leukosit dalam batas normal
4) Intervensi :
kebijakan aseptik.
5) Rasional :
c. Intoleransi aktivitas
1. Definisi :
xxxvii
fisiologis untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari hari
yang yang harus atau yang ingin di lakukan (Nurarif & PPNI, 2016).
2. Batasan karakteristik :
3. kriteria hasil :
d) Energi psikomotor
e) Level kelemahan
4.Intervensi :
inginkan.
xxxviii
b) pantau dan batasi pengunjung
(Doenges, 2012).
5. Rasional :
1) Definisi :
perasaan takut terhadap objek yang tidak jelas secara spesifik yang di
2) Batasan karakteristik :
xxxix
a) Prilaku (Gelisa, insomnia, kontak mata yang buruk, agitasi,
Kusuma, 2015).
3) Kriteria hasil :
mengontrol cemas.
4) Intervensi :
xl
a) Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah yang
di hadapinya.
penyembuhannya
2012).
5) Rasional :
hadapinya.
meningkatkan penyembuhan.
4. Evaluasi
xli
menerima secara nyata kondisi secara positif, dan infeksi tidak terjadi.
D. Konsep Masalah
a. pengertian
b. Etiologi
c. Manifestasi klinis
xlii
1. Povokatif / paliatif
2. Qualitas / quantitas
3. Region / radiasi
4. Skala seviritas
b. 2 : nyeri sedikit
5. Timing
a. Definisi
xliii
melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara
a. Tujuan
b. Indikasi
Ariyanto, 2018).
c. Prosedur pelaksanaan :
a) Tahap prainteraksi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
b) Tahap orientasi
xliv
c. Menjaga perivacy pasien
3. Tahap kerja
tubuh.
xlv
apa bila rasa nyeri kembali lagi.
4. Tahap terminasi
d. Cuci tangan
xlvi
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan studi kasus ini adalah penelitian deskriptif study kasus dengan
masalah nyeri di zaal bedah Rumah Sakit Umum Daerah Lahat. Pendekatan
Subjek yang digunakan dalam studi kasus keperawatan adalah pasien dengan
kasus yang diteliti secara rinci dan mendalam. Adapun subjek yang diteliti
berjumlah 2 orang pasien yakni dengan kasus dan masalah keperawatan yang
Fokus studi ini adalah pemberian latihan pernapasan pada pasien pascabedah
D. Kerangka Konsep
1. Observasi nyeri dan ttv pasien
pascabedah hemoroid
Nyeri pada pasien
2. Terapeutik latihan pernapasan
pascabedah
hemoroid atau relaksasi napas dalam
3. Edukasi latihan pernapasan
pada nyeri pascabedah
hemoroid
xlvii
E. Definisi Operasional Fokus Studi
1) Hemoroid
2017).
3) Nyeri
4) Latihan pernapasan
xlviii
maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan,
Instrumen atau alat pengumpulan data pada studi kasus ini menggunakan
Lokasi penelitian pada studi kasus ini di zaal bedah Rumah Sakit Umum
Daerah Lahat dan penelitian ini dilakukan selama 3 hari pada bulan Mei
Tahun 2019.
xlix
I. Analisis dan Penyajian Data
1. Analisa data
Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah
untuk dipahami. Dalam studi kasus ini, terdapat dua jenis data yakni data
subjektif dan data objektif. Data subjektif dianalisis berdasarkan apa yang
nilai normal.
2. Penyajian data
sebaik-baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca. Untuk studi kasus ini,
Lima hak tersebut meliputi hak untuk self determination; hak terhadap
privacy dan dignity; hak terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk
a. Hak untuk self determination, pasien memiliki otonomi dan hak untuk
l
membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk
b. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa pasien memiliki hak untuk
dihargai tentang apa yuang mereka lakukan dan apa yang dilakukan
individu hak yang sama untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa
penelitian.
BAB IV
li
HASIL DAN PEMBAHASAN
1919 oleh Belanda, berasal dari penyediaan Barak P3K untuk tenaga kerja
yang membuat terowongan kereta api antara Lahat dan Tebing Tinggi.
terowongan. Seluruh bangunan barak tersebut saat ini telah musnah, hanya
tersisa satu buah bangunan tua yang sudah tidak dipakai lagi.
Kelas D dan baru tahun 1993 ditingkatkan menjadi Kelas C. Pada tahun
2001 nama Rumah Sakit Umum Lahat berubah menjadi Kantor Pelayanan
Kesehatan RSD Lahat. Pada tahun 2008 nama Rumah Sakit Lahat berubah
lagi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lahat. Sesuai
dengan rencana perubahan status rumah sakit dan dari hasil studi kelayakan,
lii
2. Motto
a. Visi
visi rumah sakit daerah lahat yaitu terwujudnya rumah sakit dengan
b. Misi
a. Janji
hak azazi
3. Menjaga nama baik dan rahasia Rumah sakit dalam segala dalam
segala tindakan
b. Tujuan
c. Sasaran
liii
4. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga terkait
dirawat di Zaal Bedah RSUD Lahat pada tanggal 22 Mei 2019 dengan
petani.
Bedah RSUD Lahat pada tanggal 26 Mei 2019 dengan nomor rekam
liv
dilakukan tanggal 27 mei 2019. Penanggung jawab dari pasien 2
1. Anamnesis
nyeri dan ada benjolan di bagian anus. Saat Pengkajian tanggal 23 mei
bawa istrinya ke IGD RSUD Tn.M mengatakan ada benjolan terasa nyeri
di anus dan sudah 5 hari bab keluar darah Tn.M tidak pernah berobat
rasakan seperti di sayat sayat pisau di bagian anus, dengan skala nyeri 8,
lv
mengeluh nyeri di bagian anus dan susah bab Saat Pengkajian pasien
bawa istri dan anaknya ke IGD RSUD Tn.M mengatakan mengeluh nyeri
di bagian anus dan susah BAB, keluar darah saat BAB 4 hari yang lalu, 27
bertambah seperti di sayat sayat pisau di bagian anus dengan skala nyeri 7,
sebelum sakit pasien suka makan nasi, jarang makan buah, tidak
melakukan diet, tidak ada pantangan makanan, makan porsi sedang tiga
kali sehari dengan menu nasi, lauk dengan sedikit sayur, minum ±1400
ml/ hari. dan selama sakit pasien makan habis dengan menu bubur dan
sakit pasien BAB 1 kali dalam sehari, dengan konsistensi padat, sering
mengejan saat BAB, kadang menahan BAB, terkadang keluar darah saat
lvi
BAB, BAK lancar 3-4 kali sehari sebanyak ±200 cc warna kekuningan
ke kamar mandi secara mandiri, selama sakit pasien belum BAB selama
keluarga. Pada pola istirahat tidur pasien sebelum masuk rumah sakit 7-8
jam / hari. Sedangan setelah masuk rumah sakit istirahat tidurnya 5-6
mandiri. Pada persepsi sensori dan kognitif pasien sadar, orientasi baik,
sebelum sakit pasien makan nasi dan lauk sebanyak 3x1 porsi sehari,
jarang makan buah, tidak suka makan sayur, tidak melakukan diet, tidak
ada pantangan makanan, minum ±1600 ml/ hari. dan selama sakit pasien
makan habis dengan menu bubur dan sayur, minum ±1700 ml/hari.
Pada pola eliminasi didapatkan sebelum sakit pasien BAB 1 kali dalam
lvii
sehari, dengan konsistensi padat,sering mengejan saat BAB, kadang
menahan BAB, terkadang keluar darah saat BAB, BAK lancar 3-4 kali
mandiri, selama sakit pasien belum BAB selama di rumah sakit, BAK 2-
bantu keluarga.
oleh keluarga. Pada pola istirahat tidur pasien sebelum masuk rumah sakit
6-7 jam / 24 jam. Sedangan setelah masuk rumah sakit istirahat tidurnya 5-
6 jam/ 24 jam. Pasien 2 di rumah sakit tidak mandi dan hanya dibersihkan
mandiri. Pada persepsi sensori dan kognitif pasien sadar, orientasi baik,
nutrisi kedua pasien masih cukup baik akan tetapi kurang makan yang
berserat, pola aktivitas kedua pasien sudah baik,, pola eliminasi pasien 1
dan pasien 2 mengalami masalah susah BAB dan sering mengejan saat
BAB terkadang keluar darah saat BAB, pola istirahat tidur kedua pasien
lviii
mendapatkan istirahat yang cukup, pola kebersihan diri kedua pasien
sudah baik dalam melakukannya, pola koping keluarga pada kedua pasien
Tabel 3.1
TTV : TTV :
3. RR : 20x/menit 3. RR : 20x/menit
benjolan benjolan
Mata Konjungtiva ananemis, sclera Konjungtiva ananemis, sclera
putih putih
Hidung Lubang hidung simetris, Lubang hidung simetris,
bersih. bersih.
Mulut Gigi rapi,bibir kering, tidak Gigi rapi,bibir lembab, tidak
simetris simetris
Thorak Bentuk simetris, pergerakan Bentuk simetris, pergerakan
dada kiri dan kanan sama dada kiri dan kanan sama
lix
Punggung Punggung simetris tidak Punggung simetris tidak
belakang
Abdomen Inspeksi : perut datar Inspeksi : perut datar
teraba hangat
Kulit dan Turgor kulit baik, capillary Turgor kulit baik, capillary
kuku refill time <2 detik, kulit refill time <2 detik, kulit
bersih bersih
Tabel 4.1
Hasil
NO Pemeriksaan Nilai Rujukan
Pasien 1 Pasien 2
1. WBC 6,9 6,7 3,5 – 10,0 109 /l
lx
2. LYM 1,8 1,9 0,5 – 5,0 109 /l
5. Terapi pasien
Tabel 5.1
Terapi pasien
No Terapi
Pasien 1 Pasien 2
.
1. IVFD tutofusin gtt 20 tetes per IVFD tutofusin gtt 20 tetes per
menit menit
lxi
2. IVFD kalbumin gtt 20 tetes per IVFD kalbumin gtt 20 tetes per
menit menit
3. Inj. Broadced 2 x 1 gram / 24 Inj. Ketorolac amp 3 x 1 gram /
jam 24 jam
4. Inj. Ketorolac amp 3 x 1 gram / Ceftriaxone 2 x 1 gram / 24 jam
24 jam
5. Inj. Ranitidin amp 2 x 1 gram / Inj. Ranitidin amp 2 x 1 gram / 24
24 jam jam
6. Inj. Asam traneksamat 3 x 1 Inj. Asam traneksamat 3 x 1 gram
6. Analisa data
Pasien 1
lxii
dengan ekspresi wajah
TTV :
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7 0c
2 detik.
Pasien 2
lxiii
meringis kesakitan, skala Pelepasan prostaglandin
TTV :
Nadi : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37,2 0c
2 detik.
Berdasarkan kesimpulan dari analisa antara pasien 1 dan pasien 2
pisau bagian anus pasien 1 dengan skala nyeri 8 dan pasien 2 dengan skala
7. Diagnosa keperawatan
operasi seperti di sayat sayat pisau bagian anus pasien 1 dengan skala nyeri
8 dan pasien 2 dengan skala nyeri 7 nyeri di rasakan terus menerus, data
120/80 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,7 0c, capillary refill
lxiv
time < 2 detik. Data objektif pasien 2 wajah pasien tampak meringis
Suhu 37,2 0c, capillary refill time < 2 detik. Berdasarkan data di atas maka
8. Intervensi keperawatan
Pada tanggal 23 mei 2019 pada pasien 1 Tn.M dan pada tanggal 27
lxv
menurunkan nyeri dan rasa tidak nyaman, membantu memfokuskan
kembali perhatian dan membantu untuk mengatasi nyeri atau rasa tidak
9. Implementasi keperawatan
bagian anus dengan skala 8 dan nyeri dirasakan terus menerus. Data
napas dalam dengan baik. Jam 14.35 wib melakukan edukasi latihan
lxvi
relaksasi napas dalam.
bagian anus dengan skala 7 dan nyeri dirasakan terus menerus. Data
pasien tampak lebih rileks, pasien bisa melakukan nafas dalam dengan
bagian anus dengan skala 5 dan nyeri dirasakan terus menerus. Data
lxvii
meringis kesakitan. Jam 11.10 WIB. Mengukur TTV. Data subyektif
anus dengan skala 7 dan nyeri dirasakan terus menerus. Data obyektif :
lxviii
dengan teknik relaksasi napas dalam. Data subyektif : pasien
pasien tampak lebih rileks, pasien sudah bisa melakukan nafas dalam
dan cara mengurangi nyeri luka operasi dengan relaksasi napas dalam.
bagian anus dengan skala 6 dan nyeri dirasakan terus menerus. Data
pasien tampak lebih rileks, pasien bisa melakukan nafas dalam dengan
lxix
tampak mengerti tentang penyebab nyeri dan cara mengurangi nyeri
bagian anus dengan skala 5 dan nyeri dirasakan terus menerus. Data
pasien tampak lebih rileks, pasien bisa melakukan napas dalam dengan
lxx
a. Subjek studi kasus I
Evaluasi pada hari rabu tanggal 23 mei 2019 jam 17.00 WIB
Evaluasi pada hari kamis tanggal 24 mei 2019 jam 14.00 WIB
lxxi
suhu : 360c. Masalah teratasi sebagian. Planning : Intervensi
Evaluasi pada hari jumat tanggal 25 mei 2019 jam 17.00 WIB
teknik relaksasi napas dalam saat nyeri muncul dan melakukan edukasi
Evaluasi pada hari sabtu tanggal 27 mei 2019 jam 17.00 WIB
lxxii
lanjutkan : observasi nyeri secara komprehensif dan ttv pasien lakukan
latihan pernapasan yaitu dengan teknik relaksasi napas dalam saat nyeri
pascabeda hemoroid.
Evaluasi pada hari minggu tanggal 28 mei 2019 jam 16.00 WIB.
pascabeda hemoroid.
Evaluasi pada hari senin tanggal 29 mei 2019 jam 17.00 WIB
yaitu dengan teknik relaksasi napas dalam saat nyeri muncul, dan
lxxiii
melakukan edukasi latihan pernapasan terhadap nyeri pascabeda
hemoroid.
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan dan hasil penulisan karya tulis ilmiah dan hasil studi
kasus maka pada bagian ini akan membahas tentang perbandingan antara
teori dan praktek atau kasus yang di temukan selama asuhan keperawatan
masalh nyeri di zaal bedah rumah sakit umum daerah lahat. yang akan di
1. Pengkajian keperawatan
pasien baik fisik, mental, sosial maupun spritual dapat di tentukan. tahap
ini mencakup tiga kegiatan yaitu pengumpulan data, analisis data dan
keluhan utama pasien Saat masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri dan
sayat pisau di bagian anus dengan skala nyeri 8 nyeri di rasakan terus
lxxiv
menerus. berdasarkan tanda dan gejala terjadi hemoroid rasa nyeri dan
tidak nyaman akan timbul jika ada komplikasi thrombosis atau sumbatan
komponen darah di bawah anus, benjolan keluar anus, polip rektum dan
Pada pola nutrisi sebelum sakit pasien suka makan nasi, jarang
sedikit makan sayur, dan selama sakit pasien makan habis dengan menu
bubur dan sayur. pola eliminasi sebelum sakit pasien BAB 1 kali dalam
keluar darah saat BAB, kadang menahan BAB. Pada pola aktivitas dan
sensori dan kognitif pasien sadar, orientasi baik, pasien mengatakan nyeri
setelah operasi, seperti disayat-sayat pisau bagian anus dengan skala nyeri
hemoroid sering mengedan pada buang air besar yang sulit atau pola
buang air besar yang salah (lebih banyak memakai jamban yang duduk,
air dan kurang makan makanan berserat (sayur dan buah), dan Aktivitas
lxxv
yang berlebihan (Simadibrata, 2014).
2. Diagnosa keperawatan
keperawatan.
di sayat sayat pisau bagian anus skala nyeri 8 di rasakan terus menerus,
2015).
lxxvi
terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma,
pada saat pengkajian intervensi data, dan hasil analisa data serta data
3. Intervensi keperawatan
2015).
untuk mengurangi nyeri dan lakukan secara berulang apa bila nyeri
lxxvii
4. Implementasi keperawatan
2018).
lxxviii
5. Evaluasi keperawatan
penurunan skala nyeri dari hari pertama skala nyeri 8 menjadi skala
nyeri .
lxxix
BAB V
A. Kesimpulan
penelitian 1 insial Tn.M dan subjek penelitian 2 inisial Tn.M dengan latihan
daerah lahat tahun 2019 yang telah di lakukan selama 3 x 24 jam., maka
berikut :
lxxx
2. Melakukan terapeutik latihan pernapasan dengan melakukan teknik
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, di harapkan saran ini
lxxxi
pernapasan pada pasien pascabedah hemoroid.
masalah nyeri.
5. Bagi pembaca
penurunan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
lxxxii
AIPVIKI. (2017). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pendidikan Diplom III
Keperawatan Indonesia. Jakarta : Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi
Keperawatan Indonesia
Ariyanto, Danu. (2018). Kudus: Jurnal Tindakan keperawatan Relaksasi Napas
Dalam.(15maret).
(https://www.scribd.com/document/388566180/Jurnal-Tindakan
Keperawatan-Relaksasi-Napas-Dalam)
Doenges, Marilynn E. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman Untuk
Perencanaan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Fitri, Selly Karina. (2017), Penilaian Nyeri PQRST(1).
Https://id.scribd.com/document/344686629/penilaian-Nyeri-Pqrst.
(diakses 15 mei 2019).
Handaya, Adeodatus Yuda. (2017). Deteksi Dini Dan Atasi 31 Penyakit Saluran
Cerna (digestif). Yogyakarta: Rapha Publishing.
Hijrayanti, Aulia. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Tn”l” Dengan Diagnosa
Post Op Hemoroid di Ruangan Bedah Rumah Sakit Daerah Lahat.
Karya Tulis Ilmiah. Akademi Keperawatan Pemkab Lahat.
Jitowiyono, Sugeng & Kristiyanasari, Weni. (2012). Asuhan Keperawatan Post
Operasi. Cetakan Kedua,Yogyakarta: Huha Medika.
Kristanti, Natalia. (2017). Upaya Penurunan Nyeri Pada Klien Post
Hemoroidektomi. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mardalena, Ida. (2018). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic Noc Jilit 1, Cetakan
Pertama, Jogjakarta: Mediaction.
PPNI, Tim Pokja SDKI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Cetakan Pertama, Jakarta
Selatan: Dewan Pengurusan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SDKI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Cetakan Kedua, Jakarta
Selatan: Dewan Pengurusan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Riyadi, Sujono & Harmoko H. (2016). Standar Operating Procedure Dalam
Praktek Klinik Keperawatan Dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simadribrata, Marcellus. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Jilit 2.
Cetakan Pertama, Jakarta Pusat: Internal Publishing.
Smeltzer, Suzanne C & Bare Brenda G. (2002). Buku Ajaran Keperawatan
Medikal-Bedah. Edisi 8 vol 2. Cetakan Pertama. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Sudarsono, Danar Fahmi. (2015). Diagnosa Dan Penanganan Hemoroid. Jurnal
Majority Volume 4, Nomor 6 Halaman 31.
Supripjono, Moch Agus. (2009). Hemorrhoid. Jurnal Sultan Agung Volume
XLIV, No 118 Halaman 23.
lxxxiii
lxxxiv
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN LAHAT
Jl. Srikaton No.81 Lk. III Pagar Agung Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Telepon.(0731)
324257 Faximile 321654
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan
oleh Dia Trisna dengan judul Pemberian Latihan Pernapasan Pada Pasien Pascabedah
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada pasien ini secara sukarela tanpa
paksaan. Bila selama penelitian saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat
Lahat, 2019
Persetujuan
............................... ................................
Peneliti
Dia trisna
lxxxv
Standar Operasional
perlahan.
Tujuan menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan.
Kebijakan Pasien dengan nyeri hemoroid
Petugas Perawat
Peralatan
Prosedur A. Tahap prainteraksi
2) Mencuci tangan
3) Meyiapkan alat.
B. Tahap orientasi
lxxxvi
2) Validasi kondisi pasien
dan keluarga
C. Tahap kerja
jelas
beban fisik
udara
nikmatnya rasanya.
( 1-2 menit)
lxxxvii
6) Instruksikan pasien untuk bernapas
keseluruh tubuh.
D. Tahap terminasi
selanjutnya
4) Cuci tangan
lxxxviii
5) Dokumentasi hasil (Ariyanto, 2018).
lxxxix
SATUAN ACARAH PENYULUHAN ( SAP)
Cabang ilmu : Keperawatan Medikal Bedah
Topik : Latihan Pernapasan pada Pasien Pascabedah Hemoroid
dengan Masalah Nyeri.
Tanggal : Juni, 2019.
Waktu : 25 Menit
Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah Lahat
Sasaran : pasien pascabedah hemoroid
Metode : ceramah, tanya jawab.
Media : Leaf Leat
Materi : Terlampir
Pemateri : Dia Trisna
Tujuan umum
Mampu melakukan latihan pernapasan upaya penurunan nyeri pada pasien
pascabedah hemoroid di zaal bedah RSUD lahat.
Tujuan khusus
pascabedah hemoroid.
Kegiatan Penyuluhan
xc
2 Penyajian 1. Mendefinisikan penyakit hemoroid 15 menit
hemoroid.
hemoroid.
pascabedah hemoroid.
f) Mampu melakukan teknik latihan pernapasan atau relaksasi napas dalam untuk
Materi Penyuluhan
xci
9. Definisi
10. Etiologi
p. Faktor mengedan pada buang air besar yang sulit atau pola buang air besar
yang salah (lebih banyak memakai jamban yang duduk, terlalu lama duduk di
abdomen dll).
hormonal).
s. Usia tua, Konstipasi kronik atau sembelit, Diare kronik atau diare akut yang
berlebih.
t. Hubungan seks peranal, Kurang minum air dan kurang makan makanan
u. Kurang olah raga atau imobilisasi, Obesitas, Batuk berat, Diet pedas, Asupan
e) perdarahan
berwarna merah segar setelah buang air besar (BAB) keluarnya darah ini
biasanya tanpa di sertai nyeri dan gatal di anus. Pendarahaan dapaat juga
xcii
timbul di luar waktu BAB, misalnya penderita lanjut usia.
f)benjolan
benjolan muncul pada anus, benjolan ini dapat menciut atau teruduksi spontan
atau manual
rasa nyeri dan tidak nyaman akan timbul jika ada komplikasi thrombosis atau
sumbatan komponen darah di bawah anus, benjolan keluar anus, polip rektum
menunjukan tanda pengeluaran cairan dari selaput linder anus dan di sertai
menjadi basah. Rasa basah dan gatal tersebut mungkin dapat menyebabkan
pembengkakkan kulit
12. Komplikasi
Apa bila hemoroid tidak segera ditangani akan menimbulkan komplikasi yaitu
rektal akan menimbulkan nyeri, dengan melakukan Latihan pernapasan adalah latihan
perkembangan paru, menguatkan otot-otot napas, dan meningkatkan relaksasi dan rasa
ketegangan otot yang menunjang nyeri dari beberapa penelitian, bagaimana pun
telah menunjukan bahwa relaksasi efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi
xciii
(Smeltzer & Bare, 2012).
j. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag kurang
jelas.
l. Instruksikan pasien untuk tarik napas dalam sehingga rongga paru berisi
udara.
rasanya.
n. Instruksikan pasien untuk bernapas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit).
secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki,
tubuh.
p. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan
rasakan kehangatanya.
q. Instruksiakan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri
kembali lagi.
xciv
xcv