OLEH :
WA ODE ZAMNI
NIM. 14401 2017 00082 5
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benarbenar hasil karya tulis sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
WA ODE ZAMNI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
1. Nama lengkap : Wa ode zamni
: Ereka, 15- 05-
2. Tempat/ Tanggal Lahir
1976
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Buton/Indonesia
6. Alamat : Langke
2. Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama Negeri 1 Kulisusu Tamat Tahun 1993
Kehidupan memang tidak akan seutuhnya sempurna, tapi sikap baik anda bisa
Terkadang usaha yang dilakukan menjadi sia-sia.jangan lupa bahwa usaha tanpa doa
bagaikan rumah tanpa pondasi.Bukan kah berdoa sambil berusaha adalah kunci
keberhasilan..
ABSTRAK
Wa ode zamni (14401 2017 00082 5) Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.H
Dengan Penyakit Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kulisusu.Di
bimbing oleh bapak Abdul Syukur Bau,S.Kep.,Ns.,MM.(xiv + 87 halaman +3
gambar + 7 tabel + 12 lampiran ) tuberculosis paru adalah penyakit infeksi
menahun menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis). Kuman tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui
udara (pernapasan) ke dalam paru-paru, kemudian menyebar dari paru-paru ke
organ tubuh yang lain melalui peredaran darah, yaitu : kelenjar limfe, saluran
pernafasan atau penyebaran langsung ke organ tubuh lain.Studi kasus ini
bertujuan untuk menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang komprehensif pada keluarga Tn.H dengan
anggota keluarga yang mengalami tuberculosis paru.Studi kasus ini dilakukan
pada tanggal 07 s/d 16 mei 2018.partisipasi merupakan keluarga inti ( nuclear
family)dengan anggota keluarga sebanyak 3 orang dimana Tn.H sebagai kepala
keluarga.Hasil studi kasus di dapatkan 2 diagnosa yaitu tidak efektifnya bersihan
jalan nafas dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit keluaga.dari hasil
evaluasi keperawatan yang dilakukan keluarga dapat mengenal masalah
tuberculosis paru,keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi tuberculosis paru,keluarga dapat merawat anggota keluarga sakit
dengan tuberculosis paru,keluarga dapat memodifikasi lingkungan dan keluarga
dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan.Kesimpulan : Pada pengkajian dan
analisa data telah ditentukan masalah kesehatan keluarga dengan tuberculosis
paru, Setelah dilaksanakan intervensi keperawatan Tn.H dan keluarga mengerti
tentang penyakit tuberculosis paru,gejala penyakit tuberculosis paru dalam konsep
dasar tidak jauh beda dengan tinjauan hanya gejala demam dan sesak yang tidak
muncul pada klien tersebut. Saran : Bagi puskesmas di harapkan puskesmas
dapat terus memberikan bimbingan kesehatan khususnya kepada keluarga agar
lebih paham tentang penyakit tuberculosis, diharapkan pada keluarga untuk
melakukan pencegahan penularan serta perawatan untuk tuberculosis
paru,diharapkan pada keluarga agar segera membuat spal,menjaga kebersihan
rumah dan tempat sampah.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
saya yang telah memberikan doa, motivasi, dukungan baik moril maupun materi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
banyak terdapat kesalahan didalamnya.Oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis sebagai suatu masukan untuk
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak sekali kendala dan
hambatan yang penulis dapatkan namun atas bimbingan dan arahan serta motivasi
dari berbagai pihak secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
kasih yang tulus dan ikhlas kepada Pembimbing saya Bapak Abdul Syukur
4. Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan keperawatan serta seluruh
staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik yang diberikan selama
keterbatasan sehingga jauh dari kesempurnaan. Namun demikian dengan penuh harapan
dan do’a semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Amin.
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.........................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................v
MOTTO..................................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 6
C. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 6
D. Metode dan Tehnik Penelitian....................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Keluarga...........................................................................10
B. Tinjauan Teori Pengkajian Keperawatan Keluarga ..................................16
C. Tinjauan Teori Tuberculosis................................................................... 27
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian.................................................................................................58
B. Analisa Data..............................................................................................69
C. Rencana tindakan keperawatan.................................................................71
D. Implementasi dan evaluasi keperawatan...................................................76
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran pengkajian................................................................................83
B. Gambaran diagnosa keperawatan..............................................................83
Pathway............................................................................................................................ 39
Genogram......................................................................................................................... 58
Denah rumah.................................................................................................................... 61
DAFTAR TABEL
Intervensi ......................................................................................................................... 46
Pemeriksaan Fisik............................................................................................................ 66
Analisa Data..................................................................................................................... 69
Lampiran 8
: Data Pengkajian Keluarga Terutama Tn.H Dengan Tuberculosis
Paru
A. Latar Belakang
Penyakit ini dapat menular melalui udara dari orang yang terinfeksi ke orang
lain, salah satunya melalui batuk. Menurut laporan World Health Organization,
baru pada tahun 2014, terdapat 58% berada di daerah Asia Tenggara dan Pasifi
k Barat. Lebih dari separuh kasus tuberculosis di dunia (54%) terjadi di China,
India, Indonesia, Nigeria dan Pakistan. Di antara kasus baru, diperkirakan 3,3%
paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama
N,R,2015)
menyebar secara luas dan cepat. MDGs memberikan komitmen secara global
pada pengendalian penyakit HIV/AIDS, malaria dan tuberculosis (Depkes RI
kuman tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain.
Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis paru BTA (+) yang dapat
mellitus , kontak langsung dengan penderita tuberculosis paru, gizi yang buruk
masih cukup baik karena sudah di atas target minimal nasional yang
ditetapkan sebesar 65%. Sedangkan pada tahun 2016 capaian rata-rata dari
dalam dua tahun terakhir, secara umum hasil tersebut masih cukup baik karena
masih berada di atas target minimal nasional yang ditetapkan sebesar 65%.
Sedangkan pada tahun 2017 hasil cakupan penemuan kasus capaian rata-rata
dari kabupaten/kota mengalami penurunan yakni sebesar 60,59%. (Profil
dari keterlibatan keluarga sebagai orang yang terdekat dengan pasien terutama
Fungsi keluarga dalam upaya kesehatan terdiri dari dua aspek yaitu
R, 2016).
tugas dan fungsi yaitu mengenal masalah kesehatan dan merawat anggota
sama merawat anggota keluarga yang sakit. Jadi peran keluarga sangat
tuberculosis paru tidak terlepas dari keterlibatan keluarga sebagai orang yang
Leo, R, 2016).
paru, orang yang tinggal dirumah dengan ventilasi yang tidak memenuhi syarat
memiliki risiko 6,43 kali lebih besar terkena tuberculosis paru dibandingkan
dengan orang yang tinggal di rumah dengan ventilasi yang memenuhi syarat
Buton Utara pada tahun 2015 jumlah suspek sebanyak 44 orang, BTA positif
tahun 2016 jumlah suspek sebanyak 65 orang, BTA positif sebanyak 9 orang
dan terus meningkat pada tahun 2017 jumlah suspek sebanyak 75 orang, BTA
Kulisusu, 2017).
penyakit tuberculosis paru baik dengan cara pendidikan kesehatan kepada klien
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran asuhan keperawatan pada Tn “H” dengan
2. Tujuan Khusus
tuberculosis paru
tuberculosis paru
tuberculosis paru
C. Manfaat penulisan
ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara penulis dalam
c. Bagi keluarga
Dapat menjadi bahan masukan bagi keluarga untuk dapat menjaga
paru.
1) Observasi
2) Wawancara
Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga dengan
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi dokumentasi
5) Metode diskusi
3. Tehnik penulisan disusun sistematis yang terdiri dari lima bab yaitu :
BAB 1 : Latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
metode dan tehnik penulisan.
evaluasi.
BAB III : Tinjaun kasus yang memnuat tentang pengamatan
kasus yang meliputi pengkajian , analisa data, diagosa
keperawatan, perencanaan, implementi dan evaluasi.
BAB IV
: Pembahasan kasus yaitu membandingkan antara teori
dengan kasus nyata.
1. Definisi keluarga
Kholifah, 2016)
2. Tipe keluarga
1) The Nuclear Family ( keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas
suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
2) The dyad family ( keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri dari
3) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan
4) Single adult,yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang
dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak
pedesaan.
keluarga ini tidak lazim ada di indonesia, terdiri atas beberapa tipe
sebagai berikut.
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
keluarga/ saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
3. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
respon terhadap situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami.
Sosialisasi merupakan proses perkembangan atau perubahan yang
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
gangguan kesehatan
2) Mensosialisasikan anak
keluarga.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
3. Membantuk ornag tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau
istri
1. Definisi
secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan
data tentang kondisi atau situasi klien sebelumnya dan saat ini, sehingga
a. Lengkap
Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperwatan
klien dan keluarga. Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu
b. Akurat
c. Relevan
Data yang dikumpulkan harus relevan dengan kondisi klien dan keluarga.
4. Sumber data
langsung dari klien dan keluarga, yang dapat memberikan informasi yang
terdekat dari klien (keluarga), seperti orang tua, anda, atau pihak lain
yang mengerti kondisi klien selama sakit. Data sekuder dapat pula di
2) Orang terdekat
3) Catatan klien
5) Konsultasi
8) Perawat lain
a. Wawancara
b. Observasi
c. Konsultasi
e. Pemeriksaan penunjang
NANDA dan ICNP. Modifikasi penulisan kriteria intervensi dan hasil pada
merawat anggota keluarga yang sakit, merawat anggota keluarga yang sakit,
2009)
Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan diagnosis keperawatan
Individu Domain 2 : Kelas 1 : 00002 - Ketidakseimbangan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh -
Nutrisi Ingesti 00001
Ketidakseimbangan nutrisi : lebih
00163 dari kebutuhan tubuh
- Kesiapan untuk meningkatkan
00003 nutrisi
- Risiko ketidakseimbangan nutrisi
00103
: lebih dari kebutuhan tubuh
- Gangguan menelan
- Gangguan memori
00131
1. Definisi
seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran
pernafasan dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit.
Tetapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang
2. Etiologi
yaitu tipe human dan tipe bovin. Basil Tipe bovin berada dalam susu sapi
jong).
tuberkulosis adalah :
pada punggung)
dari perut
melakukan tarik nafas, tahan nafas dan terakhir batukkan dengan kuat
3. Anatomi fisiologi
oleh struktur tulang selangka.Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu
skat yang disebut diagfragma.Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram,
dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh besar serta
sendiri. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga
pu-paru kembang kempis, dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri
atas tiga geambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir
paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus
mempunyai 10 segmen yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan
segmen yaitu 5 buah segmen pada superior, 2 buah segmen pada lobus
medial, dan 3 buah segmen pada lobus inverior. Tiap-tiap segmen terbagi
satu dan lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah
getah bening dan syaraf dalam pada tiap-tiap lobulus terdapat sebuah
terdiri ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas
kurang lebih 700 juta buah. Ukurannya berfariasi, tergantung pada lokasi
alveolus akan semakin besar. Ada 2 tipe sel alveolus Tipe satu berukuran
udara. Sedangkan tipe 2, yaitu pneumosit glanular, tidak ikut serta dalam
4. Patofisiologi
ketika pasien batuk, bersin, tertawa. droplet nuclei ini mengandung basil
jaringan jaringan fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut
penyakit aktif karena gangguan atau respon yang inadekuat dari respon
system imun. Penyakit dapat juga aktif dengan infeksi ulang dan aktivasi
lebih lanjut.
5. Manifestasi klinik
3. Malaise,keringat malam
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
3) Laju Endap Darah (LED) meningkat terutama pada fase akut, tetapi
b. Pemeriksaan radiologi
4) Adanya kalsifikasi
d. Uji tuberkulin Sangat penting bagi diagnosis tersebut pada anak. Hal
7. Komplikasi
jalan nafas.
paru.
8. Penatalaksanaan
Menurut Zain (2001) membagi penatalaksanaan tuberkulosis paru
finding).
c. Vaksinasi BCG
yang berumur kurang dari 15 tahun sampai 80%, akan tetapi dapat
yakni:
1) Pada etnis kulit putih dan bangsa Asia dengan tes Heaf positif dan
kemungkinan terkena.
4) Bila tes tuberkulin negatif maka harus dilakukan tes ulang setelah 8
utama ialah bayi yang menyusu pada ibu dengan BTA positif,
berikut:
tuberculosis,
yang menular,
(OAT)
Isoniazid (INH).
dan Isoniazid.
b) Intraseluler, untuk slowly growing bacilli digunakan Rifampisin
Pirazinamid (Z).
paru.
tersebut.
9. Pathway
KELUAR DARI
TRACHEOBIONCHIAL DIBERSIHKAN MENETAP DI
BERSAMA SEKRET OLEH MAGROFAG JARINGAN PARU
TERJADI PROSES
SEMBUH TANPA PERADANGAN
PENGOBATAN
MEMPENGARUHI SARANG
HIPOT HALAMUS PRIMER/AFEK
PRIMER (FOKUS
GHON)
HIPERTERMI
GANGGUAN
DROPLET INFECTION BATUK BERAT PERTUKARAN
GAS
TERHIRUP ORANG
DISTENSI ABDOMEN
SEHAT
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
KURANG DARI KEBUTUAN TUBUH
1. Pengkajian
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Umur
4) Tempat / tanggal lahir
5) Alamat
6) Pekerjaan
b. Riwayat Kesehatan
1) Kesehatan sekarang
b) Nyeri dada
c) Batuk dan
d) Sputum
2) Kesehatan dahulu:
3) pembedahan
4) Kesehatan keluarga
TB
a) Demam
b) Menggigil
c) Lemah
TB
a) Tentang pekerjaan
keluarganya, serta
a) Gejala :
b) Tanda :
a) Gejala :
b) Tanda :
7) Makanan / cairan
a) Gejala :
3) Penurunan BB
b) tanda :
8) Nyeri / kenyamanan
a) Gejala :
b) Tanda :
a) Gejala :
2) Napas pendek
a) Tanda :
pusttussic)
bercak darah
10) Keamanan
1) Gejala :
2) Tanda :
a) Gejala :
a) Gejala :
1) Riwayat keluarga TB
13) Pertimbangan
a) Rontgen dada
c) Kultur sputum
2. Dignosa keperawatan
curah jantung
c. Hipertermia b.d reaksi inlamasi
H,2015)
3. Intervensi
No Diagnosa keperwatan NOC NIC
suctioning
a. Mendemontrasikan batuk efektif
b) Auskultasi suara nafas
dan suara nafas yang bersih, tidak
sebelum dan sesudah
ada sianosis dan dyspneu
suctioning
( mampu mengeluarkan sputum,
c) Informasikan pada
mampu bernafas dengan mudah,
klien dan keluarga
tidak ada pursed lips )
tentang suctioning
b. Menunjukan jalan nafas yang d) Minta klien
nafas
paten ( klien tidak merasa
dalam sebelum
tercekik, irama nafas, frekuensi
suctioning dilakukan.
pernafasan dalam rentang normal, e) Berikan o2 dengan
untuk memfasilitasi
c. Mampu mengidentifikasi dan
suction nasotrakeal
mencegah faktor yang dapat
f) Gunakan alat
menghambat jalan nafas. yang
tindakan
dikeluarkan dari
nasotrakeal.
i) Ajarkan keluarga
bagaian cara
melakukan suksion.
berikan oksigen
apabila pasien
menunjukkan
mbradikardi,
peningkatan saturasi
02, dll.
Airway managent
perlu
memaksimalkan
ventilasi
c. Indentifikasi pasien
perlunya pemasangan
e. Lakukan fisioterapi
f. Keluarkan sekret
suction
tambahan
mayo
i. Berikan bronkodilator
bila perlu
j. Berikan pelembab
pelembab
k. Atur intake
untuk
cairan mengoptimalkan
keseimbangan
status 02.
pursed lips)
dengan batuk atau
tambahan
mayo
i. Berikan bronkodilator
bila perlu
j. Berikan pelembab
pelembab
k. Atur intake
untuk
cairan mengoptimalkan
keseimbangan
status 02.
Respiratory monitoring
a. Monitor rata-rata,
usaha respirasi
amati kesimetrisan,
penggunaan otot
supraclavicular dan
intercostal
seperti dengkur
bradipena,takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi, cheyne
stokes, biot
e. Catat lokasi trakea
diafragma ( gerakan
paradoksis )
tidak adanyaventilasi
h. Tentukan kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi crakles
nafas utama
output
h. Berikan cairan
intravena
j. Tingkatkan sirkulasi
udara
k. Tingkatkan intake
• Monitor TD,
nadi,
suhu, dan RR
• Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
• Monitor hidrasi
nutrisi kurang dari Nutritional status : food and fluid a. Kaji adanya alergi
makanan
kebutuhan tubuh Intake
Nutritional status : nutrient intake b. Kolaborasi dengan ahli
b.d gizi untuk menentukan
ketidakadekuatan jumlah kalori dan
Weight control
Kriteria hasil :
intake nutrisi, a. Adanya peningkatan berat badan nutrisi yang dibutuhkan
dyspneu
sesuai dengan tujuan pasien.
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan
ahli gizi )
h. Ajarkan pasien
bagaimana membuat
j. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
dibutuhkan.
Nutrition monitoring
normal
b. Monitor adanya
c. Monitor tipe
dan
biasa dilakukan
makan
e. Monitor limgkungan
selama makan
f. Jadwalkan pengobatan
dan perubahan
pigmentasi
i. Monitor kekeringan,
mudah patah
j. Monitor mual
dan
muntah
kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
m. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
n. Monitor kalori
dan
intake nutrisi
hiperemik, hiperteonik
oral.
berwarna magenta,
scarlet.
5 Resiko infeksi b.d Immune status a. Pertahankan
organisme purulen. teknik
Knowledge : infection control
aseptif
Risk control kriteria hasil:
b. Batasi
a. klien bebas dari tanda dan gejala pengunjung
f.
Gunakan kateter
intermiten untuk
menurunkan infeksi
kandung kencing
g. Tingkatkan intake
nutrisi
h. Berikan terapi
infection
protection( proteksi
terhadap
infeksi)
i. Monitor tanda dan
gejala infeksi
isolasi k/p
k. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
m. Dorong masukan
cairan
n. Dorong istirahat
gejala infeksi
pasien neutropenia
setiap 4 jam
BAB III
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama KK : Tn. H
b. Umur : 55 tahun
c. Pekerjaan KK : Petani
d. Pendidikan KK : SMA
e. Agama : Islam
: Kelurahan
f. Alamat lipu
g. Komposisi Anggota Keluarga :
No Nama Jk Um Pddkn Status imunisasi Penyakit/
keluhan
ur BCG DPT POLIO Hepatitis campak
1 Ny.J P 50 SD - - - - - SEHAT
h. Genogram :
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= klien
= tinggal serumah
= meninggal
i. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.H merupakan tipe keluarga inti (nuclear family) yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
j. Suku bangsa
Tn. H dan Ny. J berasal dari buton, bahasa yang digunakan adalah bahasa
k. Agama
Pendapatan Tn.H sebagai petani 750.000 tidak menentu dan Ny.J bekerja
berdahak.
Keluarga dari pihak suami adik dari Tn.H ada riwayat penyakit
tuberculosis paru, sedangkan kedua ornag tuanya tidak ada dan untuk
keluarga dari pihak istri ada riwayat hipertensi dari orang tuanya.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
sendiri luas rumah 8 x 15, memiliki 3 kamar yaitu 1 kamar di sebelah kiri
dan 2 kamar sebelah kanan dan satu kamar mandi umum, penerangan
rumah tangga di buang di belakang rumah,sumber air minum dari air sumur
yang di masak dan kadang dari air galon, lantai rumah menggunakan lantai
b h a ,d,e : kamar
a
b : ruang
g keluarga c :
c e
d
ruang tamu h : wc g: dapur
Tipe tempat tinggal adalah hunian baik dimana depan rumah Tn. H
dengan keluarga paling sering terjadi yaitu sore dan malam hari .biasanya
Komunikasi yang ada di keluarga Tn.H berjalan dengan baik , jika ada
3. Struktur peran
wiraswasta.
anakanaknya.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
tinggalnya.
3. Fungsi reproduksi
dan perempuan.
4. Fungsi ekonomi
tepat
masyarakat
digunakan
putus asa dan tidak pernah melapiaskan ke hal-hal yang merugikan diri
N : 80X/menit N : 91x/menit
massa.
Tidak ada
nyeri tekan,
Tidak teraba
adanya
massa,
Rambut tidak
mudah
tercabut.
simetris kiri simetris kiri simetris kiri dan simetris kiri dan
Warna kulit Warna kulit Warna kulit sama Warna kulit sama
Ekstremita Tidak ada Tidak ada Tidak ada oedema Tidak ada
s atas pada ekstremitas oedema pada
oedema pada oedema pada atas ekstremitas atas
ektremitas atas ekstremitas
atas
B. ANALISA DATA
No Data fokus Etiologi Masalah
1 Ds : .Ketidakmampuan Tidak efektifnya
keluarga merawat
- Keluarga mengatakan anggota keluarga bersihan jalan nafas
yang sakit pada keluarag Ny.J
Tn.H mengeluh batuk khususnya Tn.H
berdahak
- Keluarga dan
Tn.H
benar
- Keluarga mengatakan
proses pengobatan
DO :
pengertian,penyebab, tanda
pencegahan, perawatan
tuberculosis paru
pengobatan
Paru.
DO:
tau cara
2. Keluarga mampu 2. Keluarga mengambil keputusan
batuk efektif memutuskan yang tepat :
dan cara Keluarga bisa
Mejelaskan akibat minum obat
menjelaskan akibat
untuk tidak teratur minum TB paru tidak teratur
obat TB paru. - Batuk darah.
membuang
- Kerusakan jaringan paru.
dahak
- Kebocoran pada paru-paru secara
yang spontan.
5.Keluarga
5.Keluarga mampu memanfaatkanfasilitas
Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Fasilitas pelayanan a.keluaga memanfaatkan fasilitas
kesehatan. kesehatan untuk konsultasi
b.keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan untuk memperoleh obat
TB paru untuk Tn.H agar tidak
putus minum obat.
paru bedari 3
dan sedang
Keluarga dapatmenjelaskan
dalam proses 3. Keluarga mampu Cara penularan TB paru melalui jalan
merawat anggota nafas, makanan, dan minuman,batuk,
pengobatan -
keluarga yang meludah di sembarang tempat.
keluarga
menderita TB paru
bertanya akibat dengan : Pencegahan TB paru yaitu menutup
DO:
Dan cara perawatan TB paru adalah
–Keluarga
beserta Tn.H minum obat secara teratur,istirahat
selalu bertanya cukup, memberi makanan yang bergizi
tentang
penyakitnya
4. Keluarga mampu memodifikasi
4. Keluarga mampu lingkungan
memodifikasi a.keluarga selalu membuka jendela
lingkungan.
agar sianr matahari bisa masuk ke
dalam rumah.
b.menjaga kebersihan rumah.
c.menjemur kasur dan bantal 1
minggu sekali
d.Mempunyai tempat sampah yang
tertutup sehingga tidak
menimbulkan bau.
e.menjaga rumah agar bebas dari
asap rokok.
5. Keluarga mampu 5.Keluarga memanfaatkanfasilitas
memanfaatkanfasilitas
pelayanan kesehatan.
pelayanan kesehatan.
a.keluaga memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk konsultasi
b.keluarga dan Tn.H menggunakan
fasilitas kesehatan untuk
mengambil obat TB paru ketika
obat yang di konsumsi habis.
S :Keluarga
sudah
\ mengetahui
2. Keluarga mengambil keputusan akibat
lanjut
Menjelaskan akibat minum obat TB paru tuberculosis
tidak teratur
- Batuk darah.
- Kerusakan jaringan paru.
- Kebocoran pada paru-paru se-cara paru bila
spontan. tidak
- Mengganggu kerja jantung. diobati
Intervensi
dilanjutka
3. merawat anggota keluarga yang n.
menderita tuberculosis paru
Mejelaskan cara batuk efektif yaitu: S :Keluarga
tertutup) O:Keluarga
dan Tn.H
- Meminta pasien merasakan
dapat
mengembangnya perut ( cegah
memperaga
lengkung pada punggung)
kan batuk
efektif dan
- Meminta pasien menahan nafas 3
hitungan
cara
membuang
dahak yang
- Meminta pasien menghembuskan benar
nafas perlahan dalam 3 hitungan A : Masalah
( lewat mulut, bibir seperti meniup
) teratasi
- Meminta pasien merasakan P : Intervensi
mengempisnya abdomen dan kontraksi dilanjutka
dari perut n.
- Memasang tempat dahak di pangkuan
pasien
- Meminta pasien untuk melakukan
nafas dalam 2 kali, yang ke -3 :
melakukan tarik nafas, tahan nafas dan
terakhir batukkan dengan kuat
- Menampung dahak ke tempat yang
telah disediakan
Menjelaskan cara Cara membuang daha k
yang benar :
- Siapkan tempat pembuangan dahak
yang berisi cairan desinfektan (
sabun, detergen, air bayclin,atau
pasir
- Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
- Buang dahak ke temapt tersebut
- Bersihkan kaleng setiap 2 atau 3 hari
sekali
- Buang isi kaleng bila berisi pasir:
kubur di bawah tanah
- Bila berisi udara desinfektan : buang
di dalam toilet,siram
- Bersihkan kaleng dengan sabun.
Intervensi
dilanjutka
n.
5. Keluarga memanfaatkan fasilitas S :Keluarga
pelayanan kesehatan. sudah
a. keluaga memanfaatkan fasilitas memanfaat
kesehatan untuk konsultasi kan
b. keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk memperoleh obat kesehatan
TB paru untuk Tn.H agar tidak
putus minum obat. O:Keluarga dan
Tn.H dapat
memanfaat
kan
pelayanan
kesehatan
A : masalah
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutka
n.
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang kesenjangan teori dan tindakan proses asuhan
penyakit yang di derita sehingga hanya membeli obat di apotik terdekat, dan
ketika penyakitnya belum kunjung sembuh Tn.H dan keluarga baru berinisiatif
dapatkan 2 diagnosa
a. tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada keluarga Ny. J khususnya Tn.H
maka dari itu Tn.H diajarkan cara batuk efektif untuk penderita tuberculosis
paru :
pada punggung)
perut
melakukan tarik nafas, tahan nafas dan terakhir batukkan dengan kuat
2. Batuk : terjadi karena adanya iritasi pada bronchus, batuk ini terjadi
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
c. Penyebab TB
1) Batuk darah.
dalam rumah.
bau.
D. Gambaran implementasi
fasilitas kesehatan.
a. tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada keluarga Ny.J khususnya Tn.H.
yaitu dapat memahani cara yang tepat untuk mengatasi batuk untuk
penderita tb paru.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2.Gejala penyakit tuberculosis paru dalam konsep dasar tidak jauh beda
dengan tinjauan hanya gejala demam dan sesak yang tidak muncul pada
klien tersebut.
B. Saran
1. Bagi puskesmas di harapkan puskesmas dapat terus memberikan
penyakit tuberculosis
DAFTAR PUSTAKA
Leo, R.,& Dwi, U, M.,(2016). Gambaran pengetahun keluarga klien tentang TB paru di
poli paru RSUD koja jakarta utara. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya
Jaya,volume 2(no.2).42-45.
pernafasan.jakarta:salemba medika.
Imroatun, J.(2016) Karya tulis ilmiah asuhan keperawatan tuberkulosis pada Tn. S di
ruang teratai RSUD kabupaten pekalongan.
Suzanne c. Smeltzer & Brenda G. Bare. (2002).keperawatan medikal bedah brunner &
suddarth edisi 8. Volume 1( pp 584). jakarta:buku kedokteran EGC.
Lampiran : 6
Nama saya, Wa ode zamni mahasiswa RPL Program D-III Keperawatan Poltekkes
Kulisusu”.
Untuk itu kami mohon partisipasi keluarga terutama penderita tb paru dalam
kegiatan studi kasus dimana dilakukan pengkajian. Semua data yang dikumpulkan akan
dirahasiakan dan tanpa nama. Datanya disajikan untuk kepentingan perkembangan ilmu
pendidikan kesehatan(keperawatan)
Partisipasi keluarga terutama penderita tb paru adalah secara sukarela, tanpa adanya
yang disediakan.
Lampiran : 7
Setelah membaca maksud dan tujuan penelitian ini maka dengan penuh kesadaran
dan tanpa paksaan, saya bersedia untuk ikut berpartisipasi sebagai responden pada
penelitian yang dilakukan oleh Wa ode zamni Mahasiswa RPL Program Studi D-III
Tanda tangan saya di bawah ini, sebagai bukti kesediaan saya menjadi responden
penelitian.
TUBERCULOSIS PARU
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan dapat
c. Menjelaskan cara batuk efektif, cara buang dahak yang benar ,cara penularan, cara
C. Media
Leaflet
D. Metode
2. Tanya jawab
F. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi struktur
ditentukan
• Anggota keluarga terutama Tn.H antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang
tidak diketahuinya
3. Mahasiswa
4. Evaluasi Hasil
Lampiran : 11
pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis
menular. Organ tubuh yang paling sering terkena adalah paru, lebih dikenal dengan istilah
TBC Paru.
Tanda dan gejala TB Paru
• Demam (40-41˚C) , hilang timbul
• Batuk : terjadi karena adanya iritasi pada bronchus, batuk ini terjadi untuk
membuang/mengeluarkan produksi radang yang dimulai dari batuk kering sampai
dengan batuk purulen (menghasilkan sputum).
• Sesak nafas
• Nyeri dada
• Malaise : nafsu makan menurun, berat badan menurun, sakit kepala, nyeri otot, dan
keringat malam. akibat lanjut bila TB paru tidak diobati secara teratur yaitu :
- Batuk darah.
- Kerusakan jaringan paru.
- Kebocoran pada paru-paru se-cara spontan.
- Mengganggu kerja jantung.
- Dapat menyebabkan kematian
Cara penularan TB paru melalui jalan nafas, makanan, dan minuman,batuk, meludah di
sembarang tempat.
pencegahan TB paru yaitu menutup mulut kalau batuk dan bersin, membuang ludah pada
tempat khusus, memisahkan alat makan, dan keluarga dengan penderita.
cara perawatan TB paru adalah minum obat secara teratur, istirahat cukup, memberi
makanan yang bergizi
- Membuka jendela agar sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah.
Foto dokumentasi