Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Nn.

L DENGAN VERTIGO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR RASA


NYAMAN NYERI DI RUANG ANGGREK
RSUD KOTA KENDARI

NINING SUSILAWATI
P00320018074

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN


TAHUN 2021
Vertigo merupakan suatu istilah yang berasal dari Bahasa
01 latin vertere yang berarti memutar. Vertigo seringkali
Latar Be- dinyatakan sebagai rasa pusing, sempoyongan, rasa
melayang, badan atau dunia sekelilingnya berputar- putar
lakang (Pulungan, 2018). Vertigo biasanya berupa sensasi
berputar yang akan meningkat dengan perubahan posisi
kepala

(WHO,2016)

(KEMENTRIAN KESEHATAN
RI, 2017)

(RSU KOTA KENDARI,


2021)
02 Rumusan 03 Tujuan
Masalah Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakang
2. Tujuan Khusus
masalah tersebut maka rumusan
masalah dalam penelitian adalah
“Bagaimana penerapan Asuhan
Keperawatan Pada Nn L dengan
Vertigo Pemenuhan Kebutuhan
Rasa Nyaman Nyeri di Ruang
Anggrek RSUD Kota Kendari”.
Manfaat
04 Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pengembangan ilmu dan
Teknologi Keperawatan
3. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA

01 02 03

Tinjauan Dasar Vertigo Tinjauan Nyeri Analisis Tindakan


Nyeri merupakan kondisi Keperawatan : Penerapan
Vertigo sesuai dengan akar
katanya, dari Bahasa Yunani vetere, seperti perasaan yang tidak Penatalaksanaan Terapi
yang berarti berputar, vertigo menyenangkan, yang Distraksi
mengacu pada adanya sensasi di bersifat subjektif. Nyeri pada
mana penderitanya merasa setiap orang berbeda dalam
bergerak atau berputar, puyeng, hal skala ataupun
atau merasa seolah-olah benda- tingkatannya, dan hanya
benda di sekitar penderita bergerak penderita tersebut yang
atau berputar. Biasanya disertai dapat menjelaskan atau
dengan mual dan kehilangan mengevaluasi rasa nyeri
keseimbangan. Vertigo dapat yang di alaminya
berlangsung hanya beberapa saat
atau bias berlanjut sampai
beberapa jam bahkan beberapa
Rancangan Studi
METODE PENELITIAN
Kasus  Fokus Studi Kasus
 Subyek Studi Kasus
Penelitian ini Asuhan keperawatan pada klien Nn.L
Untuk subyek studi kasus ini
merupakan penelitian tidak di kenal dengan istilah dengan Vertigo dalam pemenuhan
studi kasus deskriptif. populasi dan sampel, namun kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri di
Studi kasus deskriptif lebih mengarah kepada istilah Ruang Anggrek RSUD kota kendari.
adalah untuk  studi kasus. Oleh karena itu,
mendeskripsikan yang menjadi subyeknya
secara sistematis dan adalah satu klien yaitu Nn.L
dengan Vertigo dalam
akurat suatu situasi
pemenuhan kebutuhan
individu yang bersifat kenyamanan di Ruang Anggrek
aktual. RSUD KOTA KENDARI.

Definisi Operasional  Metode Pengumpulan data


1. Kebutuhan kenyamanan 1.Data Primer
2. Distraksi 2.Data Skunder
3. Vertigo  Analisis dan penyajian
4. Kenyamanan  Tempat dan Waktu penelitian Data
5. Dasar Asuhan Keperawatan  Etika Penelitian
1. Informd consent
1. Tempat yang digunakan dalam 2. Anonymit
penelitian studi kasus ini adalah di 3. Confidentiality
Ruang Anggrek RSUD KOTA KENDARI.
2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 4. Baneficience
februari sampai 27 februari 2021.
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

1. Pengkajian
Riwayat Kesehatan
a.Identias klien Keluhan Utama : klien mengatakan nyeri kepala
Nama : Nn. L P : klien mengatakan nyeri terjadi tiba-tiba
Umur : 32 Tahun Q : klien mengatakan seperti tertusuk
R : daerah depan sampai belakang kepala
Jenis kelamin : Perempuan S : skala 6 (tingkat sedang)
Agama : Islam T : terjadi tiba-tiba
Alamat : Anduonohu  Riwayat Kesehatan Sekarang : Nn. L masuk RSU Kota
Kendari pada tanggal 16 februari 2021 sekitar jam 10.25
Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia WITA. Sebelum di bawa ke RSU Kota Kendari, Nn.L sejak 5
Pendidikan : SMA hari yang lalu mengeluh nyeri kepala dan sempat jatuh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga kemudian Nn.L memeriksa ke RSU Kota Kendari. Saat dikaji
perawat IGD tekanan darah 110/90 mmHg, pernapasan
Tanggal Masuk : 16 februari 2021 20x/menit, nadi 80x/menit dan suhu 36,5°C.
Tanggal Pengkajian : 16 februari 2021  Riwayat Kesehatan Dahulu : Pada pengkajian riwayat
No Registrasi : 220420 kesehatan masa lalu klien mengatakan pernah di rawat di
Rumah sakit dengan penyakit epilepsi sekitar 2 tahun lalu.
Diagnosa Medis : Vertigo Klien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan, makanan,
dan minuman. Klien mengatakan tidak ada kebiasaan
merokok, minum alcohol, minum kopi, dan minum obat-
obatan.
 Riwayat Kesehatan Keluarga : klien mengatakan tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit serupa.
No DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Ketidakcocokan informasi aferen kepusat Nyeri Akut


 klien mengatakan nyeri kepala
 klien mengatakan pusing
kesadaran
 klien mengatakan mual  
 klien mengatakan muntah
 P: klien mengatakan nyeri Gangguan aliran darah ke otak
secara tiba-tiba
 Q: klien mengatakan kualitas  
nyeri tertusuk
 R :depan dan belakang kepala Peningkatan tekanan intrakranial
 S : skala 6 (tingkat sedang)
 T : terjadi tiba-tiba
 
    
DO: Nyeri kepala
 nampak klien pucat   
 nampak klien meringis
memegang kepalanya
 nampak klien lemah Agen pencedera fisiologis mis, iskemia
 TTV : TD 110/90 mmHg, N  
80x/m, S 36,5°C, RR 20x/m
 
Nyeri akut
PERENCANAAN KEPERAWATAN

LUARAN KEPERAWATAN
(SLKI)
INTERVENSI
Setelah dilakukan tindakan KEPERAWATAN
keperawatan selama 3x24 (SIKI)
jam maka tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI
 DIAGNOSA KEPERAWATAN :
menurun dengan kriteria TINDAKAN :
hasil:
Nyeri akut berhubungan  Keluhan nyeri dari
dengan agen pencedera 1. Observasi
meningkat menjadi
fisiologis 2. Terapeutik
menurun.
 Keluhan pusing dari 3. Edukasi
meningkat menjadi 4. Kolaborasi
menurun
 Muntah dari meningkat
menjadi menurun
 Mual dari meningkat
menjadi menurun
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada tanggal 16 februari 2021


 Evaluasi formatif
klien menggatakan nyeri di daerah kepala, klien mengatakan terasa tertusuk, klien mengatakan nyeri terus-
menerus, terjadi tiba-tiba., klien mengatakan nyeri berada pada skala 6 (sedang), klien mengatakan mual akibat
pusing dan nyeri, klien mengatakan penyebab muntah akibat pusing dan nyeri, klien dan keluarga belum
mengetahui tujuan teknik distraksi dan aromaterapi minyak kayu putih, klien mampu mengikuti teknik distraksi dan
aromaterapi minyak kayu putih, infus Ringer Laktat 20 tetes per menit, injeksi ranitidin 1 mg satu ampul 6-8 jam
intravena, betahistin 6 mg 3x2 tablet per oral.
 evaluasi sumatif
 DS :
Klien mengatakan nyeri kepala
Klien mengatakan pusing
Klien mengatakan mual
Klien mengatakan muntah
 DO :
Nampak klien pucat
Nampak klien meringgis memegang kepalanya
Nampak klien lemah
Ttv
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 di lanjutkan
LANJUTAN……….

Pada tanggal 17 februari 2021


 Evaluasi formatif
. klien menggatakan nyeri di daerah kepala mulai berkurang,klien mengatakan terasa tertusuk mulai berkurang, klien
mengatakan nyeri nya sudah mulai membaik, nyeri sudah mulai berkurang, klien mengatakan nyeri berada pada skala
4 (sedang), klien mengatakan mual berkurang seiring berkurangnya nyeri, klien mengatakan penyebab muntah akibat
nyeri kepala tetapi sudah tidak muntah lagiI, klien dan keluarga masi memerlukan bantuan perawat untuk menjelaskan
ulang tujuan teknik distraksi dan aromaterapi minyak kayu putih, klien mengikuti instruksi perawat, pemeberian terapi
infus Ringer Laktat 20 tetes per menit, injeksi ranitidin 1 mg satu ampul 6-8 jam intravena, betahistin 6 mg 3x2 tablet
per oral.
 evaluasi sumatif
 DS :
Klien mengatakan nyeri kepala sedikit berkurang
Klien mengatakan pusing mulai berangsur-angsur berkurang
Klien mengatakan tidak mual lagi seiring berkurangnya nyeri
Klien mengatakan tidak muntah lagi
 DO :
Nampak klien pucat berkurang
Nampak klien meringgis tetapi tidak memegang kepalanya lagi
Nampak klien lemah
Ttv
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 di lanjutkan
LANJUTAN……..

Pada tanggal 18 februari 2021


 Evaluasi formatif
klien menggatakan tidak nyeri lagi,klien mengatakan tidak terasa tertusuk lagi,klien mengatakan tidak merasakan nyeri
lagi,klien mengatakan tidak merasakan nyeri lagi, klien mengatakan nyeri berada tidak ada nyeri lagi, klien
mengatakan tidak mual lagi, klien mengatakan penyebab muntah akibat nyeri kepala tetapi sudah tidak muntah lagi ,
klien dan keluarga sudah mulai melakukan teknik distraksi secara mandiri, klien sudah mampu melakukan teknik
distraksi secara mandiri, pemeberian terapi infus Ringer Laktat 20 tetes per menit, injeksi ranitidin 1 mg satu ampul 6-8
jam intravena, betahistin 6 mg 3x2 tablet per oral.
 evaluasi sumatif
 DS :
Klien mengatakan tidak nyeri lagi
Klien mengatakan tidak pusing
Klien mengatakan tidak mual.
Klien mengatakan tidak muntah lagi
 DO :
Nampak klien tidak pucat lagi
Nampak klien tidak meringgis lagi
Nampak sudah sehat tidak lemah lagi
Ttv
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 di hentikan.
KESIMPULAN
1. Pada penerapan asuhan keperawatan pada Nn. L dengan vertigo dalam pemenuhan kebutuhan
kenyamanan nyeri dapat dilakukan berdasarkan pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi yang disusun berdasarkan teori SDKI, SLKI dan SIKI yang dibuat sesuai dengan
kondisi klien.
2. Dari hasil pengkajian Nn. L diketahui klien mengeluh pusing dan nyeri kepala, klien mengatakan
nyeri sejak 5 hari yang lalu , klien mengatakan ketika berjalan harus berpegangan di tembok, klien
mengatakan sempat jatuh akibat nyeri yang dirasakan. Tanda – tanda vital : tekanan darah 110/90
mmHg, nadi 80 x/m, pernafasan 20 x/m, suhu 36,5°C.
3. Diagnosa keperawatan utama pada Nn. L adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis.
4. Perencanaan keperawatan pada Nn.L berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI) yaitu teknik distraksi dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI) nyeri berkurang.
5. Implementasi keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan dilakukan selama
1x24 jam berupa tindakan mengkaji tanda-tanda vital, mengidentifikasi kemampuan mengurangi
nyeri, kemampuan berjalan tanpa berpegangan di tembok, dan membantu pemberian obat
analgetik.
6. Hasil evaluasi pada Nn. L setelah dilakukan implementasi selama 3 hari menunjukan pada hari ke
3 masalah pusing dan nyeri kepala teratasi di tandai dengan klien sudah tidak pusing lagi,klien
mengatakan tidak nyeri kepala lagi, klien mengatakan sudah mampu berjalan tanpa berpegangan
di tembok, klien mengatakan tidak mual lagi, klien mengatakan tidak muntah lagi. Tanda-tanda vital
: 110/90 mmHg, nadi : 80 x/m, suhu : 36,5°C, dan pernapasan : 20 x/m.
7. Setelah dilakukan penerapan teknik distraksi pada Nn.L dengan vertigo selama 3 hari menunjukan
bahwa klien mampu mengatasi nyeri secara efektif.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai