OLEH:
P00320018078
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas dengan judul “asuhan
keperawatan pada pasien anak dengan DBD” dalam waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Dengan
adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan
bisa menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruang lingkup ilmu
keperawatan.
Penulis menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai
hasil yang sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini
dapat membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih
belum diungkapkan dalam membahas asuhan keperawatan pada penyakit DBD.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
1.1 Definisi........................................................................................................................
1.3 Etiologi........................................................................................................................
1.4 Patofsiologi..................................................................................................................
1.5 Klasifikasi....................................................................................................................
1.8 Komplikasi..................................................................................................................
1.10 penatalaksanaan.........................................................................................................
2.1 Pengkajian...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi Demam Berdarah
Demam berdarah Dengue adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
(arthropadborn Virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albipices
dan Aedes Aegypti).
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang diesebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti (betina), terutama menyerengan anak, remaja, dan
dewasa dan seringkali menyebabkan kematian bagi penderita.
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang teradapat pada anak-
anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai
leucopenia, dengan atau tanpa tanda ruam dan limfadenopati.
1.3 Etiologi
1.4 Patofisiologi
Virus akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
pertama-tama terjadi veremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit
kepala, mual nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah
pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti
pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, dan pembesaran limpa.
Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akan menyebabkan
depresi sumsum tulang sehingga akan terjadi trombositopenia yang berlanjut akan
menyebabkan pendarahan kaena gangguan trombosit dan kelainan koagulasi dan
sampai pada pendarahan kelenjar adrenalin .
Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningkatnya permeabilitas
dinding pembuluh darah, menurunya volume plasma. Terjadinya hipotensi,
trombositopenia dan diathasis hemorahagic renjatan pasti terjadi secara akut. Adanya
kebocoran plasma ke darah ekstra vaskuler dibuktikan dengan ditemukan cairan yang
tertimbun dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum, pleura dan pericardium yang
pada otopsi tenyata melebihi cairan yang diberikan melalui infuse.
Jika renjatan atau syok, hipovelmik berlangsung lama akan timbul anoreksia
jaringan metabolic dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.
1.5 Klasifikasi
Kasus DHF ditandai oleh manifestasi klinik, yaitu: demam tinggi dan
mendadak yang dapat mencapai 400C atau lebih dan terkadang disertai dengan kejang,
demam, sakit kepala,anoreksia, mual muntah, epigastrik, discomfort, nyeri perut
kanan atas atau seluruh bagian perut dan pendarahan, terutama pendarahan kulit,
walaupun hanya berupa uji tourniquet positif. Selain itu, pendarahan kulit dapat
terwujud memar atau juga berupa pendarahan spontan mulai dari petekie pada
ektremitas, tubuh, dan muka, sampai epistaksis dan pendarahan gusi. Sementara
pendarahan gastrointestinal masih lebih jarang terjadi dan biasanya hanya terjadi pada
kasus dengan syok yang berkepanjangan atau setelah syok yang tidak dapat teratasi.
Pendarahan lain seperti pendarahan sub konjungtiva terkadang juga ditemukan. Pada
masa konvalisen seringkali ditemukan eritema pada telapak kaki dan hepatomegali.
Hepatomegali biasanya dapat diraba pada permukaan penyakit dan pembesaran hati
ini tidak sejajar dengan beratnya penyakit. Nyeri tekan seringkali ditemukan tanpa
ikters maupun kegagalan pendarahan.
Pengobatan demam berdarah ini bila dalam tahap awal sebelum ketempat pelayanan
kesehatan yaitu dengan banyak minum dan juga minum obat penurun panas. Bila
dilakukan ditempat pelayanan kesehatan baik itu di RS atau di Puskesmas yang ada
rawat inapnya biasanya diberikan pengobatan dengan:
1. Pemberian cairan infuse yang dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan
juga hemokonsentrasi yang berlebihan
2. Pemberian obat yang sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien seperti
antipiretik untuk menurunkan demam (paracetamol)
3. Pemberian garam elektrolit (oralit) bila pasien mengeluh diare
4. Pemberian antibiotic untuk mencegah terjadi infeksi sekunder yang bisa
ditimbulkan oleh demam berdarah
5. Pemberian transfuse trombosit sesuai indikasi bila kadar trombositnya menurun
6. Bedrest total selama perawatan dan fase demam berdarah.
1.8 Komplikasi
Dalam penyakit DHF atau emam berdarah jika tidak segera ditangani akan
menimbulkan komplikasi adalah sebagai berikut :
1. Pendarahan
2. Kegagalan sirkulasi
3. Hepatomegali
4. Efusi pleura
1.9 Pemeriksaan penunjang
1. Darah
a. Trombosit menurun
b. HB meningkat lebih 20%
c. HT meningkat lebih 20%
d. Leukosit menurun pada hari ke-2 dan ke-3
e. Protein dalam darah rendah
f. Ureum PH bisa meningkat
g. NA dan CL rendah
Etiologi
Nyamuk Aedes Aegypti
dengan virus dengue
Mengigit manusia
Terjadi veremia
Suhu
Nyeri Hepatomegali Depresi sumsum
meningkat
otot tulang
Hipertermi
malaise Trombosit
menurun
Keringat Anoreksia
berlebihan Gangguan rasa Trombositopenia
nyaman
Mual, Kekurangan
Dehidrasi muntah volume cairan Pendarahan
tubuh
Syok
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN DBD
(SESUAI SDKI,SLKI,SIKI.)
2.1 Pengkajian
1. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama / Nama Panggilan :An. S
2. Tempat tgl lahir / usia : konawe ,26 maret 2015
3. Jenis kelamin :.perempuan
4. A g a m a :.islam
5. Pendidikan : pelajar
6. Alamat :.konawe
7. Tgl masuk : 4 april 2020
8. Tgl pengkajian : 4 april 2020
9. Diagnosa medik :.DBD
B. Identitas orang tua / wali
1. Ayah / wali
a. N a m a : Tn.. H.
b. U s i a : 40 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan: petanin
e. A g a m a : islam
f. Alamat :.konawe
2. Ibu
a. N a m a : Ny. T
b. U s i a : 38 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan: ibu rumah tangga
e. A g a m a : islam
f. Alamat : konawe
C. Identitas Saudara Kandung
Riwayat Kesehatan
Keluhan Pada Saat Pengkajian : jumat pagi panas, dibawa ke puskesmas dapat
paracetamol. Panas turun. Sabtu malam anak tiba-tiba muntah-muntah air, makan
tidak mau, minum masih mau. sabtu jam 03 pagi keluhan pusing, susah BAB, dibawa
ke UGD.
C. Riwayat Kesehatan Lalu (Khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
1. Prenatal care
a. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu
b. Imunisasi TT : Ya/Tidak *)
2. Natal
a. Jenis persalinan : persalinan normal
b. Penolong persalinan : bidan
3. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan :
tidak ada komplikasi selama persalinan ataupun setelah persalinann
4. Post natal
a. Kondisi bayi : BB 2,2 kg, PB 40 cm APGAR 10
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : tidak ada
(Untuk semua usia)
Klien pernah mengalami penyakit :
pada usia : demam setelah imunisasi
diberikan obat oleh : bidan
Riwayat kecelakaan : tidak ada
Genogram
Keterangan: = Klien
S
= Perempuan
= Laki-laki
= Tinggal bersama
1. Berat badan : 19 kg
2. Tinggi badan : 115 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 6 bln gigi seri tengah bawah
tanggal
Jumlah gigi 2 buah
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 4 Bulan Asi 4 Bulan
B. Cairan
C. Eliminasi (BAB/BAK)
E. olah raga
F. personal hygine
2. Cuci rambut
- Frekuensi 3 kali seminggu Selama sakit klien
tidak pernah
- Cara Dengan shampoo keramas
Tidak ada
3. Gunting kuku 1 kali seminggu Selama sakit klien
- Frekuensi tidak pernah potong
kuku
- cara Potong sendiri Tidak ada
4. Gosok gigi
- Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
- Cara Dilakukan sendiri Dengan sikat gigi +
dengan odol odol
G. aktivitas/ Mobilitas fisik
H. Rekreasi
X. Pemeriksaan Fisik
a. Gigi
- Keadaan gigi : Nampak keadaan gigi baik
- Karang gigi / karies : Nampak tidak ada gigi karies
- Pemakaian gigi palsu :. Nampak tidak ada gigi palsu
b. Gusi
Merah / radang / tidak : tidak meradang
c. Lidah
Kotor / tidak : lidah tidak kotor
d. Bibir
- Clanosis / pucat / tidak :.nampak bibir klien Pucat
- Basah / kering / pecah : nampak bibir klien kering
- Mulut berbau / tidak : mulut klien tidsk berbau
- Kemampuan bicara : Nampak klen berbicara dengan baik
Data lain
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : normal
b. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : Tidak ada nyeri menelan
13. Leher
Inpeksi
Kelenjar thyroid : Membesar / tidak
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : teraba / tidak
b. Kaku kuduk / tidak : tidak
c. Kelenjar limfe : membesar atau tidak
Data lain
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : simetris (barrel chest)
b. Irama pernafasan : irama pernafasan tidak teratur
c. Pengembangan di waktu bernapas: hipoventilasi
d. Tipe pernapasan :dispnea
Data lain :
Palpasi
a. Vokal fremitus : simetris
b. Massa / nyeri :tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
a. Suara nafas
Bronchovesikuler : Vesikular / Bronchial
b. Suara tambahan : Ronchi / wheezing / Rales
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Data lain :
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : iktus kortis tidak terlihat
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ I : lub
b. BJ II :dup
c. BJ III :
d. Bunyi jantung tambahan :tidak ada bunyi jantug tambahan
Data lain :
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak ada
b. Ada luka / tidak : tidak ada
Palpasi
a. Hepar : normal
b. Lien : normal
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik :
Perkusi
a. Tympani : tidak terdapat bunyi tympani pada abdomen
b. Redup : tidak terdapat bunyi redup pada abdomen
klien..
Data lain :
17. Genitalia dan Anus : baik
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : normal (simmetris kanan dan kiri)
- Pergerakan abnormal : tidak ada kelainan
- Kekuatan otot kanan / kiri : normal
- Tonus otot kanan / kiri : normal
- Koordinasi gerak : menurun
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : ada respon
- Triceps kanan / kiri : ada respon
c. Sensori
- Nyeri : ada respon
- Rangsang suhu : ada respon
- Rasa raba : ada respon
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : berjalan dengan baik
- Kekuatan kanan / kiri : normal
- Tonus otot kanan / kiri : normal
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : normal
- APR kanan / kiri : normal
- Babinsky kanan / kiri : ada
c. Sensori
- Nyeri :.ada respon
- Rangsang suhu :.ada respon
- Rasa raba : ada respon
Data lain :
h.Nervus XI (Assesorius)
XII. Test Diagnostik (Laboratorium, Foto Rotgen, CT Scan, MRI, EEG, ECG)
Kimia Klinik
GDS 67 70-140 Mg/dl
Ureum 20 10-50 Mg/dl
Creatinin 0.78 0.7-1.3 Mg/dl
SGOT 15 0-37 U/L
SGPT 12 0-42 U/L
Natrium 144 135-155 Mmol/L
Kalium 3.7 5.5-3.6 Mmol/L
Chlorida 105 108-95 Mmol/L
Serologi
1
Salmonela Typhi H /80 Negatif
1
Salmonela Typhi H /80 Negatif
1
Salmonela parayphi AH /80 Negatif
1
Salmonela paratyphi BH /80 Negatif
1
Salmonela paratyphi CH /80 Negatif
1
Salmonela Typhi O /80 Negatif
1
Salmonela paratyphi AO /80 Negatif
1
Salmonela paratyphi BD /80 Negatif
1
Salmonela paratyphi CD /80 Negatif
Hematologi
WBC 52 4-10 Sel/mm3
RBC 4.54 4.5-5.5 Sel/mm3
HGB 12.2 14-18 Gr/dl
HGT 38.2 40-48 Vol %
MCV 84.1 76-96 %
MCH 26.7 27-32 %
MCHC 37.2 32-37
PLT 222 100-450 Sel/mm3
LYM % 30.4 %
MXD % 10.9 %
NEUT % 58.7 %
Ds :
Ibu klien mengatan klien demam sejak 4 hari lalu , sakit kepala.
mengatakan klien sering bangun tengah malam Karena panas yg di rasakan
Ibu klien mengatakan klien tidak nafsu makan.
Ibu klien mengatakan klien mual dan muntah
Ibu klien mengatakan klien tidak nafsu makann
Klien sering merasa haus
Klien minum kurang lebih 5 gelas perhari
Do :
Nampak badan klien teraba panas
Nampak terdapat bintik merah di kulit
Nampak klien rewel
Nampak klien gelisah
Nampak klien lemah
Nampak membran mukosa pucat
Nampak klien sulit menguyah
Nampak klien berkeringat
Nampak turgor tidak elastic
Nampak bercak merah dikulit
TTV. TD: 120/80 mmhg
R : 20x/menit
N : 72x/menit
S : 38.80C
menurun - Anjurkan
Hari/Tanggal Diagnosa
Waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
04-04-2020 1. Hipertermi b.d - Memantau TTV: TD: S:ibu Klien
120
08.00 proses penyakit /80 mmhg mengatakan
R : 20x/menit kliensuhu
N : 72x/menit badannya
S : 36.80C masih panas
- mengidentifikasi O: Suhu badan
11.00 penyebab hipertermia kluen masih
(mis, dehidtrasi, teraba panas
terpapar lingkungan dan Nampak
panas) gelisah
11.05 - Memonitor suhu A: Masalah
- melakukan pendingin belum teratasi
eksternal ( mis, P:intervensi di
kompres dingin pada lanjutkan
11.20 dahi, leher, dada,
abdomen aksila.)
- menganjurkan tirah
baring
12.10 - mengkolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena,
jika perlu
3.1 KESIMPULAN
DHF / DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang betina. (Suriadi : 2001)
Penyebab utama adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk
Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ). Yang vektor utamanya adalah Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Adanya vektor tesebut berhubungan dengan :
3.2 SARAN
Pusponegoro.H.D., dkk, 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan anak. Edisi I. Ikatan
Dokter Anak Indonesia.
Ralph & Rosenberg, 2003. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA.