Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS

DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA


PASIEN HIPERTENSI

LITERATUR REVIEW

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

OLEH :

AREL AVELIA SAMSIR


SILONDAE NIM P00320017049

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN
KEPERAWATAN 2020

i
ii
iii
Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Arel Avelia Samsir Silondae

NIM : P00320017049

Institusi Pendiikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari Judul Karya Tulis Ilmiah : PENGARUH PENERAPAN TEKNIK


RELAKSASI NAFAS DALAM
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini

adalah hasil ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Kendari, Juni 2020


Yang Membuat Pernyataan,

Arel Avelia Samsir Silondae

iv
RIWAYAT HIDUP

I. INDENTITAS

a. Nama Lengkap : Arel Avelia Samsir Silondae

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Tawarotebota, 13 April 2000

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Suku/ Kebangsaan : Tolaki/Indonesia

f. Alamat : Jln.Kapten Piere Tendean,

Lr.Pengayoman, Baruga

g. No. Telp/ Hp 0822 5925 3173

II. PENDIDIKAN

a. SD Negeri 1 Uepai. Tamat Tahun 2011

b. SMP Negeri 4 Kendari. Tamat Tahun 2014

c. SMA Negeri 1 Kendari. Tamat Tahun 2017

d. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan. Masuk tahun

2017 sampai sekarang


MOTTO

JANGAN MENJELASKAN TENTANG DIRIMU KEPADA


SIAPAPUN KARENA YANG MENYUKAIMU TIDAK BUTUH ITU
DAN YANG MEMBENCIMU TIDAP PERCAYA ITU

JIKA KESUKSESAN ADALAH HARAPAN MU MAKA


BELAJARLAH DARI KENANGAN BERJUANGLAH SEPENUH
HATI AGAR KESUKSESAN BISA TERWUJUD
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Warohmatullahi Wabarokatu, Alhamdulillahirobil’alamin,

segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Berkat ridho dari-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul

“PENGARUH PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN

HIPERTENSI”. Literatur

Review ini terwujud atas bimbingan Dan pengarahan dari Ibu Asminarsih Zainal

Prio, M.Kep., Sp.Komselaku dosen pembimbing I dan Bapak Muhaimin Saranani,

S.Kep., Ns., M.sc selaku dosen pembimbing II yang selalu memberi waktunya

untuk membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan kebijaksanaan.

penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penulisan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns. M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

3. Ibu DR.Lilin Rosyanti, S.kep, Ns., M.kep dan Bapak Abd syukur bau, S.kep., Ns.,

MM serta Ibu Dewi Sartiya Rini, M.Kep., Sp.KMB selaku dosen penguji I,II dan

III yang telah memberikan saran dan masukan dengan bijaksana, membantu

mengoreksi, merevisi serta melengkapi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah Ini.
4. Seluruh dosen dan staf pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pengetahuan

maupun motivasi selama mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes Kendari.

5. kepada kedua orang tua saya, Ayah A.Samsir Alam Silondae S.SOS dan Ibu Tety

Hatma Muchalis, SE yang telah membesarkan dan mendidik serta menyekolahkan

dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta memberikan dorongan moral, material

dan spitritual. Serta untuk saudara-saudaraku, terimakasih atas pengorbanan dan

motivasinya selama ini, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2017 terutama sahabat – sahabat saya Anto,

Iska, Anti, serta yang tidak bisa sy sebutkan satu persatu yang telah mendukung

saya dan memberikan saya semangat.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik isi, bahasa, maupun materi. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan kepada semua pihak yang telah

memberikan sumbangan saran kepada penulis. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya robbal alamin.

Wassalamuallaikum Warrohmatullahi Wabarokatu

Kendari, Juni 2020

penulis
DAFTAR ISI

COVER….................................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
SURAT PENYATAAN KEASLIAN TULISAN.....................................................iv
RIWAYAT HIDUP....................................................................................................v
MOTTO.....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..............................................................................................vii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
ABSTRAK.................................................................................................................x
PENDAHULUAN......................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................................3
Tujuan Umum.............................................................................................................3
Tujuan Khusus............................................................................................................3
METODE....................................................................................................................3
Gambar 1…................................................................................................................5
Table 2…....................................................................................................................6
HASIL......................................................................................................................13
PEMBAHASAN......................................................................................................15
SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN......................................................18
DAFTARPUSTAKA...............................................................................................19
LITERATUR REVIEW : PENGARUH PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI
NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PASIEN
HIPERTENSI

Arel Avelia Samsir Silondae


Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes
Kendari Email : arelsilondae@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu


peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang
mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ organ
tubuh secara terus menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi dapat didifinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Latihan nafas dalam merupakan suatu
bentuk terapi nonfarmakologi, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan, Selain
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Tujuan :
Literatur review ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi nafas
dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode : Metode
penelitian yg digunakan adalah literatur review dgn cara melakukan penelusuran
artikel diawali dengan memasukan kata kunci, lalu memilih artikel sesuai dengan
kriteria inklusi dan design penelitian yang sesuai. Hasil : Berdasarkan 4 artikel
didapatkan bahwa penerapan teknik relaksasi nafas dalam ini mampu
mempengaruhi penurunan tekanan darah pada pasien yang mengalami hipertensi.
Kesimpulan : Melihat hasil dari 4 artikel diatas tentang pengaruh relaksasi nafas
dalam menunjukan bahwa teknik relaksasi nafas dalam sangat bermanfaat pada
pasien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah serta alat pengukur tekanan
darah mudah didapat, mudah digunakan, dapat diberikan kapan saja serta minim
efek samping pada pasien, teknik ini juga dilakukan oleh pasien secara mandiri
tanpa bantuan orang lain atau pun perawat yang bertugas..
Kata kunci : Teknik relaksasi nafas dalam, tekanan darah, dan hipertensi.
ABSTRACT

Background: Hypertension or high blood pressure is an abnormal increase in blood


pressure in the arteries that carry blood from the heart and pump throughout the
tissues and organs of the body continuously over a period. Hypertension can be
defined as persistent blood pressure where the systolic pressure is above 140 mmHg
and the diastolic pressure is above 90 mmHg. Deep breathing exercises are a form
of non-pharmacological therapy, which in this case the nurse teaches clients how to
breathe deeply, slow breathing (hold inspiration to the maximum) and how to
exhale slowly, in addition to reducing pain intensity, deep breathing relaxation
techniques can also improve lung ventilation and increase blood oxygenation.
Objective: This review literature aims to determine the effect of deep breathing
relaxation therapy on reducing blood pressure in hypertensive patients. Method:
The research method used is literature review by searching for articles beginning
with entering keywords, then selecting articles according to inclusion criteria and
appropriate research designs. Results: Based on 4 articles, it was found that the
application of deep breathing relaxation techniques was able to influence the
decrease in blood pressure in patients with hypertension. Conclusion: Looking at
the results of the 4 articles above about the effect of breathing relaxation in
showing that deep breathing relaxation techniques are very useful in hypertensive
patients to reduce blood pressure and blood pressure measuring devices are easy to
obtain, easy to use, can be given at any time and minimal side effects on patients,
this technique is also performed by the patient independently without the help of
others or even the nurse on duty.

Keywords: Deep breathing relaxation techniques, blood pressure, and hypertension.


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa
keseluruh jaringan dan organ organ tubuh secara terus menerus lebih dari suatu periode
(Irianto, 2014). Hipertensi dapat didifinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg
(Syamsudin, 2011).

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten)
dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) serta dapat menyebabkan komplikasi lainnya
(Rachmayanti, 2017).

Komplikasi hipertensi menyebabkan sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap


tahunnya. Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian karena penyakit jantung
dan 51% kematian karena penyakit stroke. Kematian yang disebabkan oleh penyakit
kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus
meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030 (Infodatin Jantung, 2014).

Menurut data WHO, di seluruh dunia sekitar 972juta orang atau 26,4% orang di
seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju
dan 639 sisanya berada di negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Data
dari Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional sebesar 26,9%,
dengan proporsi kasus yang telah didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan hanya
mencapai 35,4% dari seluruh penderita hipertensi.

Tatalaksana hipertensi dapat dilakukan dalam dua kategori yaitu dengan


farmakologi dan non farmakologis. Terapi farmakologis adalah tatalaksana hipertensi
dengan menggunakan obat, sedangkan upaya non farmakologis adalah dengan
menjalani pola hidup sehat seperti menjaga berat badan, mengurangi asupan garam,
melakukan olahraga, mengurangi konsumsi alkohol dan tidak merokok (Ann et al,
2015).

1
Dalam konsep keperawatan, penurunan tekanan darah pada hipertensi dapat
menggunakan penatalaksanaan dengan penerapan non farmakologi, salah satunya teknik
nafas dalam. Menurut Audah, (2011) bernafas dengan cara dan pengendalian yang baik
mampu memberikan relaksasi serta mengurangi stress. Latihan nafas dalam merupakan
suatu bentuk terapi nonfarmakologi, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara
maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2013).

Prosedur teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery yaitu dengan cara
menciptakan lingkungan yang tenang, selanjutnya jaga privasi pasien, usahakan tangan
dan kaki responden dalam keadaan rileks, kemudian minta pasien untuk memejamkan
mata dan usahakan agar pasien berkonsentrasi, minta pasien menarik nafas melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil menghitung dalam hati “hirup, dua, tiga”, selama
responden memejamkan mata kemudian minta pasien untuk membayangkan hal-hal
yang menyenangkan atau keindahan, minta responden untuk menghembuskan udara
melalui mulut dan membuka mata secara perlahan-lahan sambil menghitung dalam hati
“hembuskan, dua, tiga”, minta pasien untuk mengulangi lagi sama seperti prosedur
sebelumnya sebanyak tiga kali selama lima menit.

Metode penelitian yang digunakan dalam KTI ini Literature Review. Literatur
review adalah penilaian kritis dan menyeluruh dari penelitian sebelumnya
(Shuttleworth, 2009).Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan
penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan
penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah
yang ingin diteliti. Metodenya adalah diawali dengan memasukan kata kunci yaitu
teknis relaksasi, tekanan darah, dan hipertensi sehingga didapatkan jurnal yg terkait,
selanjutnya dilakukan pemilihan artikel yang memenuhi kriteria inklusi yang sama yaitu
usia dewasa dan memiliki design penelitian yang sama yaitu kwasi ekperimen
B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap penurunan


tekanan darah pada pasien hipertensi ?

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi prosedur relaksasi nafas dalam
b. Mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tekanan darah

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam KTI ini Literature Review. Literatur
review adalah penilaian kritis dan menyeluruh dari penelitian sebelumnya
(Shuttleworth, 2009).Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan
penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan
penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah
yang ingin diteliti. Metodenya adalah diawali dengan memasukan kata kunci yaitu
teknis relaksasi, tekanan darah, dan hipertensi sehingga didapatkan jurnal yg terkait,
selanjutnya dilakukan pemilihan artikel yang memenuhi kriteria inklusi yang sama yaitu
usia dewasa dan memiliki design penelitian yang sama yaitu quasi ekperimen

Penelusuran kata kunci yg dimasukkan yaitu teknis relaksasi, tekanan darah, dan
hipertensi, sehingga didapatkan hasil 6.730 artikel, artikel yang telah ditemukan dibaca
dan dicermati untuk melihat apakah artikel memenuhi kriteria inklusi yaitu usia dewasa
sehingga didapatkan 184 jurnal, dan yang tidak memiliki gangguan pernapasan untuk
penulis jadikan sebagai literatur dalam penulisan literatur review. Selanjutnya di pilih
artikel dengan design penelitian yang sama yaitu quasi eksperimen dengan full text
sehingga didapatkan 4 jurnal

Pencarian berbatas yang di akses melalui fullteks dalam format pdf serta
memiliki desain quaisy eksperiment. Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi
dianalisis, diekstraksi dan disintesis kemudian ditentukan evidancenya. Dari hasil
ekstraksi dan
analisis diharapkan akan ditemukan sebuah kesimpulan yang dijadikan dasar dalam
melakukan intervensi keperawatan di rumah sakit ataupun tatanan komunitas.

Berikut merupakan intisari yang diambil dari penelitian: judul penelitian, nama
peneliti, tahun publikasi, metode, jumlah sampel, hasil dan kesimpulan penelitian
lengkap dengan nilai signifikansinya. Intisari yang diambil kemudian dimasukan ke
dalam sebuah table agar hasil ekstraksi mudah dibaca.

Untuk mencari artikel, penulis melakukan pencarian menggunakan kata kunci


yang sudah disusun. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriterian inklusi dan ekslusi
di dapatkan 4 artikel, 4 artikel tersebut kemudian dianalaisis.
Penelusuran menggunakan Google scholar

Memasukan semua kata yang ada dalam judul literatur

6.730 hasil

Eligble dengan criteria inklusi

184 hasil

Eligble untuk dianalisis

4 hasil

Gambar 1. Artikel Berdasarkan Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Table 2 Sintesis / Ekstraksi Data Hasil Penelitian

Penulis dan Jumlah Tempat


Tujuan Desain penelitian Hasil
tahun responden/sampel penelitian
Luluk Cahyanti, Tujuan penelitian ini Jenis penelitian ini Populasi pada penelitian Penelitian ini Hasil penelitian dengan
menunjukkan Ada pengaruh
Febriyanto, 2018 adalah untuk yang digunakan ini adalah semua pasien dilaksanakan di
yang signifikan antara tekanan
mengetahui adalah pra hipertensi yang dirawat RSUD dr. darah sebelum dan sesudah
dilakukan teknik relaksasi
pengaruh teknik experiment dengan inap di RSUD dr. Soeratno
nafas dalam pada pasien
relaksasi nafas dalam desain penelitian Soeratno Gemolong pada Gemolong hipertensi. Teknik relaksasi
nafas dalam diberikan selama 7
terhadap penurunan adalah desain one bulan Januari - Maret pada tanggal
menit. Rata- rata tekanan darah
tekanan darah pada grup pretest posttest 2017. Adapun jumlah 17 Juni - 16 sistolik sebelum dan sesudah
dilakukan teknik relaksasi
pasien hipertensi sampelnya sebanyak 25 Juli 2018.
nafas dalam sebesar 153,80
pasien, dengan mmHg dan 142,56 mmHg.
Sedangkan pada tekanan darah
menggunakan teknik
diastolik sebelum dan sesudah
pengambilan sampel sebesar 94,40 mmHg dan 84,80
mmHg. Ada pengaruh yang
accidental sampling
signifikan antara tekanan darah
sebelum dan sesudah dilakukan
teknik relaksasi nafas dalam
pada pasien hipertensi yaitu p
value 0,000 (p< 0,000).

6
Baharudin Lutfi Tujuan penelitian ini Desain penelitian Populasi dalam penelitian Penelitian ini Penelitian ini menunjukan
bahwa terjadi penurunan
S, 2019 adalah untuk yang digunakan ini adalah pasien dengan dilaksanakan di
tekanan darah sistolik pada
Mengidentifikasi adalah penelitian hipertensi yang berobat Puskesmas pasein hipertensi setelah
diberikan intervensi tehnik
efektifitas tehnik kuantitatif dengan ke BP Umum Puskesmas Cibatu
relaksasi nafas dalam (deep
relaksasi nafas dalam metode penelitian Cibatu Kabupaten Garut Kabupaten breathing), hasil uji statistik
menggunakan paired T-test
(deep breathing) quasi eksperimen pada tanggal 15-20 April Garut pada
didapatkan nilai p-value
dengan memberikan 2019 dengan tehnik tanggal 15-20 sebesar 0,000 (p<0,05)
membuktikan bahwa tehnik
intervensi terhadap pengambilan sampel April 2019
relaksasi nafas dalam (deep
subjek penelitian. accidental sampling breathing) efektif dalam
menurunkan tekanan darah
Selanjutnya efek dengan total sampel
sistolik pasien hipertensi di
intervensi tersebut sebanyak 34 orang. Puskesmas Cibatu Kabupaten
Garut. Pada tekanan darah
dilakukan Kriterian inklusi dalam
diastolik pasien hipertensi juga
pengukuran dan penelitian ini adalah mengalami penurunan tekanan
darah setelah diberikan
dianalisis dengan pasien yang bersedia
intervensi tehnik relaksasi
menggunakan menjadi responden, nafas dalam (deep breathing)
dengan nilai p- value sebesar
rancangan penelitian pasien yang tidak
0,000 (p<0,05) yang
pre test dan post test memiliki riwayat membuktikan bahwa tehnik
relaksasi nafas dalam juga
tanpa kelompok gangguan sistem
efektif dalam menurunkan
kontrol pernafasan, pasien yang tekanan darah diastolik pasien
hipertensi di Puskesmas Cibatu
belum minum obat anti
Kabupaten Garut. Terapi ini
dilakukan sebanyak 3 kali
hipertensi kurang dari selama 5 menit. Penelitian ini
merekomendasikan tehnik
enam jam. Sedangkan
relaksasi nafas dalam (deep
kriteria ekslusi dalam breathing) sebagai alternatif
penatalaksanan non
penelitian ini adalah
farmakologi pada pasien
pasien dengan penyakit hipertensi karena efektif dalam
menurunkan tekanan darah
konflikasi, pasein yang
sistolik maupun diastolik.
telah diberikan tehnik
relaksasi lainnya.

Rahayu Penelitian ini Jenis penelitian ini Sampel dalam penelitian Penelitiaan ini Hasil penelitian menunjukan
Setyowati, 2016 bertujuan untuk yaitu ini sebanyak 90 pasien dilaksanakan di bahwa rata-rata tekanan darah
mengetahui hipertensi, terdiri dari UPTD sistolik pada kelompok control
quasi
pengaruh teknik kelompok control Puskesmas sebelum teknik relaksasi nafas
eksperimental
relaksasi nafas dalam sebanyak 45 orang dan sumberjaya dalam sebesar 147,49 mmHg
dengan dengan
terhadap penurunan keompok eksperimen kabupaten dan kelompok eksperimen
pendekatan pretest-
tekanan darah sebanyak 45 orang majalengka sebesar 150,18 mmHg. Rata-
posttest control
sistolik pada pasien dengan teknik tahun 2016 rata tekanan darah sistolik pada
group design
hipertensi pengambilan purposive kelompok control pada
sampling. pengukuran yang kedua (post)
147,11 mmHg sementara pada
kelompok eksperimen sesudah
dilakukan teknik relaksasi
nafas dalam sebesar 140,77
mmHg. Terapi ini dilakukan
dengan mengurangi frekuensi
bernafas 16-19 kali dalam satu
menit menjadi 6-10 kali dalam
satu menit. Terdapat pengaruh
teknik relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan tekanan
darah sistolik pada pasien
hipertensi di UPTD puskesmas
sumberjaya kabupaten
majalengka tahun 2016.
Rita Dwi Penelitian ini Penelitian ini Sampel dalam penelitian Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
Hartanti, bertujuan untuk merupakan ini adalah pasien dengan dilaksanakan di terdapat penurunan tekanan
Desnanda Pandu mengetahui penelitian quasy hipertensi di Desa Kesesi Desa Kesesi darah responden setelah
Wardana, Rifqi efektivitas terapi eksperimen dengan Kecamatan Kesesi Kecamatan diberikan terapi relaksasi nafas
Ari Fajar, 2016 relaksasi napas metode one-group KabupatenPekalongan Kesesi dalam yaitu tekanan darah
dalam terhadap pretest-posttest sebanyak 20 responden. Kabupaten sistolik sebesar 18,46 mmHg
penurunan tekanan design Teknik pengambilan Pekalongan dan tekanan darah diastolik
darah pada pasien sampel dalam penelitian sebesar 6,54 mmHg. Analisis
dengan hipertensi ini menggunakan non- statistik dengan menggunakan
random (non probability) paired sample T-test dengan
Sampling dengan tingkat kepercayaan yang
menggunakan metode diambil sebesar 95% dengan α
purposive sampling 5% (0,05), didapatkan nilai
ρvalue tekanan darah sistolik
0,001 dan ρvalue tekanan darah
diastolik 0,001. Terapi ini
dilakukan dengan frekuensi
lambat serta perlahan,
berirama, dan nyaman
dengan cara
memejamkan mata saat
menarik nafas. Hal ini
menunjukkan terapi relaksasi
napas dalam efektif
menurunkan tekanan darah
pasien hipertensi. Penelitian ini
merekomendasikan terapi
relaksasi napas dalam efektif
digunakan dalam menurunkan
tekanan darah (sistolik dan
diastolik) pada pasien
hipertensi
HASIL

Didapatkan 4 jenis artikel, metode penelitian artikel yang dianalisis beragam,


metode penelitian tersebut adalah pra eksperimen, quasi eksperimen. Tempat penelitian
artikel dilakukan di tempat yang berbeda, artikel pertama pengambilan data di di RSUD
dr. Soeratno Gemolong, artikel kedua pengambilan data di Puskesmas Cibatu
Kabupaten Garut, artikel ketiga pengambilan data di UPTD Puskesmas sumberjaya
kabupaten majalengka, artikel keempat pengambilan data di Desa Kesesi Kecamatan
Kesesi Kabupaten Pekalongan.

Artikel pertama, menurut Luluk Cahyanti, Febriyanto (2018) menunjukan hasil


penelitian dengan menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah
sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi.
Teknik relaksasi nafas dalam diberikan selama 7 menit. Rata-rata tekanan darah sistolik
sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 153,80 mmHg dan
142,56 mmHg. Sedangkan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah sebesar
94,40 mmHg dan 84,80 mmHg. Ini berarti terjadi penurunan tekanan darah rata-rata
11,24/ 9,6. Ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi yaitu p value 0,000 (p<
0,000).

Artikel kedua, menurut Baharudin Lutfi S (2019) kriterian inklusi dalam


penelitian ini adalah pasien yang bersedia menjadi responden, pasien yang tidak
memiliki riwayat gangguan sistem pernafasan, pasien yang belum minum obat anti
hipertensi kurang dari enam jam. Sedangkan kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah
pasien dengan penyakit konflikasi, pasein yang telah diberikan tehnik relaksasi lainnya.
Terapi dilakukan sebanyak tiga kali selama lima menit. Hasil tekanan darah sistolik
pada pasien hipertensi sebelum diberikan intervensi relaksasi nafas dalam memiliki rata-
rata 174,41, dan tekanan darah diastolic pasien hipertensi sebelum di berikan intervensi
relaksasi nafas dalam memiliki rata rata nilai 103,82. Sedangkan hasil tekanan darah
sistolik pada pasien hipertensi setelah diberikan intervensi relaksasi nafas dalam
memiliki rata-rata 154,71 dan tekanan darah diastolic pasien hipertensi setelah di
berikan intervensi relaksasi nafas dalam memiliki rata rata nilai 89,41, ini berarti terjadi
penurunan tekanan darah rata rata 19,7/14,41.

12
Artikel ketiga menurut Rahayu Setyowati (2016) pada penelitian ini,yang
dilakukan oleh peneliti tekanan darah yang dikaji adalah tekanan darah sistolik hal ini di
karenakan tekanan darah sistolik lebih mampu memprediksi karrdiovaskuler, penurunan
tekanan daraah sistolik akan disertai penurunan resiko kardiovaskular. Teknik relaksasi
nafa dalam dilakukan sebanyak 6-10 dalam satu menit. Rata-rata tekanan darah sistolik
pada kelompok control sebelum teknik relaksasi nafas dalam sebesar 147,49 mmHg dan
pada kelompok eksperimen sebesar 150,18 mmHg. Kemudian rata-rata tekanan darah
sistolik pada kelompok control pada pengukuran yang kedua tanpa perlakuan teknik
relaksasi nafas dalam sebesar 147,11 mmHg, sementara pada kelompok eksperimen
sesudah perlakuan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 140,77 mmHg. Ini berarti terjadi
penurunan tekanan darah rata-rata pada kelompok control 0,38 dan pada kelompok
eksperimen 9,41

Artikel keempat menurut Rita Dwi Hartanti, Desnanda Pandu Wardana, Rifqi
Ari Fajar (2016) Relaksasi napas dalam adalah pernafasan pada abdomen dengan
frekuensi lambat serta perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara memejamkan mata
saat menarik nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian
(Setyoadi dkk 2011, h. 127. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi relaksasi
nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Desa Kesesi
Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata tekanan
darah sistolik sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalamyaitu 156,46mmHg dan
rata-rata tekanan darah sistolik setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 138
mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam
yaitu 93mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik setelah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam yaitu 86,46mmHg hal ini menunjukan hasil penelitian menunjukkan
terdapat penurunan tekanan darah responden setelah diberikan terapi relaksasi nafas
dalam yaitu tekanan darah sistolik sebesar 18,46 mmHg dan tekanan darah diastolik
sebesar 6,54 mmHg.
PEMBAHASAN

Penetapan kriteria yang ketat pada metode sangat mempengaruhi jumlah artikel
yang didapat. Penentuan awal artikel awalnya hanya sebatas pada artikel yang
menggunakan metode penelitian dan quaisi eksperimen dengan rentang tahun 2015-
2020. Setelah dilihat artikel yang didapatkan terbatas, criteria pengambilan artikel
selanjutnya diturunkan. Artikel dengan metode penelitian one group pretest posttest
designdan tahun penelitian di bawah 2015 akhirnya tetap dimasukkan selama tetap
terkait dengan terapi relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah. Setelah
menurunkan kriteria berupa metode penelitian, akhirnya artikel yang didapatkan
berjumlah 4 artikel. Hasil yang sejalan ditunjukkan pada hasil penelitian di artikel hasil
penelitian umum menyebutkan bahwa terapi relaksasi nafas dalam memang terbukti
mampu mempengaruhi proses penurunan tekanan darah.

Menurut Carpenito (2009) bahwa penyakit hipertensi atau penyakit tekanan


darah tinggi terkadang tidak disadari oleh penderita. Dalam kenyataannya, 50 %
penderita hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas, apalagi bila masih dalam taraf
awal. Gejala•gejala yang sering timbul antara lain pusing, sakit kepala, mimisan secara
tibatiba, dan tengkuk terasa pegal. Hipertensi tidak menunjukan gejala awal,
satu•satunya jalan untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pengontrolan
tekanan darah.

tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh
jaringan dan organ organ tubuh secara terus menerus lebih dari suatu periode (Irianto,
2014). Hipertensi dapat didifinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg (Syamsudin,
2011).

Tatalaksana hipertensi dapat dilakukan dalam dua kategori yaitu dengan


farmakologi dan non farmakologis. Terapi farmakologis adalah tatalaksana hipertensi
dengan menggunakan obat, sedangkan upaya non farmakologis adalah dengan
menjalani pola hidup sehat seperti menjaga berat badan, mengurangi asupan garam,
melakukan olahraga, mengurangi konsumsi alkohol dan tidak merokok (Ann et al,
2015)
Menurut Audah, (2011) bernafas dengan cara dan pengendalian yang baik
mampu memberikan relaksasi serta mengurangi stress. Latihan nafas dalam merupakan
suatu bentuk terapi nonfarmakologi, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara
maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2013).

Pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam yang paling efektif adalah Penelitian
teknik relaksasi pada jurnal ke dua menurut Baharudin Lutfi S (2019) pada jurnal ke dua
prosedur teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery yaitu dengan cara
menciptakan lingkungan yang tenang, selanjutnya jaga privasi pasien, usahakan tangan
dan kaki responden dalam keadaan rileks, kemudian minta pasien untuk memejamkan
mata dan usahakan agar pasien berkonsentrasi, minta pasien menarik nafas melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil menghitung dalam hati “hirup, dua, tiga”, selama
responden memejamkan mata kemudian minta pasien untuk membayangkan hal-hal
yang menyenangkan atau keindahan, minta responden untuk menghembuskan udara
melalui mulut dan membuka mata secara perlahan-lahan sambil menghitung dalam hati
“hembuskan, dua, tiga”, minta pasien untuk mengulangi lagi sama seperti prosedur
sebelumnya sebanyak tiga kali selama lima menit. Dengan hasil tekanan darah sistolik
dan diastolic pada pasien hipertensi sebelum diberikan intervensi relaksasi nafas dalam
memiliki rata-rata 174,41/103,82 . Sedangkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolic
pada pasien hipertensi setelah diberikan intervensi relaksasi nafas dalam memiliki rata-
rata 154,71/89,41, ini berarti terjadi penurunan tekanan darah rata rata 19,7/14,41.

Hasil yang sejalan ditunjukan pada hasil penelitian di artikel yang di review,
hasil penelitian secara umum menyebutkan bahwa pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi, meskipun jumlah artikel pengaruh penerapan teknik relaksasi napas
dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi masih kurang, namun
intervensi teknik relaksasi yaitu relaksasi nafas dalam memiliki peluang yang besar
untuk dipraktikkan ditatanan klinis dan komunitas. Kondisi ini didukung oleh
banyaknya kelebihan dari teknik relaksasi nafas dalam ini, sangat mudah dilakukan,
teknik relaksasi
nafas dalam ini perlu di lakukan penelitian lanjutan pada sampel manusia yang lebih
banyak lagi dengan karakter yang berbeda.

Dari 4 jurnal yg dianalisis, pelaksanaan teknik relaksasi yang paling besar


penurunan tekanan darah sistole dan diastole adalah penelitian artikel ke dua menurut
Baharudin Lutfi S (2019) teknik relaksasi nya dilakukan sebanyak tiga kali selama lima
menit. Dengan hasil tekanan darah sistolik dan diastolic pada pasien hipertensi sebelum
diberikan intervensi relaksasi nafas dalam memiliki rata-rata 174,41/103,82 . Sedangkan
hasil tekanan darah sistolik dan diastolic pada pasien hipertensi setelah diberikan
intervensi relaksasi nafas dalam memiliki rata-rata 154,71/89,41, ini berarti terjadi
penurunan tekanan darah rata rata 19,7/14,41.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

Hasil literatur review ini menunjukan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
terbukti dapat memberikan pengaruh yang lebih baik untuk penurunan tekanan darah.
Alat pengukur tekanan darah mudah didapat, mudah digunakan, dapat diberikan kapan
saja serta minim efek samping pada pasien.

Pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam yang paling efektif adalah Penelitian
teknik relaksasi pada jurnal ke dua menurut Baharudin Lutfi S (2019) teknik relaksasi
nya dilakukan sebanyak tiga kali selama lima menit. Dengan hasil tekanan darah sistolik
dan diastolic pada pasien hipertensi sebelum diberikan intervensi relaksasi nafas dalam
memiliki rata-rata 174,41/103,82 . Sedangkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolic
pada pasien hipertensi setelah diberikan intervensi relaksasi nafas dalam memiliki rata-
rata 154,71/89,41, ini berarti terjadi penurunan tekanan darah rata rata 19,7/14,41.
Dengan sedikitnya hasil penelitian menggunakan metode penelitin yang terbaik yang
dilakukan pada manusia, penelitian selanjutnya dengan kualitas yang lebih baik akan
sangat membantu proses perkembangan teknik relaksasi nafas dalam untuk di
praktikkan.

Jika sudah di temukan evidence yang terbaru dengan kualitas penelitian yang
lebih baik maka liiteratur review ini dapat di upgrade sebagai pedoman dalam
memberikan metode teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA

Audah, F. (2011). Dahsyatnya Teknik Pernafasan. Yogyakarta: Interpreebook.

Infodatin. (2014). Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Irianto, K. (2014). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet.

Rachmayanti, D. H. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Riwayat Hipertensi Dengan


Tindakan Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia. Jurnal Berkala
Epidemiologi, Volume 5 Nomor 2, Mei 2017, Hlm. 174-184.

Smeltzer & Bare (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner dan Sudart
Edisi 8. Jakarta: EGC

Syamsudin. (2011). Buku ajar Farmakoterapi Kardiovaskuler dan Renal. Jakarta:


Salemba Medika.

Yonaya, dkk (2016). Hipertensi Sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke. Majority.
Volume 5. Nomor 3. September 2016

Luluk Cahyanti, F. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap


Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsud Dr. Soeratno
Gemolong Tahun 2018. Jurnal Profesi Keperawatan Vol. 6 No. 1 Januari
2019 , 15.

Rita Dwi Hartanti, D. P. (2016). Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi . Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1,
Maret 2016 , 6.

S, B. L. (2019). EFEKTIFITAS TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM (DEEP


BREATHING) DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA
PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CIBATU KABUPATEN
GARUT. Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana
Tasikmalaya P-ISSN : 2599-0055, E-ISSN : 2615-1987, Volume 3 Nomor
1,
Mei 2019 , 8.

Setyowati, R. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing)


Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Pasien Hipertensi Di
UPTD Puskesmas Sumber Jaya Kabupaten Majalengka Tahun 2016. 12.
19
20

Anda mungkin juga menyukai