NIM : G20180031 KELAS : C (SERANG) PROGRAM STUDI : KIMIA FISIK II DOSEN : AJI HUMAEDI, S.Si., M.Farm.
TUGAS KIMIA FISIK II KE-8
1. Jelaskan mengenai konsep dasar Reologi ! Rheologi adalah mengambarkan aliran zat cair dan perubahan bentuk (deformasi) zat padat. 2. Jelaskan mengenai sistem newtonia/newton dan non newtonia/ non newton! A. Sistem Newton Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate dan shearing stress adalah linear, dengan suatu tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe alir ini umumnya dimiliki oleh zat cair tunggal serta larutan dengan struktur molekul sederhana dengan volume molekul kecil. Tipe aliran yang mengikuti Sistem Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. B. Sistem Non Newton Pada cairan non-Newton, shearing rate dan shearing stress tidak memiliki hubungan linear, viskositasnya berubah-ubah tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan. Tipe aliran non-Newton terjadi pada dispersi heterogen antara cairan dengan padatan seperti pada koloid, emulsi, dan suspense cair, salep. Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem Non-Newton, yaitu : Plastis, Pseudoplastis, Dan Dilatan. 3. Jelaskan mengenai Thiksotropi dan bagaimana pengukurannya ! Aliran ini di definisikan sebagai suatu pemulihan yang isotherm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karna shearing. Seperti yang di definisikan tersebut, tiksotropik hanya bisa diterapkan untuk shear-thinning system. Sistem tiksotropik biasanya mengandung partikel-partikel asimetris yang melalui berbagai titik hubungan menyusun kerangka tiga dimensi di seluruh sampel tersebut. Pada keadaan diam struktur ini mengakibatkan suatu derajat kekakuan pada sistem dan akan menyerupai gel. Kesimpulan nya : a. Menunjukkan adanya pemecahan struktur yang tidak terbentuk dengan segera jika stress dihilangkan atau dikurangi b. Terjadi pada shear thinning system (plastis, atau pseudoplastis) c. Didefinisikan sebagai suatu pemulihan isoterm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena shearing. Pengukuran thiksotropi a. Dengan melihat putaran histeresis yang dibentuk oleh kurva menaik dan menurun dari rheogram. b. Luas daerah histeresis merupakan suatu ukuran pemecahan thiksotropi. 4. Jelaskan tentang Rheopeksi ! Rheopeksi adalah Suatu gejala di mana suatu sol membentuk gel lebih cepat jika diaduk perperlahan-lahan atau kalau dishear daripada jika dibiarkan tanpa pengadukan. 5. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis viskometer dalam pengukuran viskositas ! a. Viskometer kapiler Mengukur viskositas dari cairan yang ditentukan dengan melihat waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk dapat melewati antar dua tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer kapiler. b. Viskometer Hoppler Didasari oleh hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, akan terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek= gaya berat – gaya archimides. c. Viskometer cup dan bob Dengan jenis yang ketiga ini prinsip kerjanya sangat simpel yaitu dengan digeser dalam ruangan antar dinding luar Bob dengan dinding dalam dari cup yangmana Bob masuk persis di tengah-tengah. d. Viskometer cone dan plate Dengan alat viskometer jenis ini cara kerjanya juga cukup mudah yaitu dengan ditempatkan ditengah-tengah papan, yang kemudian dinaikkan sampai posisi di bawah kerucut.