Beberapa hari ini ada teman di grup yang meminta saya sharing
tentang ho’oponopono. Awalnya ho’oponopono hanya saya anggap
sebagai alat membantu orang lain yang sedang mengalami masalah
emosi. Ternyata ho’oponopono jauh lebih penting dibanding hanya
itu. Selama beberapa jam tadi malam hp saya silentkan dan saya
berjalan jalan keliling kamar dan rumah. Menyesali diri mengapa hal
sepenting ini tidak bisa saya lihat sejak dulu ? Kemudian saya
menulis sampai pagi, beberapa bahan saya ambil dari internet,
khususnya yang menyangkut nama nama tokoh. Kalau Anda cermati,
tulisan ini mungkin yang paling penting dari apa yang saya tulis
selama ini. Ini yang akan mampu mengubah Anda selama lamanya,
jika Anda mau melakukannya. Karena dunia tidak membayar apa
yang kita ketahui, dunia membayar apa yang kita lakukan.
Tulisan ini saya persembahkan kepada kakak saya Yu Reni yang hari
ini berulang tahun dan memulai kehidupan pensiunnya sebagai
pegawai negeri. Beliau sudah lama mempraktekkan ho’oponopono
ini untuk membantu adik adiknya. Semoga tulisan ini membantu
memperluas pengertian dan fungsi ho’oponopono. Saya juga
berterimakasih kepada teman di grup yang semalam mengingatkan
lagi agar supaya saya menulis tentang ho’oponopono.
4. Coba kita telaah satu persatu setiap kata yang nampak sederhana
itu :
a. “Aku mencintaimu”. Ini adalah kata terampuh dari 4
kata tadi. Kalau Anda lupa yang lain dan hanya
mengucapkan ini, tidak masalah. Disini Anda
menyatakan diri mencintai apapun yang menimpa Anda.
Mencintai apapun yang membuat Anda sakit, mencintai
apapun dan siapapun yang Anda benci, dan mencintai
apapun yang Anda sukai atau inginkan. Anda perlu
lakukan ini pada mereka yang Anda benci, baik yang
memang bersalah ke Anda atau hanya karena kebencian
itu dimasukkan ke pikiran Anda oleh pihak lain yang
membungkusnya dengan agama, kepercayaan atau
tradisi. Banyak kebencian atau ketakutan yang
ditanamkan di pikiran kita tanpa mengerti asal usulnya
dan telah membuat ketidak seimbangan hidup kita.
Padahal Allah sendiri telah memerintahkan kita untuk
saling menyayangi antar sesama manusia. Tetapi politik
dan persaingan telah merusaknya.
b. “Tolong maafkan aku”. Orang bodoh akan pura pura
tidak faham dan tidak meminta maaf meskipun tahu
bersalah. Orang biasa akan meminta maaf jika merasa
bersalah. Orang yang luar biasa akan meminta maaf
meskipun tidak merasa bersalah, sepanjang ada orang
yang tersakiti olehnya. Ini Anda meminta maaf kepada
orang lain atas apa yang terjadi padanya, meskipun tidak
ada hubungannya dengan Anda.