Anda di halaman 1dari 12

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyebab Penyakit Stroke

Menggunakan Metode Forward Chaining


Adilla Laela Tusifaiyah1, Nareswara Anindhita Yoga Saptono2

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AMIKOM Yogyakarta

Email : 1adilla.24@students.amikom.ac.id, 2nareswara.1999@students.amikom.ac.id

ABSTRAK

Forward Chaining merupakan metode yang digunakan di inference engine untuk mendiagnosa
penyakit yang berpotensi menyebabkan stroke dengan cara melengkapi rule-rule yang
digunakan dalam pembuatan pohon keputusan. Teknik breadth-first search akan digunakan
untuk menelusuri pohon keputusan dimana node pada gejala penyakit yang ditunjukan oleh
penderita akan dihubungkan dengan busur dengan menelusuri seluruh node yang ada sehingga
didapatkan kesimpulan yang diinginkan. Dataset yang digunakan untuk membangun basis
pengetahuan adalah dataset penelitian sebelumnya. Dengan pengembangan metode ini
diharapkan dapat membantu menganalisa untuk mendiagnosa penyakit penyebab stroke
sehingga dapat segera dilakukan pencegahan dan pengobatannya.

Kata kunci: Forward Chaining, Sistem Pakar, Diagnosa, Penyakit Stroke

1. PENDAHULUAN akan lebih baik untuk lebih diwaspadai.


Tapi bukan berarti kita akan menderita
1.1 Latar Belakang stroke juga, hanya berpeluang lebih besar
menderita stroke. Usia, ras, etnik, atau jenis
Stroke merupakan salah satu penyakit yang
kelamin merupakan faktor pemicu yang
cukup berbahaya di Indonesia. Penyakit
tidak dapat diubah. Namun, ada faktor
yang diawali dengan tanda seperti mati rasa
pemicu yang bisa diubah yaitu dengan
yang berada di wajah, kaki, lengan, maupun
adanya penyakit lain seperti jantung,
di sisi salah satu tubuh, disertai dengan
hipertensi, ginjal, diabetes, obesitas [1].
adanya kebingungan dan sulit untuk bicara.
Berbicara tentang penyakit yang Penyakit stroke dapat terjadi karena
melumpuhkan bahkan mematikan beberapa faktor, diantaranya tekanan darah,
penderitanya ini sering diketahui ketika riwayat fibrilasi atrium, kolesterol, diabetes
telah parah. Bila di dalam riwayat keluarga dan lain sebagainya. Selama ini penanganan
ditemui ada yang menderita stroke, maka penyakit stroke dilakukan secara manual,
dimana pasien melakukan pemeriksaan dalam memberikan pertolongan
pada dokter spesialis penyakit syaraf. terhadap pasien penderita stroke.
Kemudian dilakukan diagnosis pada pasien 1.3. Rumusan dan Batasan Masalah
dengan cara mengajukan pertanyaan berupa 1.3.1. Rumusan Masalah
keluhan yang dirasakan oleh pasien serta Berdasarkan uraian permasalahan di
faktor - faktor yang dapat memicu atas dapat dibuat rumusan masalah,
terjadinya stroke [2]. “Bagaimana memanfaatkan metode
Forward Chaining untuk membantu
Dengan mengetahui penyakit yang menjadi
mendiagnosa penyakit penyebab stroke
pemicu timbulnya stroke akan membantu
pada penderita?”
mengurangi resiko terburuk dari stroke ini
1.3.2. Batasan Masalah
[1]. Pemanfaatan metode forward chaining
Luasnya ruang lingkup dalam
untuk mendiagnosa penyakit penyebab
permasalahan penyakit stroke, maka dalam
stroke yang dialami oleh penderita,
penelitian ini dibatasi hanya pada gejala
diharapkan dapat membantu dalam
yang tampak oleh penderita stroke untuk
mendiagnosa penyakit yang menjadi
memastikan penyakit yang menyebabkan
penyebab utama pasien menderita stroke.
stroke pada penderita. Metode diagnosa
Sehingga tindakan awal dapat dilakukan
yang digunakan adalah metode Forward
untuk membantu mengurangi resiko
Chaining. Sedangkan, teknik penelusuran
terburuk dari penyakit stroke yang diderita.
yang digunakan adalah breadth - first -
search.
1.2. Permasalahan Peneliti
1.4 Tujuan Penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
Tujuan dari dilakukan penelitian ini
Berdasarkan latar belakang
adalah :
permasalahan diatas peneliti menemukan
a. Memanfaatkan metode Forward
beberapa permasalahan yaitu :
Chaining untuk mendiagnosa
a. Ketidakmampuan masyarakat dalam
penyakit yang menjadi penyebab
melakukan diagnosa terhadap gejala
stroke pada penderita.
dini stroke.
b. Mampu membantu masyarakat
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam melakukan diagnosa dini
dalam mengetahui penyakit penyebab
penyebab penyakit stroke sehingga
stroke sehingga sering terjadi
tidak terjadi keterlambatan dalam
keterlambatan dalam penanganannya.
memberikan pertolongan.
c. Ketergantungan akan tenaga medis
untuk mendeteksi gejala dini stroke 2. TINJAUN PUSTAKA DAN
sering menyebabkan keterlambatan LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka yang berupa defisit neurologik atau
Penelitian yang dilakukan oleh kelumpuhan pada saraf [5].
Rosmala Dwi (2018) [1] bertujuan untuk 2.2.2 Sistem Pakar
memanfaatkan metode backward chaining Sistem Pakar adalah sistem berbasis
dalam menganalisa gejala penyakit komputer yang menggunakan pengetahuan,
penyebab terjadinya stroke yang ditunjukan fakta, dan teknik penalaran dalam
oleh pasien. Penelusuran dilakukan dengan memecahkan masalah yang biasanya hanya
menggunakan teknik breadth-first search, dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam
dimulai dari node awal kemudian ke node bidang tersebut. Istilah sistem pakar berasal
selanjutnya secara berurut sampai sebuah dari knowledge-based expert system. Istilah
node dapat memenuhi seluruh kaidah yang ini muncul karena untuk memecahkan
telah ditetapkan.. masalah, sistem pakar menggunakan
Kemudian penelitian selanjutnya oleh pengetahuan seorang pakar yang
Bagus Ferry Yanto, dkk (2017) yakni dimasukkan ke dalam komputer. Seseorang
Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit yang bukan pakar menggunakan sistem
Pada Anak Bawah Lima Tahun pakar untuk meningkat kemampuan
Menggunakan Metode Forward Chaining pemecahan masalah, sedangkan seorang
[3], menunjukkan tingkat akurasi sistem pakar menggunakan sistem pakar untuk
yang telah dibuat sebesar 82% knowledge assistant [6].
menggunakan 50 data uji coba. 2.2.3 Forward Chaining
Kanggeraldo Jansen, dkk (2018) dalam Forward Chaining adalah teknik pencarian
penelitiannya “Sistem Pakar Untuk yang dimulai dengan fakta yang diketahui,
Mendiagnosis Penyakit Stroke Hemoragik kemudian mencocokan fakta - fakta
dan Iskemik Menggunakan Metode tersebut dengan bagian IF dari rules IF
Dempster Shafer” [4], menghasilkan nilai THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan
akurasi sistem sebesar 97% sehingga sistem bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi.
dapat dijadikan alternatif untuk diagnosis Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah
penyakit stroke. fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke
dalam database. Setiap rule hanya boleh
2.2 Landasan Teori dieksekusi sekali saja [7].
2.2.1 Penyakit Stroke 2.2.4 Teknik Breadth - first search
Stroke atau dengan istilah gangguan Merupakan teknik penelusuran data yang
peredaran darah otak (GPDO) adalah dilakukan pada semua node dalam satu
sindrom yang disebabkan oleh gangguan level yang sama sebelum dilanjutkan pada
aliran darah di sebagian otak sehingga level dibawahnya. Keuntungan
menimbulkan gangguan fungsional otak menggunakan teknik adalah semua node
yang dicek akan dilakukan secara
menyeluruh pada setiap tingkatan node. denyut jantung tidak teratur, pembengkakan
Kekurangan dari teknik ini adalah segi pada kaki dan perut [5].
waktu yang cukup lama untuk mendapatkan C. Diabetes mellitus
solusi apabila solusi yang dibutuhkan Diabetes mellitus merupakan satu sindrom
berada di posisi node terakhir[1]. atau penyakit akibat dari kekurangan atau
hilangnya keberkesanan hormon insulin.
2.2.5 Penyebab penyakit stroke Insulin membolehkan glukosa memasuki
Terdapat setidaknya 9 penyakit yang dapat sel - sel dalam badan. Sel - sel ini
menyebabkan dan meningkatkan risiko kemudiannya menggunakan glukosa
terjadinya stroke, di antaranya : sebagai sumber tenaga. Tanpa insulin, paras
glukosa darah akan meningkat. Seseorang
yang menderita diabetes mellitus dapat
A. Hipertensi dikenali lewat gejala-gejala yang ada pada
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pasien tersebut, yaitu cepat haus, sering
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai kencing, penurunan berat badan yang
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah drastis [5].
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang D. Hiperkolesterolemia/dislipidemia
membutuhkan. Adapun kriteria objektif dari Hiperkolesterolemia/dislipidemia
hipertensi ini adalah sakit kepala, pusing, merupakan peninggian kadar kolesterol
sering migrain, pendarahan dari hidung, dalam darah. Seseorang yang menderita
wajah kemerahan, mudah lelah, penglihatan Hiperkolesterolemia/ dislipidemia dapat
kabur [5]. dikenali lewat gejala-gejala yang ada pada
B. Penyakit jantung pasien tersebut, yaitu berat badan
Penyakit jantung yang pernah dialami berlebihan, sakit kepala, mengalami
penderita yang datanya diperoleh aterosklerosis secara spontan, kurang
berdasarkan pemeriksaan dokter yang aktivitas [5].
merawat penderita sebelum penderita E. Kolesterol darah
mengalami stroke dan atau dari hasil Kolesterol adalah lemak berwarna
pemeriksaan elektrokardiografi di rumah kekuningan dan berupa seperti lilin yang
sakit dengan diagnosis stroke dan diproduksi oleh tubuh manusia terutama di
dicantumkan dalam status penderita. dalam hati. Seseorang yang menderita
Seseorang yang menderita penyakit jantung hiperkolesterolemia / dislipidemia dapat
dapat dikenali lewat gejala-gejala yang ada dikenali lewat gejala - gejala yang ada pada
pada pasien tersebut, yaitu sering kelelahan, pasien tersebut, yaitu mudah lelah, mudah
mual berlebihan, sering berkeringat, merasa mengantuk, kaki bengkak, rasa sakit atau
cemas, tegang, nyeri pada bagian tubuh, pegal di tengkuk kepala bagian belakang,
pegal sampai pundak [5].
kaku, kaki keseleo, benjolan disekitar sendi
F. Obesitas yang meradang [5].
Obesitas atau kegemukan mempunyai H. Ginjal
pengertian yang berbeda - beda bagi setiap Seseorang yang menderita gagal ginjal
orang. Terkadang kita sering dibuat kronis merupakan gangguan fungsi renal
bingung dengan pengertian obesitas dan yang progresif dan irreversibel dimana
overweight, padahal kedua istilah tersebut kemampuan tubuh gagal untuk
mempunyai pengertian yang berbeda. mempertahankan metabolisme dan
Obesitas adalah suatu kondisi kelebihan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, menyebabkan uremia. Penyakit gagal ginjal
untuk pria dan wanita masing- masing kronik dapat dikenali lewat gejala - gejala
melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan yang ada pada pasien tersebut, yaitu tidak
dapat membahayakan kesehatan. Sementara keluar urin, nafsu makan menurun, mual,
overweight (kelebihan berat badan, pucat, kencing sedikit, kram, sering merasa
kegemukan) adalah keadaan dimana BB anemia [5].
seseorang melebihi BB normal. Seseorang I. Usia
yang menderita obesitas dapat dikenali Umur merupakan faktor resiko stroke,
lewat gejala - gejala yang ada pada pasien dimana semakin bertambahnya usia
tersebut, yaitu berat badan meningkat tidak seseorang maka resiko untuk terserang
jelas, selulit, sakit lutut, varises, sulit stroke semakin tinggi [5].
bernafas [5].
3. METODE PENELITIAN
G. Asam urat
Asam urat adalah asam yang berbentuk
Dalam melakukan penelitian ini diperlukan
kristal - kristal yang merupakan hasil akhir
beberapa metode agar mencapai hasil yang
dari metabolisme purin (bentuk turunan
diharapkan yaitu sebagai berikut:
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel 3.1 Metode Pengumpulan Data
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam
Dataset penelitian ini mengambil data
tubuh kita dan dijumpai pada semua
sekunder dari penelitian yang dilakukan
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari
oleh Rosmala Dwi, 2017 dengan judul
tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)
“Pemanfaatan Certainty Factor dalam
ataupun hewan (daging, jeroan, ikan
Menentukan Jenis Penyakit Penyebab
sarden). Seseorang yang menderita asam
Stroke”[5]. Teknik pengumpulan data yang
urat dapat dikenali lewat gejala-gejala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
ada pada pasien tersebut, yaitu sendi terasa
literatur, observasi, wawancara, dan angket.
nyeri, sendi terasa meradang, sendi terasa
membengkak, sendi terasa panas, sendi a. Studi pustaka (library research)
Untuk mendukung penelitian sebagai sampel dalam penelitian ini
ilmiah ini, peneliti melakukan [5].
pengumpulan data melalui panduan
3.2 Metode Analisis Data
buku referensi dan literatur lainnya
yang berhubungan dengan Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap
pengetahuan teoritis mengenai studi literatur untuk mendapatkan
masalah penyakit penyebab stroke pemahaman mengenai metode yang
yang sedang diteliti. Yang digunakan, yaitu metode forward chaining.
kemudian dijadikan data untuk Setelah itu, data yang sudah diperoleh
diolah lebih lanjut [5]. dijadikan aturan menggunakan metode
forward chaining. Dari aturan - aturan yang
b. Observasi
sudah dibuat kemudian dimasukkan ke
Peneliti mengumpulkan data dalam basis pengetahuan.
dengan melakukan pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung terhadap para penderita
stroke di Klinik rehabilitasi
Ada beberapa tahapan yang digunakan
penderita stroke Dr. Suradi, Sp. S
dalam menyelesaikan permasalahan dengan
[5].
menggunakan forward chaining.

4.1 Basis Pengetahuan


Membangun basis pengetahuan untuk
penyakit - penyakit yang dapat
c. Wawancara menyebabkan stroke berdasarkan gejala -
gejala yang dirasakan oleh pasien. Basis
Data yang peneliti dapatkan dengan
pengetahuan ini merupakan representasi
melakukan tanya jawab langsung
pengetahuan dari seorang pakar dan
dengan beberapa orang dokter
digunakan untuk membuat kesimpulan [8].
penyakit saraf dan beberapa
Diawali dengan memberikan kode beberapa
penyakit yang menjadi penyebab
jenis penyakit yang menjadi sampel dalam
stroke [5].
penelitian ini, seperti pada tabel 4.1.

d. Angket
Tabel 4.1. Tabel Penyakit
Dengan menggunakan angket yang
Kode Nama Penyakit
berisikan daftar pertanyaan tertulis
Penyakit
yang harus dijawab oleh para
penderita stroke yang dijadikan P1 Hipertensi
P2 Jantung G13 Denyut jantung

P3 Diabetes mellitus tidak teratur

P4 Hiperkolesterolemia/dislipi G14 Pembengkakan

demia pada kaki dan perut

P5 Kolesterol darah G15 Cepat haus

P6 Obesitas G16 Sering kencing

P7 Asam Urat G17 Penurunan berat


badan
P8 Ginjal
G18 Berat badan
P9 Umur
berlebihan
Sedangkan pada tabel 4.2 berisi data gejala G19 Mengalami
yang telah sesuai dengan jenis - jenis aterosklerosis
penyakit yang dapat digunakan untuk secara spontan
mendiagnosa penyebab penyakit stroke.
G20 Kurang aktivitas

Tabel 4.2. Tabel Gejala G21 Mudah mengantuk

G22 Kaki bengkak


Kode Gejala Nama Gejala
G23 Rasa sakit atau
G01 Sakit kepala
pegal pada tengkuk
G02 Pusing kepala

G03 Migrain G24 Pegal sampai ke

G04 Pendarahan dari pundak

hidung G25 Selulit

G05 Wajah kemerahan G26 Sakit pada lutut

G06 Mudah lelah G27 Varices

G07 Penglihatan kabur G28 Sulit bernafas

G08 Mual berlebihan G29 Sendi terasa nyeri

G09 Berkeringat G30 Sendi meradang

G10 Cemas G31 Sendi bengkak

G11 Tegang G32 Sendi panas

G12 Nyeri pada bagian G33 Sendi kaku


tubuh
G34 Kaki keseleo
G35 Benjolan disekitar G03 X
sendi yang G04 X
meradang
G05 X
G36 Tidak keluar urin
G06 X X X
G37 Nafsu makan
G07 X
menurun
Mual, pucat, G08 X

kencing sedikit, G09 X


kram G10 X
G38 Merasa anemia G11 X
G39 Proporsi lemak G12 X
bertambah
G13 X
G40 Sakit pada
G14 X
lambung
G15 X
G41 Sakit pada usus
G16 X
Dari tabel nama penyakit dan tabel gejala,
G17 X
dapat dibuat tabel keputusan yang
G18 X X
digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
pohon keputusan dan kaidah yang G19 X
digunakan untuk mencocokan dengan G20 X
informasi yang dimasukkan oleh user dari
G21 X
basis pengetahuan [8], seperti pada tabel
G22 X
4.3.
G23 X
Tabel 4.3. Tabel Keputusan Jenis
G24 X
Penyakit Berdasarkan Gejala
G25 X

Kode Penyakit G26 X

Kod P P P P P P P P P G27 X
e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 G28 X
Gej
G29 X
ala
G30 X
G01 X X X
G31 X
G02 X
G32 X perut THEN jantung

G33 X 3 IF cepat haus AND sering

G34 X kencing AND penurunan berat


badan THEN diabetes mellitus
G35 X
4 IF berat badan berlebihan AND
G36 X
sakit kepala AND mengalami
G37 X aterosklerosis secara spontan
G38 X AND kurang aktivitas THEN

G39 X hiperkolesterolemia/dislipidemia

G40 X 5 IF mudah lelah AND mudah


mengantuk AND kaki bengkak
G41 X
AND rasa sakit/pegal ditengkuk
4.1.2 Penyajian Aturan kepala bagian belakang AND
pegal sampai ke pundak THEN
Berdasarkan representasi pengetahuan kolesterol
untuk diagnosa penyebab stroke maka
6 IF berat badan meningkat tidak
disusun aturan (rule) yang tersaji pada tabel
jelas AND selulit AND sakit lutut
4.4.
AND varices AND sulit bernafas
Tabel 4.4. Tabel Aturan Diagnosa THEN obesitas
Penyakit 7 IF sendi terasa nyeri AND sendi
terasa meradang AND sendi
No Aturan (Rule) terasa membengkak AND sendi
1 IF sakit kepala AND pusing AND terasa panas AND sendi kaku
sering migrain AND pendarahan AND kaki keseleo AND benjolan
di hidung AND wajah kemerahan disekitar sendi THEN asam urat
AND mudah lelah AND 8 IF tidak keluar urin AND nafsu
penglihatan kabur THEN makan menurun AND mual AND
hipertensi pucat AND kencing sedikit AND
2 IF sering kelelahan AND mual kram AND sering merasa anemia
berlebihan AND sering THEN ginjal
berkeringat AND merasa cemas 9 IF proporsi lemak bertambah
AND tegang AND nyeri pada AND sakit pada lambung AND
bagian tubuh AND sakit kepala sakit pada usus THEN usia
AND denyut jantung tidak teratur
AND pembekakan pada kaki dan
4.1.3 Pohon Keputusan Diketahui sistem pakar diagnosis penyakit
asam urat dengan rule - rule pada tabel 4.5
Pohon merupakan penggambaran dari
struktur secara hirarki. Dimana node - node Tabel 4.5 Aturan Dalam Basis
yang menunjukkan pasien dan ars (busur) Pengetahuan
yang menunjukkan hubungan antara gejala
satu dengan yang lain untuk menyimbolkan No Rule
dari penyakit yang diderita pasien sehingga 1
dapat mengakibatkan stroke. Penelusuran IF kaki keseleo THEN sendi

pada kasus ini akan digunakan teknik bengkak

breadth-first search, yang akan dimulai dari


node awal dari diagram yang dilambangkan 2
IF sendi bengkak OR sendi kaku
dengan G01, dari node tersebut tercabang
THEN sendi terasa nyeri
ke node selanjutnya dengan kaidah ya atau
tidak. Bila salah satu kaidah tidak 3
terpenuhi, maka penelusuran akan IF sendi terasa nyeri OR sendi
dilanjutkan pada node - node selanjutnya terasa meradang AND sendi
secara berurut sampai sebuah node yang panas THEN benjolan di sekitar
dapat memenuhi seluruh kaidah yang telah sendi
ditetapkan terpenuhi. Node gejala penyakit
akan disimbolkan dengan G dan node yang 4
IF sendi bengkak AND benjolan
dimulai dengan 01. Untuk penyakit
disekitar sendi THEN asam urat
disimbolkan dengan P yang dimulai dengan
1 [1], seperti pada gambar 1.
Apabila diketahui fakta bahwa kaki
Gambar 1. Pohon Keputusan Penyakit keseleo, sendi terasa panas. Dengan metode
Penyebab Stroke dan Gejalanya forward chaining, apakah menderita
penyakit asam urat?

Proses penelusuran forward chaining dapat


dilihat sebagai berikut :

1. IF G34 THEN G31


2. IF G31 OR G33 THEN G29
3. IF G29 OR G30 AND G32 THEN
G35
4. IF G31 AND G35 THEN P7
4.2 Pengujian Hipotesis
Penyakit asam urat didapat melalui 4 proses Risiko Penyakit Stroke Menggunakan
rule, yaitu : rule 1, rule 2, rule 3, dan rule 4. Metode K-Nearest Neighbor dan Naive
Premis G34 dan G32 digunakan untuk Bayes. Jurnal Pengembangan Teknologi
menentukan aturan mana yang akan Informasi dan Ilmu Komputer. 3(4): 3319 -
dijalankan. 3324

Bila ada fakta yang cocok dengan bagian [3] Yanto, Bagus Fery, dan Indah
IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila Werdiningsih, Endah Purwanti. 2017.
sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam Pada Anak Bawah Lima Tahun
database. Setiap kali pencocokan, dimulai Menggunakan Metode Forward Chaining.
dari rule teratas. Setiap rule hanya boleh Journal of Information Systems
dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan Engineering and Business Intelligence.
berhenti bila tidak ada lagi rule yang bisa 3(1): 61 - 67
dieksekusi [6].
[4] Kanggeraldo Jansen, Rika Perdana Sari,
KESIMPULAN dan Muhammad Ihsan Zul. 2018. Sistem
Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Stroke
Dari penelitian yang telah dilakukan
Hemoragik dan Iskemik Menggunakan
terhadap gejala yang berpotensi
Metode Dempster Shafer. Jurnal Resti. 2(2)
menyebabkan stroke, dapat diambil
: 498 - 505
beberapa kesimpulan :
[5] Rosmala Dwi. 2017. Pemanfaatan
1. Konsep model sistem pakar yang
Certainty Factor Dalam Menentukan Jenis
dibuat terbukti dapat digunakan.
Penyakit Penyebab Stroke. Jurnal Explore.
2. Waktu yang digunakan untuk
8(2) : 121 - 138
penelusuran dengan breadth - first
search akan lama apabila solusi berada [6] Wiwi Verina. 2015. Penerapan Metode
dalam posisi node terakhir. Forward Chaining Untuk Mendeteksi
Penyakit THT. Jatisi. 1(2) : 123 - 138
DAFTAR PUSTAKA
[7] T.Sutojo, Edy Mulyanto, dan Vincen
[1] Rosmala Dwi. 2018. Metode Backward
Suhartono. 2010, Kecerdasan Buatan.
Chaining Untuk Diagnosa Penyebab Stroke
Jakarta: Andi Offset
Pada Pasien Penderita. Jurnal Expert. 8(2):
49 - 55 [8] Nuraeni Fitri, Yoga Handoko Agustin,
dan Endah Nirwani Yusup. 2016. Aplikasi
[2] Puspitawuri, A, Edy Santoso, dan
Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Kulit
Candra Dewi. 2019. Diagnosis Tingkat
Menggunakan Metode Forward Chaining
di Al Arif Skin Care Kabupaten Ciamis.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Multimedia

Anda mungkin juga menyukai