TUMOR OTAK
DISUSUN OLEH :
A3 Keperawatan / 5
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
KATA PENTANTAR
Puji syukur ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kemurahannya sehingga pada saat
ini telah menyelesaikan tugas Makalah Keperawatan Medikal Bedah 3 dengan tepat waktu.
Untuk pembuatan maklah ini tentunya tidak hanya berkerja sendiri tapi saya mengambil
beberapa refrensi di internet dan buku buku, karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang berusaha bekerja sama .
Saya tahu disaat membuat makalah ini masih banyak terdapat kesalahannya, untuk itu
saya meminta saran dan juga arahan kepada teman-teman dan juga kepada dosen agar makalah
bisa bisa menjadi lebih sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUMOR OTAK
2.1.1 Definisi Tumor Otak
Menurut Suzanne et al, (2013)Tumor otak adalah lesi intracranial local yang
menempati ruang di dalam tengkorak. Tumor otak primer berasal dari sel dan struktur di
dalam otak.
Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas maupun
tidak. Tumor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik yang terdapat
dalam ruang intrakranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai sebagian atau
seluruh sifat-sifat proses ganas spesifik seperti yang berasal dari sel-sel saraf di meningen
otak, termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang (neuroglia), sel epitel
pembuluh darah, dan selaput otak (Batticaca, 2008). Adanya massa atau neoplasma pada
jaringan otak akan berdampak pada jaringan otak sendiri secara lokal dan dampak secara
umum (Cindy, 2016)
Umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur
pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakanial.
Nyeri kepala ini bertambah hebat pada waktu penderita batuk, bersin atau
mengenjan (misalnya buang air besar atau koitus).
Perubahan mental ini dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita yaitu
mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, mengalami perlambatan aktivitas mental
dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitasi. Mungkin akan ditemukan
ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3
kasus.
3. Seizure
4. Edema Papil
Penyebab edema papil ini biasanya terjadi bila tumor yang lokasi atau
pembesarannya menekan jalan aliran likuor sehingga mengakibatkan bendungan
dan terjadi hidrocephallus.
5. Muntah
Muntah sering sekali mengindikasikan tumor yang luas dengan efek dari
massa tumor tersebut juga mengindikasikan adanya pergeseran otak. Muntah
berulang pada pagi dan malam hari, dimana muntah yang proyektif tanpa
didahului mual menambah kecurigaan adanya massa intrakanial. (Diyono, 2016)
2.1.3 Sign & Symptom
Setiap bagian otak mempunyai fungsi pengaturan dalam tubuh yang
berbeda-beda sehingga kanker atau tumor timbul di otak memiliki gejala yang
sangat variatif. Gejala yang umum pada seseorang yang terkena kanker atau
tumor otak antara lain terjadinya perubahan mental yang ringan (psikomotor
asthenia). Perubahan mental ini dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita
yaitu mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, mengalami perlambatan aktivitas
mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitasi. Mungkin akan ditemukan
ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3
kasus. Diperkirakan sebesar 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala.
Umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta
pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakanial. Adanya nyeri
pada kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak. Adanya nyeri
kepala sering kali disertai dengan terjadinya muntah bersifat proyektil dan tidak
disertai mual. Gejala tumor otak yang lain yaitu timbulnya rasa mengantuk yang
merupakan salah satu gejala sentral. Hal itu dapat bertambah parah sampai
menyebabkan pingsan pada penderita dan bisa berakhir dengan koma (Muttaqin,
2018).
2.1.4 Etiologi
Namun tumor otak tidak muncul begitu saja. Dibalik itu , ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya tumor otak yaitu:
1. Hereditas
Sindrom hereditas seperti von recklinghausen’s Disease , Tuberous
sclerosis, retinoblastoma, multiple endocrine neoplasma bisa mningkatkan resiko
tumor otak. Gen yang terlibat bisa dikelompokkan dalam dua kelas yaitu tummor-
suppressor genes dan oncogenes . Selain itu , sindroma seperti Turcot dapat
menimbulkan kecenderungan genetika untuk giloma, tetapi hanya 2%
2. Radiasi
Radiasi jenis ionzioling radiation bisa menyebabkan tumor otak jenis
neuropithelial tumors, meningiomas, dan nerve sheath tumors. Selain itu, paparan
sinar X juga dapat meningkatkan resiko tumor otak
3. Substansi-substansi Karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan banyak
dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi karsinogenik seperti
nitrosamides dan nitrosoureas yang bisa menyebabkan tumor sistem saraf
4. Virus
Infeksi virus juga dipercayai bisa menyebabkan tumor otak, Contohnya
Virus Epseien-barr
5. Gaya Hidup
Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan seperti makanan yang
diawetkan , daging asap atau acar tampakknya berkorelasi dengan peningkatan
resiko tumor otak. Di samping itu,resiko tumor otak menurun ketika individu
makan lebih banyak buah dan sayuran (Stark-Vance, et al., 2011). (Yuyun
Yueniwati, 2017)
2.1.1 Patofisiologi
Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh
paling cepat. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai
kehilangan fungsi serta akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan
cerebrovaskuler primer (Chamberlain, 2012).
TINJAUAN ASKEP
I. Pengkajian
1. Anamnesa
Data Pasien
Identitas pada klien yang harus diketahui antaranya : Nama, Umur,
Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Suku/Bangsa, Alamat, Jenis kelamin,
Status perkawinan, dan Penanggung biaya
Keluhan Utama
Biasanya klien mengeluh nyeri kepala yang hilang timbul dan durasinya
makin meningkat
Riwayat Penyakit Saat Ini
Klien mengeluh sakit kepala saat perubahan posisi dan dapat meningkat
dengan aktivitas, vertigo, muntah, perubahan mental seperti disosientasi,
letargi, papiledema, penurunan tingkat kesadaran, penurunan penglihatan,
ketidakmampuan sensasi, hilangnya ketajaman atau diplopia
Riwayat Penyakit Dahulu
Klien pernah mengalami pembedahan kepala atau trauma kepala
Riwayat Penyakit Keluarga
Apkah ada penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin
ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang, yaitu riwayat keluarga
dengan tumor kepala
Pengkajian Psiko-Sosio-Piritual
Perubahan perilaku dan perubahan kepribadian , perubahan mental,
kesulitan mengamnil keputusan, kecemasan dan ketakitan hospitalisasi,
dignostic test dan prosedur pembedahan , adanya perubahan peran
Pemeriksaan Fisik (ROS: Riview of system)
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tumor otak meliputi pemeriksaan
fisik umum per system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan TTV , B1
breathing, B2 blood, B3 brain, B4 bladder, B5 bowel, B6 bone.
Pernapasan B1 (Breathing)
Adanya peningkatan irama pernapasan (pola nafas tidak teratur)
Kardiovaskular B2 (Blood)
Desak ruang intracanial akan menyebabkan peningkatan tekanan
intracanial sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Selain itu
terjadi ketidakteraturan irama jantung (ireguler) dan bradikadi . Klien
tidak mengeluhkan nyeri dada, bunyi jantung normal, akral hangat, nadi
bradikardi.
B3 (Brain)
Pemeriksaan inspeksi , kesadaran komposmetis , GCS 456, bentuk hidung
simestris, septum ditengah, tidak ada polip, pupil mata isokor, telinga
bersih, lidah bersih dan tidak ada nyeri juga.
B4 (Bladder)
Kebersihan organ genetal tampak bersih , pada pemeriksaan palpasi tidak
terdapat distensi urine pada kandung kemih. Gangguan control sfinter
urine, kebersihan bersih, bentuk alat kelamin normal, uretra normal,
produksi urin normal
Pencernaan B5 (Bowel)
Mual dan muntah terjadi akibat peningkatan tekanan intracranial sehingga
menekan pusat muntah pada otak. Gejala mual dan muntah ini biasanya
akan diikuti dengan penurunan nafsu makan pada pasien. Kondisi mulut
bersih dan mukosa lembab
Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
Keterbatasan pergerakan anggota gerak karena kelemahan bahkan
kelumpuhan kondisi tubuh kelelahan. (Cindy, 2016)
II. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yaitu suatu penilaian klinis tentang respon individu, keluarga,
atau masyarakat terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar pemilihan
intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat. (SARI, 2022)
Adapun diagnosa keperawatan yang lazim di jumpai pada tumor otak adalah sebagai berikut
(SDKI,2018)
a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis, traksi dan pergeseran struktur peka nyeri dalam
rongga intracranial.
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d desak ruang oleh masa tumor
intracranial.
Terapeutik
Edukasi
V. Evaluasi Keperawatan
Yang menentukkan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari
tindakan. Penilaian proses menentukkan apa ada kekeliruan dari setiap tahap proses mulai
dari pengkajian, diagnosa, perencanaan dan evaluasi sendiri (Hidayat, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Batticaca, F. B. (2008). Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan.
Salemba Medika. https://books.google.co.id/books?
id=AKDNoVXFVnEC&pg=PR2&dq=asuhan+keperawatan+klien+dengan+gangguan+siste
m+persarafan+fransisca&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&
ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjUks7Uk8z7AhUWIrcAHVhUAjYQ6wF6BAgBEAU#v
=onepage&q
Cindy, R. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Ny. E Dengan Brain Metastase Di Rsup Dr.
Sardjito. 1–21.
Rohmah, N., Safa, A., & Walid, S. (2009). Proses keperawatan : teori dan aplikasi / Nikmatur.
Ar-Ruzz Media.
SARI, S. N. K. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan High Grade Glioma Di Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta. Repository Poltekkes Jogja, 3(April), 49–58.
Yuyun Yueniwati. (2017). Pencitraan pada Tumor Otak (hal. 244 halaman). Universitas
Brawijaya Press, 2017. https://books.google.co.id/books?
id=wlpVDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pencitraan+pada+tumor+otak&hl=id&ne
wbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwj
Rx6OIkMz7AhX8R2wGHVCAD7cQuwV6BAgDEAc#v=onepage&q=pencitraan pada
tumor otak&f