Anda di halaman 1dari 10

STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661

Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT ANEMIA


MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN CERTAINTY
FACTOR

Yustika Maulina1, Aris Gunaryati 2, Rima Tamara Aldisa3


Sistem Informasi, Universitas Nasional 1, 2, 3
yustika.maulina98@gmail.com

Submitted February 10, 2023; Revised May 23, 2023; Accepted August 2, 2023

Abstrak
Di Indonesia, anemia merupakan penyakit kelainan darah yang banyak terjadi. Tidak adanya sel darah
merah dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit ini. Banyaknya masyarakat yang masih mengabaikan
gejala awal penyakit anemia dapat memperparah kondisi tubuh akibat keterlambatan dalam
mendiagnosis penyakit yang dialami. Penelitian ini akan menggabungkan metode Naïve Bayes dan
Certainty Factor dalam membantu diagnosis awal penyakit anemia. Metode Naïve Bayes digunakan
untuk menentukan jenis anemia yang diderita oleh user berdasarkan gejala yang dirasakan. Setelah itu
sistem akan melakukan perhitungan menggunakan metode Certainty Factor berdasarkan jenis penyakit
yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepastian user mengalami
jenis anemia tersebut. Pengujian pada sistem menghasilkan nilai akurasi sebesar 93% dari 60 data uji.
Kata Kunci : Naïve Bayes, Certainty Factor, Anemia, Sistem Pakar, Diagnosis.

Abstract
In Indonesia, anemia is a common blood disorder. The absence of red blood cells in the body can cause
the disease. The large number of people who still ignore the early symptoms of anemia can worsen the
body's condition due to delays in diagnosing the disease they are experiencing. This study will combine
the Naïve Bayes and Certainty Factor methods in assisting the initial diagnosis of anemia. The Naïve
Bayes method is used to determine the type of anemia a user suffers from based on the symptoms they
have. After that, the system will perform a calculation using the Certainty Factor method based on the
type of disease that has been determined previously to find out how much the certainty to prove that the
user has anemia. A Test on the system produce an accuracy score of 93% from 60 test data.
Keywords : Naïve Bayes, Certainty Factor, Anemia, Expert System, Diagnosis.

1. PENDAHULUAN Anemia merupakan kelainan darah yang


umum terjadi di Indonesia. Anemia
Salah satu hal yang perlu dijaga adalah
merupakan sebuah penyakit dimana tubuh
kesehatan. Manusia dapat melakukan
mengalami kekurangan kadar hemoglobin
aktivitas rutin mereka dengan lebih mudah
dalam darah dari batas normal. Kadar
ketika mereka dalam keadaan sehat.
hemoglobin pada manusia ditentukan
Namun, banyak masyarakat yang masih
berdasarkan usia. Kurangnya kadar
sering mengabaikan kondisi kesehatan
hemoglobin dalam darah dapat
sehingga apabila terdapat gejala-gejala
menyebabkan organ tubuh mengalami
yang tidak disadari maka dapat
kekurangan oksigen yang cukup karena sel
memperparah kondisi tubuh akibat
darah merah tidak mampu mendistribusikan
keterlambatan dalam mendiagnosis
oksigen ke seluruh tubuh sehingga
penyakit yang dialami. Salah satu
penderita anemia dapat mengalami
contohnya yaitu penyakit anemia.
beberapa gejala seperti kelelahan,

110
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

kelemahan, kulit tampak pucat, dan pusing Pada penelitian terdahulu yang berjudul
[1]. “Penerapan Metode Forward Chaining Pada
Aplikasi Daring untuk Mendeteksi Penyakit
Anemia dapat terjadi pada berbagai usia,
Anemia” telah berhasil melakukan
seperti anak-anak, remaja, dan yang lebih
diagnosis terhadap penyakit anemia
tua. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
menggunakan sistem pakar [9]. Namun
yang diterbitkan pada 2018 menemukan
sistem yang dibuat pada penelitian
bahwa 48,9 persen ibu hamil di Indonesia
terdahulu tidak terdapat faktor penyebab
mengalami anemia, sementara 32 persen
dan juga penanganan yang harus dilakukan
remaja di Indonesia mengalami anemia.
sebagai langkah awal dalam mengatasi
Keluhan tersebut dapat terjadi dalam jangka
penyakit anemia sebelum penyakit yang
panjang apabila tidak ditangani dari awal
diderita akan semakin parah. Dengan
dan dapat menyebabkan penyakit lainnya
membuat sistem tersebut akan
seperti stroke dan gagal jantung [2].
mempermudah masyarakat dalam
Beberapa jenis anemia terjadi akibat dari
mendiagnosis penyakit anemia dengan
berbagai penyebab yang mendasarinya [3].
cepat dan tepat [10].
Anemia kronis, anemia aplastik, dan
anemia defisiensi zat besi merupakan jenis Dilihat dari permasalahan yang telah
penyakit anemia yang tergolong mudah dijelaskan sebelumnya, maka penulis
untuk disembuhkan dengan mengkonsumsi tertarik mengembangkan sistem yang dapat
suplemen dan juga pengobatan rutin sesuai membantu penderita penyakit anemia
dengan penyebab yang mendasarinya. dalam melakukan diagnosis awal terhadap
penyakit anemia sebelum melakukan
Informasi mengenai penyakit anemia masih
tindakan lebih lanjut seperti melakukan
terbatas sehingga membuat masyarakat
pemeriksaan ke dokter. Sistem yang
belum begitu paham terhadap penyakit
dibangun dapat memberikan informasi
anemia [4]. Pada umumnya, penderita
tentang penyakit anemia beserta solusi yang
penyakit anemia melakukan konsultasi
dapat digunakan sebagai langkah awal
secara langsung pada dokter. Namun
penanganan penyakit anemia. Tujuan
bertambahnya jumlah pasien dapat
penelitian ini untuk membantu dalam
membuat proses diagnosis semakin tertunda
mendiagnosis penyakit anemia
[5]. Sehingga membutuhkan solusi untuk
menggunakan sistem yang
melakukan diagnosis awal terhadap
mengimplementasikan metode Naïve Bayes
penyakit anemia sebelum melakukan
dan Certainty Factor. Kemudian bahasa
tindakan lebih lanjut seperti pemeriksaan ke
pemrograman yang digunakan yaitu PHP
rumah sakit.
dan MySQL sebagai basis datanya.
Perkembangan teknologi informasi dapat
membantu manusia dalam mendiagnosis 2. METODE PENELITIAN
penyakit anemia [6]. Dalam mendiagnosis
Penelitian ini melalui tahapan-tahapan yang
penyakit anemia tentunya membutuhkan
tercantum di bawah ini :
pengetahuan pakar untuk membantu pasien
dalam melakukan konsultasi [7]. Teknologi
informasi yang digunakan dapat menarik
kesimpulan sebagai hasil diagnosis
berdasarkan gejala-gejala yang diinput oleh
user [8].

111
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

7. Tahapan yang terakhir yaitu membuat


sebuah kesimpulan yaitu menentukan
hasil akhir atau keputusan yang
diperoleh dari penelitian yang telah
dilakukan.
Naïve Bayes
Thomas Bayes, seorang ilmuwan yang
berasal dari Inggris telah mengemukakan
metode klasifikasi Naïve Bayes. Menurut
Olson dan Delen, Naïve Bayes menghitung
probabilitas dengan asumsi setiap kelas
yang telah dipilih berdasarkan data historis.
Karena tidak bergantung pada karakteristik
tambahan apa pun, pendekatan Naïve Bayes
disebut sebagai "Naif". Dengan
Gambar 1. Tahap Penelitian membandingkan nilai kelas posterior,
metode Naive Bayes menentukan nilai
1. Tahap studi literatur yang akan akhir. Nilai posterior tertinggi dipilih
dilakukan yaitu mencari informasi dari sebagai hasil dari diagnosis [6].
berbagai sumber seperti website dan Langkah-langkah dalam perhitungan Naïve
jurnal ilmiah mengenai penyakit Bayes yaitu sebagai berikut [6]:
anemia dan juga gejala yang sering 1. Mencari probabilitas kelas penyakit
dirasakan oleh penderita penyakit menggunakan persamaan sebagai
anemia. berikut:
X
2. Setelah itu dilakukan tahap analisis P(C) = A (1)
kebutuhan dengan menentukan Keterangan:
kebutuhan yang akan digunakan seperti a) P(C) = nilai probabilitas awal
data-data dan juga perangkat lunak. (prior).
3. Peneliti melakukan pengumpulan data b) X = jumlah kelas penyakit
di RSUD Jati Padang Jakarta Selatan pada data latih.
terkait penyakit anemia pada penelitian c) A = total keseluruhan data
ini dengan cara pengambilan data dan latih.
juga melakukan wawancara.
4. Tahap perancangan yang akan 2. Mencari jumlah kasus gejala yang
dilakukan yaitu merancang desain terjadi pada masing-masing kelas
sistem dengan menerapkan penyakit menggunakan persamaan
perhitungan Naïve Bayes dan Certainty berikut :
F
Factor. P(A|C) = X (2)
5. Tahap implementasi dilakukan dengan Keterangan:
menerapkan rancangan yang telah a) P(A|C) = nilai probabilitas
dibuat sebelumnya ke dalam sistem. gejala terhadap
6. Tahap pengujian menggunakan 60 data kelas penyakit
uji yang digunakan untuk melakukan (likelihood).
uji akurasi pada sistem untuk b) F = jumlah kasus
menentukan apakah hasil diagnosis gejala yang terjadi
sistem sesuai dengan diagnosis pakar. pada tiap kelas
penyakit yang

112
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

ada di data latih. Keterangan:


c) X = jumlah kelas a. CFcombine = Certainty Factor
penyakit pada gabungan.
data latih. b. CF1 = nilai CF[h,e] pada
pertama.
3. Menghitung nilai akhir dari tiap kelas
c. CF2 = nilai CF[h,e] pada
(Posterior):
berikutnya.
P(C) x P(A|C) (3)
Keterangan: Tingkat keyakinan terhadap suatu gejala
a) P(C) = nilai probabilitas dapat dilakukan dengan mewawancarai
awal (prior). seorang pakar dengan menghasilkan nilai
d) P(A|C) = nilai probabilitas yang disebut sebagai bobot CF pakar. Nilai
gejala terhadap bobot pakar dapat ditentukan oleh pakar
kelas penyakit berdasarkan Tabel 1 [11].
(likelihood).
Certainty Factor Tabel 1. Interpretasi Nilai CF
Certainty Factor adalah angka yang Keterangan CF
disediakan oleh MYCIN untuk mengetahui Pasti Tidak -1.0
besarnya nilai kepercayaan. Masalah Hampir Pasti Tidak -0.8
Kemungkinan Tidak -0.6
ketidakpastian dapat disebabkan oleh Mungkin Tidak -0.4
respons pengguna yang tidak yakin Tidak Tahu -0.2 sd/ 0.2
terhadap pernyataan sistem atau aturan Mungkin 0.4
Kemungkinan Benar 0.6
yang tidak pasti. Untuk itu sistem pakar Hampir Pasti 0.8
harus mampu bekerja pada permasalahan Pasti 1.0
yang belum pasti [2].
Tingkat kepastian gejala yang dialami oleh
Terdapat beberapa kombinasi rumus yang
user telah ditentukan nilai bobotnya yang
dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
disebut sebagai CF user. Nilai keyakinan
kepastian yaitu sebagai berikut [1]:
dapat dipilih oleh pengguna berdasarkan
1. Rumus di bawah ini dapat digunakan
gejala yang dialami pada Tabel 2 [12].
jika hanya ada 1 gejala yang dialami:
CF[h,e] = CF[user]*CF[pakar] (4) Tabel 2. Bobot Nilai Keyakinan
Keterangan: Keterangan Nilai CF
a. CF[h,e]= Nilai kepastian dalam Tidak 0
hipotesis yang Sedikit Yakin 0.4
Cukup Yakin 0.6
dipengaruhi oleh fakta Yakin 0.8
evidence. Sangat Yakin 1
b. CF[user]= Tingkat kepastian yang
ditentukan oleh user.
c. CF[pakar]=Tingkat kepastian
yang ditentukan oleh
pakar.
2. Apabila gejala yang dialami lebih dari
satu, maka perhitungannya dapat
dilanjutkan menggunakan rumus
berikut:
CFcombine=CF1+(CF2*(1-
(5)
CF1))

113
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

3. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini, melakukan input data


Use Case Admin diri, melakukan konsultasi dengan
menginput gejala yang dialami, melihat
hasil diagnosis, dan melakukan print hasil
diagnosis.
Variabel Penelitian
Terdapat 3 jenis penyakit anemia pada
penelitian ini yang dapat dilihat sebagai
berikut [4],[9]:
Tabel 3. Nama Penyakit
No Nama Penyakit Kode Penyakit
1 Anemia Aplastik P01
Anemia Defisiensi Zat
2 P02
Besi
3 Anemia Kronis P03

Tabel 4. Akuisisi Gejala Penyakit


Anemia
Gambar 2. Use Case Admin
Admin mendapatkan hak akses untuk Kode Gejala Penyakit
melakukan login pada sistem, menghapus, P01 P02 P03
menambah, dan mengubah data penyakit,
G1 Mudah merasa lelah Ya Ya Ya
data gejala, data pengetahuan, dan data CF dari biasanya
pakar. G2 Pucat Ya Ya Ya
G3 Pusing atau sakit Ya Ya Ya
Use Case User kepala
G4 Nafsu makan Ya
menurun
G5 Terjadi Ya
pembengkakan di
bagian tubuh
G6 Nyeri dada Ya Ya Ya
G7 Sesak nafas Ya Ya Ya
G8 Nyeri pinggang Ya
G9 Kaki dan tangan Ya
terasa dingin
G10 Demam Ya
G11 BAB berdarah atau Ya
mimisan
G12 Mudah memar Ya
G13 Memiliki riwayat Ya
penyakit kronis
G14 Sering mengalami Ya
vertigo
G15 Badan terasa Ya
Gambar 3. Use Case User kesemutan

User mendapatkan hak akses untuk melihat


informasi mengenai penyakit anemia,
melihat informasi pakar/dokter spesialis
penyakit dalam yang telah berkontribusi

114
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

Tabel 6. Contoh Gejala yang Dialami User


Nilai
Gejala yang dipilih user
Tabel 5. Bobot Nilai CF Pakar User
[G1] Mudah merasa lelah 0.6
Nama Kode Bobot [G5] Terjadi pembengkakan di bagian
No Gejala 0.4
Penyakit Gejala Pakar tubuh
1. Anemia G1 Mudah merasa 0.4 [G7] Sesak nafas 0.4
Aplastik lelah [G8] Nyeri pinggang 0.8
G2 Pucat 0.4
G3 Pusing atau sakit 0.4
kepala Perhitungan Naïve Bayes:
G6 Nyeri dada 0.6 Penentuan jenis penyakit yang dialami oleh
G7 Sesak nafas 0.4
user akan dihitung menggunakan algoritma
G10 Demam 0.4
G11 Mengalami 0.8 Naïve Bayes. Penelitian ini menggunakan
pendarahan 100 data latih yang digunakan untuk
seperti mimisan perhitungan Naïve Bayes. Perhitungan
atau BAB
berdarah diawali dengan menghitung nilai
G12 Mudah memar 0.8 probabilitas penyakit sebagai berikut :
2. Anemia G1 Mudah merasa 0.4
zat besi lelah a. Menghitung Probabilitas Tiap Kelas
G2 Pucat 0.4
G3 Pusing atau sakit 0.4
Penyakit.
kepala Anemia Aplastik (P01) = 33/100
G4 Nafsu makan 0.6 = 0.33
menurun Anemia Zat Besi (P02) = 40/100
G5 Terjadi 0.8
pembengkakan = 0.4
di bagian tubuh Anemia Kronis (P03) = 27/100
G6 Nyeri dada 0.4 = 0.27
G7 Sesak nafas 0.6
G8 Nyeri pinggang 0.8
G9 Kaki dan tangan 0.6 b. Menghitung Nilai Probabilitas Gejala
terasa dingin Penyakit (Likelihood).
G15 Badan terasa 0.6
kesemutan
Anemia Aplastik :
3. Anemia G1 Mudah merasa 0.4 P(G1|P01) = 24/33 = 0.72
Kronis lelah P(G5|P01) = 1/33 = 0.03
G2 Pucat 0.4 P(G7|P01) = 6/33 = 0.18
G3 Pusing atau sakit 0.4 P(G8|P01) = 2/33 = 0.06
kepala Anemia Defisiensi Zat Besi :
G6 Nyeri dada 0.4
P(G1|P02) = 25/40 = 0.625
G7 Sesak nafas 0.4 P(G5|P02) = 9/40 = 0.225
G13 Memiliki 0.8 P(G7|P02) = 16/40 = 0.4
riwayat penyakit P(G8|P02) = 13/40 = 0.325
kronis.
G14 Sering 0.6
Anemia Kronis :
mengalami P(G1|P03) = 14/27 = 0.518
vertigo P(G5|P03) = 2/27 = 0.074
P(G7|P03) = 10/27 = 0.37
Analisis Perhitungan P(G8|P03) = 2/27 = 0.074
Tabel 5 merupakan salah satu kasus
penderita penyakit anemia yang digunakan c. Menghitung Nilai Probabilitas
sebagai contoh dalam melakukan Posterior.
perhitungan Naïve Bayes dan Certainty P (P01|G1|G5|G7|G8)
Factor: = P(P01)xP(G1|P01)x P(G5|P01)x
P(G7|P01) x P(G8|P01)

115
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

= 0.33 x 0.72 x 0.03 x 0.18 x 0.06 CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 1 = CFG1 +(CFG5 *(1- CFG1 ))
= 0.0001 = 0.24 +(0.32*(1 – 0.24))
= 0.4832
P (P02|G1|G5|G7|G8) CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 2 = CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 1 +(CFG7 *(1-
= P(P02) x P(G1|P02) x P(G5|P02)x CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 1 ))
P(G7|P02) x P(G8|P02) = 0.4832 + (0.24 * (1 –
= 0.40 x 0.625 x 0.225 x 0.4 x 0.325 0.4832))
= 0.0073 = 0.6072
CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 3 = CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 2 +(CFG8 * (1-
P (P03|G1|G5|G7|G8) CF𝑐𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑒 2 ))
= P(P03) x P(G1|P03) x P(G5|P03) x = 0.6072 + ( 0.64 * (1 –
(G7|P03) x P(G8|P03) 0.6072))
= 0.27 x 0.518 x 0.074 x 0.37 x 0.074 = 0.8586
= 0.0003 Sehingga persentase kepastian yang
Berdasarkan perhitungan Naïve Bayes diperoleh yaitu: 0.8586 x 100% = 85.86%
diatas, maka akan diambil nilai probabilitas
tertinggi. Nilai probabilitas tertinggi akan Dari perhitungan Naïve Bayes dan
diklasifikasikan menjadi penyakit yang Certainty Factor sebelumnya, maka dapat
didiagnosis. Nilai tertinggi terdapat pada disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
P02 yaitu anemia defisiensi zat besi dengan pada contoh kasus tersebut yaitu pasien
nilai 0.0073. Sehingga pasien kemungkinan menderita penyakit Anemia Defisiensi Zat
mengalami anemia defisiensi zat besi. Besi dengan tingkat kepastian sebesar
85.86%.
Perhitungan Certainty Factor:
Pada tahap ini akan dicari nilai kepastian Tampilan Interface
dari jenis penyakit yang telah dipilih
berdasarkan hasil perhitungan Naïve Bayes.
Dari hasil perhitungan Naïve Bayes
sebelumnya, penyakit yang diderita yaitu
anemia defisiensi zat besi. Sehingga pada
perhitungan Certainty Factor disini akan
menghitung nilai kepastian dari penyakit
anemia defisiensi zat besi.
a. Menghitung Nilai Certainty Factor
Tiap Gejala Gambar 4. Tampilan Awal Aplikasi
CFG1 = CFuser [G1] * CFpakar [G1]
Tampilan awal aplikasi dapat dilihat pada
= 0.6 * 0.4
gambar di atas. Ada beberapa menu yang
= 0.24
bisa dipilih oleh pengguna.
CFG5 = CFuser [G5] * CFpakar [G5]
= 0.4 * 0.8 = 0.32
CFG7 = CFuser [G7] * CFpakar [G7]
= 0.4 * 0.6
= 0.24
CFG8 = CFuser [G8] * CFpakar [G8]
= 0.8 * 0.8
= 0.64
b. Menghitung Nilai Certainty Factor
Combine. Gambar 5. Login Admin

116
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

Admin adalah satu-satunya orang yang Untuk CF Pakar berisi beberapa data gejala
dapat mengakses halaman login yang dengan nilai kepastian (CF) dari pakar yang
digambarkan pada Gambar 5 dengan terdapat pada masing-masing jenis
memasukkan username dan juga password. penyakit. Halaman tersebut dapat dilihat
Admin dapat mengolah data pada aplikasi pada Gambar 8.
setelah berhasil login.

Gambar 9. Form Konsultasi


Gambar 6. Halaman Data Gejala Halaman konsultasi yang terdapat pada
Halaman informasi tentang gejala yang Gambar 9 berisi beberapa pilihan gejala dan
sering dialami oleh penderita anemia dapat dipilih oleh user sesuai dengan gejala
ditunjukkan pada Gambar 6. Admin yang dirasakan. Setelah memilih beberapa
memiliki akses untuk mengelola data gejala gejala yang dialami maka user dapat
tersebut. melakukan submit untuk mengetahui hasil
diagnosis.

Gambar 7. Halaman Basis Pengetahuan


Gambar 10. Hasil Diagnosa
Data kasus mengenai penyakit anemia yang
telah terjadi sebelumnya terdapat pada Hasil dari diagnosis sistem berdasarkan
halaman basis pengetahuan seperti pada gejala yang dipilih pengguna digambarkan
Gambar 7. Data tersebut dapat diinput, pada Gambar 10. Diagnosis menghasilkan
diubah, dan dihapus oleh admin. perhitungan Naive Bayes dan Faktor
Kepastian, nama penyakit dan nilai
kepercayaannya, serta solusi atau saran
potensial.

Gambar 8. Halaman CF Pakar

117
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

membuktikan bahwa sistem mampu


mendiagnosis penyakit anemia dengan
baik.
Dari 60 data uji, pada tabel 6 terdapat 10
data yang disediakan oleh peneliti:
Tabel 7. Data Uji
No Gejala Diagnosis Diagnosis CF Hasil
Pakar Sistem
1. G1,
G3,
Anemia Anemia
G4, 83.55% Sesuai
Gambar 11. Print Hasil Diagnosa G10,
Aplastik Aplastik
G11
Gambar 11 merupakan tampilan print hasil 2. G2,
diagnosis yang dapat dilakukan oleh user G3, Anemia Anemia
79.03% Sesuai
setelah melakukan konsultasi. G8, Zat Besi Zat Besi
G9
Pengujian Akurasi 3. G1,
G5, Anemia Anemia
65.73% Sesuai
Tes akurasi dilakukan pada sistem untuk G8, Zat Besi Zat Besi
melihat apakah sistem dapat mendiagnosis G15
4. G10,
pasien secara akurat. Hasil diagnosis sistem G11,
Anemia Anemia
89.92% Sesuai
Aplastik Aplastik
dibandingkan dengan diagnosis ahli untuk G12
menentukan nilai akurasinya. Jenis 5. G2,
Anemia Anemia
G6, 75.52% Sesuai
penyakit akan ditentukan dengan metode G13
Kronis Kronis
Naive Bayes, kemudian metode Certainty 6. G1,
Anemia Anemia
Factor akan digunakan untuk mencari nilai G4, 86.4% Sesuai
Zat Besi Zat Besi
G9
keyakinan/kepastian dari hasil perhitungan 7. G1,
Naive Bayes. G3, Anemia Anemia
56.48% Sesuai
G4, Zat Besi Zat Besi
Pada penelitian ini terdapat 60 data uji G7
dengan 100 data latih yang didapatkan 8. G4,
Anemia Anemia
G10, 69.76% Sesuai
berdasarkan data riwayat penyakit anemia G11
Aplastik Aplastik
yang diderita oleh pasien di RSUD Jati 9. G1,
Anemia Anemia
Padang. Pengujian akurasi menggunakan G2,
Zat Besi Zat Besi
71.44% Sesuai
G15
rumus sebagai berikut : 10. G4,
Anemia Anemia
Banyaknya data uji yang sesuai G8, 54.24% Sesuai
Akurasi= x100% Zat Besi Zat Besi
Total data uji G15

Dari 60 data, 56 data uji sistem memiliki 4. SIMPULAN


hasil yang sesuai dengan diagnosis pakar,
Dengan adanya sistem yang telah dibuat,
sedangkan empat data uji memiliki hasil
proses diagnosis anemia dapat berjalan
yang tidak sesuai dengan diagnosis pakar.
dengan lancar dan memberikan informasi
Sehingga mendapatkan nilai akurasi
tentang penyakit tersebut. Sebagai langkah
sebagai berikut :
awal dalam menangani anemia, sistem
56 dapat mendiagnosis anemia berdasarkan
Akurasi = x 100% = 93%
60 gejala pengguna dengan memberikan solusi
dan juga saran.
Nilai akurasi sistem dalam mendiagnosis
Tingkat akurasi yang didapatkan dari
penyakit anemia adalah sebesar 93%.
perbandingan hasil diagnosis sistem dengan
Sehingga dari nilai akurasi tersebut
hasil diagnosis pakar memperoleh nilai

118
STRING (Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) p-ISSN: 2527 - 9661
Vol. 8 No. 1 Agustus 2023 e-ISSN: 2549 - 2837

sebesar 93% berdasarkan 60 data uji. [7] F. Rahmawati, Y. V. Via, and E. Y.


Sehingga dari nilai akurasi tersebut Puspaningrum, “Implementasi
membuktikan bahwa sistem mampu Metode Naive Bayes Dan Certainty
mendiagnosis penyakit anemia dengan Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit
baik. Kulit Kucing,” J. Inform. dan Sist.
Inf., vol. 1, no. 1, pp. 631–641, 2020,
DAFTAR PUSTAKA [Online]. Available:
[1] S. P. Kurniawan, “Sistem Pakar http://jifosi.upnjatim.ac.id/index.php
untuk Diagnosis Penyakit Anemia /jifosi/article/download/147/86/
Menggunakan Metode Certainty [8] M. Saefudin and A. Rachmaniar,
Faktor dengan Mesin Inferensi “Penerapan Metode Forward
Forward Chaining Berbasis Web,” J. Chaining Pada Rancang Bangun
Mhs. Tek. Inform., vol. 2, no. 1, pp. Web Sistem Pakar Diagnosa
256–262, 2018, [Online]. Available: Penyakit Anemia,” J. Artif. Intell.
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/ja Innov. Appl., vol. 2, no. 4, pp. 2775–
ti/article/view/451 4057, 2021, [Online]. Available:
[2] E. Maulid and D. P. K. Esa, “Sistem http://openjournal.unpam.ac.id/inde
Pakar Identifikasi Penyakit Anemia x.php/JOAIIA/index256
Menggunakan Metode Certainty [9] E. Budiyati and E. Rihyanti,
Factor,” Sentinel, vol. 3, no. 1, pp. “Penerapan Metode Forward
243–252, 2020, doi: Chaining Pada Aplikasi Daring
10.56622/sentineljournal.v3i1.21. Untuk Mendeteksi Penyakit
[3] A. F. Ahmed and S. S. A. Naser, Anemia,” J. Media Inform.
“Anemia Expert System Diagnosis Budidarma, vol. 6, no. 3, p. 1667,
Using Sl5 Object,” Int. J. Academic. 2022, doi: 10.30865/mib.v6i3.4104.
Inf. Syst. Research., vol. 3, no. 5, pp. [10] I. Management, S. Program, and K.
9–17, 2019. Kosgoro, “Expert System with
[4] N. Sulardi and A. Witanti, “Sistem Diagnosis of Blood Cancer (
Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Leukaemia ) with the Certainty
Anemia Menggunakan Teorema Factor Method,” vol. 4, no. 36, pp.
Bayes,” J. Tek. Inform., vol. 1, no. 1, 388–393, 2020.
pp. 19–24, 2020, doi: [11] I. Efendi, R. K. Niswatin, and I. N.
10.20884/1.jutif.2020.1.1.12. Farida, “Penerapan Metode Certainty
[5] K. Gilda, “Fuzzy Expert System for Factor Untuk Sistem Pakar Diagnosa
detection of nutritional deficiency Penyakit Burung Puyuh Berbasis
Anemia,” J. Emerg. Technol. Innov. Web,” Pros. SEMNAS INOTEK
Research., vol. 9, no. 5, 2022. (Seminar Nas. Inov. Teknol., vol. 4,
[6] D. Ayu Irawati, Y. Watequlis no. 2, pp. 45–54, 2020, [Online].
Syaifudin, F. Ester Tomasila, A. Available:
Setiawan, and E. Rohadi, https://proceeding.unpkediri.ac.id/in
“Development of Android-based dex.php/inotek/article/view/119
Rabbit Disease Expert System,” Int. [12] S. Arlis, “Diagnosis Penyakit
J. Eng. Technol., vol. 7, no. 4.44, p. Radang Sendi Dengan Metode
82, 2018, doi: Certainty Factor,” SATIN - Sains dan
10.14419/ijet.v7i4.44.26868. Teknol. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 42–47,
2017, doi: 10.33372/stn.v3i1.215.

119

Anda mungkin juga menyukai