Anda di halaman 1dari 14

Klinis untuk diagnosis penyakit

infeksi
13. Merancang tindakan
preventif penyakit infeksi
dengan mempertimbangkan
faktor pencetus
14. Menjelaskan cara
pencegahan komplikasi
penyakit tropis dan infeksi.
15. Menjelaskan obat anti infeksi
dan penggunaannya
16. Menyusun data dari
symptom, pemeriksaan fisik,
prosedur klinis, dan
pemeriksaan laboratorium
untuk mengambil kesimpulan
suatu diagnosis penyakit
tropis dan infeksi
17. Melakukan penyuluhan
kesehatan tentang penyakit
tropis dan infeksi dalam
rangka upaya preventif dan
promotive
18. Menggunakan teknologi
informasi untuk mencari
informasi terkini mengenai
penyakit-penyakit infeksi
MATRIX KURIKULUM PENDIDIKAN
NAMA DEFINISI LEARNING SUMBER DAFTAR PENYAKIT AREA
BLOK OBJECTIVE PENGETAHUA KOMPETENS
(LO) N (Untuk I
mendukung
pencapaian LO)
1 2 3 4 5 6
HEMATOLOG Hematologi 1. Menjelaskan Buku Ajar  Anemia defisiensi besi A dan B
I DAN adalah suatu bermacam-macam 1. Buku Ajar - Metabolisme zat
ONKOLOGI ilmu yang agen yang dapat Hematologi dan besi
mempelajari mempengaruhi onkologi IDAI - Etiologi dan
gangguan, system, komponen, 2. Clinical epidemiologi
diagnosis, darah dan kegansan hematology anemia defisiensi
pengobatan, pada tubuh Winstrobe besi
dan pencegahan manusia. 3. Hematology of - Diagnosis anemia
penyakit yang 2. Menjelaskan asal infancy and defisinsi besi
menyerang agen (eksogen atau childhood berdasarkan klinis
darah serta endogen) Nathan, Oski, dan laboratoris
komponen- 3. Menjelaskan Saunders, - Tata laksana
komponennya. penyakit-penyakit London. anemia defisiensi
Meliputi sel yang berhubungan 4. Clinical besi
darah, protein dengan kondisi pediatric - Komplikasi anemia
darah, tertentu oncology. defisiensi besi
hemoglobin, 4. Menjelaskan Sutaw et al. - Dampak social
trombosit, dan patofisiologi dan 5. Clinical  Anemia defisiensi
pembuluh pathogenesis pracrice of asam folat dan vitamin
darah, serta penyakit mulai dari blood B12
organ yang masuknya awal trapfusion Petz-
memproduksi hingga munculnya Swisher,
darah, yaitu gejala klinis pada Chruchill, - Matabolisme asam
sumsum tulang organ target. Livingstobe, folat dan vitamin
dan limpa 5. Menjelaskan Ney York. B12
komplikasi yang 6. Pediatric - Etiologi dan
Onkologi dapat terjadi oleh hematology, epidemiologi di
adalah suatu karena penyakit John Li masyarakat
ilmu yang berjalan lanjut lleyman - Diagnosis anemia
berkenaan 6. Menjelaskan 7. Manual of megaloblastic
dengan prognosis penyakit pediatric secara rinci
penyakit 7. Menjelaskan cara- hematology and - Tatalaksana anemia
keganasan baik cara penegakan oncology megaloblastic
tumor maupun diagnosis penyakit lanzkowsky.  Anemia hemolitik
kanker, mulai melalui penegakan Jurnal autoimun
dari diagnosis penyakit 1. American - Etiologi anemia
pemeriksaan, melalui pengenalan Journal of hemolitik autoimun
penegakan gejala klinik, Hematology - Patofisiologi
diagnosis serta pemeriksaan 2. British Journal terjadinya
penatalaksanaa penunjang of Hematology hemolysis
n secara (laboratorium, 3. Journal of - Dampak hemolysis
menyeluruh radiologis, Hematology pada eritropoesis
sitopatologi dll) and Oncology dan system biliaris
8. Menjelaskan - Diagnosis anemia
penatalaksanaan hemolitik autoimun
penyakit (cara - Tata laksana dan
pencegahan, rujukan penderita
pengobatan, anemia hemolitik
perawatan dan autoimun
rehabilitasi)  Penyakit hemolitik
9. Menentukan pada bayi baru lahir
prosedur klinis - Etiologi dan
penunjang epidemiologi
diagnosis penyakit penyakit hemoliti
: biopsy, radiologis
10. Menentukan pada bayi baru
pemeriksaan lahir
laboratorium - Patofisiologis dan
penunjang terjadinya
diagnosis : hemolysis
mikrobiologis dan - Diagnosis
parasitologis (termasuk serologi
(mikroskopis dan antenatal dan
kultus), kimia anamnesis secara
klinik, *darah, urin, rinci)
tinja) - Terapi
11. Melakukan hyperbilirubinemia
prosedur - Tranfusi tukar
keterampilan klinis - Dampak individual
untuk diagnosis dan social
penyakit kernicterus
12. Merancang - Efek dari berbagai
tindakan preventif cara terapi
penyakit dengan hyperbilirubinemia.
mempertimbangka  Definisi G6PD
n faktor pencetus - Epidemiologi
13. Mnejelaskan cara - Patofisiologi
pencegahan terjadinya
komplikasi hemolysis
penyakit - Diagnosis
14. Menjelaskan obat - Nasihat
dan pencegahan
penggunaannya terjadinya
15. Menyusun data dari hemolysis pada
symptom penderita
pemeriksaan fisik, - Konsukasi genetic
prosedur klinis dan  Anemia pasca-
pemeriksaan perdarahan
laboratorium untuk - Definisi
mengambil - Etiologi perdaraha
kesimpulan suatu pada berbagai
diagnosis penyakit penyakit
16. Menggunakan - Diagnosis
teknologi informasi - Tata laksana
untuk mencari anemia pasca-
informasi terkini perdarahan
mengenai penyakit- (termasuk
penyakit komplikasi syok)
 Anemia aplastic
- Etiologi anemia
aplastic
- Patofisiologis
- Diagnosis
anamnesis secara
rinci
 Talasemia
- Patogensosi
talasemia alfa dan
beta
- Pewarsan talasemia
alfa dan beta
- Epidemiologi
talasemia
- Diagnosis
- Tata laksana
penderita talasemia
beta
- Hemosiderosis dan
hemokormatosis
- Tata laksana
hemosiderosis
- Indikasi
splenektomi
- Komplikasi
penderita talasemia
beta mayor
- Indikasi
transplantasi
sumsum tulang
- Dampak
biopsikofisikososia
l
- Konsukasi genetika
- Pengendalian
talasemia beta
 Hemoglobinopati lain
 Macam-macam
hemoglobinopati
- Penurunan
penyakit talasemia
HbE secara genetic
- Diagnosis
talasemia HbE
 Idiopathic
thrombocytopenic
purpura (ITP)
- Definisi ITP akut
dan kronis
- Etiologi
- Patogenesis
- Diagnosis
- Tata laksana
- Komplikasi dan
tata laksananya
- Indikasi
splenektomi
 Amegakaryocytic
thrombopenic purpura
(ATP)
- Definisi
- Diagnosis
- Tata laksana
 Trombopatia
- Definisi
- Perbedaan
trombopatia
bawaan dengan
yang didapat
- Jenis-jenis
trombopatia
bawaan
- Jenis-jenis
trombopatia
didapat
- Diagnosis
trombopatia
- Penetapan rujukan
 Hemofilia
- Etiologi dan
epidemiologi
- Diagnosis
- Tata laksana
- Persiapan pasien
yang memerlukan
tindakan operasi
- Pengobatan
rumatan
- Indikasi rujukan
- Konsukasi genetic
- Dampak
psikososial
 Penyakit Von
Willebrand
- Etiologi dan
epidemiologi
- Diagnosis
berdasarkan gejala
klinis dan hasil
laboratorium
- Tata laksana
- Persiapan penderita
yang memerlukan
operasi
- Indikasi rujukan
- Konsukasi genetic
- Dampak
psikososial
 Defisiensi vitamin K
- Etiologi
- Patogenesis
perdarahan akibat
defisiensi vitamin
K
- Diagnosis berdasar
gejala klinis dan
hasil laboratorium
- Komplikasi
- Efek samping
pengobatan
 Kelainan pembuluh
darah
- Jenis-jenis kelainan
pembuluh darah
- Diagnosis
- Tata laksana
 Leukemia
- Definisi
- Etiologi dan
epidemiologi
- Patogenesis gejala
gejala leukemia
- Klasifikasi
leukemia
- Diagnosis
- Pengobatan
penunjang suportif
- Rujukan
- Jenis-jenis regimen
pengobatan
leukemia
- Pengobatan atas
petunjuk rujukan
- Komplikasi dan
pengobatan
- Konsultasi dampak
- Preparat apus darah
tepi leukemia
- Aspirasi sumsum
tulang
 Tumor ganas padat
- Jenis tumor ganas
padat
- Epidemiologi
- Diagnosis berdasar
gejala klinis dan
laboratorium
- RUjukan pada saat
yang tepat
- Kerjasama dengan
disiplin ilmu lain
yang terkait
- Penyuluhan
masalah penyakit
kepada orangtua
 Transplantasi sumsum
tulang
- Indikasi
- RUjukan atas
petunjuk konsultasi
 Tranfusi darah
- Indikasi tranfusi
darah
- Penetapan dosis
dan macam tranfusi
darah
- Tatalaksana
tranfusi darah yang
tepat.
- Pencegahan dan
penanganan
terhadap penyakit
yang timbul
MATRIX KURIKULUM PENDIDIKAN
NAMA DEFINISI LEARNING SUMBER DAFTAR AREA
BLOK OBJECTIVE (LO) PENGETAHUAN PENYAKIT KOMPETENSI
(Untuk
mendukung
pencapaian LO)
1 2 3 4 5 6
ALERGI Alergi adalah 1. Mengetahui Buku ajar : - Urtikaria dan A dan B
DAN respon abnormal patofisiologi berbagai 1. Kliegman RM, Angioderma
IMUNOLOGI dari system macam penyakit di Behrman RE, - Alergi obat
kekebalan tubuh. bidang alergi imunologi Jenson HB< - Alergi
Orang-orang yang 2. Melakukan anamnesis, Stanton BF. makanan dan
memiliki alergi pemeriksaan fisis, dan Nelson alergi susu
memiliki system penunjang pada kasus Textbook of sapi
kekebalan tubuh alergi pediatrics. - Penyakit
yang bereaksi 3. Melakukan Philadelphia: defisiensi
terhadap suatu zat penatalaksanaan pada Saunders imun
biasanya tidak beberapa penyakit di Elsevier - Artitis
berbahaya di bidang alergi 2. Buku ajar alergi Idiopatik
lingkungan. 4. Memberi saran terhadap imunologi anak Juvenil (AIJ)
Substansi ini upaya pencegahan IDAI - Lupus
(serbuk sari, penyakit di bidang alergi 3. Hay WW, erimatosus
jamur, bulu imunologi Hayward AR, - Purpura
binatang , dll) 5. Memahami etiologi, Levin MJ: Henoch-
yang disebut faktor risiko, Current Scholein
allergen. pathogenesis, dan pediatric - Retardasi
manifestasi klinis alergi diagnosis and mental
Imunologi adalah obat treatment.
ilmu yang 6. Menegakkan diagnosis Toronto:
mempelajari alergi obat melalui McGraw-Hill
antigen, antibody, anamnesis, pemeriksaan 4. Berman CW,
dan fungsi fisik, dan pemeriksaan Pearlman DS<
pertahanan tubuh penunjang Shapiro GG,:
host yang 7. Menatalaksana alergi Allergy,
diperantarai oleh obat berdasarkan asthma, and
sel, terutama yang penghentian obat immunology
berhubungan 8. Mencegah, from infancy to
dengan imunitas mendiagnosis, dan tata adulthood.
terhadap penyakit, laksana komplikasi Philadelphia:
reaksi biologis, alergi obat WB Saunders.
hipersensitivitas, 9. Memahami patofisiologi 5. Cassidy JT,
alergi, dan alergi makanan dan Petty RE, Laxer
penolakan benda alergi susu sapi pada RM, Lindsley
asing. anak CB. Textbook
10. Menegakkan diagnosis of pediatric
alergi makanan dan rheumatology
alergi susu sapi melalui 6. Stites DP.
anamnesis, pemeriksaan Basic and
fisik, dan pemeriksaan Clinical
penunjang immunology
11. Menatalaksana medis 7. Stiehm
kasus ringan dan sedang, ER,Ochs.
dan merujuk kasus yang Imunologis
berat disorder in
12. Mencegah alergi pada infant and
high risk baby dan children
tatalaksana komplikasi 8. Cgapel H.
alergi makanan dan Heney M.
alergi susu sapi Essensial of
13. Mengenali tanda dan clinical
gejala penyakit immunology
defisiensi imun, 9. Leung DYM,
membedakannya dengan Sampson HA,
penyakit kronik dan akut Geha RS,:
lain, membedakan yang Pediatric
allergy
primer dan yang principles and
sekunder practice. St
14. Menjelaskan bahwa Louis: Mosby.
penyakit defisiensi imun 10. Williams J
terbagi menjadi 5 Venning H.
kategori patofisiologis Community
(humoras, seluler, pediatrics.
gabungan, komplemen, Edinburg:
fagostik) Churcill
15. Menjelaskan indikasi, 11. Parker S,
makna klinik, dan Zuckerman B.
keterbatasan dari uji dan Development
prosedur diagnostic and behavioral
untuk menilai fungsi pediatric.
kekebalan Philadelphia:
16. Menginterpretasikan Lippincott
hasil pmeeriksaan darah 12. Cassidy JT,
tepi, fungsi, dan jumlah Petty RE,
sel limfosit, pemeriksaan Chronic
immunoglobulin arthritis in
kuantitatif, serta childhood.
defisiensi imun sekunder Dalam :
17. Mendiskusikan pilihan Cassidy JT,
terapi yang Petty RE, Laxer
memungkinkan dan RM, Lindsey
bahaya potensial dari CB,
tranfusi darah dan penyunting.
vaksinasi pada pasien Textbook of
tersebut. pediatric
18. Memahami faktor rheumatology.
etiologi dan Edisi ke-5.
pathogenesis purpura New York:
Churcill
Henoch-Schonlein pada livingstone;
anak. 2005. H. 206-
19. Menegakkan diagnosis 60
purpura Henoch- 13. Soepriadi, M:
Schonlein melalui Setiabudiawan
anamnesis, pemeriksaan B. lupus
fisis dan pemeriksaan aritematosus
penunjang sistemik.
20. Memberikan tata laksana Dalam: Gama
medis purpura Henoch- H, Nataprawira
Schonlein HMD,
21. Mencegah, penyunting.
mendiagnosis, dan Pedoman
mengenal komplikasi diagnosis dan
purpura Henoch- terapi Ilmu
Schonlein dan merujuk Kesehatan
jika perlu. Anak. Edisi ke
22. Menegakkan diagnosis 3, Bandung:
retardasi mental Bagian IKA FK
23. Memberi tata laksana Universitas
awal retardasi mental Padjajaran;
24. Memberikan konseling 2005. H 133-24
kepada keluarga Jurnal
25. Merujuk ke pelayanan 1. J allergy Clin
spesialistik yang relevan Imunol
2. JAMA
3. An Allerfy
asthma
4. J PEdiatr
5. Arc Dis Child

Anda mungkin juga menyukai