1. PENDAHULUAN
Blok keluhan yang berkaitan dengan sistem hemopoetik dan limforetikuler adalah
blok yang mempelajari gangguan sistem tersebut dalam tubuh. Pada blok ini mahasiswa
akan belajar tentang keadaan patologis yang berhubungan seperti mempelajari etiologi,
faktor risiko, patofisiologi, gejala dan tanda, dasar diagnosis, dan komplikasi masalah atau
penyakit pada sistem hemopoetik dan limforetikuler serta penanganan dan pencegahannya.
Blok ini dilaksanakan pada fase II semester V, dan direncanakan selesai dalam 6
minggu, dengan 5 minggu masa aktif dan 1 minggu masa ujian. Setelah menyelesaikan
blok ini, diharapkan mahasiswa dapat menguasai, memahami dan mampu menjelaskan
prinsip sistem hemopoetik dan limforetikuler, baik secara fisiologis maupun patologis,
sehingga dapat mengatasi masalah klinik yang berkaitan dengan hal tersebut.
Mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait dengan topik
di atas melalui serangkaian kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pada blok ini akan
digunakan strategi pembelajaran berupa kuliah, praktikum, dan tutorial.
2. TUJUAN BLOK
Pada akhir blok ini, mahasiswa kedokteran diharapkan mampu:
a. Menjelaskan prinsip ilmu biomedis yang berkaitan dengan etiologi, faktor risiko,
patofisiologi, gejala, dan tanda, dasar diagnosis, dan komplikasi masalah atau
penyakit pada sistem hemopoetik dan limforetikuler yang termasuk kompetensi 4A
mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas, yaitu
penyakit anemia defisiensi besi, malaria, filariasis tanpa komplikasi, Dengue
Hemmoragic Fever (DHF), leptospirosis tanpa komplikasi, Human
immunodeficiency virus HIV tanpa komplikasi,limfadenitis serta dan reaksi
anafilaktik. Kompetensi 3 mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal
dan merujuk, yaitu penyakit anemia makrositik, anemia hemolitik, anemia pada
penyakit kronis, Systemic lupus erythematosus (SLE) limfadenopati,dan sepsis.
Kompetensi 2 mampu mendiagnosis dan merujuk, yaitu penyakit anemia aplastik,
gangguan pembekuan darah (trombositopenia, hemofilia penyakit von Willebrand)
hemoglobinopati, polisitemia,disseminated intravascular coagulation (DIC),
agranulositosis, purpura Henoch Schonlein, eritema multiforme, inkompatibilitas
PRAKTIKUM
1. Parasitologi
a. Pemeriksaan mikroskopik Protozoa darah dan nematoda jaringan.
b. Pemeriksaan mikroskopik nyamuk.
2. Mikrobiologi
a. Pengenalan Media dan Reaksi Biokimia Mikroba
b. Isolasi dan Identifikasi Flora Normal, Staphylococcus, Streptococcus
c. Resistensi Antibiotika
d. Imunoserologi (Reaksi Agglutinasi dan Presipitasi)
4. POHON TOPIK
Bakteri
Kelainan Kongenital
Virus
5. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Kuliah:
1. Parasitologi
a. Protozoa darah (2x50 menit)
b. Nematoda jaringan (2x50 menit)
c. Trematoda darah (2x50 menit)
d. Ordo Diptera: Famili Culicidae (2x50 menit)
2. Mikrobiologi
a. Virus HIV dan Virus Tumorigenik (2x50 menit)
b. Virus Penyebab Penyakit Perdarahan (2x50 menit)
c. Imunologi Penyakit Infeksi dan Imunoprofilaksis (2x50 menit)
d. Antibiotik dan Mekanisme Resistensi (2x50 menit)
e. Imunodefisiensi dan Imunologi Transplantasi (2x50 menit)
f. Reaksi Hipersensitivitas dan Autoimun (2x50 menit)
3. Patologi Anatomi
a. Pengolahan & pengiriman sediaan histopatologi (2x50 menit)
b. Patologi Reticuloendothelial System (2x50 menit)
4. Patologi Klinik
a. Kelainan akibat transfusi & inkompatibilitas darah ABO, Rhesus dan akibatnya
pada kehamilan (2x50 menit)
b. Patofisiologi keganasan sistem hematopoiesis (2x50 menit)
c. Hemostasis (2x50 menit)
d. Manajemen laboratorium sederhana (2x50 menit)
5. Farmakologi
11. Anestesi
a. Farmakologi obat-obat anestesi (2x50 menit)
b. Terapi cairan dan transfusi darah (2x50 menit)
c. Terapi oksigen (2x50 menit)
12. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
a. Toksikologi forensik (2x50 menit)
b. Aspek medikolegal dalam pelayanan medis (2x50 menit)
2. Tutorial
Pada blok ini akan dilakukan tutorial setiap minggu untuk membahas 1
skenario dengan jumlah 4 skenario. Satu skenario akan didiskusikan dalam 2 kali
tutorial. Topik tutorial dalam blok ini adalah :
1. Kok pucat?
2. Demam setelah mendaki gunung
3. Apa yang terjadi dengan saya?
4. Kenapa selangkangan bengkak ya?
3. Praktikum
Pada blok ini akan dilakukan kegiatan praktikum yang bertujuan: memperkuat
teori yang diberikan, dan/atau melatih keterampilan untuk pemeriksaan yang ada
dalam sistem hemopoiesis dan limforetikuler. Praktikum akan dilangsungkan di
laboratorium terkait dengan waktu maksimal 3 x 50 menit/kali praktikum melalui
praktek langsung maupun hanya demonstrasi. Materi praktikum yang harus diikuti
mahasiswa meliputi:
a. Parasitologi 2 kali
b. Mikrobiologi 4 kali
4. Belajar mandiri
Strategi belajar penting lainnya yang digunakan pada blok ini adalah belajar
mandiri. Tujuan dari belajar mandiri adalah memperdalam materi yang diberikan
pada saat perkuliahan, mencari penjelasan untuk menjawab sasaran belajar yang
ditetapkan pada saat tutorial, mempelajari materi yang tidak diberikan pada saat
perkuliahan, namun terkait dengan tujuan blok, serta mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen. Untuk belajar mandiri disediakan waktu 50-150 menit per
kegiatan dan harus benar-benar digunakan oleh mahasiswa. Belajar mandiri dapat
dilakukan di perpustakaan, di ruang internet, di rumah dan tempat lain, baik secara
perorangan maupun kelompok.
6. SISTEM PENILAIAN
A. Bentuk ujian
Ujian teori dalam bentuk ujian tulis.
B. Bentuk soal
Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Questions (MCQ). Soal dibuat
berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan dengan mengacu pada standar
pembuatan soal.
C. Penilaian
1). Formatif: prasyarat ujian:
a. Kehadiran di perkuliahan : 80%
b. Kehadiran di tutorial : 100%
c. Kehadiran praktikum : 100%
d. Keaktifan di tutorial : sufficient (berbasis checklist)
e. Etika pada praktikum : sufficient (berbasis checklist)
f. Etika pada tutorial : sufficient (berbasis checklist)
g. Etika pada perkuliahan :sufficient (berbasis checklist)
2). Sumatif
Ujian tulis blok berupa soal MCQ: 60%
Tutorial (knowledge) : 20%
Tugas mandiri : 5%
praktikum : 15%
4). Remediasi:
Jika nilai mahasiswa berada di bawah NBL Ujian OSCE maupun ujian tulis, maka
dilakukan 1 kali remedial. Jika setelah remediasi nilai mahasiswa masih berada di bawah
NBL, maka mahasiswa diharuskan mengulang blok pada semester berikutnya.
Keterangan:
1 = Parasitologi (13) 8 = Ilmu Kesehatan Anak (25)
2 = Mikrobiologi (15) 9 = Ilmu Penyakit Dalam (9)
3 = Patologi Anatomi (14) 10 = Ilmu Peny. Kulit & Kelamin (3)
4 = Patologi Klinik (11) 11 = Anestesiologi (6)
5 = Farmakologi (12) 12 = Ilmu Kedokteran Kehakiman (4)
6 = Ilmu Gizi (3)
7 = Ilmu Kesehatan Masyarakat
7. TIM BLOK
Koordinator : dr. Asnawati, M.Sc
Anggota : dr. Istiana, M.Kes
dr. FX. Hendriyono, Sp.PK
9. Narasumber
2. Van de Velde SJH. Onkologi, edisi kelima. Terjemahan oleh Arjono, RSUP Dr
Sardjito, Jogjakarta.
5. Basic & Clinical Pharmacology by Bertram G. Katzung 13th Edition. The McGraw-
Hill Companies Inc, 2015
6. Golan DE, Tashjian AH, Armstrong EJ, Armstrong AW. Principles of Pharmacology
The Pathophysiologic Basis of Drug Therapy. 2012.
9. Wells BG, DiPiro JT. Schwinghammer TL, DiPiro CV. Pharmacotherapy Handbook
9th Ed. San Fransisco: McGraw Hill, 2015
10. Finkel R, Cubeddu LX, Clark MA. Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology,
4th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, 2009
11. Elia M, Ljungqvist O, Stratton RJ, Lanham-New SA. Clinical Nutrition 2nd ed.
Wiley-Blackwell, 2013
12. Stanton BF, St Geme III JW, Schor NF, Behrman RE. Nelson Textbook of Pediatrics
20th Ed. Philadelphia: Elsevier, 2016
13. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrison's
Principles of Internal Medicine 19th Ed. McGraw-Hill, 2015
14. Lichtman MA, Kipps TJ,. Kaushansky K, Beutler E, Selingsohn U, Prchal JT, editors.
Williams. Hematology. 7th ed. McGraw-Hill companies 2006
15. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail's Clinical
Anesthesiology 5th Ed. McGraw HillSaukko P, Knight B. Knight's Forensic
Pathology.
Skenario 1
Kok pucat?
Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas sejak 6
bulan terakhir. Keluhan disertai cepat lelah serta sering mengantuk terutama jika pagi hari.
Kadang pasien juga merasakan jantung berdebar dan pusing. Pasien juga mengeluh tambah
lemas jika setelah menstruasi. Menurut pengakuannya, darah yang keluar tiap menstruasi
sangat banyak dan biasanya berlangsung 7-8 hari. Pasien memiliki jadwal makan yang
baik, namun tidak suka memakan daging ayam, daging sapi atau ikan karena merasa amis.
Biasanya pasien mengkonsumsi bayam, buncis, tahu, telur dan teh untuk makanan sehari-
hari.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Berdasarkan data yang didapat dokter
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah. Sesudah melihat
hasilnya, dokter memberikan resep obat yang harus diminum pasien secara teratur, serta
memberikan saran pada pasien untuk konsumsi makanan tertentu.
Skenario 2
Demam setelah mendaki gunung
Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam tinggi
sejak 10 hari terakhir. Keluhan disertai menggigil dan berkeringat. Demam terjadi secara
berulang setiap tiga hari sekali. Pasien juga mengeluh sakit kepala dan badan terasa lemas.
Selain itu, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati namun tidak ada muntah. Pasien tidak
pernah mengalami penyakit serupa. Pasien tidak mengeluh adanya masalah kencing, tetapi
warna urine kuning pekat. Pasien sudah mencoba meminum obat penurun demam, panas
turun sebentar namun kemudian naik lagi.
Pasien merupakan seorang mahasiswa pecinta alam yang bepergian ke daerah pegunungan
Meratus sekitar 3 minggu yang lalu. Menurut pengakuan pasien, daerah yang didatangi
tersebut merupakan daerah sekitar bekas tambang.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Berdasarkan data yang didapat dokter
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah. Sesudah melihat
hasilnya, dokter memberikan resep obat dan meminta pasien untuk kontrol sebagai bentuk
pemantauan.
Skenario 3
Apa yang terjadi dengan saya?
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke praktik dokter umum di klinik
dengan keluhan nyeri dan kaku pada kedua lutut sejak 6 bulan yang lalu yang sekarang
semakin memberat. Nyerinya hilang timbul dan menghilang bila diistirahatkan. Pasien
kesulitan untuk berdiri sehingga harus dipapah. Pasien mengeluhkan wajahnya memiliki
ruam di sekitar pipi dan hidung yang simetris sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu, pasien
juga mengatakan terdapat keluhan sesak sejak 1 bulan yang lalu, yang memberat saat
aktivitas berat dan membaik apabila beristirahat. Pada tangan dan kaki pasien terdapat
bercak-bercak kemerahan yang tidak gatal. Rambut pasien sering rontok sejak 1 tahun
terakhir. Terdapat keluhan mual dan muntah yang menyebabkan nafsu makan pasien
menurun.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Berdasarkan data yang didapat
dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah dan radiologi.
Sesudah melihat hasilnya, dokter merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
(FKRTL) untuk penanganan selanjutnya.
Skenario 4
Kenapa selangkangan bengkak ya?
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan utama
selangkangan bengkak di daerah selangkangan sejak 2 minggu terakhir. Keluhan disertai
dengan demam yang terjadi terutama pada malam hari dan pada saat demam dirasakan
tambah nyeri di daerah selangkangan. Pasien sering mengalami demam hilang timbul,
terutama setelah bekerja berat di sawah. Demam dan bengkak disertai rasa nyeri yang
dirasakan selama 3-5 hari. Pada saat serangan sering pasien tidak dapat bekerja selama
beberapa hari. Menurut pasien, kejadian ini terjadi beberapa kali dalam setahun. Pasien
juga pernah batuk dan sesak nafas, malam hari dengan mengeluarkan dahak kental. Pasien
adalah seorang petani yang tinggal di sebuah desa di daerah Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Berdasarkan data yang didapat dokter
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah. Sesudah melihat
hasilnya, dokter memberikan resep obat yang harus diminum pasien secara teratur dan
menyarankan untuk kontrol untuk pemantauan penyakit.