Anda di halaman 1dari 11

Profil

Bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam


FK Unud/ RSUP Sanglah Denpasar.

Informasi Umum
Bag/ SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah Denpasar, dengan
alamat di Gedung Angsoka Lt.IV RSUP Sanglah Jl. Diponegoro Denpasar.Telepon
0361-246274, Fax. 0361-235982, Kode Pos 80114.

Pendahuluan

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai


organisasi masyarakat yang menaungi seluruh dokter Spesialis Ilmi Penyakit Dalam
(SpPD) beserta seluruh subspesialisasinya, telah menyusun pedoman kewenangan
klinis (clinical privillages) bagi seorang SpPD yang melakukan praktek kedokteran di
Indonesia.

Bersama dengan Panduan Pelayanan Medis (PPM) yang telah dikeluarkan oleh
PAPDI, diharapkan kompetensi klinis seorang dokter SpPD dapat lebih terukur dan
terstruktur, mengingat luasnya cakupan keilmuan dari Ilmu Penyakit Dalam.
Meskipun daftar kompetensi dasar seorang SpPD sudah ada dalam buku kompetensi
Spesialis Penyakit Dalam, daftar yang ada di sini terutama di maksudkan untuk
membantu komite medis rumah sakit menyusun dafatar yang akan digunakan untuk
penilaian kompetensi dan kewenangan klinis (White paper – Clinical privilages) bagi
seorang SpPD yang dapat memiliki pola praktek kedokteran yang berbeda beda,

Profesionalisme dapat di artikan sebagai memiliki karakteristik atau mengikuti


standar tehnik atau etik suatu profesi tertentu (Merriam – Webster dictionary).
Setiap profesi memiliki set standar tertentu dan setiap individu memiliki derajat
kompetensi yang berbeda beda, ini yang akan digunakan oleh komite etik untuk
menentukan mewenangan klinis di RS bersangkutan. Kompetensi dapat diperoleh
dari pendidikan kedokteran, baik di tingkat Sp1/ Sp2, dan kedua melalui P2KB
(Program Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan), jadi kompetensi seseorang bisa
dipelihara/bertambah.

Ilmu kedokeran pada dasarnya adalah ilmu yang utuh dalam memahami
penyakit pada manusia dan upaya mengatasi penyakit-penyakit pada manusia
tersebut. Di dalam perkembangannya Ilmu Kedokteran menjadi semakin meluas dan
mendalam, sehingga kemampuan untuk menguasainya secara utuh tidaklah
mungkin lagi. Terjadinya percabangan dari ilmu kedokteran, pada dasarnya terbagi
menjadi dua bagian besar, yaitu ilmu kedokteran bedah dan ilmu kedokteran medik.
Kemudian terbagi lagi menjadi cabang bedah, anak, kebidanan-kandungan, serta
penyakit dalam. Ilmu Penyakit Dalam adalah ilmu kedokteran yang menangani orang
dewasa, meliputi penyakit-penyakit non-bedah, mencakup hampir seluruh tubuh
manusia.

Kewenangan Klinis Dasar Spesialis Ilmu Penyakit Dalam

1. Merawat pasien usia 12 tahun ke atas, melakukan anamnesis dan


pemeriksaan fisik,menulis instruksi medis, menulis resep, mencatat
perkembangan medis di status, meminta / melakukan konsultasi
2. Melakukan pelayanan yang dibutuhkan dalam kasus gawat darurat demi
keselamatan pasien (Bantuan Hidup Dasar,Bantuan Hidup Lanjut,Manajemen
Jalan Nafas, Resusitasi Cairan,Terapi Oksigen,Ventilasi Mekanik,dll)
3. Melakukan intepretasi pemeriksaan laboratorium Hematologi
umum,Hemostasis,Kimia klinik,analisa gas darah dan
elektrolit,mikrobiologik,imunologik,dll
4. Melakukan intepretasi pemeriksaan radiologi sederhana (rontgen polos
thorax,abdomen 3 posisi,tulang dan sendi, dll)
5. Menatalaksana pasien 12 tahun keatas dalam berbagai stadium penyakit baik
akut maupun kronis.

Kewenangan Klinis Dasar Prosedural (Core Internal Medicine Prosedural


Privilleges)

1. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi EKG


2. Melakukan intepretasi hasil Treadmill Test
3. Kardioversi menggunakan medikamentosa
4. Kardioversi menggunakan terapi elektrik
5. Melakukan Resusitasi Jantung Paru
6. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Spirometri
7. Melakukan Pungsi Pleura dengan / tanpa pemasangan WSD mini
8. Melakukan Pungsi Ascites / Paracentesis Abdomen
9. Melakukan Pemasangan NGT atau Sengstaken Blackmore Tube
10. Melakukan Pemasangan Folley Catheter
11. Melakukan Aspirasi sendi besar
12. Melakukan Phlebotomi
13. Melakukan Tranfusi darah
14. Melakukan Kemoterapi
15. Pembuatan dan pembacaan Sediaan Apusan Darah Tepi
16. Melakukan intepretasi Bone Densitometry
17. Manajemen nyeri sederhana
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Hematologi-Onkologi Medik
mencakup:

1. Anemia defisiensi besi


2. Anemia pada penyakit kronik
3. Anemia defisiensi G6PD
4. Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria
5. Hemoglobinopati
6. Kelainan hematologi akibat infeksi virus
7. Febril neutropenia
8. Iron overload
9. Anemia hemolitik
10. Immune Trombositopenic Purpura
11. Polisitemia vera dan kelainan mieloproliferatif
12. Leukemia akut dan kronik
13. Keganasan sel limfoid
14. Kelainan sel plasma
15. Terapi Transfusi
16. Hemofilia A dan B
17. Kelainan trombosit non imun
18. Kelainan koagulasi pada gangguan fungsi hati
19. Terapi anti agregasi trombosit, antikoagulan dan fibrinolitik
20. Trombosis arteri dan vena
21. Sudden deafness dan sudden blindness
22. Hematologi perioperatif
23. Pencegahan dan deteksi dini kanker
24. Infeksi pada penderita kanker
25. Terapi suportif dan paliatif pada kanker
26. Kedaruratan onkologi
27. Tatalaksana perioperatif di bidang onkologi

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Alergi-Imunologi mencakup:

1. Penyakit alergi saluran nafas bagian atas


2. Penyakit alergi saluran nafas bagian bawah
3. Anafilaksis
4. Vaskulitis
5. Asma
6. Kegawatdaruratan alergi obat
7. Anafilaksis
8. Penyakit imunodefisiensi primer
9. Alergi dan mastositosis
10. Penyakit imunodefisiensi primer :
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Endokrin Metabolik mencakup:

1. Tumor Hipofisis
2. Dislipidemia
3. Kelainan kelenjar tiroid
4. Penyakit cushing
5. Diabetes melitus dan hipoglikemia
6. Diabetes insipidus
7. Diabetes gestasional
8. Gangguan hormone paratiroid
9. Insufisiensi adrenal
10. Osteoporosis
11. Obesitas
12. Hipo dan hiperkalsemia
13. Evaluasi perioperatif bidang endokrinologi, metabolisme, dan diabetes

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Geriatri mencakup:

1. Sindrom Delirium akut


2. Instabilitas dan jatuh
3. Imobilisasi dan komplikasinya
4. Penilaian komprehensif geriatrik
5. Gangguan kognitif dan Demensia
6. Inkontinensia urin dan hiperplasi prostat jinak
7. Inkontinensia alvi
8. Inanition/ gangguan nutrisi
9. Frailty syndrome
10. Neglected geriatry patient
11. Depresis pada usia lanjut
12. Iatrogenesis
13. Insomnia
14. Impotensi
15. Gangguan penglihatan dan pendengaran pada geriatri
16. Pnemonia geriatric
17. Stroke pada geriatri
18. Hipertensi ortostatik
19. Nyeri pada geriatric
20. Konstipasi
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Terapi Intensif mencakup:

1. Kasus hemodinamik tidak stabil


2. Gangguan atau gagal napasdengan atau tanpa memerlukan tunjangan
ventilasi mekanis
3. Gangguan atau gagal ginjal akut
4. Gangguan endokrin dan atau metabolik akut yang mengancam nyawa
5. Intoksikasi
6. Gangguan koagulasi
7. Sepsi
8. Masalah nutrisi pada terapi intensif

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Tropik dan Infeksi mencakup:

1. Imunisasi/vaksinasi,kedokteran perjalanan (travel medicine)


2. Infeksi didapat di komunitas (infeksi kulit dan jaringan lunak,infeksi
intraabdominal,infeksi genitourinarius,osteomyelitis,endokarditis)
3. Infeksi nosokomial(infeksi kulit dan jaringanlunak,infeksi
intraabdominal,infeksi genitourinarius,osteomyelitis,endokarditis)
4. Penyakit akibat bakteri gram positif (tetanus,gangrene,infeksi
stafilokokus,streptokokus,streptokokus,pneumokokus,enterokokus,clostridium
difficile)
5. Penyakit akibat bakteri gram negative (infeksi gonokokal,pseudomonas,diare
infektif,demam tifoid,infeksi Helycobacter pylori,infeksi meningokokus,infeksi
basilenteric gram negative)
6. Infeksi bacterial lainnya
7. Penyakit mycobacterial (TB,lepra,mycobacterium non-TB)
8. Penyakit spirochaetal (sifilis,leptospirosis)
9. Penyakit akibat Mycoplasma dan Chlamydia
10. Penyakit akibat virus DNA (herpes simplex,varicella zoster,parvovitus,infeksi
EBV dan mononucleosis )
11. Penyakit akibat virus RNA (gastroenteritis
viral,campak,rubella,parotitis,rabies,dengue fever dan DHF,DSS,influenza)
12. Penyakit akibat HIV dan Immune Reconstitution Syndrome (IRIS)
13. Penyakit akibat jamur dan alga
(histoplasmosis,cryptococcosis,pneumocystis,candidiasis)
14. Penyakit akibatprotozoa dan helmintik
(malaria,toxoplasma,amoebiasis,filariasis,infeksi cacing enteric)
15. Gigitan bintang : infeksi,bisa
16. Imunodefisiensi (HIV/AIDS)
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Ginjal dan Hipertensi mencakup:

1. Gagal ginjal akut


2. Gagal ginjal kronis
3. Terapi pengganti ginjal
4. Penyakit ginjal diabetes
5. Penyakit glomerulus
6. Gangguan elektrolit dan asam basa
7. Nefritis lupus
8. Infeksi saluran kemih dan urosepsis
9. Batu ginjal dan system traktus urinarius
10. Infeksi traktus urinarius pada kehamilan
11. Obstruksi traktus urinarius
12. Hipertensi dan komplikasinya
13. Hipertensi dan kehamilan
14. Tatalaksana gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronik
15. Nefropati gout
16. Tatalaksana anemia renal
17. Sindroma Hepatorenal

Kewenangan Klinis Tambahan untuk Gastroenterohepatologi mencakup:

1. Penyakit esofagus
2. Penyakit ulkus peptikum dan penyakit terkait
3. Tatalaksana Dispepsia
4. Inflammatory Bowel Disease
5. Irritable Bowel Syndrome
6. Penyakit Kolom dan anorektum
7. IIeus obstruksi dan paralitik
8. ITatalaksana ikterus obstruktif
9. Tatalaksana perdarahan saluran cerna atas dan bawah
10. Hepatologi perioperatif
11. Hepatitis virus akut dan kronis
12. Hepatitis imbas obat dan toxin
13. Penyakit hati alkoholik
14. Sirosis dan komplikasinya
15. Hepatoma
16. Gagal hati
17. Penyakit kandung empedu dan traktus bilier
18. Penyakit pancreas (pancreatitis akut,pancreatitis kronik,keganasan pancreas)
19. Abses hati
Kewenangan Klinis Tambahan untuk Reumatologi mencakup:

1. Penyakit arthritis idiopatik juvenile


2. Penyakit Lupus (SLE)
3. Artritis Reumatoid
4. Spondiloartropati seronegatif
5. Penyakit antibody antifosfolipid
6. Osteoporosis
7. Nyeri reumatik regional
8. Trauma kerja dan olahraga,fraktur
9. Infeksi musculosketal
10. Osteoartritis
11. Hout dan artropati Kristal lainnya
12. Vaskulitis
13. Fibromyalgia

Kewenangan klinis tambahan prosedur Ilmu Penyakit Dalam mencakup


:(+Sertifikasi kompetensi)

1. Tes Provokasi Bronkus


2. Tes Provokasi Obat
3. Tes Tempel / Patch Test
4. Tes Tusuk / Skin Prick
5. Aspirasi Kista Tiroid dan Injeksi Etanol Perkutan
6. Biopsi Jarum Halus Tiroid dengan / tanpa Panduan USG
7. Deteksi Dini Kaki Diabetik
8. Dynamic Endocrine Test
9. Water Deprivation Test
10. Kaki Diabetes dengan / tanpa luka dan risiko tinggi
11. Tehnik Injeksi Insulin
12. Tes Valsava
13. Businasi
14. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP)
15. Esofago-Gastro-Duodenoskopi dengan / tanpa tindakan invasive
16. Kolonoskopi dengan / tanpa tindakan invasive
17. Capsule Endoscopy
18. Endoscopic Ultrasound dengan / tanpa tindakan terapetik
19. Skleroterapi dan Ligasi Varises Esofagus
20. Skleroterapi Hemoroid
21. Aspirasi Abses Hati
22. Aspirasi Kista Hati
23. Biopsi Aspirasi Jarum Halus Hati
24. Biopsi Hati
25. Percutaneus Cholecystostomy
26. Percutaneus Ethanol Injection Therapy (PEIT)
27. Percutaneus Trashepatic Biliary Drainage (PTBD)
28. Peritoneoskopi
29. Radio Frequency Ablation (RFA)
30. Ultrasonografi Abdomen Atas
31. Transient Elastrography (Fibroscan @)
32. Biopsi Ginjal / Aspirasi kista ginjal
33. Hemodialisis
34. Peritoneal Dialisis Mandiri Berkesinambungan (kateter Tenchkoff)
35. Peritoneal Dialisis Akut
36. Pemasangan Kateter Double Lumen Pada Hemodialiss
37. Ultrasonografi Saluran Kemih
38. Renal sympathic denervation
39. Aferesis
40. Biopsi Sumsusm Tulang
41. Pemasangan Kateter Vena Sentral / Nutricath
42. Pungsi Sumsum Tulang
43. Pemulasan dan pembacaan Sediaan Apusan Sumsum Tulang
44. Angigrafi dan Angioplasti Perifer
45. Ballon Mitral Valvulotomy
46. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Echo Stress Test
47. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Ekokardiografi
Transthorakal,Transesophangeal
48. Melakukan Doppler Vascular Pembuluh Darah Tepi
49. Melakukan Doppler Vascular Pembuluh Darah Carotis
50. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Holter Monitoring
51. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Kateter Ablasi
52. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Kateterisasi Jantung dan Angiografi
Koroner
53. Pacu Jantung Sementara
54. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Pencitraan Jantung(CT
scan,MRI,thallium)
55. Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty
56. Perikardiosentesis (Pungsi Perikard)
57. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Studi Elektrofisiologis
58. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Tes Treadmill
59. Transcatheter Septal Occluder
60. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi Ultrasonografi Intravaskular
61. Biopsi Aspirasi Jarum Halus Kelenjar Getah Bening Coli
62. Biopsi Pleura
63. Biopsi Transbronkial
64. Broncho Alveolar Lavage
65. Bronkoskopi
66. Pleurodesis
67. Transtorakal Biopsi dan Aspirasi Jarum Halus (FNAB)
68. Ultrasonografi Toraks
69. Ventilasi Mekanik
70. Chest Tube / Water Sealed Drainage
71. Melakukan Injeksi Intraartikular dan jaringan lunak
72. Melakukan punksi sendi kecil
73. Melakukan pemeriksaan dan intepretasi USG muskuloskeletal
74. Terapi Oksigen Hiperbarik
75. Manajemen nyeri lanjut
76. Palliatif care pada geriatri
77. Palliatif care pada kanker
78. Palliatif care pada end stage disease lainnya
79. Psikoterapi (Cognitive Behavioral Therapy, dll)

Bagian Ilmu Penyakit Dalam terdiri atas 9 divisi , yaitu :

1. Divisi Reumatologi/ Alergi- Imunologi (Ka.Divisi Prof.Dr.dr.Tjok.Raka


Putra,SpPD-KR)
2. Divisi Gastroenterologi-Hepatologi (Ka.Divisi Prof.Dr.dr.IDN. Wibawa,SpPD-
KGEH-FINASIM)
3. Divisi Geriatri (Ka.Divisi Dr.dr.RA.Tuty Kuswardhani,SpPD-Kger,FINASIM-
MARS)
4. Divisi Ginjal Hipertensi (Ka.Divisi Prof.Dr.dr.Ketut Suwitra,SpPD-KGH-
FINASIM)
5. Divisi Hematologi Onkologi Medik (Ka.Divisi.Dr.dr.Ketut Suega,SpPD-KHOM-
FINASIM)
6. Divisi Metabolik Endokrin (Ka.Divisi Prof.Dr.dr.Ketut Suastika,SpPD-KEMD-
FINASIM)
7. Divisi Pulmonologi (Ka.Divisi Prof.Dr.dr.IB.Ngurah Rai,Sp.P-K)
8. Divisi Tropik Infeksi (Ka.Divisi Prof.Dr.dr.Tuti Parwati Merati,SpPD-KPTI-
FINASIM)
9. Divisi Kardiologi (Ka.Divisi dr. IGN. Putra Gunadhi,Sp.JP-FIHA)
Staf Bag/ SMF

01. DR.Dr. Ketut Suega,SpPD-KHOM-FINASIM (Kabag/ SMF)

02. Dr. Gede Kambayana, SpPD-KR (Sekretaris Bag/SMF)

03. Prof.DR.Dr.I Made Bakta,SpPD-KHOM-FINASIM

04. Prof.DR.Dr.Ketut Suwitra,SpPD-KGH-FINASIM(KaDivisi Nefrologi)

05. Prof.DR.Dr.K.Tuti Parwati Merati,SpPD-KPTI-FINASIM (KaDivisi Tropik)

06 Prof.DR.Dr.Ketut Suastika,SpPD-KEMD-FINASIM (KaDivisi Endokrin)

07. Prof.DR.Dr.IDN. Wibawa,SpPD-KGEH-FINASIM (KaDivisi Gastro + KPS)

08. Prof.DR.Dr. Tjok. Raka Putra,SpPD-KR(KaDivisi Reumatologi/Alergi-Imunologi)

09. Prof.DR.Dr. IB.Ngurah Rai,SpP-K (KaDivisi Pulmonologi)

10. DR.Dr.RA. Tuty Kuswardhani, SpPD-KGer-FINASIM-MARS (KaDivisi Geriatri)

11. Dr. IGN. Putra Gunadhi, Sp.JP-FIHA (KaDivisi Kardiologi)

12. Dr. Wira Gotera,SpPD-KEMD-FINASIM

13. Dr. Ratna Saraswati, SpPD-KEMD-FINASIM

14 Dr. Made Pande Dwipayana, SpPD-KEMD-FINASIM

15. Dr.Tjok.Gde Dharmayuda,SpPD-KHOM-FINASIM

16. Dr. Wayan Losen Adnyana,SpPD-KHOM-FINASIM

17. Dr. Renny A.Rena, SpPD-FINASIM

18. Dr. Jodi S.Loekman,SpPD-KGH-FINASIM

19. DR.Dr. I Wayan Sudhana,SpPD-KGH-FINASIM

20. Prof.DR.Dr. Raka Widiana, SpPD-KGH-FINASIM

21. DR.Dr. Yenny Kandarini, SpPD-KGH-FINASIM

22. Dr. Nyoman Paramita Ayu, SpPD

23. Dr. Nyoman Purwadi,SpPD-KGEH-FINASIM

24. Dr. IGA. Suryadarma,SpPD-KGEH-FINASIM

25. Dr.Ketut Mariadi,SpPD

26. Dr. Gde Somayana, SpPD


27. Dr. Agus Somia, SpPD-KPTI

28. Dr. Made Susila Utama, SpPD-KPTI

29. Dr. Anak Agung Ayu Yuli Gayatri,SpPD

30. Dr. Ni Made Dewi Dian Sukmawati,SpPD

31. Dr. Ketut Suryana, SpPD-KAI

32. Dr. Suardamana, SpPD-KAI

33 Dr.Pande Kurniari,SpPD

34 Dr. Tjok.Istri Anom Saturti,SpPD

35 Dr. IB. Suta,SpP-K

36 Dr. I Made Bagiada,SpPD-KP

37. Dr. I Gede Ketut Sajinadiyasa,SpPD

38. Dr. Andrika, SpPD-KIC

39. Dr. Gst.Ngurah Bagus Artana,SpPD

40. Dr. Nyoman Astika,SpPD-KGer

41. Dr. IGP. Suka Aryana, SpPD-KGer

42. Dr. IB. Putrawan, SpPD

43. Dr. Rai Purnami,SpPD

44 Dr. Prathiwi Primadharsini, SpPD

45. Prof.Dr.dr.I Wayan Wita, SpJP (K), FIHA, FAsCC

46 DR.Dr. I Ketut Rina, SpPD, SpJP (K), FIHA, FAsCC

47 Dr. I Ketut Badjra Nadha, SpJP (K), FIHA, FAsCC

48 Dr. Wayan Aryadana, SpJP, FIHA, FICA

49 Dr. Bagus Ari Pradnyana Dwi S, SpJP, FIHA, FICA

50 Dr. I Made Junior Rina Artha, SpJP, FIHA

51 Dr. Ida Bagus Rangga Wibhuti, M.Biomed, SpJP, FIHA

52 Dr. I Kadek Susila Surya Darma, Mbiomed, SpJP, FIHA

Anda mungkin juga menyukai