DISUSUN OLEH:
NAMA : Diana Mariana Bili
NIM : PN231006
Hari/tanggal :..........................
DISUSUN OLEH:
NAMA : Diana Mariana Bili
NIM : PN231006
Hari/tanggal :.............................................
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
b. Risiko infeksi
c. Defisit nutrisi berhungan dengan faktor psikologis
3. Perencanaan
No. Diagnosa Tujuan keperawatan (SLKI) Intervensi keperawatan (SIKI)
Dx keperawatan
(SDKI)
1 Hipervolemia Keseimbangan cairan L.030020 Manajemen Hipervolemia
berhubungan Indikator A T I.03114
dengan 1. Asupan 3 4 Observasi:
gangguan cairan 1. Periksa tanda dan gejala
mekanisme hypervolemia (mis;
2. Haluaran 3 4
ortopneu, dispneu, edema,
regulasi urin JVP/CVP meningkatrefleks
3. Kelembapan 3 4 hepatojugular positif, suara
membran napas tambahan).
2. Identifikasi penyebab
mukosa hipervolemia
4. Edema 3 4 3. Monitor dan intake output
5. Berat badan 3 4 cairan
Terapeutik:
1. Timbang berat badan setiap
hari pada waktu yang sama
2. Batasi asupan cairan dan
garam
3. Tinggikan kepala tempat
tidur 30-400
Edukasi:
1. Anjurkan jika haluaran urin
<0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
2. Anjurkan jika BB
bertambah> 1kg dalam
sehari
3. Ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
diuretic
2. Kolaborasi pergantian
kehilangan kalium akibat
diuretic
3. Kolaborasi pemberian
continuous renal
replacement therapy
(CRRT), jika perlu
4. Discharge Planning
Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian
keputusan dan aktivitas-aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan yang kontinu dan terkoordinasi ketika pasien
dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan (Potter & Perry, 2005).
Berikan pada pasien dan keluarga instruksi lisan dan tulisan yang
sesuaidengan perkembangan mengenai penatalaksanaan di rumah
tentang hal-hal berikut ini:
1. Proses penyakit (termasuk perkiraan perkembangan dan gejala
kekambuhan)
2. Pengobatan (dosis, rute, jadwal, efek samping dan komplikasi)
3. Perawatan kulit dan pemberian nutrisi
4. Pencegahan infeksi dan penatalaksanaan nyeri
5. Pembatasan aktivitas
6. Pemeriksaan lebih lanjut
7. Diet rendah garam dan tirah baring dapat membantu dan mengontrol
edema
8. Pembatasan asupan protein 0,8-1,0 g/kgBB/hari dapat mengurangi
proteinuria
5. Evidence Based
Pendekatan FCC (Family Center Care)menjadi salah satu cara yang
dapat digunakan untuk mengurangi efek hospitalisasidengan
mengedepankan komunikasi teraupetik dalam setiap tindakan
keperawatanmaupun medis kepada anak
Keterlibatan keluarga dalam proses perawatan anak selama sakit
akan membantu meningkatkan kepuasan keluarga terhadap pelayanan
asuhan keperawatan sekaligus memandirikan keluarga dalam perawatan
anak selanjutnya. Salah satu upaya meningkatkan kepuasan klien anak
dan keluarga adalah dengan penerapanm
komunikasi terapeutik perawat selama masa hospitalisasi klien anak di
rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pendekatan perawatan anak yang
berfokus padakeluarga (FCC). Keterlibatan keluarga dalam masa
perawatan akan mempercepat proses penyembuhan Sindrom Nefrotik
pada anak, (Fathmawati, 2017).
Anak dengan manifestasi klinis sindrom nefrotik pertama kali,
sebaiknya dirawat di rumah sakit dengan tujuan untuk mempercepat
pemeriksaan dan evaluasi pengaturan diit, penanggulangan edema,
memulai pengobatan steroid, dan edukasi orangtua, (Rosdiana. E,
2021).
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati. (2017). Kesehatan Masyarakat Pada Pasien Sindrom Masyarakat Pada
Pasien Sindrom Nefrotik Di Lantai 3. Jurnal Keperawatan
Elizabeth, R. (2021). Sindrom Nefrotik Kasus Baru Pada Anak Usia 2 Tahun
Nephrotic Syndrome : New Case on 2 Years Old Child. J Agromed Unila,
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi
dan Indikator Diagnostik. jakarta: DPP PPNI
PPNI, T. P. (2018). Standar Luaran Indonesia (SLKI): Definisi dan Diagnostik.
jakarta: DPP PPNI
Pratiwi, Ni Komang Dian (2019) Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Pada Anak Dengan Penyakit Sindrom
Nefrotik Di Ruang Alamanda Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.