Anda di halaman 1dari 1

Haid

Fisiologi Haid

Selesai haid → hipofisis anterior sekresi FSH (dirangsang oleh GnRH) → FSH merangsang pematangan sel
folikel di ovarium → sel folikel matang merangsang produksi estrogen (FASE FOLIKULARE/1-8) →
estrogen akan memicu pertumbuhan endometrium menjadi tebal (FASE PROLIFERASE/9-14) → estrogen
semakin tinggi memicu lonjakan LH (LH surge) dari hipofisis anterior → LH surge meicu pemecahan sel
folikel di ovarium (OVULASI/14) → karena ovulasi, cangkang yang ditinggalkan ovum berubah menjadi
korpus luteum/badan kuning (FASE LUTEAL/15-28) → korpus lutem menghasilkan hormone
progesterone yang menyebabkan endometrium menjadi lunak serta mempersiapkan agar seandainya
dibuahi, sel telur bersarang dan menanamkan diri di endometrium (FASE SEKRESI) → jika sel telur tidak
dibuahi/tidak bersarang terjadi penurunan estrogen dan progesterone → HAID

N 28±2 hari

Selama 3-8 hari

Hipothalamus mensekresi GnRH

Hipofisis anterior mengeluarkan FSH, LH

Gangguan Haid

1. Hipermenorea : perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (>8
hari)
2. Hipomenorea : perdarahan haid yang lebih pendek dana tau lebih banyak dari haid biasa
3. Oligomenorea : siklus haid lebih Panjang (>35 hari), perdarahan biasanya berkurang
4. Amenorea : tidak haid paling sedikitnya 3 bulan berturut-turut,
- Amenorea primer : jika >18 tahun tidak pernah haid
- Amenorea sekunder : pernah hamil, tapi kemudian tidak hamil lagi
5. Kriptomenorea : tidak tampak adanya haid karena darah tidak keluar berhubungan ada yang
menghalangi missal ginatresia himenalis penutupan kanalis servikalis
6. Menorrhagia : perdarahan haid yang banyak dan berlangsung > 1 minggu
7. Metrorhagia : perdarahan di antara 2 siklus haid yang banyak

Anda mungkin juga menyukai