Kardiomiopati Peripartum:
Systematic Review dan Meta-Analysis
SUMBER
Bello, N., Rendon, I.S.H. and Arany, Z., 2013. The relationship between
pre-eclampsia and peripartum cardiomyopathy: a systematic review and
meta-analysis. Journal of the American College of Cardiology, 62(18),
pp.1715-1723.
DISUSUN OLEH
Dr.
PENGUJI
Dr.
ABSTRAK
ABSTRAK
SASARAN LATAR BELAKANG
• menentukan prevalensi terjadinya pree talitas ibu hamil dan bayi di seluruh dunia
klamsia (PE) pada wanita dengan kardi M • Etiologi masih belum diketahui
•
omiopati peripartum (PPCM)
evaluasi prevalensi penyakit hipertensi,
L • Preeklamsia (PE) sering dikaitkan sebagai
faktor risiko terjadinya kardiomiopati perip
•
opati peripartum.
Angka prevalensi Preeklamsia, hiperten
L •
(p < 0,001)
Tidak ada perbedaan letak geografis atau
terjadi pada wanita selama waktu persalinan dan ditandai dengan disfungsi sistolik
yang tidak dapat dijelaskan dan berkembangnya gejala gagal jantung
ANGKA KEJADIAN
peripartum terjadi pada 1 dari 3000 kehamilan, meskipun lebih sering terjadi pada
wanita keturunan Afrika dan dapat terjadi sebanyak 1% dari semua kehamilan di “
daerah panas” tertentu
ANGKA KEMATIAN
Untuk artikel-artikel di mana 2 pengambil data tidak setuju (n = 3), penulis ketiga (Dr.
Arany) secara independen meninjau artikel dan membuat keputusan akhir tentang
inklusi atau eksklusi penelitian
METODE
ANALISIS STATISTIK
• Meta-analisis dilakukan dengan menggunakan model efek variabel untuk menentukan prevalensi
preeklamsia pada wanita dengan kardiomiopati peripartum
• Korelasi Spearman dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara keturunan Afrika dan preekla
msia pada wanita dengan kardiomiopati peripartum
• Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Stata / SE versi 12.0
HASIL
TABEL 1. KARAKTERISTIK PENELITIAN YANG DIMETA ANALISIS
HASIL
PENELITIAN
267 artikel dan abstrak data primer diidentifikasi sebagai publikasi yang
relevan
TABEL 1
979 pasien dilibatkan, kira-kira setengah penelitian berasal dari Amerika
Serikat, dan sebagian besar dipublikasikan dalam dekade terakhir.
Ukuran sampel bervariasi dari 6 hingga 110, dan mayoritas wanita multi
para
Fraksi perempuan keturunan Afrika sangat bervariasi
TABEL 2. PREVALENSI PREEKLAMPSIA
HASIL
TABEL 2
• soluble version of the vascular endothelial growth factor receptor 1 (sVEGFR1), mengikat dan
menetralisir faktor pertumbuhan endotel pembuluh darah
• Pada konsentrasi tinggi, sVEGFR1 mengganggu homeostasis di banyak tempat pembuluh darah,
termasuk glomerulus, menyebabkan terjadinya hipertensi dan proteinuria yang merupakan
karakteristik dari preeklamsia
Terdapat hubungan yang konsisten tinggi antara kardiomiopati peripartum dan kehamilan kembar.
Kehamilan kembar memiliki plasenta lebih besar yang mengeluarkan lebih banyak sVEGFR1 ke
dalam sirkulasi ibu, dan kehamilan kembar juga merupakan faktor risiko preeklamsia
Riwayat preeklamsia meningkatkan > 2 kali lipat risiko penyakit kardiovaskular di masa depan
Kardiomiopati peripartum lebih sering terjadi dan memberikan prognosis buruk pada wanita
keturunan Afrika.
KETERBATASAN PENELITIAN
• Prognosis baik buruknya preeklampsia dengan kardiomiopati peripartum belum diketahui secara
pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
• Data hasil yang tidak termasuk dalam banyak studi dievaluasi di sini, dan dengan demikian hubu
ngan antara hasil dan kejadian preeklamsia tidak dapat dievaluasi.
KESIMPULAN