KELOMPOK 3:
•Ayuni fatricia
•Jefri
•Ilham aditya putra
•M. raisya arief fadilah hasibuan
•Nike elpita
•Putri anggri devita
•Quenda annisa
•Septia nur khasanah
•Widya rizkika islami
TRIGGER
ANEMIA
Salah satu tanda yang ditemukan dokter sewaktu memeriksa pasien adalah
anemia. Anemia dapat diidentifikasikan melalui pemeriksaan fisik atau secara
detil dengan pemeriksaan Hb. Hemoglobin merupakan protein yang
mengandung besi yang terdapat dalam eritrosit. Pasien anemia tampak pucat
dan sering mengeluhkan pusing dan mudah lelah. Anemia merupakan anda dari
berbagai penyakit seperti : penyakit kekurangan mineral, penyakit yang
melibatkan pendarahan kronis, penyakit kanker, penyakit autoimun, infeksi,
penyakit kronis,dsb. Pemeriksaan indeks eritrosit dapat membantu dalam
memnentukan penyebab pasti anemia. Berdasarkan mekanisme terjadinya dan
gambaran indeks eritrositnya anemia dapat diklasifikasikan enjadi beberapa
macam.
STEP 1: KLARIFIKASI ISTILAH
1. Anemia: penurunan jumlah eritrosit, kuantitas hemoglobin, atau volume
pocked red cells dalam darah
2. Hemoglobin: pigmen pembawa oksigen pada eritrosit, dibentuk oleh
eritrosit yang sedang berkembang didalam sum-sum tulang
3. Eritrosit: sel darah merah
4. Autoimun: sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel tubuh itu sendiri
5. Index eritrosit: untuk menilai abnormalitas ukuran eritrosit dan defek
sintesa hemoglobin
6. Infeksi: infasi dan pemblokan mikroorganisme dalam tubuh terutama
yang menyebabkan cedera sellular lokal akibat metabolisme yang
kompetitif, toksin, intrasellular(antigen-antibodi)
7. Kronis: menetap untuk waktu yang lama
KEYWORD
Anemia
KONDISI FISIOLOGI
PENATALAKSANA DEFINISI
ANAMNESIS
PROSES PEMBENTUKAN
PEMERIKSAAN FISIK PENEGAK ERITROSIT
ANEMIA KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PROSES PEMBENTUKAN
PENUNJANG NILAI NORMAL
HEMEGLOBIN
FAKTOR RESIKO ETIOLOGI
HOMEOSTATIS DAN
PERAN BESI
MANIFESTASI
KLINIS PATOFISIOLOGI
INDEX ERITROSIT
(BATAS NORMAL)
STEP 5: LEARNING OBJECTIVE
Peran fe
• Fungsi: untuk pembentukan Hb namun juga untuk elemen penting lainnya.
Contohnya : Mioglobin, Sitokrom, sitokrom oksidase, peroksidas, katalase
www.medscape.com
Etiologi
Sudoyo AW.dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 edisi 6.Jakarta:Interna Publishing
Faktor resiko
• Rendahnya asupan gizi makanan
• Kehamilan
• penyakit kronis
• Faktor keturunan
• Infeksi tertentu
• Menstruasi
• Usia
Medscape.com
klasifikasi
Klasifikasi anemia menurut etiopatogenesis:
A. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit
2. Gangguan penggunaan besi
3. Kerusakan sumsum tulang
B. Anemia akibat hemoragi
1. Anemia pasca pendarahan akut
2. Anemia akibat pendarahan kronik
C. Anemia hemolitik
1. Anemia hemolitik intraorpuskular
2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler
D. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang kompleks
Sudoyo AW.dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 edisi 6.Jakarta:Interna Publishing
klasifikasi
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologi:
A. Anemia hipokromik mikrositer
1. Anemia defisiensi besi
2. Thalassemia major
3. Anemia akibat penyakit kronik
4. Anemia sideroblastik
B. Anemia normokromik normositer
1. Anemia pasca pendarahan akut
2. Anemia aplastik
3. Anemia hemolitik didapat
4. Anemia akibat penyakit kronik
5. Anemia pada gagal ginjal kronik
6. Anemia pada sindrom mielodisplastik
7. Anemia pada keganasan hematologik
Sudoyo AW.dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 edisi 6.Jakarta:Interna Publishing
klasifikasi
C. Anemia makrositer
1. Bentuk megaloblastik
- Anemia defisiensi asam folat
- Anemia defisiensi B12, termasuk pernisiosa
2. Bentuk non-megaloblastik
- Anemia pada penyakit kronik
- Anemia pada hipotiroidisme
- Anemia pada sindrom mielodisplastik
Sudoyo AW.dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 edisi 6.Jakarta:Interna Publishing
mekanisme
Anemia Anemia
defisiensi besi sideroblastik
Terjadi karena simpanan zat besi menurun terlalu rendah untuk mendukung produksi sel darah
merah normal
Mekanisme:
Pendarahan menahun
Eritopoesis terganggu
Kadar Hb menurun
Medscape.com
Sudoyo AW.dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 edisi 6.Jakarta:Interna Publishing
Anemia hemolitik
Anemia
Karena pengeluaran berlebihan sel darah merah melalu perdarahan akibat luka besar, tukak
lambung atau haid yang berlebihan
Mekanisme:
Luka
Kegagalan Hemostatis
Kehilangan Darah
Mengakibatkan Hemodilusi
mekanisme
Tingginya kadar nepsidin dalam plasma
Mekanisme
Anemia
Anemia refrakter dengan sel hipokrom dalam darah tepi dan besi sumsum tulang yang
meningkat, anemia ini dipastikan dengan adanya banyak sideroblas cincin (ring sideroblas)
yang patologis dalam sumsum tulang
Sideroblas adalah eritroblast yang memiliki deposit besi yang stabil di sitoplasma,
endapan ini ketika melimpah membentuk cincin di sekitar nukleus (sideroblas cincin)
Anemia sideroblastik didiagnosis bila 15% atau lebih eritoblast dalam sumsum tulang
adalah sideroblas cincin
Medscape.com
A.V. Hoffbrand, J.E.Pettit, P.A.H Moss, 2005, Hematologi, ed 4, jakarta: EGC
Manifestasi Klinis
• Sel dengan nilai MCV > 95 fL disebut makrosit; sel dengan MCV >80 fL disebut mikrosit
• Sel dengan MCH > 25 g/dL disebut hipokrom.
– Pemeriksaan eritrosit
pria wanita
Hematokrit(Hct)(%) 47 42
Sianokobalamin, Anemia
Hidrosokobalamin megaloblastik,anemia -
pernisiosa
Bertram g. Katzung, 2011, farmakologi dasar & klinik, ed 10, jakarta: EGC
terimakasih
pertanyaan