Anda di halaman 1dari 52

Modul 2

Tutor: dr. Mirsyam Ratri Wiratmoko, Sp.P


KELOMPOK 4
M. Jodi Cabisio 2018730069
Aldi Fakhrul Rozi 2018730002
Hamzah Haidar 2018730041
Izza Ihsan 2018730051
Alfiana Adhitia S 2018730004
Sefia Nabila Nur A 2018730098
Shafira Aulia K 2018730099
Evelin Widowati 2018730031
Jenny Callista V 2018730052
Hasri Indah N 2018730046
Nadiah Iftinah 2018730075
Skenario
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke tempat praktek anda
dengan keluhan letih, lesu, dan lemah sejak 3 bulan yang lalu dan
terlihat pucat. Pasien membawa hasil pemeriksaan laboratorium
dengan kadar Hb 10mg-dL dan eritrosit 3,5 juta/µl
Kata sulit: -
Kata Kunci:
- Perempuan, 20 tahun
- Keluhan: Letih, Lesu, Lemahh 3 bulan yll, dan pucat
- Hb 10mg-dL
- Eritrosit 3,5 juta/µl
Klasifikasi
Anemia

Mind Map
Faktor Resiko Patofisiologi
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik Umum

Khusus
Pemeriksaan Penunjang

DD

WD
Farmako

Non-Farmako Penatalaksanaan
Pertanyaan
1. Apa definisi anemia dan Bagaimana patofisiologi dari anemia?
2. Jelaskan tanda, gejala, dan etiologi dari anemia dan Bagaimana
klasifikasi dari anemia?
a. Mikrositik
b. Makrositik
c. Normositik
3. Bagaimana faktor resiko dari anemia?
4. Bagaimana anamnesis pada skenario tsb?
5. Bagaimana pemeriksaan fisik pada skenario tsb?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada skenario tsb?
DEFINISI ANEMIA
1. Apa definisi anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh
dan Bagaimana mengalami penurunan kadar sel darah
patofisiologi dari merah(eritrosit) dan kadar hemoglobin(hb)
anemia? hingga berada dibawah normal.
Produksi SDM/eritrosit
Perdarahan tidak seimbang
dengan banyaknya
pengeluaran

Contohnya karena Anemia


Peningkatan
membrane sel rusak –
penghancur
sel menjadi bengkak
an SDM
-hemolisis

Contohnya karena
Produksi
adanya defisiensi
eritrosit
nutrisi untuk
terganggu
eritropoiesis
2. Jelaskan tanda, gejala,
dan etiologi dari anemia
dan Bagaimana klasifikasi
dari anemia?
ANEMIA MIKROSITIK
Anemia Defesiensi Besi

Timbul akibat Penyediaan


kosongnya besi untuk Pembentukan
cadangan besi eritropoesis Hemoglobin
tubuh berkurang berkurang

1. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun (kronik)

2. Faktor nutrisi

3. Kebutuhan besi meningkat

4. Gangguan absorpsi besi


Gejala Anemia Defisiensi Besi
1. Gejala umum anemia
2. Gejala khas defisiensi besi
3. Gejala penyakit dasar penyebab defisiensi besi
Anemia Pada penyakit Kronik
Anemia akibat penyakit kronik adalah anemia yang ditandai oleh
gangguan metabolisme besi yang disebabkan oleh penyakit
kronik

Penyebab Patogenesis
Gejala Anemia Pada penyakit
Kronik
Gejala penyakit anemia tidak khas karena lebih banyak didominasi oleh gejala
penyakit dasar
1. Infeksi Kronik
-TBC Paru

-Infeksi Jamur Kronik

-Bronkhiektasis

2. Infeksi Kronik
-Artritis Rematoid

3. Neoplasma Ganas
-Karsinoma

-Limfoma maligna
Anemia Sideroblastik
• Anemia sideroblastik adalah anemia dengan sideroblas cincin
dalam sumsum tulang yang disebabkan oleh kegagalan
inkorporasi besi ke dalam senyawa Hem

Herediter
Penyebab
Didapat
(acquaired)
Tanda dan Gejala Anemia
Sideroblast
Gambaran klinik anemia sideroblast sangat bervariasi

Gambaran laboratorik
1. Anemia bersifat hipokromik mikrositer dengan gambaran populasi ganda
dimana dijumpai eritrosit hipokromiik mikrositer berdampingan dengan
eritrosit normokromik normositer
2. Pada bentuk yang di dapat dijumpai tanda diplastik terutama pada eritrosit
3. Besi serum dan ferritin serum normal atau meningkat
4. Pada pewarnaan besi sumsum tulang dengan cara Perl (menggunakan
biru prusia). Dijumpai sideroblas cincin lebih dari 15% dari sel eritoblas
ANEMIA MAKROSITIK
Anemia Makrositik Megaloblastik

PATOGENESIS

Made, I Bakta. 2006. Hematologi Klinik Ringkas.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC )
EPIDEMIOLOGI
Anemia makrositosis dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi
lebih menonjol pada kelompok usia yang lebih tua karena
penyebab makrositosis lebih lazim pada orang tua

Sudoyo A W, Setyohadi B, Alwi I dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 2009
GAMBARAN KLINIS [ defisiensi vitamin B-
12 dan asam folat memeberikan
gambaran yang sama ]
IKTERUS RINGAN
GLOSITIS
STOMATITIS ANGULARIS
MALABSORPSI

Sudoyo A W, Setyohadi B, Alwi I dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 2009
Made, I Bakta. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC )
ETIOLOGI
DEFISIENSI VIT B12 DEFISIENSI FOLAT
ANEMIA PERNISIOSA GIZI
VEGETARIAN MALABSORPSI
LESI USUS HALUS PEMAKAIAN BERLEBIHAN
GASTREKTOMI OBAT-OBATAN

Hoffbrand, A.V. 1992. Kapita Selekta Haematologi. Jakarta : Penerbit buku


kedokteran EGC, 1992.
GAMBARAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN KHUSUS UNTUK
DEFISIENSI FOLAT DAN VITAMIN B12
1. PENGUKURAN KADAR VIT B12 SERUM DAN ASAM FOLAT SERUM
2. RESPONS TERHADAP REPLACEMENT THERAPY
3. EKSKRESI METHYMALONIC ACID URINE
4. FIGLU
5. TES SUPRESI DEOXYURIDINE
6. SCHILLING TEST

Made, I Bakta. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Penerbit


Buku Kedokteran EGC )
DEFISIENSI VITAMIN B12 DEFISIENSI FOLAT
SENYAWA HIDROKSOKOBALMIN ASAM FOLAT
RUTE INTRSMUSKULAR ORAL
DOSIS 1000 microgram 5 mg
DOSIS AWAL 6*1000 microgram Tiap hari selama 4
selama 2-3 mg buan
PEMELIHARAAN 1000 microgram tiap 3 Tergantung penyakit
bulan yang mendasari: terapi
seumur hidup mungkin
diperlukan pada
anemia hemolitik kronik
yang diturunkan,
dialysis ginjal
PROFILAKSIS Gastrektomi Kehamilan, anemia
hemolitik berat, dialysis,
prematuritas
ANEMIA NONMEGALOBLASTIK
• Anemia pada penyakit hati kronik

1) Gejala

a. Peningkatan volume plasma

b. Hemolisis

c. Respons eritopoesis tidak adekuat terhadap stimulus anemia

2) Gambaran Klinik

a. Anemia derajat sedang


b. Anemia makrositer nonmegaloblastik
c. Dijumpai thin macrocyte, polikromasia, dan sel target
d. Timbul Leukopenia / Trombositopenia
e. Sumsum Tulang: Hiperplasia Eritroid
Anemia Pada Hipotiroid
1) Hubungan Dengan Anemia
a. terjadi penurunan kadar T4 dan meningkatnya kadar TSH
b. untuk mempertahankan sintesis hormon tiroid dan pelepasannya,
diperlukan suplai beberapa mineral yang adekuat. (Zn, Cu, Fe, dan
Se.)
c. Rendahnya kadar hormon tiroid mempengaruhi fungsi berbagai
organ termasuk ginjal yang merupakan tempat eritropoiesis.
Anemia pada Sindroma Mielodisplastik
Pada penderita sindrom mielodisplasia, sumsum tulang tidak mampu
menghasilkan sel-sel darah sehat (matang) dan hanya mampu
memproduksi sel-sel darah abnormal yang tidak sepenuhnya
berkembang.
ANEMIA NORMOSITIK
ANEMIA HEMOLITIK
Referensi : Hematologi Klinik Ringkas; I made bakta- Jakarta :
Definisi EGC,2006 : Hal : 50-58

Anemia yang di sebabkan oleh proses Hemolisis. Hemolisis


adalah pemecahan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum
waktunya.
Etiologi
Proses penghancuran ertirosit dalam tubuh sebelum
waktunya ( Hemolisis)
Klasifikasi Anemia hemolitik karena faktor di
dalam eritrosit ( Intrakorpuskuler )
Anemia hemolitik karena faktor diluar
eritrosit ( Ekstrakorpuskuler )
Anemia hemolitik
Gejala Klinik kronik
Anemia hemolitik
Akut
ANEMIA APLASTIK
Definisi

Anemia yang disertai oleh pansitopenia ( atau bisitopenia ) pada


darah tepi yang disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum
tulang

Etiologi Primer
Sekunder

Sindrom anemia
Gejala Klinik perdarahan
Tanda infeksi

Referensi : Hematologi Klinik Ringkas; I made bakta- Jakarta :


EGC,2006, Hal : 98
ANEMIA PASCRAPERDARAHAN AKUT
Trauma

Perdarahan
atau luka

Memberikan O2 Fungsi eritrosit

Anemia

Referensi : Laboratorium/SMF Patologi Anatomi/FK Univ.


Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
Anemia Akibat Penyakit Kronik
• Patogenesis • Gejala dan Tanda
1. Gangguan pelepasan besi dari 1. Anemia ringan- sedang
RES ke plasma
2. Bersifat normositer/ mikrositer
2. Pemendekan masa hidup eritrosit
3. Besi serum menurun dan TIBC
3. Pembentukan eritropoetin tidak menurun
adekuat
4. Protoporfirin eritrosit meningkat
4. Respon sumsum tulang terhadap
eritropoetin tidak adekuat 5. Feritin serum normal/ meningkat
6. Reseptor transferrin normal

Dipengaruhi oleh sitokin proinflamasi,


IL-1, TNF- α terhadap eritropoesis
Bakta,I Made. 2013. Hematologi Klinik
Ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Penyakit yang mendasari timbulnya anemia akibat penyakit kronik:
1. Infeksi Kronik
• Tuberkulosis Paru
• Infeksi Jamur kronik
• Bronkhiektasis
2. Inflamasi Kronik
• Artritis Rematoid
• Lupus eritematosus sistemik
3. Neoplasma Ganas

Bakta,I Made. 2013. Hematologi Klinik


Ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Anemia Mieloptisik
• Penyebab • Tanda dan Gejala
1. Tumor primer 1. Adanya gambaran
leukoeritoblastik pada darah
2. Metastase karsinoma ke tepi
dalam sumsum tulang
2. Adanya sel- sel asing dalam
3. Mielofibrosis sumsum tulang
4. Penyakit metabolic 3. Adanya penyakit primer
5. Infeksi
6. Garnuloma
Bakta,I Made. 2013. Hematologi Klinik
Ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Anemia Gagal Ginjal Kronik
• Tanda dan Gejala • Terapi

1. Anemia normokromik 1. Transplantasi ginjal


normositer
2. Transfusi darah jika Hb <7g/dL
2. Bersifat Hipoproliferatif dengan atau hematokrit <20%
retikulositopenia
3. Berikan besi jika ferritin <35 µl/L
3. Adanya burr cell
4. Berikan asam folat 1 mg/hari
jika asam folat rendh

5. Recombinant human
erythropoietin (rHuEpo)

Bakta,I Made. 2013. Hematologi Klinik


Ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mielofibrosis
Definisi :
Mielofibrosis merupakan suatu kelainan yang dihubungkan dengan
adanya timbunan substansi kolagen berlebihan dalam sum-sum tulang.

Etiologi :
Belum diketahui pasti.

Epidemiolgi :
Myelofibrosis merupakan salah satu penyakit kelainan darah yang sangat
jarang ditemui (2 : 1.000.000) dan 80% penderitanya adalah orang-orang
yang sudah berusia di atas 60 tahun.
Patifisiologi :
Mielofibrosis merupakan reaksi sekunder terhadap hemopatia klonal:
Dimana sel fibroblas mensekresi kolagen yang akan diakumulasi
Gejala klinis dan tanda :
kelelahan otot dan penurunan berat badan (7-39%), sindrom hipermetabolik
(demam, keringat malam terdapat 5-20% pasien), perdarahan dan memar, kadang
terdapat masa dalam perut, gout dan kolik renal terdapat 4-6%, diare dengan sebab
tak jelas dan nyeri substernal kadang ditemukan.
Sindrom mielodisplastik
Pada sindrom mielodisplastik (myelodisplastic syndrome/ MDS) sebagian atau seluruh sumsum tulang digantikan oleh
keturunan klonal dari sel punca multipoten yang mengalami transformasi, yang mempertahankan kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi sel darah merah, granulosit dan trombosit, tetapi dalam pola yang tidak efektif dan tidak teratur.

Patogenesis :

Pada umumnya tidak terdapat translokasi, tetapi penambahan atau pengurangan sebagian atau seluruh kromosom sering
ditemukan.

Gejala Sindrom Mielodisplasia

• Pucat karena anemia

• Infeksi yang sering terjadi akibat jumlah sel darah putih matang yang rendah.

• Mudah memar atau berdarah karena rendahnya jumlah trombosit.

• Kelelahan.

• Sesak napas.

• Bintik merah di bawah kulit akibat perdarahan.


Leukimia akut
Patogenesis :
Pematangan yang terhenti (maturation arrest)

Gejala klinis
• Tanda dan gejala klinis sesuai dengan fungsi sumsum tulang yang tertekan, seperti lelah (karena anemia), demam (menandakan
adanya infeksi karena neutropenia) dan perdarahan (petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi), akibat dari trombositopenia.
• Rasa sakit dan nyeri pada tulang, akibat dari ekspansi dan infiltrasi sumsum tulang ke subperiosteum
Temuan Laboratorium pada Leukemia Akut Diagnosis leukemia akut berdasarkan penetapan sel blas. Kadangkadang pada darah
tepi tidak ditemukan sel blas (leukemia aleukemik); pada kasus seperti itu, diagnosis hanya dapat dipastikan dari pemeriksaan
sumsum tulang. Jumlah sel darah putih bervariasi, dapat lebih dari 100.000 sel/µL tetapi pada sekitar setengah jumlah pasien
ditemukan kurang dari 10.000 sel/ gL. Anemia hampir selalu terjadi dan hitung trombosit biasanya di bawah 100.000/gL.

Morfologi
Perdefinisi pada ALL, 25% dari sel pada sumsum tulang adalah sel blas. Pada preparat dengan pulasan Wright-Giemsa, kromatin
sel limfoblas kasar dan bergumpal dengan satu atau dua anak inti dan sitoplasma tipis.
3. Bagaimana faktor resiko dari anemia?

• Genetik = mutasi gen yang mempengaruhi produksi Hb


• Nutrisi
• Kondisi saluran cerna = absorpsi nutrisi tubuh
• Jenis Kelamin PR Menstruasi = Eritrosit
Hamil = Kebutuhan nutrisi
• Infeksi
• Penyakit Kronik
• Zat kimia, obat
Sumber :
Setiati S. Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Jakarta : Interna Publishing : 2014
4. Bagaimana anamnesis pada skenario tsb?
Identitas
Riwayat Penyakit Dahulu
• Nama, usia, jenis kelamin, alamat, • RA
pekerjaan, status. • SLE
• TB
kanker
Keluhan utama
Riwayat Keluarga
• Anemia Herediter
Riwayat Penyakit Sekarang • Hemofilia
• Nafas pendek saat beraktivitas • Thalasemia
• Anemia sel sabit atau sickle cell.
• Letargi
Riwayat Gizi
• Palpitasi • Sedang menjalani diet tidak
• Nyeri dada • Vegetarian
• Asupan sehari-hari
• Sakit kepala
Riwayat Reproduksi
• Pusing
• Menstrusi (frekuensi, durasi)
• Demam
• Penurunan BB
Riwayat Obat-Obatan
• Aspirin
• Kloramfenikol
• Antasida

Riwayat Psikososial
• Alkohol
• Bahan kimia (rokok karna mengandung benzen yang merusak SST)
Sumber :
Prof.Dr.I Made Bakta. 2018. “hematologi klinik ringkas”. Jakarta. EGC
Atul B. Mehta. “ At a Glance Hematologi”. Jakarta. Penerbit Erlangga
Fritsma. A. George, Bernadette F. Rodak Elaine M. Koehane. 2012. “Hematology Clinical And
Applications 4th Edition. Missouri : Elsevier
• Warna Kulit : Pucat, Sianosis, ikterik,kulit
telapak tangan kuning
• Purpura : petechie dan echymosis
• Kuku : Koilonychia (kuku sendok )
• Mata : Ikterik , Konjungtiva Pucat
5. Bagaimana • Mulut : Ulserasi, hipertrofi gusi ,
perdarahan gusi, atrofi papil
pemeriksaan fisik lidah, glossitis dan stomatitis
pada skenario tsb? angularis
• Limfadenopati
• Hepatomegali, Splenomegali
• Nyeri tulang atau sternum
• Hemarthrosis atau ankilosis sendi
• Pembengkakan parotis
Bakta,I Made. 2013. Hematologi Klinik
Ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada skenario tsb?
Pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan anemia
• 1. Pemeriksaan Hematologi: Hb, ht,eritrosit, MCV, MCH, MCHC,
Hitung Retikulosit, Evaluasi Sediaan hapus darah tepi, hitung
retikulosit
• 2. Pemeriksaan besi serum (SI), Daya ikat besi total (TIBC), Saturasi
transferin dan ferritin
• 3. Evaluasi sumsum tulang
• 4. Pemeriksaan laboratorium khusus untuk mencari penyebab
anemia
Jenis pemeriksaan hematologi
Darah rutin

• Hemoglobin (Hb), LED, hitung leukosit, hitung jenis leukosit

Darah perifer lengkap (DPL) atau complete blood count (CBC)

• Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), Jumlah trombosit, Jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit (differential count), Jumlah
eritrosit, Indeks eritrosit (MCV,MCH,MCHC)

• Laju Endap Darah (LED)

Pemeriksaan khusus

• Hitung retikulosit

• Coomb Test

• Evaluasi sumsum tulang (BMP)

• Gambaran darah tepi

• Tes resistensi osmotik

• Analisa hemoglobin
Hemoglobin (Hb)
Hematokrit
RBC MCV
• Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitung
dari hematokrit dan jumlah eritrosit. Nilai rujukan 80-
95 fL
• MCV menunjukkan ukuran rata-rata eritrosit :
normositik, makrositik, mikrositik klasifikasi
morfologi anemia

MCV < N : mikrositik (< 75 fL)


MCV = N : normositik (80 – 95 fL)
MCV > N : makrositik > 100 fL
MCH MCHC
• Mengukur rata-rata kadar Hb
Menunjukkan rata-rata berat Hb di dalam 1
eritrosit (pg Hb /RBC)
di dalam semua eritrosit
• Terutama digunakan untuk menilai warna • Digunakan untuk memantau
eritrosit  kalau rendah  hipokrom
terapi anemia
• Nilai rujukan : 26-32 pg
• Cara hitung

• Nilai rujukan : 32-36 g/dl

Anda mungkin juga menyukai