Anda di halaman 1dari 7

MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

Vol 3, No 1, April 2020


ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

PELAKSANAAN PELAYANAN SURAT PERSETUJUAN SYAHBANDAR


KAPAL SPOB. SEROJA VI DI PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE
CABANG MERAK

Martin Wahyu Setyawan, Rifki Aziz


Akademi Pelayaran Nasional Surakarta

ABSTRAK

Permasalahan dalam pelaksanaan SPS System dalam pelayanan SPOB Seroja VI adalah
tingginya intensitas kedatangan dan/ atau keberangkatan kapal, tingginya biaya operasional, koneksi
internet yang buruk dan terbatasnya jumlah staff agency.Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk
mengetahui pelayanan kapal dengan menggunakan SPS System. 2)Untuk mengetahui apa saja
persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan SPS System. 3) Untuk dokumen apa saja yang
diperlukan dalam penyelesaian dokumen kapal menggunakan SPS System. 4) Untuk mengetahui
proses penyelesaian dokumen kapal menggunakan SPS System. 5) Untuk mengetahui upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kinerja pelayanan SPS System oleh PT Arpeni Pratama Ocean Line
Cabang Merak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini
dilaksanakan di PT Arpeni Pratama Ocean Line Cabang Merak dari bulan Januari 2019 sampai dengan
bulan Juni 2019. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara wawancara,observasi,
dan studi dokumentasi. Sedangkan, informan yang dijadikan penelitian adalah Head Operation dan
Staf Operasional/ Agency PT Arpeni Pratama Ocean Line Cabang Merak. Data yang telah terkumpul
kemudian dilakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Pelayanan dalam penyelesaian dokumen kapal di PT Arpeni
Pratama Ocean Line Cabang Merak dengan menggunakan SPS System. 2) Persiapan pelaksanaan SPS
System dalam penyelesaian pelayanan jasa keagenan kapal melalui 4 (empat) tahap,yaitu: persiapan
peralatan, persiapan tenaga kerja, persiapan waktu, dan persiapan dokumen. 3) Dokumen yang
diperlukan dalam pelaksanaan SPS System secara garis besar ada tiga, yaitu: dokumen kapal, dokumen
muatan, dan dokumen crew. 4) Proses penyelesaian dokumen kapal dengan menggunakan SPS System
melalui tujuh tahap, diantaranya: a) menerima SPK keagenan. b) Membuat permohonan PKK. c)
Pengambilan dokumen. d) Pemeriksaan sertifikat kapal. e) Permohonan Clearance In. f) Monitoring
Kegiatan Kapal. g) Proses Clearance Out. 5) Upaya untuk meningkatkan SPS System adalah dengan
menyediakan perangkat pendukung dan mengadakan pelatihan terkait penggunaan SPS System. SPS
System/ Sistem Informasi (SI) KSOP Banten dapat mempermudah dan memberikan layanan kepada
pengguna jasa serta mengefisiensikan waktu penyelesaian dokumen kapal dalam mempercepat proses
Port Clearance, sehingga terhindarnya kapal dari delay yang dapat merugikan pihak kapal.
Kata Kunci: proses clearance, pelayanan kapal, surat persetujuan syahbandar

PENDAHULUAN melaksanakan kegiatan baik bongkar muat


barang maupun embarkasi dan debarkasi
Pada dunia usaha dan perdagangan baik
penumpang. Rencana kedatangan atau
badan usaha milik pemerintah maupun swasta,
keberangkatan kapal diatur oleh nakhoda kapal
perdagangan merupakan kunci utama atau
yang berkoordinasi dengan perusahaan
ujung tombak perekonomian di
keagenan kapal. Sehingga, pemilik kapal
Indonesia.Pelabuhan sebagai badan usaha yang
(principal) harus menunjuk cabangnya atau
bergerak di bidang perdagangan dan jasa
salah satu perusahaan keagenan lain yang
sangat besar peranannya dalam menumbuh
berada di pelabuhan tertentu untuk melayani
kembangkan perekonomian rakyat, terutama di
segala keperluan kapalnya selama berada di
Indonesia yang terkenal dengan negara
pelabuhan. Kegiatan jasa pelayanan kapal
maritim.
tersebut dinamakan pelayanan jasa keagenan
Setiap angkutan laut yang berlayar pasti
kapal.
akan singgah di pelabuhan untuk

25
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 3, No 1, April 2020
ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

Pelayanan jasa keagenan kapal erat dalam proses penyelesaian dokumen kapal,
kaitannya dengan pengurusan dokumen- antara lain koneksi internet yang buruk
dokumen kapal mulai dari awal kedatangan disebabkan oleh faktor tingginya pengguna
kapal, pada saat kapal berada di pelabuhan internet. Hal tersebut menyebabkan proses
hingga kapal berangkat menuju pelabuhan penyelesaian dokumen kapal menjadi
selanjutnya.Salah satu kegiatan yang penting terhambat yang akan berdampak pada delay-
dalam pelayanan jasa keagenan kapal adalah nya kapal, dengan adanya kapal yang
penyelesaian dokumen kapal, karena tanpa mengalami delay, berdampak pada pemilik
adanya dokumen-dokumen kapal, sebuah kapal kapal (principal) harus membayar denda/
tidak diperkenankan berlayar atau mengerjakan finaltyberupa uang lebih dalam pengurusan
suatu aktivitas.(Setiawan, 2017). Berdasarkan kapal di suatu pelabuhan. Disisi lain, biaya
data yang terdapat pada Sistem Informasi operasional yang dikeluarkan akan menjadi
Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan laut lebih tinggi jika kembali melakukan
(SIMLALA) dari 2017 hingga 2018 sudah 297 penyelesaian dokumen kapal dengan system
Surat Izin Usaha Perusahaan Keagenan Kapal manual. Selain itu, terbatasnya jumlah staf
(SIUPKK) yang telah diterbitkan dan pada operation/ agen yang menyebabkan
2018 jumlah Pemberitahuan Keagenan Kapal terhambatnya kelancaran kegiatan operasional
Asing (PKKA) yang telah diterbitkan sebanyak dalam penyelesaian dokumen.Oleh sebab itu,
12.772 PKKA. perlu adanya Sumber Daya Manusia (SDM)
Sehubungan dengan hal tersebut, banyak yang memadai dan koneksi internet yang
perusahaan pelayaran yang bergerak dalam lancar sangat diperlukan untuk mendukung
bidang pelayanan jasa keagenan kapal, salah kelancaran penyelesaian dokumen kapal
satunya adalah PT Arpeni Pratama Ocean Line dengan menggunakan sistemonline.
Tbk Cabang Merak yang merupakan salah satu Berdasarkan latar belakang masalah
perusahaan pelayaran yang menyediakan jasa yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
keagenan kapal.Dalam pelayanan jasa tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan
keagenan kapal di PT Arpeni Pratama Ocean judul: “Pelaksanaan Pelayanan Surat
Line Tbk Cabang Merak telah mengalami Persetujuan Syahbandar Kapal
perubahan prosedur penyelesaian dokumen SPOB.Seroja VI di PT Arpeni Pratama
kapal dari semula menggunakan sistem manual Ocean Line Cabang Merak”.
menjadi sistemonline.Dengan penggunaan
sistemonline ini diharapkan dapat METODE PENELITIAN
meningkatkan pelayanan kapal yang cepat, Penelitian merupakan usaha untuk
terpercaya, transparan dan terstandar sehingga menemukan, mengembangkan, dan menguji
dapat meminimalkan biaya penanganan kapal kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan
di pelabuhan dan mampu meningkatkan dengan metode-metode ilmiah. Rancangan
kinerja penanganan atas kegiatan perdagangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
dan lalu lintas barang. dengan melakukan pengamatan langsung atau
Dalam penyelesaian dokumen kapal observasi, wawancara dan dokumentasi.
menggunakan sistemonline di KSOP Kelas I Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
Banten belum dapat menerapkan sistem dilakukan untuk mengetahui nilai masing-
Inaportnet, karena masih terkendala pada masing variabel, baik satu variabel atau lebih,
banyaknya terminal untuk kepentingan sendiri sifatnya independen tanpa membuat hubungan
(TUKS) yang ada dalam wilayah administratif maupun perbandingan dengan variabel lain.
yang dibawahi oleh KSOP Kelas I Banten. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara
Sedangkan untuk saat ini, system online yang sistematik dan akurat mengenai populasi atau
digunakan berupa Surat Persetujuan mengenai bidang tertentu.
Syahbandar System (SPS System) yang diberi Penelitian dilaksanakan di PT Arpeni
nama Sistem Informasi KSOP Kelas I Banten Pratama Ocean Line selama satu semester,
(SI KSOP BANTEN). yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Juni
Dalam pelaksanaannya dilapangan, 2019. Mengenai pengajuan judul penelitian,
selain karena tingginya intensitas kedatangan penyelesaian ijin judul dan proposal ijin
dan/ atau keberangkatan kapal yang ada di penelitian dilakukan dua bulan sebelumnya
Merak, SPS Systemmenemui beberapa masalah

26
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 3, No 1, April 2020
ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

yaitu November dan Desember 2018. Populasi Teknik keabsahan data dalam penelitian
dalam penelitian ini adalah karyawan PT ini menggunakan Teknik triangulasi sumber
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk cabang Merak dan triangulasi teori, dimana data yang telah
Banten dan teknik pengambilan sampel dikumpulkan kemudian dikaitkan dengan teori-
menggunakan snowball sampling. Sasaran atau teori dari aktivitas pelaksanaan SPS System
objek dari penelitian ini adalah pelaksanaan dalam pelayanan jasa keagenan kapal dengan
SPS System dalam pelayanan jasa keagenan menggunakan sistem online diyakini fakta,
kapal dengan menggunakan sistem online. data dan informasi yang diperoleh dapat
Sedangkan informan dalam penelitian ini dipertanggungjawabkan serta memenuhi
adalah subjek yang memahami informasi objek persyaratan. Kemudian pemeriksaan melalui
penelitian antara lain: pembimbing Prada, triangulasi sumber yaitu dengan cara
kepala-kepala bagian, karyawan atau pegawai membandingkan data dari pengamatan dan
pada PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk wawancara dengan informan. Hal ini
Cabang Merak Banten. merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan
Sumber data penelitian yaitu sumber data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. diluar data untuk keperluan pengecekkan atau
Sumber data penelitian yang peneliti gunakan sebagai pembanding terhadap data tersebut.
dalam penelitian ini yaitu sumber data primer Analisis data merupakan sebuah
dan sumber data sekunder. Data primer adalah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
data yang mengacu pada informasi mengelompokkan, memberi kode atau tanda,
yang diperoleh dari tangan pertama oleh dan mengkategorikannya sehingga diperoleh
peneliti yang berkaitan dengan variabel minat suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah
untuk tujuan spesifik studi. Dalam penelitian yang ingin dijawab. Analisis data dilakukan
ini, data primer diperoleh peneliti dengan selama pengumpulan data dilapangan dan
melakukan observasi partisipasi dimana setelah semua data terkumpul. Analisis data
peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung secara bersama-sama dengan
dilakukan terhadap objek yang diselidiki. proses pengumpulan data. Dalam proses
Selain itu, peneliti melakukan wawancara analisis terdapat tiga komponen utama yang
mendalam dan tanya jawab yang dilakukan harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti
tanpa menggunakan pedoman yang disiapkan kualitatif. Tiga komponen utama tersebut
sebelumnya serta dilakukan berkali-kali adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan
kepada informan yang berkompeten kesimpulan serta verifikasinya. (H.B Sutopo,
dibidangnya. Sedangkan, Data sekunder adalah 2002: 91).
data yang mengacu pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. HASIL PENELITIAN
Sumber data sekunder adalah catatan atau Pada dasarnya setiap armada pelayaran
dokumentasi perusahaan, publikasi akan menyinggahi suatu pelabuhan dengan
pemerintah, analisis industri oleh media, situs tujuan tertentu seperti bongkar muat barang.
web, internet dan seterusnya. Dalam penelitian Sebelum mengadakan kegiatan, suatu kapal
ini, data sekunder diperoleh dari pengumpulan terlebih dahulu harus diadakan pemeriksaan
data dengan cara mempelajari dan menelaah oleh pihak atau instansi yang berwenang dalam
dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan memeriksa semua dokumen yang berhubungan
SPS System dalam pelayanan jasa keagenan dengan keselamatan dan keamanan pelayaran.
kapal dengan menggunakan sistem online. Begitu pula halnya dengan penyelesaian
Teknik pengumpulan data merupakan dokumen kapal dalam pelayanan keagenan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, kapal di PT Arpeni Pratama Ocean Line
karena tujuan utama dari penelitian adalah Cabang Merak. Dalam hal ini yang bertugas
mendapatkan data. Teknik yang digunakan dalam penyelesaian dokumen-dokumen kapal
dalam penelitian ini yaitu wawancara, adalah tugas Divisi Operation/ Agen. Petugas
observasi dan studi dokumen. Kegiatan ini Operation/ Agen sangat berperan penting
dimaksudkan untuk mengetahui pelayanan dalam pengurusan dokumen-dokumen pada
surat persetujuan syahbandar kapal SPOB. sebuah kapal.
Seroja VI di PT Arpeni Pratama Ocean Line
Cabang Merak Banten.

27
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 3, No 1, April 2020
ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

Dalam segala kegiatan atau aktivitas menyiapkan semua dokumen yang


tentunya akan melalui suatu proses, begitu pula diperlukan untuk menyelesaikan proses
dengan proses penyelesaian dokumen kapal. pengurusan dokumen kapal.
Berikut merupakan uraian persiapan dalam 4) Persiapan dokumen, Sebelum membuat
pelaksanaan SPS System, dokumen yang permohonan untuk kedatangan dan/ atau
diperlukan dalam pelaksanaan SPS System dan keberangkatan kapal, agen melakukan
upaya yang dilakukan oleh PT Arpeni Pratama pengecekan terhadap sertifikat kapal untuk
Ocean Line Cabang Merak untuk memastikan bahwa semua sertifikat masih
meningkatkan kinerja pelayanan proses berlaku, dan apabila ada sertifikat yang
penyelesaian dokumen kapal menggunakan expired maka agen melakukan konfirmasi
SPS System/ SI KSOP Banten adalah sebagai kepada Principal. Apabila perpanjangan
berikut: sertifikat kapal dilakukan oleh agen, maka
Pelayanan jasa keagenan yang dilakukan sebelum melakukan clearance out atau
oleh PT Arpeni Pratama Ocean Line cabang membuat permohonan untuk keberangkatan
Merak telah mengalami perubahan dalam kapal melalui SPS System/ SI KSOP
penyelesaian dokumen kapal dari yang semula Banten, agen harus melakukan
menggunakan sistem manual beralih menjadi perpanjangan sertifikat kapal tersebut
sistem online berupa SPS System milik KSOP Dalam proses penyelesaian dokumen
Kelas I Banten yang diberi nama SI KSOP kapal menggunakan SPS System/ SI KSOP
Banten. Dalam pelaksanaannya SI KSOP Banten membutuhkan banyak dokumen baik
Banten digunakan untuk membuat perijinan dokumen kapal berupa sertifikat – sertifikat
kegiatan kapal atau penyelesaian dokumen yang menunjukan bahwa setiap bagian atau
kapal berupa clearance in/ out, perpanjangan peralatan yang ada di kapal dalam keadaan
sertifikat kapal, dan perijinan lainnya. sempurna dan laik pakai, dokumen muatan,
Adapun hal yang harus disiapkan dalam dan dokumen crew.
proses penyelesaian dokumen kapal Pada saat ini, proses penyelesaian
menggunakan SPS System/ SI KSOP Banten dokumen kapal telah mengalami perubahan
oleh PT Apeni Pratama Ocean Line Cabang dari yang awalnya menggunakan sistem
Merak meliputi tahap-tahap sebagai berikut: manual menjadi menggunakan sistem online/
1) Persiapan peralatan, Peralatan yang sangat SPS System yaitu SI KSOP Banten melalui
dibutuhkan dalam proses penyelesaian alamat https://si.ksopbanten.org/. Pengguna
dokumen kapal menggunakan SPS System/ SPS System/ SI KSOP Banten adalah shipping
SI KSOP Banten adalah komputer, lines/ agent, stevedore company/ PBM.
software, jaringan koneksi internet serta Dalam pelaksanaannya proses
peralatan lain seperti printer, scanner, dan penyelesaian dokumen kapal menggunakan
lainnya yang dapat mendukung kelancarkan SPS System/ SI KSOP Banten melalui
proses penyelesaian dokumen kapal beberapa tahap sebagai berikut:
menggunakan SPS System. 1) SPK Keagenan dikirim oleh Principal
2) Persiapan tenaga kerja, Proses penyelesaian kepada Agen via e-mail.
dokumen kapal merupakan tugas dan Pada awalnya agen menerima
tanggung jawab dari perusahaan pelayaran/ informasi dari Principal berupa SPK
agen. Dalam penyelesaian dokumen kapal Keagenan via e-mail kemudian agen
menggunakan SPS System/ SI KSOP mengirimkan info pelabuhan dan EPDA
Banten, di mana sistem ini hanya dapat di (Estimated Port Disbursement Account).
akses oleh user yang telah terdaftar. Selain 2) Membuat Permohonan Kedatangan Kapal
itu, perusahaan harus mempersiapkan (PKK) dengan SPS System/ SI KSOP
tenaga kerjanya untuk dapat memahami Banten.
cara kerja dari SPS System/ SI KSOP Setelah ada kesepakatan biaya dengan
Banten tersebut dengan mengadakan principal, maka perusahaan pelayaran/ agen
pelatihan guna mengurangi kesalahan, akan meminta dokumen kapal dan muatan
seperti salah input dan sebagainya. untuk melakukan proses administrasi
3) Persiapan waktu, dalam jangka waktu berupa Pemberitahuan Kedatangan Kapal
tertentu setelah agen menerima surat (PKK), apabila perusahaan pelayaran/ agen
penunjukan keagenan, agen harus telah menerima semua dokumen-dokumen

28
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 3, No 1, April 2020
ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

yang dibutuhkan maka agen akan membuat segala dokumen yang diperlukan terkait
permohonan dengan menggunakan SPS dengan proses clearance out termasuk
System/ SI KSOP Banten dan menyelesaikan semua kewajiban atas
mengajukannya di kantor KSOP Kelas I pembayaran Permintaan Pelayanan Kapal
Banten. dan Barang (PPKB) dan Penerimaan
3) Pengambilan dokumen kapal. Negara Bukan Pajak (PNBP) berupa jasa
Pada saat kapal sandar, agen naik ke pandu dan tunda, jasa tambat, jasa labuh,
atas kapal untuk mengambil semua kenavigasian/ rambu, dan Vessel Traffic
dokumen-dokumen kapal kepada Nahkoda, Service (VTS) untuk kemudian dibuatkan
di mana dokumen-dokumen ini dibutuhkan permohonan Laporan Kedatangan dan
untuk proses clearance in dan clearance Keberangkatan Kapal (LKKK) dan
out. Walaupun sudah menggunakan SPS permohonan Surat Persetujuan Berlayar
System/ SI KSOP Banten, dokumen- (SPB) dengan menggunakan SPS System/
dokumen asli tetap harus dibawa ke KSOP SI KSOP Banten dan mengajukan
guna dilakukan pemeriksaan fisik. permohonan tersebut di kantor KSOP
4) Pemeriksaan dokumen kapal. hingga akhirnya disetujui dan diterbitkan
Pemeriksaan dokumen kapal harus SPB.
tetap dilakukan untuk memastikan bahwa Upaya-upaya yang dilakukan oleh PT
semua sertifikat-sertifikat kapal masih Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang
berlaku, dan apabila ada sertifikat kapal Merak dalam rangka meningkatkan kinerja
yang expired maka agen melakukan pelayanan SPS System/ SI KSOP Banten, Pada
konfirmasi kepada Principal. Apabila zaman digitalisasi seperti sekarang, semua hal
perpanjangan sertifikat kapal dilakukan yang masih menggunakan sistem manual
oleh agen, maka sebelum melakukan berangsur ditinggalkan dan beralih pada sistem
clearance out atau membuat permohonan online. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT
untuk keberangkatan kapal melalui SPS Arpeni Pratama Ocean Line cabang Merak,
System/ SI KSOP Banten agen harus sebagai upayanya dalam meningkatkan kinerja
melakukan perpanjangan sertifikat kapal pelayanan SPS System/ SI KSOP Banten,
tersebut. perusahaan menyediakan perangkat pendukung
5) Membuat Permohonan Clearance Indengan terlaksananya SPS System/ SI KSOP Banten.
SPS System/ SI KSOP Banten. Perangkat pendukung yang dimaksud, seperti :
Setelah semua sertifikat lengkap dan mesin fotocopy, printer, scanner, komputer
masih berlaku, maka agen membuat serta jaringan koneksi internet yang amat
permohonan clearance in dengan membuka diperlukan dalam penerapan SPS System/ SI
portal https://si.ksopbanten.org/ . KSOP Banten ini guna mempermudah alur
6) Monitoring kegiatan kapal. pertukaran data baik di lingkungan internal
Apabila kapal telah sandar dan maupun lingkungan eksternal. Dalam
clearance in telah dilakukan, maka agen pelaksanaannya di lapangan masih banyak
langsung memonitor kegiatan kapal. orang yang belum mengerti betul mengenai
Melalui monitoring ini agen dapat penggunaan SPS System/ SI KSOP Banten,
mengetahui sampai mana kegiatan telah oleh karena itu perusahaan memberikan
dilaksanakan, pada tahap monitoring ini pelatihan kepada semua staf operation/ agen
agen dapat melakukannya dengan datang agar dapat memahami bagaimana penggunaan
langsung ke kapal atau dengan SPS System/ SI KSOP Banten itu sendiri. Hal
berkoordinasi dengan pihak PBM. tersebut bertujuan agar semua staf operation/
7) Mempersiapkan Proses Clearance out atau agen dapat memahami penggunaan SPS
keberangkatan kapal dengan SPS System/ System/ SI KSOP Banten dan untuk
SI KSOP Banten. menghilangkan rasa ketergantungan dari satu
Apabila kegiatan kapal telah selesai karyawan terhadap karyawan lain yang sudah
dilaksanakan, agen melakukan konfirmasi memahami cara penggunaan SPS System/ SI
kepada Principal untuk tujuan selanjutnya KSOP Banten, karena dalam sistem kerja agen
dari kapal tersebut. Setelah principal pada PT Arpeni Pratama Ocean Line Cabang
memberikan instruksi terkait tujuan Merak menerapkan sistem kerja shift.
selanjutnya, maka agen mempersiapkan

29
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 3, No 1, April 2020
ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

KESIMPULAN DAN SARAN mengefisiensikan waktu penyelesaian


dokumen kapal dalam mempercepat proses
Berdasarkan uraian dan pembahasan port clearance sehingga terhindarnya kapal
yang telah dikemukakan diatas mengenai dari delay yang dapat merugikan pihak kapal.
pelaksanaan SPS System/ SI KSOP Banten Hasil penelitian yang dilakukan peneliti
dalam pelayanan SPOB. Seroja VI oleh PT menerangkan mengenai pelaksanaan SPS
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang System/ SI KSOP Banten dalam pelayanan dan
Merak di Jetty BAM, maka dapat diambil penyelesaian dokumen kapal yang diharapkan
kesimpulan bahwa: dapat memberikan rekomendasi manfaat bagi
1) Hal-hal yang harus disiapkan dalam proses kemajuan dan perkembangan perusahaan di
penyelesaian dokumen kapal oleh PT masa yang akan datang, antara lain adalah:
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang 1) Bagi perusahaan, penelitian ini dapat
Merak dengan menggunakan SPS System/ menjadi pertimbangan yang bermanfaat
SI KSOP Banten, yaitu dengan melakukan dalam mengambil kebijakan manajemen PT
persiapan melalui empat tahapan yang Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang
meliputi persiapan peralatan, persiapan Merak dalam mengupayakan untuk
tenaga kerja, persiapan waktu, dan peningkatan pelaksanaan SPS System/ SI
persiapan dokumen kapal. KSOP Banten dalam proses penyelesaian
2) Proses penyelesaian dokumen kapal dengan dokumen kapal oleh PT Arpeni Pratama
menggunakan SPS System/ SI KSOP Ocean Line Tbk Cabang Merak dan bisa
Banten, dimulai dengan agen mendapat menjadikan bahan evaluasi perusahaan ship
SPK Keagenan dari Principal, agen agency dalam pengimplementasian
mengajukan PKK ke kantor KSOP Banten, kebijakan dan peraturan perusahaan tentang
setelah kapal tiba lalu agen mengambil penyelesaian dokumen kapal menggunakan
dokumen dan sertifikat diatas kapal dan SPS System/ SI KSOP Banten.
memeriksa masa berlakunya untuk 2) Bagi pembaca, penelitian ini dapat
kemudian dilakukan clearance in di instansi menambah wawasan dan memberikan
terkait, dan sesudah kapal selesai referensi dan masukan bagi perkembangan
melakukan kegiatannya barulah dilakukan ilmu ketatalaksanaan pelayaran niaga dan
clearance out. kepelabuhanan mengenai aktivitas
3) Upaya-upaya yang dilakukan oleh PT perusahaan keagenan kapal dalam
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk cabang penyelesaian dokumen kapal menggunakan
Merak dalam mendukung peningkatan SPS System/ SI KSOP Banten yang
kinerja pelayanan SPS System/ SI KSOP dilakukan ship agency.
Banten dengan menggunakan sistem online, 3) Dalam upaya mengatasi koneksi internet
yaitu dengan mengadakan perangkat yang buruk untuk memaksimalkan kinerja
pendukung yang diperlukan dalam pegawai dalam penyelesaian dokumen
pelaksanaan SPS System/ SI KSOP Banten kapal menggunakan SPS System/ SI KSOP
dan dengan mengadakan pelatihan kepada Banten diharapkan adanya pembatasan
karyawan terkait penggunaan SPS System/ penggunaan koneksi internet di perusahaan
SI KSOP Banten. dan adanya koordinasi dengan instansi
Proses penyelesaian dokumen kapal terkait ketika SPS System/ SI KSOP Banten
menggunakan SPS System/ SI KSOP Banten mengalami trouble system akibat cuaca
telah berjalan dengan lancar. Meskipun masih buruk sehingga penyelesaian dokumen
terdapat hambatan dalam pelaksanaan secara kapal menggunakan SPS System/ SI KSOP
teknis, seperti jenis dokumen kapal yang Banten dapat berjalan lebih efektif dan
banyak, koneksi internet yang buruk, dan efisien.
terbatasnya jumlah staff agency, akan tetapi 4) Dalam upaya peningkatan Sumber Daya
dengan adanya SPS System/ SI KSOP Banten Manusia di suatu perusahaan untuk
proses penyelesaian dokumen kapal memaksimalkan kinerja pegawai dalam
memberikan kemudahan bagi perusahaan/ agen penyelesaian dokumen kapal menggunakan
dan para pengguna jasa. SPS System/ SI KSOP SPS System/ SI KSOP Banten diharapkan
Banten dapat mempermudah dan memberikan adanya penambahan staf agency dan
layanan kepada pengguna jasa serta pelatihan karyawan secara bertahap serta

30
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 3, No 1, April 2020
ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

diadakannya seminar/workshop tentang tentang Pelayanan Surat Persetujuan


SPS System/ SI KSOP Banten yang ter- Syahbandar secara Online.
update sesuai perkembangan teknologi Santoso, H. Banu, 1998. Port Terminal
sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Operation.Semarang: Stimart
dalam penyelesaian dokumen kapal “AMNI”.
menggunakan SPS System/ SI KSOP Sudjatmiko, F.D.C. 1985. Pokok-pokok
Banten. Pelayaran Niaga.Jakarta: Akademika
Pressindo.
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Bogdan & Taylor. 1992. Pengantar Metode Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Kualitatif. Surabaya: Penerbit Usaha Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode
Nasional. Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Miles, B Mathew dan Michael Huberman. Press.
1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sutopo, H.B. 2002.Metode Penelitian
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Kualitatif. Surakarta: Universitas
Jakarta: Universitas Indonesia Press. Sebelas Maret.
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Suyono R.P. 2003. Shipping: Pengangkutan
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut,
Rosdakarya. Edisi Revisi, Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Undang-undang Republik Indinesia Nomor 17
Indonesia Nomor 82 Tahun 2008 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
tentang Tatacara Penerbitan Surat Bandung: Penerbit Citra Umbara.
Persetujuan Berlayar. W. J. S. Poerwodarminta, 1976. Pengertian
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Pelayanan. Jakarta : PN Balai Pustaka
Indonesia Nomor 154 Tahun 2015

31

Anda mungkin juga menyukai