۬
َص ٰـ َب ۡت ُهم ُّمصِ ي َب ٌة َقالُ ٓو ْا إِ َّنا هَّلِل ِ َوإِ َّنٓا إِلَ ۡي ِه َرٲ ِج ُعون
َ َٱلَّذِينَ إِ َذٓا أ
Artinya: “Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya
kepada-Nya kami akan kembali). (QS Al-Baqarah [2]: 156).
Maka, seyogyanya kita tidak bersedih dan khawatir berlebihan dan berlarut-larut,
menyesali nasib lalu berputus asa. Sebab semuanya memang hanya milik Allah.
Termasuk wabah corona yang saat ini merebak ke seluruh dunia, merupakan musibah
bagi kita semua, dan menjadi pelajaran agar kita berupaya mengatasinya dan
mengantisipasinya dengan segera dan tepat.
َ ِّ اب مِن ُّمصِ ي َب ٍة إِاَّل بِإِ ْذ ِن هَّللا ِ َو َمن ُي ْؤمِن ِباهَّلل ِ َي ْه ِد َق ْل َب ُه َوهَّللا ُ بِ ُكل
ش ْيءٍ َعلِي ٌم َ صَ ََما أ
Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah, dan setiap orang yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS At-
Taghabun : 11).
ِ ت ٱأْل َ ْر
ض َواَل ِ ب اَل َي ْعلَ ُم َهٓا إِاَّل ه َُو ۚ َو َي ْعلَ ُم َما فِى ٱ ْل َب ِّر َوٱ ْل َب ْح ِر ۚ َو َما َت ْسقُ ُط مِن َو َر َق ٍة إِاَّل َي ْعلَ ُم َها َواَل َح َّب ٍة فِى ُظلُ ٰ َم
ِ َوعِن َدهُۥ َم َفاتِ ُح ٱ ْل َغ ْي
ين
ٍ ِب ُّمب ٍ س إِاَّل فِى ِك ٰ َت ٍ ِب َواَل َياب ٍ َر ْط
Artinya : “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (QS Al-
An’am [6] : 59).
Berkaitan dengan ayat ini, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir asal Suriah,
dalam Kitab Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan, bahwa ayat yang agung ini menjelaskan ilmu
Allah yang menyeluruh.
Bahwa Allah mengetahui, bukan hanya mengetahui, tapi Maha Mengetahui, semua
yang ada dan terjadi di daratan dan di tempat-tempat sepi tersembunyi sekalipun, yang
mencakup binatang, pepohonan, pasir kerikil, dan debu, termasuk bakteri dan virus.
Juga segala hewan yang berada di laut, berupa binatang, tambang, ikan, dan lain-lain
yang dikandungi oleh airnya.
Tiada sehelai daun pun yang gugur dari pohon darat, laut, kota, desa, dunia dan akhirat
kecuali Allah mengetahuinya. Termasuk tidak ada sebutir bijipun yang jatuh dalam
kegelapan bumi, berupa biji-bijian, buah-buahan dan tanaman, biji yang di tanam oleh
manusia, dan biji-biji tanaman di darat yang menjadi cikal tumbuh-tumbuhan. Melainkan
semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata atau Lauh Mahfudz.
Itu semua adalah bukti keagungan Allah Yang Maha Besar dan keluasan-Nya dalam
seluruh sifat-sifat-Nya. Maka jika seluruh mahkluk dari yang pertama sampai terakhir
bersatu untuk mengetahui sebagian dari sifat-sifat-Nya, niscaya mereka tidak memiliki
daya dan kekuatan untuk itu. Maka Mahasuci Allah Yang Mahaagung, Mahaluas, Maha
Mengetahui, Maha Terpuji, Mahamulia, Maha Menyaksikan dan Maha Meliputi.
Alangkah mulianya Allah sebagai Tuhan, yang atidak ada seorang pun yang mampu
menghitung pujian-Nya. Ayat ini menunjukkan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu
dan kitab-Nya yang mencakup seluruh peristiwa.
Adapun pada diri kita sebagai manusia biasa, bisa jadi musibah, termasuk wabah virus
corona, bisa jadi karena ulah tangan manusia. Ulah perilaku berlebihan, tidak menjaga
kebersihan, ceroboh, dan sejenisnya.
Allah telah mengingatkan manusia di dalam ayat-Nya:
َ ش َع قُلُو ُب ُه ْم لِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َما َن َزل َ مِنَ ا ْل َحقِّ َواَل َي ُكو ُنوا َكالَّذِينَ أُو ُتوا ا ْل ِك َت
اب مِنْ َق ْبل ُ َف َطال َ َعلَ ْي ِه ُم اأْل َ َم ُد َ أَلَ ْم َيأْ ِن لِلَّذِينَ آ َم ُنوا أَنْ َت ْخ
َستْ قُلُو ُب ُه ْم ۖ َو َكثِي ٌر ِم ْن ُه ْم َفاسِ قُون
َ َف َق
Artinya: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS
Al-Hadid: 16).
Tidak takut berlebihan, lalu tidak mau kumpul di majelis ta’lim dengan alasan takut
corona. Lalu Jumatan libur karena khawatir terjangkiti corona, tabligh akbar digagalkan,
dan sebagainya.
Adapun kepada manusia, seperti periksa dokter, karantina perawatan, itu hanyalah
ikhtiar, yang memang harus maksimal juga dilakukan, agar dapat sehat kembali.
ْ ضتُ َف ُه َو َي
شفِ ْي ِن ْ َو إِ َذا َم ِر
Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (QS Asy Syu’ara: 80).
Pada ayat lain dikatakan :
Jika kita menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dalam kebersihan, insya-Allah itu akan
membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita dari serangan wabah penyakit. Seperti
berwudhu dengan sempurna, bersiwak atau gosok gigi setiap akan shalat, mandi
janabat minimal setiap Jumat sekali, mandi pagi sebelum shalat tahajud, memotong
kuku, dan sebagainya.
Termasuk memanjatkan doa secara khusus, seperti doa yang dijarkan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, di antaranya :
األس َق ِام
ْ َ َو، وال ُج َذ ِام، ون
ِسيِّيء ِ اللَّ ُه َّم إِ ِّني أَ ُعو ُذ بِ َك مِنَ ال َب َر
ِ َوال ُج ُن، ص
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari
penyakit lain yang mengerikan.” (HR Abu Daud dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).
ْاص ًة َو َعن
َّ َعنْ َبلَ ِد َنا ه ََذا َخ، َ َما َظ َه َر ِم ْن َها َوما َب َطن،سو َء الفِ َت ِن
ُ َو، َالزل َ َوالم َِحن َّ الزنا َو
ِ الز ِّ الربا َو
ِّ الو َباء َو َ الل ُه َّم ْار َف ْع َع َّنا
َ الغال َو
َّ ِب َر ْح َمتِ َك َيا أ ِْر َح َم، َسائ ِِر ِبال ِد ال ُم ْسلِمِين
َالرا ِحمِين َ
Artinya: “Ya Allah! Angkat dari kami penyimpangan, malapetaka, zina, riba, gempa
bumi, bencana, dan segala cobaan yang buruk, baik yang nyata maupun yang
tersembunyi, dari negeri kami ini khususnya, dan dari semua negeri kaum muslimin,
dengan Rahmat-Mu, Duhai Yang Maha Penyayang.”
Kalau di antara kita ada yang mendapat musibah sakit, atau terkena virus corona,
semoga segera Allah sembuhkan. Itu semua tidaklah seberapa, karena hanyalah
musibah dunia.
Justru, musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat adalah musibah agama,
yakni manakala kita sudah enggan lagi shalat berjamaah di masjid, malas bertadarus
Al-Quran dan berat shalat malam, kikir bersedekah di jalan Allah, takut berjuang di jalan
Allah, serta jauh dari petunjuk Allah. Na’udzubillaahi min dzalik.
Semoga Allah melindungi dan menyelematkan kita dari wabah virus corona dan
berbagai ujian dan bencana. Aamiin. (A/RS2/B04 )
َ ِأَقُ ْول ُ َق ْول ِْي ه ََذا َوأَ ْس َت ْغفِ ُر هللاَ ا ْل َعظِ ْي َم ل ِْي َولَ ُك ْم َول
ْ َف. َسائ ِِر ا ْل ُم ْسلِ ِم ْين
اس