Anda di halaman 1dari 8

 Ali Farkhan Tsani, Da’i Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor

ْ ‫ت أَ ْع َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ ُمضِ ل َّ لَ ُه َو َمنْ ُي‬


ْ‫ضلِل‬ ِ ‫س ِّي َئا‬َ ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُسِ َنا َو‬ُ ْ‫إِنَّ ا ْل َح ْمدَ هللِ َن ْح َم ُدهُ َو َن ْس َت ِع ْي ُن ُه َو َن ْس َت ْغفِ ُرهُ َو َن ُع ْو ُذ بِاهللِ مِن‬
‫س ْولُ ُه‬ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َر‬ ْ َ‫ش ِر ْي َك لَ ُه َوأ‬
َ َ‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬ ْ َ‫ِي لَ ُه َوأ‬َ ‫َفالَ هَاد‬
َ‫َيا أَ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنو ْا ا َّتقُو ْا هّللا َ َحقَّ ُت َقاتِ ِه َوالَ َت ُمو ُتنَّ إِالَّ َوأَن ُتم ُّم ْسلِ ُمون‬
ً‫از َف ْوزا‬ ُ ‫صل ِْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغف ِْر لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن ُيطِ ْع هَّللا َ َو َر‬
َ ‫سولَ ُه َف َقدْ َف‬ َ ً‫َيا أَ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوال‬
ْ ‫ ُي‬. ً‫سدِيدا‬
‫ أما بعد‬.ً‫َعظِ يما‬
  Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan pemberi segala nikmat dan karunia
yang tak terhingga jumlahnya. Dzat yang menakdirkan segala sesuatu penuh dengan
hikmah dan pelajaran berharga. Dzat yang Maha Menguasai segala isi langit dan bumi
dan di antara keduanya.   Dzat yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata.
Dzat Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus seluruh makhluk-Nya.
Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
segenap keluarga dan sahabatnya, para pejuang yang gigih berjuang, serta
pengikutnya yang istiqamah menegakkan sunnahnya hingga akhir jaman.

Senantiasa khatib menyampaikan wasiat kepada hadirin untuk menjaga dan


meningkatkan takwa kepada-Nya. Takwa dalam arti menjalankan seluruh perintah-Nya
dan meninggalkan seala larangan-Nya. Takwa dalam arti thaat kepada Allah dengan
tidak memaksiati-Nya. Takwa dalam arti ingat kepada Allah dengan tidak melupakan-
Nya. Dan takwa dalam arti syukur kepada Allah dengan tidak mengkufuri-Nya.

Hadirin yang sama-sama mengharap ridha dan ampunan Allah


Wabah yang saat ini mendunia, yaitu menjangkitnya virus corona, merupakan musibah
dan keprihatinan kita semua. Puluhan ribu korban terdampak virus ini, ribuan lainnya
meninggal di seratus lebih negara di dunia.
Yang pertama dan utama kita kemukakan menghadapi musibah besar ini, adalah
mengembalikan semuanya kepada Allah, Sang Pencipta Yang Maha segala-galanya.
Allah yang telah menciptakan semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil,
yang terlihat maupun tidak kelihatan oleh mata.

۬
َ‫ص ٰـ َب ۡت ُهم ُّمصِ ي َب ٌة َقالُ ٓو ْا إِ َّنا هَّلِل ِ َوإِ َّنٓا إِلَ ۡي ِه َرٲ ِج ُعون‬
َ َ‫ٱلَّذِينَ إِ َذٓا أ‬
Artinya: “Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya
kepada-Nya kami akan kembali). (QS Al-Baqarah [2]: 156).
Maka, seyogyanya kita tidak bersedih dan khawatir berlebihan dan berlarut-larut,
menyesali nasib lalu berputus asa. Sebab semuanya memang hanya milik Allah.
Termasuk wabah corona yang saat ini merebak ke seluruh dunia, merupakan musibah
bagi kita semua, dan menjadi pelajaran agar kita berupaya mengatasinya dan
mengantisipasinya dengan segera dan tepat.

Adapun secara aqidah kita kepada Allah, hadirin yang berbahgia


Tentu kita menghayatinya, bahwa segala urusan di muka bumi ini, semua yang
berlangsung di atas dunia ini, adalah atas izin dan kehendak Allah. Seperti firman-Nya:

َ ِّ ‫اب مِن ُّمصِ ي َب ٍة إِاَّل بِإِ ْذ ِن هَّللا ِ َو َمن ُي ْؤمِن ِباهَّلل ِ َي ْه ِد َق ْل َب ُه َوهَّللا ُ بِ ُكل‬
‫ش ْيءٍ َعلِي ٌم‬ َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬
Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah, dan setiap orang yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (QS At-
Taghabun : 11).

Pada ayat lain Allah menekankan :

ِ ‫ت ٱأْل َ ْر‬
‫ض َواَل‬ ِ ‫ب اَل َي ْعلَ ُم َهٓا إِاَّل ه َُو ۚ َو َي ْعلَ ُم َما فِى ٱ ْل َب ِّر َوٱ ْل َب ْح ِر ۚ َو َما َت ْسقُ ُط مِن َو َر َق ٍة إِاَّل َي ْعلَ ُم َها َواَل َح َّب ٍة فِى ُظلُ ٰ َم‬
ِ ‫َوعِن َدهُۥ َم َفاتِ ُح ٱ ْل َغ ْي‬
‫ين‬
ٍ ِ‫ب ُّمب‬ ٍ ‫س إِاَّل فِى ِك ٰ َت‬ ٍ ِ‫ب َواَل َياب‬ ٍ ‫َر ْط‬
Artinya : “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (QS Al-
An’am [6] : 59).

Berkaitan dengan ayat ini, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir asal Suriah,
dalam Kitab Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan, bahwa ayat yang agung ini menjelaskan ilmu
Allah yang menyeluruh.

Bahwa Allah mengetahui, bukan hanya mengetahui, tapi Maha Mengetahui, semua
yang ada dan terjadi di daratan dan di tempat-tempat sepi tersembunyi sekalipun, yang
mencakup binatang, pepohonan, pasir kerikil, dan debu, termasuk bakteri dan virus.
Juga segala hewan yang berada di laut, berupa binatang, tambang, ikan, dan lain-lain
yang dikandungi oleh airnya.

Tiada sehelai daun pun yang gugur dari pohon darat, laut, kota, desa, dunia dan akhirat
kecuali Allah mengetahuinya. Termasuk tidak ada sebutir bijipun yang jatuh dalam
kegelapan bumi, berupa biji-bijian, buah-buahan dan tanaman, biji yang di tanam oleh
manusia, dan biji-biji tanaman di darat yang menjadi cikal tumbuh-tumbuhan. Melainkan
semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata atau Lauh Mahfudz.

Itu semua adalah bukti keagungan Allah Yang Maha Besar dan keluasan-Nya dalam
seluruh sifat-sifat-Nya. Maka jika seluruh mahkluk dari yang pertama sampai terakhir
bersatu untuk mengetahui sebagian dari sifat-sifat-Nya, niscaya mereka tidak memiliki
daya dan kekuatan untuk itu. Maka Mahasuci Allah Yang Mahaagung, Mahaluas, Maha
Mengetahui, Maha Terpuji, Mahamulia, Maha Menyaksikan dan Maha Meliputi.
Alangkah mulianya Allah sebagai Tuhan, yang atidak ada seorang pun yang mampu
menghitung pujian-Nya. Ayat ini menunjukkan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu
dan kitab-Nya yang mencakup seluruh peristiwa.

Maka, sepantasnyalah kita mengucapkan, kalimat pujian, “Subhaanallaah,


walhamdulillaah, walaailaaha illaah, Allaahu Akbar.”
Sidang Jumat yang berbahagia
Begitulah bahwa semua yang ada di muka bumi ini adalah makhluk Allah, ciptaan-Nya,
dari yang paling besar hingga yang terkecil dan yang tak kelihatan. Ini semua tanda
kekuasaan Allah Yang Maha Segalanya. Itu semua menunjukkan tanda kekuasaan
Allah. Seperti firman-Nya:
‫ٱلسمَٓاءِ مِن‬ َّ َ‫نزل َ ٱهَّلل ُ مِن‬ َ َ‫اس َو َمٓا أ‬
َ ‫ار َوٱ ْلفُ ْلكِ ٱلَّتِى َت ْج ِرى فِى ٱ ْل َب ْح ِر ِب َما َين َف ُع ٱل َّن‬ ِ َ‫ٱختِ ٰل‬
ِ ‫ف ٱلَّ ْي ِل َوٱل َّن َه‬ ِ ‫ت َوٱأْل َ ْر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
َّ ‫إِنَّ فِى َخ ْل ِق ٱل‬
ِ ‫ٱلسمَٓاءِ َوٱأْل َ ْر‬
ٍ ‫ض ل َ َءا ٰ َي‬
‫ت لِّ َق ْو ٍم‬ َ ‫ب ٱ ْل ُم‬
َّ َ‫س َّخ ِر َب ْين‬ ِ ‫ٱلس َحا‬ َّ ‫ٱلر ٰ َي ِح َو‬
ِّ ‫ف‬ ْ ‫ض َب ْعدَ َم ْوتِ َها َو َب َّث فِي َها مِن ُكل ِّ َدٓا َّب ٍة َو َت‬
ِ ‫ص ِري‬ َ ‫مَّٓاءٍ َفأ َ ْح َيا ِب ِه ٱأْل َ ْر‬
َ‫َي ْعقِلُون‬
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS Al-Baqarah : 164).

Adapun pada diri kita sebagai manusia biasa, bisa jadi musibah, termasuk wabah virus
corona, bisa jadi karena ulah tangan manusia. Ulah perilaku berlebihan, tidak menjaga
kebersihan, ceroboh, dan sejenisnya.
Allah telah mengingatkan manusia di dalam ayat-Nya:

َ‫ض الَّذِي َع ِملُوا لَ َعلَّ ُه ْم َي ْر ِج ُعون‬ ِ ‫س َبتْ أَ ْيدِي ال َّن‬


َ ‫اس لِ ُيذِي َق ُهم َب ْع‬ َ ‫َظ َه َر ا ْل َف‬
َ ‫سا ُد فِي ا ْل َب ِّر َوا ْل َب ْح ِر بِ َما َك‬
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Ruum [30] :
41).

Di dalam Tafsir Al-Mukhtashar, Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh


Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram, dijelaskan, bahwa kerusakan di
daratan dan di lautan seperti kekeringan, minimnya hujan, banyaknya penyakit dan
wabah, yang semua itu bisa disebabkan kemaksiatan-kemaksiaan yang dilakukan oleh
manusia. Agar manusia menerima peringatan dan mendapatkan hukuman dari
sebagian perbuatan mereka di dunia. Supaya mereka bertaubat kepada Allah dan
kembali kepada-Nya dengan meninggalkan kemaksiatan, selanjutnya keadaan mereka
akan membaik dan urusan mereka menjadi lurus.

Pada ayat lain Allah memperingatkan :

ٍ ‫س َبتْ أَ ْيدِي ُك ْم َو َي ْعفُو َعنْ َكث‬


‫ِير‬ َ َ‫َو َما أ‬
َ ‫صا َب ُك ْم مِنْ ُمصِ ي َب ٍة َف ِب َما َك‬
Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-
dosamu.” (QS Asy-Syura: 30).

Pada ayat lain disebutkan:

َ ‫ش َع قُلُو ُب ُه ْم لِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َما َن َزل َ مِنَ ا ْل َحقِّ َواَل َي ُكو ُنوا َكالَّذِينَ أُو ُتوا ا ْل ِك َت‬
‫اب مِنْ َق ْبل ُ َف َطال َ َعلَ ْي ِه ُم اأْل َ َم ُد‬ َ ‫أَلَ ْم َيأْ ِن لِلَّذِينَ آ َم ُنوا أَنْ َت ْخ‬
َ‫ستْ قُلُو ُب ُه ْم ۖ َو َكثِي ٌر ِم ْن ُه ْم َفاسِ قُون‬
َ ‫َف َق‬
Artinya: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS
Al-Hadid: 16).

Sidang Jumat rahimakumullah


Adapun kemudian ada yang meninggal setelah terdampak virus corona, maka
sesungguhnya kematian itu bukanlah karena seseorang atau benda apapun. Namun
semata-mata karena ajal yang sudah Allah tentukan. Maka, bagi yang tertimpa wabah
corona, atau apapun, tetap berharap dan bergantungnya mutlak kepada Allah.

Tidak takut berlebihan, lalu tidak mau kumpul di majelis ta’lim dengan alasan takut
corona. Lalu Jumatan libur karena khawatir terjangkiti corona, tabligh akbar digagalkan,
dan sebagainya.

Adapun kepada manusia, seperti periksa dokter, karantina perawatan, itu hanyalah
ikhtiar, yang memang harus maksimal juga dilakukan, agar dapat sehat kembali.

Soal ajal, Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :

َ‫ َو ِالَ ْي َنا ُت ْر َج ُع ْون‬ ۗ   ‫ش ِّر َوا ْل َخ ْي ِر فِ ْت َن ًة‬ ِ ‫س َذٓائِ َق ُة ا ْل َم ْو‬


َّ ‫ َو َن ْبلُ ْو ُك ْم ِبال‬ ۗ ‫ت‬ ٍ ‫ُكل ُّ َن ْف‬
Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya
kepada Kami.” (QS Al-Anbiya [21]: 35).
Sisi lainnya adalah bahwa setiap penyakit, termasuk wabah virus, pasti ada obatnya.
Kita manusia tinggal mengusahakanya sesuai ilmu dan pengetahuan tentunya. Dengan
tetap berkeyakinan bahwa hakikatnya Allah-lah yang menyembuhkan. Pengobatan
adalah usahanya. Dan memang terbukti sebagian dari yang terkena voirus corona
dapat disembuhkan secara medis dan laboratorium.

Allah menyebutkan di dalam Al-Quran:

ْ ‫ضتُ َف ُه َو َي‬
‫شفِ ْي ِن‬ ْ ‫َو إِ َذا َم ِر‬
Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (QS Asy Syu’ara: 80).
Pada ayat lain dikatakan :

‫ش ْىءٍ َقدِي ٌر‬


َ ِّ ‫س ْس َك ِب َخ ْي ٍر َف ُه َو َعلَ ٰى ُكل‬
َ ‫ف لَ ُه ٓۥ إِاَّل ه َُو ۖ َوإِن َي ْم‬ ُ ‫س ْس َك ٱهَّلل ُ ِب‬
َ ِ‫ض ٍّر فَاَل َكاش‬ َ ‫َوإِن َي ْم‬
Artinya: “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada
yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS Al-An’am : 17).

Untuk itu,  marilah hadirin yang mulia


Marilah kita perkuat upaya spiritual ilahiyah, yakni dengan memanjatkan doa memohon
keselamatan dari Allah Sang Maha Pencipta dan Sang pemberi Keselamatan.
Memperkuat spiritual jiwa dengan shalat, doa, dzikrullah, shalawat dan kalimat-kalimat
thayyibah.

Jika kita menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dalam kebersihan, insya-Allah itu akan
membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita dari serangan wabah penyakit. Seperti
berwudhu dengan sempurna, bersiwak atau gosok gigi setiap akan shalat, mandi
janabat minimal setiap Jumat sekali, mandi pagi sebelum shalat tahajud, memotong
kuku, dan sebagainya.

Termasuk memanjatkan doa secara khusus, seperti doa yang dijarkan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, di antaranya :

‫األس َق ِام‬
ْ َ ‫ َو‬، ‫ وال ُج َذ ِام‬، ‫ون‬
ِ‫سيِّيء‬ ِ ‫اللَّ ُه َّم إِ ِّني أَ ُعو ُذ بِ َك مِنَ ال َب َر‬
ِ ‫ َوال ُج ُن‬، ‫ص‬
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari
penyakit lain yang mengerikan.” (HR Abu Daud dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).

Atau doa lainnya :

ْ‫اص ًة َو َعن‬
َّ ‫ َعنْ َبلَ ِد َنا ه ََذا َخ‬، َ‫ َما َظ َه َر ِم ْن َها َوما َب َطن‬،‫سو َء الفِ َت ِن‬
ُ ‫ َو‬، َ‫الزل َ َوالم َِحن‬ َّ ‫الزنا َو‬
ِ ‫الز‬ ِّ ‫الربا َو‬
ِّ ‫الو َباء َو‬ َ ‫الل ُه َّم ْار َف ْع َع َّنا‬
َ ‫الغال َو‬
َّ ‫ ِب َر ْح َمتِ َك َيا أ ِْر َح َم‬، َ‫سائ ِِر ِبال ِد ال ُم ْسلِمِين‬
َ‫الرا ِحمِين‬ َ
Artinya: “Ya Allah! Angkat dari kami penyimpangan, malapetaka, zina, riba, gempa
bumi, bencana, dan segala cobaan yang buruk, baik yang nyata maupun yang
tersembunyi, dari negeri kami ini khususnya, dan dari semua negeri kaum muslimin,
dengan Rahmat-Mu, Duhai Yang Maha Penyayang.”

Kalau di antara kita ada yang mendapat musibah sakit, atau terkena virus corona,
semoga segera Allah sembuhkan. Itu semua tidaklah seberapa, karena hanyalah
musibah dunia.

Justru, musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat adalah musibah agama,
yakni manakala kita sudah enggan lagi shalat berjamaah di masjid, malas bertadarus
Al-Quran dan berat shalat malam, kikir bersedekah di jalan Allah, takut berjuang di jalan
Allah, serta jauh dari petunjuk Allah. Na’udzubillaahi min dzalik.
Semoga Allah melindungi dan menyelematkan kita dari wabah virus corona dan
berbagai ujian dan bencana. Aamiin. (A/RS2/B04 )

َ ِ‫أَقُ ْول ُ َق ْول ِْي ه ََذا َوأَ ْس َت ْغفِ ُر هللاَ ا ْل َعظِ ْي َم ل ِْي َولَ ُك ْم َول‬
ْ ‫ َف‬. َ‫سائ ِِر ا ْل ُم ْسلِ ِم ْين‬
‫اس‬

Anda mungkin juga menyukai