Anda di halaman 1dari 4

MUHASABAH DIRI MENGOKOHKAN UKHUWAH

Oleh : Ustadz Adrian Pilomuli (UAP)


‫ض َو َما‬ِ ْ‫اآلخرة ْال َح ِكي ُم ْالخَ بِي ُر يَ ْعلَ ُم َما يَلِ ُج فِي اأْل َر‬ َ َ ُ‫ض َولَه‬
‫الح ْم ُد فِي‬ ِ ْ‫ت َو َما فِي ْاألَر‬ َ ‫الح ْم ُد هللِ الّ ِذي لَهُ َما فِي الس َم‬
ِ ‫اوا‬ َ
، ُ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَه‬. .‫ّحيم ال َغفُوْ ر‬ ِ ‫نز ُل ِمنَ ال َّس َما ِء َو َما يَ ْع ُر ُج فِيهَا وهو الر‬ ِ َ‫يَ ْخ ُر ُ>ج ِم ْنهَا َو َما ي‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ ِ ‫َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّدنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬
َ َ‫ اَللَّهُ َّم ف‬.‫اعى بِقَوْ لِ ِه َوفِ ْعلِ ِه إِلَى ال َّر َشا ِد‬
َّ ‫ اِتَّقُوْ اهللاَ َح‬، َ‫ فَيَااَيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ ن‬،‫ اَ َّما بَ ْع ُد‬.‫ب‬
‫ق تُقَاتِه‬ ِ ‫ان إِلَى يَوْ ِم ْال َمآ‬ ٍ ‫ب َو َعلَى التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِإِحْ َس‬ ِ ‫َوأَصْ َحاِب ِه الهَا ِد ْينَ لِلص ََّوا‬
‫ ْاليَوْ َم ن َْختِ ُم َعلَى أَ ْف َوا ِه ِه ْم َوتُ َكلِّ ُمنَا أَ ْي ِدي ِه ْم َوتَ ْشهَ ُد أَرْ ُجلُهُ ْم‬:‫الى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ ‫ال هللاُ تَ َع‬ َ َ‫َوالَتَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َوأَنـْتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ نَ فَقَ ْد ق‬
َ‫ِب َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬

Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah


Puji dan Syukur Marilah sama kita Khaturkan Kehadirat Sang Rabbul Izzati Allah SWT, Sholawat
serta Salam taklupa kita hadiahkan Kepada Rasul Junjungan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Jama’ah Rahimanillah wa Iyyakum Jami’a


Saat ini kita berada di Jum’at terakhir di tahun 2019 Miladiyah, artinya sebentar lagi kita akan beralih
memasuki tahun 2020, sudah barang tentu kita pastinya mesti merenungkan & memuhasabah diri
apakah yang telah kita hasilkan selama setahun kebelakang ini? Apakah Pundi-pundi Amal ataukah
malah Tumpukan Dosa? Bukankah Allah telah mengingatkan kita dalam Al Qur’an?

ْ ‫َيا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬
َ‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬
“Hai orang-orang beriman, takut kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang
telah disiapkannya untuk hari esok dan takut kepada Allah, karena Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan”.  (QS.  Al-Hasyr: 18)

Jama’ah sekalian yang dirahmati Allah


Ada pemandangan yang hampir selalu kita temui tiap momen pergantian tahun, yakni banyak orang-
orang larut dalam suka cita hingga kadang merasa perlu untuk merayakannya dengan kegiatan-
kegiatan khusus. Tahun baru seolah menjadi saat-saat yang paling dinanti. Di detik-detik
pergantiannya pun nyaris tiap orang rela berjaga, lalu meluapkan rasa bahagia dengan aneka
petasan, kembang api, atau sejenisnya, ketika saat-saat yang ditunggu itu tiba. Bahagia terhadap
momen-momen tertentu merupakan sesuatu yang sangat manusiawi. Begitu pula dalam momen
pergantian tahun ini. Yang menjadi pertanyaan, sudah pada tempatnyakah kebahagiaan itu
diekspresikan? Pantaskah kita larut dalam kegembiraan sementara ada saudara kita yang tengah
bersedih? Wajarkah dimana kita tenggelam dalam gegap gempita pergantian tahun sementara ada
para Muslimin berteriak meminta pertolongan kita? Disaat kita berhura-hura dengan suara bisingnya
Musik dan Petasan saat malam Pelepasan Tahun disana dibeberapa negara bagian saudara kita
diberondong oleh Suara Peluru dan Ledakan Bom. Saat kita berjaga menanti saat-saat pergantian
tahun mereka tengah terjaga dalam kekhawatiran akan serangan rudal yang tiba-tiba.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at seiman sekeyakinan


Allah menetapkan bahwa sesama kaum Mukmin sebagai saudara. Meski tak sedarah, keimanan
telah menyatukan kita semua. Islam telah menghilangkan berbagai sekat perbedaan; suku bangsa,
ras, warna kulit dan status sosial. Allah SWT berfirman:
‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَخَ َو ْي ُك ْم‬

Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah(perbaikilah hubungan) di antara
kedua saudara kalian itu (TQS Hujurat [49]: 10).
Bahkan kuat atau lemahnya persaudaraan dengan sesama Mukmin menentukan kualitas keimanan
seseorang. Baginda Nabi SAW bersabda:

‫ال ي ُْؤ ِم ُن أَ َح ُد ُك ْم َحتَّى ي ُِحبَّ ألَ ِخي ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه‬
Belum sempurna iman seseorang sampai ia mencintai bagi saudaranya apa saja yang ia cintai untuk
dirinya sendiri (HR Muslim).

Karena itu kecintaan hakiki kepada sesama Muslim tercermin dari sikap yang senantiasa
menginginkan saudaranya mendapatkan kebaikan, sebagaimana dia menginginkan kebaikan untuk
dirinya. Dia tidak rela saudaranya tertimpa keburukan, sebagaimana dia pun tak menghendaki
keburukan itu menimpa dirinya. Inilah hubungan laksana satu tubuh sebagaimana yang disabdakan
Rasulullah SAW:
‫َمثَ ُل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ فِى ت ََوا ِّد ِه ْم َوت ََرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم َمثَ ُل ْال َج َس ِد إِ َذا ا ْشتَ َكى ِم ْنهُ عُضْ ٌو تَدَاعَى لَهُ َسائِ ُر ْال َج َس ِد بِال َّسهَ ِر َو ْال ُح َّمى‬
Perumpamaan kaum Mukmin dalam hal cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh.
Jika satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh terjaga (tak bisa tidur) dan merasakan demam (HR
Muslim).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Sangat ironi jika ada Muslim membiarkan Muslim yang lain dalam kondisi tertindas, seakan-akan
apatis tak mau tahu dan peduli dengan Nasib sesama Muslim Lainnya. Bahkan terindikasi justru
mebela dan mendukung perlakuan keji & dzalim kepada sesama Muslim itu. Padahal Nabi SAW
telah bersabda:
ْ َ‫ الَ ي‬،‫ْال ُم ْسلِ ُم أَ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم‬
ُ‫ َوالَ يُ ْسلِ ُمه‬،ُ‫ظلِ ُمه‬
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Janganlah ia menzalimi dan menyerahkan
saudaranya (kepada musuh) (HR al-Bukhari).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Membiarkan sesama Muslim tertindas bukan hanya merusak amal dan menyebabkan dosa, tetapi
juga akan mengundang ancaman Allah SWT berupa datangnya bencana besar. Firman-Nya:

ِ ْ‫ْض إِاَّل تَ ْف َعلُوهُ تَ ُك ْن فِ ْتنَةٌ فِي اأْل َر‬


‫ض َوفَ َسا ٌد َكبِي ٌر‬ ٍ ‫ضهُ ْم أَوْ لِيَا ُء بَع‬
ُ ‫َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا بَ ْع‬
Orang-orang kafir itu, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kalian
(kaum Muslim) tidak melaksanakan apa yang telah Allah perintahkan itu, niscaya akan terjadi
kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar (TQS al-Anfal [8]: 73).

Imam ath-Thabari menjelaskan kalimat ‘tidak melaksanakan apa yang telah Allah perintahkan itu’
bermakna tidak memberikan pertolongan. Padahal Allah SWT telah memerintah kita untuk menolong
kaum Mukmin yang meminta pertolongan:
‫ِّين فَ َعلَ ْي ُك ُم النَّصْ ُر‬ َ ‫َوإِ ِن ا ْستَ ْن‬
ِ ‫صرُو ُك ْم فِي الد‬
Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan (pembelaan) agama, maka kalian
wajib memberikan pertolongan (TQS al-Anfal [8]: 72).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Berhati-hatilah, ukhuwah islamiyah akan hancur dari dada seorang Muslim—siapapun dia, karena
dua hal. Pertama, sikap ta’ashub ‘ashabiyyah yakni fanatisme kelompok, Organisasi, kesukuan
danlain sebagainya. Sikap ini bertolak belakang dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW sudah
mengingatkan kaum Muslim agar menjauhi sikap ‘ashabiyyah:

َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن َماتَ َعلَى ع‬


«‫َصبِيَّ ٍة‬ َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن قَات ََل َعلَى ع‬
َ ‫َصبِيَّ ٍة َولَي‬ َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن َدعَا إِلَى ع‬
َ ‫َصبِيَّ ٍة َولَي‬ َ ‫لَي‬
Tidak termasuk golongan kami orang yang menyerukan 'ashabiyah. Tidak termasuk golong kami
orang yang berperang atas dasar 'ashabiyah. Tidak termasuk golongan kami orang yang mati di atas
dasar 'ashabiyah (HR Abu Dawud).
Kedua, kepentingan ekonomi atau perut. Hanya karena uang, apakah bentuk bantuan maupun
pinjaman, Muslim rela tunduk dan membela para penindas umat Islam.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Ingatlah, umat Islam adalah ummmah wâhidah (umat yang satu). Umat ini memiliki akidah dan
syariah yang sama. Umat ini satu sama lain ditetapkan oleh Allah SWT sebagai ikhwah (saudara).
Umat Islam digambarkan Rasulullah SAW ka al-jasad al-wâhid (laksana satu tubuh). Ukhuwah yang
demikian kuat itu hanya akan dapat diwujudkan secara nyata ketika ada yang menyatukan umat ini.
Tanpa persatuan hakiki, dalam sebuah institusi Islam, umat Islam tercerai-berai dalam banyak
negara. Itulah mengapa, 14 abad lalu Rasulullah SAW mengingatkan kita tentang pentingnya umat
ini memiliki wadah persatuan dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah
‫اإل َما ُم ُجنَّةٌ يُقَاتَ ُل ِم ْن َو َرائِ ِه َويُتَّقَى بِ ِه‬
ِ ‫إِنَّ َما‬
Imam (Khalifah) itu laksana perisai; kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dan
dilindungi oleh dirinya (HR Muslim).

Semoga umat ini kembali bersatu, terlindungi, dan terjaga dalam wujud ukhuwah islamiyah yang
hakiki di bawah institusi Islam, khilafah islamiyah.
‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِمن اآليَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َوإِنَّهُ هُ َو‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫اركَ هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬
َ َ‫ب‬
‫َّحيْم‬ِ ‫هللا ال َع ِظ ْي َم إِنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر‬َ ‫ َوأَقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر‬،‫ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬

Khutbah II

َّ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ اِلَهَ إِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُد‬.‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬
‫أن َسيِّ َدنَا‬ َ ‫َلى إِحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع‬َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ع‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬
َ ‫ اللهُ َّم‬.‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‬ َ ‫اعى‬ ِ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬

‫أَ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما أَ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَدَأَ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل‬
‫ اللهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬
َ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬
َ ‫ُصلُّوْ نَ ع‬ َ َ‫ئِ َكتِ ِه ْال ُم َسب َِّح ِة بِقُ ْد ِس ِه َوق‬
َ ‫ال تَعاَلَى إِ َّن هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ ي‬
‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآئِكَ َو ُر ُسلِكَ َو َمآلئِ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬
‫ض‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬
‫َ‬
‫َّاش ِد ْينَ أَبِى َب ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َوعَلي َوع َْن بَقِيَّ ِة الص َ‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم ِباِحْ َس ٍ‬
‫ان‬ ‫اللّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا أَرْ َح َم الر ِ‬
‫َّاح ِم ْينَ‬ ‫اِلَىيَوْ ِم ال ِّدي ِْن َوارْ َ‬

‫ت اللهُ َّم أَ ِع َّز ْا ِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوأَ ِذ َّل‬
‫ت اَالَحْ يآء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ أَ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن‬ ‫ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَادَكَ ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن َ‬
‫َص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما‬
‫َوا ْع ِل َكلِ َماتِكَ إِلَى يَوْ َم ال ِّدي ِْن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫آلخ َر ِة‬ ‫صةً> َو َسائِ ِر ْالب ُْلد ِ‬ ‫َبطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْا ِ‬
‫لخَاس ِر ْينَ‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬‫اب النَّ ِ‬ ‫‪.‬ح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َ‬
‫بى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ‬ ‫ان َوإِيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬ ‫ِعبَا َدهللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأْ ُم ُرنَا بِاْل َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َس ِ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَرْ‬
‫َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬

Anda mungkin juga menyukai