Anda di halaman 1dari 21

PT.

PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

3. ERGONOMI

3.1. PENDAHULUAN

Bidang Ergonomi merupakan pengetrapan ilmu biologi tentang manusia


bersama dengan ilmu tehnik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu
sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya sehingga
mencapai efisiensi dan kesejahteraan kerja.

Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dengan evaluasi fisiologis,


psikologis atau cara kerja, maka beban kerja dapat diukur dan merubah yang
sesuai antara kapasitas kerja dan beban kerja maupun beban tambahan.

Tujuan utama adalah menjamin kesehatan kerja sehingga mencapai


peningkatan produktifitas.

Ergonomi (bahasa Inggris : Ergonomics") sebagai ilmu pengetahuan


berkembang setelah perang dunia II, dimana bagi prajurit yang maju perang
dan memakai persenjataan serta perlengkapan dan perbekalan perang

lainnya menjadi pertanyaan : seberapa banyak, seberapa berat dari


perbekalan serta bentuk dan ukuran dari senjata yang dipakai yang terbaik
untuk prajurit sehingga misi dan tugas yang diemban dalam peperangan
dapat dicapai secara maksimal. Hal ini kemudian berkembang dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam bekerja.

"Ergonomi" berasal dari kata ERGON yang berarti kerja atau segala sesuatu
yang berhubungan dengan kerja, dan NOMOS yang berarti hukum. Di
Amerika dikenal dengan istilah "HUMAN ENGINEERING" atau "HUMAN
FACTORS ENGINEERING".

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Ergonomi

Ilmu yang mempelajari mengenai tindak tanduk dan fisiologi manusia


dengan pekerjaannya sehingga dicapai pola kerja dan lingkungannya yang
sesuai dan tepat guna.

Pemanfaatan ergonomi di tempat kerja adalah dengan membuat pola


lingkungan kerja agar harmonis dengan fisik maupun perilaku tenaga kerja.
Program ergonomi akan berjalan baik apabila semua jajaran
pekerja ikut melaksanakannya, antara lain :

a. Tanggung jawab manajemen dalam hal ini termasuk


kebijaksanaan dan perencanaan manajemen penyediaan peralatan
kerja maupun kontrol terhadap tenaga kerja dan lingkungannya.

b. Program tertutis ; program harus tertulis dengan jelas termasuk analisa


pekerjaan, kontrol teknis maupun administratif, kesehatan kerja dan
pelatihan.

c. Keterlibatan semua tenaga kerja dan tingkat manager sampai tenaga


kerja dilapangan harus terlibat dalam pelaksanaan ergonomi. .

d. Evaluasi program
Program yang sudah dikerjakan harus dimonitor secara periodik.

Maksud dari ergonomi adalah bagaimana mengatur kerja agar


dapat aman dilaksanakan oleh pekerja, efiisien, produktif, juga
"nyaman" dilaksanakan serta terhindar dari penyakit serta
kecelakaan kerja.
"National Research Council (USA)" pada tahun 1983
menyatakan bahwa ergonomi adalah aplikasi dari prinsip-
prinsip ilmiah, dimana metoda kerja, pemakaian peralatan
kerja, kondisi lingkungan tempat kerja, ditinjau dari berbagai
disiplin ilmu (system engineering: psikoiogi, fisiologi,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 33


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

biomekanik, anthropologi, kondisi lingkungan kerja) adaiah daiam


kondisi penataan yang sesuai dengan kodrat pekerja sebagai
manusia.
Hasilnya adalah kondisi kerja yang aman, nyaman, efisien, dan
produktif.

3.2. PRINSIP ERGONOMI

Beberapa prinsip sebagai pegangan adalah :

a. SikapTubuh :
Bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk , susunan, ukuran
dan penempatan mesin, alat petunjuk dan cara melayani mesin.

b. Ukuran Antropometri
Sebagai dasar ukuran badan pekerja dengan penempatan alat-alat
industri.

c. Normalisasi ukuran mesin dan alat industri sebagai contoh kursi dapat naik
turun, tempat kerja dapat diatur kesegala arah.

d. Ukuran Kerja.
- pada pekerjaan yang diiakukan berdiri tinggi, tempat
sebaiknya 5-10 cm, dibawah tinggi siku.
- Untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi tempat
kerja 5- 10 cm lebih tinggi.

- Untuk pekerja berat, atau perlu mengangkat barang, tempat


kerja 10 - 20 cm, lebih rendah dari tinggi siku.

e. Tempat duduk yang baik harus memehuhi syarat:


- tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang
sesuai dengan tinggi lutut, pada dalam keadaan datar.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 34


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

- papan tolak pinggang dapat diatur dan menekan pinggang


- lebar papan duduk tidak kurang 25 cm .
- tinggi meja sesuai dengan sikap duduk.

f. Pekerjaan berdiri sedapat mungkin dirubah menjadi pekerjaan


duduk, paling tidak ada tempat dan kesempatan duduk.

g. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23 - 27'


kebawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 - 44' kebawah, arah
penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala istirahat

h. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya


dan lengan bawah. Pegangan harus diletakkan dibawah lengan
tersebut.

i. Gerakan, diutamakan yang kontinu dan berirama lebih


diutamakan, gerakan yang tiba-tiba dan berhenti mendadak akan
sangat melelahkan, hindarkan getaran kuat pada lengan dan kaki.

j. Pembebanan , beban fisik maximum sebesar 40kg Cara mengangkat


dan menolak hendaknya memperhatikan hukum ilmu gaya dan
dihindarkan penggunaan tenaga yang berlebih.

k. Derajat tanjakan optimum :


- Jalan menanjak ±10'
- Tangga Rumah ±30'
- Tangga + 70'
Dengan anak tangga antara 20 - 30 cm, tergantung pada pembebanan.

l. Waktu kerja, kemampuan seseorang bekerja seharinya, adalah 8 - 1 0


jam, lebih dari itu efisiensi dan kuaiitas kerja akan menurun.

m. Waktu istirahat, waktu istirahat didasarkan pada keperluan dan


pertimbangan ergonomi, harus dihindari istirahat sekehendak tenaga
kerja.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

n. Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan


penerangan ditempat kerja.

o. Mental psikologis, kondisi ini harus diperhatikan dengan adanya motifasi,


premi, iklim kerja dsb.

p. Beban kerja dinilai dengan mengukur 02, frekuensi nadi, suhu badan
dll. Batas kesanggupan kerja tercapai kalau nadi kerja mencapai
angka 30/menit diatas bilangan nadi istirahat dan nadi kerja tidak
terus menaik dan sehabis bekerja akan pulih kembali pada
bilangan nadi istirahat sesudah 15menit.

q. Biomekanika.
Adalah ilmu tentang gerakan dan sikap badan
Aspek penting dalam ergonomi adalah gerakan dan sikap badan
yang berpengaruh pada pemakain energi dan fungsi Sensorimotoris.

Aspek utama dalam ergonomi yang diperlukan ditempat kerja antara


lain masalah penyimpanan bahan/material dan penanganan masalah
perkakas/organ, masalah peningkatan desain ditempat kerja, masalah
pengendalian substansi dan bahan berbahaya, masalah kenyamanan
fasilitas umum danbagaimana mengorganisasikan tugas pekerjaan
ditempat kerja.

3.3. ERGOMETRI

Adalah ilmu untuk mengukur kerja, umumnya ada 3 hal yang ditentukan :

a. Pemakaian tenaga oleh pekerja untuk melakukan pekerjaannya.


b. Daya kerja fisik maximum
c. Dasar pengukuran tubuh manusia.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 36


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Alat yang dipakai antara lain :

a. Kantung Douglas, mengumpulkan udara nafas selama waktu tertentu


b. Pneumotakograf Wolf, mengukur udara ekspirasi secara eiektronis.
c. Gasmeter kofranyi Michaelis, mengumpul dan mengukur udara ekspirasi
terus menerus dan mengambil contoh udara.
d. Tread Mill ban berjalan dengan kecepatan dan sudut kemiringan dapat
diatur.
e. Antropometer, untuk mengukur beberapa variasi dan dimensi dari tubuh
manusia, sekarang dipakai dengan metoda martin type anthropometry.

Penggunaan Pengukuran Tubuh antara lain :

a. Tinggi Badan untuk tinggi ruang mesin, koridor


b. Volume tubuh untuk ruang tempat duduk dalarn rnobi! dli.
c. Tinggi [engan waktu berdiri untuk coin-slot pada mesin otomatis dli.
d. Ukuran kepala untuk Helm / Topi pengaman
e. Tinggi mata dan lapangan pandang untuk posisi papan indicator, panel
display.
f. Ukuran pupil untuk ukuran fensa kontak
g. Ukuran mulut untuk ukuran Sendok makan
h. Putaran pergelangan tangan untuk Sepeda Motor.
i. Lebar kuku untuk alat kuas manikur.
j. Lebar panggul untuk ukuran permukaan kursi.

3.4. FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN

3.4.1. Kondisi Lingkungan Tempat Kerja

Dari segi ergonomi yang menjadi perhatian adalah kondisi lingkungan


tempat kerja dari segi fisik ("physical health hazards"):
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 37
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

- Temperatur, kecepatan angin/udara, ventilasi


- lighting
- kebisingan, music
- warna dinding dan peralatan kerja
- Housekeeping
Semua faktor diatas haruslah sesuai dengan jenis Kerja serta latar belakang
budaya kebanyakan pekerja.

3.4.2. Kondisi Pekerja

Disain kerja yang diciptakan oleh manusia untuk menghasilkan barang/jasa


dan telah diupayakan sebaik mungkin agar sesuai dengan kodrat pekerja
sebagai manusia tentulah mempunyai keterbatasan tertentu. Dengan
demikian kita melakukan upaya agar pekerja dapat diadaptasikan dengan
kerja yang tersedia.

Seleksi pekerja, baik dari aspek pendidikan, pengaiaman, bakat, kondisi


fisik (tinggi, berat, kesehatan, kekuatan), maupun mental pekerja (psiko-
test). Pekerja perlu dipelihara fitness-nya baik fisik maupun mental.

Latar belakanq sosial budaya


Latar belakang SOSIAL BUDAYA pekerja dari daerah urban/perkotaan
sering mengelak bila dipekerjakan di daerah pertanian dan kehutanan yang
jauh dari peramaian, tetapi pekerja dari daerah pedesaan sering tidak
mudah untuk dipekerjakan didaerah industri.
Manusia punya keterbatasan dalam kekuatan untuk kerja, baik untuk kerja
fisik berat waktu pendek maupun untuk jangka panjang. Kemampuan
manusia untuk mempergunakan O2 sebagai salah satu faktor penting sumber
energi (selain makanan sebagai bahan bakar) mempunyai keterbatasan.
Pria dewasa rata-rata kapasitas maksimal dalam pemakaian O2 adalah 3 -
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 38
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

3,5 I/menit, sedang wanita dewasa 2,3 - 2,8 l/menit, sehingga produksi
maksimal energi untuk pria dewasa adalah 900-1000 kcal/jam.

Salah satu parameter untuk mengukur kemampuan kerja tanpa menganggu


kesehatan adalah denyut nadi (pols). Pekerja yang kerja berat sebagai
tugas rutin sehari-hari, sebaiknya denyut nadi maksimal sesuai usia, dan
bila diperlukan kerja yang lebih berat maka pengaturan waktu istirahat per
hari diatur lebih sering, selain disediakan minum dan makanan (kalori) yang
cukup.

Kerja yang berat dari segi stress/mental.


Kerja jenis ini dari segi tanggung jawab, potensial hazards, maupun karena
faktor stress lainnya perlu pengaturan istirahat yang baik dalam sehari,
seminggu, setahun. Pengisian aktivitas relaksasi mental pada waktu
istirahat adalah penting. Misal ditempat kerja diputar musik serta pemilihan"
aktivitas relaksasi pribadi diluar jam kantor.

3.4.3. Metoda Kerja

SOP yang ditetapkan o!eh perusahaan haruslah selalu mempertimbangkan


juga kondisi karyawan dalam melaksanakan kerja :

• Mengangkat, mendorong, menurunkan, mengangkut/memindahkan


barang berat :
 Barang :
* harus bisa terpegang stabil
* sedekat mungkin dengan badan pekerja
 Pekerja:
* mengangkat, menurunkan. membawa dengan stabii dan
bertumpu pada poros tulang belakang dan tungkai bawah.

• Melayani mesin/peralatan produksi sesuai SOP, namun SOP dapat


Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 39
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

secara berkala dievaluasi sesuai kondisi mesin dan perkembangan


IPTEK.

• Sebaiknya karyawan lebih banyak melakukan kerja dinamik (isokinetik),


dan pada kerja statik (isometrik).

3.4.4. Workstation Design

“Workstation design" atau disain tempat kerja setiap pekerja tergantung


kepada :
• Jenis pekerjaan
• Jenis mesin/pealatan produksi
• Kondisi fisik pekerja,

Sehingga kerja dapat dilaksanakan dengan aman, nyaman, produktif, dan


efisien.

Dengan kata lain adalah salah satu faktor kondisi yang sangat panting agar
dapat memudahkan karyawan bekerja sebaik-baiknya.
• Karyawan / operator dapat masuk dan keluar ke tempatnya
bekerja dengan baik.

• Karyawan dapat bekerja dengan postur tubuh yang optimal


untuk kenyamanan kerja, keselamatan kerja, kesehatan
kerja, dan produktivitas.

• Karyawan dapat mempergunakan semua peralatan pada


mesin produksi sebaik-baiknya maupun peralatan bantu untuk kerja
lainya tanpa ekstra tenaga berlebihan.
• Dapat mengoperasikan peralatan kerja dengan baik, baik
dengan tangan, kaki, maupun menerima sinyal tanda bahaya.

• Tempat duduk serta bagian-bagiannya dan lapangan kerja

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 40


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

dapat disesuaikan dengan keperluan "adjustable".


* Lapangan pandang terhadap mesin, bagian-bagian mesin
yang harus dioperasikan maupun informasi dari pihak lain
dapat terlihat dengan jelas.

* Dapat menangkap informasi dalam bentuk suara dan bunyi


untuk instruksi kerja maupun tanda bahaya.

* Cukup ruang untuk tempat material produksi, limbah padat,


maupun hasil produksi sebelum ditransfer ke bagian lainnya.

3.4.5. Display Design

Dengan kemajuan Iptek banyak mesin dan alat produksi lainnya memakai
indikator tertentu tentang jalannya produksi dari tingkat/besarnya produksi,
maupun indikator bahaya untuk kondisi yang abnormal. Disain peralatan
kontrol ini perlu disesuaikan dengan pekerjaan :

• besarnya/ukuran

• warnanya dan terangnya ("brightness")

• memakai indikator dengan jarum yang bergerak menunjukkan


angka, atau langsung menunjukkan angka.

• Tanda abnormalitas / bahaya dengan tanda warna merah atau


bunyi/sirene atau kedua-duanya.

• Tinggi dan jarak dari peralatan kontrol harus sesuai dengan posisi
duduk/berdiri serta mata operator.

3.4.6. Komputer

Dewasa ini komputer dipergunakan secara luas untuk membantu berbagai


tugas kerja dan profesi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 41


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Adalah sangat penting agar operator komputer dapat melaksanakan


tugasnya tanpa keluhan maupun penyakit tertentu.

Kursi operator
Sebaiknya kursi yang dapat diatur;
• Tingginya tempat duduk
• Tingginya sandaran lengan
• Sandaran punggung
• Tingginya sandaran telapak kaki
• Mudah maju mundur

Tinggi rendahnya posisi KEYBOARD, serta jaraknya terhadap operator.

"Visual Display Unit" (VDU)


• Tinggi rendah sesuai posisi mata (horisonta!)
• Jaraknya dengan mata ± 30 cm.
• Huruf komputer
- besarnya
- kontras dengan latar belakang
- terangnya VDU
- warna

Pengaturan waktu kerja


Dianjurkan agar setiap 1½ - 2 jam bekerja terus menerus dengan komputer
harus istirahat 10 menit.

3.4.7. Operator Komputer

Selain harus sehat dan fit, khusus mata harus mempunyai visus 6/6 dan bila
memerlukan kacamata haruslah dengan koreksi kaca yang tepat.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 42


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

"Workstation design" ruang komputer harus baik, selain sambil duduk di


depan komputer perlu dapat juga melihat jauh minimal 6 m agar lensa mata
dapat secara berkala relaksasi.

Keluhan Operator komputer yang sering dialami adalah : sakit pinggang,


sakit leher, sakit bahu, sakit lengan, sakit tungkai, pusing, sakit sekitar
mata, mata berair, maupun stres. Karena itu stiap 2 jam kerja dengan
komputer dianjurkan istirahat 10 menit serta melakukan :
• berdiri atau berjalan-jalan santai
• mengedip-ngedipkan mata
• melihat kearah jauh (minimal 6 m)
• beberapa kali tarik napas dalam
• olah raga ringan dari jari tangan, siku, bahu, leher, tungkai.

3.4.8. Low Back Pain Management

Masalah yang cukup besar dalam industri adalah trauma pada pinggang
ataupun tulang belakang, baik secara akut maupun kronis.

Secara akut bisa terjadi pada pelaksanaan house keeping yang buruk,
secara kronis dapat terjadi pada pekerja yang bertugas mengangkat
barang secara berulang-ulang, hal ini bisa juga terjadi pada cara menarik,
mendorong ataupun membawa barang.

Penyebab nyeri pinggang :


- beban yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan tulang
belakang.
- Kontraksi otot yang berlebihan
- Ketegangan akibat terlalu memutar maupun perubahara sikap badan
yang salah.
- Patah atau retak tulang belakang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Nyeri pinggang banyak terjadi pada pekerja dengan pekerjaan :


- Membawa barang yang berat
- Berdiri ataupun duduk dalam waktu yang lama, akan terjadi
kelelahan otot dan nyeri.
- Mengemudi dengan jarak maupun waktu yang panjang.
- Pekerja yang mendapat getaran yang kuat sehingga menyebebkan
gangguan pada tulang belakang.
- Pergerakan yang tidak terduga, akan menyebabkan ketegangan
otot dan perubahan sikap badan.

Pelaksanaan manajemen Low Back pain meliputi:


a. Bio mekanika LBP
Perlu diketahui tentang struktur dan mekanisme tulang belakang,
terutama tulang lumbal.
b. Mekanisme mengangkut barang yang berat.
c. Perbaikan sikap maupun pergerakan dalam bekerja.
d. Perhatian dan kontrol lingkungan tempat kerja.
e. Membuat dan mengembangkan standar bekerja, dalam hal ini
termasuk pula waktu kerja, beban kerja, metode, peralatan kerja dan
lainnya
f. Kontrol kesehatan dan pencegahan gangguan akibat kerja.
Pekerja dengan resiko terjadinya gangguan pada pinggang/tulang
belakang perlu pemeriksaan dan perawatan yang teratur. Dalam
pencegahan dapat dilakukan pemanasan sebelum bekerja ataupun
latihan pencegahan nyeri pinggang.

g. Perlunya pendidikan kesehatan kerja, hal ini penting dikarenakan LBP


dan disebabkan oleh beberapa penyebab, perlunya kesadaran pekerja
akan perbaikan sikap maupun cara bekerja, serta perlunya latihan atau
pemanasan sebelum bekerja.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

3.4.9. Vibration Syndrome

Pada sektor konstruksi, pertanian, kehutanan dan permesinan banyak


dipakai peralatan yang bergetar yang dapat menyebabkan sindrom
vibrasi.

Akibat dari getaran adalah ketidaknyamanan, pengurangan kemampuan


bekerja dan dapat menyebabkan gangguan fungsi fisiologi yang berakibat
terjadinya penyakit pada tubuh yang terpapar.

Bahaya getaran adalah :


a. Gangguan pembuluh darah.
b. Gangguan syaraf tepi dan bagian tubuh yang terkena.
c. Gangguan jaringan pada tulang sendi maupun otot.

Akibat getaran yang berat adalah :


Atropi otot tangan maupun lengan bawah sampai kekakuan pada jari-jari
Sendi siku menjadi tidak normal.

3.5. PEDOMAN PRAKTIS ERGONOMI

Upaya meningkatkan kondisi lingkungan kerja, kita berpedoman pada


prinsip dasar sebagai berikut :
a. Perlu dikembangkan dengan keterlibatan penuh dari pimpinan
perusahaan serta para pekerja.
b. Dibentuk kelompok kerja dalam perencanaan dan pelaksanaan
dilapangan.
c. Memanfaatkan tenaga ahli dan bahan lokal yang tersedia
d. Membuat program tindak lanjut peningkatan kondisi lingkungan kerja.
e. Tindakan dan program yang berkesinambungan akan menciptakan
peningkatan dan penyempurnaan lingkungan kerja maupun pekerjanya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Aspek Ergonomi Yang Perlu Diperhatikan Meliputi:


 Penyimpanan dan penanganan barang
 Perkakas ringan
 Faktor keamanan pada mesin produksi
 Pencahayaan di tempat kerja
 Bangunan dan lingkungan
 Rancangan meja dan tempat kerja
 Bahaya lingkungan kerja
 Fasilitas umum
 Alat pelindung diri
 Pengaturan pekerjaan maupun waktu kerja

Petunjuk Yang Mudah Diterapkan Dalam Ergonomic.


Dalam penyimpanan dan Penanganan Barang yang perlu diperhatikan
adalah :
 Tandai dan bersihkan jalur transportasi dari benda-benda yang
dapat menjadi penghalang.
 Usahakan supaya gang atau koridor cukup lebar untuk arus dua arah
 Buat permukaan lantai transportasi rata, tidak licin dan bersih dari
benda penghalang.
 Sediakan landaian jalur transportasi 5 - 8%, bukan tangga atau
jalan yang curam.
 Gunakan kereta dorong atau aiat Bantu beroda iainnya pda waktu
mengangkut barang.

 Gunakan rak beroda ataupun rak yang bertingkat ditempat kerja


untuk meringankan beban pekerja.
 Gunakan peralatan mekanis.
 Kurangi penanganan secara manual, seminimal mungkin
dengan memanfaatkan alat mekanis untuk transportasi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

 Bagilah beban yang berat menjadi kemasan/bagian yang lebih kecil.


 Sediakan pegangan lengan, gagang untuk semua jenis kemasan.
 Hilangkan dan kurangi beda ketinggian bila memindahkan
barang secara manual.
 Barang yang berat dipindah dengan cara menggeser selain
mendorong.
 Hindarkan tugas yang memerlukan gerakan membungkuk atau
memutar tubuh.
 Mengangkat barang dengan cara yang benar.
 Sediakan kotak sampah ditempat yang memadai
 Beritanda pada jalur darurat dan bebaskan dari hambatan.

Perkakas Tangan.
 Gunakan perkakas tangan yang khusus untuk pekerjaan.
 Perkakas bermotor harus yang aman dan dilengkapi dengan alat
pelindung.
 Gunakan perkakas gantung untuk pekerjaan berulang ditempat kerja
yang sama.
 Gunakan tanggem dan penjepit.
 Sediakan penyangga lengan pada pengunaan perkakas yang
memerlukan ketelitian tinggi.
 Kurangi berat perkakas tangan (kecuali perkakas untuk memikul) dan
rnudah dioperasikan.
 Pegangan perkakas tangan tidak boleh licin.

 Dilengkapi dengan isolasi yang baik untuk mencegah panas maupun


sengatan listrik.
 Batasi getaran dan kebisingan.
 Sediakan tempat penyimpanan untuk setiap perkakas.
 Periksa dan rawat secara berkala.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

 Latihlah pekerja dalam menggunakan perkakas tangan bermotor


(listrik, pneumatic, mesin)
 Sediakan ruangan yang cukup untuk keseimbangan kaki pada waktu
bekerja dengan perkakas bermotor (power tool)

Faktor Keamanan Pada Mesin Produksi


 Pasang alat pengaman pada alat control untuk mencegah mesin
diaktifkan secara tidak sengaja atau tersentuh tanpa sengaja.
 Tempatkan alat kontrol pada posisi yang mudah terlihat dan terjangkau
oleh operator dengan mudah dan aman.
 Tempat kontrol harus mudah dibedakan satu dengan lainnya.
 Gunakan kebiasaan yang lazim dilakukan dalam mengendalikan mesin.
 Penempatan pedal kaki harus disejajarkan dengan lantai.
 Pasang papan tampitan dan sinyal agar mudah dibedakan dan mudah
dibaca.
 Gunakan tanda atau warna yang jelas pada papan tampilan.
 Singkirkan atau tutup papan tampilan yang tidak dipakai.

 Tempatkan label dan tanda yang mudah dilihat dan dimengerti.


 Gunakan rambu peringatan yang jelas dan mudah dimengerti.
 Gunakan alat pelindung mesin.
 Lakukan pemeriksan, pembersihan dan perawatan mesin
 Latihan pengoperasian mesin secara" aman dan efisien
 Pergunakan mesin yang aman.

Pencahayaan Tempat Kerja


 Tingkatkan penggunaan cahaya matahari.
 Pergunakan warna yang cerah pada dinding dan langit-langit.
 Pencahayaan yang baik di koridor tangga, landaian (Ramps).
 Terangi daeraha kerja secara merata.
 Sediakan penerangan yang cukup di tempat kerja.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

 Sediakan pencahayan local (khusus) pada pekerjaan yang memerlukan


ketepatan dan ketelitian.
 Hindari cahaya pantulan langsung.
 Singkirkan permukaan yang mengkilat
 Bersihkan dan peiihara sumber cahaya dan jendela

Bangunan dan Lingkungan


 Lindungi pekerja dari panas yang berlebihan
 Lindungi dan pengaruh yang berlebihan dari luar
 Isolasi sumber panas dan dingin
 Pasang system penghisap udara local
 Tingkatkan penggunaan ventilasi alarm untuk meningkatkan kualitas
iklim kerja dalam ruangan
 Perbanyak dan pelihara system ventilasi

Rancangan Meja Dan Tempat Kerja


 Sesuaikan ketinggian kerja bagi setiap pekerja.

 Pastikan semua pekerja dapat menjangkau alat kontrol dan material.


 Pastikan pekerja dapat menggerakkan kaki dengan tubuh dengan
mudah.
 Tempatkan material, perkakas kerja dan alat control dalam jarak
jangkauan yang mudah.
 Setiap meja kerja disediakan alas kerja yang stabil dan serga guna.
 Sediakan kursi dan meja kerja yang sesuai dan aman.
 Berikan kondisi kerja agar pekerja dapat melakukan pekerjaan
dengan berdiri dan duduk.
 Tempat duduk diberi sandaran punggung (back rest).
 Gunakan tempat kerja VDU (Visual Display Unit).
 Periksa mata dan pakai kaca mata yang sesuai secara berkala.
 Libatkan pekerja dalam mengembangkan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 49


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Bahaya Lingkungan Kerja


 Isolasi dan tutup bagian mesin bising
 Pastikan suara yang ada tidak mempengaruhi komunikasi keselamatan
dan efisiensi kerja.
 Kurangi getaran yang mengganggu pekerja.
 Gunakan lampu tangan yang terisolasi dengan baik.
 Pastikan hubungan kabel dalam kondisi aman.
 Lindungi pekerja dari resiko paparan bahan kimia.

Fasilitas Umum
 Sediakan dan pelihara fasilitas ganti, cuci dan sanitasi yang baik.
 Sediakan fasilitas tempat makan, minum, dan pengganti yang baik.
 Sediakan tempat untuk pertemuan dan pelatihan kerja.
 Tingkatkan pelayanan dan fasilitas kesejahteraan bersama pekerja.

Alat Pelindung Diri


 Beri tanda yang jelas tempat alat pelindung diri.
 Sediakan aiat pelindung diri yang memberikan perlindungan yang
memadai.
 Pilih alat pelindung yang tepat.
 Pakaialah alat pelindung. sesuai instruksi yang benar.
 Pastikan alat pelindung dapat diterima oleh pekerja.
 Pembersihan dan pemeliharaan alat pelindung diri secara berkala.
 Sediakan tempat yang memadai bagi penyimpanan alat pelindung diri.

Pengaturan Pekerjaan
 Konsultasikan perubahan Waktu kerja dengan pekerja.
 Selesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dengan
menyertakan pekerja dalam kelompok.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 50


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

 Bicarakan dengan pekerja apabila ada perubahan pada produksi.


 Beri penghargaan bagi pekerja atas bantuan mereka dalam
meningkatkan produktivias dan perbaikan tempat kerja.
 Latih pekerja untuk bertanggung jawab dan diberikan sarana
untuk peningkatan dalam melaksanakan tugasnya.
 Beri kesempatan kepada pekerja untuk mempelajari keterampilan
yang baru.
 Perbaiki pekerjaan yang sulit dilaksanakan dan tidak disukai pekerja
guna meningkatkan produksi.
 Berikan tugas-tugas yang membuat pekerjaan menjadi lebih
menyenangkan dan bervariasi.
 Sediakan stok bahan setengah jadi (buffer stock) diantara dua
tempat kerja.

Kesimpulan

Ergonomi sebagai ilmu yang terus berkembang sesuai perkembangan Iptek


adalah sangat penting untuk keberhasilan pekerja dalam menjalankan
tugasnya dengan aman, nyaman, efisien, produktif.

Dengan ergonomi karyawan terhindar dari penyakit dan kecelakaan kerja,


pekerjaan Iebih mudah dilaksanakan serta efisien, dan produktivitas
meningkat. Upaya untuk menyelaraskan karyawan dengan kerja secara timbal
balik adalah bersifat multi disipliner melibatkan berbagai disiplin profesi : ahli
teknik, ahli manajemen, ahli kesehatan kerja, ahli higiene industri, psikolog
industri, ahli fisiologi kerja. Penataan ini paling baik dilaksanakan secara
komprehensif dalam P2K3 serta dengan melibatkan juga pekerja
pelaksana yang bersangkutan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 51


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ERGONOMI

Lampiran :
LEMBARAN KERJA
ERGONOMI

NO PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN


Apakah tenaga kerja mengetahui
1 tentang ergonomi

Adakah ahli yang memberitahu tentang


2 ergonomi dan permasalahannya

Adakah pelatihan maupun penerangan


3 tentang ergonomi

Apakah mengetahui cara mengangkut


4 barang yang benar

Apakah mengetahui bahaya peraiatan


5 bergetar

Sudakah peraiatan dan tempat kerja


6 sudah memenuhi kriteria ergonomi

Apakah kriteria ergonomi sudah


diterapkan pada display design maupun
7 workstation design

Adakah evaluasi maupun pemeriksaan


8 ergonomi secara periodjk

Sudahkah mengetahui tentang Ipw


9 Back Pain

Adakah komitmen pimpinan tentang


10 program ergonomi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 52

Anda mungkin juga menyukai