Anda di halaman 1dari 2

Cash flow adalah arus atau pergerakan uang masuk dan keluar dalam sebuah perusahaan setiap

bulannya. Walaupun sepertinya pergerakan ini terjadi hanya satu arah, namun sebenarnya cash
flow terjadi dua arah, yakni:

 Uang masuk dari pelanggan atau klien yang membeli produk ataupun menggunakan jasa
Anda. Jika pelanggan tidak membayar pada saat pembelian, sebagian cash flow Anda
berasal dari simpanan piutang usaha.
 Uang keluar dari perusahaan dalam bentuk pembayaran seperti uang sewa atau hipotek,
pembayaran pinjaman bulanan, pembayaran pajak atau hutang dan lainnya.

Cara Menganalisa Cash Flow


Laporan keuangan mengenai arus kas menunjukkan perubahan pada jumlah yang tunai dari
berbagai aktivitas bisnis serta kenaikan atau penurunan rekening di neraca bisnis. Misalnya:

 Apa yang terjadi dengan kondisi kas jika pelanggan membayar tagihan?
 Bagaimana kondisi kas jika perusahaan membeli barang-barang persediaan?
 Seperti apa kondisi kas jika Anda membeli komputer?
 Apa yang terjadi dengan kondisi kas jika Anda membayar gaji karyawan? Dan
sebagainya

Agar tetap terlacak dengan baik, periksa cash flow Anda setiap minggu atau bahkan setiap
harinya.

Seorang ahli yang berasal dari Small Business Information di Kanada menyarankan agar
melakukan analisis cash flow secara sederhana untuk membandingkan total pembelian yang
belum dibayar dengan total penjualan yang jatuh tempo setiap akhir bulan.

Jika jumlah pembelian yang belum dibayar melebihi jumlah penjualan, Anda harus
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang Anda terima di bulan berikutnya, yang
mengindikasikan adanya masalah arus kas.

Semakin banyak perusahaan yang mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan
tahunan, membuat pemakaian informasi laporan arus kas sebagai alat analisis kinerja perusahaan
Semakin meningkat.

Earned Value (EV), dulunya disebut budgeted cost of work performed (BCWP), yaitu sebuah estimasi
dari nilai fisikal penyelesaian sebuah pekerjaan. Ini didasarkan pada biaya terencana yang original dari
sebuah proyek atau sebuah aktifitas dan laju dari tim menyelesaikan proyek atau sebuah aktifitas pada
saat tertentu.

Metode ”Nilai Hasil” (Eaned Value)adalah suatu metode pengendalian yang


digunakan untukmengendalikan biaya danjadual proyek secara terpadu.
Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode
pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan
waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja
saat pelaporan.

variabel indicator utama dari earned value adalah: (1) Planned Value (PV), rencana
biaya sebuah task pada suatu periode waktu; (2) Actual Cost (AC), biaya task yang
terjadi pada suatu periode waktu; (3) Earned Value (EV), biaya yang sudah di
anggarkan untuk sebuah pekerjaan yang sudah diselesaikan; (4) Budget at
Completion (BAC), akumulasi biaya estimasi yang sudah disetujui dari seluruh
aktivitas (task) proyek; (5) Estimate at Completion (EAC), akumulasi biaya yang
terjadi dijumlahkan dengan estimasi biaya yang akan terjadi; (6) Variances,
perbedaan antara apa yang sudah diselesaikan dan perencanaan. Fomula Earned
Value dapat dituliskan sebagai: Cost Variance (CV) = EV – AC; Schedule Variance (SV)
= EV – PV; Cost performance Index (CPI) = EV/AC; Schedule performance Index (SPI) =
EV/PV. Analisa Earned Value untuk schedule dapat dilihat dari nilai / value yang
dihasilkan dari perhitungan SPI , yaitu jika SPI = 1 maka waktu projek dapat dikatakan
sesuai dengan perencanaan , jika SPI <1 maka waktu projek dapat dikatakan tidak
sesuai dengan perencanaan (terlambat), dan jika SPI > 1 maka project dapat
dikatakan lebih baik dari perencanaan. Sedangkan analisa untuk biaya dapat dilihat
dari nilai/value yang dihasilkan dari perhitungan CPI sebagai jika CPI = 1 maka biaya
projek dapat dikatakan sesuai dengan anggaran , jika CPI <1 maka biaya projek dapat
dikatakan tidak sesuai dengan anggaran (melebihi anggaran), sedangkan jika CPI > 1
maka biaya projek dapat dikatan lebih baik dari anggaran (efisien).

Anda mungkin juga menyukai