Cash Flow memiliki arti arus kas atau aliran kas. Cash flow memiliki peran vital dalam suatu
operasional rutin pada perusahaan. Aliran kas ibarat darah pada tubuh manusia karena tidak ada
satu pun bisnis yang tak lepas dari persoalan yang berkaitan dengan cash flow ini. Namun secara
teori, aliran kas atau arus kas memiliki pengertian suatu laporan keuangan yang didalamnya
berisi informasi mengenai pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi dan transaksi
pembiayaan atau pendanaa serta kenaikan maupun penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan
selama periode tertentu.
Cash Inflow
Cash inflow merupakan aliran kas yang diakibatkan dari kegiatan transaksi yang menciptakan
keuntungan kas. Cash inflow dapat terdiri dari:
Cash Outflow
Cash outflow merupakan aliran kas yang terdiri dari berbagai macam transaksi yang dapat
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Cash outflow dapat terdiri dari:
Hasil pengeluaran biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya perusahaan lainnya
Hasil pengeluaran administrasi penjualan dan administrasi umum
Hasil pembelian dari aktiva tetap
Hasil pembayaran hutang-hutang pada perusahaan
Hasil pembayaran kembali dari investasi si pemilik usaha
Hasil pembayaran sewa, bunga, pajak, deviden dan biaya pengeluaran lainnya.
Suatu laporan cash flow memberikan suatu informasi yang saling berkaitan antara penerimaan
dan pengeluaran dana kas pada suatu perusahaan saat periode tertentu dengan melakukan
pengklasifikasian transaksi berdasarkan kegiatan operasi, pendanaan dan investasi.
Aktivitas Operasi
Aktivitas ini menciptakan pendapatan dan beban yang berasal dari operasi utama pada suatu
perusahaan, maka dari itu aktivitas operasi akan mempengaruhi laporan laba rugi yang telah
dilaporkan dengan dasar secara akrual. Sedangkan laporan cash flow melaporkan dampaknya
terhadap kas. Pengumpulan kas dari langganan akan menciptakan cash inflow terbesar dari
operasi. Penerimaan bunga yang berdasarkan pinjaman dan dividen atas investasi saham
merupakan cash flow yang kurang penting. Untuk cash outflow dari operasi dapat meliputi
pembayaran terhadap karyawan dan pemasok serta pembayaran pajak dan bunga.
Aktivitas Investasi
Aktivitas Investasi dapat meningkatkan dan juga dapat menurunkan jenis aktiva jangka panjang
yang telah digunakan pada perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Penjualan atau pembelian
aktiva tetap seperti gedung, tanah maupun peralatan merupakan kegiatan investasi atau dapat
juga berupa penjualan atau pembelian investasi untuk saham maupun obligasi dari perusahaan
lainnya. Pada laporan cash flow kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar penjualan dan
pembelian aktiva yang telah di golongkan sebagai investasi yang ada pada neraca. Pemberian
pinjaman juga merupakan salah satu kegiatan investasi yang disebabkan oleh pinjaman yang
dilakukan akan menciptakan piutang kepada seorang peminjam. Untuk pelunasan pinjaman
tersebut juga akan dilaporkan sebagai kegiatan investasi yang terjadi pada laporan cash flow
Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaa yaitu meliputi kegiatan dalam mendapatkan kas dari seorang investor dan
seorang kreditor yang akan diperlukan dalam menjalankan serta melanjutkan kegiatan yang ada
pada perusahaan. Kegiatan pendanaan yang ada mencakup dari pengeluaran saham, peminjaman
uang yang dilakukan dengan cara mengeluarkan wesel bayar serta pinjaman obligasi, penjualan
dari saham perbendaharaan selanjutnya merupakan pembayaran terhadap si pemegang saham
seperti dividend an pembelian saham yang dilakukan perbendaharaan. Pembayaran terhadap
seorang kreditor hanya mencakup pembayaran yang terdiri dari pokok pinjaman dana tersebut.
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan yaitu : pendekatan kas masuk dan kas
keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang
disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut
juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan
semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran
tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek
sebagai bagian dari rencana laba tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan
pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan anggaran kas jangka pendek,
karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun. Selama
setahun tersebut periode anggaran dibagi dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih
dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah
terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini
langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja
kas atau arus kas keluar.
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas,
artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti:
beban/biaya terutang, beban/biaya bayar di muka, depresiasi/ penyusutan/ penghapusan/
amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya
tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas jangka
panjang. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka
panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyusunan anggaran
kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan. Oleh karena
penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut metode tak
langsung.
Menurut Ellen Christina et al (2001:188) ada dua pendekatan dalam menyusun anggaran kas,
yaitu :