Anda di halaman 1dari 136

IND.VII.1.1.01 s.d IND.VII.1.4.

09

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester

: : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu)

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, salah satu
hal yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang
berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa.
Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman
dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber
belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul
ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai
standar kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan
disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang
memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Modul ini dapat juga
digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa SMP atau yang sederajat selain siswa
SMP Terbuka. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diharapkan masukan dan saran dari
lapangan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan
datang. Dalam Pelaksanaannya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dapat
melakukan penambahan dan pengembangan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.
Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP
Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman. Jakarta, Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Juli 2011

Didik Suhardi, Ph. D. NIP. 19631203 198303 1 004   


DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar …………………………………………………………………… Daftar Isi
……………………………………………...………………………….. Petunjuk Belajar …………………………………………………………………. IND.
VII.1.1.01 Kesehatan ..........
………............................................................. IND. VII.1.1.02
Bertani Sayuran
Jepang .............................................................. IND.
VII.1.2.03 Buku
Harian ............................................................................
.. IND. VII.1.2.04
Pengumuman. .......................................................................
...... IND. VII.1.2.05 Menulis Surat
Pribadi ................................................................. IND.
VII.1.3.06 Pesan dan Menulis
Dongeng ..................................................... IND. VII.1.3.07
Mendongeng Atau Bercerita …………....................................... IND.
VII.1.4.08 Cerita
Anak ..............................................................................
. IND. VII.1.4.09
Pantun ............................................................................
...........
Kepustakaan .......................................................................
................................... iii v vii 1 13 27 41 63 77 91 107 123 143

v
vi
PETUNJUK BELAJAR Buku ini memuat 9 (sembilan) modul untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas VII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam
jangka waktu satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan
Belajar) maupun belajar di luar TKB. Dalam mempelajari modul ini supaya
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Belajar dengan modul keberhasilannya
tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan Kamu dalam memahami dan mematuhi
langkah-langkah belajarnya. 2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri
atau kelompok, baik di TKB atau di luar TKB. 3. Langkah-langkah yang perlu Kamu
ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut : a.
Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Bahasa Indonesia Kelas VII
sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini diutamakan
pada materi esensial/materi pokok/materi utama. b. Baca dan pahami benar-benar
tujuan yang terdapat pada modul ini. Perhatikan materi pokoknya dan uraian
materinya. c. Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan,
diskusikan dengan teman teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan
sebaiknya Kamu tanyakan pada Guru Pamong di TKB atau tulis dalam format kesulitan
dan tunjukkan pada Guru bina pada waktu tatap muka. d. Setelah Kamu merasa memahami
materi pelajaran tersebut, kerjakan tugas-tugas yang tercantum dalam modul ini,
dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tulis Kamu. e. Periksalah hasil
penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Bila ada jawaban yang
belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan
dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu berhak mengikuti tes
akhir modul yang diselenggarakan oleh Guru Bina atau Guru Pamong. f. Bila dalam tes
akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat mempelajari modul berikutnya.
4. Urutan kegiatan tersebut harus ditaati, agar Kamu lebih berhasil mempelajari
modul ini. Selamat Belajar !

vii
IND.VII.1.1.01

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

KESEHATAN IND.VII.1.M.01 Kesehatan

Penulis Pengkaji Materi

: Dra. Edy Warsih : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan pelajaran di Sekolah
Dasar. Sekarang Kamu melanjutkan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi, yaitu SMP
Terbuka. Belajar di SMP Terbuka, sangat berbeda dengan belajar di Sekolah Dasar. Di
SMP Terbuka Kamu belajar melalui modul. Di dalam modul cara belajar yang harus Kamu
lakukan telah diarahkan secara rinci dan terpadu. Itulah sebabnya, Kamu harus rajin
membaca. Kali ini, Kamu akan mempelajari modul IND.VII.1.01 dengan judul
“Kesehatan”. Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu memahami
wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita. Modul ini terbagi dalam dua
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pertama, menyimpulkan isi berita dalam satu alinea
berdasarkan pokok-pokok berita. Kegiatan kedua, menuliskan isi berita yang didengar
ke beberapa kalimat berdasarkan pokok-pokok berita yang ditemukan. Jika seluruh
kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah Kamu
minta tes akhir modul kepada Guru Pamongmu. Waktu yang disediakan untuk
menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan tes
akhir modul. Karena waktu terbatas, maka Kamu harus dapat memanfaatkan dengan baik.
Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya dengan teman-temanmu, atau
langsung menanyakan kepada Guru Pamongmu. Selamat belajar, semoga sukses.

3
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Menyimpulkan Isi Berita 1. Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita. 2. Kompetensi Dasar
Membaca dan menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. 3.
Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menemukan masalah utama dari tiap paragraf.
4. Materi Pokok Penyimpulan Isi Berita. 5. Uraian Materi Adakah di antara Kamu yang
tidak memiliki televisi dan radio? Hampir pasti tidak ada. Televisi dan radio sudah
menjadi bagian dari hidup kita. Banyak program yang ditayangkan di televisi dan
disiarkan di radio. Di antaranya adalah berita. Salah satu keuntunganmu jika rajin
menyimak berita adalah wawasan Kamu dapat bertambah luas. Sebagai pemirsa atau
pendengar Kamu harus kritis dalam menyimak berita yang ditayangkan atau disiarkan
itu. Pada kegiatan 1, Kamu akan berlatih menemukan pokok berita dari berita yang
Kamu lihat atau Kamu dengar. Bila daya simak Kamu baik, pokok berita atau informasi
penting yang Kamu lihat atau Kamu dengar dapat dengan mudah Kamu temukan. Suruhlah
temanmu membacakan berita berikut. Saat temanmu membaca, Kamu dengarkan dengan
baik. Kemudian catatlah pokok berita yang telah Kamu dengar di buku latihanmu!
Sesak Napas dan Kebiasaan Merokok Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan
tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh perokok. Gangguan
kesehatan itu di antaranya adalah dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Selain itu, salah satu penyakit yang
erat kaitannya dengan rokok adalah penyakit paru obstruktif menahun. Dampak rokok
pada umumnya disebabkan asap rokok. Asap rokok dapat menimbulkan radang kronik pada
pipa saluran pernapasan. Hal itu akan mengakibatkan selaput lendir pipa saluran
pernapasan menyempit. Udara yang keluar masuk pipa pernapasan tidak lancar sehingga
pasien merasa sesak napas. Keluhan sesak napas menandakan bahwa proses merokok
telah berjalan bertahun-tahun. Diperkirakan 80 sampai 90 persen perokok mempunyai
risiko terkena penyakit paru obstruktif menahun. Selain disebabkan rokok, penyakit
paru obstruktif menahun juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, dan
polusi udara.

4
Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja, namun juga pada orang yang ada
di sekitarnya. Mengapa demikian? Karena walaupun tidak ikut merokok namun orang di
sekitar perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa udara. Orang-orang
yang menghirup asap rokok tanpa merokok secara langsung disebut perokok pasif. Maka
dari itu berhentilah merokok. Kapanpun seorang berhenti merokok, orang tersebut
akan mendapat manfaat. Terutama adalah manfaat bagi kesehatan kita sendiri. Jadi,
tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Perhatikan kutipan berita paragraf
1 berikut! Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan tentang risiko gangguan
kesehatan yang mungkin dialami oleh perokok. Gangguan kesehatan itu di antaranya
adalah dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan
kehamilan dan janin. Selain itu, salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan
rokok adalah penyakit paru obstruktif menahun. Berdasarkan kutipan paragraf 1 pada
berita tersebut, coba Kamu rinci jumlah kalimatnya. Ya, paragraf tersebut terdiri
dari tiga kalimat, yaitu: Kalimat (1) = Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan
tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh perokok. Kalimat (2) =
Gangguan kesehatan itu di antaranya adalah dapat menyebabkan kanker, serangan
jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Kalimat (3) = Selain itu,
salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan rokok adalah penyakit paru
obstruktif menahun. Dari ketiga kalimat tersebut, Kamu tentu dapat menentukan bahwa
kalimat utama adalah kalimat (1). Mengapa? Ini disebabkan, kalimat (1) merupakan
topik yang dijadikan pembicaraan dalam paragraf 1. Sedangkan kalimat (2) dan (3)
merupakan kalimat-kalimat penjelas. Ini tampak hubungannya dengan kalimat (1). Nah,
pokok berita pada paragraf 1 terdapat pada kalimat (1) “Di setiap iklan rokok,
tercantum peringatan tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh
perokok”. Apabila disederhanakan, pokok berita tersebut ialah gangguan kesehatan
terhadap perokok. Bagaimana, mudah dipahami, bukan? Untuk melatih dan meningkatkan
kemampuanmu dalam menemukan pokok berita, coba Kamu siapkan buku latihanmu.
Tentukan pokok berita yang terdapat dalam berita

5
“Sesak Napas dan Kebiasaan Merokok”! No 1 2 Paragraf 2 3 Pokok berita

Bila Kamu sudah mengerjakan, Kamu dapat mencocokkan jawabanmu dengan kemungkinan
jawaban berikut ini. No 1 2 Paragraf 2 3 Pokok berita Dampak rokok pada umumnya
disebabkan asap rokok Penyebab penyakit paru obstruktif menahun

Penemuan pokok berita tiap paragraf yang Kamu lakukan dapat membantumu dalam
menyusun pokok-pokok berita. urutan dan susunan tersebut pada akhirnya dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menyimpulkan isi berita. Dari latihan yang telah Kamu
kerjakan, Kamu dapat menentukan susunan pokok berita sebagai berikut: No 1 2 3
Paragraf 1 2 3 Pokok berita Di setiap iklan rokok tercantum peringatan gangguan
kesehatan terhadap perokok Dampak rokok pada umumnya disebabkan asap rokok Penyebab
penyakit paru obstruktif menahun

Apabila ketiga pokok berita tersebut ingin Kamu simpulkan, tentu tinggal
mengembangkannya, bukan? Cobalah Kamu kembangkan tiga pokok berita tersebut
sehingga menjadi satu alinea. Perhatikan contoh hasil pengembangannya! Di setiap
iklan rokok, tercantum peringatan gangguan kesehatan terhadap perokok, di antaranya
penyakit paru-paru, serangan jantung, kanker, impotensi, dan gangguan kehamilan dan
janin. Dampak rokok pada umumnya disebabkan oleh asap rokok. Karena asap rokok
mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya, seperti nikotin, tar, karbon
monoksida, dan lain-lain. Selain itu, penyakit yang erat kaitannya dengan rokok
adalah paru obstruktif menahun. Penyakit paru obstruktif menahun juga dapat
disebabkan oleh polusi udara.

6
Kosakata impotensi obstruktif dampak genetik infeksi polusi risiko Rangkuman

= keadaan tidak bertenaga = sumbatan, rintangan = pengaruh kuat yang mendatangkan


akibat baik positif maupun negatif = sifat turun-menurun = kemasukan bibit penyakit
= pengotoran, pencemaran = akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan

1. kesimpulan = ikhtisar disertai pendapat uraian tersebut 2. ihktisar = ringkasan,


garis besar isi dari karangan 3. Langkah-langkah menyusun simpulan: a. membaca atau
mendengarkan berita dengan cermat; b. mencatat pokok-pokok penting dari berita; c.
mengembangkan pokok-pokok berita secara ringkas. 6. Tugas 1 1. Temukan pokok berita
paragraf berikut ini! 2. Simpulkan pokok berita yang telah Kamu temukan ke dalam
satu paragraf! Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja, namun juga pada
orang yang ada di sekitarnya. Mengapa demikian? Karena walaupun tidak ikut merokok
namun orang di sekitar perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa
udara. Orang-orang yang menghirup asap rokok tanpa merokok secara langsung disebut
perokok pasif. Maka dari itu berhentilah merokok. Kapanpun seorang berhenti
merokok, orang tersebut akan mendapat manfaat. Terutama adalah manfaat bagi
kesehatan kita sendiri. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok.

Kegiatan 2: Menuliskan isi berita 1. Standar Kompetensi Memahami wacana lisan


melalui kegiatan mendengarkan berita. 2. Kompetensi Dasar Membaca dan menyimpulkan
isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. 3. Indikator Pencapaian
Kompetensi 1. Mampu menemukan pokok-pokok berita yang didengarkan melalui
radio/televisi. 2. Mampu menuliskan isi berita yang didengar ke dalam beberapa
kalimat. 4. Materi Pokok Penulisan Isi Berita (yang didengarkan).

7
5. Uraian Materi Bagaimana dengan kegiatan pertamamu? Tentu menyenangkan, karena
Kamu diajak mendengarkan berita dari radio atau televisi. Dari mendengarkan berita
tersebut Kamu dapat menemukan pokok-pokok berita. diharapkan pada kegiatan 2 Kamu
tidak lagi mengalami kesulitan. Materi yang akan Kamu pelajari ada kesamaan dengan
kegiatan 1, yaitu menentukan pokok-pokok berita. Pokok-pokok berita tersebut
kemudian Kamu tulis ke dalam beberapa kalimat. Sekarang mulailah Kamu mendengarkan
pembacaan berita berikut ini yang dibacakan oleh salah seorang temanmu. Sambil
mendengarkan pembacaan berita tersebut, Kamu mencatat tentang pokok-pokok
beritanya. Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu Burung Tak dapat dimungkiri
informasi yang didapat masyarakat soal virus flu burung memang belum maksimal.
Ketidaktahuan itu membuat masyarakat bersikap apatis. Misalnya saja, masih ada
peternak yang menolak jika petugas ingin memusnahkan unggas peliharaannya. Atau ada
masyarakat tidak mengerti bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk meredam
penyebaran virus tersebut. Hal itu tak pelak telah menghambat upaya penanganan
penyakit flu burung. Di sinilah diperlukan adanya penyuluhan untuk membentuk kerja
sama dengan masyarakat. Lewat sosialisasi informasi, di harapkan masyarakat bisa
bertindak kooperatif dengan pihak-pihak terkait, misalnya dengan membentuk sikap
aktif melapor jika menemukan unggas yang mati mendadak ke Dinas Peternakan, tidak
menolak jika unggas-unggas miliknya diberantas karena terinfeksi. Hal yang paling
utama adalah menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan hewan
peliharaannya. Langkah ini tentu saja harus dilakukan secara konsisten. Pemerintah
tidak boleh kecolongan lagi dengan meledaknya kasus flu burung. Dalam hal ini,
pemerintah pusat perlu mengintensifkan kerja sama pemberantasan flu burung dengan
pemerintah daerah lewat kerja sama yang terpadu. Sebagai langkah konkret, selain
menggalakkan peran serta masyarakat, pemerintah perlu mendirikan posko terpadu di
kelurahan atau kecamatan agar masyarakat. dapat memeriksakan unggas peliharaan
kesana.

Petugas menyemprotkan desinfektan unggas.

8
Perhatikan contoh berikut ini! No Paragraf Tak dapat dimungkiri informasi yang
didapat masyarakat soal virus flu burung memang belum maksimal. Ketidaktahuan itu
membuat masyarakat bersikap apatis. Misalnya saja, masih ada peternak yang menolak
jika petugas ingin memusnahkan unggas peliharaannya. Atau ada masyarakat tidak
mengerti bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk meredam penyebaran virus
tersebut. Hal itu tak pelak telah menghambat upaya penanganan penyakit flu burung.
Di sinilah diperlukan adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan
masyarakat. Lewat sosialisasi informasi, di harapkan masyarakat bisa bertindak
kooperatif dengan pihak-pihak terkait, misalnya dengan membentuk sikap aktif
melapor jika menemukan unggas yang mati mendadak ke Dinas Peternakan, tidak menolak
jika unggas-unggas miliknya diberantas karena terinfeksi. Yang paling utama adalah
menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan hewan peliharaannya.
Pokok-pokok berita 1. informasi yang didapat masyarakat soal flu burung belum
maksimal. 2. masyarakat bersifat apatis. 3. menghambat upaya penanganan penyakit
flu burung.

1. perlu adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan masyarakat. 2.


diharapkan masyarakat bisa bertindak kooperatif. 3. menumbuhkan kesadaran untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan.

Dalam paragraf satu terdapat tiga pokok berita. di antara ketiga pokok berita
tersebut yang berupa pernyataan umum adalah “informasi yang didapat masyarakat soal
flu burung belum maksimal”. Sedangkan pokok berita dua dan tiga disebut kalimat
penjelas, karena sebagai rangkaian rincian penunjang kalimat topik. Demikian pula
pada paragraf kedua. Pokok-pokok berita yang berupa pernyataan umum adalah “perlu
adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan masyarakat”. Pokok berita
bernomor dua dan tiga merupakan kalimat penjelas. Hal yang harus Kamu ingat adalah
bahwa setiap paragraf mempunyai satu ide pokok. Apabila ide pokok terletak di awal
paragraf, maka disebut paragraf deduktif. Sebaliknya, jika ide pokok terletak di
akhir paragraf, maka disebut sebagai paragraf induktif. Sedangkan apabila ide pokok
berada di awal dan di akhir paragraf, maka disebut paragraf campuran.

9
Nah, dari hasil catatan tersebut, dapat Kamu gunakan untuk menuliskan kembali isi
berita secara ringkas. Caranya adalah dengan menggabungkan pokok-pokok isi berita
menjadi satu paragraf. Tentunya Kamu dapat melakukannya, bukan? Sekarang, silakan
Kamu menuliskan kembali isi berita “Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu Burung”.
Jangan lupa gunakan pokok-pokok isi berita yang telah Kamu catat sebagai bantuan!
Perhatikan contoh berikut ini! Informasi yang didapat masyarakat soal flu burung
belum maksimal, membuat masyarakat bersifat apatis. Hal ini dapat menghambat upaya
penanganan penyakit flu burung. Di sinilah perlu adanya penyuluhan untuk membentuk
kerja sama dengan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan, diharapkan masyarakat
bertindak kooperatif serta menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan. Baiklah, sebelum Kamu mengerjakan tugas, bacalah kosakata dan rangkuman
berikut. Dengan demikian akan memudahkan Kamu dalam mengerjakan tugas. Kosakata
informasi virus maksimal apatis sosialisasi = = = = = keterangan, pemberitahuan
yang menyebabkan dan menularkan penyakit sebanyak-banyaknya acuh tak acuh, tidak
peduli, masa bodoh proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya bersifat kerjasama terkena bibit
penyakit tetap, tidak berubah-ubah membuat atau menjadikan secara sungguh-sungguh
dan terusmenerus hingga memperoleh hasil yang optimal tempat jaga nyata, benar-
benar ada

kooperatif = terinfeksi = konsisten = mengintensifkan = posko konkret Rangkuman = =

1. Untuk dapat menceritakan isi wacana dengan lengkap, lebih dahulu Kamu catat ide
pokok dari wacana yang Kamu baca. 2. Ide pokok yang terdapat di awal paragraf
disebut paragraf deduksi. 3. Ide pokok yang terdapat di akhir paragraf disebut
paragraf induksi. 4. Ide pokok yang terdapat di awal dan di akhir paragraf disebut
paragraf campuran. 5. Ide pokok tiap paragraf merupakan dasar untuk menceritakan
kembali isi wacana 6. Tugas 2 1. Temukan pokok-pokok berita pada paragraf 3 dan
paragraf 4 dalam berita yang berjudul “Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu
Burung”! 2. Tuliskan kembali isi berita berdasarkan pokok-pokok berita yang telah
Kamu temukan ke dalam beberapa kalimat!

10
C. PENUTUP Sekarang Kamu tentu merasa senang dan bangga, karena Kamu sudah
mempelajari modul ini dengan baik. Berarti Kamu sudah memahami dua materi yang ada
dalam modul ini. yaitu menyimpulkan dan menuliskan isi berita yang didengar tentang
“Kesehatan”. Tentu semua materi telah Kamu pahami dengan baik. Berarti Kamu telah
dapat menyelesaikan tugas dalam setiap kegiatan. Kegiatan selanjutnya mintalah tes
akhir modul kepada Guru Pamong. Jangan lupa nilaimu minimal 6,5 agar Kamu bisa
mempelajari modul selanjutnya. Selamat belajar!

11
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Pokok berita paragraf 1. a. Dampak Rokok yang lain
Simpulan berdasarkan pokok berita: Selain menyerang perokok aktif, dampak rokok
juga menyerang perokok pasif. Perokok pasif yaitu orang-orang yang berada di
sekitar perokok. Karena ia juga menghirup udara yang mengandung asap rokok. Untuk
itu, alangkah baiknya bila kita berhenti merokok mulai dari sekarang, sebelum kita
kecanduan dan terkena penyakit yang berbahaya lainnya Tugas 2 2. Pokok-pokok berita
a. Paragraf 3: a. harus dilakukan secara konsisten b. mengintensifkan kerjasama
pemberantasan flu burung b. Paragraf 4: 1) Perlunya pemerintah mendirikan posko
terpadu di kelurahan atau kecamatan. 3. Penulisan kembali isi berita berdasarkan
pokok-pokok berita: Pemberantasan flu burung harus dilakukan secara konsisten.
Supaya tidak kecolongan meledaknya kasus flu burung, pemerintah lebih
mengintensifkan kerjasama dengan masyarakat. Maka dari itu, perlunya pemerintah
mendirikan posko terpadu di kelurahan atau kecamatan.

12
IND.VII.1.1.02

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 6 x 40
menit

KEGIATAN SISWA

BERTANI SAYURAN JEPANG IND.VII.1.M.02 Bertani Sayuran Jepang

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Bersyukurlah Kamu telah menyelesaikan modul yang terdahulu. Kali ini
Kamu akan mempelajari modul dengan judul “Bertani Sayuran Jepang”. Tapi jangan
lupa, baca kembali modul-modul sebelumnya yang berkaitan dengan modul berikut ini.
Setelah mempelajari modul ini, Kamu diharapkan dapat menjawab pertanyaan isi
bacaan, menemukan kata tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya, serta mampu
mengidentifikasikan berbagai teks perangkat upacara dan mampu membaca dengan
intonasi yang tepat. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu
selesaikan dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.
Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 6 x 40 menit termasuk
tes akhir modul. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, supaya memperoleh hasil yang
maksimal. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya dengan teman-
teman, atau langsung menanyakan kepada Guru Pamongmu. Selamat belajar, semoga
sukses!

15
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pertanyaan Isi Bacaan dan Simpulan Kembali Isi
Bacaan 1. Standar Kompetensi Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara
membaca 2. Kompetensi Dasar Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata
per menit 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menjawab dengan benar 75%
dari jumlah pertanyaan yang disediakan 2. Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan
merangkai pokok-pokok bacaan 4. Materi Pokok Menjawab Pertanyaan Isi Bacaan dan
Menyimpulkan Kembali Isi Bacaan 5. Uraian Materi Selama Kamu belajar di Sekolah
Dasar (SD) pasti selalu belajar membaca, bukan? Karena membaca dapat memberikan
ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman. Membaca adalah suatu keterampilan.
Pernahkah Kamu mengukur kecepatan membacamu? Kira-kira berapa kata per menit?
Setiap orang, kemampuan membacanya berbeda-beda. Kecepatan membaca biasanya diukur
dari seberapa banyak jumlah kata yang terbaca setiap menitnya. Sekarang cobalah
Kamu baca wacana berikut! Untuk mengukur kecepatan dapat menggunakan stopwatch, jam
tangan, atau jam dinding. KISAH PETANI SAYURAN JEPANG Meski awalnya sulit, Bobon
Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying, Cibodas, Lembang, Bandung, berhasil
mengajak para petani di sekitarnya menjadi mitra. Di pagi yang dingin ia sudah
menyibukkan diri di kebun. Ia memeriksa pohonpohon tomat dan sayuran yang akan
dipanen. Ketika panen tiba, Bobon berada di kebun sejak pagi sampai malam, karena
ia harus selalu mengontrol terutama saat sayuran dikemas, supaya kualitas sayuran
yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga. Packaging harus benar dan bagus, tonase
juga harus benar. Setelah mobil berangkat ke pelanggan, baru ia bisa bernapas lega.
Usai mencuci tangan, Bobon menyalakan rokok dan mulai bercerita tentang usaha
perkebunan sayur miliknya di bangku lebar di bawah pohon yang rindang. Sebenarnya
selepas kuliah di Akademi Ilmu Keuangan pada tahun 1980-an, ia sempat bekerja di
kantor, hingga bapaknya menyuruh meneruskan usaha perkebunan kentang di sini. Ia
pun menyetujuinya, dengan syarat bapaknya tidak diperbolehkan ikut campur Sejak
itu, Bobon menekuni perkebunan kentang. Usahanya maju pesat. Tahun 1993, ia
ditawari BLPP untuk bekerja sama dengan konsultan Jepang untuk menanam sayuran asal
Negeri Matahari Terbit itu. Rupanya, dataran tinggi tempatnya tinggal

16
cocok ditanami tomat Jepang, horenso (bayam Jepang), nasubi (terong Jepang),
edamame (kedelai Jepang), kyuri (timun Jepang), dan sebagainya. Benih yang dibawa
langsung dari Jepang dapat tumbuh subur di pedesaan berhawa sejuk tersebut. Saat
ditawarkan ke swalayan-swalayan di Jakarta yang pelanggannya kebanyakan orang
Jepang, ternyata sayur hasil panenan Bobon disambut positif. “mereka minta dipasok
secara rutin hingga sekarang,” ujarnya. Bobon membutuhkan lahan lebih luas lagi
untuk memenuhi permintaan mereka. Untuk menyiasatinya, ia mengajak petani-petani
kecil di sekitarnya untuk menjadi mitranya. Bobon yang didampingi konsultan dari
Jepang menyediakan bibit, para petani itu tinggal menanam dan merawat sampai panen.
“Bukan hal mudah mengajak petani menjadi mitra. Awalnya hanya tiga orang yang mau.”
Namun, keberhasilan Bobon membuat petani tak keberatan bekerja sama. Bayangkan
saja, oleh pelanggannya, Bobon boleh menentukan harga sayur. Tomat, misalnya,
sekarang dijual Bobon dengan harga Rp 15 ribu/kg, bayam Rp 6 ribu/kg, edamame 14
ribu/kg. “Ternyata hasilnya menggiurkan. Dari situ, banyak petani yang ingin
menjadi mitra,” papar Bobon. Nova No. 951/XIX/21 Mei 2006 Setelah membaca wacana
tersebut berapakah kecepatan membacamu? Tulislah: ……… kata per menit. Selanjutnya,
perhatikan kembali bacaan paragraf 1, kemudian jawablah pertanyaannya di buku
latihanmu! Meski awalnya sulit, Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa
Cibeunying, Cibodas, Lembang, Bandung, berhasil mengajak para petani di sekitarnya
menjadi mitra. Di pagi yang dingin ia sudah menyibukkan diri di kebun. Ia memeriksa
pohonpohon tomat dan sayuran yang akan dipanen. Ketika panen tiba, Bobon berada di
kebun sejak pagi sampai malam, karena ia harus selalu mengontrol terutama saat
sayuran dikemas, supaya kualitas sayuran yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga.
Packaging harus benar dan bagus, tonase juga harus benar. Setelah mobil berangkat
ke pelanggan, baru ia bisa bernapas lega. Pertanyaan: Apakah yang Bobon lakukan
setiap pagi? Jawab: Kegiatan yang Bobon lakukan setiap pagi adalah memeriksa pohon-
pohon tomat dan sayuran yang akan dipanen. Bagaimana dengan jawabanmu? Tentu sudah
benar. Dengan demikian Kamu telah memahami bacaan tersebut. Ada beberapa hal yang
harus Kamu perhatikan dalam membaca cepat, yaitu: 1. Jangan mengulang kata atau
kalimat yang telah dibaca 2. Jangan membaca kata demi kata 3. Jangan selalu
berhenti lama di awal baris 4. Kritis terhadap kata kunci 5. Jangan membaca
bergumam

17
Baiklah, sebelum Kamu mengerjakan tugas, bacalah kosakata dan rangkuman berikut
ini, dengan demikian akan memudahkan Kamu mengerjakan tugas. Kosakata dikemas
kualitas packaging tonase BLPP swalayan konsultan positif dipasok rutin mitra
menyiasati Rangkuman 1. Membaca adalah suatu keterampilan 2. Membaca wacana dapat
dilakukan dengan pemahaman 3. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca
cepat: a. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca b. Jangan membaca
kata demi kata c. Jangan selalu berhenti lama di awal baris d. Kritis terhadap kata
kunci e. Jangan membaca bergumam 6. Tugas 1 Untuk dapat mengetahui tingkat
pemahaman terhadap bacaan yang telah Kamu baca, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini: 1. Siapakah petani yang telah berhasil mengajak para petani lain
menjadi mitra? 2. Di manakah Bobon dilahirkan? 3. Sejak kapan Bobon menekuni
perkebunan kentang? 4. Mengapa perkebunan Bobon maju pesat? 5. Negara manakah yang
telah membantu dan bekerja sama dengan Bobon ? 6. Sayuran apa sajakah yang berasal
dari negara tersebut? 7. Mengapa tanaman tersebut lebih cocok di tanam di dataran
tinggi? 8. Ke manakah sayur hasil panen Bobon dijual? 9. Sebutkan ide pokok tiap-
tiap paragraf! 10. Simpulkan isi bacaan tersebut! diatur rapi, dibungkus tingkat
baik-buruknya sesuatu proses dari pengemasan barang sampai diangkut ke alat
pengiriman jumlah total berat suatu barang, biasanya digunakan pada kendaraan
pengangkut Balai Latihan Produksi Pangan pelayanan sendiri oleh pelanggan orang
(ahli) yang bertugas memberi petunjuk, pertimbangan, atau nasihat dalam suatu
kegiatan lawan negatif, bagus, baik diadakan persediaan prosedur yang teratur dan
tidak berubah-ubah rekan, teman, kawan kerja, pasangan kerja mencari jalan keluar
persoalan, taktik, strategi

18
Kegiatan 2 : Makna Kata dalam Kamus 1. Standar Kompetensi Memahami ragam teks non
sastra dengan berbagai cara membaca. 2. Kompetensi Dasar Menemukan makna kata
tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan
melalui membaca memindai. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Mampu menemukan
tema secara cepat dan tepat. b. Mampu menemukan makna kata secara cepat dan tepat
sesuai dengan konteks yang diinginkan. 4. Materi Pokok Cara Menemukan Makna Kata
secara Cepat dan Implementasinya. 5. Uraian Materi Pada kegiatan (1) Kamu telah
berlatih membaca cepat 200 kata per menit. Tentu Kamu sudah memahaminya, bukan?
Pada kegiatan (2) ini, Kamu masih belajar membaca cepat. Tetapi, berlatih untuk
menemukan makna kata secara cepat dengan teknik memindai (scanning), khususnya
menemukan kata tertentu dalam kamus. Tahukah Kamu yang dimaksud dengan membaca
memindai (scanning)? Membaca memindai merupakan teknik untuk mencari informasi yang
diinginkan dan melewatkan begitu saja informasi yang lain. Nah, coba Kamu baca
sekali lagi bacaan pada kegiatan (1). Tentu Kamu akan menemukan kata-kata sulit.
Catatlah kata-kata tersebut, kemudian carilah makna katakata tersebut dalam kamus!
Jika kata yang dicari dalam kamus itu mempunyai arti lebih dari satu, Kamu harus
dapat memilih arti mana yang diinginkan.Contoh: Konsultan : orang (ahli) yang
bertugas memberi petunjuk, pertimbangan, atau nasihat dalam suatu kegiatan. Agar
lebih jelas, berikut ini contoh petikan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

19
Rangkuman 1. Mencari arti sebuah kata di dalam kamus perlu sebuah keterampilan
yaitu melalui membaca memindai. 2. Membaca memindai (scanning) adalah membaca
sepintas. 3. Membaca memindai (scanning) dilakukan untuk menemukan suatu informasi
secara cepat. 6. Tugas 2 Carilah arti kata-kata sukar yang terdapat pada paragraf
berikut ini dalam kamus, kemudian gunakan kata-kata sukar itu dalam kalimat.
Begitulah, akhirnya banyak petani yang menjadi “pegawai” Bobon. Bobon pun tetap
menomorsatukan kualitas produknya. Itu sebabnya, ia selalu mengawasi langsung saat
sayuran datang ke rumah dan dipilah-pilah untuk dikemas. Penempatan pegawai pun
diperhatikan betul olehnya. Orang yang menyortir sayuran tidak bisa sembarangan,
supaya sayuran yang dipilih harus benar-benar yang bagus.

20
Kegiatan 3 : Membaca Teks Perangkat Upacara 1. Standar Kompetensi Memahami ragam
teks non sastra dengan berbagai cara membaca. 2. Kompetensi Dasar Membacakan
berbagai teks perangkat upacara, dengan intonasi yang tepat. 3. Indikator
Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengidentifikasi berbagai teks perangkat upacara. 2.
Mampu membacakan berbagai teks untuk upacara bendera dengan intonasi yang tepat. 4.
Materi Pokok Pembacaan Teks Perangkat Upacara. 5. Uraian Materi Pernahkah Kamu
mengikuti upacara bendera? Tentu sudah pernah, bukan? Upacara bendera biasanya
dilaksanakan di sekolah pada hari-hari tertentu saja. Misalnya upacara pada hari
Senin, memperingati HUT RI, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, dan lain-lain. Nah,
sebagai wujud rasa kebangsaan Kamu terhadap tanah air Indonesia serta rasa syukur
Kamu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, setiap ada kegiatan upacara di sekolahmu tentu
[1] [2] ada pembacaan perangkat teks upacara. Teks perangkat upacara tersebut
yaitu: 1. Teks Pembukaan UUD 1945 2. Teks janji Siswa 3. Teks doa Agar lebih jelas,
berikut ini contoh bentuk teks: Teks Pembukaan UUD 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan tersebut dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

21
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh teks Janji
Siswa JANJI SISWA 1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, abdi terhadap tanah air
dan bangsa, serta kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Adab terhadap
orangtua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi derajat dan martabat
sekolah. 3. Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa. 4.
Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan
5. Menjadi warga masyarakat (Jakarta, Jawa Barat, dan sebagainya) yang baik, dan
pemuda Indonesia yang bertanggung jawab.

Contoh teks doa TEKS DOA 1. Ya Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana, pada kesempatan
yang baik ini kami berkumpul seraya memanjatkan doa kepada-Mu sebagai wujud rasa
syukur kami. 2. Ya Allah Tuhan Yang Maha Penerang, terangkanlah hati kami siswa-
siswi untuk selalu berprestasi dalam menuntut ilmu untuk perkembangan bangsaku
Indonesia tercinta. 3. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pembimbing, bimbinglah kami,
orangtua kami, Bapak Ibu Guru kami, dan Pemimpin-pemimpin kami ke jalan yang benar.
4. Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui, kami tahu apa yang kami perbuat saat ini
dan kami akan perbaiki apa yang telah kami perbuat saat ini untuk yang akan datang
atas ridlomu Ya Allah. 5. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa
kami, dosa-dosa Bapak Ibu kami, dosa-dosa Bapak Ibu guru kami, dan dosa-dosa para
pejuang pendahulu kami. 6. Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi, kabulkanlah doa kami.
Amin. Bacalah teks tersebut dengan intonasi yang baik dan benar. Intonasi atau lagu
kalimat dalam teks dibaca sesuai dengan kaidah-kaidah tanda baca dan bentuk teks.
Untuk memudahkan Kamu dalam membaca teks, alangkah baiknya jika teks diberi penanda
terlebih dahulu.

22
Penanda yang perlu diketahui di antaranya sebagai berikut: = meninggi = merendah =
berhenti sejenak ( , ) = berhenti agak lama ( . ) Perhatikanlah contoh teks UUD '45
pada alinea pertama berikut! UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
1945 (dibaca: SERIBU SEMBILAN RATUS EMPAT PULUH LIMA)

PEMBUKÂAN

Bahwa sesungguhnya

kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa

dan oleh sebab itu, maka dan

penjajahan tersebut dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan


perikemanusiaan perikeadilan.

Rangkuman 1. Teks perangkat upacara terdiri dari a. Teks Pembukaan UUD 1945 b. Teks
Janji Siswa c. Teks Doa 2. Teks perangkat upacara dibacakan pada saat kegiatan
upacara bendera baik hari Senin ataupun hari besar lainnya. 3. Pembacaan teks harus
dengan intonasi yang baik dan benar. 4. Untuk memudahkan pembacaan, sebaiknya teks
diberi penanda. 6. Tugas 3 Lanjutkan penandaan pada teks UUD 1945 alinea kedua
sampai dengan alinea keempat!

23
C. PENUTUP Upaya menyelesaikan modul ini tidak sia-sia. Semoga dalam mengikuti tes
akhir modul tidak mengalami kesulitan, tentunya kembali kepadamu. Kalau Kamu rajin
mengikuti petunjuk modul ini tentu akan berhasil. Selesai kegiatan ini, berarti
Kamu telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, Kamu telah dapat menjawab
pertanyaan isi bacaan, menemukan kata tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya,
serta mampu mengidentifikasikan berbagai teks perangkat upacara dan mampu
membacakan dengan intonasi yang tepat. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya
telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada
Bapak/Ibu Guru Pamongmu. Selamat bekerja dan berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa,
semoga berhasil.

24
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bobon Turbansyah Desa Cibeunying,
Cibodas, Lembang, Bandung ± 1980 Bobon tekun menggarap perkebunan sayurnya Jepang
Horenso (bayam), nasubi (terong), edamame (kedelai), kyuri (timun) Hawanya sejuk
Swalayan-swalayan di Jakarta Ide pokok paragraf 1. Kesibukan Bobon setiap pagi 2.
Kisah Bobon 3. Tawaran kerja sama dari BLPP dan konsultan Jepang 4. Penjualan sayur
hasil panen 5. Menjadikan petani kecil sebagai mitra 6. Petani lain tertarik
menjadi mitra Bobon 10. Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying,
Cibodas, Lembang, Bandung, telah berhasil dalam mengelola perkebunan sayurnya. Ia
menggarap perkebunannya dengan tekun semenjak tahun 1980. berkat keberhasilannya ia
diajak bekerja sama oleh konsultan Jepang. Akhirnya banyak petani di sekelilingnya
yang tertarik menjadi mitra. Tugas 2 No Kata sukar kualitas Makna kata Kalimat

tingkat baik buruknya Harga suatu barang yang mahal tidak sesuatu hasil, hasil
kerja menjamin kualitas yang baik Produk luar negeri lebih banyak diminati daripada
produk dalam negeri Barang-barang yang akan diperdagangkan, dikemas dengan baik,
agar terlihat menarik

produk

dikemas

diatur rapi-rapi

25
Tugas 3

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia yang berbahagia dengan selamat


sentosa

telah sampailah kepada saat ke

menghantarkan rakyat Indonesia

depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, berdaulat, adil dan makmur.

yang merdeka, bersatu,

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu

untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia Ketuhanan Yang Maha Esa, Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan kepada Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan /Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi


seluruh rakyat Indonesia.

26
IND.VII.1.2.03

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

BUKU HARIAN IND.VII.1.M.03 Buku Harian

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media

: Dra. Sunaryati : Prof. Dr. Ahmad HP Drs. H. Nasruddin, M.Pd. : Dr. Nurdin Ibrahim

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Dalam modul kali ini, Kamu akan mempelajari sebuah topik yang sangat
menarik, yaitu buku harian. Melalui topik ini, diharapkan Kamu dapat mencatat
kejadian menarik ke dalam buku harian, serta menceritakan pengalaman yang paling
menarik mengesankan. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut, Kamu akan mempelajari
dua materi. Materi pertama, pencatatan kejadian yang menarik dalam buku harian.
Sedang materi kedua menceritakan pengalaman yang paling mengesankan. Apabila Kamu
membaca dengan teliti dan sungguh-sungguh, kedua materi itu akan Kamu kuasai dengan
mudah. Jangan lupa, setiap kegiatan ada tugas yang harus Kamu selesaikan. Bila
mengalami kesulitan Kamu boleh berdiskusi dengan teman-temanmu. Boleh juga Kamu
bertanya pada Guru Pamongmu. Apabila kedua tugas itu sudah Kamu selesaikan, sudah
Kamu kuasai, berarti kedua tujuan itu sudah kamu capai. Waktu untuk mempelajari dua
materi dalam modul ini hanya 4 x 40 menit, termasuk tes akhir modul. Gunakan waktu
itu untuk mempelajari modul ini dengan penuh kesungguhan. Bila ada kesungguhan,
nilaimu pasti akan memuaskan. Selamat belajar.

29
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pencatatan Kejadian Menarik ke dalam Buku Harian
1. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan
surat pribadi. 2. Kompetensi Dasar Menulis buku harian atau pengalaman pribadi
dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar 3. Indikator
Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menulis pengalaman, dan perasaan pada buku harian
dengan memperhatikan cara pengungkapan dan tidak lupa mencantumkan waktu penulisan
2. Mampu menuliskan dengan bahasa ekspresif 4. Materi Pokok Pencatatan Kejadian
Menarik ke dalam Buku Harian. 5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari, tentu
Kamu pernah melihat berbagai macam buku. Misalnya buku pelajaran, buku ilmu
pengetahuan, buku cerita, buku harian dan sebagainya. Salah satu kegiatan yang Kamu
pelajari dalam modul ini adalah mencatat kejadian yang menarik ke dalam buku
harian. Apakah yang dimaksud dengan buku harian? Mungkin Kamu sudah memahaminya.
Buku harian adalah buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan seseorang yang
biasa dilakukan. Isi buku harian biasanya tentang pengalaman yang mengesankan.
Pengalaman itu bisa menggembirakan dan bisa juga yang menyedihkan. Catatan-catatan
kecil itu dapat Kamu kembangkan menjadi sebuah kerangka karangan. Kerangka itu
nantinya dapat Kamu kembangkan menjadi sebuah karangan yang menarik, dan akan
menjadi catatan dalam buku harian. Nah, perhatikanlah langkahlangkah yang dilakukan
oleh temannya Zainal untuk mencatat kejadian yang menarik. 1. Membuat kerangka
catatan buku harian berdasarkan pengalaman yang menarik. a. membantu usaha ayahnya
berdagang 1). sudah lima tahun lamanya 2). banyaknya makan asam garam 3). sering
kena razia 4). menempati kios penampungan sementara b. Pengalaman berdagang 1).
dibantu dua orang adiknya 2). tetap menjadi pedagang kaki lima 3). tidak mengeluh
4). selalu bersyukur

30
Berdasarkan kerangka itu, temannya Zainal Arifin dapat mengembangkan gagasannya
menjadi catatan menarik di dalam buku harian. Nah, sekarang Kamu dapat membaca
catatannya sebagai berikut. Zainal Arifin begitu nama temanku, telah membantu
ayahnya berdagang pakaian jadi selama 5 tahun di Blok M. Tak heran jika dia banyak
makan asam garam kehidupan pedagang kaki lima. Terkena razia bukan pengalaman baru
baginya. Tetapi dia tetap tegar menjalankan usaha. Sekarang dia bisa lebih tenang,
karena di tempat yang sekarang tidak akan dikejar-kejar petugas kamtib “Kiosku yang
sekarang merupakan tempat penampungan sementara, menunggu kios baru yang sedang
dibangun di pasar Blok M,” Kata Zainal. Di samping Zainal Arifin, yang membantu
usaha ayahnya ialah kedua adiknya. Dia mempunyai empat orang adik. Semua sudah
bersekolah. Hanya dua orang adiknya yang membantu berjualan, karena rumahnya cukup
jauh dari lokasi berdagang. Walaupun sudah 5 tahun mereka berdagang, tetap saja
menjadi pedagang kaki lima, mereka mengaku tidak pernah “mengeluh”. Bahkan selalu
bersyukur kepada-Nya, berapa pun yang ia peroleh. Dikutip dan diubah seperlunya
dari “Potret-potret Tak Berbingkai” Hal yang diungkapkan oleh temannya Zainal
Arifin merupakan pengalaman yang menarik bagi dirinya. Ia melihat betapa bahagia
sekali memperoleh kios baru. Semua itu dapat diperolehnya karena ia tidak pernah
mengeluh. Zainal Arifin selalu bersyukur berapapun uang yang diperolehnya. Ia juga
memperoleh kesan bahwa seseorang dalam berdagang tidak tergantung apakah ia seorang
laki-laki atau perempuan. Semua itu tergantung dari keahlian orang tersebut dan ada
usaha meningkatkan keahliannya itu. Untuk dapat menuliskan sesuatu yang menarik ke
dalam buku harian. Kamu harus memiliki kemampuan. Kemampuan dapat dimiliki oleh
siapa saja. Caranya, Kamu harus berlatih dengan sungguh-sungguh. Untuk dapat
menulis kejadian tersebut ada beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan, yaitu:
ketepatan pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif, penggunaan ejaan, dan
pengembangan paragraf. 2. Ketepatan Memilih Kata Kata merupakan salah satu unsur
dalam bahasa yang sangat penting. Dengan kata kata Kamu berpikir, menyatakan
perasaan, serta gagasan. Dengan kata-kata orang menjalin persahabatan, melakukan
perjanjian perdamaian, dan kerja sama. Tetapi sebaliknya, dengan kata-kata pula
mungkin suatu pertengkaran, bahkan peperangan dimulai atau terjadi. Dalam memilih
kata ada dua persyaratan pokok yang harus Kamu perhatikan yaitu ketepatan dan
kesuaian. Persyaratan pertama ialah ketepatan menyangkut makna. Kata-kata yang Kamu
pilih harus selalu tepat mengungkapkan pada yang ingin Kamu ungkapkan. Dengan
demikian, maka pandangan atau pembaca juga menafsirkan kata-kata tersebut, seperti
apa yang Kamu maksudkan. Persyaratan kedua adalah kesesuaian menyangkut kecocokan
antara kata-kata yang dipakai dengan situasi.

31
Sebagai contoh, misalnya ada beberapa kata yang mempunyai makna yang sama atau
mirip seperti kata pedagang, pengusaha, usahawan, saudagar. Kata-kata tersebut
tentu digunakan dalam kalimat yang berbeda-beda. Misalnya sebagai berikut : c.
Ayahku hanya seorang pedagang kaki lima d. Pak Arief pengusaha percetakan yang
berhasil e. Sebagai usahawan yang terkenal, Pak Yanto selalu bersikap ramah pada
karyawannya. f. Ibu Dewi seorang saudagar kain batik Tentu tidak tepat jika kata
usahawan ditukar dengan kata pedagang kaki lima, dari contoh kalimat tersebut. 3.
Penggunaan Kalimat Efektif Setiap gagasan pikiran yang Kamu miliki pada praktiknya
harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat
menentukan kejelasan kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki subyek
dan predikat. Kalimat yang benar dan jelas akan dengan mudah dipahami orang lain
secara tepat. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif. Syarat pertama sebuah
kalimat efektif, mempunyai struktur yang baik. Artinya kalimat itu harus memiliki
unsur-unsur subyek dan predikat. Bisa ditambah dengan objek dan keterangan. Sebagai
contoh : a. Zainal Arifin subyek Aku subyek Rumahku subyek Aku subyek Begitu
namaku. predikat menjalankan predikat usahaku objek

Tetap tegar keterangan

Cukup jauh dari predikat mencoba meningkatkan predikat

Lokasi berdagang. keterangan tempat Usahaku. objek

Dari contoh-contoh tersebut jelaslah bahwa setiap kalimat memiliki struktur yang
benar dan jelas. Setiap kata atau kelompok kata harus jelas fungsinya dalam
kalimat. Sebuah kalimat biasanya memberikan sebuah kejadian atau peristiwa.
Kejadian atau peristiwa yang berurutan hendaknya dipersatukan agar urutannya
tergambar masuk akal (dengan logis). Urutan yang logis dapat disusun secara
kronologis atau disusun menurut urutan waktu. Penataan urutan makin lama makin
penting atau dengan menggambarkan suatu proses. Di samping itu, unsur penting lain
yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat efektif ialah kehematan.
Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pemakaian kata atau
kelompok kata sebagai contoh : a. Bila terkena razia bukanlah merupakan pengalaman
yang baru bagiku. b. Tetapi aku selalu tetap dalam keadaan tegar dalam menjalankan
usahaku.

32
Kedua kalimat itu dapat dijadikan kalimat efektif. Caranya dengan menghilangkan
kata-kata yang tidak diperlukan. Kalimat tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut:
a. Razia bukanlah merupakan pengalaman yang baru bagiku. b. Aku tetap tegar dalam
menjalankan usahaku. 4. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Gagasan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan, di samping harus dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, harus pula ditunjang oleh penerapan penulisan (ejaan) yang berlaku dalam
bahasa Indonesia, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan. Tanda baca sangat berperan dalam
penulisan. Adanya tanda baca, akan membantu pembaca memahami sebuah tulisan dengan
tepat. Sebaliknya, tidak adanya tanda baca akan menyulitkan pembaca memahami suatu
tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian suatu kalimat. Sebagai contoh,
coba Kamu perhatikan penulisan sebuah paragraf berikut ini ! Contoh 1 MUTIARA
TERSAPUT DEBU Sosok para penjual emas yang ada di kompleks pasar Senen bukanlah
pemandangan asing bagiku, setidaknya ketika aku pergi atau pulang sekolah. Sekilas
aku sering melihat mereka duduk di balik kota kayunya terkantuk-kantuk menunggu
orang menjual atau membeli emasnya, tak lebih dari itu. Kini, setelah mewawancarai
mereka aku memandang mereka dengan kekaguman dan simpati penuh tercurah pada sosok-
sosok sederhana tersebut. Ternyata aku menyaksikan keagungan para ibu dan
keperkasaan mereka sebagai perempuan di tengah persaingan keras hidup di Jakarta.
Dikutip dan diubah seperlunya dari “Potret-potret Tak Berbingkai”

Dapatkah Kamu memahami tulisan tersebut? Mungkin dapat, tetapi agak sulit. Sekarang
coba Kamu baca kembali paragraf perbaikan di bawah ini: Contoh 2 MUTIARA TERSAPUT
DEBU Sosok para penjual emas yang ada di kompleks Pasar Senen bukanlah pemandangan
asing bagiku. Setidaknya, ketika aku pergi atau pulang sekolah. Sekilas aku sering
melihat mereka duduk di balik kotak kayunya, terkantuk-kantuk menunggu orang
menjual atau membeli emasnya. Tak lebih dari itu. Kini setelah mewawancarai mereka,
aku memandang mereka dengan kekaguman dan simpati penuh tercurah pada sosok-sosok
sederhana tersebut. Ternyata aku menyaksikan “Keagungan” para ibu dan “keperkasaan”
mereka sebagai perempuan, di tengah persaingan keras hidup di Jakarta.
Dikutip dan diubah seperlunya dari

“Potret-potret Tak Berbingkai”

33
Perhatikan dengan cermat paragraf pada contoh 2. Paragraf tersebut sudah diperbaiki
dari segi ejaan dan tanda bacanya. Menjadi lebih mudah dimengerti, bukan? 5.
Pengembangan Paragraf Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam suatu
karangan. Dalam paragraf terkandung satu buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut. Setiap paragraf akan didukung oleh kalimat utama,
kalimatkalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Berdasarkan tujuan,
paragraf dapat dibedakan menjadi : 1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka berperan
sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diceritakan. 2. Paragraf
Penghubung Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh
sebab itu, antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf
ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dalam mengembangkan paragraf
tersebut, ada persyaratan yang harus Kamu perhatikan, yaitu : a. Kesatuan,
maksudnya semua kalimat yang membangun paragraf itu harus terpadu harus terjadi
bentuk/satu kesatuan. b. Koherensi, maksudnya semua ide rincian membangun sebuah
paragraf harus saling berhubungan secara utuh c. Kelengkapan, maksudnya sebuah
paragraf dibangun oleh satu kalimat utama dapat diperinci dengan beberapa kalimat
penjelas serta lengkap. Setelah Kamu membaca catatan buku harian temannya Zainal
Arifin tersebut, coba sekarang Kamu berlatih untuk mencatat pengalaman yang menarik
ke dalam buku harian. Pengalaman itu dapat beraneka ragam. Misalnya pengalaman
mencoba resep masakan, menikmati keindahan alam, dan sebagainya. Jangan lupa
tentukan dulu topik karangan itu, kemudian bentuk kerangka karangannya, lalu
kembangkan kerangka tersebut menjadi karangan utuh. Mungkin Kamu dapat mencobanya.
Hasil karanganmu tentu tidak harus sama dengan uraian dalam modul ini. Kamu boleh
menuangkan pengalaman yang lebih menarik dan lebih indah lagi. Dalam menuangkan
segala gagasanmu. Kamu dapat menggunakan kata sapaan “aku” atau “saya” Kata sapaan
itu menunjukkan dirimu sendiri yang mempunyai dan menuliskan gagasan. Berdasarkan
uraian dan contoh-contoh tersebut, ternyata mencatat kejadian yang menarik dalam
buku harian mudah sekali. Setiap orang tentu akan mempunyai pengalaman yang
menarik. Pengalaman itu mungkin tidak akan sama dengan pengalaman orang lain.
Apabila Kamu sudah memahami uraian dan penjelasan materi ini, lanjutkan kegiatanmu
untuk mengerjakan tugas pada modul ini.

34
Kosakata kios pedagang kali lima razia tegar Blok M Kamtib kalimat efektif
Rangkuman 1. Buku harian adalah buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan,
kejadian yang mengesankan yang dialami oleh seseorang 2. Kejadian yang mengesankan
maksudnya segala peristiwa atau kejadian yang menyenangkan, menyukakan hati karena
indahnya, cantiknya, bagusnya sesuatu yang dialami, didengar, dilihat, dan
sebagainya oleh seseorang. 3. Untuk dapat menuliskan sesuatu yang menarik ke dalam
buku harian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: a. ketepatan dalam
memilih kata b. kalimat efektif c. ejaan dan tanda baca d. pengembangan paragraph
4. Berdasarkan tujuan pengembangan kerangka ada 3 macam paragraf yaitu : 2.
paragraf pembuka 3. paragraf penghubung 4. Paragraf penutup 5. Dalam mengembangkan
paragraf, ada persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu: a. kesatuan b. koherensi
c. kelengkapan 6. Tugas 1 Dalam kehidupan sehari-hari tentu Kamu mempunyai
pengalaman yang menarik. Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menuliskan
pengalamanmu yang menarik ketika pertama kali Kamu mengikuti cara belajar SMP
Terbuka. Setelah Kamu kerjakan di kertas folio (kertas lain) suruhlah temanmu
membaca dan mintalah tanggapannya. : : : : : : : rumah kecil tempat berjualan orang
yang berjualan di muka toko atau di pinggir jalan penangkapan beramai-ramai tabah
nama tempat di Jakarta petugas keamanan/ketertiban kalimat yang tepat dan tidak
panjang

35
Kegiatan 2: Pengalaman yang Paling Berkesan 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan
pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman 2.
Kompetensi Dasar Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan
pilihan kata dan kalimat efektif 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu
menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang menarik sehingga pendengar bisa membayangkan suasana yang diceritakan.
4. Materi Pokok Pengalaman yang mengesankan 5. Uraian Materi Dalam kehidupan
sehari-hari Kamu pernah mengalami kejadian atau peristiwaperistiwa tertentu.
Peristiwa atau kejadian tersebut sering kita kenang atau kita ingat kembali. Selain
kita ingat, sering pula ingin kita ceritakan kepada orang lain. Cerita tentang
pengalaman atau peristiwa yang mengesankan, peristiwa yang menyedihkan, ada juga
peristiwa yang menjengkelkan. Bercerita tentang peristiwa berarti belajar untuk
mengungkapkan nilai humor atau lucu, nilai kegembiraan, nilai kejengkelan, bahkan
kesedihan sekalipun. Jadi cerita pengalaman ada yang berisi kegembiraan, kegalauan,
kecemasan atau kejengkelan dan kesedihan. Mari kita ikuti cerita berikut. Pernahkah
Kamu melihat kereta api? Hampir sebagian wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera,
masyarakatnya telah melihat, memanfaatkan alat transportasi yang paling banyak
menampung penumpang di darat. Salah seorang penumpang kereta di Stasiun Senen
Jakarta mengetak-ketuk pintu kereta minta mau turun. Ketika naik, karena di kereta
dipasang karpet, sandal yang digunakan dilepas di tangga. Kontan saja penumpang
lain terkekeh-kekeh, ada pula yang tersenyum dan bahkan ada yang tertawa terbahak-
bahak. Tetapi di samping duduk saya, bapak-bapak terbengong-bengong dan bertanya
dan bertanya pada penumpang tersebut, dijawabnyalah bahwa sandal tertinggal di
peron Stasiun Senen, sementara kereta sudah merambat sampai Stasiun Jatinegara.
Terlihat olehnya teriakan untuk saudaranya yang mengantar agar sandal diambilkan
dan disusulkan kepadanya

36
Cerita tersebut mengisahkan beraneka ragam perasaan seperti: Kesedihan bagi si
penumpang karena sandalnya tertinggal Kemarahan bagi penumpang lainnya yang
berdekatan karena kaget dan terkejut karena ada teriakan Kegembiraan bagi penumpang
lain yang benar-benar mengetahui kegelian dan kelucuan atas peristiwa tersebut
Bagaimana perasaan penumpang yang menjadi tokoh utama? Pilihan Kata Dari cerita
tersebut dapat kita simak kembali kata-kata: 1. Mengetak-ketuk pintu, berteriak
minta turun 2. Karpet 3. Sandal 4. Terkekeh-kekeh 5. Terbahak-bahak 6. Terbengong-
bengong Kata-kata tersebut dapat membayangkan suasana kejengkelan, kelucuan,
keterkejutan, kesedihan, dan spontanitas balik. Rangkuman 1. Bercerita pengalaman
agar mengesankan hendaknya dapat memilih kata-kata yang tepat agar pendengar dapat
membayangkan suasana yang diceritakan atau suasana seperti yang kita maksud atau
kita ceritakan. 5. Pengalaman yang paling mengesankan dapat berupa peristiwa
menyenangkan /menggelikan/mencengangkan atau yang menjengkelkan. 6. Tugas 2
Ceritakan secara lisan di depan temanmu secara bergantian tentang kejadian atau
peristiwa yang dianggap paling mengesankan.

37
C. PENUTUP Kamu telah mempelajari modul Bahasa Indonesia yang berjudul “Buku
Harian”, melalui modul ini Kamu memperoleh keterampilan untuk menuliskan hal-hal
yang menarik dalam buku harian. Kejadian yang menarik maksudnya segala peristiwa
yang menyenangkan, memikat, menggairahkan hari seseorang. Hal-hal seperti itu dapat
Kamu peroleh karena melihat, mendengar, atau mengalami sendiri. Ada satu lagi
keterampilan yang Kamu peroleh melalui buku ini, yaitu menceritakan pengalaman yang
paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif. Dengan
menguasai kedua materi dalam modul ini, berarti kedua tugas dapat Kamu kerjakan.
Berarti pula kedua tujuan yang diharapkan dalam modul ini sudah Kamu raih. Untuk
itu, selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan semua tugas. Kamu boleh mencocokkan
jawabanmu dengan jawaban modul ini. Bila berbeda jangan kecewa, ulangi mempelajari
sekali lagi/membaca sekali lagi. Setelah itu masih ada satu tugas lagi yang harus
Kamu selesaikan, yaitu tes akhir modul. Segeralah minta tes akhir modul ini kepada
Guru Pamongmu. Semoga nilaimu memuaskan!

38
D. KUNCI TUGAS Alternatif jawaban Tugas 1 Setelah menamatkan pelajaran di tingkat
SD, saya mendapat kesempatan untuk melanjutkan pelajaran ke SMP Terbuka. Saya
merasa beruntung dan bahagia sekali dapat belajar walaupun hanya seminggu sekali
saya datang ke sekolah induk. Semula saya agak ragu dan bertanya dalam hati saya
sendiri, apakah bisa mengikuti pelajaran dengan cara seperti itu ? Rasanya tidak
mungkin aku belajar sendiri apalagi setiap hari saya harus membantu ayah bekerja di
sawah. Ada pengalaman yang sangat menarik bagiku. Pertama kali aku membaca modul,
aku tertawa seorang diri. Bahasa modul sangat berbeda dengan bahasa buku-buku yang
sudah aku pelajari. Dengan membaca modul, seolah-olah aku berhadapan dengan seorang
guru yang sedang menerangkan pelajaran. Untuk memahami isi buku itu, aku harus
membacanya berulang kali. Aku mencoba mengerjakan tugas seorang diri, walaupun
terasa sulit. Pada saat berhadapan dengan guru pembimbing, semula aku malu untuk
bertanya, padahal materi-materi banyak yang tidak kumengerti. Aku paksakan diriku
untuk mengangkat tangan menanyakan kesulitan-kesulitan yang kuhadapi. Aku puas
mendengar penjelasan guru pembimbingku. Kesulitan-kesulitan itu terjawab, semua
tugas dapat aku selesaikan. Semua itu menambah semangatku untuk rajin membaca modul
dan datang ke TKB. Melalui sekolah ini, aku ingin meraih cita-citaku menjadi
insinyur pertanian untuk membangun desaku. Tugas 2 Ketika aku berdarmawisata ke
pantai Pangandaran, aku mempunyai pengalaman yang indah dan menyenangkan. Perahu
motor yang membawa para wisatawan bergerak maju dan semakin jauh ke tengah laut.
Perahu sedikit oleng ke kiri, oleng ke kanan. Ngeri rasanya, hati pun berdebar-
debar. Rupanya ombak menyapa kami dengan ramah dan santun seakan-akan berkata,
“Akulah penguasa di laut selatan ini!” Tebaran hati bercampur kagum melihat
pemandangan yang indah dan mempesona. Rasanya ingin berlama-lama di tengah laut,
menikmati deburan ombak.

39
IND.VII.1.2.04

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PENGUMUMAN IND.VII.1.M.04 Pengumuman

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media

: Drs. Jajang Halim Drs. Sunaryati : Dr. Ahmad HP., M.Pd. Drs. H. Nasruddin,
M.Pd. : Dr. Nurdin Ibrahim

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan modul yang lalu secara
baik. Kini Kamu akan mempelajari modul baru dengan topik kerja bakti. Modul yang
bernomor IND.VII.I.2.04 ini diberi judul “Pengumuman”. Pada kegiatan pertama, Kamu
akan mempelajari materi tentang penyusunan pengumuman, kedua dalam pembelajaran ini
akan mempelajari pembetulan atau perbaikan kesalahan ejaan dan tanda baca yang
terdapat pada pengumuman, kegiatan ketiga kamu akan menyampaikan pengumuman yang
telah dibuat. Dengan mempelajari materi pelajaran tersebut, pada akhir kegiatan
pertama di modul ini Kamu diharapkan dapat menyusun pengumuman dengan baik dan
benar. Pada akhir kegiatan pembelajaran kedua, Kamu diharapkan dapat memperbaiki
kesalahan ejaan dan penggunaan tanda baca yang terdapat pada pengumuman. Setelah
menyelesaikan kegiatan pembelajaran ketiga, Kamu juga diharapkan dapat menentukan
kalimat efektif (berdasarkan kelengkapan fungsi dan sintaksisnya). Kemudian dalam
menyampaikan pengumuman yang harus diperhatikan adalah intonasi, artikulasi, lafal,
dan jeda. Bahan yang akan Kamu perlukan untuk mencapai keberhasilan tercapainya
tujuan pembelajaran tersebut adalah contoh-contoh pengumuman, terutama yang
penulisan kata dan penggunaan tanda bacanya tidak tepat, sekaligus dengan contoh
perbaikannya. Pengumuman yang kalimatnya tidak efektif (karena fungsi sintaksisnya
tidak lengkap) juga merupakan bahan pelajaran yang Kamu pergunakan. Selain itu,
bahan pelajaran tersebut perlu dilengkapi dengan contoh perbaikan kalimat yang
tidak efektif Contoh katakata bersinonim yang digunakan dalam kalimat beserta
perbaikannya akan pula dipergunakan sebagai bahan pelajaran di modul ini. Seperti
telah disinggung-singgung tersebut secara sepintas, jumlah kegiatan pembelajaran
yang harus Kamu selesaikan dalam modul ini ada empat kegiatan pokok. Dan semua
kegiatan tersebut untuk penyelesaian Tes Akhir Modul yang harus selesai dalam
jangka waktu selambat-lambatnya tiga jam, yakni sebanyak empat jam pelajaran (4 x
40 menit) Pelajarilah modul ini dalam suasana yang tenang dan dengan perasaan yang
gembira. Hanya dengan situasi seperti itulah pelajaran lebih mudah dipahami. Bila
Kamu mendapatkan hambatan-hambatan, temuilah guru pamongmu. Mudah-mudahan ada waktu
untuk membantumu. Selamat belajar, semoga berhasil dan memuaskan!

43
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Penyusunan Pengumuman 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan
pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. 2. Kompetensi Dasar Menulis teks
pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar. 3. Indikator Pencapaian
Kompetensi 1. Mampu menulis pengumuman dengan Bahasa yang efektif dan komunikatif.
4. Materi Pokok Penyusunan Pengumuman. 5. Uraian Materi Naskah pengumuman adalah
surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal penting atau kegiatan yang perlu
diketahui oleh seluruh warga (anggota suatu kelompok atau organisasi/lembaga) agar
informasinya diketahui dan dilaksanakan oleh orang yang berkepentingan. Pengumuman
berbeda dengan pemberitahuan biasa, karena sifatnya yang resmi. Hal ini ditandai
dengan adanya kepala surat dan tanggal pembuatan serta penanggungjawab atau pembuat
pengumuman. Pernahkah Kamu melihat dan membaca naskah pengumuman di sekolah atau di
rumahmu? Hal atau kegiatan apa yang diutarakan dalam pengumuman tersebut? Mungkin,
di sekolah Kamu membaca pengumuman tentang pelaksanaan upacara bendera memperingati
HUT RI. Walaupun Kamu sekolah sore dan hari libur, Kamu diwajibkan datang pagi hari
untuk mengikuti Upacara Kenaikan Bendera Memperingati HUT Ke-51 Kemerdekaan
Republik Indonesia. Di rumah, mungkin Kamu pernah membaca pengumuman yang ditujukan
kepada ayahmu bahwa pada hari Minggu warga desamu harus bekerja bakti. Seperti
penulisan surat-surat resmi lainnya, naskah pengumuman juga harus dibuat dengan
menggunakan ejaan yang benar, tidak menggunakan bahasa yang berbelit-belit agar
dapat dimengerti dengan mudah oleh orang yang membacanya. Bahasa pengumuman pun
harus baik. Artinya harus sopan dan bersahaja. Bagaimana caranya menyusun
pengumuman yang baik, tepat, dan benar? Penyusunan pengumuman biasanya mengikuti
langkah-langkah tertentu. Pertama, penyusun harus mendaftarkan ide-ide pokok.
Setelah itu, ia menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi kerangka pengumuman. Dan
langkah terakhir adalah mengembangkan kerangka pengumuman menjadi naskah
pengumuman. Tahukah Kamu bagaimana caranya menyusun daftar ide pokok pengumuman?
Daftar ide pokok pengumuman biasanya terdiri dari : 1. Macam atau jenis pengumuman
(Jawaban dari, “Hal atau kegiatan penting apa yang akan diumumkan?”) 2. Sasaran
atau penerima pengumuman (Jawaban dari, “Kepada siapa, hal atau kegiatan tersebut
diutarakan/ditujukan?”)

44
3. Latar belakang (jawaban dari, “Dalam rangka apa, pengumuman itu dibuat atau
dalam rangka apa, kegiatan itu diadakan?”) 4. Pelaksanaan kegiatan atau hal yang
diutamakan (Jawaban dari, “Kapan (hari, jam, tanggal) dan dimana tempat pelaksanaan
kegiatan?”) 5. Penutup (Jawaban dari,” Apa harapan atau keinginan yang membuat
pengumuman?”) 6. Tempat dan tanggal pembuatan pengumuman 7. Nama jelas (jika perlu
dengan jabatan) orang yang membuat pengumuman. Di bawah ini, akan disajikan cara
menyusun naskah pengumuman tentang penghargaan kepada calon peserta lomba cerdas
cermat. Pertama, Kamu harus menyusun daftar ide pokok dalam kerangka pengumuman.
Kerangka pengumuman yang Kamu susun, misalnya daftar ide pokok berikut ini : 1.
Jenis pengumuman 2. Sasaran 3. Latar belakang 4. Pelaksanaan kegiatan pengarahan :
Pengarahan Calon Peserta Cerdas Cermat. : Siswa SMP Kejar Jaya yang mendaftarkan
diri untuk ikut serta dalam lomba cerdas cermat : Dalam rangka Persiapan menghadapi
Lomba Cerdas Cermat Antar Pelajar SMP se-Kecamatan : Senin 30 Oktober 2006 Pukul
11.30 WIB. Tempat Ruang Serba Guna SMP Kejar Jaya, Batulonjong, Jakarta Timur :
Calon peserta lomba diharap hadir tepat waktu : Jakarta, 27 Oktober 2006 : Wakil
Kepala Sekolah SMP Kejar Jaya atas nama Kepala Sekolah.

5. Penutup 6. Tempat dan tanggal pembuatan 7. Pembuat pengumuman

Setelah kerangka pengumuman tersusun, langkah selanjutnya Kamu mengembangkan


kerangka tersebut menjadi naskah pengumuman dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

45
SMP KEJAR JAYA
Jalan Kasur, Kel. Batulonjong, Kec. Sukamutu Jakarta Timur Telepon 800901

PENGUMUMAN
Pengarahan Kepada Calon Peserta Lomba Cerdas Cermat Dalam rangka persiapan
menghadapi lomba Cerdas Cermat antarpelajar se-kecamatan Sukamutu, Kepala Sekolah
SMP Kejar Jaya akan mengadakan pengarahan kepada calon peserta lomba cerdas cermat
yang akan dilaksanakan pada : hari tanggal pukul tempat : : : : Senin 30 Oktober
2006 11.30 WIB Ruang Serba Guna SMP Kejar Jaya Jalan Kasur No. 5 Kelurahan
Batulonjong, Kec. Sukamutu Jakarta Timur

Calon peserta lomba yang telah mendaftarkan diri diharapkan hadir tepat pada
waktunya. Semua calon peserta juga diharapkan mempersiapkan diri karena akan
diadakan pula penyeleksian untuk mewakili sekolah kita dalam lomba cerdas cermat
se-kecamatan Sukamutu. Jakarta, 27 Oktober 2006 Kepala SMP Kejar Jaya

a.n.

Drs. Syaifudin Gojali Wakil Kepala SMP Kejar Jaya Dengan penjelasan dan contoh
tersebut, kiranya Kamu dapat memahami langkahlangkah menyusun naskah pengumuman.
Untuk mengetahui apakah Kamu sudah dapat membuat naskah pengumuman, Kamu diminta
untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran ini dengan menjawab tugas berikut. Selamat
berlatih!

46
Kosakata daftar ide pokok kerja bakti kepala surat : catatan sejumlah hal yang
dianggap penting dan disusun berderet dari atas ke bawah secara berurutan. : kerja
bergotong royong tanpa pamrih untuk kepentingan bersama : bagian yang tertera atau
terletak tersebut surat dan berisi tentang nama, alamat, simbol organisasi, dan
keterangan lainnya mengenai instansi atau perusahaan yang mengirim surat. : maksud
yang tersembunyi dalam memenuhi kegiatan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

pamrih

Rangkuman 1. Naskah pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai


suatu hal penting yang perlu diketahui oleh seluruh warga (anggota kelompok
organisasi atau lembaga) agar informasinya diketahui dan dilaksanakan oleh orang
banyak (anggota) yang berkepentingan. 2. Pengumuman berbeda dengan pemberitahuan
biasa, karena sifatnya yang resmi. Hal ini ditandai dengan adanya kepala surat,
tanggal pembuatan, dan penanggungjawab atau pembuat pengumuman. 3. Langkah-langkah
penyusunan pengumuman yakni: a. Mendaftar ide pokok b. Menyusun ide-ide pokok
menjadi kerangka pengumuman dan 4. Mengembangkan kerangka pengumuman menjadi naskah
pengumuman Daftar ide pokok dalam kerangka pengumuman, biasanya terdiri dari: a.
jenis/macam pengumuman b. sasaran/penerima pengumuman c. latar belakang diadakannya
suatu kegiatan atau pengumuman d. waktu dan tempat pelaksanaan e. penutup berupa
harapan atau keinginan pembuat pengumuman f. tempat dan tanggal pembuatan
pengumuman, dan g. nama jelas pembuat pengumuman (penanggungjawab) 6. Tugas 1
Buatlah sebuah naskah pengumuman pelaksanaan kerja bakti dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar berdasarkan ide-ide pokok di bawah ini! 1.
Jenis/macam pengumuman 2. Sasaran 3. Latar belakang : pelaksanaan kerja bakti :
warga desa Sukalongok : dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan indah,
serta menyambut HUT ke-51 Ibu Kota Jakarta Raya. 4. Waktu dan tempat pelaksanaan :
Minggu, 13 Juli 2006 jam 07.30-10.30 WIB di lingkungan tempat tinggal masing-
masing. 5. Penutup : (a) harap semua warga melaksanakan kerja bakti

47
(b) membawa peralatan kerja (pacul, sekop, arit/sabit, sapu dan pengki) 6. Tempat
dan tanggal pembuatan pengumuman : Jakarta, 9 Juni 2006 7. Pembuat pengumuman/
Penanggung jawab : H. Petet Titian (Lurah Desa Sukalongok) Setelah selesai
mengerjakan tugas 1, Kamu dapat melanjutkan pelajaran di modul ini pada kegiatan 2.
Adapun kegiatan yang akan Kamu lakukan adalah memperbaiki kesalahan penggunaan
ejaan dan tanda baca yang terdapat pada sebuah pengumuman. Selamat meneruskan
kegiatan belajarmu, semoga dapat berhasil dengan baik, tanpa rintangan yang
berarti.

Kegiatan 2 : Perbaikan Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca pada pengumuman.
1. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran pengalaman dalam buku harian dan surat
pribadi 2. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif,
baik dan benar 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi Mampu
menyunting karangan sendiri atau orang lain dengan memperhatikan ketepatan ejaan,
tanda baca, pilihan kata keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraph. 4. Materi
Pokok Materi yang akan Kamu pelajari dalam kegiatan 2 ini. 5. Uraian Materi Naskah
pengumuman biasanya disampaikan untuk diketahui oleh khalayak, atau warga yang
menjadi sasaran pemberitahuan. Itulah sebabnya, penyusunan pengumuman cenderung
mementingkan isinya (informasi) dibandingkan dengan bentuknya (tulisan atau ejaan)
Karena pengumuman bersifat resmi (formal), sudah sepatutnya naskah pengumuman
ditulis dengan berpedoman pada kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Jadi selain informasinya, ejaannya pun harus tepat. Ketepatan penulisan naskah
pengumuman juga menunjukkan kecendikiaan penanggung jawab atau penyusun pengumuman.
Berdasarkan pengamatan sepintas, penyusunan naskah pengumuman yang digunakan dalam
masyarakat sering menyalahi ejaan naskah bahasa Indonesia. Kesalahankesalahan
penulisan yang terdapat pada pengumuman biasanya tentang : 1. Penulisan kata 2.
Penggunaan huruf kapital, dan 3. Pemakaian tanda titik dan tanda koma

48
Di bawah ini, akan disajikan cara memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda
baca yang terdapat pada naskah pengumuman. Untuk itu, terlebih dahulu perhatikan
pengumuman berikut ini.

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERBUKA 209 Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati
Jakarta Timur Telepon 8009013 PENGUMUMAN Pertemuan Halal Bihalal Keluarga Besar
S.M.P Terbuka Dalam rangka merayakan Hari Raya Idulfitri 1 syawal 1427 hijrah
disekolah kita akan diadakan pertemuan Halal Bihalal keluarga besar S.M.P Terbuka
209 pada : Hari Tanggal Pukul Tempat : : : : sabtu 19 maret 2006 10.30 gedung serba
guna S.M.P Terbuka 209 Jl. Inpres kelurahan tengah kramat jati Jakarta timur

Berkenaan dengan acara tersebut pada guru dan staf tata usaha di harapkan hadir
untuk memanfaatkan kesempatan bersilahturahmi itu dengan sebaik-baiknya. Untuk yang
sudah berkeluarga harap datang dengan keluarga. Atas perhatian saudara-saudara kami
mengucapkan terima kasih. Jakarta, 9 Maret 2006. a/n Kepala S.M.P Terbuka 209

Husnadi, BA Wakil Kepala S.M.P 209 Selaku ketua penyelenggara Untuk memperbaiki
kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca, Kamu harus mengklasifikasikan kesalahan.
Artinya, kesalahan-kesalahan itu digolongkan berdasarkan jenisnya. Untuk naskah
pengumuman tersebut, Kamu dapat menggolongkannya ke dalam empat jenis kesalahan.
Pertama kesalahan penulisan kata, kedua kesalahan penggunaan huruf kapital, ketiga
kesalahan penggunaan tanda baca titik, dan yang terakhir adalah kesalahan
penggunaan tanda baca koma. Marilah kesalahan tersebut kita bahas satu demi satu.

49
a. Kesalahan Penulisan Kata Kata-kata pada naskah pengumuman itu yang ditulis tidak
baku adalah : 1) Idul Fitri, 2) Hijrah, 3) Disekolah, 4) Halal Bihalal, dan 5) Di
harapkan Kata Idul Fitri terdiri dari dua morfem bebas, yakni Idul dan fitri. Oleh
sebab itu, penulisannya yang benar (baku) adalah Idul Fitri. Kata Hijrah mengandung
arti berpindahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Medinah. Jadi bukan tahun 1427
Hijrah, tetapi tahun 1427 Hijriah, yakni tahun yang dimulai ketika Nabi Muhammad
hijrah ke Medinah. Kesalahan penulisan kata yang berikutnya adalah kata disekolah.
Kata disekolah terdiri dari dua kata, yakni kata depan (preposisi) di dan kata
sekolah. Kata depan di harus ditulis terpisah dari kata benda yang mengikutinya.
Contoh lain, adalah : di rumah, di kantor, di kota, dan di lereng gunung. Dengan
demikian kata disekolah harus ditulis di sekolah. Jadi, di dan sekolah tidak
ditulis serangkai. Kesalahan keempat adalah penulisan Halal Bihalal. Kata ini
seharusnya ditulis halalbihalal yang artinya acara maaf memaafkan pada hari
Lebaran. Kesalahan yang lain adalah penulisan kata di harapkan. Kata ini seharusnya
ditulis serangkai, yakni diharapkan. Awalan di yang diikuti kata kerja pasif harus
ditulis serangkai. Misalnya diumumkan, dimohon, diadakan, ditulis, dan dieja.
Kesalahan penulisan kata kompleks dengan awalan di-memang banyak dilakukan orang.
Kesalahan tersebut terjadi karena mencampuradukkan antara awalan di- dengan kata
depan di. Padahal keduanya dapat dengan jelas dibedakan. Antara awalan di- dengan
kata dasar tidak dapat disisipkan kata lain. Perhatikan contoh berikut ini! 1)
dikandangkan tidak dapat dijadikan di dalam kandangkan 2) dikantongi tidak dapat
dijadikan di luar kantongi Kelompok kata yang terbentuk dari kata depan di dan kata
benda, ditulis terpisah karena di antara keduanya dapat disisipkan kata lain.
Perhatikan contoh berikut ini! 1) di kandang dapat dijadikan di dalam kandang 2) di
kantong dapat dijadikan di luar kantong Selain berbeda secara struktur, keduanya
pun berbeda secara makna. Kata depan menunjukkan makna ‘tempat’, sedangkan awalan
di- selalu menandai makna ‘pasif’ artinya predikatnya berawalan di- selalu dikenai
tindakan. b. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital/Huruf Besar Ada dua kesalahan dalam
penggunaan huruf kapital. Tipe yang pertama adalah penulisan kata yang huruf
pertamanya seharusnya ditulis dengan huruf kapital, tetapi ditulis dengan huruf
kecil. tipe yang kedua adalah penulisan kata yang huruf pertamanya seharusnya
ditulis dengan huruf kecil, tetapi ditulis dengan huruf kapital.

50
Kesalahan tipe pertama yang terdapat pada naskah pengumuman tersebut adalah : 1)
syawal, 2) sabtu; 3) maret, 4) hijrah 5) jalan inpres kelurahan tengah Kramatjati
Jakarta timur, dan 6) saudara-saudara Menurut kaidah ejaan bahasa Indonesia, huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya. Tahun Masehi Tahun Saka bulan Januari bulan Agustus Bulan Rajab Bulan
Maulud Bulan Jumadilawal hari Senin hari Rabu hari Galungan hari Lebaran hari Natal

Berdasarkan kaidah ejaan tersebut, kata syawal, sabtu, maret, hijrah harus
diperbaiki menjadi Syawal, Sabtu, Maret, dan Hijriah. Nama khas dalam geografi
berdasarkan pedoman penulisan bahasa Indonesia, huruf awalannya harus ditulis
dengan huruf kapital. Jadi, kesalahan (5) dapat diperbaiki menjadi Jalan Inpres,
Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur. Istilah-istilah kekerabatan yang
digunakan sebagai sapaan, huruf pertamanya juga harus kapital, misalnya: Terima
kasih atas perhatian Anda. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Permohonan
Bapak akan kami pertimbangkan. Karena kata saudara-saudara pada naskah pengumuman
tersebut digunakan nomina penyapa (kata sapaan), huruf pertama kata tersebut pun
harus ditulis dengan huruf kapital. Jadi, penulisan yang benar adalah Saudara-
saudara. Kesalahan tipe kedua yang terdapat pada naskah pengumuman tersebut adalah
penggunaan huruf kapital yang tidak pada tempatnya. Kata yang ditulis dengan ejaan
yang salah adalah : (a) Hari Raya (Idul Fitri) (b) Hari, Tanggal, Pukul, dan Tempat
(c) Ruang Serba Guna Penulisan Hari Raya Idul Fitri seharusnya hari raya Idul
Fitri, bandingkanlah dengan hari Lebaran dan hari Galungan. Hanya nama hari yang
huruf awalnya menggunakan huruf kapital, sedangkan kata hari tidak perlu ditulis
dengan huruf awal kapital atau H besar. Kata Hari, Tanggal, Pukul dan Tempat tidak
perlu ditulis dengan huruf awal kapital, sebab kata-kata tersebut bersama-sama kata
yang mendahuluinya ada dalam satu kalimat. Jadi, bukan merupakan huruf pertama awal
kalimat. Bila kata

51
tersebut bukan huruf pertama awal kalimat, tentunya kata-kata tersebut harus
diawali dengan huruf kecil. Dengan demikian, penulisan yang benar atau baku
adalah :

. . . di sekolah, kita adakan pertemuan halal bihalal keluarga besar SMP 209 pada
hari : Sabtu 19 Maret 2006 10.30 Ruang Serba Guna SMP Terbuka 209 Jl. Inpres,
Kelurahan Tengah, Kramatjati Jakarta Timur c. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik (.)
Pada naskah pengumuman yang tersedia memang tidak banyak ditemukan kesalahan
penggunaan tanda titik. Kesalahan tanda titik juga ada dua tipe. Kesalahan yang
pertama adalah penggunaan tanda titik yang tidak pada tempatnya. Pada naskah
pengumuman tersebut tertulis : (a) S.M.P Terbuka 209, dan (b) Jakarta, 9 Maret
2006. Penulisan bentuk (a) dan (b) tidak tepat seharusnya tidak menggunakan tanda
titik (.) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf
awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat dalam akronim
yang sudah diterima oleh masyarakat. Misalnya : MPR KUD Depdiknas Sek jen Tilang
Majelis Permusyawaratan Rakyat Koperasi Unit Desa Departemen Pendidikan Nasional
Sekretaris Jenderal bukti pelanggaran

tanggal : pukul : tempat :

Dengan kaidah tersebut, penulisan S.M.P Terbuka 209 harus ditulis SMP Terbuka 209.
Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama
dan alamat penerima surat. Misalnya : Jakarta, 17 Agustus 2006 Yth. Sdr. Moh. Fauzi
Jalan Benteng Pikir No. 11 Palembang

52
Dengan kaidah penulisan tersebut, penulisan tanggal pembuatan pengumuman naskah
pengumuman tersebut, harusnya ditulis seperti ini. Jakarta, 9 Maret 2006

Tanpa tanda titik (.) pada akhir tanggal pembuatan pengumuman Pada naskah
pengumuman tersebut, terdapat singkatan dari kelompok kata atas nama yang ditulis
a/n. Singkatan seperti itu penulisannya tidak baku. Dalam pedoman ejaan bahasa
Indonesia, terdapat kaidah yang menyatakan bahwa dua kata yang disingkat dengan
huruf kecil dan sudah merupakan sesuatu yang umum, jenisjenisnya hanya menggunakan
tanda titik di belakang masing-masing huruf tersebut. Misalnya : d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau u.p. untuk perhatian d.u. dengan ucapan Dengan berpedoman pada
kaidah itu, penulisan singkatan A/N dapat diperbaiki dengan singkatan a.n. seperti
yang dicontohkan pada buku pedoman ejaan yang disempurnakan d. Kesalahan Penggunaan
Tanda Koma (,) Sebetulnya judul yang tepat bukan “Kesalahan Tanda Koma”, tetapi
“Kesalahan karena Tidak digunakan Tanda Koma”. Coba perhatikan contoh kesalahan
yang terdapat dalam naskah pengumuman tersebut! (a) Berkenaan dengan acara tersebut
pada guru dan staf tata usaha diharapkan hadir (b) Atas perhatian Saudara-saudara
kami mengucapkan terima kasih Kalimat (a) dan (b) tersebut adalah kalimat majemuk
bertingkat yang anak kalimatnya mendahului induk kalimat. Di dalam pedoman ejaan
bahasa Indonesia dikaidahkan bahwa tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Oleh
karena itu, kalimat (12) dan (13) harus diperbaiki menjadi : Berkenaan dengan acara
tersebut, para guru dan staf tata usaha diharapkan hadir (a) Atas perhatian
Saudara-saudara, kami mengucapkan terima kasih Jika kita mendapatkan penulisan
Husnadi B.A., kita akan mengira bahwa B.A. adalah singkatan nama orang tersebut
(misalnya, Bahrul Asikin). Jadi, nama lengkapnya adalah Husnadi Bahrul Asikin. Di
dalam naskah pengumuman tersebut, singkatan B.A. bukanlah kependekan dari nama
orang, tetapi dari gelar akademis, yakni bachelor of arts. Bila hal itu yang
dimaksud dengan oleh pembuat pengumuman, tentu penulisan Husnadi B.A. sebagaimana
yang telah dikaidahkan

53
dalam buku pedoman penulisan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan adalah
Husnadi, B.A. Di dalam naskah pengumuman juga ditulis tempat penyelenggara kegiatan
(halalbihalal) seperti berikut ini. Jalan inpres kelurahan tengah kramatjati Di
antara nama jalan, kelurahan, dan kecamatan harus dipisahkan oleh tanda koma. Jadi,
penulisan yang tepat adalah : Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati Dengan
penjelasan dan contoh perbaikan kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca tersebut,
kiranya Kamu sudah mahir, tugas Kamu sekarang adalah memperbaiki kesalahan
penggunaan ejaan yang terdapat pada sebuah naskah pengumuman berikut ini. SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA TERBUKA 2009 Jalan Inpres Kelurahan Tengah, Kramatjati Jakarta
Timur Telepon 8009013 PENGUMUMAN Pertemuan Halal Bihalal Besar SMP Terbuka Dalam
rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1420 Hijriah di sekolah kita akan
diadakan pertemuan halalbihalal keluarga besar SMP Terbuka 209 pada : hari tanggal
pukul tempat : : : : Sabtu 19 Maret 2006 10.30 Ruang Serba Guna SMP Terbuka Jalan
Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati Jakarta Timur

Berkenaan dengan acara tersebut, para guru dan staf tata usaha di harapkan hadir
untuk memanfaatkan kesempatan bersilaturrahmi itu dengan sebaik-baiknya. Untuk yang
sudah berkeluarga harap datang dengan keluarganya. Atas perhatian Saudara, kami
mengucapkan terima kasih Jakarta, 9 Maret 2006 a.n. Kepala SMP Terbuka 2009

Husnadi, BA Wakil Kepala SMP 209 Selaku Ketua Penyelenggara

54
Kosakata anak kalimat : bagian kalimat (klausa) yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kalimat lengkap bulan Syawal : bulan yang kesepuluh dalam perhitungan tahun
Hijriah, tiap tanggal 1 bulan ini umat Islam akan merayakan hari Idul Fitri. induk
kalimat : bagian kalimat (klausa) dari kalimat majemuk bertingkat yang sekurang-
kurangnya terdiri dari Subyek dan Predikat yang mempunyai potensi untuk menjadi
kalimat. mengklasifikasi : menggolong-golongkan menurut jenis, atau memasukkan
sesuatu ke dalam satu kelompok secara bersistem berdasarkan kaidah atau standar
yang ditentukan. staf tata usaha : sekelompok orang yang bekerja sama membantu
seorang ketua dalam mengelola administrasi. tipe kesalahan : macam kesalahan
Rangkuman 1. Karena pengumuman bersifat resmi, tidak seperti pemberitahuan biasa
sudah sepatutnyalah naskah pengumuman ditulis dengan tepat dan benar. Penulisan
naskah pengumuman yang tepat dan benar adalah penulisan yang mengikuti kaidah ejaan
atau berdasarkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (edisi
kedua ditetapkan sebagai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, No. 0543a/U/1987, 9 September 1987). 2. Naskah pengumuman ditujukan
kepada khalayak yang biasanya sudah mengenal pembuat pengumuman (penanggung jawab).
Bila sebuah pengumuman ditulis secara baik, tepat dan benar tentunya akan
menunjukkan kecendikiaan penanggung jawab atau pembuat pengumuman bahkan dapat
menambah kewibawaan. 3. Cara memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca
pada sebuah naskah pengumuman, dimulai dengan mengklasifikasikan tipe (macam)
kesalahan, naskah pengumuman yang banyak mengalami kesalahan penggunaan ejaan dan
tanda baca, disusun kembali secara tepat, baik dan benar. 6. Tugas 2 Perbaikilah
penggunaan ejaan (penulisan kata dan huruf kapital) dan tanda baca (tanda titik dan
koma) yang terdapat pada naskah pengumuman berikut ini.

55
DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI REPUBLIK INDONESIA Jakarta Telepon
5301666 PENGUMUMAN No : 035/PR 120/W04-03/2006 Perubahan Nomor Telepon
Diberitahukan kepada para pelanggan jasa telekomunikasi bahwa P.T. TELKOM WITEL V
JAKARTA akan melaksanakan perubahan Nomor Telepon dengan Nomor akhir 96, 97, 98, 99
(XXXXX96, XXXXX97, XXXXX98, XXXXX99), diwilayah Jakarta Barat. Perubahan-perubahan
tersebut adalah sebagai berikut : (a) 34 nomor telepon S.T.O. tegar alur yang
bernomor awal 555XXXX (b) 20 nomor telepon S.T.O. bandara Soekarno-Hatta yang
bernomor awal 550XXXX (c) 395 nomor telepon S.T.O. slipi yang semula bernomor 560
XXXX., 566 XXXX, 567 XXXX, 568, menjadi 568 XXXX. Perubahan Nomor telepon diatas
akan dilaksanakan tanggal 19 Juli 2006 pukul 24.00 W.I.B. Apabila telepon anda
mengalami gangguan, dipersilakan menghubungi Loket Pengaduan Terdekat atau putar
Nomor telepon 117, sedangkan untuk informasi dapat menghubungi Nomor telepon
5301666 atau putar Nomor telepon Penerangan 108. Kami mohon ma’af apabila pada saat
pelaksanaan perubahan Nomor ini, telepon anda mengalami gangguan. Jakarta, 14 Juni
2006 KEPALA WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI V JAKARTA

Kegiatan 3 : Penyampaian Pengumuman 1. Standar Kompetensi Mengungkapkan pengalaman


dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman. 2. Kompetensi
Dasar Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan
kalimatkalimat yang lugas dan sederhana. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu
membacakan teks hasil pengumuman dengan artikulasi lafal, intonasi, jeda yang jelas
dan tepat.

56
4. Materi Pokok Penyampaian Pengumuman. 5. Uraian Materi Bagaimanakah cara
membacakan pengumuman yang baik? Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu
: 1. artikulasi yang jelas 2. lafal, intonasi, jeda yang tepat 3. komunikatif 4.
volume suara Jika Kamu ingin membacakan sebuah pengumuman baik di tengah-tengah
rekanrekanmu yang sebaya atau di lingkungan masyarakat, Kamu harus mampu menjadi
dirimu dan mengenal kepribadianmu sendiri. Kamu harus berusaha untuk tampil sesuai
dengan kepribadianmu. Membacakan pengumuman adalah upaya menyampaikan informasi
kepada orang lain. Kamu harus berupaya agar orang yang mendengarnya dapat memahami
isi pengumuman tersebut. Untuk dapat membacakan pengumuman dengan baik, seorang
pembaca pengumuman harus dapat memahami isi pengumuman tersebut. Teknik Membaca
Pengumuman 1. Vokal dan Pengucapan/Artikulasi Teknik vokalisasi atau pengucapan
adalah hal yang amat menentukan berhasil atau tidaknya pengumuman tersebut dipahami
oleh pendengarnya. Vokal atau pengucapan yang tepat dan jelas, membuat pendengar
dapat menyimak isi pengumuman tersebut. Apabila vokal atau pengucapan kurang jelas
pendengar mengalami kesulitan untuk memaparkan kerusakan agar huruf vokal dan
kesamaan dapat diucapkan dengan tepat. Antara kesamaan memberikan penjelasan pada
siapa. Sedangkan suara vokal memberikan kemantapan suara. Kedua-duanya tidak dapat
dipisahkan. 2. Lafal, Intonasi, dan Jeda yang tepat Lafal adalah cara seseorang
atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Pada kenyataannya, suara
orang berbeda-beda. Perbedaan suara tidak merupakan hambatan untuk membacakan
pengumuman. Asal saja, setiap pembaca mampu mengeluarkan bunyi-bunyi suara dengan
tepat. Intonasi adalah tekanan naik turunnya lagu kalimat atau tinggi rendahnya
nada dan cepat lambatnya pembacaan. Jeda adalah hentian sebentar dalam pengujaran.
Pengaturan jeda yang tepat dapat memudahkan pemahaman. Untuk dapat membaca
pengumuman dengan lafal, intonasi, dan jeda yang tepat, pembaca pengumuman harus
berusaha untuk tahu satuan-satuan atau kelompokkelompok kata yang ada dalam sebuah
pengumuman. Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah membuat pemenggalan.
Yang dimaksud dengan pemenggalan di sini adalah pengucapan satuan-satuan atau
kelompok-kelompok kata.

57
6. Komunikatif Membacakan pengumuman bertujuan agar pendengar dapat menangkap makna
sebuah pengumuman. Maka seorang pembaca pengumuman harus mampu berkomunikasi dengan
pendengar. Oleh sebab itu, ia harus mengadakan kontak dengan pendengar. Mengadakan
kontak dengan pendengar dapat dilakukan dengan sekali-sekali melihat kepada
pendengar. Walaupun namanya membacakan pengumuman, namun juga tidak membaca saja.
7. Volume Suara Dalam membaca pengumuman, volume suara yang dikeluarkan tidak boleh
terlalu lemah atau terlalu kuat. Yang paling penting suara pembaca pengumuman dapat
didengar dengan jelas dan dapat dipahami maknanya. Pengaturan volume suara dapat
diatur melalui latihan. Sebelum membacakan pengumuman itu, sebaiknya pembaca
pengumuman melatih pembacaan pengumuman tersebut berulang kali. Dengan demikian,
pembaca tidak akan ragu lagi. Ia tidak akan lupa membaca bagian-bagian tertentu
ketika ia melakukan kontak pandang dengan pendengar. Teks dipegang, berdiri dengan
santun, bacakan dengan suara yang lantang dan jelas. 6. Tugas 3 Bacakan isi
pengumuman di depan teman-temanmu pada saat ada pertemuan di tempat kegiatan
belajar.
SMP TERBUKA DANDAN NALAR Jalan Amplop, Kel. Rajadamai, Kec. Sukasogok Jakarta
Tengah Telepon 2345551 PENGUMUMAN Pelaksanaan Pembubuhan Cap Tiga Jari

Untuk siswa kelas III yang baru saja mengikuti UAN Tahun Ajaran 2005/2006
diliburkan sampai ada pengumuman lebih lanjut. Namun demikian, bagi mereka dimohon
datang berseragam sekolah, pada : Hari Tanggal Pukul Tempat : : : : Rabu 17 Juni
2006 09.30 SMP Terbuka Dandan Nalar

Untuk membubuhi cap tiga jari STL (Surat Tanda Lulus) asli, dan ijazah. Atas
perhatiannya, harap maklum. Jakarta, 11 Juni 2006

Drs. Fahmi Reza Kepala SMP Terbuka Dandan Nalar

58
C. PENUTUP Kini Kamu telah sampai pada bagian akhir modul ini, mudah-mudahan semua
yang telah Kamu pelajari bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena semua
kegiatan pembelajaran sudah Kamu kerjakan, secara keseluruhan diperkirakan Kamu
telah menguasai bahan-bahan pelajaran sebagai berikut. (1) penyusunan pengumuman
(2) perbaikan kesalahan pengumuman tanda baca dan ejaan yang ada pada naskah
pengumuman (3) pembacaan pengumuman Bila disuruh membuat pengumuman, tentu Kamu
dapat membuat pengumuman yang efektif, efisien, dan benar baik tata bahasanya
maupun ejaannya. Hal ini menambah kecendekiawananmu seandainya Kamu menjadi
pemimpin atau pengurus baik di masyarakat maupun di sekolah. Setelah tuntas bahan
pelajaran ini, Kamu diharapkan bersiap-siap untuk mengerjakan tes akhir modul. Jika
Kamu, sudah menyelesaikan tes tersebut, silakan mencocokkan hasilnya dengan kunci
jawaban yang disediakan oleh guru pamongmu. Selamat bekerja. Apabila Kamu telah
menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, Kamu boleh melanjutkan kegiatan pada
modul berikutnya. Silakan mencocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan
oleh guru pamongmu. Selamat bekerja. Apabila Kamu telah menyelesaikan tes akhir
modul dengan baik, Kamu boleh melanjutkan kegiatan pada modul berikutnya. Silakan
Kamu mengambil modul baru tersebut Rebutlah keberhasilan!

59
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 Penyusunan Naskah Pengumuman Pelaksanaan Kerja Bakti
DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KANTOR LURAH DESA SUKALONGOK KECAMATAN
MEJENGAJA JAKARTA TIMUR TELEPON 9012345 PENGUMUMAN Pelaksanaan Kerja Bakti

Dalam rangka menyambut HUT Ke-458 Ibu Kota Jakarta Raya dan dalam usaha menciptakan
lingkungan yang bersih dan indah, desa Sukolangok akan mengadakan kerja bakti, pada
: hari tanggal pukul tempat : : : : Minggu 13 Juni 2006 07.30 s.d. 10.30 di
lingkungan tempat tinggal masing-masing

Warga desa Sukalongok yang akan melaksanakan kerja bakti diharapkan untuk membawa
alat-alat (pacul, sekop, arit/sabit, sapu, atau pengki) yang diperlukan. Jakarta, 9
Juni 2006

H. Petet bin Titan Lurah Desa Sukalongok

60
Tugas 2 DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI REPUBLIK INDONESIA PT. TELKOM
WITEL V Jakarta Telepon 5301666 PENGUMUMAN No : 035/PR 120/W04-03/2006 Perubahan
Nomor Telepon Diberitahukan kepada para pelanggan jasa telekomunikasi bahwa P.T.
TELKOM WITEL V Jakarta akan melaksanakan perubahan Nomor dengan Nomor akhir 96, 97,
98, 99 (XXXXX96, XXXXX97, XXXXX98, XXXXX99), di wilayah Jakarta Barat. Perubahan-
perubahan tersebut adalah sebagai berikut: (a) 34 nomor telepon STO. Tegal Alur
yang bernomor awal 555XXXX (b) 20 nomor telepon STO. Bandara Soekarno -Hatta yang
bernomor awal 55OXXXX (c) 395 nomor telepon STO. Slipi yang semula bernomor 560
XXXX, 566 XXXX, 567 XXXX, 568 XXXX, menjadi 568 XXXX. Perubahan Nomor telepon
tersebut akan dilaksanakan tanggal 19 Juli 2006 pukul 24.00 W.I.B. Apabila telepon
Anda mengalami gangguan, dipersilakan menghubungi Loket Pengaduan terdekat atau
putar Nomor telepon 117, sedangkan untuk informasi dapat menghubungi nomor telepon
5301666 atau putar nomor telepon Penerangan 108. Kami mohon ma’af apabila pada saat
pelaksanaan perubahan nomor ini, telepon Anda mengalami gangguan. Jakarta, 14 Juni
2006 KEPALA WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI V JAKARTA Tugas 3 Berdasarkan pembacaan
teks pengumuman dan penampilan Siswa.

61
IND.VII.1.2.05

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

MENULIS SURAT PRIBADI IND.VII.1.M.05 Menulis Surat Pribadi

Penulis Pengkaji Media Pengkaji Materi

: Drs. Santiyo Martodikromo : Dr. Ahmad HP, M. Pd Drs. H. Nasruddin, M.Pd. : Drs.
Aristo Rahadi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu.
Kali ini, Kamu akan mempelajari modul dengan judul "Menulis Surat Pribadi”. Tujuan
yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua, yaitu : dapat menyebutkan bagianbagian
dari surat pribadi dan surat dinas, dapat membedakan surat dinas dengan surat
pribadi, serta dapat menulis surat pribadi. Untuk mencapai tujuan itu, Kamu akan
mempelajari dua kegiatan. Kesatu menyebutkan bagian-bagian surat pribadi dan surat
dinas, kedua membedakan surat dinas dengan surat pribadi, serta dapat menulis surat
pribadi. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan
baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang
disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul.
Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Jika ada kesulitan, jangan segan-segan berdiskusi dengan
temantemanmu atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu. Selamat belajar, semoga
sukses.

65
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Menulis Surat Pribadi 1. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi 2.
Kompetensi Dasar Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan
bahasa 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menentukan perbedaan komposisi
surat pribadi dengan surat resmi 2. Mampu menulis surat pribadi dengan bahasa yang
komunikatif 4. Materi Pokok Surat Dinas dan Surat Pribadi 5. Uraian Materi Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia akan bergaul dengan orang lain. Jika ia sebagai
pelajar, tentunya ia harus berkomunikasi dengan lingkungan sekolah, baik kepada
teman, guru, kepala sekolah atau kepada karyawan sekolah. Jika ia sebagai anggota
masyarakat, tentunya ia harus berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat. Pendek
kata, manusia selalu berkomunikasi dengan orang lain. Cara kita berkomunikasi, ada
dua jalur yang kita laksanakan yaitu jalur tertulis dan jalur lisan. Dalam kegiatan
ini Kamu akan mempelajari jalur tertulis yaitu surat-menyurat. Jika kita melihat
dan membuat surat, tentu surat itu akan berbentuk atau berisi macammacam tergantung
tujuan surat dan bagian yang dikirimi surat. Jika surat itu pengiriman antarkantor,
atau antarinstansi, surat itu dinamakan Surat Dinas. Akan tetapi, jika kita ingin
mengirim surat antarindividu (perorangan), surat itu dinamakan “Surat Pribadi”.
Pada kegiatan ini Kamu akan mempelajari perbedaan surat dinas dengan surat pribadi.
Untuk mengetahui perbedaan kedua jenis surat ini, coba Kamu baca dengan teliti
contoh bagian surat dinas dan bagian surat pribadi berikut ini :

66
A. Contoh Surat Dinas
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Jalan
Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220 KOTAK POS : 2625 TELEPON : 4896558

No Hal

: 4518/F8/H.5/2006 : Tenaga Penyuluh Bahasa Indonesia

17 September 2006

Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42 Jakarta Selatan

Dengan hormat, Surat Saudara tanggal 3 September 2006 No. 1272/9.4/1/2006 sudah
kami terima. Sehubungan dengan itu, kami dengan senang hati menugaskan Drs. Farid
Hadi, Staf Bidang Pengembangan untuk memberikan penyuluhan bahasa Indonesia pada
Sekolah Pimpinan Tingkat Dasar Rayon Jakarta yang sedang Saudara selenggarakan.
Sesuai dengan jadwal, kegiatan itu akan diselenggarakan pada tanggal 20 September
2006, pukul 07.30-13.00, di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, Jalan Raya Kebun
Jeruk, Jakarta Barat. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima
kasih. Wassalam, Kepala Pusat Pembinaan Dan Pengembangan. Bahasa u.b. Zulkarnain
Pelaksana Harian Bidang Pengembangan Tembusan : Drs. Farid Hadi

67
Setelah kita baca dan kita amati dengan cermat surat dinas tersebut, ternyata surat
dinas itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Kamu, bagian apa saja
kirakira? Coba Kamu tentukan sebelum Kamu meneruskan membaca uraian ini. Bagian-
bagian surat itu di antaranya: 1. kepala surat, yang berisi nama departemen, alamat
departemen, termasuk nomor kotak pos dan nomor telepon, dan lambang departemen atau
instansi di sebelah kiri atas 2. pembukaan, yang meliputi nomor surat, lampiran,
tanggal, alamat, dan salam pembuka 3. isi surat, ada tiga bagian yaitu paragraf
pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup 4. penutup, yang berisi salam penutup,
tanda tangan, nama terang, jabatan, dan tembusan Berarti surat itu dapat dibagi
menjadi empat bagian dan tiap-tiap bagian dibagi lagi menjadi beberapa bagian.
Berdasarkan uraian tersebut, apakah Kamu sudah memahami bagian-bagian surat dinas?
Jika sudah, Kamu dapat berlatih membuat surat dinas. Untuk lebih jelas lagi, Kamu
amati bagian-bagian surat dinas dalam surat berikut ini! BAGIAN – BAGIAN SURAT
DINAS 1

1.Kepala surat 2 3
2. nomor, lampiran dan prihal surat 3. tanggal pembuatan surat 4. tujuan surat 5.
salam dan pembuka surat

4 5 6

6. isi surat

7 9 8

7. penutup 8. inisial pengirim surat 9. tembusan surat

68
B. Contoh Surat Pribadi Semarang, 20 Desember 2006 Sobatku, Atika Jalan Maliboro
No. 20 Yogyakarta Salam kompak selalu, Hai sobat, bagaimana kabarmu sekarang?
Tentunya baik-baik saja, bukan? Kabarnya pada tahun ini Kamu menjadi bintang kelas.
Kamu memang selalu berprestasi sejak aku menjadi teman sekolahmu. Selamat ya,
semoga prestasimu itu dapat Kamu pertahankan. Tika sahabatku, aku ingin sekali
berjumpa denganmu. Sudah berapa bulan kita tidak jumpa dan berkirim kabar? Aku
ingin bermain denganmu seperti dahulu. Masih ingatkah Kamu saat kita bersepeda
santai pada hari Minggu pagi? Ketika sampai di penjual bubur ayam, kita makan
sambil istirahat. Besok liburan semester aku akan bermain ke rumahmu. Nanti kita
membeli bubur ayam lagi. Bolehkah aku ke rumahmu? Tika yang baik, sebenarnya sudah
lama aku ingin menulis surat untukmu. Namun, aku baru sempat menulis surat saat
ini, karena banyak kegiatan di sekolah. Aku percaya Kamu akan memahami hal itu.
Nah, Tika sekian saja surat dariku. Aku tunggu surat balasanmu. Salam manis untuk
teman-teman di Yogyakarta Sahabatmu, Farisa Handini

Tampak jelas, bahwa surat tersebut berisi keperluan yang bersifat pribadi. Oleh
karena itu, surat tersebut memang dapat dikelompokkan sebagai surat pribadi. Di
samping berisi keperluan atau kepentingan pribadi, surat tersebut ditulis dengan
menggunakan bahasa yang akrab dan luwes. Ungkapan seperti “Sobatku, Atika”, “Hai
sobat bagaimana kabarmu sekarang?” dan sebagainya merupakan ungkapan yang hanya ada
dalam surat pribadi. Jadi, selain berisi keperluan atau kepentingan pribadi, surat
pribadi dibuat dengan menggunakan kalimat-kalimat yang akrab dan luwes. Bila Kamu
menyusun surat pribadi. Kamu juga jangan sampai melupakan tata cara menyusun surat.
Secara berurutan sebuah surat pribadi harus memiliki : (1) kota dan tanggal surat,
(2) alamat surat, (3) pembuka surat atau salam pembuka, (4) isi surat (5) penutup
atau salam penutup, dan (6) tanda tangan pengirim surat

69
Menurut Kamu, surat pribadi tersebut sudah memiliki urutan yang benar dan lengkap
atau belum? Ya, tentu saja surat pribadi tersebut sudah memiliki urutan yang
lengkap dan benar. Urutan itu adalah sebagai berikut : 1. Kota dan tanggal surat 2.
Alamat surat : Semarang, 20 Desember 2006 : Sobatku, Atika Jalan Malioboro No. 20
Yogyakarta : salam kompak selalu : salam manis

3. Pembukaan / salam pembuka 4. Penutup / salam penutup 5. Tanda tangan dan nama
pengirim surat : Farisa Handini

Sekarang Kamu telah membaca contoh surat dinas dan contoh surat pribadi. Sekarang,
coba Kamu bandingkan kedua jenis surat itu! Bagaimana perbedaan bentuknya,
bahasanya atau yang lainnya? Mari kita bedakan kedua surat itu. Surat Dinas _ 1.
menggunakan kepala surat 2. menggunakan bahasa resmi 3. menggunakan nomor surat 4.
terdapat tembusan 5. untuk kepentingan tugas 6. antarinstansi 7. ditandatangani
oleh pejabat atau yang mewakili Surat Pribadi 1. tidak menggunakan kepala surat 2.
menggunakan bahasa pergaulan/ pribadi 3. tidak menggunakan nomor surat 4. tidak
terdapat tembusan 5. untuk kepentingan pribadi 6. antarpribadi/perorangan 7.
ditandatangani oleh pribadi atau

8. dan lain-lain diri sendiri Dari beberapa perbedaan tersebut, coba Kamu buktikan
dengan mempergunakan contoh surat dinas dan pribadi 1.a. Alamat surat dinas
ditujukan kepada instansi Contoh : Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Departemen Pendidikan Nasional Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42
Jakarta Selatan b. Alamat surat pribadi ditujukan kepada pribadi Contoh : Sobatku,
Atika Jalan Malioboro No. 20 Yogyakarta

70
2.a

b.

Bagian pembuka isi surat dinas, bahasanya resmi. Contoh : Surat pembuka isi surat
dinas, bahasanya resmi. No. 1273/A.9.4/2006 sudah kami terima Bagian pembuka isi
surat pribadi, bahasanya akrab. Contoh : Hai sobat, bagaimana kabarmu, sekarang?
Tentunya baik-baik saja, bukan? Surat dinas dikirim ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang. Contoh : Wassalam Kepala Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa
u.b. Zulkarnain Pelaksanaan harian Bidang Pengembangan Surat pribadi dikirim atau
ditandatangani oleh pribadi. Contoh : Sahabatmu Farisa Handini

3.a.

b.

Berdasarkan uraian dan contoh kedua jenis surat tersebut, Kamu pasti sudah mengerti
betul perbedaan surat dinas dan surat pribadi. Untuk itu bersiap-siaplah Kamu untuk
mengerjakan tugas akhir kegiatan. Namun, sebelum itu bacalah terlebih dahulu
rangkuman berikut ini! Rangkuman 1. Surat dinas dan surat pribadi memiliki
perbedaan. Perbedaan yang paling mencolok terletak pada ada tidaknya kop (kepala
surat). Surat dinas menggunakan kepala surat sedangkan surat pribadi tidak
berkepala surat. 2. Surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis
yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Sedangkan surat
pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan
pribadi. Surat menyurat pribadi itu timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan
terjadi dalam komunikasi antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarteman dan
lain-lain. 6. Tugas 1 1. Sebutkan nama-nama bagian surat berikut ini sesuai dengan
nomor-nomor yang tersedia. 2. Sebutkan perbedaan surat pribadi dan surat dinas
minimal tiga perbedaan! 3. Buatlah contoh alamat surat pribadi dan surat dinas 4.
Buatlah sebuah surat pribadi yang berisi ucapan selamat kepada temanmu menjadi
juara kelas!

71
C. PT. REKABUSANA ANGGUN Jalan Cut Mutiah 28, Jakarta 10210 1 =

Nomor : 107/A/IX/1990 Hal : Penyelenggaraan Pameran Busana

10 September 2007

2 = 3 =

Yth. Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kotak Pos 228 Jakarta 11010 Dengan
hormat, Kami ingin menyampaikan selamat atas keberhasilan Anda menyelenggarakan
pameran di Balai Sidang, Jakarta. Dalam kaitannya dengan kegiatan itu, peragaan
kami cukup banyak menarik minat khalayak pengunjung. Keberhasilan itu menumbuhkan
semangat kami. Namun, hemat kami alangkah baiknya jika laporan penyelenggaraan
pameran itu juga kami terima dari Anda. Mudah-mudahan imbauan kami ini dapat
membawa manfaat bagi kita. Wassalam, Laksmi Adriyani Manager

5 =

6 =

7 = 8 =

9 = 10 =

72
PENUTUP Berkat kemauanmu belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari.
Dengan membaca modul ini, Kamu diharapkan dapat membuat surat pribadi maupun surat
dinas dengan kaidah yang benar. Modul ini memuat dua kegiatan, berarti modul ini
mengandung materi yang berkaitan antara yang satu dengan lainnya. Ketiga materi ini
ialah : 1. Bagian-bagian Surat Dinas Surat dinas memiliki bagian, yaitu bagian
kepala surat, bagian pembukaan, bagian isi surat, dan bagian penutup. Keempat
bagian itu masing-masing dibagi lagi menjadi beberapa bagian: a. Bagian kepala
surat (kop surat) memuat nama instansi dan pengirim surat. b. Bagian isi surat
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan paragraf pembuka bagian
kedua merupakan paragraf isi, dan bagian ketiga merupakan paragraf penutup. c.
Bagian penutup terdiri atas, bagian salam penutup tanda tangan, nama terang dan
jabatan, tembusan, inisial, dan lain-lain. 2. Perbedaan Surat Dinas dan Surat
Pribadi Surat dinas dan surat pribadi memiliki beberapa perbedaan (lihat tabel pada
uraian materi)! Dari segi bahasanya, surat dinas menggunakan bahasa resmi,
sedangkan surat pribadi menggunakan bahasa pergaulan atau akrab. Dari segi
manfaatnya surat dinas merupakan hubungan antar instansi atau kedinasan sedangkan
pribadi merupakan hubungan antar pribadi, hubungan sosial. 3. Kalimat yang baik dan
Benar Surat dinas harus menggunakan kalimat yang baik dan benar karena surat dinas
merupakan surat resmi antar instansi, baik negeri maupun swasta. Kalimat yang baik
dan benar dapat dilihat dari kaidahnya, pilihan katanya, maupun ejaan dan tanda
bacanya. Akhirnya, mintalah tes akhir modul kepada guru pamongmu. Kerjakanlah tes
akhir modul ini dengan baik! Jika pekerjaanmu telah selesai, segeralah meminta
modul yang baru untuk mempelajari materi-materi yang baru pula. Tetap
bersemangatlah dalam belajar.

73
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Menyebutkan nama-nama bagian surat. 1. Kepala surat 2.
Tanggal surat 3. Nomor dan hal surat 4. Alamat surat 5. Salam pembuka 6. Isi surat
(tubuh surat) 7. Paragraf penutup 8. Salam penutup 9. Nama terang 10. Jabatan 2.
Perbedaan surat dinas dan surat pribadi sebagai berikut Surat Dinas 1. 2. 3. 4. 5.
Menggunakan kepala (kop) surat menggunakan bahasa resmi bernomor surat untuk
kepentingan tugas antar instansi Surat Pribadi 1. tidak menggunakan kop (kepala)
surat 2. menggunakan bahasa pergaulan atau akrab 3. tidak bernomor surat 4. untuk
kepentingan pribadi 5. antar teman atau pribadi

3. Contoh alamat surat 1. Surat pribadi, misalnya : Sahabatku, Atika di Yogyakarta


Surat dinas, misalnya : Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Departemen Pendidikan Nasional Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42 Jakarta
Selatan.

2.

4. Contoh surat pribadi, misalnya :

74
Buat sahabatku Tina Di Palembang

Jakarta, 20 Desember 2006

Sahabatku Tina, selamat berjumpa lagi melalui surat ini. Mudah-mudahan Kamu dalam
keadaan sehat walafiat seperti keadaan saya dan keluarga di sini. Tina sahabatku,
beberapa hari yang lalu saya mendengarkan berita dari teman kita, Reni, yang baru
saja pulang dari Palembang. la menyampaikan bahwa Kamu menjadi juara kelas. Untuk
itu saya ucapkan selamat dan mudah-mudahan Kamu dapat mempertahankan prestasimu di
kelas yang lebih tinggi lagi. Tina yang baik, dalam liburan nanti saya mau berlibur
di kotamu kebetulan saya mempunyai famili di sana. Maukah Kamu menerima
kedatanganku? Saya yakin Kamu pasti menerima dan senang, karena saya tahu bahwa
Kamu sahabatku yang paling baik sejak kecil di SD dulu. Kiranya itu saja yang saya
sampaikan. Mudah-mudahan, kita bisa bertemu di Palembang. Salam kami,

Rini

75
IND.VII.1.3.06

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 4 x 40 Menit

KEGIATAN SISWA

PESAN DAN MENULIS DONGENG IND.VII.1.M.06 Pesan dan Menulis Dongeng

Penulis Pengkaji Materi

: Dra. Edy Warsih : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Kami ucapkan selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul
yang lalu. Kali ini Kamu akan mempelajari modul dengan judul Pesan dan Menulis
Dongeng. Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada lima yaitu : 1. Mampu
menentukan tema dongeng yang diperdengarkan, 2. Mampu menunjukkan relevansi tema
dengan situasi sekarang, 3. Mampu mengemukakan hal menarik dalam dongeng yang
diperdengarkan dengan alasan yang logis, 4. Mampu menyimpulkan pesan dongeng dalam
bentuk ungkapan, 5. Menulis kembali dongeng yang didengar atau dibaca. Untuk
mencapai tujuan itu Kamu akan mempelajari : Kegiatan 1 : menentukan tema Kegiatan 2
: relevansi tema Kegiatan 3 : mengemukakan hal menarik dalam dongeng Kegiatan 4 :
menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan. Kegiatan 5 : menulis kembali
dongeng Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugas telah Kamu selesaikan dengan
baik, segeralah minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan
modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan
terbatas. Kamu harus dapat memanfaatkannya dengan sebaikbaiknya. Bila ada kesulitan
jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada
guru pamongmu. Selamat belajar, semoga sukses !

79
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Dongeng 1. Standar Kompetensi Mengapresiasi dongeng
yang diperdengarkan 2. Kompetensi Dasar 1. Menemukan hal-hal yang menarik dari
dongeng yang diperdengarkan 2. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi
sekarang 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menentukan tema dongeng yang
diperdengarkan. 2. Mampu menunjukkan relevansi tema dengan situasi sekarang. 3.
Mampu mengemukakan hal-hak menarik dalam dongeng yang diperdengarkan dengan alasan
yang logis. 4. Mampu menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan. 4. Materi
Pokok Dongeng 5. Uraian Materi Dalam khasanah kesusasteraan Indonesia kita mengenal
dongeng. Ada dongeng tentang binatang, dongeng tentang terjadinya suatu tempat,
dongeng yang berkaitan dengan sejarah dan kepercayaan masyarakat di suatu daerah.
Dongeng merupakan prosa lama yang berisi cerita rekaan yang lahir dari khayalan
pengarang. Di dalam dongeng itupun mengandung nilai-nilai kehidupan dan amanat yang
dapat dipetik oleh setiap pembacanya. Setiap dongeng mempunyai tema. Tema artinya
pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita tersebut. Untuk dapat menentukan
tema dan amanat sebuah dongeng Kamu harus membaca atau mendengarkan dengan cermat,
teliti, dan menandai bagian-bagian yang menjadi inti dari dongeng tersebut. Coba
dengarkan dan ikuti pembacaan dongeng berikut ini ! Dongeng: Si Tupai dan Si Raun
Minta dibacakan temanmu atau Guru Pamongmu. SI TUPAI DAN SI RAUN Seekor tupai
bersahabat dengan seekor ikan besar merayap. Keluarga kedua hewan itu hidup rukun
tolong-menolong, berkasih-kasihan, bergotong-royong dengan kesetiaan besar pada
satu sama lain. Pada suatu hari istri Si Tupai jatuh sakit dan dokternya mengatakan
bahwa obat baginya adalah telur ayam. ”Telur ayam ? Dari mana aku dapat
memperolehnya?” Dengan wajah yang amat sedih pergilah si Tupai kepada Si Raun, ikan
sahabatnya itu, lalu diceritakannya hal kesedihannya itu. Seketika si Raun terdiam
berpikir, kemudian ia berkata, ”Saudaraku tak usah sedih, aku akan membawa telur
ayam itu kepada

80
istrimu. Maka pulanglah si Tupai dengan harapan besar sekali akan pertolongan
sahabatnya itu. Apakah yang diperbuat oleh si Raun itu? Ketika seorang wanita,
seperti biasa datang dengan periannya mengambil air dari sungai, tempat sarang si
Raun itu, maka lekaslekas ikan itu masuk ke dalam perian itu. Maka pergilah wanita
itu pulang ke rumahnya membawa perian berisi ikan Raun itu, dan seperti setiap hari
dilakukannya, perian itu disandarkannya pada dinding rumah, dekat seekor ayam
betina bertelur. Keluarlah si Raun itu dari perian lalu mengambil sebutir telur
dari tempatnya. Sesudah itu si Raun merayap kembali ke dalam perian yang sudah
hampir kosong itu, kemudian dibawa lagi oleh wanita tadi kembali ke sungai untuk
mengambil air. Demikianlah si Raun, sekembalinya di sungai, lekas-lekaslah
mendapatkan si Tupai dengan membawa telur untuk pengobatan istri sahabatnya yang
sakit itu. Kini betapa beruntung budi si Tupai pada si Raun, yang dengan penuh
bahaya dapat merebut telur itu. Pada suatu hari, tiba giliran pada si Raun,
menderita kesedihan yang sama seperti sahabatnya itu. Adapun istri si Raun sakit
keras, . . . . dan Bapak Dokter menyatakan bahwa hanya hati buaya yang dapat
mengobatinya. Dengan hati yang berdebar-debar, sangat sedih, si Raun mendapatkan
sahabatnya si Tupai itu. Maka jawab si Tupai, sesudah diam berpikir sejurus, ” Aku
akan dapat merebut hati buaya itu untuk istri Saudara yang sakit itu. ” Pergilah si
Raun dengan hari terhibur, penuh harapan pada si Tupai. Adapun di sungai dekat
sarang si Raun itu hidup juga seekor buaya. Di pinggir sungai itu tumbuh sebuah
pohon kelapa yang berbuah. Sebutir kelapa yang masih muda dilubangi oleh si Tupai,
kemudian si Tupai merayap ke dalam buah kelapa itu, . . . . dibuatnya selaku tempat
penginapannya. Ketika dilihatnya buaya terapung di sungai tepat di bawah buah itu,
maka dikerat si Tupai itu batang tali pusat penghubung buah itu dari moyangnya, dan
. . . . jatuhlah buah itu ke sungai di depan buaya terapung itu. Dengan cepatnya
buaya itu menelan buah kelapa berisikan si Tupai, Setiba buah kelapa itu di hulu
hati si Buaya, maka dengan segera keluarlah si tupai dari liang buah kelapanya itu,
lalu dikeratnya hati Buaya itu sekaligus. Dengan kesakitan yang amat sangat, si
Buaya menggelepar-gelepar, mengacau air sungai dengan hebatnya, tetapi tak lama
kemudian matilah Buaya itu. Lalu keluarlah si Tupai dari liangnya, dari mulut Buaya
itu, kemudian membawa hati buaya kepada sahabatnya si Ikan Raun itu untuk pengobat
istrinya yang sakit. Demikianlah budi dibalas dengan budi juga, dengan pengorbanan
dan usaha kepahlawanan, keberanian luar biasa, dengan taruhan nyawa. Dari Cerita
Rakyat V Dalam dongeng tersebut menceritakan tentang kehidupan dan kebaikan antara
si Tupai dan si Raun yang hidup saling memberikan bantuan terhadap kesusahan
sesamanya. Berdasarkan gambaran dongeng tersebut Kamu dapat menentukan temanya
yaitu tolong –menolong sesama makhluk.

81
Relevansi tema dengan kehidupan sehari-hari. Dongeng yang dibuat pengarang
merupakan khayalan yang bersumber dari kehidupan masyarakat sekitarnya, sehingga di
dalam ceritanya terkandung hal-hal yang erat sekali dengan kehidupan manusia.
Hubungan antara isi dongeng dengan kehidupan nyata manusia disebut relevan.
Relevansi tema dongeng dengan kehidupan sehari-hari berarti hubungan antara tema
dengan kehidupan nyata manusia sehari-hari. Bacalah sekali lagi dongeng tersebut
dan kaitkan dengan kehidupan/situasi sekarang ! Kamu akan menemukan relevansi
dongeng tersebut dengan situasi sekarang di antaranya : 1. Dalam kehidupan
bermasyarakat sekarang ini tetap memerlukan pertolongan orang lain sehingga kita
harus saling menolong. 2. Pengorbanan, baik tenaga, materi, mampu pemikiran
merupakan wujud dari tolong menolong. Hal ini tergambar jelas dalam dongeng
tersebut yang sangat relevan dengan kehidupan atau situasi sekarang. Hal Menarik
Dalam Dongeng Kiat pengarang dalam menarik minat para pembaca bermacam-macam. Ini
penting karena dapat membuat pembaca menjadi tertarik terhadap hasil karyanya.
Begitu juga dalam sebuah dongeng tentu memiliki hal-hal yang menarik. Hal yang
menarik sebuah dongeng bisa berupa isi ceritanya alur ceritanya, para tokoh-
tokohnya, atau keindahan bahasanya. Coba baca kembali dongeng yang berjudul si
Tupai dan si Raun tersebut ! Setelah Kamu baca tentu Kamu menemukan hal yang
menarik dalam dongeng tersebut. Misalnya menarik dari segi alur cerita, bahwa
dongeng tersebut memaparkan rangkaian peristiwa secara runtut sehingga mudah
dicerna. Atau menarik dari para tokohnya. Dalam dongeng tersebut tokoh si Raun
(ikan) dengan keberaniannya masuk dalam perian (tempat mengambil air yang terbuat
dari bambu) untuk mengambil telur ayam. Begitu juga tokoh si Tupai dengan berani
masuk dalam Kelapa yang ia lubangi, kemudian menjatuhkannya di depan buaya, lalu
ditelan dan cepat keluar untuk mengerat tenggorokan Buaya untuk mengambil hati
buaya. Dan masih ada hal menarik lainnya coba Kamu cari. Pesan Dongeng Dalam sebuah
dongeng memiliki nilai-nilai pelajaran yang dapat dipetik oleh para pembaca, yang
disebut pesan. Pesan merupakan ajaran pembaca atau para pendengar, sehingga
diharapkan setelah membaca atau mendengarkan dongeng memiliki wawasan dan
pengetahuan yang menjadi penuntun dalam menjalankan kehidupan. Pesan dalam dongeng
dapat berupa nasihat, larangan atau anjuran.

82
Coba baca atau dengarkan kembali dongeng yang berjudul si Tupai dan si Raun.
Setelah Kamu baca/ dengar Kamu dapat menemukan pesan yang terdapat di dalam dongeng
tersebut, di antaranya : 1. Kita harus saling menolong sesamanya 2. Berhati-hatilah
dalam melakukan kegiatan yang berrisiko tinggi. Rangkuman 1. Dongeng adalah
karangan yang berisi cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang 2. Tema
adalah pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita 3. Pesan adalah gagasan
yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca. 6. Tugas 1 Bacalah/dengarkan
dongeng berikut ini. SALWAT DAN SERIGALA Salwat seekor kambing jantan yang kurus
kering. Tiga kakak perempuannya cantikcantik. Tiap-tiap pagi dan siang ketiga
kakaknya itu pergi ke padang rumput yang luas dan subur. Salwat sendiri selalu
tinggal di rumah. Tidak ada yang dapat dimakannya kecuali sisa makanan dan sobekan
kain atau kertas. Karena makannya kurang, ia tidak bertambah besar, tetapi kakak-
kakaknya makin lama makin gemuk. Pada suatu hari Salwat menegur kakaknya, ”Kak,
kalian gemuk, aku kurus. Kalian makan apa saja ?” Kakaknya, yang sebenarnya tidak
ingin membagi padang rumputnya dengan Salwat, tahu pula bahwa di padang itu ada
seekor serigala. Mereka kemudian berbisik, “Jika Salwat ingin turut makan ke padang
rumput, biarlah ia kita tinggalkan nanti pada waktu petang dan biarlah ia diterkam
serigala itu.” Oleh sebab itu, jawab mereka, sambil merahasiakan adanya serigala
itu, ”O, kami hanya makan sobekan kertas dan kain, seperti engkau. Tidak ada yang
istimewa di tempat yang kami datangi”. “Mereka tidak berterus terang kepadaku,”
pikirnya sambil memandangi kakaknya. ”Aku tidak percaya. Masukkan kaki kalian ke
mulut dan muntahkan apa yang telah kalian makan. Nanti aku bisa melihat apa yang
sudah kalian makan. Kakak-kakaknya pun melakukan apa yang diminta Salwat dan
tahulah ia bahwa selama itu mereka makan rumput hijau. Salwat lalu bertanya, ”Di
mana letak padang rumput yang subur itu ?” Salwat sayang, di padang rumput itu ada
serigala. Nanti engkau akan diterkam olehnya. Engkau masih kecil , ” demikian
bujukan kakaknya. ”Kalian harus membawa aku ke sana, ” katanya, ” aku mau pergi ke
tempat kalian makan.” Maka ketiga kakaknya pun membawa Salwat ke padang rumput itu.
Ia melompat kegirangan dan terus makan sampai matahari terbenam tanpa menghiraukan
kemungkinan serigala datang. ”Ayo, mari kita pulang. Hari sudah mulai gelap,” kata
kakak-kakaknya. Karena baru pertama kali Salwat berkenalan dengan padang rumput, ia
enggan meninggalkan tempat itu. Tak berapa lama kemudian serigala itu pun
datanglah. Didekatinya ketiga kambing yang besar lalu katanya kepada yang pertama,
”Benda apakah yang ada di mulutmu yang dapat bersuara itu ?”

83
”Lidahku, ”jawab kambing ketiga itu. ”Dan benda apakah yang ada di sisi kepalamu ?”
“Kupingku,” jawabnya lagi “Dan yang ada pada mukamu, yang seperti permata itu ?
”Mataku,” jawabnya lagi ”Apa pula benda kecil yang ada di belakangmu itu ?” tanya
serigala kemudian ”Ekorku, ” jawabnya ketakutan karena pertanyaan yang bertubi-tubi
itu. ”Kau akan kumakan nanti,” kata serigala sambil menatapnya dengan bengis.
Setelah itu, kambing betina yang kedua dan ketiga berturut-turut harus menjawab
pertanyaan yang sama. Tanya jawab itu pun diakhiri dengan ancaman ”Kau akan kumakan
nanti.” Dalam pada itu Salwat tetap makan dengan asyiknya sampai ia pun didekati
oleh serigala yang lalu bertanya lagi. ”Benda apakah yang ada dimulutmu yang dapat
bersuara itu ?” ”Itu,” kata Salwat, ”terompetku. Setiap prajurit mempunyai terompet
yang akan ditiupnya jika ia berperang.” ”Hm, lalu benda apakah yang ada di sisi
kepalamu ?” ”Itu, perisai, jawab Salwat. ”Perisai perlu untuk melindungi aku”. ”Dan
kedua bola yang seperti permata pada mukamu ?” tanya serigala lagi ”Itu, mataku
yang bersinar”. ”Dan yang ada tersebut kepalamu itu ?”. ”Tandukku,” jawab Salwat.
Tandukku akan kutusukkan ke tubuhmu sampai engkau mati.” Tak ayal lagi, serigala
yang ketakutan mendengar ucapan Salwat itu lari tunggang langgang dan sejak itu
tidak pernah muncul lagi di padang rumput itu. Salwat dan kakak-kakaknya, yang
bertobat karena jasa adiknya, tambah hari tambah gemuk sebab tidak terganggu lagi
jika makan rumput. 1. 2. 3. 4. Tentukan tema dongeng tersebut ! Bagaimana relevansi
tema dengan situasi sekarang ? Tentukan hal-hal menarik dari dongeng tersebut !
Tentukan pesan dongeng tersebut !

Kegiatan 2: Menulis Kembali Dongeng 1. Standar Kompetensi Mengekspresikan pikiran,


perasaan, dan pengalaman melalui pantun, dan dongeng 2. Kompetensi Dasar Menulis
kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar 3. Indikator
Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi 1. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng
2. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng 4. Materi Pokok
Penulisan Kembali Dongeng

84
5. Uraian Materi Tentu masih ingat dalam pikiranmu tentang dongeng, bukan? Dongeng
adalah cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang. Dongeng merupakan salah
satu bentuk karya sastra yang berkembang secara lisan. Sekarang ini, banyak dongeng
yang sudah dituliskan. Sebagai upaya untuk melestarikan dongeng maka dongeng diubah
ke bentuk tulisan. Bacalah dongeng berikut ini dengan saksama. DENDAM SI BURUNG
ELANG Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, maka dialah yang berhak
menjadi pemimpin, begitu pula pada sekelompok bangsa ayam yang berada di tepi
hutan. Pada jaman dahulu kala tersebutlah seekor ayam jago berperawakan tinggi
besar jalannya tegap dan gagah, berbulu merah bercampur hitam, di kedua kakinya
memiliki sepasang taji yang panjang dan runcing. Pada saat itu dia diangkat oleh
kelompoknya sebagai pemimpin bangsa ayam yang berkuasa di dalam kelompoknya. Karena
ia sebagai jawara dan tak seekor pun bangsa ayam yang sanggup mengalahkannya dalam
perkelahian. Karena ia merasa menjadi pemimpin maka timbullah sifat sombong dan
tinggi hati. Pada suatu hari sang pemimpin memanjat ke atas bukit bebatuan.
Tersebut sebongkah batu besar ia berdiri tegak seraya memandang jauh ke
sekelilingnya, sementara para pengikutnya berkumpul mengelilingi di bawah kaki
bukit di mana sang pemimpin berdiri. Sang pemimpin berteriak dengan suara lantang,
“Barang siapa yang berani dan sanggup mengalahkan aku dalam bertarung, maka dialah
yang berhak menggantikan kekuasanku,” seru sang jawara. Mendengar tantangan sang
jawara seluruh bangsa ayam yang berada di tempat itu tak seekor pun yang berani
menjawab, semua berdiam diri. Rupanya teriakan menantang itu didengar oleh seekor
burung elang yang tengah terbang melayang-layang di udara. Burung elang segera
menukik turun menghampiri sang jawara yang tengah berdiri tersebut bukit itu. “Hei
ayam jago, kau kah yang sesumbar mencari lawan?!” tanya burung elang dengan rasa
penasaran. “Betul sekali, saat ini aku tengah mencari lawan, di kelompok kami tidak
ada yang sanggup mengalahkanku,” jawab sang jawara. “Baiklah, aku akan melawanmu
dalam berkelahi, ayo bersiaplah!” sahut burung elang seraya membentangkan kedua
sayapnya yang panjang itu. Maka terjadilah perkelahian seru antara sang jawara
melawan burung elang. Mereka saling mengadu kekuatan, saling patuk, saling cakar,
saling pukul dengan kepakan sayapnya. Mereka mengandalkan kekuatan serta kemampuan
dalam bertarung.

85
Dalam pertarungan itu burung elang harus mengakui kehebatan lawannya. Akibat
terjangan sepasang kaki yang bersenjatakan taji yang panjang dan runcing,
menjadikan muka burung elang berdarah-darah penuh luka dihajar sang jawara. Burung
elang tak sanggup meladeninya, ia beranjak terbang dari hadapan sang jawara. “Aku
merasa kalah, tapi pada suatu saat nanti bangsa kami akan menuntut balas pada
seluruh keturunanmu atas kekalahanku,” ucap burung elang seraya terbang menjauh.
Seluruh bangsa ayam bersorak-sorai menyambut gembira atas keberhasilan pemimpinnya
yang memenangkan dalam pertarungan melawan burung elang. Pada suatu hari sang
pemimpin bangsa ayam menemui ajal karena usianya sudah tua, dan tak ada yang
menjadi penggantinya. Kematian sang jawara tersiar hingga diketahui oleh kelompok
bangsa burung elang. Maka suatu kesempatan bagi bangsa burung elang untuk menuntut
balas. Saat itu juga segerombolan burung elang mengadakan serangan terhadap bangsa
ayam. Satu per satu bangsa ayam dibunuhnya, dikoyak-koyak, dagingnya dimakan.
Begitulah kisah burung elang yang melampiaskan dendamnya terhadap keturunan sang
jawara. Maka hingga saat sekarang burung elang jika terbang melayang di udara
tatapan matanya yang tajam selalu mengintai anak ayam yang jauh dari induknya. Pos
Kota, Minggu, 10 Desember 2006 Coba Kamu baca atau dengar kembali dongeng tersebut.
Ceritanya menarik, bukan? Setelah membaca dongeng, tentu dalam pikiranmu terbersit
tentang inti dongeng yang baru dibaca atau didengar. Nah, inti dongeng itu disebut
juga pokok-pokok dongeng. Pokok-pokok dongeng ini dapat dijadikan patokan sebagai
dasar penulisan kembali dongeng yang Kamu baca atau dengar. Untuk lebih jelasnya
perhatikan berikut ini: Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, maka
dialah yang berhak menjadi pemimpin, begitu pula pada sekelompok bangsa ayam yang
berada di tepi hutan. Pada jaman dahulu kala tersebutlah seekor ayam jago
berperawakan tinggi besar jalannya tegap dan gagah, berbulu merah bercampur hitam,
di kedua kakinya memiliki sepasang taji yang panjang dan runcing, pada saat itu dia
diangkat oleh kelompoknya sebagai pemimpin bangsa ayam yang berkuasa di dalam
kelompoknya. Karena ia sebagai jawara dan tak seekor pun bangsa ayam yang sanggup
mengalahkannya dalam perkelahian. Karena ia merasa menjadi pemimpin maka timbullah
sifat sombong dan tinggi hati. Perlu diingat kembali olehmu, bahwa setiap paragraf
memiliki satu inti atau pokok dongeng. Dari penggalan dongeng tersebut dapat
diambil inti atau pokok ceritanya, yaitu “Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di
kelompoknya, dia berhak menjadi pemimpin.” Nah, setelah menemukan inti atau pokok
dongeng setiap paragraf, Kamu dapat mengembangkan atau menulis kembali dongeng
tersebut dengan bahasamu sendiri.

86
Perhatikan contoh berikut ini: Dendam Si Burung Elang Pada jaman dahulu kala di
tepi hutan hiduplah sekelompok ayam. Di antara sekelompok ayam itu ada seekor ayam
jago. Ayam jago tersebut berperawakan gagah, tinggi dan besar. Ialah jagoan atau
jawara sekelompok ayam itu. Karena ia sebagai jagoan/jawara, maka dijadikan
pimpinan pada sekelompok bangsa ayam tersebut. Setelah menjadi pemimpin ia menjadi
sombong dan tinggi hati. Bagaimana dengan contoh tersebut? Sudah jelas, bukan?
Apakah Kamu sudah dapat menentukan inti atau pokok dongeng tersebut? Kemudian
apakah Kamu juga dapat menuliskan kembali dongeng tersebut? Untuk itu, dengan
membaca kembali dongeng tentu akan mengingatkan kembali urutan ceritanya. Rangkuman
1. Dongeng adalah cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang. 2. Di dalam
menuliskan kembali dongeng yang dibaca atau didengar, yang harus dilakukan adalah
menentukan inti atau pokok-pokok dongeng tersebut. 6. Tugas 2 1. Tentukan pokok-
pokok dongeng pada paragraf selanjutnya dari dongeng yang berjudul “Dendam Si
Burung Elang” 2. Tuliskan kembali dengan bahasamu sendiri dongeng yang berjudul
“Dendam Si Burung Elang” berdasarkan pokok-pokok dongeng yang telah Kamu tentukan!

87
C. PENUTUP Tentunya Kamu merasa tertarik mempelajari modul ini. Pengetahuanmu
semakin berkembang. Dongeng atau cerita khayal yang dikarang oleh penciptanya,
ternyata mempunyai nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia. Nah, setelah Kamu
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam modul ini, Kamu boleh mencocokkan jawabanmu
pada kunci tugas. Jawabanmu tidak harus sama persis dengan kunci tersebut.
Kemudian, mintalah tes akhir modul pada guru pamongmu.

88
D. KUNCI TUGAS Alternatif jawaban Tugas 1 1. Keberanian dalam menghadapi dusta dan
ancaman. 2. Bahwa keberanian dalam menghadapi dusta dan ancaman merupakan sikap
yang harus ditegakkan pada setiap manusia pada masa sekarang. 3. Hal menarik dari
dongeng tersebut dari segi tokoh Salwat yang berani mengungkap kedustaan dan berani
dan cerdik menghadapi serigala. 4. Kita tidak boleh berdusta terhadap siapapun. 5.
Kita harus pandai dan berani serta jujur. Tugas 2 1. Pokok-pokok dongeng yang
berjudul “Dendam Si Burung Elang” dari paragraf 2 sampai dengan paragraf 12 yaitu:
a. Seekor ayam berdiri tegak tersebut bukit. b. Menantang untuk bertarung. c. Tak
ada yang berani. d. Seekor burung elang turun tersebut bukit. e. Perkelahian antara
burung elang melawan ayam jago. f. Kemenangan ayam jago. g. Burung elang menyatakan
kalah. h. Menyambut gembira atas kemenangan bangsa ayam. i. Matinya pemimpin bangsa
ayam karena sudah tua. j. Kematian ayam jago terdengar oleh burung elang. k.
Serangan burung elang terhadap bangsa ayam. l. Matinya bangsa ayam satu per satu.

89
2. Menuliskan kembali dongeng yang telah dibaca atau didengar. Dendam si Burung
Elang Dahulu kala, ada seekor pemimpin ayam yang sedang berdiri di tegak tersebut
bukit. Dia sangat disegani di kalangan ayam dan namanyapun sangat dikenal bukan
hanya di kalangan ayam. Kemudian dengan sombongnya ia berkata, “Barang siapa yang
dapat mengalahkanku, maka dia akan menggantikanku menjadi sang pemimpin di sini!”
serunya dengan lantang. Tapi tak ada seekor ayampun yang berani menyanggupinya,
karena tak ada seekor ayam pun yang dapat mengalahkannya selama ia bertarung.
Seketika itu pula, ada seekor burung elang yang turun dari atas bukit
menghampirinya, karena ia mendengar teriakan lantang dari sang jawara. Kemudian
elang itu menerima tantangannya, karena ia merasa cukup kuat untuk melawannya.
Pertarungan antara burung elang dan ayam jago berlangsung dengan sangat sengit,
karena keduanya cukup kuat dan tak mau kalah. Tetapi dengan gagahnya sang jawara
segera mengeluarkan senjata andalannya, yaitu taji yang ada di kakinya. Kemudian
taji itu mengenai muka elang sampai berdarah. Akhirnya pertarungan itu dimenangkan
oleh ayam jago, dan burung elang mengakui kekalahannya. Tapi, ia juga mengingatkan
ayam jago bahwa suatu saat ia akan kembali lagi untuk mengalahkannya dan
keturunannya. Bersamaan dengan kepergian burung elang, seluruh bangsa ayam bersorak
sorai menyambut kemenangan bangsanya. Seiring berjalannya waktu, usia sang jawara
pun semakin menua, dan badannya sudah tak gagah lagi. Tapi, belum sempat ia
menemukan penggantinya, ia telah mati. Berita kematian sang jawara terdengar ke
seluruh penjuru, bahkan sampai terdengar ke telinga burung elang. Dan pemimpin
burung elang itu pun berkata, “Kinilah saatnya kita membalas dendam.” Pasukan
burung elang pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerbu seluruh bangsa ayam.
Karena sang jawara telah mati, maka tidak ada yang melindungi bangsa ayam. Akhirnya
pasukan burung elang pun mencabik-cabik mereka dengan cakarnya yang runcing hingga
seluruh bangsa ayam mati satu per satu.

90
IND.VII.1.3.07

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.07 MENDONGENG ATAU BERCERITA Mendongeng Atau Bercerita

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu.
Kali ini Kamu akan mempelajari modul yang berjudul “Mendongeng atau Bercerita”.
Standar Kompetensi yang harus Kamu miliki adalah mengekspresikan pikiran dan
perasaan melalui kegiatan bercerita. Untuk mencapai kompetensi tersebut, Kamu
mempelajari tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan satu, menemukan pokok-pokok
dongeng atau cerita dan merangkaikan pokok-pokok tersebut. Kegiatan kedua
menceritakan atau mendongeng dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi,
gestur, dan mimik yang tepat. Kegiatan ketiga bercerita atau mendongeng dengan alat
peraga. Jika semua kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan
baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang
disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes akhir
modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikan dengan
teman-temanmu, atau menanyakan langsung kepada guru pamongmu. Selamat belajar,
semoga sukses selalu!

93
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Pokok-pokok Dongeng atau Cerita 1. Standar
Kompetensi Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita. 2.
Kompetensi Dasar Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur,
dan mimik yang tepat. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pokok-
pokok cerita. 2. Mampu merangkai pokok-pokok cerita. 4. Materi Pokok Pokok-pokok
Cerita. 5. Uraian Materi Pernahkah Kamu mendengarkan cerita atau dongeng? Tentu
sudah, yaitu cerita atau dongeng yang disampaikan oleh Ibu, Ayah, Paman, Bibi, atau
kakakmu. Apakah perbedaan antara mendongeng dan bercerita? Jika dilihat dari
aktivitasnya, sebenarnya keduanya tidak berbeda. Hal yang membedakan keduanya ialah
materinya. Bercerita materinya adalah cerita, cakupannya lebih luas, sifatnya dapat
khayalan dapat pula kenyataan. Sedangkan mendongeng, materinya adalah dongeng.
Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan. Sesungguhnya, dongeng itu sendiri
termasuk cerita. TIMUN EMAS Timun Emas bersenandung kecil sambil menjemur pakaian
yang baru dicucinya di sungai kecil yang mengalir di dekat gubuknya. Suaranya yang
bening didengar oleh Embok yang sedang merebus ubi di dapur. Mendengar suara Timun
Emas, tangan Embok berhenti sejenak membalik ubi di dalam kuali. Jantung Embok
berdegup kencang. Ia sadar bahwa Timun Emas telah tumbuh menjadi seorang gadis yang
jelita. Embok teringat janji yang telah disepakati bersama Buto Ijo. Kira-kira tiga
belas tahun yang silam, Embok merasa dirinya sudah mulai tua. Embok yang selama ini
hidup sendirian, merindukan hadirnya seorang anak yang dapat menemaninya di hari
tua. Didorong keinginan yang kuat, Embok pergi ke tengah hutan. Di bawah sebuah
pohon yang amat besar, Embok bertapa. Setelah empat puluh hari empat puluh malam
Embok bertapa, ia mendengar suara tawa yang menggelegar. Embok tetap tenang hingga
sebuah suara membentaknya. “Hai, Perempuan Tua, bangun! Bangun!” bentak Buto Ijo.
Embok tetap tenang. Ia terus berdo’a agar dikabulkan keinginannya. Suara gemuruh
langkah-langkah Buto Ijo tidak dihiraukannya. Buto Ijo menggeram hingga giginya
gemeretak, tetapi juga tidak dihiraukannya. Buto Ijo sangat geram. Kemudian,
perempuan tua itu diangkatnya dan tubuhnya dihentakkan ke tanah dengan kasar. Embok
sangat kaget dan takut. Sebelum mampu berkata-kata, suara menggelegar Buto Ijo
telah membelah malam.

94
“Aku tahu keinginanmu. Jika engkau ingin punya anak, aku akan memberikannya
kepadamu,” kata Buto Ijo dengan kasar. “Apakah aku dapat mempercayai kata-katamu,
Buto Ijo?” jawab Embok dengan suara gemetar. “Tentu,” jawab Buto Ijo sambil
tertawa. “Terima kasih, Buto Ijo,” jawab Embok dengan suara gembira bercampur
takut. “He, jangan gembira dulu! Aku punya sebuah syarat! Jika kau menyepakati
syarat yang aku ajukan, permintaanmu bisa aku penuhi!” lanjut Buto Ijo. “Apakah
persyaratan itu, Buto Ijo?” “Kelak, jika anakmu sudah tumbuh besar anakmu akan aku
ambil. Bagaimana?” Embok sangat kebingungan. Ia berpikir keras. Ia bayangkan,
alangkah sedihnya seandainya anak itu kelak telah tumbuh dan hidup dengannya
bertahun-tahun, Lalu, tiba-tiba Buto Ijo mengambilnya. Ia tentu akan kesepian dan
bersedih lagi. Embok tidak bisa mengambil keputusan hingga Buto Ijo membentaknya.
“Jangan melamun! Cepat ambil keputusan! Penawaranku tidak akan kuulangi,” kata Buto
Ijo dengan kasar. Keinginan untuk mendapatkan seorang anak telah membuat Embok lupa
pada kebiasaan buruk Buto Ijo yang selama ini didengarnya. Buto Ijo, raksasa
berbaju serba hijau, dengan badan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar, dan
suara keras menggelegar itu, punya kebiasaan yang amat buruk, yaitu makan daging
manusia. Embok memberikan jawaban tanpa berpikir panjang. “Baik. Baik, Buto Ijo.
Aku menyetujui persyaratanmu,” jawab Embok terbata-bata. “Ha...ha...ha...,” tawa
Buto Ijo membelah malam yang sunyi. Buto Ijo lalu mengajak Embok ke semak-semak.
Dan gerumbul pohon perdu, Ia mengambil sebuah bungkusan. Di dalamnya, ternyata ada
bayi yang masih merah. “Bayi ini masih terlalu kecil untuk kusantap. Karena itu,
aku titipkan kepadamu selama tiga belas tahun. Tiga belas tahun! Ingat, sesudah itu
aku akan mengambilnya,” kata Buto Ijo sambil melangkah pergi. Embok tidak menyadari
bahwa Timun Emas telah lama berdiri di sampingnya. Timun Emas heran melihat Embok
yang tampak amat sedih hingga tidak mengetahui kehadiran dirinya di sampingnya.
“Mbok, kok, Embok tampak sangat sedih? Mengapa, Mbok?” kata Timun Emas pelanpelan.
Takut Emboknya kaget. “Oh, sudah selesai kau mencuci? Dengan siapa engkau ke
sungai, Nduk?” tanya Embok hendak mengalihkan pembicaraan. “Dengan Mawar dan
Kenanga, Mbok. Embok belum menjawab pertanyaan saya, lho, Mbok, “ lanjut Timun Emas
dengan suara perlahan. Embok tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Timun Emas.
Kemudian, Embok berjalan perlahan ke sebuah dipan tua yang biasanya digunakannya
tidur bersama Timun Emas. Timun Emas membuntuti dari belakang. Wajah Embok
menunduk, tetapi terlihat oleh Timun Emas Mbok sedang berpikir keras. Beberapa
guratan tua mengeras di dahinya. Embok lalu mengangkat wajah. Ditatapnya Timun Emas
lekat-lekat. Dua anak sungai mengalir membelah pipi tuanya yang telah penuh
keriput. Kemudian,

95
dituturkannya kisah pertemuannya dengan Buto Ijo tiga belas tahun yang lalu. Timun
Emas mendengarkannya dengan sabar dan tabah. Selesai bercerita, Embok lalu memberi
Timun Emas bungkusan berisi terasi, biji mentimun, jarum, dan garam. Beberapa saat
setelah Timun Emas pergi, terdengar suara langkah berat di belakang gubuk Embok.
Suara itu makin dekat. Kemudian, terdengar suara pintu yang disepak dengan keras
dan luar. Braaak! “Mbok! Jangan sembunyi! Engkau tentu sudah tahu maksud
kedatanganku kemari!” bentak Buto Ijo dengan garang. “Tentu, aku ingat dengan
janjiku, “jawab Embok. Jantungnya berdegup kencang. “Mana Timun Emas? Ah, tentu
gadis itu sudah empuk dagingnya dan renyah tulangnya!” Jawab Buto Ijo gembira.
“Tetapi, maaf, Bu… to….I… jo ….”jawab Embok gemetaran. “Ada apa! Mana Timun Emas?”
bentak Buto Ijo sambil mencengkeram leher Embok. “Dia baru saja ke hutan mencari
kayu bakar...,” jawab Embok sambil menangis. Buto Ijo membalik tubuhnya dan
bergegas ke luar rumah. Ia menatap hamparan tanah halaman rumah Embok. Tampak
telapak kaki kecil mengarah ke utara, menuju sungai. Buto Ijo mengikuti tapak kaki
itu untuk mengejar Timun Emas. Langkah-langkah panjang Buto Ijo segera bisa
menyusul Timun Emas. Tampak gadis itu berlari dengan gontai di pinggir sungai.
“Timun Emas, tunggu!” panggil Buto Ijo. Timun Emas tidak menoleh. Ia mempercepat
langkahnya. Suara gedebam kaki Buto Ijo semakin dekat. Ia ingat bekal dari
Emboknya. Masih ada dalam kantongnya. Ia merogoh sebuah bekal. Terasi! Uh, baunya
cukup menyengat Langkah Buto Ijo makin mendekat, tinggal beberapa puluh meter.
Timun Emas panik dan memutar otak. Timbul pikiran untuk melempar terasi ke Buto
Ijo. Tanpa berpikir panjang lagi, ia lemparkan terasi di genggaman tangannya.
Ajaib! Terasi itu tumbuh menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung yang menjulang
tinggi. Gunung itu membatasi Timun Emas dengan Buto Ijo. Akan tetapi, Buto Ijo,
akhirnya, berhasil melewati hamparan lumpur dan gunung itu. Selanjutnya, setiap
Buto Ijo kembali berhasil mengejarnya, Timun emas melempar kan berturut-turut biji
mentimun, jarum, dan garam. Saat garam dilemparkan, garam itu pun berubah menjadi
lautan luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas. Akhirnya, berakhirlah
pengejaran Buto Ijo. Ia tenggelam bersama niat jahatnya. Adapun Timun Emas, ia
selamat kembali ke gubuk dan Emboknya. Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra
Indonesia

96
Sebelum Kamu mendongeng, yang akan Kamu pelajari pada kegiatan 2, sebaiknya Kamu
ketahui dahulu pokok-pokok dongeng. Pokok-pokok dongeng dapat kamu temukan dengan
mangajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi dongeng. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut dapat dibantu dengan kata tanya. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini! 1. Mengapa jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas
bernyanyi? 2. Apa isi perjanjian antara Embok dan Buto Ijo? 3. Di mana Embok
bertapa? 4. Siapakah Buto Ijo itu? 5. Kapan Buto Ijo mengambil bayi itu? 6.
Bagaimana cara Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo? Nah, coba Kamu
jawab pertanyaan tersebut di buku latihanmu! Bila latihan telah selesai,
konsultasikanlah kepada guru pamongmu atau diskusikan dengan teman kelompok
belajarmu. Bagaimana? Kamu sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut?
Hasil latihanmu dapat Kamu cocokkan dengan jawaban berikut ini. 1. Mengapa jantung
Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas bernyanyi? Jawab : teringat
pada perjanjiannya dengan Buto Ijo. 2. Apa isi perjanjian antara Embok dan Buto
Ijo? Jawab : Buto Ijo akan memberikan seorang anak kepada Embok dengan syarat
setelah anak itu tumbuh besar, dia diambil kembali. 3. Di mana Embok bertapa? Jawab
: di tengah hutan, di bawah pohon yang besar. 4. Siapakah Buto Ijo itu? Jawab :
raksasa berbaju hijau, berbadan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar,
suaranya keras menggelegar, punya kebiasaan yang amat buruk yaitu makan daging
manusia. 5. Kapan Buto Ijo mengambil bayi itu? Jawab : jika telah berusia 13 tahun,
Timun Emas akan diambil. 6. Bagaimana cara Timun Emas melarikan diri dari kejaran
Buto Ijo? Jawab : melempari Buto Ijo dengan barang-barang yang dibekali Embok,
seperti terasi yang dapat berubah menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung yang
menjulang tinggi, biji mentimun, jarum, dan garam yang dapat berubah menjadi lautan
luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas sehingga akhirnya Buto Ijo
tenggelam di dalamnya. Kamu sudah menjawab pertanyaan dengan benar, berarti Kamu
telah memahami cara menentukan pokok-pokok dongeng atau cerita yang telah dibaca.
Nah, pokok-pokok cerita atau dongeng yang telah Kamu temukan tadi, kemudian
dirangkaikan sesuai dengan urutan cerita atau dongengnya. Bagaimana? Mari kita
urutkan dari jawaban tersebut berdasarkan urutan cerita.

97
Soal no. 1 2. 3 4. 5.

Jawaban dan Hasil Pengurutannya Jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar
Timun Emas bernyanyi karena Embok teringat pada perjanjiannya dengan Buto Ijo. Buto
Ijo mengambil bayi itu (Timun Emas) jika telah berusia 13 tahun. Embok bertapa di
tengah hutan, di bawah pohon yang besar. Buto Ijo akan memberikan anak kepada Embok
dengan syarat setelah anak itu tumbuh besar, akan diambil. Buto Ijo adalah raksasa
berbaju hijau, berbadan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar, suaranya keras
menggelegar, punya kebiasaan yang amat buruk yaitu makan daging manusia. Timun Emas
melarikan diri dari kejaran Buto Ijo yaitu melempari Buto Ijo dengan barang-barang
yang dibekali Embok, seperti terasi yang dapat berubah menjadi hamparan lumpur dan
sebuah gunung yang menjulang tinggi, biji mentimun, jarum, dan garam yang dapat
berubah menjadi lautan luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas
sehingga akhirnya Buto Ijo tenggelam di dalamnya.

6.

Kamu baru saja mengurutkan pokok-pokok dongeng atau cerita berdasarkan jawaban.
Jika Kamu amati dengan cermat, ada nomor-nomor yang jawabannya bergeser. Misalnya
pertanyaan nomor 2 jawabannya bergeser pada urutan ke-4, pertanyaan nomor 4
jawabannya bergeser pada urutan ke-5, dan pertanyaan nomor 5 jawabannya bergeser
pada urutan ke-2. Mengapa demikian? Karena, untuk memudahkan Kamu dalam memahami
cerita atau dongeng yang hendak didongengkan. Berdasarkan uraian dan contoh
tersebut, Kamu pasti sudah mengerti, bukan? Sebelum Kamu mengerjakan tugas ini,
bacalah Kosa Kata dan rangkuman kegiatan ini terlebih dahulu. Dengan membaca Kosa
Kata dan rangkuman mudah-mudahan Kamu dapat menjawab tugas-tugas dengan hasil yang
baik. Kosakata embok dipan guratan gontai = = = = sebutan untuk Ibu-ibu dari
kalangan rendah di Jawa bangku panjang rendah (untuk duduk-duduk atau berbaring)
goresan lambat, perlahan-lahan dan agak terhuyung-huyung

Rangkuman 1. Mendongeng dan bercerita pada dasarnya sama, yang membedakan keduanya
yaitu materi. Bercerita materinya adalah cerita, sifatnya dapat khayalan dapat pula
kenyataan. Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan. 2. Langkah-langkah
menentukan pokok-pokok dongeng atau cerita adalah sebagai berikut: 3. Membaca
dongeng atau cerita secara utuh (keseluruhan). 4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan dongeng atau cerita. 5. Menjawab pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan dongeng atau cerita. 6. Menyusun kembali jawaban berdasarkan urutan
cerita pada dongeng atau cerita.

98
6. Tugas 1 1. Bacalah dongeng atau cerita berikut ini dengan seksama. 2.
Tentukanlah pokok-pokok dongeng atau cerita tersebut, kemudian rangkaikan pokok-
pokok dongeng atau cerita menjadi cerita yang menarik. Terjadinya Desa Gunungpati
Pada saat terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati, banyak penduduk Pati yang
lari untuk meyelamatkan diri. Di antara penduduk yang melarikan diri itu, ada
seorang prajurit kerajaan bernama Kiai Pati. Kiai Pati lari ke arah Barat, tepatnya
ke daerah Semarang. Dalam pelariannya, Kiai Pati menaiki seekor kuda sakti bernama
Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat cepat sehingga tak terkejar oleh
musuh. Setelah beberapa waktu memacu kudanya, rombongan Kiai Pati berhenti di
sebuah pegunungan. “Daerah ini sepertinya aman untuk tempat berlindung,” kata Kiai
Pati kepada pengikutnya. “Benar, Kiai. Selain itu, tampaknya daerah ini juga sangat
subur,” jawab pengikutnya. “Kalau begitu, mari kita berhenti dulu. Kita
beristirahat saja di sini,” ujar Kiai Pati. Kiai Pati dan pengikutnya berhenti
untuk istirahat. Mereka ternyata sangat senang tinggal di tempat itu. “Bagaimana
kalau kita tinggal di daerah ini saja?” tanya Kiai Pati meminta persetujuan kepada
pengikutnya. “Kami setuju, Kiai,” jawab semua pengikutnya. Kiai Pati dan
pengikutnya kemudian membangun daerah pemukiman di tempat itu. Mereka tinggal di
daerah itu. “Saudara-saudaraku, saksikanlah, daerah ini saya beri nama Gunungpati,”
kata Kiai Pati di hadapan para pengikutnya. “Setuju!” seru pengikutnya bersama-
sama. Sejak saat itu, daerah itu dikenal dengan nama Gunungpati. Semakin lama,
daerah itu terus berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sampai saat ini, nama Kiai
Pati masih terkenal dan di anggap sebagai pendiri Gunungpati. Dikutip dari Cermat
Berbahasa 1 Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

99
Kegiatan 2: Mendongeng atau Bercerita 1. Standar Kompetensi Mengekspresikan pikiran
dan perasaan melalui kegiatan bercerita. 2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan
urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat. 3.
Indikator Pencapaian Kompetensi Menceritakan atau mendongeng dengan urutan yang
baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat. 4. Materi Pokok
Mendongeng atau Bercerita. 5. Uraian Materi Pasti Kamu sudah pernah mendengarkan
dongeng atau cerita. Dalam kegiatan ini, Kamu akan belajar mendongeng. Membaca
dongeng atau cerita untuk diri sendiri berbeda dengan membacakan dongeng untuk
orang lain. Jika Kamu mendongeng atau bercerita untuk orang lain ada hal-hal yang
harus diperhatikan. Hal-hal yang harus diingat oleh seorang pendongeng antara lain
(1) urutan peristiwa yang dialami oleh para tokoh; (2) kejelasan suara pada saat
mendongeng; (3) ketepatan lafal suku kata sehingga mempermudah pendengar memahami
isi dongeng; (4) intonasi (variasi nada, tempo, irama, dan jeda); dan (5) gerak-
gerik penyerta (posisi tubuh, tangan, dan kaki). TIMUN EMAS Timun Emas bersenandung
kecil sambil menjemur pakaian yang baru dicucinya di sungai kecil yang mengalir di
dekat gubuknya. Suaranya yang bening didengar oleh Embok yang sedang merebus ubi di
dapur. Mendengar suara Timun Emas, tangan Embok berhenti sejenak membalik ubi di
dalam kuali. Jantung Embok berdegup kencang. Ia sadar bahwa Timun Emas telah tumbuh
menjadi seorang gadis yang jelita. Embok teringat janji yang telah disepakati
bersama Buto Ijo. Kira-kira tiga belas tahun yang silam, Embok merasa dirinya sudah
mulai tua. Embok yang selama ini hidup sendirian, merindukan hadirnya seorang anak
yang dapat menemaninya di hari tua. Didorong keinginan yang kuat, Embok pergi ke
tengah hutan. Di bawah sebuah pohon yang amat besar, Embok bertapa. Setelah empat
puluh hari empat puluh malam Embok bertapa, ia mendengar suara tawa yang
menggelegar. Embok tetap tenang hingga sebuah suara membentaknya. “Hai, Perempuan
Tua, bangun! Bangun!” bentak Buto Ijo. Embok tetap tenang. a terus berdo’a agar
dikabulkan keinginannya. Suara gemuruh langkah-langkah Buto Ijo tidak
dihiraukannya. Buto Ijo menggeram hingga giginya gemeretak, tetapi juga tidak
dihiraukannya. Buto Ijo sangat geram. Kemudian, perempuan tua itu diangkatnya dan
tubuhnya dihentakkan ke tanah dengan kasar. Embok sangat kaget dan takut. Sebelum
mampu berkata-kata, suara menggelegar Buto Ijo telah membelah malam. “Aku tahu
keinginanmu. Jika engkau ingin punya anak, aku akan memberikannya kepadamu,” kata
Buto Ijo dengan kasar.

100
“Apakah aku dapat mempercayai kata-katamu, Buto Ijo?” jawab Embok dengan suara
gemetar. “Tentu,” jawab Buto Ijo sambil tertawa. “Terima kasih, Buto Ijo,” jawab
Embok dengan suara gembira bercampur takut. “He, jangan gembira dulu! Aku punya
sebuah syarat! Jika kau menyepakati syarat yang aku ajukan, permintaanmu bisa aku
penuhi!” lanjut Buto Ijo. “Apakah persyaratan itu, Buto Ijo?” “Kelak, jika anak mi
sudah tumbuh besar anak mi akan aku ambil. Bagaimana?” Embok sangat kebingungan. Ia
berpikir keras. Ia bayangkan, alangkah sedihnya seandainya anak itu kelak telah
tumbuh dan hidup dengannya bertahun-tahun, Lalu, tiba-tiba Buto Ijo mengambilnya.
Ia tentu akan kesepian dan bersedih lagi. Embok tidak bisa mengambil keputusan
hingga Buto Ijo membentaknya. “Jangan melamun! Cepat ambil keputusan! Penawaranku
tidak akan kuulangi,” kata Buto Ijo dengan kasar. Keinginan untuk mendapatkan
seorang anak telah membuat Embok lupa pada kebiasaan buruk Buto Ijo yang selama ini
didengarnya. Buto Ijo, raksasa berbaju serba hijau, dengan badan tinggi dan besar,
mulut lebar, gerak kasar, dan suara keras menggelegar itu, punya kebiasaan yang
amat buruk, yaitu makan daging manusia. Embok memberikan jawaban tanpa berpikir
panjang. “Baik. Baik, Buto Ijo. Aku menyetujui persyaratanmu,” jawab Embok terbata-
bata. “Ha...ha...ha...,” tawa Buto Ijo membelah malam yang sunyi. Buto Ijo lalu
mengajak Embok ke semak-semak. Dan gerumbul pohon perdu, Ia mengambil sebuah
bungkusan. Di dalamnya, ternyata ada bayi yang masih merah. “Bayi ini masih terlalu
kecil untuk kusantap. Karena itu, aku titipkan kepadamu selama tiga belas tahun.
Tiga belas tahun! Ingat, sesudah itu aku akan mengambilnya,” kata Buto Ijo sambil
melangkah pergi. Embok tidak menyadari bahwa Timun Emas telah lama berdiri di
sampingnya. Timun Emas heran melihat Embok yang tampak amat sedih hingga tidak
mengetahui kehadiran dirinya di sampingnya. “Mbok, kok, Embok tampak sangat sedih?
Mengapa, Mbok?” kata Timun Emas pelanpelan. Takut Emboknya kaget. “Oh, sudah
selesai kau mencuci? Dengan siapa engkau ke sungai, Nduk?” tanya Embok hendak
mengalihkan pembicaraan. “Dengan Mawar dan Kenanga, Mbok. Embok belum menjawab
pertanyaan saya, lho, Mbok, “ lanjut Timun Emas dengan suara perlahan. Embok tampak
bingung untuk menjawab pertanyaan Timun Emas. Kemudian, Embok berjalan perlahan ke
sebuah dipan tua yang biasanya digunakannya tidur bersama Timun Emas. Timun Emas
membuntuti dan belakang. Wajah Embok menunduk, tetapi terlihat oleh Timun Emas Mbok
sedang berpikir keras. Beberapa guratan tua mengeras di dahinya. Embok lalu
mengangkat wajah. Ditatapnya Timun Emas lekat-lekat. Dua anak sungai mengalir
membelah pipi tuanya yang telah penuh keriput. Kemudian, dituturkannya kisah
pertemuannya dengan Buto Ijo tiga belas tahun yang lalu. Timun Emas mendengarkannya
dengan sabar dan tabah. Selesai bercerita, Embok lalu memberi Timun Emas bungkusan
berisi terasi, biji mentimun, jarum, dan garam. Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra
Indonesia

101
Sebelum mendongeng, Kamu mencoba menganalisis karakter setiap tokoh. Tujuannya,
agar Kamu mampu memerankan karakter setiap tokoh sesuai dengan isi ceritanya,
sehingga cerita yang didongengkan mudah dipahami dan digemari oleh temantemanmu.
Setelah memahami isi ceritanya, Kamu menceritakan dengan penuh penghayatan.
Misalnya, ketika mengucapkan kalimat “Timun Emas bersenandung kecil sambil menjemur
pakaian yang baru dicucinya di sungai yang mengalir di dekat gubuknya”. Pada saat
itu, Kamu menggerakkan kedua tangan ke atas seperti orang yang sedang menjemur
pakaian sambil bersenandung. Kemudian, pada kalimat “Hai, Perempuan Tua, bangun!
Bangun!” Kamu menunjuk ke satu arah (yang dimaksud arah Perempuan Tua/Embok) dengan
lafal yang jelas dan tegas serta intonasi yang tinggi. Baru saja Kamu coba
mendongeng. Tentunya Kamu telah memahami bagaimana ekspresi ketika mendongeng. Nah,
sudah jelas, bukan? Coba bersama temanmu mendongengkan “Timun Emas” bergantian.
Kemudian sesama temanmu tugasi untuk menanggapi, kekurangan atau kelebihan dari
segi gerak tubuh, perubahan raut wajah, dan pengucapan dialog (lafal dan intonasi)
sebagai bahan koreksi tampilanmu. Rangkuman Hal-hal yang perlu diingat oleh
pendongeng adalah: i. Urutan peristiwa yang dialami oleh para tokoh ii. Kejelasan
suara pada saat mendongeng iii. ketepatan lafal suku kata sehingga mempermudah
pendengar memahami isi dongeng iv. Intonasi (variasi nada, tempo, irama, dan jeda)
v. gerak-gerik penyerta (posisi tubuh, tangan, dan kaki). 6. Tugas 2 1. Dongengkan
dongeng yang berjudul “Timun Emas” atau “Terjadinya Desa Gunungpati” di depan guru
pamongmu! 2. Tirukan setiap gerak dan tingkah laku tokoh-tokohnya! 3. Ucapkan
setiap dialog secara wajar dan menarik! Kegiatan 3: Mendongeng dengan Alat Peraga
1. Standar Kompetensi Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan
bercerita. 2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan alat peraga. 3. Indikator
Pencapaian Kompetensi Mampu bercerita dengan menggunakan alat peraga berdasarkan
pokok-pokok cerita. 4. Materi Pokok Penyampaian Cerita dengan Alat Peraga.

102
5. Uraian Materi Saya yakin untuk materi ini Kamu tidak akan mengalami kesulitan,
karena pada kegiatan satu dan dua telah membahas tentang dongeng atau cerita. Yang
telah dibahas yaitu menentukan pokok-pokok cerita atau dongeng dan merangkaikan
pokok-pokok cerita tersebut, mendongeng atau bercerita d2engan urutan yang baik,
gerak tubuh, perubahan raut wajah, dan pengucapan dialog (lafal dan intonasi). Agar
lebih hidup sekarang dilengkapi dengan alat peraga. Alat peraga disesuaikan dengan
ceritanya. Misalnya cangkul, sabit, kapak, ember, baju, jika memungkinkan sepeda,
dan lain-lain. Baca dan simak baik-baik dongeng berjudul “Terjadinya Desa
Gunungpati” Terjadinya Desa Gunungpati Pada saat terjadinya pertempuran antara
Tuban dan Pati, banyak penduduk Pati yang lari untuk meyelamatkan diri. Di antara
penduduk yang melarikan diri itu, ada seorang prajurit kerajaan bernama Kiai Pati.
Kiai Pati lari ke arah Barat, tepatnya ke daerah Semarang. Dalam pelariannya, Kiai
Pati menaiki seekor kuda sakti bernama Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan
sangat cepat sehingga tak terkejar oleh musuh. Setelah beberapa waktu memacu
kudanya, rombongan Kiai Pati berhenti di sebuah pegunungan. “Daerah ini sepertinya
aman untuk tempat berlindung,” kata Kiai Pati kepada pengikutnya. “Benar, Kiai.
Selain itu, tampaknya daerah ini juga sangat subur,” jawab pengikutnya. “Kalau
begitu, mari kita berhenti dulu. Kita beristirahat saja di sini,” ujar Kiai Pati.
Kiai Pati dan pengikutnya berhenti untuk istirahat. Mereka ternyata sangat senang
tinggal di tempat itu. “Bagaimana kalau kita tinggal di daerah ini saja?” tanya
Kiai Pati meminta persetujuan kepada pengikutnya. “Kami setuju, Kiai,” jawab semua
pengikutnya. Kiai Pati dan pengikutnya kemudian membangun daerah pemukiman di
tempat itu. Mereka tinggal di daerah itu. “Saudara-saudaraku, saksikanlah, daerah
ini saya beri nama Gunungpati,” kata Kiai Pati di hadapan para pengikutnya.
“Setuju!” seru pengikutnya bersama-sama. Sejak saat itu, daerah itu dikenal dengan
nama Gunungpati. Semakin lama, daerah itu terus berkembang menjadi sebuah
kabupaten. Sampai saat ini, nama Kiai Pati masih terkenal dan di anggap sebagai
pendiri Gunungpati.

103
Setelah Kamu memahami betul isi dongeng tersebut, coba Kamu lakukan dongeng
berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati” yang dilengkapi alat peraga. Ceritakan dengan
penuh penghayatan. Ketika Kamu mengucapkan kalimat “Dalam pelariannya, Kiai Pati
menaiki seekor kuda sakti bernama Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat
cepat sehingga tak terkejar musuh”, pada saat itu Kamu menaiki kuda-kudaan yang
telah disiapkan, sambil memeragakan berlari dengan cepat. Dalam penggalan dongeng
tersebut menunjukkan bahwa adanya seekor kuda. Seekor kuda tersebut tidak perlu
kuda sungguh-sungguh, cukup dengan benda-benda yang menyerupai kuda. Nah, sudah
dapat mendongeng dengan alat peraga? Tentu sudah. Menarik, bukan? Lakukanlah
bersama temanmu, dengan judul dongeng yang berbeda agar lebih bervariasi. Rangkuman
1. 2. 3. 4. 5. 6. Mendongeng dengan alat peraga suasana lebih mantap dan hidup.
Langkah-langkah mendongeng dengan alat peraga: Membaca keseluruhan teks dongeng.
Memahami isi dongeng. Data alat peraga yang ingin digunakan. Sesuaikan gerak-gerik
penyerta dengan alat peraga yang tersedia.

6. Tugas 3 Dongengkan dongeng yang berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati” dengan


menggunakan alat peraga!

104
7. PENUTUP Modul nomor IND.VII.1.M.07 yang telah Kamu selesaikan berjudul
“Mendongeng atau Bercerita”. Kamu telah mempelajari dan menyelesaikan tiga
kegiatan. Semoga dalam mengikuti tes akhir modul, Kamu tidak mengalami kesulitan.
Semua ini kembali kepadamu. Kalau Kamu rajin mengikuti petunjuk setiap kegiatan
pembelajaran, tentu akan berhasil. Jika masih menemukan kesulitan dalam mempelajari
materi dalam modul ini jangan segan-segan mintalah bantuan guru pamongmu. Sekarang
mintalah kepada guru pamongmu tes akhir modul dan kerjakan dengan baik. Untuk tes
akhir modul disediakan waktu 1 x 40 menit. Selamat mengerjakan tes akhir modul,
semoga berhasil!

105
8. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati. 2. Kiai
Pati lari ke arah barat daerah Semarang. 3. Kiai Pati adalah pendiri Desa
Gunungpati. 4. Kiai Pati dan rombongan istirahat di sebuah pegunungan. 5. Kisah
terjadinya Desa Gunungpati. Kiai Pati lari ke arah barat Semarang, berhenti di
sebuah pegunungan untuk beristirahat. Ternyata tempat itu sangat subur. Mereka
sangat senang di tempat tersebut. Dibangunlah daerah pemukiman di tempat itu. Sejak
saat itu, daerah tersebut dikenal dengan nama Gunungpati. Tugas 2 Berdasarkan
tampilan siswa Tugas 3 Berdasarkan tampilan siswa

106
IND.VII.1.4.08

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

CERITA ANAK IND.VII.1.M.08 Cerita Anak

Penulis Pengkaji Materi

: :

Dra. Edy Warsih Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang
terdahulu. Kali ini Kamu akan mempelajari modul IND.VII.1.4.08 dengan judul “CERITA
ANAK”. Kompetensi yang harus dicapai dalam modul ini adalah menceritakan kembali
cerita anak yang dibaca dengan bahasa sendiri dengan lisan dan tulisan,
mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun. Untuk mencapai
kompetensi itu, Kamu akan mempelajari tiga kegiatan. Pertama menentukan pokok-pokok
cerita anak yang dibaca, dan kedua merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan
cerita kemudian menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan dan
tulisan, dan mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang
santun. Waktu untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan waktu
sebaik mungkin. Apabila Kamu mendapat kesulitan dalam memahami modul ii, Kamu dapat
berdiskusi dengan teman-temanmu. Bisa juga Kamu menanyakan kepada guru pamong di
Tempat Kegiatan Belajar (TKB). Selamat belajar, semoga sukses!

109
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Pokok-pokok Cerita Anak 1. Standar Kompetensi
Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. 2. Kompetensi Dasar
Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mampu menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca. 4. Materi Pokok Pokok-pokok
Cerita Anak 5. Uraian Materi Membaca cerita itu pasti sangat menyenangkan. Dengan
membaca buku cerita akan memberikan banyak manfaat. Dari buku cerita, Kamu akan
senantiasa memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang disampaikan melalui cerita
tersebut. Pada kegiatan ini, Kamu akan mempelajari cara menentukan pokok-pokok
cerita anak yang dibaca. Bacalah cerita anak berikut ini: JAM KARET Setiap Minggu
pagi Tito punya jadwal kegiatan baru, berenang. Ya, sejak seminggu yang lalu, Tito
ikut dalam sebuah klub renang. Tito ingin sekali pandai berenang seperti Bagas,
teman sebangkunya di kelas lima. Bagas jago berenang bahkan pernah menjuarai lomba
renang anak-anak tingkat kecamatan. Wah, pasti bangga, menjadi juara lomba renang,
pikir Tito membayangkan. “Belum berangkat, Tito?” tanya Mas Andi, kakak Tito
mengingatkan. “Sebentar lagi,” kata Tito yang masih asyik nonton film
kesayangannya. “Nanti terlambat lho,” kata Mas Andi mengingatkan karena lima menit
lagi les renangnya dimulai. “Ah, paling juga belum ada yang datang,” sahut Tito.
Tepat jam setengah delapan, Tito mengambil sepeda dan mengayuhnya menuju kolam
renang yang jaraknya tidak jauh dan rumah. “Kalau mau jago berenang, jangan suka
pakai jam karet!” kata Mas Andi ketika Tito berangkat. Tito tidak menghiraukan
ucapan Mas Andi. Siapa juga yang pakai jam karet?, pikir Tito sambil mengayuh
sepeda. Sampai di kolam renang, Pak Marno, guru les renang, sedang memberi aba-aba
kepada muridnya. Tito langsung ke kamar ganti dan mengenakan celana renang. Dia
bergabung dengan anak-anak yang lain. “Priiiiiit....” Pak Marno membunyikan peluit
panjang, anak-anak segera melompat ke dalam kolam dan menggerakkan tangannya,
memainkan gaya kupu-kupu. “Kenapa terlambat, Tito? Latihan sudah dua puluh menit
yang lalu” tanya Pak Marno begitu melihat Tito datang.

110
Tito selalu datang terlambat di tempat les renang itu. “Iya Pak, kesiangan,” sahut
Tito beralasan. “Ya sudah, langsung gabung dan lain kali kamu jangan pakai jam
karet lagi.” “Ya, Pak,” sahut Tito, kemudian bergabung dengan anak-anak yang lain.
Sambil berenang. Tito berpikir, maksudnya apa sih tidak boleh menggunakan jam
karet? Siapa yang menggunakan jam karet? Jam yang saya pakai kan bukan jam karet?
Jam itu hadiah dari Papa waktu aku ulang tahun ke-10 bulan Maret lalu. Sepulang dan
les berenang, Tito langsung mencari Mas Andi, tetapi Mas Andi sudah tidak ada di
rumah. Kata Mbok Yem, dia pergi sama temannya. “Mbok Yem, memangnya jam yang Tito
pakai ini jam karet?” tanya Tito pada Mbok Yem sambil menunjukkan jam tangan yang
dipakainya. “Ah, kayaknya bukan deh,” jawab Mbok Yem menebak. Tetapi Tito masih
belum puas dengan jawaban Mbok Yem. Ia akan menunggu Papa untuk menanyakan tentang
jam yang dipakainya itu. Malam harinya ketika Mama dan Papa pulang dan undangan,
Tito langsung menanyai mereka. “Pa, memangnya jam tangan yang Tito pakai jam
karet?” tanya Tito. “Bukan,” sahut Papa. “Memangnya kenapa?” tanya Mama ingin tahu.
“Kok Mas Andi bilang Tito pakai jam karet?” Tito merengut. “Pak Marno tadi juga
bilang begitu?” Papa dan Mama Tito langsung tersenyum. “Pasti kamu tadi terlambat
datang ke tempat les berenang lagi ya?” tanya Papa Tito heran sambil mengangguk.
“Kok Papa tahu?” “Jam karet itu adalah istilah bagi orang yang suka terlambat,”
kata Mama menjelaskan. Tito manggut-manggut mengerti. “Makanya Tito jangan suka
terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet,” kata Papa menasihati. “Ya, mulai
besok saya tidak mau terlambat lagi supaya tidak dibilang pakai jam karet,” janji
Tito dalam hati. Chris Oetoyo, Penulis Cerita Anak Kompas, Minggu, 27 Agustus 2006
Bagaimana perasaanmu setelah membaca cerita anak tersebut? Kamu tentu memperoleh
gambaran peristiwa yang diungkapkan oleh penulis. Setelah gambaran peristiwa cerita
anak diperoleh maka akan lebih mudah untuk menentukan pokokpokok ceritanya . Dalam
menentukan pokok-pokok cerita anak dapat Kamu gunakan rumus 5W + 1H. Singkatan dari
apakah itu?

111
5W What When Who Where Why How : Apa : Kapan : Siapa : Di mana : Mengapa 1H :
Bagaimana

Dengan rumus tersebut, Kamu dapat menentukan pokok-pokok cerita anak dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa yang diceritakan? 2. Kapan Tito
mengikuti kegiatan renang? 3. Siapa nama guru renang Tito? 4. Di mana Tito
mengikuti kegiatan itu? 5. Mengapa ia selalu terlambat? 6. Bagaimana usaha Tito
supaya tidak dibilang pakai jam karet? Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut,
cobalah Kamu jawab. Jawaban yang akan Kamu tulis disebut pokok-pokok cerita anak.
1. Apa yang diceritakan? Jawab : tentang seorang anak yang mengikuti les renang. 2.
Kapan Tito mengikuti kegiatan renang? Jawab : setiap hari Minggu. 3. Siapa nama
guru renang Tito? Jawab : Pak Marno. 4. Di mana Tito mengikuti kegiatan itu?
Jawab : kolam renang. 5. Mengapa ia selalu terlambat? Jawab : karena Tito asyik
dengan nonton film kesayangannya. 6. Bagaimana usaha Tito supaya tidak dibilang
pakai jam karet? Jawab : berusaha untuk tidak terlambat. Nah, mudah bukan? Yang
paling penting Kamu ingat dengan 5W + 1H. Karena dengan 5W + 1H membantu Kamu dalam
menentukan pokok-pokok cerita anak. Rangkuman 1. Pokok-pokok cerita anak dapat
ditentukan dengan cara membaca cerita, kemudian mengajukan pertanyaan dengan rumus
5W + 2H What : Apa When : Kapan Who : Siapa Where : Di mana Why : Mengapa How :
Bagaimana

112
2. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pokok-pokok cerita. 6. Tugas
1 1. Bacalah kutipan cerita anak di bawah ini! 2. Tentukan pokok-pokok cerita anak
berdasarkan cerita berikut ini! Tangan kanan dengan tangan kiri harus selalu
kompak, saling membantu dan saling mendukung. Tangan kiri yang memegang jarum,
ibarat orang tua murid yang mengasuh anaknya, sedang tangan kanan yang memegang
benang, ibarat guru yang hendak memasukkan bahan pendidikan dan pengajaran kepada
murid. Kalau tangan kanan dan tangan kiri tidak bekerja sama, bagaimana benang akan
dapat masuk ke lubang jarum?” Semua guru tertawa. “Perumpamaan yang tepat,”
komentar Bapak Kepala Sekolah mengakhiri percakapan mereka pagi itu. Bel berbunyi,
dan guru-guru masuk ke kelas masing-masing. Sejak hari itu Martono membiasakan
dirinya datang lebih pagi untuk menyambut kedatangan gurunya. Ia duduk dan
bercakap-cakap bersama temannya di teras sekolah dekat pagar. Dan barulah mereka
pergi setelah kebiasaan menyambut gurunya itu terlaksana. Kebiasaan semacam itu
ternyata ditiru oleh teman-temannya dan bahkan oleh kelas-kelas lainnya. Mereka
berebutan untuk melaksanakannya. Dan karena itu pula mereka berlomba untuk datang
lebih pagi agar memperoleh kesempatan itu. Juga dalam masalah-masalah lain mereka
berusaha menunjukkan sikap penghormatannya kepada guru. “Guru adalah orang yang
harus dimuliakan,” begitu nasihat Bu Gandhi kepada anaknya. Dan Martono tak pernah
melupakannya. Kegiatan 2: Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca 1. Standar
Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. 2. Kompetensi
Dasar Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca 3. Indikator Pencapaian
Kompetensi 1. Mampu merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita. 2.
Mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan dan tulisan.
4. Materi Pokok Penceritaan Kembali. 5. Uraian Materi Pada kegiatan pembelajaran 1,
Kamu telah mempelajari cara menentukan pokok-pokok cerita anak. Tentu sangat mudah,
bukan? Pada kegiatan ini, Kamu akan mempelajari tentang merangkai pokok-pokok
cerita anak yang telah ditentukan menjadi urutan cerita dan menceritakan kembali
dengan bahasa sendiri baik secara lisan dan tulisan.

113
Kamu masih ingat? Untuk menentukan pokok-pokok cerita dapat dibantu dengan 5W + 1H.
Mari kita kutip kembali temuan pokok-pokok cerita pada kegiatan 1. 1. Tentang
tujuan seorang anak yang mengikuti les renang. 2. Setiap hari Minggu. 3. Pak Marno.
4. Kolam renang. 5. Karena ia asyik dengan nonton film kesayangannya. 6. Berusaha
untuk tidak terlambat. Bagaimana cara merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi
urutan cerita? Caranya adalah dengan menambah penjelasan tentang pokok-pokok cerita
yang telah ditemukan dengan menggunakan rumus 5W + 1H, kemudian menuliskan kembali
dengan memperhatikan urutan ceritanya. Perhatikan berikut! 1. Pokok-pokok cerita
ditambah penjelasan a. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang. b.
Tito mengikuti kegiatan renang setiap hari Minggu. c. Nama guru renang Tito adalah
Pak Marno. d. Ia berenang di kolam renang. e. Tito selalu terlambat datang les
renang karena ia asyik dengan nonton film kesayangannya. f. Tito berusaha untuk
tidak terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet. Pokok-pokok cerita anak
tersebut sudah ditambah dengan penjelasan-penjelasan. Apakah pokok-pokok cerita
anak sudah berurutan? Jika belum, coba Kamu urutkan pokok-pokok cerita anak
tersebut! 2. Pokok-pokok cerita yang telah diurutkan a. Tito mengikuti kegiatan
renang setiap hari Minggu. b. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les
renang. c. Tito selalu terlambat datang les renang karena ia asyik dengan nonton
film kesayangannya. d. Ia berenang di kolam renang. e. Nama guru renang Tito adalah
Pak Marno. f. Tito berusaha untuk tidak terlambat supaya tidak dibilang pakai jam
karet. Dari hasil mengurutkan pokok-pokok cerita anak tersebut, ternyata ada tiga
pokok cerita yang letaknya tidak tepat, yaitu pokok cerita nomor 1, 2, dan 3. Untuk
lebih jelasnya perhatikan pada pokok cerita nomor 1 yaitu: “Menceritakan tentang
tujuan seorang anak yang mengikuti les renang” lebih tepat pada urutan kedua,
sedangkan pokok cerita nomor dua “Tito mengikuti kegiatan les renang setiap hari
Minggu” lebih tepat pada urutan ke satu. Mengapa demikian? Coba Kamu simak kembali
cerita anak yang berjudul “Jam Karet” pada Kegiatan 1, pada awal cerita disebutkan
bahwa “Setiap hari Minggu pagi Tito punya jadwal kegiatan

114
baru, berenang”. Sudah jelas, bukan? Demikian pula pada pokok cerita nomor tiga,
lebih tepat pada urutan ke lima. Berdasarkan uraian tersebut, Kamu pasti sudah
mengerti betul cara merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita.
Setelah Kamu mengerjakan dengan baik cara mengurutkan pokok-pokok cerita, tugas
Kamu selanjutnya adalah menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara
lisan dan tulisan. Cobalah ceritakan kembali cerita anak tersebut berdasarkan
pokokpokok cerita yang telah Kamu urutkan! Perhatikan berikut! JAM KARET Setiap
Minggu pagi Tito mengikuti kegiatan les renang. Hal ini sudah ia ikuti sejak
seminggu, karena berkeinginan menjadi seorang perenang yang hebat. Tetapi keinginan
dia yang kuat tidak disertai kedisiplinan yang tinggi. Tito selalu terlambat
datang. Ia lebih mementingkan nonton film kesayangannya. Ia tidak mau ketinggalan
dengan cerita film tersebut. Selesai menonton film kesayangannya, baru ia berangkat
ke kolam renang dengan mengayuh sepedanya. Sesampainya di sana, semua temantemannya
sudah mulai renang, bahkan sudah 20 menit berjalan. Ia langsung menemui guru
renang. Guru les renang Tito bernama Pak Marno. Pak Marno pun menanyakan kepada
Tito, kenapa terlambat. Tito menjawab “kesiangan Pak!” Karena keterlambatannya, ia
dikatakan pakai jam karet. Ia belum memahami apa yang disampaikan guru les
tersebut. Berkat penjelasan kedua orangtuanya, ia berusaha untuk tidak terlambat
lagi. Rangkuman 1. Menentukan pokok-pokok cerita dapat dibantu dengan rumus 5W + 1H
What : Apa When : Kapan Who : Siapa Where : Di mana Why : Mengapa How : Bagaimana
2. Untuk menceritakan kembali sebuah cerita, harus memerhatikan pokok-pokok cerita
yang telah diurutkan. 6. Tugas 2 Pokok-pokok cerita anak: 1. Pak Broto sedang
bercerita kepada istrinya yaitu tentang kisah-kisah yang mengesankan ketika menjadi
guru. 2. Pak Broto menjadi guru ketika masih muda. 3. Yang diceritakan Pak Broto
yaitu murid-murid. 4. Pak Broto bercerita dengan istrinya di teras belakang. 5. Pak
Broto merasa bahagia karena mempunyai murid yang baik. 6. Yang dirasakan Pak Broto
selama menjadi guru adalah bahagia sekali.

115
Ceritakan kembali cerita anak dengan bahasamu sendiri berdasarkan pokok-pokok
cerita dengan terlebih dahulu mengurutkan pokok-pokok cerita tersebut! Kegiatan 3:
Cara Berkomentar terhadap Buku Cerita 1. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai
teks bacaan sastra dengan membaca. 2. Kompetensi Dasar Mengomentari buku cerita
yang dibaca. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengomentari cerita dengan
alasan yang logis dan bahasa yang santun. 4. Materi Pokok Cara Berkomentar terhadap
Buku Cerita. 5. Uraian Materi Ternyata membaca buku cerita itu asyik, bukan? Selain
menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan, membaca buku cerita juga dapat
menghibur kita. Ketika kita membaca buku cerita, terkadang menemukan bagian-bagian
yang menarik. Bagian yang menarik tersebut dapat berupa (1) nama dan watak tokoh;
(2) tempat kejadian/latar; (3) jalan cerita; (4) nilai yang dapat diambil sebagai
hikmah; dan (5) tema. Bacalah kutipan cerita berikut ini! DONGENG JOKO BODO Di
sebuah desa tinggallah seorang janda bersama dengan anak laki-laki tunggalnya. Anak
itu amat bodoh. Oleh sebab itu, ia terkenal dengan nama Joko Bodo. Walaupun begitu,
si Ibu sangat sayang kepadanya. Pada suatu hari Joko Bodo pergi ke hutan mencari
kayu. Di dalam hutan di bawah sebatang kayu yang besar ia menemukan seorang wanita
cantik yang sedang tidur nyenyak. Joko Bodo kagum melihat kecantikan wanita
tersebut. Tanpa berpikir panjang lagi Joko Bodo menggendong wanita itu dan
membawanya pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, wanita cantik itu dibaringkan
tersebut tempat tidur di kamar ibunya. Kemudian, Joko Bodo menemui ibunya dan
berkata, “Ibu, saya tadi menemukan seorang gadis yang sangat manis rupanya. Saya
ingin mengawininya, Ibu.” “Di mana gadis yang engkau katakan cantik itu sekarang,
anakku?” tanya ibunya girang. “Sekarang ia sedang tidur nyenyak di kamar ibu.
Mungkin karena ia terlalu lelah rnenempuh perjalanan yang jauh di hutan.”

116
“Ibu senang mendengar ceritamu, Joko Bodo,” sambut ibunya. Siang telah berganti
malam. Di luar alam telah menjadi gelap. Namun si gadis belum juga bangun dan
tidurnya. Karena cemas akan, kesehatan calon menantunya, si ibu berkata kepada Joko
Bodo, “Joko Bodo, bangunkan gadis itu agar dia makan dulu. Kasihan nanti lapar
dia.” “Bu, malam ini biarkan saja dia tidak usah makan. Tidak apa-apa. Besok pagi
saja kita bangunkan dia.” Esok paginya ketika orang-orang sudah siap untuk makan
pagi, si gadis tidak muncul juga dan kamarnya. Kamarnya kelihatan sepi-sepi saja.
Ia belum juga bangun dan tidurnya. Melihat peristiwa ini ibu Joko Bodo menjadi
curiga. Mana ada orang yang mampu tidur hingga satu setengah hari? Tanpa diketahui
oleh Joko Bodo, si ibu menengok ke dalam kamar si gadis. Kemudian, ia masuk ke
dalam bilik untuk memeriksa keadaan gadis yang tidak bangun dan tidurnya dengan
teliti. “Astaga ...,“ teriak si ibu sambil mengelus dadanya setelah yakin bahwa
gadis yang dianggap sedang tidur itu sebenarnya sudah meninggal. Si ibu cepat-cepat
menemui anaknya dan berkata, “Anakku, gadis yang engkau maksudkan itu sudah
meninggal.” “Saya tidak percaya, Ibu. Ia tidak meninggal. Gadis itu sedang tidur
nyenyak dan sebentar lagi akan bangun.” Beberapa hari kemudian tercium bau busuk.
Ketika Joko Bodo mencium bau busuk itu, ia menanyakan sebabnya kepada ibunya.
Ibunya menjawab, “Anakku, bau itu berasal dan tubuh si gadis yang sudah mulai
membusuk. Itulah tandanya bahwa gadis itu sesungguhnya sudah mati. Orang yang mati
akan mengeluarkan bau busuk.” Sekarang mengertilah Joko Bodo bahwa setiap mayat
akan berbau busuk. Segera diangkatnya tubuh gadis itu dan dibuangnya ke dalam
sungai. Pada suatu hari, ketika ibunya sedang memasak, tiba-tiba ibunya kentut. Bau
sekali kentut orang tua itu. Waktu Joko Bodo mencium bau yang sangat menusuk hidung
itu, maka tanpa berpikir panjang lagi ibunya segera digendongnya sambil menangis
dengan sedih sekali, sebab disangka ibunya telah meninggal. Si ibu terus meronta-
ronta ingin melepaskan diri. “Joko Bodo aku belum mati. Aku masih hidup. Lepaskan
aku, ayo . . . aku belum mati, anakku.” “Ya, tetapi tubuh Ibu sudah bau, itu
artinya Ibu sudah mati,” jawab Joko Bodo. “Bau itu karena aku kentut,” jawab si ibu
sambil terus meronta.

117
“Tidak, Ibu sudah mati,” kata Joko Bodo sambil terus membawa ibunya ke tepi sungai.
Ibu yang malang itu terus dilemparkannya ke dalam sungai. Dia terbawa arus dan
meninggal. Sore harinya, tatkala Joko Bodo sedang duduk sendiri sambil merenungkan
nasibnya yang buruk, tiba-tiba ia pun kentut. Mencium bau kentutnya sendiri yang
busuk, Joko Bodo menjadi sangat terkejut. “Kalau begitu aku juga sudah mati.
Tubuhku berbau busuk,” pikir Joko Bodo. Tanpa berpikir panjang lagi ia segera
berlari dan menceburkan dirinya ke dalam sungai. Ia terbawa arus dan meninggal oleh
kebodohannya sendiri.
(Dikutip dan Cerita Rakyat dan Jawa Tengah, karya James Danandjaja, 1992:1-5)

Setelah membaca cerita yang berjudul “Dongeng Joko Bodo” dengan saksama, tentu Kamu
menemukan bagian-bagian yang menarik. Nah, tuliskan hal-hal yang menarik menurut
Kamu itu, dan berikan alasan mengapa hal itu menarik. Perhatikan contoh berikut! No
1 Hal-hal yang menarik Joko Bodo merasa menemukan gadis cantik, tetapi sebenarnya
itu jasad orang meninggal. Alasan Orang seusia Joko Bodo (sedangkan ia kuat
mengangkat gadis itu dari hutan sampai rumah) belum bisa membedakan antara manusia
yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia Memang namanya Joko Bodo (orang
yang kurang akal alias bodoh), ia tidak berpikir bahwa mana ada manusia tidur lebih
dari satu setengah hari. Karena saat ia menemukan di hutan pun gadis itu sudah
tidur nyenyak Joko Bodo itu memang sangat bodoh, sampai-sampai mencium bau busuk
pun ia belum mengetahui kematian gadis cantik itu

Joko Bodo tidak percaya kalau gadis itu sudah meninggal. Bahkan Joko Bodo
berkeyakinan bahwa gadis itu sedang tidur nyenyak

Beberapa hari kemudian Joko Bodo mencium bau busuk. Ia menanyakan sebabnya kepada
Ibunya

Nah, bagaimana, mudah dipelajari, bukan? Cobalah temukan lagi hal yang menarik
lainnya dalam dongeng Joko Bodo, dan berikan alasan yang baik. Untuk memudahkan
Kamu mempelajari kegiatan ini, bacalah rangkuman. Rangkuman 1. Membaca cerita dapat
menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan. 2. Dengan membaca buku cerita juga
dapat menghibur kita. 3. Bagian yang menarik dari sebuah cerita dapat berupa (1)
nama dan watak tokoh; (2) tempat kejadian/latar; (3) jalan cerita; (4) nilai yang
dapat diambil; dan (5) tema.

118
6. Tugas 3 Bacalah cuplikan cerita berikut ini, kemudian temukan hal-hal yang
menarik dan berikan alasan mengapa Kamu anggap hal itu menarik! PAK KASIM DENGAN
ULAR Pak Kasim adalah seorang yang miskin sekali, dia tidak punya rumah yang agak
patut. Makannya kurang cukup. Ia hidup bersama istrinya, yang tidak punya anak, di
suatu rumah gubuk yang sudah reyot. Namun Pak Kasim orang rajin yang tidak merasa
akan kemiskinannya. Untuk menyambung hidupnya ia mencari kayu bakar di hutan. Pada
suatu hari sewaktu sedang mencari kayu di hutan, Pak Kasim melihat lubang yang
tersebutnya tertimbun sebatang balok besar. Dan lubang itu terdengar olehnya suara
seorang yang sedang meratap “Hai! Pak Kasim, tolonglah menyingkirkan balok yang
merintangi jalan masuk tempat kediamanku.” Mula-mula Pak Kasim tidak berani
meladeni, karena yang dilihat berbicara itu adalah seekor ular mematikan. Namun
kemudian ia memberanikan diri, setelah mendengar pernyataan sang ular, ”Pak Kasim
jangan takut untuk menolong saya, karena saya akan meluluskan permintaan apa saja
yang engkau ajukan nanti”. Setelah balok itu disingkirkan, sang ular segera
menanyakan keinginan Pak Kasim sebagai upah jerih payahnya. Permintaan yang
diajukan Pak Kasim adalah agar ia menjadi orang yang berkecukupan. Permintaan itu
segera diluluskan sang ular. Dan ia segera disuruh pulang untuk melihat hasilnya.
Setibanya di rumah, didapatinya bahwa rumahnya telah berubah menjadi rumah orang
kaya dan istrinya waktu keluar menyambutnya telah memakai pakaian mewah. Mulamula
mereka puas dengan cara hidup yang baru mi, tetapi kemudian timbullah rasa iri hati
terhadap raja, yang hidupnya melebihi mereka, yang selain kaya juga sangat disegani
orang. Maka Pak Kasim pun akhirnya pergi menemui sang ular lagi untuk meminta agar
ia dapat menjadi raja. Permintaan ini juga diluluskan sang ular dan Pak Kasim pun
menjadi raja. Seperti kejadian dahulu, pada mulanya Pak Kasim sangat bahagia dapat
menjadi raja, namun kemudian mulai bosan dan pergi lagi menghadap sang ular untuk
memohon dijadikan matahari. Mendengar permintaan ini, sang ular marah sekali.
Permintaannya bukan saja ditolak mentah-mentah tetapi Pak Kasim juga diubah kembali
menjadi orang miskin seperti biasa.

119
C. PENUTUP Berkat ketekunan belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari.
Dengan membaca modul ini, tiga kompetensi penting telah Kamu peroleh, yaitu
menentukan pokok-pokok cerita anak, merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi
urutan cerita kemudian menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara
lisan dan tulisan, dan mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang
santun. Kompetensi ini perlu Kamu kembangkan lebih luas lagi. Caranya adalah dengan
membiasakan membaca buku-buku cerita anak. Sebab dari membaca buku-buku cerita anak
akan menambah pengalaman atau pengetahuan Kamu. Akhirnya, mintalah tes akhir modul
kepada guru pamongmu. Ingat, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Kamu dalam
memperoleh nilai setiap modul adalah 6,50 (enam koma lima kosong). Jika Kamu telah
mencapai nilai KKM, segeralah meminta modul yang baru untuk mempelajari materi-
materi yang baru pula. Tetap bersemangatlah dalam belajar!

120
D. KUNCI TUGAS Alternatif Jawaban Tugas 1 1. Perumpamaan yang tepat. 2. Saat pagi
hari menjelang masuk kelas. 3. Martono 4. Di teras sekolah dekat pagar. 5. Untuk
menyambut kedatangan guru. 6. Guru adalah orang yang harus dimuliakan. Tugas 2
SENJA TELAH TEMARAM “Begitu banyak kisah-kisah yang mengesankan ketika itu,” kata
Pak Broto kepada istrinya. Sore itu mereka sedang duduk-duduk di teras belakang
menceritakan pengalaman mereka di masa muda. “Rasanya bahagia sekali aku menjadi
guru,” kata Pak Broto lagi dengan lega, lalu menarik nafas panjang. “Tentu saja
karena kau punya murid yang baik.” “Mana ada murid yang tidak baik.” “Ada. Saya
baca di koran dan majalah. Ada yang menulis tentang keluhan seorang guru atas sikap
muridnya. Ada murid SMP yang lupa dan bersikap sombong terhadap guru SD nya. Ada
murid yang tidak taat dan tidak sopan. Ada murid yang suka demonstrasi kalau mereka
tidak naik kelas atau tidak lulus ujian.” “Sudah ... sudah ... aku tahu hal itu.
Aku juga baca koran. Tapi anak-anak semacam itu kan cuma satu dua saja di antara
sekian juta anak Indonesia. Itu pun karena kurang pengarahan dan orang tua mereka.
Sering orang tua sibuk sendiri sehingga lupa bahwa anak-anak memerlukan perhatian
mereka. Akibatnya, anak-anak mencari perhatian dengan cara melakukan kenakalan-
kenakalan semacam itu. Padahal tidak sedikit anakanak yang mampu mencapai prestasi
besar. Kita dengar, juara melukis anak-anak se dunia, juara cerdas cermat ASEAN,
dan banyak lagi. Pokoknya guru dan orang tua murid mesti seperti tangan kanan dan
tangan kiri yang sedang memasukkan benang ke lubang jarum.” Tugas 3 No 1 Hal-hal
yang menarik Pak Kasim adalah seorang yang miskin sekali, ia hidup bersama
istrinya, tidak punya anak, tinggal di suatu rumah gubuk yang sudah reyot. Alasan
Walaupun miskin ia tidak putus asa atau rendah diri. Ia terus bekerja mencari kayu
bakar di hutan hingga ia menemukan keajaiban dalam perjalanan usahanya itu

121
IND.VII.1.4.09

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Bahasa Indonesia VII 1 (Satu) 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.09 Pantun

PANTUN

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media

: Dra. Sunaryati Prabangkara : Prof. Dr. Achmad, HP Drs. H. Nasruddin, M.Pd. : Drs.
Jaka Warsihna

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

122
A. PENDAHULUAN Setelah mempelajari modul yang lalu, tentu saja pengetahuanmu sudah
semakin bertambah, keterampilanmu semakin berkembang pula. Dalam modul nomor Kamu
akan mempelajari sebuah tema yaitu tentang kesenian. Pada tema tersebut, Kamu akan
mempelajari materi seni sastra, khususnya tentang "Pantun". Setelah mempelajari
modul ini, Kamu akan dapat memahami ciri-ciri pantun dan mengungkapkan isinya.
Kemudian Kamu dapat menentukan jenis pantun berdasarkan isinya, yaitu pantun anak,
pantun orang muda, dan pantun orang tua. Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut,
Kamu akan mempelajari materi yang dapat Kamu lakukan dalam tiga kegiatan. Pada
kegiatan pertama, Kamu akan mempelajari ciri-ciri pantun. Kegiatan kedua adalah
mengungkapkan isi pantun, sedangkan pada kegiatan ketiga Kamu akan mempelajari
jenis pantun berdasarkan isinya. Materi-materi tersebut dapat Kamu pelajari dalam 3
x 40 menit. Selamat belajar, teriring doa semoga Kamu selalu sukses.

125
B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Ciri-ciri Pantun 1. Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan dongeng. 2.
Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun 3. Indikator
Pencapaian Kompetensi Dapat menentukan ciri-ciri pantun. 4. Materi Pokok Ciri-ciri
pantun. 5. Uraian Materi Pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdapat dalam
kalangan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa pantun itu
milik asli bangsa Indonesia. Lahirnya pantun erat hubungannya dengan kebiasaan
masyarakat lama yaitu mengemukakan suatu maksud dengan tidak secara berterus terang
atau dengan kata berkias atau secara berteka-teki. Pantun dapat juga digunakan oleh
anak-anak bermainmain. Bagi orang muda, pantun sering dilantunkan untuk bersuka ria
dan bercinta, sedangkan bagi orang tua untuk memberi nasihat dan petuah, menyindir
atau memuji. Untuk lebih jelasnya, coba Kamu perhatikan contoh pantun berikut ini!

a. Pulau Pandan jauh di tengah di balik Pulau Angsa Dua Hancur badan dikandung
tanah Budi baik terkenang jua

b. Bila ada jarum yang patah jangan disimpan di dalam peti Bila ada kata yang salah
jangan disimpan di dalam hati

Dari kedua contoh pantun tersebut, dapatkah Kamu menyebutkan ciri-ciri pantun? Bila
Kamu memperhatikan jumlah baris pada setiap bait pantun, pasti Kamu dapat menjawab
dengan tepat. Setiap bait pantun terdiri dari 4 larik atau 4 baris kalimat. Untuk
menentukan ciri yang kedua, coba kamu hitung jumlah suku kata pada setiap bait
pantun tersebut. Bagaimana hasil pekerjaanmu? Pasti jawabanmu sama persis dengan
jawaban dalam modul ini, sebagai berikut:

126
1. 2. 3. 4.

larik 1 terdiri dari 9 suku kata larik 2 terdiri dari 9 suku kata larik 3 terdiri
dari 9 suku kata larik 4 terdiri dari 9 suku kata

Kemudian, coba Kamu tentukan jumlah suku kata pada pantun yang kedua! Bagaimana
jawabanmu? Jika Kamu melihat jumlah keempat baris pada setiap pantun, baris itu
sebenarnya terdiri dari dua bagian, yaitu dua baris yang pertama dan dua baris
berikutnya. Disebut apa dua baris tersebut? Tentu saja Kamu akan menjawab bahwa dua
baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi sampiran yang
merupakan kiasan yang berguna. Untuk menetapkan irama atau sajak-sajaknya pada
baris-baris berikutnya, Kamu dapat juga melihat ciri-ciri pantun dari sastra atau
sajak yang terdapat dalam pantun tersebut, yang dimaksud dengan irama adalah
persamaan bunyi. Pada umumnya terdapat sajak akhir. Coba simak contoh berikut ini!
c. Asam pauh dari seberang tumbuhnya dekat tepi tebat Badan jauh di rantau orang
sakit siapa akan mengobat Jika kamu perhatikan pantun tersebut, sajak (persamaan
bunyi) terdapat pada baris pertama dan ketiga, yaitu seberang dan orang, sedangkan
baris kedua dan keempat berbunyi tebat dan mengobat. Sajak seperti itu disebut
sajak silang. Dapatkah Kamu menuliskan sajak tersebut? Tentu Kamu bisa. Rumus sajak
pada pantun adalah abab. Dari contoh dan penjelasan tentang ciri-ciri pantun
tersebut, cobalah sekarang Kamu berlatih untuk menentukan ciri-ciri pantun berikut
ini! d. Biduk kecil biduk bercadik telah bertolak dari pangkalan Kalau berkenan di
hati adik bolehkah kakak datang berkenalan Jika Kamu mengalami kesulitan menentukan
ciri-ciri pantun tersebut, diskusikan dengan teman-temanmu. Boleh juga Kamu minta
penjelasan pada gurumu. Bagaimana jawabanmu? Tentu Kamu akan menjawab serupa dengan
jawaban modul ini. Pertama, jumlah baris dalam satu bait terdiri dari 4 baris
kalimat. Kedua, baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Pada kedua baris
tersebut, seakan- akan dibawa ke pelabuhan. Di tempat itu terdapat sebuah biduk
(perahu) kecil yang bertolak dari pelabuhan. Ketiga, pada baris yang ketiga dan
keempat persoalan berpindah kepada hati adik yang bila berkenan kakak datang
berkenalan. Keempat, sajak akhir pada baris pertama dan ketiga berbunyi sama, yaitu
bercadik dan adik. Pada baris

127
kedua dan keempat berbunyi pangkalan dan berkenalan yang kelima jumlah suku kata
pada baris pertama berjumlah 9, baris kedua berjumlah 10 suku, baris ketiga
berjumlah 10 suku kata, dan yang keempat 11 suku kata. Dari uraian, contoh, dan
hasil latihanmu tersebut Kamu dapat membuat kesimpulan ciri-ciri pantun sebagai
berikut. a. b. c. d. e. Tiap bait terdiri dari 4 baris kalimat Dua baris bagian
atas disebut sampiran Dua baris bagian berikutnya disebut isi Tiap baris terdiri
dari 8-12 suku kata Isinya merupakan curahan segala perasaan

Kalau uraian materi sudah Kamu kuasai, lanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan tugas
1. Akan tetapi, sebelum itu bacalah kosakata rangkuman berikut ini. Kosakata biduk
bercadik bertolak pangkalan sampiran silang Rangkuman 1. Pantun merupakan bentuk
puisi lama dan menjadi milik asli bangsa Indonesia 2. Pantun terdapat dalam
kalangan masyarakat Indonesia seperti Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa dan
sebagainya. 3. Ciri-ciri pantun a. Tiap bait terdiri dari empat baris kalimat b.
Dua baris bagian pertama disebut sampiran c. Dua baris bagian berikutnya disebut
isi d. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata e. Memiliki rima silang atau abab f.
Isinya merupakan segala curahan perasaan 6. Tugas 1 Sebagai bentuk puisi lama,
pantun mempunyai ciri-ciri tertentu. Untuk dapat menyebutkan ciri-ciri sebuah
pantun, bacalah pantun berikut ini! Kemudian, tentukan ciri-ciri pantun tersebut
dengan tepat! = perahu kecil yang dipakai untuk menangkap ikan = perahu yang
dipasang bambu atau kayu di kiri kanan berupa sayap sebagai alat pengatur
keseimbangan = berangkat berlayar = tempat kapal atau perahu berlabuh = baris
pertama dan kedua yang terdapat dalam pantun = bersisihan

128
Buah semangka manis rasanya Dapat dimakan setiap hari Kami pelajar SLTP Terbuka
Dapat belajar secara mandiri Kerjakanlah tugas ini dalam buku latihanmu!

Kegiatan 2 : Pengungkapan Isi Pantun 1. Standar Kompetensi Mengekspresikan pikiran,


perasaan dan pengalaman melalui pantun dan dongeng 2. Kompetensi Dasar Menulis
pantun yang sesuai dengan syarat pantun 3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu
mengungkapkan isi pantun. 4. Materi Pokok Isi Pantun. 5. Uraian Materi Pada
kegiatan yang pertama, Kamu sudah mempelajari ciri-ciri pantun. Sekarang, Kamu akan
belajar cara mengungkapkan isi pantun. Sebagai langkah awal, cobalah Kamu baca
pantun berikut ini. Langkah berikutnya, Kamu mencoba untuk menganalisis pantun itu
mulai baris atau larik yang pertama sampai yang keempat. Baris yang pertama dan
kedua merupakan sampiran. Sampiran ini berisi gambaran keadaan objek yang ada di
sekitar seorang penggubah. Suaranya menggambarkan sebuah ajakan bagi yang ingin
berolah raga, supaya pergi ke tanah lapang. Sampiran ini dibuat untuk menyiapkan
bunyi sajak dan irama untuk mewujudkan maksud pantun, sedangkan isi pantun yang
sesungguhnya terdapat pada baris ketiga dan keempat. Kedua baris tersebut merupakan
pengungkapan hati seseorang yang selalu merana karena ingat keluarga yang berada di
tanah seberang. Kedua baris inilah yang merupakan bagian inti yang terpenting dari
sebuah pantun. Itulah sebabnya kedua baris tersebut disebut isi pantun.

K P M In

129
Untuk meningkatkan daya apresiasi atau penilaian terhadap pantun, coba Kamu baca
pantun berikut ini! Elok rupanya kumbang jati Dibawa itik pulang petang Tidak
terkata besar hati Melihat ibu sudah datang

Apakah maksud isi pantun tersebut? Tentu Kamu segera dapat menjawabnya bahwa pada
sampiran menggambarkan keindahan seekor kumbang yang dibawa pulang oleh seekor itik
pada petang hari, sedangkan isi pantun menggambarkan kegembiraan hati seorang anak
ketika melihat ibunya sudah datang dari bepergian. Tingkatkan keterampilanmu untuk
mengungkapkan isi pantun berikut ini: Karena apa binasa pandan Kalau tidak karena
paku Karena apa binasa badan Kalau tidak karena laku Nah, dapatkah Kamu
mengungkapkan isi pantun tersebut? Jawabnya mudah sekali. Sampiran pada pantun
tersebut menggambarkan tentang pohon atau tumbuhan pandan yang binasa atau mati
karena paku. Isi pantun yang sesungguhnya merupakan sebuah nasihat bahwa badan
seseorang dapat binasa karena tingkah laku atau perbuatannya sendiri. Apabila Kamu
sudah menguasai contoh dan penjelasan tentang pengungkapan isi pantun, Kamu dapat
melanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan latihan berikut ini. Tentukan isi setiap
pantun berikut ini! a. Bila malam telah tiba Dapat bermimpi di saat tidur Dalam
meraih cita-cita Maju terus pantang mundur b. Pekerjaan selesai sudah Wajah berseri
penuh ceria Bila bicara peliharalah lidah Tidak terjadi saling sengketa c. Jalan-
jalan ke Surabaya Bawalah gelas dengan piring Bila adinda bersedia Ingin kanda
duduk bersanding Untuk menentukan isi pantun tersebut, Kamu boleh berdiskusi dengan
temantemanmu. Mungkin cara pengungkapan temanmu berbeda dengan pengungkapan dirimu.
Hal itu tidak menjadi masalah. Yang penting, pengungkapan isi pantun itu

130
sesuai dengan maksudnya. Kamu dapat saja mengungkapkan isi pantun tersebut seperti
uraian di bawah ini. 1. Pantun yang pertama, sampiran menggambarkan suasana di
malam hari. Seseorang dapat bermimpi pada saat ia tidur. Isi pantun tersebut
merupakan suatu nasihat agar dalam meraih cita-cita harus maju terus, tidak boleh
mundur. 2. Pantun yang kedua, sampiran menggambarkan seseorang yang sudah selesai
melakukan pekerjaan sehingga wajahnya berseri-seri karena gembira. Isi pantun
memberi gambaran adanya suatu nasihat dalam pergaulan. Hendaknya kita selalu
berhati-hati dalam berbicara supaya tidak terjadi perselisihan dengan sesama teman.
3. Pantun yang ketiga, sampiran menggambarkan tentang seseorang yang jalan ke
Surabaya dengan membawa gelas dan piring. Isi pantun tersebut menggambarkan seorang
muda yang menyatakan keinginannya untuk duduk bersanding dengan seorang wanita.
Dengan adanya contoh, uraian, dan latihan yang telah Kamu kerjakan, tentu semakin
mempermudah Kamu untuk menguasai materi mengungkapkan isi pantun. Lanjutkan
kegiatanmu untuk mengerjakan tugas berikut ini. Untuk memudahkan pekerjaanmu,
jangan lupa bacalah daftar kosakata dan rangkuman. Kosakata besar hati binasa laku
kemumu menganalisis paya punai selaranya senantiasa Rangkuman 1. Langkah-langkah
untuk mengungkapkan isi pantun 2. Membaca pantun secara keseluruhan 3. Menganalisis
pantun tersebut mulai dari baris atau larik yang pertama sampai baris atau larik
yang keempat 4. Mengungkapkan suasana yang tertulis dalam sampiran 5. Mengungkapkan
isi pantun yang sesungguhnya = = = = = = = = = gembira rusak sama sekali perbuatan
talas yang daun dan batangnya dapat digulai, tidak gatal menguraikan karya sastra
atas unsur-unsurnya rawa sejenis burung daun yang telah tua selalu

131
6. Tugas 2 Setiap pantun dapat diungkapkan isinya. Tugasmu adalah mengungkapkan isi
pantun berikut ini. 1. Kemumu di dalam semak Jatuh melayang selaranya Meski ilmu
setinggi tegak Tidak sembahyang apa gunanya 2. Dari mana punai melayang Dari paya
turun ke kali Dari mana kasih sayang Dari mata turun ke hati 3. Gelas indah berukir
sebelah Diisi tinta berwarna merah Jelas sudah pokok masalah Mengapa kita harus
berbantah Kerjakan ketiga tugas tersebut dalam buku latihanmu!

Kegiatan 3 : Jenis Pantun Berdasarkan Isinya 1. Standar Kompetensi Mengekspresikan


pikiran, perasaan, dan pengetahuan melalui pantun dan dongeng yang sesuai dengan
syarat pantun 2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun
3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan jenis pantun berdasarkan
isinya. 4. Materi Pokok Jenis Pantun Berdasarkan Isinya. 5. Uraian Materi Dalam
kehidupan sehari-hari pantun dapat digunakan oleh anak-anak dan para remaja untuk
mencurahkan segala perasaan, baik rasa suka, duka, cinta, dan sebagainya. Supaya
lebih jelas, cobalah Kamu baca contoh pantun berikut ini. 1. Di langit penuh
bintang Warnanya kuning berkilauan Anak-anak bermain riang Menyambut Hari Raya
Lebaran

132
2. Kayu pangkal bertimbal jalan Turun angin patahkan dahan Ibu meninggal bapa
berjalan Ke mana untung diserahkan Untuk dapat menentukan jenis pantun berdasarkan
isinya, cobalah Kamu berusaha mengungkapkan isi pantun tersebut. Setelah Kamu dapat
mengungkapkannya, Kamu akan dapat menentukan jenisnya. Dapatkah Kamu mengungkapkan
isi pantun yang pertama? Tentu saja Kamu dapat segera menjawabnya. Isi pantun
tersebut mengungkapkan perasaan anak-anak yang merasa gembira. Kamu pun pada saat
itu tentu akan merasa gembira. Pada hari Lebaran, biasanya orang akan memakai baju
dan sepatu baru. Di rumah banyak tersedia beraneka ragam kue dan lauk pauk yang
lezat. Suasana seperti itulah yang membuat anak-anak merasa riang gembira.
Bagaimana dengan pantun yang kedua? Isinya mengungkapkan perasaan seorang anak yang
sedang bersedih karena ibu yang sangat dicintainya meninggal. Bapaknya pergi
meninggalkan anak itu seorang diri. Ke mana ia akan menggantungkan nasibnya. Nah,
itulah gambaran tentang kehidupan anak-anak yang diwujudkan dalam pantun yang
bersifat gembira dan sedih. Dari contoh dan uraian tentang isi pantun, dapatkah
Kamu menyimpulkan jenis tiaptiap pantun tersebut? Tentu Kamu dapat menjawabnya.
Kedua pantun tersebut merupakan pantun anak-anak. Contoh yang pertama merupakan
pantun suka cita, sedang yang kedua pantun berduka cita. Lanjutkan kegiatanmu untuk
membaca bermacam-macam pantun berikut ini! 1. Bukan kacang sembarang kacang Kacang
melilit di kayu mati Bukan datang sembarang datang Datang melilit si jantung hati
2. Segala pandan yang kita kerat Kerat diikat dan diregang Segala apa yang aku buat
Untuk adik kasihku seorang 3. Kalau ada sumur di ladang Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang Tentu kita berjumpa lagi 4. Panjanglah rumput di pematang Di
sabit orang Inderagiri Di sana panas sampai petang Kiranya hujan tengah hari

133
Cobalah Kamu berusaha untuk mengungkapkan isi pantun yang pertama. Apakah isinya?
Cobalah bandingkan jawabanmu dengan penjelasan berikut ini! Pada contoh pantun yang
pertama, isinya mengungkapkan seorang anak muda yang ingin berkenalan dengan
seseorang. Mungkin anak muda tersebut mengagumi, tertarik, dan bahkan mungkin
terpesona dengan seseorang. Karena itulah anak muda tersebut mengungkapkan
maksudnya ingin berkenalan dengan seseorang yang dikaguminya. Nah, tentunya Kamu
dapat menyimpulkan bahwa pantun tersebut merupakan pantun perkenalan. Lanjutkan
kegiatanmu untuk mengungkapkan isi pantun yang kedua. Bagaimana jawabanmu? Setelah
pemuda berkenalan, timbullah perasaan jatuh cinta. Perasaan ini dapat diungkapkan
dengan pantun seperti contoh pada pantun berkasih-kasihan. Isi pantun itu
menggambarkan seorang pemuda yang sedang jatuh cinta pada seorang kekasih. Pemuda
tersebut melakukan segala sesuatu untuk orang yang dikasihinya. Begitulah perasaan
seseorang yang sedang jatuh cinta. Dari isi pantun tersebut, Kamu dapat
menyimpulkan bahwa pantun tersebut merupakan pantun berkasih-kasihan. Bagaimana
dengan pantun yang ketiga dan keempat? Pada contoh pantun yang ketiga, isinya
menggambarkan adanya perpisahan. Namun ada pula suatu harapan untuk dapat berjumpa
lagi bila ada umur panjang. Pantun yang keempat menggambarkan adanya suatu
kekecewaan. Mengharapkan hari akan tetap panas sampai petang, tiba-tiba turun hujan
di tengah hari. Kamu sudah dapat menyimpulkan jenis pantun tersebut. Pantun yang
keempat disebut pantun perceraian, sedangkan pantun yang ketiga disebut pantun
beriba hati. Di samping keempat pantun tersebut, masih ada contoh yang lain,
misalnya: 5. Singkarak kotanya tinggi Asam pauh dari seberang Awak menangis seorang
diri Mengenang nasib di rantau orang 6. Buah pinang buah belimbing Ketiga dengan
buah mangga Punya kawan berbibir sumbing Biar marah tertawa juga Cobalah, Kamu
ungkapkan isi kedua pantun tersebut. Bagaimana jawabanmu? Pantun yang kelima,
menggambarkan kisah seorang anak muda yang menangis seorang diri. Ia memikirkan
nasibnya yang jauh dari keluarganya karena ia pergi merantau. Pantun yang keenam,
isinya menggambarkan suatu hal yang bersifat jenaka atau lucu. Dari uraian dan
contoh-contoh tersebut, Kamu sudah dapat menentukan jenis pantun berdasarkan
isinya. Simak uraian berikut ini!

134
1. Pantun anak-anak : a. pantun bersuka cita b. pantun berduka cita c. Pantun
Muda/remaja d. pantun perkenalan e. pantun berkasih-kasihan f. pantun perceraian g.
pantun beriba hati h. pantun nasihat i. pantun jenaka Setelah Kamu memahami contoh
dan penjelasan tentang pantun anak-anak dan pantun anak muda, cobalah Kamu berlatih
untuk menentukan jenis pantun berikut ini berdasarkan isinya! 1. Dibawa itik pulang
petang Dapat di rumput bilang-bilang Melihat ibu sudah datang Hari cemas menjadi
hilang 2. Anak nelayan menangkap pari Sampannya karam terbentur karang Sungguh
malang nasibku ini Ayah pergi ibu berpulang 3. Burung merpati burung kayangan
Terbang tinggi di angkasa Bunga melati dalam jambangan Bolehkah kumbang hinggap di
sana 4. Dari jauh kapalpun datang Berlabuh dekat pulau pandan Dari jauh kakanda
datang Rasa semangat pulang ke badan 5. Hari ini ladang dicangkul Esok benih baru
disemai Malam ini kita berkumpul Esok lusa kita bercerai 6. Makan semangka berulam
manggis Enak dimakan dalam perahu Di luar gelak di dalam tangis Hanya Tuhan yang
Maha Tahu

135
7. Ke ladang pergi ke gurun Aur duri melingkar kota Hari petang matahari turun
Dagang berurai air mata 8. Anak rusa di rumpun salak Patah tanduknya ditimpa genta
Riuh kerbau bergelak-gelak Melihat beruk berkaca mata Bila Kamu mengalami
kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu. Nah sekarang cocokkanlah jawabanmu
dengan jawaban modul ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. pantun anak yang bersifat gembira
pantun anak yang bersifat sedih pantun berkenalan pantun berkasih-kasihan pantun
perceraian pantun beriba hati pantun nasib pantun jenaka

Lanjutkan kegiatanmu untuk mempelajari pantun orang tua. Pantun ini dipakai di
kalangan orang yang sudah berumur. Kehidupan para orang tua pada umumnya selalu
erat dengan kehidupan keagamaan, adat istiadat, dan nasihat. Sebagai contoh, coba
Kamu baca dan resapi isi pantun berikut ini. 1. Pantun keagamaan

Asam kandis asam gelugur Kedua asam riang-riang Menangis badan di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang Mengapa isi pantun tersebut termasuk pantun
keagamaan? Kamu dapat menjawab dengan membaca dan memahami baris atau larik yang
keempat. Kalimatnya berbunyi "teringat badan tidak sembahyang". Sembahyang
merupakan suatu kewajiban bagi umat beragama. Isi pantun itu mengingatkan kepada
kita untuk selalu menjalankan sesuatu dengan agama yang kita anut. Apakah yang
terjadi bila seseorang lupa melakukan kewajibannya? Ia akan menyesal di kemudian
hari.

136
2. Pantun nasihat

Pergi berperang memakai sangkur Membawa pisau dalam kantung Jadilah anak yang
bersikap jujur Nasibmu akan selalu beruntung Pantun tersebut merupakan pantun
nasihat. Apa alasannya? Kamu tentu dapat menjawabnya. Isi pantun tersebut
memberikan nasihat kepada anak-anak agar mempunyai sikap jujur. Dengan kejujuran
nasib seseorang akan selalu beruntung. 3. Pantun adat istiadat

Jika diantang tiga gantang Akan disukai tiga sukat Jika direntang akan panjang Baik
dipintal supaya singkat

Pantun tersebut merupakan pantun adat. Apa maksudnya? Pantun tersebut menggambarkan
suasana yang sering muncul dalam kehidupan masyarakat. Jika ada masalah kemudian
diperbesar, masalah itu akan menjadi panjang. Namun jika masalah itu dipecahkan
bersama segalanya akan menjadi singkat, tidak akan menimbulkan selisih paham atau
sengketa. Dari contoh-contoh tersebut, cobalah Kamu berlatih untuk menentukan jenis
pantun berikut ini! 1 Buah pepaya manis rasanya Pohon tinggi buahnya lebat Kalau
anda berbuat dosa Hendaknya segera bertobat

2. Kulit lembut celupkan semak Mari dibuat tapak kasut Hari dibuat janganlah tamak
Kalau mati tidak mengikut 3. Anak buaya tarik ke jala Semangka tua di celah batu
Adat budaya biar berbeda Tetapi kita bersatu padu

137
Nah, bagaimana jawabanmu? Cocokkan dengan jawaban pada modul ini, yaitu: 1. pantun
agama 2. pantun adat istiadat 3. pantun nasihat Apabila kamu sudah menguasai materi
tersebut secara keseluruhan, lanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan tugas
selanjutnya. Namun, sebelumnya bacalah kosakata dari rangkuman berikut ini.
Kosakata berurai beriba hati gantang genta jambangan semai jenaka jantung hati
kerat tamak = = = = = = = = = = bercerai berai menimbulkan rasa belas kasihan
takaran lonceng besar tempat menaruh bunga menanam atau menabur benih berupa biji-
bijian membangkitkan tawa, lucu, kocak kekasih yang tercinta potong, iris serakah

Rangkuman 1. Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Pantun anak-anak b. yang bersifat gembira c. yang bersifat sedih 4. Pantun anak
muda a. pantun berkenalan b. pantun berkasih-kasihan c. pantun perceraian d. pantun
beriba hati e. pantun nasib f. pantun jenaka 5. Pantun orang tua a. pantun
keagamaan b. pantun nasihat c. pantun adat istiadat

138
6. Tugas 3 1. Jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan isi dan lingkungan
masyarakat pemakainya. Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menentukan jenis
pantun berikut ini berdasarkan isinya! a. Burung pipit bernyanyi merdu Hinggap di
dahan pohon rindang Lincah nian gadis cilik itu Bersama kami berdendang riang b.
Dari kota Bandung ke Baturaja Jangan lupa membawa melon Adik duduk bermuram durja
Karena tidak mendapat balon c. Pesawat terbang bertolak dari pangkalan Hendak
menuju kota Surabaya Kalau boleh kita kenalan Baju merah siapa namanya d. Ambil
puan dari merninda Pandan di Jawa saya rebahkan Jika tuan berkenan bawa adinda
Badan dan agama saya serahkan e. Dari Jakarta menuju Pati Naik kereta pergi bersama
Hendaklah dinda sabar menanti Kanda berlayar tidak kan lama f. Gunung tinggi
diliputi awan Berteduh langit malam dan siang Terdengar kampung memanggil bulan
rasakan hancur tulang belakang g. Tidak salah bunga lembayung Salahnya pandan
menderita Tidak salah Bunda mengandung Salahnya badan buruk pinta h. Daun bayam
penyulan nasi Buah pisang rimbang jadi pelengkap Semenjak ayam jadi polisi Banyak
musang masuk perangkap

139
i. jalan-jalan ke kota Semarang Jangan lupa bawa bunga melati Kalau anda rajin
sembahyang Hidup senang di akhirat nanti

j. Gajah Mada perwira perkasa Rela berjuang tanpa upeti Segala kerja haruslah
diperiksa Supaya tidak kesal hati 2. Tulislah sebuah pantun jenaka!

140
C. PENUTUP

Kamu sudah mempelajari bentuk puisi yaitu "Pantun". Pantun adalah sebuah puisi lama
yang mencerminkan kehidupan masyarakat lama. Melalui pantun inilah masyarakat lama,
baik anak-anak, kaum muda, maupun para orang tua dapat mengungkapkan segala
perasaannya. Melalui modul ini, Kamu dapat mengetahui ciri-ciri dan mengungkapkan
isi pantun. Bahkan, Kamu dapat menentukan jenis pantun yang telah Kamu pelajari.
Nah jika tugastugas sudah Kamu kerjakan, cocokkanlah dengan kunci tugas. Ada
kesalahan, jangan bersedih, perbaikilah. Kemudian siapkan dirimu untuk mengikuti
tes akhir modul ini. Semoga hasil tes tersebut memuaskan sehingga Kamu dapat
melanjutkan mempelajari modul berikutnya tentang tarian daerah. Selamat belajar!

141
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut: a. Setiap bait
terdiri dari 4 baris b. Dua baris pertama merupakan sampiran c. Baris berikutnya
merupakan isi d. Rumus sajaknya abab atau sajak silang Tugas 2 a. Isinya merupakan
nasihat bagi orang-orang yang memiliki banyak ilmu, tetapi jika tidak sembahyang
tidak ada gunanya. b. Isinya menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Kasih
sayang yang ia miliki diawali dari mata yang saling pandang. Kemudian dari
pandangan itu berlanjut ke dalam hati. c. Isinya merupakan suatu teguran pada
masyarakat luas bahwa jika terjadi suatu permasalahan tidak perlu bertengkar. Tugas
3 1. a. b. c. d. e. f. g. h. i. pantun anak bersuka ria pantun anak yang bersifat
sedih pantun berkenalan pantun berkasih-kasihan pantun beriba hati pantun adat
pantun jenaka pantun agama pantun nasihat

2. Contoh Jalan-jalan ke kota Banjarsari Terasa nyaman naik bus Hiba Melihat adik
lincah menari Hati senang ikut tertawa

142
KEPUSTAKAAN Akhdiah, Sabarti et al. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.. Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. materi Pokok Menulis
II. Jakarta: Karunia U.T. Anipudin, dkk. 2005. Cermat Bahasa Indonesia 1. Solo:
Tiga Serangkai. Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, Depdikbud. 1983, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.
Chamid, Amansyah. 1992. Pelajaran Menulis Bahasa Indonesia. Surabaya: Kendang Sari.
Gelombang Datang Dinihari. Jakarta: Djupriyanto et al. Pelajaran Apresiasi Bahasa
dan Sastra Indonesia. Surabaya: Kendang Sari. G. Arsyad, Maidar. 1986, Materi Pokok
Kesusastraan I. Jakarta: Karunia U.T. HS. L. Murbandono. 2003. Puisi Rakyat
Merdeka. Jakarta: Grasindo. Ismi, Afiah. 2004. Guruku Matahari Bangsaku. Jakarta:
Balai Pustaka. Kompas Harian Umum Jakarta 21 Januari 2007. Nurhadi, dkk. 2005.
Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga. Pradopo, Rachmat Djoko. 1997.
Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Seputar Indonesia Harian
Umum Jakarta 28 Januari 2007 Sudarso. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:
Gramedia. Sumantri. Maman et al. Pedoman Surat Menyurat. Jakarta: Gramedia.
Sumardjo, Yacob, dan Saini K.M. 1986, Memahami Kesusastraan. Bandung : Alumni.
Sumarti, Dkk. 1985. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Pusbinbangsa. Supriyati, dkk.
2005. Cakap dan Aktif Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Empat Sekawan Sejahtera.
Tampubolon, O. P. 1990. Kemampuan Membaca. Bandung : Angkasa Tarigan, H.G. 1990.
Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa Tarigan. Djago. 1982. Membina Keterampilan
Menulis Paragraf. Bandung : Angkasa. Tarigan. H. G. 1986. Pengantar Semantik.
Bandung: Angkasa Team Penggagas Kreasi: MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kodya
Jakarta Utara. 2004. Antologi Puisi. Jakarta: Tunas Melati.

143

Anda mungkin juga menyukai