Anda di halaman 1dari 11

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di   Facebook,   Twitter,   Instagram, dan   Telegram

Habibie & Ainun 3


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Habibie & Ainun 3

Poster film

Sutradara Hanung Bramantyo

Produser Manoj Punjabi

Skenario Ifan Ismail

Maudy Ayunda
Pemeran
Reza Rahadian
Jefri Nichol
Marcella Zalianty
Arswendy Bening Swara
Jennifer Coppen
Rebecca Klopper
Teuku Ryzki
Eric Febrian
Aghniny Haque
Musik Tya Subiakto

Sinematografi Yudi Datau

Penyunting Wawan I. Wibowo

Perusahaan MD Pictures
produksi

Tanggal rilis 19 Desember 2019 (Indonesia)


26 Desember 2019 (Malaysia)

Durasi 121 menit

Negara  Indonesia

Bahasa Indonesia

Pendapatan kotor Rp84 miliar (perkiraan)

Habibie & Ainun 3 adalah film biografi percintaan Indonesia tahun 2019 yang
disutradarai Hanung Bramantyo dan ditulis Ifan Ismail. Film ini adalah kelanjutan
dari Rudy Habibie (2016), prekuel dari Habibie & Ainun, sekaligus film ketiga dari
seri Habibie & Ainun. Apabila Rudy Habibie mengisahkan Habibie muda,
maka Habibie & Ainun 3 mengisahkan Ainun muda. Maudy Ayunda tampil sebagai
pemeran utama, Reza Rahadian kembali membintangi film ini, dan Jefri
Nichol bergabung sebagai pemeran baru dalam seri ini. Film ini ditayangkan pada 19
Desember 2019 di Indonesia dan 26 Desember 2019 di Malaysia. Film ini
mendapatkan sambutan yang positif baik dari kalangan penonton maupun
pengkritik.

Daftar isi

 1Alur

 2Pemeran

 3Produksi

o 3.1Efek visual

 4Musik

 5Penayangan

o 5.1Pemasaran

 6Penerimaan
o 6.1Pencapaian

o 6.2Tanggapan

 7Rujukan

Alur[sunting | sunting sumber]

B. J. Habibie

Film ini dibuka dengan kenangan produser Manoj Punjabi terhadap B. J.


Habibie yang meninggal pada 11 September 2019.
Pada 22 Mei 2011, Habibie (Reza Rahadian) pergi ke kuburan Ainun untuk
mengenang setahun kematian istrinya. Setelah berziarah, Habibie yang masih
berduka sedang meratapi kematian istrinya, sementara keluarga Habibie
menyiapkan makan malam. Habibie lewat Thareq menginginkan suasana bahagia
ketika makan malam. Habibie atas keinginan cucu-cucunya menceritakan "Eyang
Putri", panggilan Hasri Ainun Besari.
Habibie kemudian menceritakan perjalanan hidup istrinya. Semasa Habibie
bersekolah di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago, Habibie pernah menyebut
Ainun (Maudy Ayunda) berkulit hitam dan gelap. Pada suatu hari, Ainun bersama
kawannya bertanding kasti yang ditonton Habibie dan kawannya. Dalam
pertandingan itu, kaki Ainun terluka dan sepatunya sobek. Ainun kembali bertanding
dan membalikkan keadaan, sehingga tim Ainun menang. Sementara tim Ainun
merayakan kemenangan, Ainun justru mendapati Habibie tidak berada di sana.
Ketika Ainun pulang, ia memeriksa kotak surat dan tidak kunjung mendapati surat
dari Universitas Indonesia; Ainun berencana mendaftar di Fakultas Kedokteran. Ia
tidak sengaja melihat suratnya berada di tangan abangnya selama beberapa hari,
sehingga ketika ia langsung merampasnya saat itu juga, ia kaget karena dinyatakan
diterima. Malam harinya, Ainun pergi ke pesta tarian dan berjumpa dengan Habibie.
Habibie menyebut dirinya lulus di RWTH Aachen serta dibiayai ibunya, sembari
menyebut beasiswa lebih pantas untuk orang yang lebih membutuhkan.
Dalam kilas balik pada 1944 di Sadeng, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah,
ketika keluarga Besari harus mengungsi karena pendudukan Jepang, beberapa
penduduk bersembunyi di rumah keluarga Besari dari kejaran tentara Jepang. Ibu
Ainun yang merupakan seorang bidan tiba di rumah menyelamatkan diri. Setelah
merasa aman, ibu Ainun melanjutkan pekerjaannya dan Ainun menyatakan
keinginannya untuk pergi bersama ibunya, yang disetujui walau awalnya ditolak.
Mereka berdua pergi secara sembunyi-sembunyi ketika hujan deras dan petir
menyambar. Namun, keberadaan mereka hampir diketahui tentara Jepang yang
melintasi kawasan itu, yang akhirnya tentara Jepang teralihkan oleh sesuatu yang
lain. Mereka berhasil mencapai rumah orang yang hamil dan proses persalinan
berlangsung lancar. Beberapa tahun kemudian, setelah Indonesia merdeka,
keluarga Besari menempati rumah yang lebih besar dan layak.
Ketika menjadi mahasiswi baru di Universitas Indonesia, Ainun sempat mendapat
perlakuan kekerasan ketika mengikuti ospek, serta mendapat perlakuan tidak
menyenangkan dari dua kakak kelas, yaitu Agus (Arya Saloka) dan kawannya,
ketika pertama kali mengikuti perkuliahan. Namun, perkuliahan Ainun berlangsung
dengan lancar dan Ainun berhasil menjadi sosok yang dikagumi banyak mahasiswa
di fakultasnya dan lainnya, termasuk Ahmad dari Fakultas Hukum. Ketika Ahmad
menjumpai Ainun yang sedang melakukan praktik di rumah sakit, Ahmad sempat
menyebut Ainun menjadi sorotan banyak mahasiswa fakultas Ahmad, tetapi Ainun
memilih mengabaikannya. Ainun risi, kemudian Ahmad berhadapan dengan
kawannya Soelarto (Kevin Ardilova) dalam peraduan judo yang tidak disenangi
Ainun, yang kemudian batal dilanjutkan karena dibubarkan kawannya (Aghniny
Haque)
Ketika Ainun sedang menjalani kuliah kerja praktik di perumahan kumuh, Ainun
mendapati seorang ibu miskin yang kesusahan membeli obat untuk mengobati
ketiga anaknya yang sakit-sakitan. Ketika ia berangkat ke rumah sakit untuk
mendapatkan obat-obatan, ia dicegat dua orang bermasalah. Dua orang itu
mencoba merogol Ainun sembari mengambil tas, tetapi Ahmad berhasil
melumpuhkan keduanya. Polisi kemudian mengamankan mereka. Ainun terus
melakukan pengabdian kepada masyarakat dan mendapatkan sambutan yang baik
di sana.
Beberapa hari kemudian, dosen Belanda yang pernah mengusir Agus dan
kawannya yang mengganggu Ainun diusir ke Belanda dengan alasan mahasiswa
perlu diajarkan dosen bangsa lainnya. Pengumuman itu menuai kekecewaan dari
kalangan mahasiswa. Ainun dan Ahmad memilih berlibur ke pantai. Karena hujan,
Ainun dan Ahmad pulang ke rumahnya. Ainun terkejut dengan kehadiran Husodo
yang ternyata adalah ayah Ahmad. Ainun berbicara sebentar, lalu pulang ke kos
bersama Ahmad yang mengantar. Ahmad mengantar Ainun hingga ke pintu kamar,
lalu mengajaknya ke luar rumah dan Ainun terkejut dengan 3 pemain biola. Ahmad
langsung melamarnya, yang ditanggapi kawan kosnya yang keluar dari pengintipan
mereka. Ahmad mengajak Ainun bermain di pasar malam. Semua orang terkejut
dengan ledakan di kincir ria. Seorang anak terpelanting ke luar, sementara ayahnya
terluka di kursi. Ainun langsung cepat memberikan pertolongan pertama dan
kemudian membawa anak dan ayahnya ke rumah sakit. Dokter menyebut anak itu
tidak bisa diselamatkan karena pneumotoraks dan ibunya menyebut Ainun sebagai
pembunuh. Husodo menenangkan Ainun dengan menyebut manusia tidak kuasa
menolak takdir Tuhan.
Keesokan harinya, Ainun pulang ke Bandung. Kedua temannya ketika mengunjungi
kos Ainun, mendapati Ainun tidak ada di tempat karena pulang kampung. Ayahnya
menenangkan Ainun. Ketika Ainun kembali dan ikut serta dalam pesta tarian, Ainun,
Ahmad, dan Agus berbalas pantun. Ketika Agus mulai mengucapkan pantun yang
merendahkan Ainun, Ahmad tidak terima dan mereka berkelahi, yang kemudian
Agus berhasil dilumpuhkan Ahmad. Ahmad meminta maaf kepada Ainun, tetapi ia
menyatakan akan meninggalkan Indonesia karena tidak kuasa dengan pengalaman
buruk yang diterimanya dan Ainun. Ketika Ainun sedang pergi ke perpustakaan
rumah sakit, Husodo menemuinya serta menyebut Ainun dan anaknya dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pada 1961, Husodo mengumumkan Ainun
sebagai lulusan terbaik, sehingga Agus tidak terima dalam hati. Ainun membawakan
pidato mengenai emansipasi wanita, yang kemudian mendapat tepuk tangan berdiri
yang meriah, termasuk Agus yang mengisyaratkan kekalahannya. Suatu hari,
Habibie yang sudah menyelesaikan pendidikannya mencium Ainun, menyiratkan
Ainun kini berpacaran dengan Habibie.
Film ini ditutup dengan kutipan Habibie dan potongan salah satu episode Mata
Najwa yang dibintangi Habibie sendiri.

Pemeran[sunting | sunting sumber]
 Maudy Ayunda sebagai Ainun
o Basmalah Gralind sebagai Ainun kecil
 Reza Rahadian sebagai Habibie
 Jefri Nichol sebagai Ahmad
 Lukman Sardi sebagai Mohammad Besari
 Marcella Zalianty sebagai Sadarmi Besari
 Arswendy Bening Swara sebagai Husodo
 Jennifer Coppen sebagai Dina
 Rebecca Klopper sebagai Henny
 Teuku Ryzki sebagai Wiratman
 Eric Febrian sebagai Liem Keng Kie
 Aghniny Haque sebagai Arlis
 Arya Saloka sebagai Agus
 Kevin Ardilova sebagai Soelarto
 Diandra Agatha sebagai Nadia
 Angga Aldi Yunanda sebagai Muhammad Pasha Nur Fauzan
 Jourdy Pranata sebagai Bambang
 Anodya Shula Neona Ayu sebagai Tifani
 Tiffanie Habibie sebagai Lawan Kasti Ainun
 Irsyadillah sebagai Dicky Zulkarnaen
 Carmela van der Kruk sebagai Mieke Wijaya
 Mike Lucock sebagai Ilham Habibie
 Tegar Satrya sebagai Thoriq Habibie
 Amaranggana sebagai Insana
 Alia Miranti sebagai Widya
 Rayensyah Rassya Hidayah sebagai Farhan
 Haura Lathifa Rizky sebagai Farrah
 Graciella Abigail sebagai Felicia
Sebagaimana dalam Rudy Habibie, produser Manoj Punjabi juga terlibat
sebagai cameo.

Produksi[sunting | sunting sumber]
Hanung Bramantyo kembali menyutradarai film ini setelah Rudy Habibie.

Pada 25 Juni 2016, Manoj Punjabi menyebut produksi film ini bermula pada 2017
dan akan ditayangkan pada tahun yang sama. [1] Pada 30 April 2017, B. J.
Habibie menyebut film ini akan kembali disutradarai Hanung Bramantyo dan musik
akan digarap Melly Goeslaw.[2] Produksi film ini tertunda hingga pada 4 April 2019,
MD Pictures mengumumkan dengan resmi bermulanya produksi Habibie & Ainun
3 sekaligus pengumuman tanggal penayangan yaitu 19 Desember. [3]
Efek visual[sunting | sunting sumber]
Dalam proses produksi, proses periasan Reza dilakukan selama enam jam.
[4]
 Penggunaan pencitraan hasil komputer juga digunakan untuk membuat rupa Reza
terlihat lebih muda.[5]
Hanung menuturkan bahwa untuk memerankan Habibie muda, pemeranan Reza
harus didukung denga menggunakan postur tubuh orang lain agar terlihat lebih
nyata. Efek ini murni mengandalkan tim yang beranggotakan orang Indonesia alih-
alih luar negeri.[6]

Musik[sunting | sunting sumber]
Jalur suara resmi film ini adalah "Kamu & Kenangan" yang dibawakan Maudy
sendiri.[7] Terdapat pula "Denganmu" yang dibawakan Adiva Ramadhani. [8] Ada pula
Bidadari Surgaku oleh Yakop Ferdinand, Mawar Melayu oleh Borock N Roll,
Denganmu Hanya Dirimu oleh Adrian Martadinata & Andiva, Hey Hey Hey Hey oleh
Borock N Roll, Amarah Ahmad oleh Tya Subiakto, dan Meraih Prestasi oleh Tya
Subiakto.
No. Judul Penulis Penyanyi Durasi

1. "Kamu & Kenangan" Melly Goeslaw Maudy Ayunda 4:45

2. "Denganmu"   Adiva Ramadhani 3:09

Penayangan[sunting | sunting sumber]
Habibie & Ainun 3 ditayangkan pada 19 Desember 2019, bersamaan
dengan Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan. Karena penayangan kedua film
secara bersamaan, Reza Rahadian menjadi artis kedua yang membintangi dua film
yang ditayangkan pada hari yang sama setelah Tatjana Saphira lewat Hit &
Run dan Ghost Writer pada tahun yang sama. Pencapaian Reza disebut Wayan
Diananto dari Liputan 6 melampaui Keanu Reeves yang baru membintangi film
tahun yang dijadwalkan pada tahun 2021 berjudul John Wick: Chapter 4 dan The
Matrix 4.[9][10] Namun, meskipun kembali terlibat dalam produksi film ini, Habibie
sendiri wafat pada 11 September sebelum film ini ditayangkan. [11] Film ini juga
ditayangkan pada 26 Desember 2019 di Malaysia.
Pemasaran[sunting | sunting sumber]
Trailer pertama Habibie & Ainun ditayangkan sebelum penayangan Danur 3:
Sunyaruri dan diluncurkan secara daring pada 26 September, [12] setelah ditunda dari
jadwal semula yakni 11 September karena bertepatan dengan wafatnya Habibie.
[13]
 Trailer ini sudah ditonton lebih dari 2,8 juta kali di YouTube hingga 1 November,
menjadikan trailer ini menempati peringkat 41 video paling banyak ditonton di
YouTube.[14] Trailer terakhir diluncurkan pada 11 November.[15] Sebelum wafat,
Habibie sempat melihat kedua trailer ini.[16]
Teaser poster pertama diluncurkan pada 11 Agustus.[17] Teaser poster kedua yang
direncanakan diluncurkan pada 11 September dibatalkan karena wafatnya Habibie,
[18]
 sehingga baru diluncurkan bersamaan dengan trailer pada 26 September. [13] Poster
resmi diluncurkan pada 31 Oktober dan poster berukuran 21x26 m dibentangkan di
Gedung MD Place selama tiga minggu berturut-turut. [19]

Penerimaan[sunting | sunting sumber]
Pencapaian[sunting | sunting sumber]
Habibie & Ainun 3 memperoleh 218.253 penonton pada hari pembukaan, [20] sehingga
menempati peringkat ketiga 10 besar film Indonesia terlaris pada hari pembukaan
tepat di bawah Danur 3: Sunyaruri yang juga diproduksi MD Pictures.[21] Film ini
ditonton 401.985 penonton pada hari kedua. [22] Hingga akhir pekan pembukaan, film
ini meraih 715.338 penonton.[23] Pencapaian film ini pada minggu pembukaan
menyebabkan film ini berhasil merebut peringkat pertama di tangga film Indonesia
terlaris minggu 16-22 Desember, bersama Imperfect: Karier, Cinta &
Timbangan yang menempati peringkan kedua menjungkalkan Jeritan Malam ke
peringkat ketiga.[24] Pada hari kelima, film ini menyusul menjadi film Indonesia ke-14
yang menyentuh sejuta penonton.[25] Film ini ditonton 1.423.758 penonton hingga hari
kedelapan.[26] Hingga hari kesebelas, film ini ditonton 1.729.172 penonton. Pada hari
keempat belas, film ini menyentuh 2 juta penonton, dengan angka pasti 2.015.079
penonton. Hingga hari kelima belas, film ini ditonton 2.077.414 penonton.
Pencapaian film ini juga diandalkan MD Pictures untuk menaikkan kinerja keuangan
di Bursa Efek Indonesia.[27] Hingga saat ini, film ini ditonton 2.242.782 orang dan
menduduki peringkat 5 film Indonesia terlaris 2019.
Tanggapan[sunting | sunting sumber]
Penilaian profesional
Nilai pendapat

Sumber Penilaian

[28]

Montase Film

Menulis untuk Liputan 6, Wayan Diananto menyebut Habibie & Ainun 3 adalah salah


satu calon film terlaris yang diharapkan menjadi penutup manis akhir tahun, sembari
menyebutkan film ini sangat mungkin menjadi nomine di sejumlah festival film tahun
berikutnya dengan menilik aspek efek visual, artistik, dan pemeranan. [29] Indira
Ardanareswari dari Tirto menyebut film ini sangat jauh dari kesan dramatisasi
perjuangan yang menggebu-gebu untuk ukuran film biografi Indonesia, dibuktikan
dengan ketiadaan obrolan tentang nasionalisme yang menggurui penonton.
[30]
 Mengulas untuk Montase Film, Miftachul Arifin menyebut tempo lambat yang
mendominasi film ini berhasil memaksimalkan kesempatan bagi penonton untuk
mendalami ciri-ciri dari para tokohnya. Miftachul juga membandingkan film ini
dengan film sebelumnya karya Hanung yang ditayangkan pada tahun yang
sama Bumi Manusia lewat banyaknya eksplorasi yang dilakukan. Namun, ia
menyoroti film ini tidak bisa memelihara ketersambungan dengan Habibie &
Ainun dengan baik, sementara ketersambungan dengan Rudy Habibie justru
sebaliknya.[28] Tasya Paramitha dan Wahyu Firmansyah dari Viva menilai gaya
penceritaan film ini seperti sosok Habibie langsung yang sedang bercerita. [31]

Rujukan[sunting | sunting sumber]
1. ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (25 Juni 2016). Maullana, Irfan, ed. "Manoj Punjabi:
"Habibie & Ainun 3" Dibuat Tahun Depan". Kompas. Diakses tanggal 20 Desember 2019.
2. ^ "Sudah Dua Dirilis, Bakal ada 3 Judul Film Habibie & Ainun Lagi". Liputan 6. 30 April
2017. Diakses tanggal 26 Desember 2019.
3. ^ Rura, Cecyilia (4 April 2019). "Film Habibie & Ainun 3 Siap Dibuat, Tayang Desember
2019". Medcom. Diakses tanggal 19 Desember 2019.
4. ^ Santosa, Lia Wanadriani (11 November 2019). Putri, Maria Rosari Dwi, ed. "Reza
Rahadian dirias enam jam di "Habibie & Ainun 3"". Antara. Diakses tanggal 19 Desember2019.
5. ^ Sundari, Zulfa Ayu (2 November 2019). "Reza Rahadian Jadi Muda di Habibie & Ainun
3 Berkat CGI". Liputan 6. Diakses tanggal 19 Desember 2019.
6. ^ "Hanung Bramantyo Pakai Visual Efek 'HABIBIE & AINUN 3' Agar Reza Rahadian
Lebih Muda". Kapanlagi. 26 September 2019. Diakses tanggal 26 Desember 2019.
7. ^ Aprilianti, Ria (25 Juni 2019). "Kamu & Kenangan, Soundtrack Film Habibie Ainun 3
dengan Apik Dibawakan Maudy Ayunda". Liputan 6. Diakses tanggal 26 Desember 2019.
8. ^ "Setelah Maudy Ayunda, Giliran Adiva Nyanyikan Soundtrack Habibie dan Ainun
3". Liputan 6. 14 November 2019. Diakses tanggal 26 Desember 2019.
9. ^ Diananto, Wayan (13 Desember 2019). "Tak Kalah Dengan Keanu Reeves, 19
Desember 2019 Hari Reza Rahadian Nasional". Liputan 6. Diakses tanggal 19 Desember 2019.
10. ^ Diananto, Wayan (29 Mei 2019). "Dijuluki Ratu Lebaran, Begini Reaksi Tatjana
Saphira". Liputan 6. Diakses tanggal 19 Desember 2019.
11. ^ "Habibie Wafat, Maudy Ayunda Sedih Tak Bisa Unjuk Jadi 'Ainun'". CNN Indonesia. 12
September 2019. Diakses tanggal 19 Desember 2019.
12. ^ Sembiring, Ira Gita Natalia (26 September 2019). Kistyarini, ed. "Ilham Habibie
Menangis Saksikan Trailer Habibie & Ainun 3". Kompas. Diakses tanggal 26 September 2019.
13. ^ a b Astari, Dini (26 September 2019). "Sempat Ditunda, Poster dan Trailer Film 'Habibie
& Ainun 3' Rilis". Insert Live. Diakses tanggal 26 September 2019.
14. ^ "Reza Rahadian Tampil Lebih Muda Dalam Film Habibie Ainun 3, Begini
Tampilannya". Tabloid Bintang. 1 November 2019. Diakses tanggal 21 Desember 2019.
15. ^ Aditia, Andika (12 November 2019). Pangerang, Andi Muttya Keteng, ed. "Trailer ke-2
Habibie & Ainun 3 Dirilis: Reza Rahadian Bertransformasi, Jefri Nichol Berlutut". Kompas. Diakses
tanggal 12 November 2019.
16. ^ Kistyarini, ed. (12 September 2019). "BJ Habibie Sudah Tonton Trailer Habibie & Ainun
3". Kompas. Diakses tanggal 26 September 2019.
17. ^ "Poster Film 'Habibie & Ainun 3' Dirilis Tepat di Ulang Tahun Ainun". Kumparan. 11
Agustus 2019. Diakses tanggal 11 Agustus 2019.
18. ^ "BJ Habibie Wafat, Rilis Teaser Poster Habibie & Ainun 3 Ditunda?". Kompas.
1September 2019. Diakses tanggal 11 September 2019.
19. ^ Marcella, Livia (31 Oktober 2019). Maharani, Dian, ed. "Film Habibie & Ainun 3 Rilis
Official Poster, seperti Apa?". Kompas. Diakses tanggal 31 Oktober 2019.
20. ^ Diananto, Wayan (20 Desember 2019). "Habibie dan Ainun 3 Rangkul 210 Ribu
Penonton Pada Hari Pertama Penayangan". Liputan 6. Diakses tanggal 20 Desember 2019.
21. ^ Diananto, Wayan (20 Desember 2019). "10 Film Indonesia dengan Jumlah Penonton
Terbanyak Hari Pertama". Liputan 6. Diakses tanggal 20 Desember 2019.
22. ^ Nurul, Meiristica (23 Desember 2019). "Habibie dan Ainun 3 Tembus 400 Ribu Hari
Kedua, Manoj Punjabi: Luar Biasa!". Liputan 6. Diakses tanggal 23 Desember 2019.
23. ^ Diananto, Wayan (23 Desember 2019). "Habibie dan Ainun 3 Tembus Sejuta Penonton,
Film Imperfect Membayangi". Liputan 6. Diakses tanggal 23 Desember 2019.
24. ^ "Box Office Indonesia: Habibie & Ainun 3 Hempaskan Jeritan Malam". Kincir. 25
Desember 2019. Diakses tanggal 25 Desember 2019.
25. ^ Diananto, Wayan (24 Desember 2019). "Habibie dan Ainun 3 Tembus Sejuta Penonton,
Film Imperfect Membayangi". Liputan 6. Diakses tanggal 24 Desember 2019.
26. ^ Diananto, Wayan (27 Desember 2019). "Si Manis Jembatan Ancol Raih 100 Ribu
Penonton Di Hari Pertama, Imperfect Tembus Sejuta". Liputan 6. Diakses tanggal 29
Desember 2019.
27. ^ Soenarso, Sugeng Adji (4 Oktober 2019). Triatmojo, Yuwono, ed. "MD Pictures
Berharap Tuah Film Habibie dan Ainun 3". Kontan. Diakses tanggal 24 Desember 2019.
28. ^ a b Arifin, Miftachul (22 Desember 2019). "Habibie & Ainun 3". Montase Film. Diakses
tanggal 22 Desember 2019.
29. ^ Diananto, Wayan (19 Desember 2019). "Habibie dan Ainun 3: Kisah Cinta Lebih
Berkelas, Berhasil Menghindari Klise". Liputan 6. Diakses tanggal 19 Desember 2019.
30. ^ Ardanareswari, Indira (22 Desember 2019). Kennedy, Edward S., ed. "Habibie & Ainun
3: Jauh dari Klise dan Kesan Menggurui". Tirto. Diakses tanggal 22 Desember 2019.
31. ^ Paramitha, Wahyu; Firmansyah (19 Desember 2019). "Review Habibie & Ainun 3,
Serasa Didongengi BJ Habibie". Viva. Diakses tanggal 19 Desember 2019.

Kembangkan

Habibie & Ainun

Kembangkan
Hanung Bramantyo

Kategori: 

 Film Indonesia tahun 2019


 Film percintaan Indonesia
 Film berbahasa Indonesia
 Film prekuel
 Film yang disutradarai Hanung Bramantyo
 Film MD Pictures
 Habibie & Ainun
Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Versi terdahulu
Pencarian
Cari Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Artikel pilihan
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Item di Wikidata
 Kutip halaman ini
 Pranala menurut ID
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Bahasa
Tambah interwiki

 Halaman ini terakhir diubah pada 3 Juli 2020, pukul 08.38.


 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Pengembang

 Statistik

 Pernyataan kuki

 Tampilan seluler

Anda mungkin juga menyukai