Anda di halaman 1dari 2

RS. BHAYANGKARA H.

S SAMSOERI MERTOJOSO
POLDA JAWA TIMUR
FORM RENCANA KEPERAWATAN

BARCODE

Tanggal & No. Dx Diagnosa Keperawatan NOC NIC TTD


Jam Kep
Hambatan Komunikasi Verbal  Anxiety self control Communication
Definisi : Penurunan keterlambatan atau ketiadaan  Coping Enhancement : Speech
kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim data  Sensory function : hearing Deficit
atau menggunakan sistem simbol and vision  Gunakan penerjemah jika
Batasan karakteristik :  Fear self control diperlukan
 Tidak ada kontak mata  Beri satu kalimat simpel
 Tidak dapat bicara Kriteria hasil : setiap bertemujika
 Kesulitan mengeksperikan pikiran secara verbal (misal :  Komunikasi : penerimaan, diperlukan
afasia, disfasia, apraksia, disleksia) intepretasi dan ekspresi  Konsultasikan dengan dokter
 Kesulitan menyusun kalimat pesan lisan, tulisan dan non kebutuhan terapi wicara
 Kesulitan menyusun kata-kata (misal : afoni, dislalia, verbal meningkat  Dorong pasien untuk
disatria)  Komunikasi reseptif berkomunikasi secara
 Kesulitan memahami pola komunikasi yang bais (kesulitan mendengar) : perlahan dan untuk
 Kesulitan dalam kehadiran tertentu penerimaan komunikasi dan mengulangi permintaan
 Kesulitan menggunakan ekspresi wajah intrepretasi pesan verbal dan  Dengarkan dengan penuh
 Disorentasi orang non verbal. perhatian
 Disorentasi ruang  Gerakan terkoordinasi :  Berdiri di depan pasien
 Disorentasi waktu mampu mengkoordinasi ketika berbicara
 Tidak bicara gerakann dalam  Gunaka kartu baca, kertas,
 Dispnea menggunakan isyarat pensil, bahasa tubuh,
 Ketidakmampuan bicara dalam bahasa pemberi asuhan  Pengolahan informasi : klien gambar, daftar kosakata
mampu untuk memperoleh, bahasa asing, komputer dan
 Ketidakmampuan menggunakan ekspresi tubuh
mengatur, dan menggunakan lain-lain untuk memfasilitasi
 Ketidakmampuan menggunakan ekspresi wajah komunikasi dua arah yang
informasi
RS. BHAYANGKARA H.S SAMSOERI MERTOJOSO
POLDA JAWA TIMUR
 Ketidakmampuan verbalisasi  Mampu mengontrol respon optimal.
 Defisit visual parsial ketakutan dan kecemasan  Ajarkan bicara dengan
 Pelo terhadap ketidakmampuan esophagus jika diperlukan
 Sulit bicara berbicara  Beri anjuran kepada pasien
 Gagap  Mampu memanajemen dan keluarga tentang
 Defisit penglihatan total kemampuan fisik yang penggunaan alat bantu bicara
 Bicara dengan kesulitan dimiliki (misal : prostesi
 Menolak bicara  Mampu mengkomunikasikan trakeosofagus dan laring
Faktor yang berhubungan : kebutuhan dengan buatan)
 Ketiadaan orang terdekat lingkungan sosial  Berikan pujian positif jika
diperlukan
 Perubahan konsep diri
 Anjurkan pada pertemuan
 Perubahan sistem saraf pusat
kelompok
 Defek anatomis (misal : celah palatum, perubahan
 Anjurkan kunjungan
neuromuscular pada sistem penglihatan, pendengaran,
keluarga secara teratur untuk
dan apparatus fonatori)
memberi stimulasi
 Tumor otak
komunikasi
 Harga diri rendah kronik
 Anjurkan ekspresi diri
 Perubahan harga diri dengan cara lain dalam
 Perbedaan budaya menyampaikan informasi
 Penurunan sirkulasi ke otak (bahasa isyarat)
 Perbedaan yang berhubungan dengan usia perkembangan Communication
 Gangguan emosi Enhancement : Hearing
 Kendala lingkungan Deficit
 Kendala informasi Communication
 Hambatan fisik (misal : psikosis, kurang stimulus) Enhancement : Visual
 Harga diri rendahsituasional Deficvit
 Stres Anxiety reduction
 Efek samping obat (misal : agens, farmaseutika) Active Listening
 Pelemahan sistem muskuloskeletal

Anda mungkin juga menyukai