Disusun oleh:
Kelas C ( H3 )
Tn.S 70 Tahun tinggal di panti werdha. Klien mengalami disartria sehingga sulit saat
dilakukan percakapan. Klien mengalami prebiakusis, apalagi telinga sebelah kanan,
dibuktikan dengan tes gemerisik dan juga tes rinne dan weber yang negative. Klien sering
menyendiri dan pernah mengatakan malu jika berbicara dengan orang lain. TD: 140/90,
RR: 20x/mnt, T: 36,5oC N: 90x/mnt. Jalan sempoyongan sehingga klien jarang
beraktivitas. Kamar mandi di kamar pasien tidak ada pegangan, klien melakukan semua
aktivitasnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK GANGGUAN KOMUNIKASI
Pengkajian
Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Keluhan utama
Klien sering menyendiri dan pernah mengatakan malu jika berbicara dengan
orang lain.
Kegiatan dilakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain (BAB, BAK,
berpakaian).
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
BB sebelum sakit : Tidak ada di kasus
TD: 140/90,
N : 90 x/m,
RR : 20 x/m,
Suhu: 36℃.
Data psikologis
Klien sering menyendiri dan malu jika berbicara dengan orang lain.
Pemeriksaan penunjang
No. Data Etiologi masalah
Menurun
Dislalia 2. Pastikan kacamata
atau lensa kontak
9. Sediakan kaca
pembesar, jika perlu
Edukasi
1. Jelaskan lingkungan
pada pasien
2. Ajarkan pada
keluarga cara
menbantu cara pasien
berkomunikasi
Kolaborasi
PROMOSI KOMUNIKASI:
DEVISIT BICARA (I.1349
2)
Observasi
1. Monitor kecepatan,
tekanan, kuantitas,
volume dasn diksi
bicara
2. Monitor proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berkaitan dengan
bicara
3. Monitor frustrasi,
marah, depresi atau
hal lain yang
menganggu bicara
4. Identifikasi prilaku
emosional dan fisik
sebagai bentuk
komunikasi
Terapeutik
1. Gunakan metode
Komunikasi
alternative (mis:
menulis, berkedip,
papan Komunikasi
dengan gambar dan
huruf, isyarat tangan,
dan computer)
2. Sesuaikan gaya
Komunikasi dengan
kebutuhan (mis:
berdiri di depan
pasien, dengarkan
dengan seksama,
tunjukkan satu
gagasan atau
pemikiran sekaligus,
bicaralah dengan
perlahan sambil
menghindari teriakan,
gunakan Komunikasi
tertulis, atau meminta
bantuan keluarga
untuk memahami
ucapan pasien.
3. Modifikasi
lingkungan untuk
meminimalkan
bantuan
4. Ulangi apa yang
disampaikan pasien
5. Berikan dukungan
psikologis
telinga Edukasi
- Anjurkan menyampaikan
pesan dengan isyarat
2 Harga diri rendah situasional Setelah dilakukan tindakan Promosi Harga Diri (I.09308)
b.d perubahan peran social keperawatan selama 2x24 Observasi
DS: jam masalah
- Identifikasi budaya,
- Klien mengatakan teratasi dengan
agama, ras, jenis kelamin,
malu jika berbicara kriteria hasil:
dan usia terhadap harga
dengan orang lain Harga Diri (L.09069)
diri
- Klien selalu - Penilaian diri positif
- Monitor verbalisasi yang
menyendiri meningkat
merendahkan diri sendiri
- Percaya diri
- Monitor tingkat harga diri
berbicara meningkat setiap waktu, sesuai
- Perasaan malu kebutuhan Terapeutik
menurun - Motivasi terlibat dalam
Citra Tubuh (L.09067) verbalisasi positif untuk
- Hubungan sosial diri sendiri
membaik - Diskusikan pernyataan
- Diskusikan kepercayaan
terhadap penilaian diri
- Diskusikan pengalaman
yang meningkatkan harga
diri
- Diskusikan persepsi
negatif diri
mengidentifikasi kekuatan
yang dimiliki
- Latih
pernyataan/kemampuan
positif diri
- Diskusikan perubahan
peran yang dimiliki
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
- Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi