Anda di halaman 1dari 14

“ASKEP KEPERAWATAN JIWA DENGAN ODGJ”ss

OLEH
Nama : izrak habu
Kelas : b/Keperawatan 2018
Nim : C01418083
Dosen: ns. Firmawati s.kep m.kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
KASUS I

Ny.H, 28 thn. Agama Islam, Suku Gorontalo, anak I dari 2 bersaudara, sdh
menikah dgn satu anak dan ditinggal oleh suaminya. Klien tinggal serumah dgn
ibunya.Alasan masuk RSJ krn di rmh sering berdiri dan telanjang dan kadang
mengamuk, kadang berbicara dan tertawa. Keluarga mengatakan sebelumnya klien
tidak mau bertemu orang lain dan sering ke luar rumah tanpa tujuan yg jelas,klien
hanya mengatakan ingin mengikuti suaminya.
Saat pengkajian klien mengatakan mendengar suara – suara yang menyuruh
klien mengamuk. Saat interaksi klien nampak menyendiri, kurang bergaul dengan klien
lain, tampak bicara & tertawa sendiri. klien mengatakan ingin pulang karena dia merasa
tidak sakit lagi dan keluarga selama sebulan ini tidak pernah menjenguknya.
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
NY H DENGAN GANGGUAN PRESEPSI SENSORIK

A. DATA PASIEN
1. Identidas
Nama : ny.h
Umu : 28 thn
Agama : islam
Suku : gorontalo
Status : menika
Anak : 1 anak
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama :sering mendengar suara-suara menyuru untuk
mengamuk
Alasan masuk RSJ :Alasan masuk RSJ krn di rmh sering berdiri dan
telanjang dan kadang mengamuk, kadang berbicara
dan tertawa
3. Riwayat kesehatan sebelumnya
Keluarga mengatakan sebelumnya klien tidak mau bertemu orang lain dan
sering ke luar rumah tanpa tujuan yg jelas,klien hanya mengatakan ingin
mengikuti suaminya.
4. Faktor prediposisi:
Resiko bunu diri dengan faktor resiko masalah social mis, kesepian,
kehilangan hubungan yang penting dan isolasi social.
5. Sosio budaya dan lingkungan
Kegagalan dalam hubungan social
B. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif :
 Ny.h mengatakan mendengar suara – suara yang menyuruh
klien mengamuk
 Keluarga mengatakan sebelumnya klien tidak mau bertemu
orang lain dan sering ke luar rumah tanpa tujuan yg jelas
 Ny.h hanya mengatakan ingin mengikuti suaminya
 Ny.h mengatakan ingin pulang karena dia merasa tidak sakit
lagi
Data objektif :
 Saat interaksi klien nampak menyendiri, kurang bergaul dengan
klien lain
 Ny.h tampak bicara & tertawa sendiri

C. ANALISA DATA

NO DATA PENYEBAB PROBLEM


1. DS:
 Ny.h mengatakan mendengar
suara – suara yang menyuruh
klien mengamuk
 Ny.h hanya mengatakan ingin
mengikuti suaminya gangguan Gangguan
DO: presepsi presepsi
 Saat interaksi klien nampak pendengaran sensori
menyendiri, kurang bergaul
dengan klien lain
 Ny.h tampak bicara & tertawa
sendiri
D. POHON MASALAH

Isolasi social:menarik diri Efek

Gangguan presepsi sensori:


(halusinasi)
CP

Gangguan Presepsi Pendengaran Cousa

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan presepsi sensori:(halusinasi)
Kategori :psikologis
Subkategori :intekgritas ego
Definis :perubahan presepsi terhadap stimulus baik internal
maupun eksternal yang di sertadi dengan respon yang
berkurang, berlebihan atauterdistori.
Tanda mayor dan minor:
DS:
 Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan
DO:
 Menyendiri
 Melamun
 Mondar mandir

F. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
Diagnosa Keperawtan Luaran Intervensi
DX
1. Gangguan presepsi Setelah dilakukan Observasi:
D.008 sensori:(halusinasi) tindakan keperawtan 1. Monitor perilaku
5 selama 2x 24 jam di yang
Kategori:psikologis harapkan dengan mengindikasika
Subkategori:intekgrita kriteria hasil: n perilaku
s ego 1. Verbalisasi 2. Monitor dan
mendengar seuikan tingkat
Definis:perubahan bisikan menurun aktivitas dan
presepsi terhadap 2. Perilaku stimulasi
stimulus baik internal halusinasi lingkungan
maupun eksternal menurun 3. Monitor isi
yang di sertadi dengan 3. Menarik diri halusinasi
respon yang menurun Terapeutik:
berkurang, berlebihan 4. Mondar mandir 1. Pertahankan
atauterdistori. menurun lingkungan yang
aman
Tanda mayor dan 2. Lakukan
minor: tindakan
DS: keselamatan
 Mendengar ketika tidak
suara bisikan dapat
atau melihat mengontrol
bayangan perilaku
DO: 3. Diskusikan
 Menyendiri perasaan
 Melamun perasaan dan
 Mondar mandir respon terhadap
halusinasi
4. Hindari
perdebatan
Edukasi:
1. Anjurkan
monitor sendiri
situasi
terjadinya
halusinasi
2. Anjurkan bicara
pada orang
yang di percaya
untuk member
dukungan dan
umpan balik
korektif
terhadap
halusinasi
3. Ajarkan pasien
dan keluarga
mengontrol
halusinasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian obat
antipsikotik dan
antiansieatas,
jika perlu

G. EVALUASI
N SOAP
O
1. Sabjektif:
 Keluarga mengatakan merasa tidak keberatan selama
di lakukan wawancara/pengkajian
 Pasien mengatakan paham dalam menangani bisiskan
bisikan yang di dengar
 Pasien mengatakan mengerti apa yang sudah di
jelaskan
2. Objektif:
 Dari keadaan umum pasien tampak terlihat suda agak
membaik
 Pasien tampak merespon dengan spontan
 Pasien tampak bisa melakukan pengendalian
halusinasi
3. Asesmen:
 Intervensi berhasil
 Masalah pasien teratasi
4. Plening:
 Intervensi di hentikan
KASUS II

Tn. G, 30 tahun, alamat tibawa, anak I dari 5 bersaudara, tidak memiliki


pekerjaan,. Keluarga klien membawa klien ke RSJ dengan keluhan klien sering
berbicara aneh. Klien menganggap dirinya sebagai seorang camat yang diberi tugas
menghitung anggaran untuk daerahnya. Menurut keluarga, klien pernah mengikuti
seleksi PNS di daerahnya sebanyak 3 kali, tetapi tidak pernah lulus.
Pada saat pengkajian, pembicaraan klien tampak membanjir, sering mengulang
– ulang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang camat. Klien mengatakan bahwa
keluarga membawa klien ke RSJ karena keluarganya cemburu kepada dirinya.
Penampilan klien kurang rapi, rambut acak –acakan, kuku panjang, klien mandi 1x
sehari.
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
NY H DENGAN GANGGUAN PRESEPSI SENSORIK

A. DATA PASIEN
1. Identidas
Nama : tn.g
Umu : 30 thn
Agama : islam
Alamat : tibawa
Gander : pria
Pekerjaan : tidak memiliki pekerjaan
Suku : gorontalo
Status : menika
Anak : 1 anak
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama :klien sering berbicara aneh.
Alasan masuk RSJ :karena klien sering berbicara aneh. Klien
menganggap dirinya sebagai seorang camat yang
diberi tugas menghitung anggaran untuk daerahnya.
3. Riwayat kesehatan sebelumnya
klien sering berbicara aneh. Klien menganggap dirinya sebagai seorang
camat yang diberi tugas menghitung anggaran untuk daerahnya.
4. Faktor prediposisi:
klien pernah mengikuti seleksi PNS di daerahnya sebanyak 3 kali, tetapi
tidak pernah lulus.

B. KLASIFIKASI DATA
Data sabjektif:
 mengatakan bahwa keluarga membawa klien ke RSJ karena keluarganya
cemburu kepada dirinya.
 Klien menganggap dirinya sebagai seorang camat yang diberi tugas
menghitung anggaran untuk daerahnya.
 Menurut keluarga, klien pernah mengikuti seleksi PNS di daerahnya
sebanyak 3 kali, tetapi tidak pernah lulus
Data objektif:
 pembicaraan klien tampak membanjir sering mengulang – ulang
mengatakan bahwa dirinya adalah seorang camat.
 Penampilan klien kurang rapi, rambut acak –acakan, kuku panjang, klien
mandi 1x sehari.
C. ANALISIS DATA

DATA PENYEBAB/TANDA PROBLEM


MAYOR DAN MINOR
DS:
 mengatakan bahwa
keluarga membawa
klien ke RSJ
karena keluarganya
cemburu kepada
dirinya.
Perubahan proser
DO: Maladaptive berfikir: waham
 pembicaraan klien
tampak membanjir
sering mengulang –
ulang mengatakan
bahwa dirinya
adalah seorang
camat.
DS:
 Klien menganggap
dirinya sebagai
seorang camat
yang diberi tugas
menghitung
anggaran untuk
daerahnya. Tidak Mampu Merawat DEFISIT PERAWATAN
Diri DIRI
DO:
 Penampilan klien
kurang rapi, rambut
acak –acakan, kuku
panjang, klien

D. POHON MASALAH

Menunjukan respon yang Efek


tidak sesui :Gangguan

Perubahan proses berfikir


CP
:waham

Tidak Mampu Merawat Diri: maladaptive Cous


Defisit Perawatan Diri a
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. WAHAM
Kategori psikologis
Subkategori intergritas ego
Definisi keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang di
pertahankan secra kuat atau terus menerus namun tidak
sesuai dengan keyakinan.
Tanda mayor dan minor
Ds:
 Mengungkpkan isi waham
Do:
 Isi fikiran tidak sesui realitas
 Isi pembicaraan sulit di mengerti
 Curiga berlebihan
 Tidak mampu merawt diri
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
DX KEPERAWATAN LUARAN INTERVENSI

1. WAHAM Setelah dilakukan Observasi:


Kategori:psikologis tindakan 1. monitor waham
Subkategori:intergrita keperawatan yang isinya
s ego selama 2x 24 jam membahayakan
Definisi keyakinan di harapkan diri sendiri,
yang keliru tentang isi dengan kriteria orang lain dan
D.010 pikiran yang di hasil: lingkungan
5 pertahankan secra kuat 1. Verbalisasi 2. monitor efek
atau terus menerus waham terpeutik
namun tidak sesuai menurun terpeutik:
dengan keyakinan. 2. Perilaku 1. binah hubungan
Tanda mayor dan minor waham interpersonal
Ds: menurun saling percya
 Mengungkpkan isi 3. Curiga 2. tunjukan sikap
waham menurun tidak
Do: 4. perilaku menghakimi
 Isi fikiran tidak sesuai secara
sesui realitas realita konsisten
 Isi pembicaraan membaik 3. diskusikan
sulit di mengerti 5. perawatan waham dengan
 Curiga berlebihan diri berfokus pada
 Tidak mampu membaik perasaan
merawt diri mendasar
waham
4. hindari
perdbatan
tentang
keyakinan yang
keliru,
kenyataan
keraguan seuai
fakta
5. hindari
memperkuat
gagasan
waham
6. sediakan
lingkungan
aman dan
nyaman
7. berikan aktivitas
rekreasi pada
pengalihan
sesuai
kebutuhan
edukasi:
1. anjurkan
mengungkapka
n dan
mefalidasi
waham(uji
realitas) dengan
orang lain di
percya
2. anjurkan
melakukan
rutinitas harian
secara
konsisten
3. latihan
menejemen
stress
4. jelaskan
tentang waham
serta penyakit
terkait
kolaborasi:
1. kolaborasi
pemberian
sesuai indikasi

H. EVALUASI
N SOAP
O
1. Sabjektif:
 Pasien mengatkan mengerti apa yang sudah di
jelaskan
 Pasien mengatakan dirinya bisa melakukan aktifitas
yang sudah di ajarkan
2. Objektif:
 Dari keadaan umum pasien tampak terlihat suda agak
membaik
 Pasien tampak tidak keberatan selama pengkajian
 Pasien terlihat ceria
3. Asesmen:
 Intervensi berhasil
 Masalah pasien teratasi
4. Plening:
 Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai