Anda di halaman 1dari 119

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahNya, Peraturan Organisasi yang dibahas dalam forum Rapat Kerja
Nasional pada tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi selesai disusun dan
disempurnakan penulisannya. Peraturan Organisasi ini sebagian
merupakan bentuk penyempurnaan Peraturan Organisasi yang ditetapkan
pada tahun 2010.

Kami mengucapkan terima kasih pada segenap pihak yang telah membantu
dalam penyusunan dan penyempurnaan ini, baik sebelum atau sesudah
pelaksanaan Rapat Kerja Nasional 2015.

Semoga dengan tersusun Peraturan Organisasi, pengelolaan organisasi


Ikatan Apoteker Indonesia bisa lebih berkualitas dan transparan.

Jakarta, Mei 2015

Tim Penyusun
KATA SAMBUTAN KETUA UMUM
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Alhamdulillahirobbil Alamin, pada RAKERNAS dan PIT 2015 di


Bukittinggi dapat disetujui sejumlah Pedoman Organisasi yang
merupakan tata cara dan prosedur yang harus ditempuh dan
ditaati oleh para Pengurus IAI disegala lini.

Proses pembahasan Peraturan Organisasi telah melalui


tahapan diskusi yang panjang yang dimulai dari gagasan yang terjadi di
lapangan yang diakomodir oleh Pengurus Daerah kemudian dibahas lagi
oleh tim Ad Hoc yang terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah.
Sehingga semestrinya Peraturan Organisasi ini adalah merupakan jawaban
dari masalah-masalah yang dihadapi oleh teman-teman Pengurus Cabang.

Sesuai dengan strategi organisasi yang dicanangkan oleh Pengurus Pusat


yaitu yang salah satunya adalah peningkatan kualitas organisasi, maka
hendaknya Peraturan Organisasi ini dimaksudkan untuk memberi
kemudahan bagi pengurus maupun anggota yang memerlukannya.

Kepada pengurus hendaknya dapat mematuhi Pedoman Organisasi ini


dengan tanpa ditambah-tambah dengan hal-hal yang mempersulit anggota,
karena memang fokus utama kita di dalam melayani anggota berprinsip
service excellent yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi anggota.

Pada saat RAKENAS dan PIT 2015 pengurus Pusat telah mencanangkan
Gerakan RUTOT (Rubah Total) wajah Pengurus IAI menjadi lebih ramah,
lebih cepat, lebih terjangkau di dalam melayani anggotanya. Sehingga
semua pelayanan kepada anggota yang meliputi pelayanan terhadap
administrasi, peningkatan kompetensi dan pelayanan bantuan advokasi
hokum semuanya harus dipermudah.

Akhirnya mari kita wujudkan kerja organisasi IAI yg berpihak kepada


anggota dimanapun mereka berada.

Wassalmu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,

Jakarta, Juli 2015

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt


Ketua Umum
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Kata Sambutan

Daftar Isi

1. Peraturan Organisasi No.001/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Registrasi Anggota

2. Peraturan Organisasi No.002/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Iuran Anggota

3. Peraturan Organisasi No.003/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Kartu Tanda Anggota

4. Peraturan Organisasi No.004/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Penghentian Keanggotaan

5. Peraturan Organisasi No.005/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Rekomendasi Ijin Praktik dan Kerja

6. Peraturan Organisasi No.006/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Mutasi Anggota

7. Peraturan Organisasi No.007/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Himpunan Seminat

8. Peraturan Organisasi No.008/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Tugas dan Wewenang Pengurus

9. Peraturan Organisasi No.009/PP.IAI/1418/V/2015


tentang Tata Kelola Organisasi

Tim Penyusun
1

PO.001/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REGISTRASI ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015

Tentang

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REGISTRASI ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang


berkualitas bagi anggota dalam pelaksanaan registrasi
keanggotaan telah dilakukan penyempurnaan Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.001/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Registrasi
Anggota, dalam forum Rapat Kerja Nasional yang
berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Registrasi Anggota.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Registrasi Anggota.

Pertama ………

Hal 1 dari 2 - PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota


Pertama : Peraturan Organisasi tentang Registrasi Anggota secara
lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Registrasi Anggota ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Apoteker di Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.001/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Registrasi Anggota
dinyatakan TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota.

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REGISTRASI ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

A. KETENTUAN UMUM
1. Setiap Apoteker berhak untuk menjadi Anggota Ikatan Apoteker Indonesia.
2. Keanggotaan Apoteker ditentukan berdasarkan daerah tempat
praktik/kerja kefarmasian dilaksanakan.
3. Nomor keanggotaan Ikatan Apoteker Indonesia bersifat unik, tunggal, tetap
dan nasional.
4. Registrasi Anggota ditujukan bagi :
a. Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi apoteker
b. Apoteker yang belum terdaftar sebagai anggota
5. Proses Registrasi Anggota dapat dilakukan secara online.
6. Registrasi Anggota tidak berlaku bagi Apoteker yang sedang dalam proses
pidana atau sedang terkena sanksi organisasi.

B. REGISTRASI ANGGOTA YANG BARU LULUS PENDIDIKAN PROFESI


APOTEKER
1. Permohonan Keanggotaan ditujukan kepada Pengurus Pusat melalui
Pengurus Daerah dimana Perguruan Tinggi Farmasi berada secara kolektif
oleh Perguruan Tinggi Farmasi bersangkutan.
2. Permohonan Registrasi Anggota dilakukan dengan mengisi Formulir
Permohonan Registrasi Anggota dengan melampirkan :
a. Fotokopi Ijazah Pendidikan Program Profesi Apoteker yang dilegalisir
b. Fotokopi Surat Sumpah Apoteker yang dilegalisir
c. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
d. Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
e. Surat Pernyataan akan mematuhi Kode Etik & Disiplin Profesi Apoteker,
Peraturan Organisasi serta Peraturan Perundang-undangan di Bidang
Kefarmasian.
f. Bukti Pembayaran Uang Pangkal dan Iuran Tahunan Anggota sesuai
ketentuan berlaku.
3. Pengurus Daerah mengajukan permintaan nomor keanggotaan kepada
Pengurus Pusat menggunakan Formulir Permohonan Nomor Anggota yang
di isi secara lengkap dan dikirimkan dalam bentuk file soft copy.

Hal 1 dari 3
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota.

4. Pengurus Pusat mengembalikan Formulir Permohonan Nomor Anggota yang


sudah berisikan Nomor Registrasi Anggota ke Pengurus Daerah dalam
bentuk file soft copy.
5. Proses Permohonan Registrasi Anggota diselesaikan dalam waktu paling
lama 12 hari kerja terhitung dari mulai berkas permohonan dinyatakan
lengkap oleh Pengurus Daerah
6. Apabila dalam waktu 12 hari kerja sejak dinyatakan lengkap belum
diregistrasi oleh Daerah, maka yang bersangkutan dinyatakan telah
teregistrasi.
7. Berkas permohonan yang tidak lengkap akan dikembalikan oleh Pengurus
Daerah melalui Perguruan Tinggi Farmasi bersangkutan untuk dilengkapi.
8. Setiap Calon Anggota wajib mengikuti Pembinaan Organisasi yang
dilakukan oleh Pengurus Daerah setempat sesuai Peraturan Organisasi
tentang Pembinaan Organisasi.

C. REGISTRASI ANGGOTA YANG BELUM TERDAFTAR


1. Bagi Apoteker yang belum terdaftar sebagai anggota dapat mengajukan
permohonan kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus Cabang untuk
diteruskan ke Pengurus Daerah sesuai tempat dilaksanakan
pekerjaan/praktik kefarmasian.
2. Permohonan Registrasi Anggota dilakukan dengan mengisi Formulir
Permohonan Registrasi Anggota dengan melampirkan :
a. Fotokopi Ijazah Pendidikan Program Profesi Apoteker yang dilegalisir
b. Fotokopi Surat Sumpah Apoteker yang dilegalisir
c. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
d. Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
e. Surat Pernyataan akan mematuhi Kode Etik & Disiplin Profesi
Apoteker, Peraturan Organisasi serta Peraturan Perundang-undangan
di Bidang Kefarmasian.
f. Bukti Pembayaran Uang Pangkal dan Iuran Tahunan Anggota sesuai
ketentuan berlaku.
3. Pengurus Daerah mengajukan permintaan nomor keanggotaan kepada
Pengurus Pusat menggunakan Formulir Permohonan Nomor Anggota yang
di isi secara lengkap dan dikirimkan dalam bentuk file soft copy.
4. Pengurus Pusat mengembalikan Formulir Permohonan Nomor Anggota
yang sudah berisikan Nomor Registrasi Anggota ke Pengurus Daerah
dalam bentuk file soft copy.
5. Proses Permohonan Registrasi Anggota diselesaikan dalam waktu paling
lama 12 hari kerja terhitung dari mulai berkas permohonan dinyatakan
lengkap oleh Pengurus Daerah.
6. Apabila dalam waktu 12 hari kerja sejak dinyatakan lengkap belum
diregistrasi oleh Daerah, maka yang bersangkutan dinyatakan telah
teregistrasi.

Hal 2 dari 3
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota.

7. Berkas permohonan yang tidak lengkap akan dikembalikan oleh Pengurus


Daerah ke anggota bersangkutan melalui Pengurus Cabang setempat
untuk dilengkapi.

D. SURAT KETERANGAN KEANGGOTAAN (SKK)


1. SKK diberikan kepada anggota yang telah melakukan pendaftaran menjadi
anggota.
2. SKK diberikan setelah permohonan dinyatakan lengkap oleh Pengurus
Daerah
3. SKK tersebut dipergunakan untuk mengambil KTA.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 3 dari 3
Lampiran. PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota.

FORMULIR REGISTRASI KEANGGOTAAN


IKATAN APOTEKER INDONESIA
Kepada Yth. (isi dengan huruf kapital)
Ketua Umum PP IAI
cq. Ketua PD IAI ……………………………………………………

Bersama ini saya mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Ikatan Apoteker Indonesia dengan data sebagai berikut :
Nama Lengkap
Gelar
Tempat, Tgl lahir - -
Nomor KTP (Tanggal-Bulan-Tahun)

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Agama


Alamat
(sesuai KTP)

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
Asal PTF
Tahun Lulus No. Ijazah Profesi
Tempat 1. Nama
Praktik/ Alamat
Kerja/ Jabatan Apoteker Apoteker Penanggung Jawab Apoteker Pendamping Lainnya
Dinas 2. Nama
Alamat
Jabatan Apoteker Apoteker Penanggung Jawab Apoteker Pendamping Lainnya
3. Nama
Alamat
Jabatan Apoteker Apoteker Penanggung Jawab Apoteker Pendamping Lainnya

Sebagai kelengkapan permohonan terlampir:


1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Ijazah Pendidikan Program Profesi Apoteker yang dilegalisir
3. Fotokopi Surat Sumpah Apoteker yang dilegalisir
4. Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
5. Surat Pernyataan mematuhi Kode Etik & Disiplin Profesi Apoteker,
Peraturan Organisasi serta Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian.
6. Bukti Pembayaran Uang Pangkal dan Iuran Tahunan Anggota sesuai ketentuan berlaku.

Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya terima kasih.

…………………………………………., …………………..
(nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,

……………………………………………………………

lembar pertama untuk pengurus


TANDA TERIMA BERKAS
FORMULIR REGISTRASI KEANGGOTAAN
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(di isi oleh petugas)

Telah diterima berkas permohonan registrasi keanggotaan atas nama ……………………………………………………


dengan lampiran sebagai berikut :
Ada Tidak ada
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Ijazah Pendidikan Program Profesi Apoteker yang dilegalisir
3. Fotokopi Surat Sumpah Apoteker yang dilegalisir
4. Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
5. Surat Pernyataan mematuhi Kode Etik & Disiplin Profesi Apoteker,
Peraturan Organisasi serta Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kefarmasian.
6. Bukti Pembayaran Uang Pangkal dan Iuran Tahunan Anggota sesuai ketentuan berlaku.

…………………………………………., …………………..

Petugas,

……………………………………………………………

Berkas Lengkap Belum lengkap

Catatan : ………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

lembar kedua untuk pendaftar


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi
Anggota.
Contoh

SURAT PERNYATAAN
MEMATUHI KODE ETIK DAN PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER

Saya yang bertanda tangan dibawah ini;

Nama Lengkap : ...........................................................................


Tempat, Tanggal lahir : ...........................................................................
Alamat (Sesuai KTP) : ...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
Dengan ini menyatakan:

1. Saya telah mempelajari dan memahami Kode Etik Dan Pedoman


Disiplin Apoteker Indonesia.
2. Saya akan mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Dan Pedoman
Disiplin Apoteker Indonesia dengan baik dan benar, dalam rangka
menjaga dan memelihara serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dimanapun saya melaksanakan praktik profesi saya.
3. Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
serta dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun.

Demikianlah pernyataan ini saya buat untuk saya laksanakan dengan


sepenuh hati.

....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-tahun.
Yang membuat pernyataan,

MATERAI Rp.6.000

.........................................................................
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi
Anggota
CONTOH SURAT KETERANGAN KEANGGOTAAN

KOP SURAT PENGURUS DAERAH

SURAT KETERANGAN KEANGGOTAAN


Nomor : Ket-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun
(Contoh : Nomor : Ket-007/PD IAI/Sulawesi Utara/V/2015)

Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah ..............................................,


dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : .....................................................................................

No.Anggota : ....................................................................... (dari PP IAI)

Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................

Alamat : .....................................................................................

.....................................................................................

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Telah terdaftar sebagai anggota Ikatan Apoteker Indonesia.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya dan harap diserahkan kembali saat pengambilan Kartu Tanda
Anggota.

............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH .................................
Ketua, Sekretaris,

................................. .........................
NA. NA.

Catt : NA = Nomor Anggota


Lampiran. PO.001/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota.
FORMULIR PERMOHONAN NOMOR KEANGGOTAAN
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Pemohon : Pengurus Daerah ………………………………………………………………….

No. No.Keanggotaan (di isi oleh PP IAI) Nama Lengkap Gelar Tempat lahir Tgl lahir Nomor KTP Jenis Kelamin Agama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst

Alamat Lengkap (sesuai KTP) Desa/Kelurahan Kecamatan Kab/Kota Provinsi Handphone Email Asal PTF

Tempat Praktik/Kerja (1) Tempat Praktik/Kerja (2)


Tahun Lulus No.Ijazah
Nama Aalamat Sebagai Nama Alamat Sebagai

Tempat Praktik/Kerja (3)


Nama Alamat Sebagai

………………………………………………, ………………………
Ketua PD IAI …………………………………………….

…………………………………………………………………………
2

PO.002/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
IURAN ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.002/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
IURAN ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penguatan organisasi untuk


dapat memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
anggota telah dilakukan penyempurnaan Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.002/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Iuran Tahunan
Anggota, dalam forum Rapat Kerja Nasional yang
berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Iuran Anggota.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.002/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Iuran Anggota.

Pertama ………

Hal 1 dari 2 - PO.002/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota


Pertama : Peraturan Organisasi tentang Iuran Anggota secara lengkap
sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan
bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Iuran Anggota ini merupakan
pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh Apoteker di
Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.002/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Iuran Tahunan Anggota
dinyatakan TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.002/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.002/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
IURAN ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

1. Iuran Anggota terdiri dari :


a. Uang Pangkal dan
b. Iuran Tahunan
2. Uang pangkal adalah iuran yang dibayarkan hanya satu kali oleh anggota
sewaktu pertama kali mendaftar sebagai anggota ke Pengurus Daerah
setempat, sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah)
3. Iuran tahunan bagi apoteker yang baru lulus dari perguruan tinggi farmasi
untuk satu tahun pertama sebesar Rp.120.000,- (Seratus dua puluh ribu
rupiah), dan untuk tahun selanjutnya sesuai ketentuan.
4. Iuran Tahunan adalah iuran wajib bagi setiap anggota yang dibayarkan melalui
Pengurus Daerah setempat Rp. 240.000 (Dua ratus empat puluh ribu rupiah) per
tahun dan akan ditinjau kembali secara periodik.
5. Teknis penarikan iuran tahunan diatur oleh pengurus daerah masing-masing.
6. Pengalokasian Iuran Tahunan kepada masing-masing Pengurus dilakukan oleh
Pengurus Daerah.
7. Besaran alokasi Iuran Tahunan untuk masing-masing Pengurus adalah
sebagai berikut :
a. Pengurus Pusat sebesar 10% (sepuluh persen)
b. Pengurus Daerah sebesar 40% (empat puluh persen)
c. Pengurus Cabang sebesar 50% (lima puluh persen)
8. Apabila apoteker yang baru lulus dari perguruan tinggi farmasi melakukan
mutasi ke propinsi lain pada tahun pertama, maka iuran tahunan
sebagaimana poin 4 diatas di alokasikan 50% (lima puluh persen) untuk
Pengurus Daerah asal dan 50% (lima puluh persen) untuk Pengurus Daerah
tujuan sesuai proporsi sebagaimana yang dimaksud pada poin 7.
9. Pengurus Daerah menyampaikan Laporan Penarikan dan Distribusi Iuran
Tahunan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sekali kepada Pengurus Pusat
dan Tembusan kepada Pengurus Cabang.
10. Bagi anggota yang lalai dalam membayar Iuran Tahunan akan dikenakan
sanksi.

Ditetapkan ………..

Hal 1 dari 2
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.002/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.002/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota
Format Laporan Penarikan & Distribusi Iuran Tahunan
Laporan Penarikan & Distribusi Iuran Tahunan
Pengurus Daerah …………………………………………………
Periode Laporan : Bulan ……………………………………………. Tahun…………………. s/d Bulan ……………………………………………….. Tahun …………………………….

Periode Penarikan & Nominal Nominal Distribusi (Rp)


No. Nomor Keanggotaan Nama Anggota
Bulan Tahun Bulan Tahun Nominal (Rp) PP (10%) PD (40%) PC (50%) Nama PC Tanggal Transfer
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
………………………………………………, ………………………
Catt : Terlampir bukti setor ke rekening Pengurus Pusat dan masing-masing Pengurus Cabang Ketua PD IAI …………………………………………….

…………………………………………………………………………
3

PO.003/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
KARTU TANDA ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.003/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
KARTU TANDA ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang


berkualitas bagi anggota dalam pembuatan Kartu
Tanda Anggota telah dilakukan penyempurnaan Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.003/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Kartu Tanda
Anggota, dalam forum Rapat Kerja Nasional yang
berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Kartu Tanda Anggota.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.003/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota.

Pertama ………

Hal 1 dari 2 - PO.003/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Kartu Tanda Anggota secara
lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Kartu Tanda Anggota ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Apoteker di Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.003/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Kartu Tanda Anggota
dinyatakan TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.003/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.003/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
KARTU TANDA ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

1. Setiap anggota yang telah terdaftar berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota
2. Kartu Tanda Anggota dikeluarkan oleh Pengurus Daerah dengan masa berlaku
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk masa 5 (lima) tahun berikutnya.
3. Format Kartu Tanda Anggota dan Nomor Registrasi Anggota ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.
4. Nomor Anggota merupakan nomor yang diberikan oleh Pengurus Pusat dan
bersifat tetap untuk setiap Anggota sebagai bukti keanggotaan,
5. Pemberian Nomor Anggota terdiri dari 12 angka dengan rincian :
a. Delapan angka di awal menunjukkan masing-masing 2 digit tanggal, 2
digit bulan dan 4 digit tahun kelahiran
b. Enam angka di akhir menunjukkan nomor urut nasional
6. Proses pembuatan Kartu Tanda Anggota diselesaikan dalam waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari kerja terhitung dari berkas permohonan dinyatakan
lengkap oleh Pengurus Daerah setempat
7. Kartu Tanda Anggota harus dikembalikan kepada Pengurus Daerah melalui
Pengurus Cabang apabila yang bersangkutan berhenti menjadi anggota,
dikarenakan :
a. Mengundurkan diri dari Keanggotaan
b. Terkena sanksi Organisasi Profesi
8. Pengurus Daerah memberikan Laporan Pengembalian Kartu Tanda Anggota
setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Pengurus Pusat.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 1 dari 1
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.003/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota

FORMAT
KARTU TANDA ANGGOTA

Tampak Depan
Logo IAI
Timbul/Emboss Tulisan :
8,5 cm  Ikatan Apoteker Indonesia
(tipe huruf = Futura Md BT
Bold)
 The Indonesian Pharmacists
Association (tipe huruf =
Futura Md BT Medium)
 Warna emas dengan garis
Nama : Prof. Dr. Mangku Broto, Apt. tepi warna hitam
5,5 cm

No. Anggota : 08121949000006 Warna Background :


Merah
Masa Berlaku : 10/14

Tulisan : Kartu Tanda Anggota


Alamat : Jalan Dahlia Raya
(tipe huruf = Futura Md BT Bold
No. 312 Bubulak
Bogor 14455 dan berwarna Hitam)
Jawa Barat
Bingkai Warna Emas

Warna Background
Tempat Foto Tulisan : 3 Buah Logo : Silver/Perak dan
(Background Nama, No. Anggota, Masa IAI Samar bermotif
Merah), Ukuran : Berlaku dan Alamat = tipe (Sebagai
Tinggi 2,50 cm huruf Arial Bold tambahan
dan Lebar 2 cm Background)

Tampak Belakang
8,5 cm
Logo IAI

Warna Background
: Silver/Perak dan
bermotif
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(T he In don e si an P ha r ma ci st As s oc i atio n)
5,5 cm

PENGURUS DAERAH……… Tipe tulisan :


 Arial Black Bold
 Warna Hitam

Drs. Slamet R, Apt. Drs. Sugeng M., Apt.


Ketua PD….. Sekretaris PD…. Tipe tulisan :
 Futura Lt BT Bold
ALAMAT PENGURUS DAERAH…….  Warna Hitam
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.003/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota

CONTOH LAPORAN PENGEMBALIAN KTA

KOP SURAT PENGURUS DAERAH


No : B2-000/PD IAI/Nama Propinsi/bulan/tahun
(contoh: B2-006/PD IAI/Kalimantan Selatan/V/2015)
Lamp : -
Hal : Laporan Pengembalian KTA

Kepada Yth.
Ketua Umum PP IAI
di
JAKARTA

Bersama ini kami laporkan data pengembalian Kartu Tanda Anggota (KTA) dari
Pengurus Daerah …………………………………………………… periode bulan
………………………… tahun …………… sampai dengan bulan
……………………………. tahun ……………….. dengan rincian sebagai berikut :
No. Alasan Pengembalian
No.KTA Nama Pemilik Mengundurkan Terkena
diri sanksi
1.
2.
3.
4.
5.
dst

..………………………………, ……………….
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH …………………………………………
Ketua, Sekretaris,

………………………………
………………………………
NA. NA.

Catt : NA = Nomor Anggota

Hal 1 dari 1
4

PO.004/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.004/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang


berkualitas bagi anggota telah dilakukan
penyempurnaan Surat Keputusan Pengurus Pusat
Ikatan Apoteker Indonesia No.004/PO/PP-IAI/V/2010
tentang Penghentian Keanggotaan, dalam forum Rapat
Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015
di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Penghentian Keanggotaan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.004/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Penghentian Keanggotaan.

Pertama ………

Hal 1 dari 2 - PO.004/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Penghentian Keanggotaan


Pertama : Peraturan Organisasi tentang Penghentian Keanggotaan
secara lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Penghentian Keanggotaan ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Apoteker di Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.004/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Penghentian Keanggotaan
dinyatakan TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.004/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Penghentian Keanggotaan


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.004/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Penghentian
Keanggotaan

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
IKATAN APOTEKER INDONESIA

1. Keanggotaan seorang Apoteker dalam Ikatan Apoteker Indonesia berhenti


apabila :
a. Atas permintaan sendiri atau
b. Diberhentikan karena terkena sanksi organisasi atau
c. Meninggal Dunia.
2. Permohonan pengajuan pengunduran diri sesuai poin a ditujukan kepada
Pengurus Pusat melalui Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah setempat.
3. Kewenangan menghentikan keanggotaan seorang Apoteker dalam Ikatan
Apoteker Indonesia sebagaimana pada poin b adalah Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia setelah mendapat pertimbangan dari Majelis Pembina Etik
dan Disiplin Apoteker Pusat.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 11 dari 1
5

PO.005/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang


berkualitas bagi anggota dalam pemberian
rekomendasi ijin praktik atau kerja telah dilakukan
penyempurnaan Surat Keputusan Pengurus Pusat
Ikatan Apoteker Indonesia No.007/PO/PP-IAI/V/2010
tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau Kerja, dalam
forum Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal
8-9 Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau Kerja.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau Kerja .

Pertama ………

Hal 1 dari 2 - PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau
Kerja
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau
Kerja secara lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran
dan merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau
Kerja ini merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi
seluruh Apoteker di Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.007/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Rekomendasi Ijin Praktek
atau Kerja dinyatakan TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau
Kerja
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REKOMENDASI IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

A. KETENTUAN UMUM
1. Rekomendasi ijin praktik/kerja hanya diberikan kepada Apoteker anggota
Ikatan Apoteker Indonesia.
2. Permohonan rekomendasi ijin praktik/kerja oleh anggota ditujukan kepada
Pengurus Cabang setempat dimana praktik/pekerjaan kefarmasian akan
dilaksanakan.
3. Surat Rekomendasi ijin praktik/kerja ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dimana Pengurus Cabang tersebut
berada dan memberikan tembusan kepada Pengurus Daerah sebagai
laporan.
4. Setiap permohonan rekomendasi ijin praktik/kerja dikenakan biaya
sebesar Rp 50.000., (lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.,
(seratus ribu rupiah).
5. Surat rekomendasi ijin praktik/kerja yang tidak dipergunakan harus
dikembalikan kepada Pengurus Cabang yang menerbitkannya selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat tersebut.
6. Surat rekomendasi ijin praktik/kerja khusus yang terkait dengan
ketersediaan tenaga Apoteker pada daerah tertentu, dikoordinasikan oleh
pengurus cabang dengan pemerintah daerah setempat.
7. Proses permohonan rekomendasi ijin praktik/kerja dapat dilakukan secara
online.
8. Penerbitan rekomendasi oleh pengurus cabang diselesaikan dalam waktu
paling lama 15 (lima belas hari) hari sejak berkas diterima dengan
persyaratan telah lengkap.

B. REKOMENDASI IJIN PRAKTIK SEBAGAI APOTEKER PENANGGUNG JAWAB


DI APOTEK/KLINIK
Pemohon mengajukan permohonan rekomendasi kepada Pengurus Cabang
setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Rekomendasi Ijin
Praktik/Kerja dengan melampirkan :
1. Fotokopi KTA atau SKK yang masih berlaku
2. Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai
dengan tempat praktik/kerja
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,

Hal 1 dari 6
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3


bulan sebelum berakhir,
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab
dan tidak akan melanggar kode etik, pedoman disiplin dan peraturan
organisasi.
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat
praktik/kerja sarana kefarmasian lain.
7. Surat ijin/rekomendasi atasan bagi apoteker yang akan praktik pada
Apotek/ Klinik di luar waktu pekerjaan utamanya,
8. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Daerah dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota luar
propinsi).
9. Surat Keterangan Mutasi dari Pengurus Cabang asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Cabang dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam
satu propinsi)
10. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai (bagi Apoteker
yang praktik/kerja di sarana kefarmasian milik pemerintah/korporasi).
11. Surat Pernyataan Kepemilikan sarana bermaterai cukup (bagi Apoteker
dengan modal milik sendiri)
12. Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Investor (bagi Apoteker dengan
modal milik pihak lain/investor)
13. Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Pimpinan Klinik (bagi pemohon
sebagai Apoteker Penanggung Jawab Klinik)
14. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian
Apoteker Penanggung Jawab)

C. REKOMENDASI IJIN PRAKTIK SEBAGAI APOTEKER PENDAMPING DI


APOTEK/KLINIK
Pemohon mengajukan permohonan rekomendasi kepada Pengurus Cabang
setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Rekomendasi Ijin
Praktik/Kerja dan melampirkan :
1. Fotokopi KTA atau SKK yang masih berlaku
2. Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai
dengan tempat praktik/kerja
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir.
5. Fotokopi SIPA Pendamping dari tempat praktik sebelumnya (bagi pemohon
SIPA Pendamping kedua atau ketiga)

Hal 2 dari 6
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

6. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab


dan tidak akan melanggar kode etik, pedoman disiplin dan peraturan
organisasi.
7. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat
praktik/kerja sarana kefarmasian lain.
8. Surat ijin/rekomendasi atasan bagi apoteker yang akan praktik pada
Apotek/ Klinik di luar waktu pekerjaan utamanya.
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Daerah dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota luar
propinsi).
10. Surat Keterangan Mutasi dari Pengurus Cabang asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Cabang dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam
satu propinsi)
11. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai (bagi Apoteker
yang praktik/kerja di sarana kefarmasian milik pemerintah/korporasi).
12. Surat pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping dari Apoteker
Penanggung Jawab setempat
13. Surat Keterangan tentang jadwal praktik dari Apoteker Penanggung Jawab
ditempat praktik sebelumnya (bagi pemohon SIPA Pendamping kedua atau
ketiga)
14. Surat Pengantar dari Pengurus Cabang asal pemohon (bagi pemohon SIPA
Pendamping kedua atau ketiga di daerah perbatasan antara
kabupaten/kota atau propinsi)

D. REKOMENDASI IJIN PRAKTIK SEBAGAI APOTEKER PENANGGUNG JAWAB


DI RUMAH SAKIT / PUSKESMAS
Pemohon mengajukan permohonan rekomendasi kepada Pengurus Cabang
setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Rekomendasi Ijin
Praktik/Kerja dan melampirkan :
1. Fotokopi KTA atau SKK yang masih berlaku
2. Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai dengan
tempat praktik/kerja
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab
dan tidak akan melanggar kode etik, pedoman disiplin dan peraturan
organisasi.
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat
praktik/kerja sarana kefarmasian lain.

Hal 3 dari 6
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

7. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah asal anggota, yang ditujukan
ke Pengurus Daerah dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan
(bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota luar propinsi).
8. Surat Keterangan Mutasi dari Pengurus Cabang asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Cabang dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam satu
propinsi)
9. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan
rumah sakit / puskesmas.
10. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian
Apoteker Penanggung Jawab)

E. REKOMENDASI IJIN PRAKTIK SEBAGAI APOTEKER PENDAMPING DI


RUMAH SAKIT / PUSKESMAS
Pemohon mengajukan permohonan rekomendasi kepada Pengurus Cabang
setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Rekomendasi Ijin
Praktik/Kerja dan melampirkan :
1. Fotokopi KTA atau SKK yang masih berlaku
2. Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai dengan
tempat praktik/kerja
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir.
5. Fotokopi SIPA Pendamping dari tempat praktik sebelumnya (bagi pemohon
SIPA Pendamping kedua atau ketiga)
6. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab
dan tidak akan melanggar kode etik, pedoman disiplin dan peraturan
organisasi.
7. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat
praktik/kerja sarana kefarmasian lain.
8. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah asal anggota, yang ditujukan
ke Pengurus Daerah dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan
(bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota luar propinsi).
9. Surat Keterangan Mutasi dari Pengurus Cabang asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Cabang dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam satu
propinsi)
10. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan
rumah sakit / puskesmas.
11. Surat pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping dari Apoteker
Penanggung Jawab setempat

Hal 4 dari 6
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

12. Surat Keterangan tentang jadwal praktik dari Apoteker Penanggung Jawab
ditempat praktik sebelumnya (bagi pemohon SIPA Pendamping kedua atau
ketiga)
13. Surat Pengantar dari Pengurus Cabang asal pemohon (bagi pemohon SIPA
Pendamping kedua atau ketiga di daerah perbatasan antara
kabupaten/kota atau propinsi)

F. REKOMENDASI IJIN KERJA DI INDUSTRI FARMASI (OBAT/OBAT


TRADISIONAL/KOSMETIKA) / PEDAGANG BESAR FARMASI
Pemohon mengajukan permohonan rekomendasi kepada Pengurus Cabang
setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Rekomendasi Ijin
Praktik/Kerja dan melampirkan :
1. Fotokopi KTA yang masih berlaku
2. Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai dengan
tempat praktik/kerja
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker dengan masa berlaku minimal 3
bulan sebelum berakhir,
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab
dan tidak akan melanggar kode etik, pedoman disiplin dan peraturan
organisasi.
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat
praktik/kerja sarana kefarmasian lain.
7. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah asal anggota, yang ditujukan
ke Pengurus Daerah dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan
(bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota luar propinsi).
8. Surat Keterangan Mutasi dari Pengurus Cabang asal anggota, yang
ditujukan ke Pengurus Cabang dimana praktik/kerja kefarmasian akan
dilaksanakan (bagi pemohon yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam satu
propinsi)
9. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan
perusahaan.
10. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian
Apoteker Penanggung Jawab)
11. Surat perjanjian kerja antara Pimpinan perusahaan dan apoteker dengan
menggunakan materai

Ditetapkan ………………

Hal 5 dari 6
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 6 dari 6
Lampiran. PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktik/Kerja

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI


IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(isi dengan huruf kapital)
Untuk Permohonan Sebagai Apoteker di Apotek / Klinik
Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………………
Bersama ini saya mengajukan permohonan rekomendasi ijin praktik dengan data sebagai berikut :
A. Data Pemohon
Nomor KTP
No.KTA
Nama Lengkap
Gelar (Tanggal-Bulan-Tahun)

Tempat, Tgl lahir - -


Alamat
(sesuai KTP)

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
No.STRA
Masa Berlaku s/d - -
No.Sertifikat Kompetensi
Masa Berlaku s/d - -
B. DATA SARANA KEFARMASIAN
Nama Sarana
Alamat lengkap
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Jenis Sarana Apotek Klinik Status Kepemilikan Milik Sendiri Milik Pihak Lain
Sebagai Apoteker Penanggung Jawab Apoteker Pendamping
Sebagai kelengkapan permohonan terlampir :
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab dan tidak akan melanggar
kode etik, pedoman disiplin dan peraturan organisasi
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat praktik/kerja sarana kefarmasian lain
7. Surat ijin/rekomendasi atasan ( bagi apoteker yang akan praktik pada Apotek/ Klinik di luar waktu
pekerjaan utamanya )
8. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Daerah setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar propinsi setempat)
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Cabang darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Cabang setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar Kab/Kota setempat)

1
10. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai (bagi Apoteker yang praktik/kerja
di sarana kefarmasian milik pemerintah/korporasi)
11. Surat Pernyataan Kepemilikan bermaterai cukup (bagi Apoteker dengan modal milik sendiri)
12. Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Investor (bagi Apoteker dengan modal milik pihak lain/investor)
13. Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Pimpinan Klinik (bagi pemohon sebagai Apoteker
Penanggung Jawab Klinik)
14. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian Apoteker Penanggung Jawab)
15. Surat pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping dari Apoteker Penanggung Jawab setempat
(bagi permohonan sebagai Apoteker Pendamping)
16. Surat Keterangan tentang jadwal praktik dari Apoteker Penanggung Jawab ditempat praktik sebelumnya
(bagi pemohon SIPA Pendamping kedua atau ketiga)

Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya terima kasih.

…………………………………………., …………………..
(nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,

……………………………………………………………

lembar pertama untuk pengurus

TANDA TERIMA BERKAS


2
TANDA TERIMA BERKAS
FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI
IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(di isi oleh petugas)

Telah diterima berkas permohonan rekomendasi atas nama ……………………………………………………


dengan lampiran sebagai berikut : Ada Tidak ada
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab dan tidak akan melanggar
kode etik, pedoman disiplin dan peraturan organisasi
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat praktik/kerja sarana
kefarmasian lain
7. Surat ijin/rekomendasi atasan ( bagi apoteker yang akan praktik pada Apotek/ Klinik di luar waktu
pekerjaan utamanya )
8. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Daerah setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar propinsi setempat)
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Cabang darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Cabang setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar Kab/Kota setempat)
10.Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai (bagi Apoteker yang praktik/kerja
di sarana kefarmasian milik pemerintah/korporasi)
11.Surat Pernyataan Kepemilikan bermaterai cukup (bagi Apoteker dengan modal milik sendiri)
12.Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Investor (bagi Apoteker dengan modal milik
pihak lain/investor)
13.Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Pimpinan Klinik (bagi pemohon sebagai Apoteker
Penanggung Jawab Klinik)
14.Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian Apoteker
Penanggung Jawab)
15.Surat pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping dari Apoteker Penanggung Jawab setempat
(bagi permohonan sebagai Apoteker Pendamping)
16.Surat Keterangan tentang jadwal praktik dari Apoteker Penanggung Jawab ditempat praktik sebelumnya
(bagi pemohon SIPA Pendamping kedua atau ketiga)

…………………………………………., …………………..

Petugas,

……………………………………………………………

Berkas Lengkap Belum lengkap

Catatan : ………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

lembar kedua untuk pemohon

3
Lampiran. PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktik/Kerja

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI


IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(isi dengan huruf kapital)
Untuk Permohonan Sebagai Apoteker di Rumah Sakit / Puskesmas
Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………………
Bersama ini saya mengajukan permohonan rekomendasi ijin praktik dengan data sebagai berikut :
A. Data Pemohon
Nomor KTP
No.KTA
Nama Lengkap
Gelar (Tanggal-Bulan-Tahun)

Tempat, Tgl lahir - -


Alamat
(sesuai KTP)

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
No.STRA
Masa Berlaku s/d - -
No.Sertifikat Kompetensi
Masa Berlaku s/d - -
B. DATA SARANA KEFARMASIAN
Nama Sarana
Alamat lengkap
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Jenis Sarana Rumah Sakit Puskesmas
Sebagai Apoteker Penanggung Jawab Apoteker Pendamping
Sebagai kelengkapan permohonan terlampir :
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab dan tidak akan melanggar
kode etik, pedoman disiplin dan peraturan organisasi
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat praktik/kerja sarana kefarmasian lain
7. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan Rumah Sakit / Puskesmas
8. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Daerah setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar propinsi setempat)
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Cabang darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Cabang setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar Kab/Kota setempat)
10. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian Apoteker Penanggung Jawab)

1
11. Surat pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping dari Apoteker Penanggung Jawab setempat
(bagi permohonan sebagai Apoteker Pendamping)
12. Surat Keterangan tentang jadwal praktik dari Apoteker Penanggung Jawab ditempat praktik sebelumnya
(bagi pemohon SIPA Pendamping kedua atau ketiga)

Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya terima kasih.

(di isi oleh petugas) …………………………………………., …………………..


Diterima - - (nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,
Berkas Lengkap Belum lengkap

……………………………………………………………

lembar pertama untuk pengurus

TANDA TERIMA BERKAS


2
TANDA TERIMA BERKAS
FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI
IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(di isi oleh petugas)

Telah diterima berkas permohonan rekomendasi atas nama ……………………………………………………


dengan lampiran sebagai berikut : Ada Tidak ada
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab dan tidak akan melanggar
kode etik, pedoman disiplin dan peraturan organisasi
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat praktik/kerja
sarana kefarmasian lain
7. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan Rumah Sakit / Puskesmas
8. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Daerah setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar propinsi setempat)
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Cabang darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Cabang setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar Kab/Kota setempat)
10.Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian Apoteker
Penanggung Jawab)
11.Surat pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping dari Apoteker Penanggung Jawab setempat
(bagi permohonan sebagai Apoteker Pendamping)
12.Surat Keterangan tentang jadwal praktik dari Apoteker Penanggung Jawab ditempat praktik sebelumnya
(bagi pemohon SIPA Pendamping kedua atau ketiga)

…………………………………………., …………………..

Petugas,

……………………………………………………………

Berkas Lengkap Belum lengkap

Catatan : ………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

lembar kedua untuk pemohon

3
Lampiran. PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktik/Kerja

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI


IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(isi dengan huruf kapital)
Untuk Permohonan Sebagai Apoteker di Industri Farmasi & Pedagang Besar Farmasi
Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………………
Bersama ini saya mengajukan permohonan rekomendasi ijin kerja dengan data sebagai berikut :
A. Data Pemohon
Nomor KTP
No.KTA
Nama Lengkap
Gelar (Tanggal-Bulan-Tahun)

Tempat, Tgl lahir - -


Alamat
(sesuai KTP)

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
No.STRA
Masa Berlaku s/d - -
No.Sertifikat Kompetensi
Masa Berlaku s/d - -
B. DATA SARANA KEFARMASIAN
Nama Sarana
Alamat lengkap
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Jenis Sarana Industri Obat Industri Obat Tradisonal Industri Kosmetika Pedagang Besar Farmasi
Sebagai kelengkapan permohonan terlampir :
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab dan tidak akan melanggar
kode etik, pedoman disiplin dan peraturan organisasi
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat praktik/kerja sarana kefarmasian lain
7. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan perusahaan.
8. Surat perjanjian kerja antara Pimpinan perusahaan dan apoteker bermaterai cukup
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Daerah setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar propinsi setempat)
10. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Cabang darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Cabang setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar Kab/Kota setempat)
11. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian Apoteker Penanggung Jawab)

1
Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya terima kasih.

…………………………………………., …………………..
(nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,

……………………………………………………………

lembar pertama untuk pengurus

TANDA TERIMA BERKAS


2
TANDA TERIMA BERKAS
FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI
IJIN PRAKTIK ATAU KERJA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(di isi oleh petugas)
Telah diterima berkas permohonan rekomendasi atas nama ……………………………………………………
dengan lampiran sebagai berikut : Ada Tidak ada
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku
3. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
4. Fotokopi Sertifikat Kompetensi Apoteker yang masih berlaku (minimal 3 bulan sebelum berakhir)
5. Surat Pernyataan akan melaksanakan praktik secara bertanggung jawab dan tidak akan melanggar
kode etik, pedoman disiplin dan peraturan organisasi
6. Surat Pernyataan tidak sebagai Apoteker Penanggung Jawab di tempat praktik/kerja sarana
kefarmasian lain
7. Surat Keterangan/Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dari pimpinan perusahaan.
8. Surat perjanjian kerja antara Pimpinan perusahaan dan apoteker bermaterai cukup
9. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Daerah darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Daerah setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar propinsi setempat)
10. Surat Keterangan mutasi dari Pengurus Cabang darimana anggota berasal yang ditujukan
ke Pengurus Cabang setempat dimana praktik/kerja kefarmasian akan dilaksanakan (bagi pemohon
yang berasal dari luar Kab/Kota setempat)
11. Berita Acara Serah Terima Tanggung Jawab (bagi permohonan penggantian Apoteker
Penanggung Jawab)

…………………………………………., …………………..

Petugas,

……………………………………………………………

Berkas Lengkap Belum lengkap

Catatan : ………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

lembar kedua untuk pemohon

3
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh

SURAT PERNYATAAN
MEMATUHI KODE ETIK DAN PEDOMAN DISIPLIN APOTEKER

Saya yang bertanda tangan dibawah ini;

Nama Lengkap : ...........................................................................


No.Anggota : ...........................................................................
Tempat, Tanggal lahir : ...........................................................................
Alamat (Sesuai KTP) : ...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................

Dengan ini menyatakan:

1. Saya telah mempelajari dan memahami Kode Etik Dan Pedoman


Disiplin Apoteker Indonesia.
2. Saya akan mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Dan Pedoman
Disiplin Apoteker Indonesia dengan baik dan benar, dalam rangka
menjaga dan memelihara serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dimanapun saya melaksanakan praktik profesi saya.
3. Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
serta dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun.

Demikianlah pernyataan ini saya buat untuk saya laksanakan dengan


sepenuh hati.

....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-tahun.
Yang membuat pernyataan,

materai Rp.6.000,-

.........................................................................
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh

SURAT PERNYATAAN
KEPEMILIKAN MODAL

Saya yang bertanda tangan dibawah ini;

Nama Lengkap : ...........................................................................


No.Anggota : ...........................................................................
Tempat, Tanggal lahir : ...........................................................................
Alamat (Sesuai KTP) : ...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa saya adalah pemilik modal Apotek/Klinik*


tempat saya akan melaksanakan praktik kefarmasian.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani serta dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun.

....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-tahun.
Yang membuat pernyataan,

Materai Rp.6.000

.........................................................................

*) coret salah satu


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh

SURAT PENGANGKATAN
APOTEKER PENDAMPING

Saya yang bertanda tangan dibawah ini selaku Apoteker Penanggung Jawab
Apotek/Klinik/IFRS/Puskesmas * ...............................................................
yang beralamat di ........................................................................................

Dengan ini mengangkat sejawat :


Nama Lengkap : ...........................................................................
No.Anggota : ...........................................................................
Tempat, Tanggal lahir : ...........................................................................
Alamat (Sesuai KTP) : ...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
sebagai Apoteker Pendamping di Apotek/Klinik/IFRS/Puskesmas * .............
..................................................................................................................

Demikianlah surat pengangkatan dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

....................................., ........................

.......................................................................
NA............................................................
......
*) coret salah satu
NA : Nomor Anggota
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh

SURAT KETERANGAN
JADWAL PRAKTIK APOTEKER PENDAMPING

Saya yang bertanda tangan dibawah ini selaku Apoteker Penanggung Jawab
Apotek/Klinik/IFRS/Puskesmas * .......... .....................................................
yang beralamat di .........................................................................................

Dengan ini menerangkan bahwa sejawat :


Nama Lengkap : ...........................................................................
No.Anggota : ...........................................................................
Tempat, Tanggal lahir : ...........................................................................
Alamat (Sesuai KTP) : ...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
Menjalankan praktik sebagai Apoteker Pendamping di
Apotek/Klinik/IFRS/Puskesmas * ................................................................
setiap hari ........................................................ jam .....................................

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya..

....................................., ......................

.......................................................................

NA..................................................................
*) coret salah satu
NA = Nomor Anggota
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh

SURAT PERNYATAAN
TIDAK SEBAGAI APOTEKER PENANGGUNG JAWAB

Saya yang bertanda tangan dibawah ini;

Nama Lengkap : ..........................................................................


No.Anggota : ...........................................................................
Tempat, Tanggal lahir : ...........................................................................
Alamat (Sesuai KTP) : ...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak berpraktik/bekerja sebagai


Apoteker Penanggung Jawab di sarana kefarmasian lainnya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani serta dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun.

....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-tahun.
Yang membuat pernyataan,

materai Rp.6.000

.........................................................................
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

Contoh Surat Rekomendasi

KOP SURAT PENGURUS CABANG

SURAT REKOMENDASI IJIN PRAKTIK/KERJA


No.Rek-000/PC IAI/Nama Kab-Kota/Bulan/Tahun
(Contoh : No.Rek-007/PC IAI/Jakarta Pusat/V/2015)

Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang .................................................


dengan ini memberikan rekomendasi kepada :
Nama : .........................................................................................
No.KTP : .........................................................................................
No.Anggota : .........................................................................................
No.Sertifikat
Kompetensi : .........................................................................................
Masa berlaku Sertifikat Kompetensi sampai dengan ..........................................
No.STRA : .........................................................................................
Masa berlaku STRA sampai dengan ..................................................................
Tempat/Tgl.lahir : .........................................................................................
Alamat : .........................................................................................
..........................................................................................
.........................................................................................
No Handphone : .........................................................................................
Alamat email : .........................................................................................

Untuk melaksanakan praktik/kerja di :


Nama Sarana Kefarmasian : .................................................................
Alamat : .................................................................
Sebagai Apoteker /Apoteker Penanggung Jawab /Apoteker Pendamping *,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Demikianlah surat rekomendasi ini diberikan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja

............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS CABANG .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................ ..............................
NA. NA.

Catatan :
*) Coret yang tidak sesuai
NA = Nomor Anggota

- Surat Rekomendasi ijin praktik/kerja ini dibuat 3 (tiga) rangkap dengan rincian :1 (satu)
rangkap untuk pemohon, 1 (satu) rangkap untuk Pengurus Daerah sebagai laporan dan
1 (satu) rangkap untuk Arsip Pengurus Cabang.
- Surat rekomendasi ijin praktik/kerja yang tidak dipergunakan harus dikembalikan
kepada Pengurus Cabang yang menerbitkannya selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sejak diterbitkannya surat tersebut
6

PO.006/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
MUTASI ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
MUTASI ANGGOTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang


berkualitas bagi anggota telah dilakukan
penyempurnaan Surat Keputusan Pengurus Pusat
Ikatan Apoteker Indonesia No.008/PO/PP-IAI/V/2010
tentang Lolos Butuh, dalam forum Rapat Kerja
Nasional yang berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015 di
Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Mutasi Anggota.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Mutasi Anggota .
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Mutasi Anggota secara lengkap
sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan
bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua………

Hal 1 dari 2 - PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi Anggota


Kedua : Peraturan Organisasi tentang Mutasi Anggota ini merupakan
pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh Apoteker di
Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.008/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Lolos Butuh dinyatakan
TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi Anggota


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi Anggota

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
MUTASI ANGGOTA

A. KETENTUAN UMUM
1. Mutasi Anggota adalah perpindahan anggota atau tempat praktik/kerja ke
wilayah lain, baik antar Kabupaten/Kota maupun antar propinsi.
2. Surat Pengantar Mutasi anggota adalah surat yang dikeluarkan oleh
Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah asal yang ditujukan kepada
Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah tujuan
3. Proses permohonan surat pengantar mutasi di selesaikan dalam waktu
paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung dari mulai berkas dinyatakan
lengkap oleh Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah. Berkas
permohonan yang tidak lengkap akan dikembalikan oleh Pengurus Cabang
atau Pengurus Daerah kepada pemohon bersangkutan.
4. Pengurusan surat pengantar mutasi tidak dikenakan biaya.
5. Surat pengantar mutasi berlaku selama 30 (tiga puluh hari) hari sejak
tanggal dikeluarkan.
6. Pengajuan permohonan surat pengantar mutasi dapat dilakukan secara
online.

B. MUTASI ANTAR PROPINSI


1. Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Daerah melalui Pengurus
Cabang setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Mutasi dan
melampirkan:
a. Fotokopi KTA / SKK yang masih berlaku
b. Fotokopi KTP yang masih berlaku
c. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja
sebelumnya
d. Borang Resertifikasi masa kompetensi tahun berjalan yang sudah di
verifikasi oleh tim resertifikasi.
2. Pengurus Cabang memberikan surat pengantar permohonan mutasi yang
ditujukan kepada Pengurus Daerah setempat.
3. Pengurus Daerah setempat selanjutnya membuat surat pengantar mutasi
antar propinsi yang ditujukan kepada Pengurus Daerah tujuan dan
ditembuskan kepada Pengurus Pusat sebagai laporan.
4. Pengurus Daerah yang dituju membuat surat pengantar mutasi kepada
Pengurus Cabang yang dituju.

Hal 1 of 2
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi Anggota

C. MUTASI ANTAR KABUPATEN/ KOTA DALAM SATU PROPINSI


1. Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Cabang setempat dengan
mengisi Formulir Permohonan Mutasi dan melampirkan :
a. Fotokopi KTA yang masih berlaku
b. Fotokopi KTP yang masih berlaku
c. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja
sebelumnya
d. Borang Resertifikasi masa kompetensi tahun berjalan yang sudah di
verifikasi oleh tim resertifikasi..
2. Pengurus Cabang memberikan surat pengantar mutasi Antar Kabupaten/
Kota dalam satu Propinsi yang ditujukan kepada Pengurus Cabang yang
dituju dengan tembusan kepada Pengurus Daerah setempat sebagai
Laporan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 of 2
Lampiran. PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi Anggota

FORMULIR PERMOHONAN MUTASI


IKATAN APOTEKER INDONESIA
(isi dengan huruf kapital)
Permohonan Mutasi Antar Kabupaten/Kota Dalam Satu Propinsi
Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………………
Bersama ini saya mengajukan permohonan mutasi dengan data sebagai berikut :
Nomor KTP
No.KTA
Nama Lengkap
Gelar (Tanggal-Bulan-Tahun)

Tempat, Tgl lahir - -


Alamat
(sesuai KTP)

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
Kab/Kota Tujuan
Sebagai kelengkapan permohonan terlampir :
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku ( 3 rangkap)
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku (3 rangkap)
3. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja sebelumnya (3 rangkap)
4. Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan. (3 rangkap)

Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya terima kasih.

…………………………………………., …………………..
(nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,

……………………………………………………………

Keterangan :
1 rangkap untuk arsip PC IAI setempat
1 rangkap untuk arsip PC IAI tujuan
1 rangkap untuk arsip PD IAI setempat

Lembar pertama untuk pengurus

TANDA TERIMA BERKAS


1
TANDA TERIMA BERKAS
FORMULIR PERMOHONAN MUTASI
IKATAN APOTEKER INDONESIA

(di isi oleh petugas)

Telah diterima berkas permohonan mutasi atas nama ……………………………………………………


dengan lampiran sebagai berikut : Ada Tidak ada
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku (3 rangkap)
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku (3 rangkap)
3. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja sebelumnya (3 rangkap)
4. Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan. (3 rangkap)

…………………………………………., …………………..

Petugas,

……………………………………………………………

Berkas Lengkap Belum lengkap

Catatan : ………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

Lembar kedua untuk pemohon

2
Lampiran. PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi Anggota

FORMULIR PERMOHONAN MUTASI


IKATAN APOTEKER INDONESIA
(isi dengan huruf kapital)
Permohonan Mutasi Antar Kabupaten/Kota Luar Propinsi
Kepada Yth.
Ketua PD IAI …………………………………………………
Up. Ketua PC IAI …………………………………………………
Bersama ini saya mengajukan permohonan mutasi dengan data sebagai berikut :
Nomor KTP
No.KTA
Nama Lengkap
Gelar (Tanggal-Bulan-Tahun)

Tempat, Tgl lahir - -


Alamat
(sesuai KTP)

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
Provinsi Tujuan
Kab/Kota Tujuan
Sebagai kelengkapan permohonan terlampir :
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku (5 rangkap)
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku (5 rangkap)
3. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja sebelumnya (5 rangkap)
4. Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan. (5 rangkap)

Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya terima kasih.

…………………………………………., …………………..
(nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,

……………………………………………………………
Keterangan :
1 rangkap untuk arsip PC IAI setempat
1 rangkap untuk arsip PD IAI setempat
1 rangkap untuk arsip PD IAI tujuan
1 rangkap untuk arsip PP IAI
1 rangkap untuk arsip PC IAI tujuan

Lembar pertama untuk pengurus

TANDA TERIMA BERKAS


1
TANDA TERIMA BERKAS
FORMULIR PERMOHONAN MUTASI
IKATAN APOTEKER INDONESIA
(di isi oleh petugas)

Telah diterima berkas permohonan mutasi atas nama ……………………………………………………


dengan lampiran sebagai berikut : Ada Tidak ada
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku (4 rangkap)
2. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan yang masih berlaku (4 rangkap)
3. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja sebelumnya (4 rangkap)
4. Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan. (4 rangkap)

…………………………………………., …………………..

Petugas,

……………………………………………………………

Berkas Lengkap Belum lengkap

Catatan : ………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….

Lembar kedua untuk pemohon

2
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi
Anggota.
Mutasi ke Kabupaten /Kota dalam satu Propinsi
CONTOH : Pengantar Mutasi Dari PC IAI setempat ke PC IAI tujuan

KOP SURAT PENGURUS CABANG

No : B2-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun


(contoh : B2-004/PC IAI/Kabupaten Pandeglang/V/2015)
Lamp : 1 (satu) rangkap
Hal : Pengantar Mutasi

Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………
Di
Tempat

Bersama ini kami memberikan pengantar mutasi bagi sejawat :


Nama : .....................................................................................
No.KTP : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
yang akan mutasi ke Kab/Kota ....................................................................
Bersama ini kami lampirkan :
1) Fotokopi KTA / SKK yang masih berlaku
2) Fotokopi KTP yang masih berlaku
3) Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja
sebelumnya
4) Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan.
Segala yang menjadi hak dan kewajiban, baik sebagai anggota maupun
sebagai apoteker di tempat praktik / kerja sebelumnya, telah diselesaikan
oleh yang bersangkutan.
Demikianlah surat pengantar ini dibuat untuk ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS CABANG .................................
Ketua, Sekretaris,

............................... ...................
NA. NA.
Catt : NA = Nomor Anggota
Tembusan disampaikan kepada :
1. Yth. Ketua PD IAI ……………………………………………..
2. Arsip
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi
Anggota.
Mutasi ke Kabupaten /Kota di luar Provinsi
Contoh : Pengantar Permohonan Mutasi dari PC IAI ke PD IAI setempat

KOP SURAT PENGURUS CABANG

No : B2-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun


(contoh : B2-005/PC IAI/Kota Cilegon/V/2015)
Lamp : 1 (satu) rangkap
Hal : Pengantar Permohonan Mutasi

Kepada Yth.
Ketua PD IAI ……………………………………………
Di
Tempat

Bersama ini kami teruskan permohonan mutasi dari sejawat :


Nama : .....................................................................................
No.KTP : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
yang akan mutasi ke Kab/Kota ....................................................................
di Provinsi .......................................................................
Segala yang menjadi hak dan kewajiban, baik sebagai anggota maupun
sebagai apoteker di tempat praktik / kerja sebelumnya, telah diselesaikan
oleh yang bersangkutan.
Bersama ini kami lampirkan :
1) Fotokopi surat permohonan mutasi dari yang bersangkutan
2) Fotokopi KTA / SKK yang masih berlaku ( 4 rangkap )
3) Fotokopi KTP yang masih berlaku ( 4 rangkap )
4) Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja
sebelumnya ( 4 rangkap )
5) Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan. ( 4 rangkap )
Demikianlah surat pengantar ini dibuat untuk ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS CABANG .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................
..............................
NA. NA.
Catt : NA = Nomor Anggota
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi
Anggota.
CONTOH : Pengantar Mutasi Dari PD IAI setempat ke PD IAI Tujuan

KOP SURAT PENGURUS DAERAH

No : B2-000/PD IAI/ Nama Provinsi/ bulan/ tahun


(contoh : B2-005/PD IAI/Banten/V/2015)
Lamp : 1 (satu) rangkap
Hal : Pengantar Mutasi

Kepada Yth.
Ketua PD IAI ……………………………………………
Di
Tempat

Bersama ini kami memberikan pengantar mutasi bagi sejawat :


Nama : .....................................................................................
No.KTP : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
.....................................................................................
....................................................................................
yang akan mutasi ke Kab/Kota ....................................................................
di Provinsi .......................................................................
Segala yang menjadi hak dan kewajiban, baik sebagai anggota maupun
sebagai apoteker di tempat praktik / kerja sebelumnya, telah diselesaikan
oleh yang bersangkutan.

Bersama ini kami lampirkan :


1) Fotokopi KTA / SKK yang masih berlaku ( 2 rangkap )
2) Fotokopi KTP yang masih berlaku ( 2 rangkap )
3) Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja
sebelumnya ( 2 rangkap )
4) Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan. ( 2 rangkap )
Demikianlah surat pengantar ini dibuat untuk ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................
..............................
NA. NA.
Catt : NA = Nomor Anggota

Tembusan disampaikan kepada :


1. Ketua Umum PP IAI sebagai laporan
2. Arsip
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.006/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Mutasi
Anggota.
CONTOH : Pengantar Mutasi Dari PD IAI tujuan ke PC IAI tujuan

KOP SURAT PENGURUS DAERAH

No : B2-000/PD IAI/ Nama Provinsi/ bulan/ tahun


(contoh : B2-008/PD IAI/Lampung/V/2015)
Lamp : 1 (satu) rangkap
Hal : Pengantar Mutasi

Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………
Di
Tempat

Bersama ini kami memberikan pengantar mutasi bagi sejawat :


Nama : .....................................................................................
No.KTP : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
....................................................................................
.....................................................................................
yang akan mutasi ke Kab/Kota ....................................................................
Bersama ini kami lampirkan :
1) Fotokopi KTA / SKK yang masih berlaku
2) Fotokopi KTP yang masih berlaku
3) Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja
sebelumnya
4) Borang Resertifikasi masa kompetensi yang telah berjalan.
Segala yang menjadi hak dan kewajiban, baik sebagai anggota maupun
sebagai apoteker di tempat praktik / kerja sebelumnya, telah diselesaikan
oleh yang bersangkutan.
Demikianlah surat pengantar ini dibuat untuk ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................
..............................
NA. NA.
Catt : NA = Nomor Anggota
7

PO.007/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
HIMPUNAN SEMINAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.007/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
HIMPUNAN SEMINAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penataan organisasi himpunan


seminat telah dilakukan penyempurnaan Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.009/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Himpunan
Seminat, dalam forum Rapat Kerja Nasional yang
berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang Himpunan Seminat.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.007/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Himpunan Seminat .
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Himpunan Seminat secara
lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua………

Hal 1 dari 2 - PO.007/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Himpunan Seminat


Kedua : Peraturan Organisasi tentang Himpunan Seminat ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Apoteker di Indonesia
Ketiga : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
No.009/PO/PP-IAI/V/2010 tentang Himpunan Seminat
dinyatakan TIDAK BERLAKU.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.007/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Himpunan Seminat


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.007/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Himpunan Seminat

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
HIMPUNAN SEMINAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

1. Himpunan seminat dibentuk di tingkat Pengurus Pusat IAI dan Pengurus Daerah
IAI, melalui musyawarah nasional himpunan seminat di tingkat pusat dan
musyawarah daerah himpunan seminat di tingkat daerah.
2. Untuk sementara Himpunan Seminat dibentuk untuk :
a. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI)
b. Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (HISFARMA)
c. Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (HISFARDIS)
d. Himpunan Seminat Farmasi Industri (HISFARIN)
e. Himpunan Apoteker Seminat Obat Tradisional (HIMASTRA)
Dan selanjutnya dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

3. Penyebutan nama Himpunan seminat adalah Nama Himpunan Seminat diikuti


nama Pengurus Pusat IAI atau Pengurus Daerah IAI dan nama Propinsinya.
Contohnya untuk Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit penyebutannya
adalah Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia disingkat HISFARSI PP IAI dan untuk daerah misalnya Jawa Tengah
HISFARSI PD IAI Jawa Tengah.
4. Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Himpunan Seminat di tingkat
pusat dikeluarkan dan dikukuhkan oleh Pengurus Pusat IAI
5. Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Himpunan Seminat di tingkat
daerah dikeluarkan dan dikukuhkan oleh Pengurus Daerah IAI
6. Himpunan Seminat di tingkat pusat merupakan bagian integral dari struktur
kepengurusan IAI di tingkat Pengurus Pusat.
7. Himpunan Seminat di tingkat daerah merupakan bagian integral dari struktur
kepengurusan IAI di tingkat Pengurus Daerah.
8. Hubungan antara Himpunan Seminat di tingkat pusat dengan Himpunan Seminat
di tingkat daerah merupakan hubungan koordinatif.
9. Himpunan Seminat di tingkat pusat berkedudukan di dalam wilayah yang sama
dengan Pengurus Pusat IAI.
10. Himpunan Seminat di tingkat daerah berkedudukan di dalam wilayah yang sama
dengan Pengurus Daerah IAI.
11. Struktur Kepengurusan Himpunan Seminat Daerah adalah mengacu pada Struktur
Kepengurusan Himpunan Seminat Pusat sesuai kebutuhan Daerah.

Hal 1 dari 2
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.007/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Himpunan Seminat

12. Pengurus Himpunan Seminat di tingkat pusat memberikan laporan setiap 1 (satu)
tahun kepada Pengurus Pusat IAI.
13. Pengurus Himpunan Seminat di tingkat daerah memberikan laporan setiap 1
(satu) tahun kepada Pengurus Daerah IAI.
14. Himpunan Seminat memiliki tugas dan fungsi :
a. Membantu sosialisasi kebijakan dan program IAI dalam hubungan
vertikal organisasi sesuai dengan tingkatannya.
b. Melakukan komunikasi, interaksi dan kerjasama dengan himpunan
seminat yang yang ada di lingkungan IAI.
c. Melakukan Manajemen Internal Administrasi, Keuangan dan Inventaris
Organisasi
d. Berperan pada pembinaan dan pengembangan kompetensi praktik
Apoteker yang dilakukan IAI
e. Membantu kebijakan dan skema program kegiatan ”CPD” PD-IAI
f. Melakukan peningkatkan dan pengembangan mutu praktik para anggota.
g. Mengadakan serta menyelenggarakan program kegiatan melalui pertemuan
ilmiah dan keprofesian yang bersifat lokal, nasional dan internasional
h. Memfasilitasi, mengkoordinasi dan membina keberadaan serta
pengembangan himpunan seminat-sejenis.
i. Membangun, mengelola dan mengembangkan sistem Informasi dan
publikasi sesuai kebutuhan organisasi dan anggota.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2
8

PO.008/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penataan dan peningkatan


kualitas organisasi telah dilakukan penyusunan
aturan terkait tugas dan wewenang pengurus sesuai
tingkatannya dalam forum Rapat Kerja Nasional yang
berlangsung tanggal 8-9 Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
Tentang tugas dan wewenang pengurus.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang Pengurus.
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Tugas dan Wewenang Pengurus
secara lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua………

Hal 1 dari 2 - PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas & Wewenang Pengurus
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Tugas dan Wewenang Pengurus
ini merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi
seluruh Apoteker di Indonesia
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas & Wewenang Pengurus
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
IKATAN APOTEKER INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Organisasi adalah Ikatan Apoteker Indonesia


2. Pengurus Pusat adalah Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
3. Dewan adalah Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar dan Dewan
Pengawas
4. MEDAI Pusat adalah Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Pusat
5. Himpunan adalah Himpunan Seminat dan Indonesia Young Pharmacist Group
6. Pengurus Daerah adalah Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
7. MEDAI Daerah adalah Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Daerah
8. Pengurus Cabang adalah Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan ditetapkannya tugas dan wewenang pengurus organisasi ini
adalah untuk memberikan panduan bagi jajaran pengurus organisasi dalam
pelaksanaan tugas dan wewenang sebagai pengurus organisasi.

Pasal 3
Ruang Lingkup

Ruang lingkup Tata Hubungan Kerja organisasi ini meliputi :


1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Daerah
3. Pengurus Cabang
4. Dewan Pengawas
5. Majelis Etik dan Displin Apoteker Indonesia

Hal 1 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

BAB II
PENGURUS PUSAT

Pasal 4
Tugas dan Wewenang
Ketua Umum
Tugas dan Wewenang Ketua Umum adalah :
1. Memimpin Organisasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia;
2. Melaksanakan Keputusan-Keputusan Kongres Nasional, Rapat Kerja
Nasional Ikatan Apoteker Indonesia dan Keputusan Rapat Organisasi
lainnya;
3. Membuat keputusan dan kebijaksanaan organisasi serta menyusun rencana
strategis secara kolektif bersama seluruh pengurus;
4. Mewakili Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dalam kerjasama dan
pembinaan hubungan dengan pihak-pihak lain;
5. Mewakili Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dalam konsolidasi
organisasi dengan seluruh jajaran pengurus Ikatan Apoteker Indonesia;
6. Melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan organisasi profesi
kesehatan lainnya dan Asosiasi Kesehatan;
7. Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban organisasi pada akhir masa
bakti di forum Kongres Nasional;
8. Bersama Sekretaris Jenderal atau Wakil Sekretaris Jenderal
menandatangani surat-surat keluar;
9. Bersama Bendahara Umum menanda tangani check atau giro;

Pasal 5
Tugas dan Wewenang
Wakil Ketua Umum

Tugas dan Wewenang Wakil Ketua Umum adalah:


1. Membantu Ketua Umum mengarahkan, mengkoordinasikan, memantau
dan mengawasi pelaksanaan program organisasi oleh bidang/ badan/
himpunan dilingkungan Pengurus Pusat.
2. Membantu Ketua Umum memantau dan mengkoordinasikan kegiatan
pelaksanaan program kerja dilingkungan Pengurus Pusat.
3. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua Umum, apabila Ketua Umum
berhalangan menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis
dari Ketua Umum.
4. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Wakil Ketua Umum bertanggung-
jawab kepada Ketua Umum.
Hal 2 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 6
Tugas dan Wewenang
Sekretaris Jenderal

Tugas dan Wewenang Sekretaris Jenderal adalah :


1. Memimpin dan bertanggung jawab atas pengelolaan Sekretariat Pengurus
Pusat Ikatan Apoteker Indonesia;
2. Mewakili tugas Ketua Umum, apabila Ketua Umum berhalangan
menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan dari Ketua Umum;
3. Mendampingi Ketua Umum dalam hubungan organisasi dengan pihak-
pihak internal organisasi maupun pihak-pihak eksternal organisasi.
4. Bersama Ketua Umum menandatangani surat-surat keluar;
5. Bersama Ketua Umum dan Bendahara Umum menandatangani dokumen-
dokumen keuangan, khususnya buku setoran dan Cheque pada Bank
dimana dana organisasi tersimpan.
6. Melakukan koordinasi penyusunan database organisasi dengan Bidang
Organisasi dan Koordinator Wilayah;
7. Melakukan koordinasi terkait tampilan dan isi laman organisasi dengan
Bidang terkait;
8. Mendampingi Ketua Umum dan/atau Wakil Ketua Umum dalam memimpin
rapat-rapat organisasi;
9. Dalam pelaksanaan tugas rutin, Sekretaris dapat melakukan pembagian
tugas dengan Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal;
10. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sekretaris Jenderal bertanggungjawab
kepada Ketua Umum.

Pasal 7
Tugas dan Wewenang
Wakil Sekretaris Jenderal

Tugas dan Wewenang Wakil Sekretaris Jenderal adalah :


1. Membantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Sekretaris Jenderal apabila berhalangan
tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis dari Sekretaris Jenderal.
3. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang ditetapkan oleh Sekretaris
Jenderal dalam rangka kelancaran Sekretariat Pengurus Pusat.
4. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Sekretaris Jenderal bertanggung
jawab kepada Sekretaris Jenderal.

Hal 3 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 8
Tugas dan Wewenang
Bendahara Umum

Tugas dan wewenang Bendahara Umum adalah :


1. Mengelola keuangan organisasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
Pengurus Pusat.
2. Bersama-sama Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal mendatangani
dokumen-dokumen keuangan, khususnya Buku Setoran dan Cheque pada
Bank dimana dana organisasi tersimpan.
3. Mengkoordinir dan bertanggungjawab dalam pengadaan dana organisasi
dari sumber yang sah sesuai dengan ketentuan Organisasi.
4. Melaporkan secara periodik penggunaan dana organisasi serta kekayaan
organisasi kepada Rapat Pleno Pengurus Pusat minimal 6 (enam) bulan
sekali.
5. Menunjuk secara tertulis salah seorang Wakil Bendahara yang bertindak
untuk dan atas nama Bendahara Umum apabila berhalangan tugas.
6. Dalam melaksanakan tugas rutin, Bendahara Umum dapat menentukan
pembagian tugas para Wakil Bendahara.
7. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bendahara Umum bertanggung-
jawab kepada Ketua Umum.

Pasal 9
Tugas dan Wewenang
Wakil Bendahara

Tugas dan Wewenang Wakil Bendahara adalah :


1. Membantu Bendahara Umum dalam melaksanakan tugasnya.
2. Membantu Bendahara Umum apabila Bendahara Umum berhalangan tugas.
3. Membantu Bendahara Umum dalam tugas pengadaan dana maupun
pengelolaan dana organisasi sesuai dengan pembagian tugas yang
ditetapkan oleh Bendahara Umum,
4. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Wakil Bendahara bertanggung-jawab
kepada Bendahara Umum.

Hal 4 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 10
Tugas dan Wewenang
Ketua Bidang

Tugas dan Wewenang Ketua Bidang adalah:


1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program-
program Bidang.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua Umum, apabila Ketua Umum
berhalangan menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis
dari Ketua Umum.
3. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya bertanggung-jawab kepada Ketua
Umum.

Pasal 11
Tugas dan Wewenang
Ketua Badan

Tugas dan Wewenang Ketua Badan adalah:


1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program-
program Badan.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua Umum, apabila Ketua Umum
berhalangan menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis
dari Ketua Umum.
3. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya bertanggung-jawab kepada Ketua
Umum.

Pasal 12
Tugas dan Wewenang
Ketua Himpunan

Tugas dan Wewenang Ketua Himpunan adalah:


1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program-
program Himpunan.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua Umum, apabila Ketua Umum
berhalangan menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis
dari Ketua Umum.
3. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya bertanggung-jawab kepada Ketua
Umum.

Hal 5 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 13
Tugas dan Wewenang
Koordinator Wilayah

Tugas dan Wewenang Koordinator Wilayah adalah :


1. Melakukan pembinaan, pemantauan terhadap potensi daerah berdasarkan
kultur wilayah dan sumber daya manusia yang tersedia diwilayah kerjanya.
2. Mendorong terciptanya dinamisasi aktivitas pelaksanaan program diwilayah
kerjanya.
3. Menyerap aspirasi dan menyelesaikan masalah organisasi yang ada
diwilayah kerjanya.
4. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua Umum, apabila Ketua Umum
berhalangan menjalankan tugas di wilayahnya sesuai dengan penunjukan
secara tertulis dari Ketua Umum
5. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya bertanggung-jawab kepada Ketua
Umum.

BAB III
PENGURUS DAERAH

Pasal 14
Tugas dan Wewenang
Ketua Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Ketua adalah :


1. Memimpin Organisasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia;
2. Melaksanakan Keputusan-Keputusan Konferensi Daerah, Rapat Kerja
Daerah Ikatan Apoteker Indonesia dan Keputusan Rapat Organisasi lainnya;
3. Membuat keputusan dan kebijaksanaan organisasi serta menyusun rencana
strategis secara kolektif bersama seluruh pengurus;
4. Menjalin kerjasama dan melakukan koordinasi dengan organisasi profesi
kesehatan lainnya
5. Menjalin kerjasama dan membina hubungan dengan pihak-pihak lain;
6. Melakukan konsolidasi organisasi dengan seluruh jajaran pengurus Ikatan
Apoteker Indonesia;
7. Menjalin kerjasama dan melakukan koordinasi dengan organisasi profesi
kesehatan lainnya
8. Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban organisasi pada akhir masa
bakti di forum Konferensi Daerah;
Hal 6 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

9. Bersama Bendahara menanda tangani check atau giro;

Pasal 15
Tugas dan Wewenang
Wakil Ketua Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Wakil Ketua adalah:


1. Membantu Ketua mengarahkan, mengkoordinasikan, memantau dan
mengawasi pelaksanaan program organisasi oleh bidang/tim/himpunan.
2. Membantu Ketua memantau dan mengkoordinasikan kegiatan
pelaksanaan program kerja.
3. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan
menjalankan tugas sesuai penunjukan dari Ketua.
4. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada Ketua.

Pasal 16
Tugas dan Wewenang
Sekretaris Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Sekretaris adalah :


1. Bertanggung jawab atas pengelolaan Sekretariat.
2. Mewakili tugas Ketua, sesuai dengan penunjukan ketua.
3. Mendampingi Ketua dan/atau Wakil Ketua dalam memimpin rapat-rapat
organisasi;
4. Dalam pelaksanaan tugas rutin, Sekretaris dapat melakukan pembagian
tugas dengan Wakil-Wakil Sekretaris;
5. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada Ketua.

Pasal 17
Tugas dan Wewenang
Wakil Sekretaris Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Wakil Sekretaris adalah :


1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya.
2. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada Sekretaris.

Hal 7 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 18
Tugas dan Wewenang
Bendahara Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Bendahara adalah :


1. Mengelola keuangan dan harta benda organisasi sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan Pengurus Daerah.
2. Bersama Ketua mendatangani dokumen keuangan.
3. Melaporkan secara periodik penggunaan dana organisasi serta kekayaan
organisasi kepada Rapat Pleno Pengurus Daerah minimal 6 (enam)
bulan sekali.
4. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada Ketua.

Pasal 19
Tugas dan Wewenang
Wakil Bendahara Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Wakil Bendahara adalah :


1. Membantu Bendahara dalam melaksanakan tugasnya.
2. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada Bendahara.

Pasal 20
Tugas dan Wewenang
Ketua Bidang Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Ketua Bidang adalah:


1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program-
program Bidang.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan
menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis dari Ketua.
3. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada ketua.

Pasal 21
Tugas dan Wewenang
Ketua Tim Pengurus Daerah

Tugas dan Wewenang Ketua Tim adalah:


1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program-
program Tim.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan
menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis dari Ketua.
Hal 8 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

3. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada ketua.

Pasal 22
Tugas dan Wewenang
Ketua Himpunan Daerah

Tugas dan Wewenang Ketua Himpunan adalah:


1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program-
program Himpunan.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan
menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis dari Ketua.
3. Melaporkan tugas yang telah dijalankan kepada ketua.

BAB IV
PENGURUS CABANG

Pasal 23
Tugas dan Wewenang
Ketua Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Ketua adalah :


1. Memimpin Organisasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia;
2. Melaksanakan Keputusan-Keputusan Konferensi Cabang dan Rapat Kerja
Cabang Ikatan Apoteker Indonesia;
3. Membuat keputusan dan kebijaksanaan organisasi serta menyusun rencana
strategis secara kolektif bersama seluruh pengurus;
4. Mewakili Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia dalam kerjasama dan
pembinaan hubungan dengan pihak-pihak lain;
5. Mewakili Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia dalam konsolidasi
organisasi dengan seluruh jajaran pengurus Ikatan Apoteker Indonesia;
6. Melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan organisasi profesi
kesehatan lainnya dan Asosiasi Kesehatan;
7. Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban organisasi pada akhir masa
bakti di forum Konferensi Cabang;
8. Bersama Sekretaris atau Wakil Sekretaris menandatangani surat-surat
keluar;
9. Bersama Bendahara menanda tangani check atau giro;
10. Melakukan koordinasi dengan Himpunan Seminat tingkat Daerah.

Hal 9 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 24
Tugas dan Wewenang
Wakil Ketua Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Wakil Ketua adalah:


1. Membantu Ketua mengarahkan, mengkoordinasikan, memantau dan
mengawasi pelaksanaan program organisasi oleh bidang/tim/himpunan
dilingkungan Pengurus Cabang.
2. Membantu Ketua memantau dan mengkoordinasikan kegiatan
pelaksanaan program kerja dilingkungan Pengurus Cabang.
3. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan
menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis dari Ketua.
4. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Wakil Ketua bertanggung-jawab
kepada Ketua.

Pasal 25
Tugas dan Wewenang
Sekretaris Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Sekretaris adalah :


1. Memimpin dan bertanggung jawab atas pengelolaan Sekretariat Pengurus
Cabang Ikatan Apoteker Indonesia;
2. Mewakili tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan menjalankan tugas sesuai
dengan penunjukan dari Ketua;
3. Mendampingi Ketua dalam hubungan organisasi dengan pihak- pihak
internal organisasi maupun pihak-pihak eksternal organisasi.
4. Bersama Ketua menandatangani surat-surat keluar;
5. Bersama Ketua dan Bendahara menandatangani dokumen-dokumen
keuangan, khususnya buku setoran dan Cheque pada Bank dimana dana
organisasi tersimpan.
6. Melakukan koordinasi penyusunan database organisasi dengan Bidang
Organisasi;
7. Melakukan koordinasi terkait tampilan dan isi laman organisasi dengan
Bidang terkait;
8. Mendampingi Ketua dan/atau Wakil Ketua dalam memimpin rapat-rapat
organisasi;
9. Dalam pelaksanaan tugas rutin, Sekretaris dapat melakukan pembagian
tugas dengan Wakil Sekretaris;
10. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sekretaris bertanggungjawab kepada
Ketua.
Hal 10 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 26
Tugas dan Wewenang
Wakil Sekretaris Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Wakil Sekretaris adalah :


1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Sekretaris apabila berhalangan tugas sesuai
dengan penunjukan secara tertulis dari Sekretaris.
3. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang ditetapkan oleh Sekretaris dalam
rangka kelancaran Sekretariat Pengurus Cabang.
4. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Sekretaris bertanggung jawab kepada
Sekretaris.

Pasal 27
Tugas dan Wewenang
Bendahara Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Bendahara adalah :


1. Mengelola keuangan organisasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
Pengurus Cabang.
2. Bersama-sama Ketua dan Sekretaris mendatangani dokumen-dokumen
keuangan, khususnya Buku Setoran dan Cheque pada Bank dimana dana
organisasi tersimpan.
3. Mengkoordinir dan bertanggungjawab dalam pengadaan dana organisasi
dari sumber yang sah sesuai dengan ketentuan Organisasi.
4. Melaporkan secara periodik penggunaan dana organisasi serta kekayaan
organisasi kepada Rapat Pleno Pengurus Cabang minimal 6 (enam)
bulan sekali.
5. Menunjuk secara tertulis salah seorang Wakil Bendahara yang bertindak
untuk dan atas nama Bendahara apabila berhalangan tugas.
6. Dalam melaksanakan tugas rutin, Bendahara dapat menentukan
pembagian tugas para Wakil Bendahara.
7. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bendahara bertanggung-jawab
kepada Ketua.

Hal 11 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

Pasal 28
Tugas dan Wewenang
Wakil Bendahara Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Wakil Bendahara adalah :


1. Membantu Bendahara dalam melaksanakan tugasnya.
2. Membantu Bendahara apabila Bendahara berhalangan tugas.
3. Membantu Bendahara dalam tugas pengadaan dana maupun pengelolaan
dana organisasi sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan oleh
Bendahara.
4. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Wakil Bendahara bertanggung-jawab
kepada Bendahara.

Pasal 29
Tugas dan Wewenang
Ketua Bidang Pengurus Cabang

Tugas dan wewenang Ketua Bidang adalah:


1. Membantu Ketua untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan program-program Bidang.
2. Mewakili/melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan
menjalankan tugas sesuai dengan penunjukan secara tertulis dari Ketua.
3. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Ketua Bidang bertanggung-jawab
kepada Ketua.

BAB V
MAJELIS ETIK DAN DISIPLIN APOTEKER INDONESIA

Pasal 30
Tugas dan Wewenang

Tugas dan Wewenang Majelis Etik Dan Disiplin Apoteker Indonesia :


1. Membina, mengawasi dan menilai pelaksanaan Kode Etik Apoteker Indonesia
oleh anggota serta menjaga, meningkatkan dan menegakkan Disiplin
Apoteker Indonesia
2. Membuat putusan terkait permasalahan etik dan disiplin Apoteker oleh
anggota untuk ditindak lanjuti oleh Ketua Ikatan sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi.
3. Memberikan pendapat dan/atau mediasi konflik pelaksanaan Kode Etik
Apoteker Indonesia

Hal 12 dari 13
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.008/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tugas dan Wewenang
Pengurus

BAB VI
DEWAN PENGAWAS

Pasal 31
Tugas dan Wewenang

Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas


1. Dewan Pengawas Pusat melakukan monitoring pelaksanaan Program Kerja
Pengurus Pusat
2. Dewan Pengawas Daerah melakukan monitoring pelaksanaan Program Kerja
Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang
3. Dewan Pengawas Pusat memberikan masukan kepada Pengurus Pusat
mengenai pelaksanaan Program Kerja Pengurus Pusat
4. Dewan Pengawas Daerah memberikan masukan kepada Pengurus Daerah
mengenai pelaksanaan Program Kerja Pengurus Daerah dan Pengurus
Cabang

BAB VII
PENUTUP

Pasal 32

(1) Tugas dan Wewenang Pengurus ini merupakan pedoman dan panduan b a g i
p e n g u r u s organisasi dalam penyelenggaraan organisasi dan pelaksanaan
program organisasi dalam rangka mewujudkan cita-cita organisasi.
(2) Tugas dan Wewenang Pengurus ini bersifat mengikat bagi seluruh jajaran
organisasi Ikatan Apoteker Indonesia, untuk dipatuhi, ditaati dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Hal-hal yang belum diatur dalam Tugas dan Wewenang Pengurus ini akan
diatur kemudian dalam pelaksanaannya.

Hal 13 dari 13
9

PO.009/PP.IAI/1418/V/2015
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI
IKATAN APOTEKER INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI
IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penataan dan peningkatan


kualitas organisasi telah dilakukan penyusunan
aturan terkait tata kelola organisasi dalam forum
Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a diatas perlu
ditetapkan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia tentang Peraturan Organisasi
tentang tata kelola organisasi.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional yang berlangsung tanggal 8-9
Mei 2015 di Bukittinggi .

Memutuskan

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan
Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi.
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Tata Kelola Organisasi secara
lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua………

Hal 1 dari 2 - PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi
Kedua : Peraturan Organisasi tentang Tata Kelola Organisasi ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Apoteker di Indonesia
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2015 dan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 20 MEI 2015

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S.Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2 - PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI
IKATAN APOTEKER INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Organisasi adalah Ikatan Apoteker Indonesia


2. Pengurus Pusat adalah Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
3. Dewan adalah Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar dan Dewan
Pengawas
4. MEDAI Pusat adalah Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Pusat
5. Himpunan adalah Himpunan Seminat dan Indonesia Young Pharmacist Group
6. Pengurus Daerah adalah Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
7. MEDAI Daerah adalah Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Daerah
8. Pengurus Cabang adalah Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan ditetapkannya Tata Kelola organisasi ini adalah :


1. Memberikan panduan bagi jajaran pengurus organisasi dalam pengelolaan
organisasi.
2. Menertibkan tata kelola organisasi.

Pasal 3
Ruang Lingkup

Ruang lingkup Tata Kelola organisasi ini meliputi :


1. Sekretariat
2. Keuangan
3. Rapat-rapat
4. Surat Menyurat
Hal 1dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

BAB II
SEKRETARIAT

Pasal 4
Sekretariat

(1) Sekretariat Pengurus Pusat dipimpin dan dikelola dalam tanggungjawab


Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat.
(2) Sekretariat Pengurus Daerah dipimpin dan dikelola dalam tanggungjawab
Sekretaris Pengurus Daerah.
(3) Sekretariat Pengurus Cabang dipimpin dan dikelola dalam tanggungjawab
Sekretaris Pengurus Cabang.
(4) Sekretariat sebagai tempat dilakukannya kegiatan dan administrasi organisasi
yang meliputi antara lain: rapat, sumber data, administrasi, keanggotaan,
pengelola dan pengendali pelaksanaan program pengolah dan pendistribusian
informasi.
(5) Sekretariat dilengkapi dengan:
a. Staf Sekretariat yang kualifikasi dan jumlahnya sesuai kebutuhan
dan kemampuan organisasi.
b. Peralatan Sekretariat sesuai kebutuhan.
c. Standar Prosedur Operasional

BAB III
KEUANGAN

Pasal 5
(1) Sumber Dana (Keuangan) organisasi diupayakan melalui :
a. Uang Pangkal dan luran Anggota
b. Bagian keuntungan Badan-Badan Usaha milik organisasi
c. Pendapatan lain yang sah
d. Sumbangan lain yang sah dan tidak mengikat
(2) Penerapan prinsip-prinsip dan aturan lebih lanjut tentang sumber dana
organisasi akan diatur dalam Rapat Pleno Pengurus sesuai tingkatan.
(3) Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi, disusun setiap tahun kegiatan
yang menyangkut :
a. Anggaran Rutin Sekretariat
b. Anggaran Program
c. Anggaran Non Rutin
Hal 2dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

(4) Penyusunan Anggaran Pengurus Pusat dilaksanakan oleh :


a. Anggaran Rutin Sekretariat, disusun oleh Ke tu a U mu m , Sekretaris
Jenderal atau Wakil Sekretaris Jenderal bersama Bendahara Umum
atau Wakil Bendahara
b. Anggaran Program, disusun oleh Ketua Umum, Sekretaris Jenderal
atau Wakil Sekretaris Jenderal, Ketua Dewan-Dewan, Ketua MEDAI
Pusat, Ketua Bidang, Ketua Badan, bersama Bendahara Umum atau
Wakil Bendahara.
c. Anggaran Non Rutin, disusun oleh Bendahara Umum
(5) Penyusunan Anggaran Pengurus Daerah dilaksanakan oleh :
a. Anggaran Rutin Sekretariat, disusun oleh Ke tu a Pe ngu ru s
D ae r ah , Sekretaris atau Wakil Sekretaris bersama Bendahara atau
Wakil Bendahara
b. Anggaran Program, disusun oleh Ketua Pengurus Daerah, Sekretaris
atau Wakil Sekretaris, Ketua Dewan Pengawas Daerah, Ketua MEDAI
Daerah, Ketua Bidang, Ketua Tim, bersama Bendahara atau Wakil
Bendahara.
c. Anggaran Non Rutin, disusun oleh Bendahara
(6) Penyusunan Anggaran Pengurus Cabang dilaksanakan oleh :
a. Anggaran Rutin Sekretariat, disusun oleh Ke tu a Pe ngu ru s
C a ban g , Sekretaris atau Wakil Sekretaris bersama Bendahara atau
Wakil Bendahara
b. Anggaran Program, disusun oleh KetuaSekretaris atau Wakil
Sekretaris, Ketua Bidang, Ketua Tim, bersama Bendahara atau Wakil
Bendahara.
c. Anggaran Non Rutin, disusun oleh Bendahara
(7) Anggaran Rutin Sekretariat, Anggaran Non Rutin dan Anggaran Program
dinyatakan berlaku setelah disahkan oleh Rapat Pleno Pengurus sesuai
tingkatan.
(8) Dana Organisasi disimpan atas nama organisasi di Bank Pemerintah atau
Bank Swasta yang terjamin bonafiditasnya, :
a. dengan kewenangan penandatanganan cheque oleh Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum untuk Pengurus Pusat
b. dengan kewenangan penandatanganan cheque oleh Ketua dan
Bendahara untuk Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang
(9) Dana milik organisasi berada di tangan Bendahara Umum/ Bendahara dan
para Wakil Bendahara sesuai tingkatannya.

Hal 3dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

(10) Dana Organisasi hanya dapat diuangkan/dicairkan melalui Bendahara


Umum / Bendahara apabila :
a. Dana Rutin Sekretariat
i. telah disetujui oleh Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal
untuk Pengurus Pusat
ii. telah disetujui oleh Ketua untuk Pengurus Daerah dan
Pengurus Cabang
b. Dana Program :
i. telah disetujui oleh Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal
untuk Pengurus Pusat.
ii. telah disetujui oleh Ketua untuk Pengurus Daerah dan
Pengurus Cabang.
c. Dana Non Rutin :
i. telah disetujui oleh Ketua Umum bersama Sekretaris
Jenderal untuk Pengurus Pusat
ii. telah disetujui oleh Ketua untuk Pengurus Daerah dan
Pengurus Cabang
(11) Bendahara Umum/Bendahara melaporkan posisi dan kondisi keuangan
organisasi minimal 6 (enam) bulan sekali yang disampaikan kepada Rapat
Pleno sesuai tingkatan.

BAB IV
RAPAT-RAPAT

Pasal 6

(1) Rapat-rapat pengurus terdiri dari :


a. Rapat Pengurus Harian :
i. Untuk tingkat Pengurus Pusat yang dihadiri oleh Ketua Umum,
Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil-wakil
Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Wakil – wakil
Bendahara
ii. Untuk tingkat Pengurus Daerah yang dihadiri oleh Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil – wakil Bendahara
iii. Untuk tingkat Pengurus Cabang yang dihadiri oleh Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil
Bendahara
b. Rapat Koordinasi, yaitu rapat yang dihadiri oleh Pengurus Harian dan
pengurus lainnya sesuai kebutuhan.

Hal 4dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

c. Rapat Pleno :
i. Untuk tingkat Pengurus Pusat yang dihadiri oleh Pengurus
Pusat lengkap serta dapat mengundang Ketua Dewan dan Ketua
MEDAI Pusat.
ii. Untuk tingkat Pengurus Daerah yang dihadiri oleh Pengurus
Daerah lengkap serta dapat mengundang Ketua Dewan
Pengawas Daerah dan Ketua MEDAI Daerah.
iii. Untuk tingkat Pengurus Cabang yang dihadiri oleh Pengurus
Cabang lengkap.
d. Rapat Dewan Pengawas :
i. Untuk membahas masalah internal Dewan Pengawas yang
dihadiri seluruh anggota Dewan Pengawas
ii. Untuk membahas masalah eksternal Dewan Pengawas yang
dihadiri seluruh anggota Dewan Pengawas dan wajib
mengundang Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal untuk
tingkatan Pengurus Pusat atau Ketua dan Sekretaris untuk
tingkatan Pengurus Daerah.
e. Rapat MEDAI :
i. Untuk membahas masalah internal MEDAI yang dihadiri seluruh
anggota MEDAI
ii. Untuk membahas masalah eksternal MEDAI yang dihadiri
seluruh anggota MEDAI dan wajib mengundang Ketua Umum
dan Sekretaris Jenderal untuk tingkatan Pengurus Pusat
atau Ketua dan Sekretaris untuk tingkatan Pengurus
Daerah.
f. Rapat Bidang yaitu rapat untuk membahas perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang dihadiri seluruh
anggota Bidang
g. Rapat Badan yaitu rapat untuk membahas perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan penyusunan laporan program Badan dihadiri seluruh
anggota Badan
h. Rapat Tim yaitu rapat untuk membahas perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan penyusunan laporan program Tim dihadiri seluruh
anggota Tim
i. Rapat Himpunan yaitu rapat untuk membahas perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan program Himpunan
dihadiri seluruh anggota Himpunan.
(2) Setiap rapat dibuat notulen oleh Sekretaris Rapat, yang disahkan
oleh Pimpinan Rapat.

Hal 5dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

BAB V
KORESPONDENSI

Pasal 7
Kop Surat

(1) Kop surat pengurus di lingkungan Ikatan Apoteker Indonesia meliputi :


a. Kop Surat Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
b. Kop Surat Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Pusat
c. Kop Surat Dewan Pengawas Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
d. Kop Surat Himpunan Nasional Ikatan Apoteker Indonesia
e. Kop Surat Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
f. Kop Surat Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Daerah
g. Kop Surat Dewan Pengawas Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
h. Kop Surat Himpunan Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
i. Kop Surat Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia

(2) Setiap Kop surat mencantumkan :


a. Logo Ikatan Apoteker Indonesia
b. Logo Ikatan Apoteker Indonesia dan Logo Himpunan bagi himpunan
c. Nama kepengurusan
d. Alamat sekretariat berikut nomor telepon dan alamat email
e. Alamat website bila ada

Pasal 8
Stempel

(1) Stempel surat pengurus di lingkungan Ikatan Apoteker Indonesia meliputi :


a. Stempel Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
b. Stempel Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Pusat
c. Stempel Dewan Pengawas Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
d. Stempel Himpunan Nasional Ikatan Apoteker Indonesia
e. Stempel Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
f. Stempel Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia Daerah
g. Stempel Dewan Pengawas Daerah
h. Stempel Himpunan Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
i. Stempel Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia

Hal 6dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

(2) Setiap Stempel mencantumkan :


a. Nama kepengurusan sesuai tingkatannya
b. Logo Ikatan Apoteker Indonesia bagi Pengurus Pusat, Pengurus
Daerah dan Pengurus Cabang
c. Logo Himpunan bagi himpunan

Pasal 9
Surat Masuk

(1) Surat Masuk dapat dibedakan berdasarkan sumber surat :


a. Surat masuk dari kalangan internal organisasi
b. Surat masuk dari kalangan eksternal organisasi.
(2) Setiap surat masuk dicatat diagenda surat masuk, diberi lembar disposisi
guna diproses lebih lanjut.
(3) Surat masuk bagi Pengurus Pusat disampaikan kepada Ketua Umum melalui
Sekretaris Jenderal untuk di disposisi, untuk kemudian disampaikan kepada
yang berhak, yakni : Dewan atau Sekretaris Jenderal atau Bendahara Umum
atau Ketua Badan atau Ketua Bidang atau Ketua Himpunan atau sesuai
dengan relevansi surat.
(4) Surat masuk bagi MEDAI Pusat disampaikan kepada Ketua MEDAI Pusat
(5) Surat masuk bagi Dewan Pengawas Pusat disampaikan kepada Ketua Dewan
Pengawas Pusat
(6) Surat masuk bagi Himpunan Nasional disampaikan kepada Ketua Himpunan
Nasional
(7) Surat masuk bagi Pengurus Daerah disampaikan kepada Ketua melalui
Sekretaris untuk di disposisi, untuk kemudian disampaikan kepada yang
berhak, yakni : Sekretaris atau Bendahara atau Ketua Tim atau Ketua
Bidang atau Ketua Himpunan Daerah atau sesuai dengan relevansi
surat.
(8) Surat masuk bagi MEDAI Daerah disampaikan kepada Ketua MEDAI Daerah
(9) Surat masuk bagi Dewan Pengawas Daerah disampaikan kepada Ketua Dewan
Pengawas Daerah
(10) Surat masuk bagi Himpunan Daerah disampaikan kepada Ketua Himpunan
Daerah
(11) Surat masuk bagi Pengurus Cabang disampaikan kepada Ketua melalui
Sekretaris untuk di disposisi, untuk kemudian disampaikan kepada yang
berhak, yakni : Sekretaris atau Bendahara atau Ketua Bidang atau sesuai
dengan relevansi surat.
(12) Setiap surat masuk baik yang perlu dibalas dan dijawab, maupun harus
diproses menurut kebutuhan, harus disimpan diarsip.

Hal 7dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

(13) Pemberian nomor agenda dan pengarsipan surat dibedakan dengan melihat
sumber surat (uniform surat).

Pasal 10
Surat Keluar

(1) Surat Keluar terdiri dari :


a. Surat Keluar dibedakan menurut tujuan surat :
i. Kepada pihak kalangan internal organisasi.
ii. Kepada pihak kalangan eksternal organisasi.
b. Surat Undangan
c. Keputusan
d. Rekomendasi
e. Mandat
f. Tugas
g. Edaran
h. Keterangan
i. Nota Kesepahaman
j. Perjanjian Kerjasama
(2) Surat-surat keluar hanya dianggap sah apabila dibuat/ditulis diatas kertas
kop surat organisasi, ditandatangani unsur Ketua, unsur Sekretaris dan
sesuai kebutuhan juga oleh unsur Bendahara, serta dibubuhi stempel
organisasi.
(3) Setiap surat keluar diberi nomor secara berurutan dengan kode surat
tersendiri sesuai dengan jenis surat keluar tersebut.
(4) Penyampaian dan pendistribusian surat keluar ditempuh melalui
e m a i l , f a k s i m i l i , jasa pos, kurir atau menempuh cara-cara lainnya.
(5) Sesuai dengan kebutuhan, setiap surat dapat dibuat tembusan kepada pihak
yang memiliki relevansi dengan masalah atau perihal surat.

Hal 8dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

Pasal 11
Uniform Surat

Untuk memudahkan pengendalian dan proses serta agenda surat, ditentukan


uniform kode surat sebagai berikut :

1. Agenda surat masuk , terdiri dari :


a. Surat masuk dari kalangan eksternal organisasi, diberi kode surat :
 Nomor : A1-000/PP IAI/1418/bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : A1-000/DPP IAI/1418/bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : A1-000/MP IAI/1418/bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : A1-000/HN IAI/1418/bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : A1-000/PD IAI/Nama Propinsi/bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : A1-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : A1-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
MEDAI Daerah
 Nomor : A1-000/ HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : A1-000/ PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
b. Surat masuk dari kalangan internal organisasi, diberi kode surat :
 Nomor : A2-000/PP IAI/1418/bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : A2-000/DPP IAI/1418/bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : A2-000/MP IAI/1418/bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : A2-000/HN IAI/1418/bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : A2-000/PD IAI/Nama Propinsi/bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : A2-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : A2-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
MEDAI Daerah
 Nomor : A2-000/ HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
Hal 9dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

 Nomor : A2-000/ PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk


Pengurus Cabang
2. Agenda surat keluar dibedakan dengan kode :
a. Surat keluar untuk kalangan eksternal organisasi, diberi kode surat :
 Nomor : B1-000/PP IAI/1418/bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor: B1-000/DPP IAI/1418/bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : B1-000/MP IAI/1418/bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : B1-000/HN IAI/1418/bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : B1-000/PD IAI/Nama Propinsi/bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : B1-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : B1-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
MEDAI Daerah
 Nomor : B1-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : B1-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
b. Surat keluar untuk kalangan internal organisasi, diberi kode surat :
 Nomor : B2-000/PP IAI/1418/bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : B2-000/DPP IAI/1418/bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : B2-000/MP IAI/1418/bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : B2-000/HN IAI/1418/bulan/tahun untuk Himpunan Nasional
 Nomor : B2-000/PD IAI/Nama Propinsi/bulan/tahun untuk Pengurus
Daerah
 Nomor : B2-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk Dewan
Pengawas Daerah
 Nomor : B2-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk MEDAI
Daerah
 Nomor : B2-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : B2-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang

Hal 10dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

c. Surat Undangan, diberi kode :


 Nomor : Und-000/PP IAI/1418/bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : Und-000/DPP IAI/1418/bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : Und-000/MP IAI/1418/bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : Und-000/HN IAI/1418/bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : Und-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : Und-000/ DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Und-000/ MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
MEDAI Daerah
 Nomor : Und-000/ HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : Und-000/ PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang

d. Surat Keputusan, diberi kode :


 Nomor : Kep-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : Kep-000/DPP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : Kep-000/MP IAI/1418/ bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : Kep-000/HN IAI/1418/ bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : Kep-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : Kep-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Kep-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk MEDAI
Daerah
 Nomor : Kep-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : Kep-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang

Hal 11dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

e. Surat Rekomendasi, diberi kode :


 Nomor : Rek-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : Rek-000/DPP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : Rek-000/MP IAI/1418/ bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : Rek-000/HN IAI/1418/ bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : Rek-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : Rek-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Rek-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk MEDAI
Daerah
 Nomor : Rek-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : Rek-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
f. Surat Mandat, diberi kode :
 Nomor : Mdt-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : Mdt-000/DPP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : Mdt-000/MP IAI/1418/ bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : Mdt-000/HN IAI/1418/ bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : Mdt-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : Mdt-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Mdt-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
MEDAI Daerah
 Nomor : Mdt-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : Mdt-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
g. Surat Tugas, diberi kode :
 Nomor : Tgs-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : Tgs-000/DPP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat

Hal 12dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

 Nomor : Tgs-000/MP IAI/1418/ bulan/tahun untuk MEDAI Pusat


 Nomor : Tgs-000/HN IAI/1418/ bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : Tgs-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : Tgs-000/DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Tgs-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk MEDAI
Daerah
 Nomor : Tgs-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : Tgs-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
h. Surat Edaran, diberi kode :
 Nomor : SE-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : SE-000/DPP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : SE-000/MP IAI/1418/ bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : SE-000/HN IAI/1418/ bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional
 Nomor : SE-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk Pengurus
Daerah
 Nomor : SE-000/ DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Tgs-000/MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk MEDAI
Daerah
 Nomor : SE-000/HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : SE-000/PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
i. Surat Keterangan, diberi kode :
 Nomor : Ket-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : Ket-000/DPP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Dewan Pengawas
Pusat
 Nomor : Ket-000/MP IAI/1418/ bulan/tahun untuk MEDAI Pusat
 Nomor : Ket-000/HN IAI/1418/ bulan/tahun untuk Himpunan
Nasional

Hal 13dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

 Nomor : Ket-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk Pengurus


Daerah
 Nomor : Ket-000/ DPD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Dewan Pengawas Daerah
 Nomor : Ket-000/ MD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
MEDAI Daerah
 Nomor : Ket-000/ HD IAI/ Nama Propinsi/ bulan/ tahun untuk
Himpunan Daerah
 Nomor : Ket-000/ PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
j. Nota Kesepahaman, diberi kode :
 Nomor : NK-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : NK-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk Pengurus
Daerah
 Nomor : NK-000/ PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
k. Nota Kesepahaman, diberi kode :
 Nomor : PKB-000/PP IAI/1418/ bulan/tahun untuk Pengurus Pusat
 Nomor : PKB-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun untuk
Pengurus Daerah
 Nomor : PKB-000/ PC IAI/ Nama Kab-Kota/ bulan/ tahun untuk
Pengurus Cabang
h. Surat antar pengurus, mempergunakan Memo.

Pasal 12
Penandatangan Surat

( 1 ) Setiap surat Pengurus Pusat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :


a. ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal dan/atau
Bendahara Umum, dibuat diatas kopsurat dan dibubuhi stempel
organisasi.
b. Keikutsertaan Bendahara Umum atau Wakil Bendahara menandatangani
surat hanya untuk yang berkaitan dengan Dana (Keuangan).
c. Apabila Ketua Umum berhalangan, maka penandatangan surat dapat
dilakukan oleh Wakil Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal.
d. Apabila Sekretaris Jenderal berhalangan, maka penandatangan surat
dapat dilakukan oleh salah satu Wakil Sekretaris Jenderal bersama Ketua
Umum.

Hal 14dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

e. Khusus untuk Surat Keputusan dan Surat Keluar yang menyangkut


sikap organisasi keluar dan bersifat sikap formal organisasi, hanya
dianggap sah apabila ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
Jenderal
(2) Setiap surat Dewan Pengawas Pusat dianggap sah apabila ditandatangani
oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan dibubuhi stempel
Dewan Pengawas.
(3) Setiap surat MEDAI Pusat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan
dibubuhi stempel MEDAI Pusat.
b. Apabila Ketua berhalangan penandatanganan surat dapat dilakukan oleh
Wakil Ketua dan Sekretaris
c. Khusus untuk Surat Keputusan hanya dianggap sah apabila
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.
(4) Setiap surat Himpunan Seminat PP IAI harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a. ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Himpunan, dibuat diatas kop
surat dan dibubuhi stempel Himpunan.
b. Keikutsertaan Bendahara atau Wakil Bendahara menandatangani surat
hanya untuk yang berkaitan dengan Dana (Keuangan).
c. Khusus untuk Surat Keputusan hanya dianggap sah apabila
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.
d. Apabila Ketua berhalangan penandatanganan surat dapat dilakukan oleh
Wakil Ketua dan Sekretaris.
e. Apabila Sekretaris berhalangan, penandatanganan dapat dilakukan oleh
Ketua dan salah satu Wakil Sekretaris.
(5) Setiap surat Pengurus Daerah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan
dibubuhi stempel organisasi.
b. Apabila Ketua berhalangan penandatangan surat dapat dilakukan oleh
Wakil Ketua, bersama Sekretaris.
c. Apabila Sekretaris berhalangan, penandatangan dapat dilakukan oleh
salah satu Wakil Sekretaris bersama Ketua.
d. Keikutsertaan Bendahara atau Wakil Bendahara menandatangani
surat hanya untuk yang berkaitan dengan Dana (Keuangan)
e. Khusus untuk Surat Keputusan dan Surat Keluar yang menyangkut sikap
organisasi keluar dan bersifat sikap formal organisasi, hanya dianggap sah
apabila ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris

Hal 15dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

(6) Setiap surat Dewan Pengawas Daerah dianggap sah apabila ditandatangani
oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan dibubuhi stempel
Dewan Pengawas.
(7) Setiap surat MEDAI Daerah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan
dibubuhi stempel MEDAI Daerah.
b. Khusus untuk Surat Keputusan hanya dianggap sah apabila
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.
c. Apabila Ketua berhalangan penandatanganan surat dapat dilakukan oleh
Wakil Ketua dan Sekretaris.
(8) Setiap surat Himpunan Daerah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan
dibubuhi stempel Himpunan Daerah.
b. Keikutsertaan Bendahara atau Wakil Bendahara menandatangani surat
hanya untuk yang berkaitan dengan Dana (Keuangan).
c. Khusus untuk Surat Keputusan hanya dianggap sah apabila
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.
d. Apabila Ketua berhalangan penandatanganan surat dapat dilakukan oleh
Wakil Ketua dan Sekretaris.
e. Apabila Sekretaris berhalangan, penandatanganan dapat dilakukan oleh
Ketua dan salah satu Wakil Sekretaris.

(9) Setiap surat Pengurus Cabang harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris, dibuat diatas kop surat dan
dibubuhi stempel organisasi.
b. Keikutsertaan Bendahara atau Wakil Bendahara menandatangani surat
hanya untuk yang berkaitan dengan Dana (Keuangan).
c. Apabila Ketua berhalangan penandatanganan surat dapat dilakukan oleh
Wakil Ketua dan Sekretaris.
d. Apabila Sekretaris berhalangan, penandatanganan dapat dilakukan oleh
Ketua dan Wakil Sekretaris.
e. Khusus untuk Surat Keputusan dan Surat Keluar yang menyangkut sikap
organisasi keluar dan bersifat sikap formal organisasi, hanya dianggap sah
apabila ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris

Hal 16dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

BAB VI
PENUTUP

Pasal 13

(1) Tata Kelola Organisasi ini merupakan pedoman dan panduan organisasi
dalam penyelenggaraan organisasi.
(2) Tata Kelola Organisasi ini bersifat mengikat bagi seluruh jajaran organisasi
Ikatan Apoteker Indonesia, untuk dipatuhi, ditaati dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Kelola Organisasi ini akan diatur
kemudian dalam pelaksanaannya

Hal 17dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola
Organisasi.

Contoh Kop Surat

1. PENGURUS PUSAT

Pengurus Pusat
IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Jl. Wijaya Kusuma No. 17 Tomang, Jakarta 14440
Telp.: 021-56962581 | Faks.: 021-5671800 | e-Mail : sekretariat@ikatanapotekerindonesia.net
Website : www.ikatanapotekerindonesia.net

2. MAJELIS ETIK DAN DISIPLIN APOTEKER INDONESIA PUSAT

Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia (MEDAI) Pusat


IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Jl. Wijaya Kusuma No. 17 Tomang, Jakarta 14440
Telp.: 021-56962581 | Faks.: 021-5671800 | e-Mail : sekretariat@ikatanapotekerindonesia.net
Website : www.ikatanapotekerindonesia.net

3. DEWAN PENGAWAS PUSAT

Dewan Pengawas Pusat


IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Jl. Wijaya Kusuma No. 17 Tomang, Jakarta 14440
Telp.: 021-56962581 | Faks.: 021-5671800 | e-Mail : sekretariat@ikatanapotekerindonesia.net
Website : www.ikatanapotekerindonesia.net

4. HIMPUNAN NASIONAL

Himpunan Seminat …………………….…


IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA LOGO
Jl. ………………………………………………….. HIMPUNAN
Telp.: ……………… | Faks.: ……………… | e-Mail : ……………………..……
Website : ……………………………………

5. PENGURUS DAERAH

Pengurus Daerah ………………………………


IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Jl. …………………………………………………..
Telp.: ……………… | Faks.: ……………… | e-Mail : ………………………………………
Website : ……………………………………
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola
Organisasi.

6. MAJELIS ETIK DAN DISIPLIN APOTEKER INDONESIA DAERAH

Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia (MEDAI) Daerah


Pengurus Daerah ………………………………
IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Telp…………………. | Faks.: …………….. | e-Mail : …………………………………………
………………………………………………………
Website : …………………………………….

7. DEWAN PENGAWAS DAERAH

Dewan Pengawas Daerah


Pengurus Daerah ………………………………
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Sekretariat : ………………………………………………….
Telp.: ………………. | Faks.: ………………. | e-Mail : ………………………………………..
Website : ……………………………………...

8. HIMPUNAN DAERAH

Himpunan Seminat …………………….…


Pengurus Daerah ……………………………
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Sekretariat : ………………………………………………….
LOGO
HIMPUNAN
Telp.: ………………. | Faks.: ………………. | e-Mail : ………………………………………..
Website : ……………………………………...

9. PENGURUS CABANG

Pengurus Cabang ………………………………


IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Jl. …………………………………………………..
Telp.: ……………… | Faks.: ……………… | e-Mail : ………………………………………
Website : ……………………………………
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola
Organisasi.

Jenis font : Andalus (Bold) Jenis font : Arial Narrow (Bold)


Ukuran font : 18 Ukuran font : 22

Pengurus Pusat
IKATAN
Sekretariat :
APOTEKER INDONESIA
Jl. Wijaya Kusuma No. 17 Tomang, Jakarta 14440
Telp.: 021-56962581 | Faks.: 021-5671800 | e-Mail : sekretariat@ikatanapotekerindonesia.net
Website : www.ikatanapotekerindonesia.net

Jenis font : Andalus


Ukuran font : 9
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola
Organisasi.

Contoh Stempel

1. PENGURUS PUSAT 2. MEDAI PUSAT

3. DEWAN PENGAWAS PUSAT 4. PENGURUS DAERAH

5. MEDAI DAERAH 6. DEWAN PENGAWAS


DAERAH

7. PENGURUS CABANG
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.009/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi

CONTOH SURAT KETERANGAN KEANGGOTAAN

KOP SURAT PENGURUS DAERAH

SURAT KETERANGAN KEANGGOTAAN


Nomor : Ket-000/PD IAI/Nama Propinsi/ bulan/tahun
(Contoh : Nomor : Ket-007/PD IAI/Sulawesi Utara/V/2015)

Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah ..............................................,


dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : .....................................................................................

No.Anggota : ....................................................................... (dari PP IAI)

Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................

Alamat : .....................................................................................

.....................................................................................

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Telah terdaftar sebagai anggota Ikatan Apoteker Indonesia.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya dan harap diserahkan kembali saat pengambilan Kartu Tanda
Anggota.

............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH .................................
Ketua, Sekretaris,

................................. .........................
NA. NA.

Catt : NA = Nomor Anggota


Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh Surat Mandat

KOP SURAT PENGURUS

SURAT MANDAT
No.Mdt-000/PD IAI/Nama Prov/Bulan/Tahun
(Contoh : No.Mdt-010/PD IAI/DKI Jakarta/V/2015)

Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah ................................................


dengan ini memberikan mandat kepada :
Nama : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Jabatan : .....................................................................................

Untuk dan atas nama Pengurus Daerah .........................................


mengikuti kegiatan .......................................................... tanggal ...............
................................................. di .............................................................
Demikianlah surat mandat ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................
..............................
NA. NA.
Catt : NA = Nomor Anggota
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh Surat Rekomendasi

KOP SURAT PENGURUS

SURAT REKOMENDASI
No.Rek-000/PC IAI/Nama Kab-Kota/Bulan/Tahun
(Contoh : No.Rek-007/PC IAI/Jakarta Pusat/V/2015)

Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang ................................................


dengan ini memberikan rekomendasi kepada :
Nama : .....................................................................................
No.KTP : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Tempat/Tgl.lahir : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................

Untuk melaksanakan praktik/kerja di :


Nama Sarana Kefarmasian : ................................................................
Alamat : ................................................................
Sebagai Apoteker /Apoteker Penanggung Jawab /Apoteker Pendamping *
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikianlah surat rekomendasi ini diberikan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS CABANG .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................
..............................
NA. NA.
*) Coret yang tidak sesuai
Catt : NA = Nomor Anggota
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Ijin Praktik atau Kerja

Contoh Surat Tugas

KOP SURAT PENGURUS

SURAT TUGAS
No.Tgs-000/PD IAI/Nama Prov/Bulan/Tahun
(Contoh : No.Tgs-006/PD IAI/Sulawesi Selatan/V/2015)

Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah ................................................


dengan ini memberikan tugas kepada :
Nama : .....................................................................................
No.Anggota : .....................................................................................
Jabatan : .....................................................................................
Untuk mengikuti ,
Kegiatan : ...............................................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................................
Tempat : ...............................................................................
Pelaksana : ...............................................................................

Demikianlah surat tugas ini diberikan untuk dilaksanakan sebagaimana


mestinya.

............................................., ....................
IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENGURUS DAERAH .................................
Ketua, Sekretaris,

........................................
..............................
NA. NA.
Catt : NA = Nomor Anggota
TIM PENYUSUN

Saleh Rustandi

Noffendri Roestam

Liliek Yusuf Indrajaya

Jamaludin Al Jeff

Ali Mashuda

Etty Mardhiko

Dasrul Burhan

Made Wartana

Muh.Saleh

Siskandri Siregar

Abdul Rahem

Mohammad Nasrudin

Hidayat Yusuf

Anda mungkin juga menyukai