Anda di halaman 1dari 19

IKATAN APOTEKER INDONESIA

HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT


Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

PERATURAN ORGANISASI HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT


IKATAN APOTEKER INDONESIA
NOMOR : PO.001/PP.HISFARSI/XII/2015

TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Menimbang : a. Bahwa untuk pengelolaan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit
Ikatan Apoteker Indonesia di tingkat pusat dan daerah perlu adanya
peraturan organisasi yang mengatur tentang mekanisme pengelolaan
organisasi;
b. Bahwa untuk lebih meningkatkan kompetensi apoteker yang praktik
profesi di Rumah Sakit perlu dibentuk Himpunan Seminat Farmasi
Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia di tingkat Pusat maupun
Daerah;
c. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan suatu
Peraturan Organisasi Tentang Tata Kelola Organisasi Himpunan
Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
3. Kode Etik Apoteker Indonesia
4. Pedoman Disiplin Apoteker Indonesia
5. Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor:PO.007/PP.IAI/1418/V/2015 tentang Peraturan Organisasi
tentang Himpunan Seminat Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit
Ikatan Apoteker Indonesia yang berlangsung tangal 5 – 8 November
2015 di Surabaya

1
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT


IKATAN APOTEKER INDONESIA
TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH
SAKIT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi ini yang dimaksud dengan:
1. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia yang disingkat
menjadi HISFARSI IAI adalah organisasi dari kelompok apoteker anggota Ikatan
Apoteker Indonesia yang bekerja/berpraktik kefarmasian di Rumah Sakit dan/atau
memiliki minat pada bidang farmasi rumah sakit, dan seseorang yang ditetapkan oleh
Pengurus Pusat, merupakan kelengkapan dari Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
di tingkat pusat serta merupakan kelengkapan dari Pengurus Daerah Ikatan Apoteker
Indonesia di tingkat daerah.
2. Tata Kelola Organisasi Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker
Indonesia adalah peraturan organisasi yang mengatur tentang mekanisme pengelolaan
Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia.

Pasal 2
HISFARSI IAI memiliki tugas dan fungsi :
a. Membantu sosialisasi kebijakan dan program IAI dalam hubungan vertikal organisasi
sesuai dengan tingkatannya.
b. Melakukan komunikasi, interaksi dan kerjasama dengan himpunan seminat yang ada di
lingkungan IAI.
c. Melakukan Manajemen Internal Administrasi, Keuangan dan Inventaris HISFARSI IAI.
d. Berperan pada pembinaan dan pengembangan kompetensi praktik Apoteker yang
dilakukan HISFARSI IAI.
e. Membantu kebijakan dan skema program kegiatan CPD (Continuing Professional
Development) HISFARSI PD IAI.
f. Melakukan peningkatan dan pengembangan mutu praktik para anggota HISFARSI IAI.

2
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

g. Mengadakan serta menyelenggarakan program kegiatan melalui pertemuan ilmiah dan


keprofesian yang bersifat lokal, nasional dan internasional pada bidang farmasi rumah
sakit.
h. Membangun, mengelola dan mengembangkan sistem Informasi dan publikasi sesuai
kebutuhan organisasi dan anggota HISFARSI IAI.

Pasal 3
Pengaturan Tata Kelola HISFARSI IAI bertujuan untuk:
a. Meningkatkan harmonisasi, eksistensi dan kemandirian organisasi
b. Menjaga, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi anggota
c. Memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggota

Pasal 4
(1) Tata Kelola HISFARSI meliputi:
a. Keanggotaan organisasi
b. Organ organisasi
(2) Keanggotaan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. Anggota
b. Anggota luar biasa
c. Anggota kehormatan
(3) Organ organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Musyawarah Nasional
b. Musyawarah Daerah
c. Pertemuan Ilmiah Tahunan
d. Rapat dan Pertemuan
e. Pengurus
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan organisasi dan organ organisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Organisasi ini.

Pasal 5
(1) Penyelenggaraan Tata Kelola HISFARSI harus didukung oleh harta benda yang disebut
sebagai kekayaan organisasi.

3
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

(2) Kekayaan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari:
a. Pembagian sisa dana penyelenggaraan PIT, Rakernas dan Munas
b. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat dan tidak melanggar kode etik
Apoteker Indonesia
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan dan penggunaan kekayaan organisasi
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Organisasi ini.

Pasal 6
(1) Pengurus sesuai tingkatannya wajib menyusun laporan tahunan secara tertulis paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun buku organisasi.
(2) Laporan Tahunan memuat sekurang-kurangnya:
a. Laporan kegiatan organisasi selama tahun buku yang lalu serta hasil yang telah
dicapai;
b. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode,
laporan arus kas dan bank, catatan laporan keuangan yang telah diaudit dan/atau
diverifikasi oleh akuntan publik atau dilakukan secara internal sesuai kebutuhan
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai laporan tahunan tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Organisasi ini.

Pasal 7
(1) Peraturan organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 6 Nopember 2015

HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT


PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

4
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

LAMPIRAN
PERATURAN ORGANISASI
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
IKATAN APOTEKER INDONESIA
NOMOR: PO.001/PP.HISFARSI/XII/2015
TENTANG
TATA KELOLA ORGANISASI
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

TATA KELOLA ORGANISASI


HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT IKATAN APOTEKER INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahwa para Apoteker Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang
dianugerahi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian di bidang kefarmasian,
yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat, bagi pengembangan pribadi warga negara Republik Indonesia,
untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.
Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit dituntut untuk merealisasikan
perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi
pasien. Untuk itu kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan secara terus menerus agar
perubahan paradigma tersebut dapat diimplementasikan. Apoteker harus dapat
memenuhi hak pasien agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk
tuntutan hukum. Dengan demikian, para Apoteker Indonesia dapat berkompetisi dan
menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Memperhatikan perkembangan di atas, Kongres Nasional Ikatan Sarjana Farmasi (ISFI)
XV tahun 1996 di Semarang merekomendasikan pembentukan Himpunan Seminat
Farmmasi Rumah Sakit Indonesia. Rekomendasi tersebut dibahas dan disepakati oleh

5
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

beberapa Apoteker yang bekerja di Rumah Sakit di berbagai wilayah Indonesia pada Pan
Pacific Congress 1997 di Bali untuk membentuk Organisasi bernama Himpunan Seminat
Farmasi Rumah Sakit Indonesia yang disingkat menjadi HISFARSI, kemudian ditindak
lanjuti dengan menyelenggarakan Kongres HISFARSI I di Jakarta pada tanggal 25 – 27
April 2005.
Bahwa Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia adalah merupakan bagian
integral dari Ikatan Apoteker Indonesia dan merupakan satu-satunya organisasi para
Apoteker Seminat Farmasi Rumah Sakit, yang merupakan perwujudan dari hasrat murni
dan keinginan luhur para anggotanya, yang menyatakan untuk menyatukan diri dalam
upaya mengembangkan profesi luhur kefarmasian rumah sakit di Indonesia pada
umumnya dan martabat anggota pada khususnya.
Dalam Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia (AD-IAI) dinyatakan bahwa:
Himpunan adalah kelompok seminat apoteker berdasarkan praktik; Himpunan dapat
dibentuk sesuai dengan kebutuhan di tingkat pusat dan daerah; Himpunan di tingkat
daerah berkolaborasi secara nasional; Himpunan nasional sebagaimana dimaksud diatas
merupakan kelengkapan Pengurus Pusat; Ketentuan mengenai Himpunan diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Dalam Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia (ART-IAI) dinyatakan pula
bahwa: Himpunan dapat menyusun Pedoman Kerja yang disebut Pedoman Himpunan;
Ketua Himpunan dipilih oleh anggota; Ketentuan mengenai Himpunan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Organisasi.
Bahwa untuk menjaga dan meningkatkan harmonisasi, eksistensi dan kemandirian
organisasi dalam rangka menjaga, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
anggota serta memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggota, maka
berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI, perlu ditetapkan suatu
Peraturan Organisasi tentang Tata Kelola Organisasi Himpunan Seminat Farmasi Rumah
Sakit Ikatan Apoteker Indonesia.

B. Ruang Lingkup
Tata Kelola Organisasi Himpunan seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia meliputi 2
(dua) hal, yaitu penataan tentang keanggotaan organisasi dan penataan tentang organ
organisasi. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber dana, sarana dan prasarana.

6
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

BAB II
KEANGGOTAAN ORGANISASI

Bahwa Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia adalah
merupakan organisasi dari kelompok apoteker yang praktik profesi di Rumah Sakit.
Organisasi ini merupakan kelengkapan dari Pengurus IAI di tingkat pusat dan di tingkat
daerah.

A. Anggota Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia meliputi:


1. Anggota Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia adalah
Apoteker anggota Ikatan Apoteker Indonesia yang bekerja/berpraktik kefarmasian di
Rumah Sakit dengan cara mengajukan permintaan dan telah disetujui menjadi
anggota.
2. Anggota Luar Biasa Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker
Indonesia adalah Apoteker anggota Ikatan Apoteker Indonesia yang tidak
bekerja/berpraktik kefarmasian di Rumah Sakit dengan cara mengajukan permintaan
dan telah disetujui menjadi Anggota Luar Biasa.
3. Anggota Kehormatan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker
Indonesia adalah seseorang yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat karena berjasa
dalam perkembangan IPTEK farmasi rumah sakit atau profesi kefarmasian rumah
sakit di Indonesia.

B. Anggota Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia


mempunyai kewajiban dan hak meliputi:
1. Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan berkewajiban untuk
menjaga dan membela nama baik Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan
Apoteker Indonesia
2. Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa berkewajiban untuk:
a. Menghayati dan mengamalkan Kode Etik dan Pedoman Disiplin Apoteker
Indonesia
b. Mentaati keputusan Munas dan keputusan-keputusan organisasi lainnya
3. Setiap Anggota, berhak:
a. mengeluarkan pendapat, mengajukan usul-usul dan saran-saran

7
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

b. memperoleh pembinaan, perlindungan, pembelaan, pendidikan keilmuan dan


keprofesian dalam menjalankan profesinya
c. memilih dan dipilih
d. membela diri
e. memperoleh penghargaan
4. Setiap Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan, berhak:
a. mengeluarkan pendapat, mengajukan usul-usul dan saran-saran
b. memperoleh pembinaan, perlindungan, pembelaan, pendidikan keilmuan dan
keprofesian terkait farmasi rumah sakit
c. membela diri
d. memperoleh penghargaan

C. Setiap anggota Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia
dimungkinkan untuk berhenti menjadi anggota karena atas permintaan sendiri, tidak
memenuhi syarat sebagai anggota, diberhentikan atau meninggal dunia, dan tatacara
penghentian keanggotaannya diatur sesuai dengan Peraturan Organisasi Ikatan
Apoteker Indonesia dan aturan lain yang ditetapkan Himpunan Seminat Farmasi Rumah
Sakit Ikatan Apoteker Indonesia.

D. Dalam melakukan pembelaan anggota, pengurus Himpunan Seminat Farmasi Rumah


Ikatan Apoteker Indonesia berkomunikasi aktif dengan Majelis Etik dan Disiplin Apoteker
Indonesia dan Tim Advokasi Ikatan Apoteker Indonesia di setiap tingkat kepengurusan,
untuk bersama-sama melakukan upaya pembelaan.

BAB III
ORGAN ORGANISASI
Organ Organisasi adalah merupakan perangkat organisasi yang menggambarkan tentang
kepengurusan organisasi yang meliputi mekanisme pengelolaan, susunan pengurus beserta
tugas dan wewenang, kewajiban serta hak dari masing-masing tingkatan kepengurusan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan organ organisasi Himpunan Seminat
Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia:

8
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

A. Penyebutan nama Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia di
tingkat pusat adalah Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia disingkat menjadi HISFARSI PP IAI dan untuk daerah menjadi
Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
daerah sesuai nama pengurus daerah masing-masing.

B. Kepengurusan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia


meliputi:
1. Pengurus Pusat
Susunan Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
g. Ketua-ketua Bidang

2. Pengurus Daerah
Susunan Pengurus Daerah sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Ketua-ketua Bidang

C. Pembentukan kepengurusan Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker


Indonesia di tingkat Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) dan di tingkat
Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) dilaksanakan melalui musyawarah
Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia di tingkat pusat dan
di tingkat daerah, Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Himpunan Seminat
Famasi Rumah Sakit Indonesia di tingkat pusat dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia (PP IAI), sedangkat di tingkat daerah dikeluarkan oleh Pengurus
Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI).

9
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

D. Hubungan antara Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Indonesia di tingkat pusat
dengan Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Indonesia di tingkat daerah merupakan
hubungan koordinatif.
Pengurus Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia di tingkat
pusat memberikan laporan secara berkala kepada Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia (PP IAI), Pengurus Himpunan Seminat Famasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker
Indonesia di tingkat daerah memberikan laporan secara berkala kepada Pengurus
Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI).

E. Pengurus Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia


mempunyai tugas dan wewenang, kewajiban serta hak meliputi:
1. Pengurus Pusat memiliki tugas dan wewenang meliputi:
a. Melaksanakan program yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Nasional
b. Membuat kebijakan dalam rangka melaksanakan amanat Musyawarah Nasional
c. Menyusun, menetapkan dan melaksanakan peraturan organisasi, standard dan
pedoman sesuai kebutuhan melalui Rakernas
d. Menyusun renstra yang ditetapkan dalam Munas, serta menyusun dan
melaksanakan program kerja tahunan meliputi:
1) Menggali sumber-sumber keuangan untuk membiayai kegiatan Organisasi
2) Meningkatkan motivasi anggota dalam menjalankan praktik kefarmasian
tingkat nasional
3) Menjaga dan meningkatkan kompetensi Anggota
4) Menjalin dan membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi lain yang
terkait di tingkat regional, nasional dan internasional dengan sepengetahuan
dan persetujuan Ikatan Apoteker Indonesia
5) Mengadakan serta menyelenggarakan kegiatan pertemuan/seminar ilmiah di
tingkat regional, nasional dan internasional
6) Memantapkan peran anggota secara nasional dalam upaya:
a) melindungi masyarakat dari tindakan pencemaran nama baik profesi
b) melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat
c) memelihara kesehatan yang bersifat preventif dan promotif

10
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

d) memanfaatkan dan ikut mengamankan sediaan farmasi, alat kesehatan,


dan bahan medis habis pakai lainnya
7) Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah hukum,
disiplin dan etik yang tidak dapat diselesaikan di tingkat daerah.
8) Melakukan upaya advokasi terhadap peraturan dan kebijakan terkait dengan
praktik/pekerjaan kefarmasian
9) Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai
maksud dan tujuan organisasi
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja
f. Melakukan dokumentasi dan pelaporan kegiatan organisasi

2. Pengurus Daerah memiliki tugas dan wewenang meliputi:


a. Melaksanakan program yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Daerah
b. Membuat kebijakan dalam rangka melaksanakan amanat Musyawarah Daerah
c. Menyusun, menetapkan dan melaksanakan peraturan organisasi, standard dan
pedoman sesuai kebutuhan melalui Rakerda
d. Menyusun renstra yang ditetapkan dalam Musda, serta menyusun dan
melaksanakan program kerja tahunan meliputi:
1) Menggali sumber-sumber keuangan untuk membiayai kegiatan Organisasi
2) Meningkatkan motivasi anggota dalam menjalankan praktik kefarmasian
tingkat daerah
3) Menjaga dan meningkatkan kompetensi Anggota
4) Menjalin dan membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi lain yang
terkait di tingkat daerah dengan sepengetahuan dan persetujuan Ikatan
Apoteker Indonesia
5) Mengadakan serta menyelenggarakan kegiatan pertemuan/ seminar ilmiah di
tingkat daerah
6) Memantapkan peran anggota secara nasional dalam upaya:
a) melindungi masyarakat dari tindakan pencemaran nama baik profesi
b) melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat
c) memelihara kesehatan yang bersifat preventif dan promotif
d) memanfaatkan dan ikut mengamankan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai lainnya

11
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

7) Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah hukum,


disiplin dan etik yang tidak dapat diselesaikan di tingkat daerah
8) Melakukan upaya advokasi terhadap peraturan dan kebijakan terkait dengan
praktik/pekerjaan kefarmasian
9) Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai
maksud dan tujuan organisasi
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja
f. Melakukan dokumentasi dan pelaporan kegiatan organisasi
g. Meningkatkan eksistensi organisasi dan menjaring keanggotaan
h. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai
maksud dan tujuan organisasi

3. Pengurus Pusat berkewajiban untuk:


a. Melaporkan renstra dalam kongres Ikatan Apoteker Indonesia dan program kerja
tahunan dalam Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia
b. Melakukan pembinaan, perlindungan, pembelaan, pendidikan keilmuan dan
keprofesian bidang farmasi rumah sakit pada tingkat regional dan nasional
c. Melakukan pembinaan kepada Pengurus Daerah
d. Memfasilitasi aspirasi anggota untuk mendapatkan haknya
e. Menyampaikan laporan kinerja dan keuangan tahunan pada Rapat Kerja Nasional
dan selanjutnya melaporkan kepada Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
f. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus secara tertulis didalam
Musyawarah Nasional

4. Pengurus Daerah berkewajiban untuk:


a. Melaporkan program kerja tahunan dalam Rapat Kerja Daerah Ikatan Apoteker
Indonesia
b. Melakukan pembinaan, perlindungan, pembelaan, pendidikan keilmuan dan
keprofesian bidang farmasi rumah sakit pada tingkat daerah
c. Memfasilitasi aspirasi anggota untuk mendapatkan haknya
d. Menyampaikan laporan kinerja dan keuangan tahunan pada Rapat Kerja Daerah
dan selanjutnya melaporkan kepada Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia

12
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

e. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus secara tertulis didalam


Musyawarah Daerah

5. Setiap pengurus, baik tingkat pusat maupun daerah berhak untuk:


a. Memperoleh pendidikan dan pelatihan keorganisasian yang berkelanjutan
b. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan hukum, disiplin dan etik dalam
melaksanakan tugas Organisasi
c. Mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasinya dan kemampuan
Organisasi
d. Penghargaan yang dimaksud pada butir c akan diatur dalam peraturan tersendiri

F. Musyawarah Nasional (MUNAS), Musyawarah Daerah (MUSDA) dan Pertemuan


Organisasi lainnya, meliputi:
1. Munas
a. Munas dilaksanakan untuk:
1) menetapkan Program Umum Organisasi sesuai periode kepengurusan
Pengurus Pusat;
2) menilai dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Pusat dan menilai
Laporan Keuangan Pengurus Pusat;
3) memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat dan formatur untuk
membantu Ketua Umum dalam menyusun kepengurusan; dan
4) menetapkan keputusan organisasi lainnya.
b. Peserta Munas terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah serta Pengurus
Pusat/Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia yang diundang untuk
menghadiri sedangkan sebagai peninjau terdiri dari Anggota; Anggota Luar Biasa
dan Anggota Kehormatan.
c. Munas diadakan sedikitnya sekali dalam 4 (empat) tahun
d. Perencanaan dan persiapan Munas disampaikan pada para peserta paling lambat
6 (enam) bulan sebelum masa jabatan pengurus berakhir.
e. Munas sah dan dapat mengambil keputusan jika dihadiri oleh lebih dari setengah
(1/2) jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi kuorum maka
Munas dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh (30) menit. Bila masih
belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan persetujuan peserta.

13
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.


Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari peserta.
f. Pengambilan keputusan tentang pemilihan Ketua, sekurang-kurangnya dihadiri
dua per tiga (2/3) dari jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi
kuorum maka Munas dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh (30) menit.
Bila masih belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan
persetujuan peserta.

2. Munas Luar Biasa


a. Munas Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan ketentuan atas permintaan dua
pertiga (2/3) jumlah Pengurus Daerah.
b. Munas Luar Biasa dilaksanakan untuk pemberhentian, pemilihan dan
pengangkatan Ketua Umum Pengurus Pusat dengan ketentuan Ketua Umum
Pengurus Pusat berhalangan tetap atau dinilai menyimpang dari Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik dan Pedoman Disiplin Apoteker Indonesia.
c. Peserta Munas Luar Biasa terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah serta
Pengurus Pusat/Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia yang diundang
untuk menghadiri sedangkan sebagai peninjau terdiri dari Anggota; Anggota Luar
Biasa dan Anggota Kehormatan.
d. Perencanaan dan persiapan Munas Luar Biasa disampaikan pada para peserta
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan.
e. Lokasi Munas Luar Biasa ditetapkan oleh pengusul pelaksanaan Munas Luar
Biasa.
f. Munas Luar Biasa sah dan dapat mengambil keputusan jika dihadiri oleh lebih
dari setengah (1/2) jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi
kuorum maka Munas Luar Biasa dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh
(30) menit. Bila masih belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan
persetujuan peserta. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat. Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dari peserta.
g. Pengambilan keputusan tentang pemilihan Ketua, sekurang-kurangnya dihadiri
dua per tiga (2/3) dari jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi

14
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

kuorum maka Munas Luar Biasa dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh
(30) menit. Bila masih belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan
persetujuan peserta.

3. Pertemuan Ilmiah Tahunan


Pertemuan Ilmiah Tahunan merupakan kegiatan pertemuan ilmiah seluruh anggota
yang diadakan setiap tahun bersamaan dengan Rakernas dan/atau Munas,
pesertanya terdiri dari:
a. Anggota
b. Anggota Kehormatan
c. Anggota Luar Biasa
d. Pihak lain yang diundang

4. Rapat Kerja Nasional


a. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan untuk:
1) menetapkan keputusan-keputusan organisasi yang bukan menjadi
kewenangan Munas
2) mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Tahunan serta rencana dan
realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (AP-BO) dan bukti
audit/verifikasi
b. Peserta Rapat Kerja Nasional terdiri dari:
1) Pengurus Pusat
2) Pengurus Daerah
c. Peninjau Rapat Kerja Nasional terdiri dari:
1) Anggota
2) Anggota Kehormatan
3) Anggota Luar Biasa
4) Pihak lain yang diundang
d. Rapat Kerja Nasional diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun

15
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

5. Rapat Koordinasi Nasional


a. Rapat Koordinasi Nasional dilaksanakan untuk menetapkan keputusan himpunan
seminat tentang koordinasi program tertentu.
b. Peserta Rapat Koordinasi Nasional terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus
Daerah.

6. Rapat Pengurus Pusat


Rapat Pengurus Pusat dilaksanakan untuk menetapkan kebijakan tentang
pelaksanaan teknis dari Keputusan Munas, Keputusan Rakernas dan Keputusan
Rakornas serta menetapkan kebijakan penting dan mendesak dari hal-hal yang
belum diatur dalam Munas, Rakernas dan Rakornas.
Rapat Pengurus Pusat yang dihadiri oleh seluruh anggota Pengurus Pusat.

7. Musda
a. Musda dilaksanakan untuk:
1) menyusun Program Daerah dalam rangka pelaksanaan Program Umum;
2) menilai pertanggungjawaban Pengurus Daerah;
3) memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Daerah serta menetapkan
keputusan-keputusan lainnya sesuai dengan kewenangannya.
b. Peserta Musda terdiri dari Pengurus Daerah dan Anggota sedangkan sebagai
peninjau terdiri dari Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan.
c. Musda diadakan sedikitnya sekali dalam 4 (empat) tahun, selambat-lambatnya 6
(enam) bulan setelah Munas.
d. Perencanaan dan persiapan Musda disampaikan pada para peserta paling lambat
6 (enam) bulan sebelum masa jabatan pengurus berakhir.
e. Musda sah dan dapat mengambil keputusan jika dihadiri oleh lebih dari setengah
(1/2) jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi kuorum maka
Musda dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh (30) menit. Bila masih
belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan persetujuan peserta.
Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari peserta.

16
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

f. Pengambilan keputusan tentang pemilihan Ketua sekurang-kurangnya dihadiri


dua per tiga (2/3) dari jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi
kuorum maka Musda dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh (30) menit.
Bila masih belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan
persetujuan peserta.

8. Musda Luar Biasa


a. Musda Luar Biasa dapat diselenggarakan dengan ketentuan atas permintaan dua
pertiga (2/3) jumlah Anggota.
b. Musda Luar Biasa dilaksanakan untuk pemberhentian, pemilihan dan
pengangkatan Ketua Ketua Pengurus Daerah dengan ketentuan Ketua Pengurus
Daerah berhalangan tetap atau dinilai menyimpang dari Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Apoteker Indonesia.
c. Peserta Musda Luar Biasa terdiri dari Pengurus Daerah dan Anggota sedangkan
sebagai peninjau terdiri dari Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan.
d. Perencanaan dan persiapan Musda Luar Biasa disampaikan pada para peserta
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan.
e. Lokasi Musda Luar Biasa ditetapkan oleh pengusul pelaksanaan Musda Luar
Biasa.
f. Musda Luar Biasa sah dan dapat mengambil keputusan jika dihadiri oleh lebih
dari setengah (1/2) jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi
kuorum maka Musda Luar Biasa dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh
(30) menit. Bila masih belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan
persetujuan peserta. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat. Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dari peserta.
g. Pengambilan keputusan tentang pemilihan Ketua sekurang-kurangnya dihadiri
dua per tiga (2/3) dari jumlah peserta. Apabila jumlah peserta belum memenuhi
kuorum maka Musda Luar Biasa dapat ditunda maksimum dua (2) kali tiga puluh
(30) menit. Bila masih belum memenuhi kuorum sidang dapat dilanjutkan dengan
persetujuan peserta.

17
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

9. Rapat Kerja Daerah


a. Rapat Kerja Daerah dilaksanakan untuk:
1) menetapkan keputusan-keputusan organisasi yang bukan menjadi
kewenangan Musda
2) mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Tahunan serta rencana dan
realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (AP-BO) dan bukti
audit/verifikasi
b. Peserta Rapat Kerja Daerah terdiri dari:
1) Pengurus Daerah
2) Anggota
c. Peninjau Rapat Kerja Daerah terdiri dari:
1) Anggota Kehormatan
2) Anggota Luar Biasa
3) Pihak lain yang diundang
d. Rapat Kerja Daerah diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun

10. Rapat Pengurus Daerah


Rapat Pengurus Daerah dilaksanakan untuk menetapkan kebijakan tentang
pelaksanaan teknis dari Keputusan Musda dan Keputusan Rakerda serta menetapkan
kebijakan penting dan mendesak dari hal-hal yang belum diatur dalam Musda dan
Rakerda, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Kode Etik, Pedoman Disiplin, Peraturan Organisasi dan Program Organisasi.
Rapat Pengurus Daerah yang dihadiri oleh seluruh anggota Pengurus Daerah.

18
IKATAN APOTEKER INDONESIA
HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT
Sekretariatan Jl Wijaya Kusuma No17 Tomang - Jakarta Barat 14440

BAB V
PENUTUP
Tata Kelola Organisasi Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Ikatan Apoteker Indonesia
ini diharapkan agar Pengurus di tingkat Pusat dan Daerah serta anggota dapat
melaksanakan dan mengembangkan organisasi dengan konsisten dan penuh tanggung
jawab.

Tata kelola organisasi mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : S u r a b a y a
Pada tanggal : 6 Nopember 2015

HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT


PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

19

Anda mungkin juga menyukai