Pengawasan Pengujian Peralatan TT SKTT SKTET PDF
Pengawasan Pengujian Peralatan TT SKTT SKTET PDF
Pengawasan Pengujian Peralatan TT SKTT SKTET PDF
Conductor
Conductor Screen
Insulation
Insulation Screen
Laid Up Cores
. Binders
Sheath
. ..
Bedding
Reinforcement Binder
1
PERKENALAN
Nama : SUHARTO
NIP : 6485193 K3
Jabatan : SE 2 STRATEGI PEMEL
Unit PLN : TRANS JBT
No.Hp : 081226948213
FOTO
Email corporate : su.harto@pln.co.id
Email : hartomary@gmail.com
2
Potensi
Kegiatan Alat/Bahan Tindakan Antisipasi
Kecelakaan
Tersengat listrik,
LCD Proyektor
terjatuh
Melaksanakan JSO (Job
Meja kursi Tergelincir, patah Safety Observation)
tup Isolasi terluka / Mengawasi/mengendalikan
Kabel extention tindakan antisipasi yang
terbuka
sudah dilaksanakan.
Tersengat listrik,
Laptop
terjatuh
3
* PLN : JAYA
* 2016 : BEKERJA,
BEKERJA,
BEKERJA,
4
SASARAN PEMBELAJARAN
5
TUJUAN
• Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu melaksanakan
pengawasan pengujian Peralatan Tegangan Tinggi (SKTT,SKTET).
6
7
AGENDA
8
Pendahuluan
9
Kabel Tenaga Jenis XLPE
10
Konduktor
11
Pelindung untuk Kabel HV atau Perisai semi-conducting
12
Isolasi
• Isolasi juga harus menghantarkan panas yang dihasilkan oleh aliran arus
dalam konduktor ke lapisan luar, sehingga menyalurkan panas tersebut ke
lingkungan dan membatasi suhu konduktor.
13
Screen atau Perisai semi-conducting
14
Pembungkus dalam
• Pembungkus yang terbuat dari pita isolasi PVC atau PVC diekstrusi,
yang menyelubungi isolasi kabel (dalam kabel LV) atau screen
tembaga (dalam kabel HV). Untuk kabel banyak inti, pengisi non-
higroskopis yang sesuai digunakan dalam ruang kosong antara inti
individu sehingga membentuk permukaan luar silinder. Pembungkus
diaplikasikan di atas core dan pengisi. Hal ini memastikan bahwa
isolasi kabel tidak terkena kelembaban dari luar.
15
Pelindung
16
Pembungkus luar atau jaket (Oversheath)
• Pembungkus luar yang keras dan tahan panas dari senyawa PVC
diekstrusi diatas pelindung dalam kabel berpelindung baja.
17
Isolasi
18
Isolasi Poli-vinil klorida
19
Isolasi Poli-vinil klorida
20
Isolasi Poli-vinil klorida
21
Isolasi Polyethylene
Memiliki sifat listrik yang baik seperti ketahanan Peka terhadap partial discharge
isolasi tinggi, tegangan tembus tinggi, stabilitas
•
listrik yang baik dan permitivitas rendah
Sangat cocok untuk instalasi di daerah suhu Batasan dalam sifat dielektrik bila terkena air
rendah sehingga direkomendasikan untuk
aplikasi tahan cuaca
Ini tidak dipengaruhi oleh sebagian besar asam Mudah terbakar
23
Penandaan
CONTOH
24
Kabel Laut
• Kabel Laut Tegangan Tinggi yang terpasang saat ini di PLN P3B
menggunakan jenis Kabel minyak (Oil Filled Cable), seperti yang
terpasang di PLN P3B RJTB sbb :
25
Bagian-bagian kabel laut 3 phase tegangan tinggi
. . .. Conductor
Conductor Screen
Insulation
Insulation Screen
Laid Up Cores
. Binders
Sheath
. . . Bedding
Reinforcement Binder
28
Metoda ikat berlanjut
29
Peralatan gelar
Jumlah Uraian Keterangan
1 Kawat penarik ‘winch’ 10 H.P Kecepatan tarik 17 dan 23
1 Frame untuk said winch meter/menit
1 Dram besi tambang baja Kekuatan 3000 kg
1 Pasang trestles penyangga dram
1 Pasang trestless lengkap (shaft dan
1 hidrolik) jack untuk mengangkat dram
1 dengan kemampuan diatas 20 ton
300 Dinamometer 3 ton dan timbangan
1 Roler kabel
2 Claher roler swivel
3 Gripn (pemegang) penarik
1 pasang walkie - talkie
Jackj pengangkat
Jumlah Isi ± 15 m3
Jumlah Berat ± 5.5000 kg 30
Regangan maksimum yang diizinkan pada
kabel
• Porsi Lurus
• Kabel pole tunggal tembaga 6 kg/mm2 Cu . section
alminium 3 kg/mm2 Al. section
31
TUGAS
Nama tugas Petunjuk
Teori Konstruksi Kabel TT dan TET 1. Penjelasan sesuai dengan Materi Handout
dan Materi tayang
2. Sesuaikan dengan kurikulum dan silabus
32
Kesimpulan :
• Kabel tenaga jenis XLPE paling sering digunakan pada SUTT maupun
SKTT
33
34
Tegangan Induksi
• Kabel power inti tunggal dengan selubung logam akan bersifat seperti
transformator, arus konduktor akan menginduksikan tegangan
selubung logam.
35
Ikatan (Bonding) Pada Satu Titik
Es Es Es
36
Penggabungan Selubung Logam Pada Kedua
Ujung
• Kedua ujung selubung logam dihubungkan layaknya sisi skunder
trafo. Arus selubung logam akan menimbulkan rugi menimbulkan
panas yang harus dikompensasi dengan mengurangi arus beban pada
konduktor. Penggabungan selubung logam pada kedua ujungnya akan
berkurang kuat hantar arusnya dibandingkan sistem yang diikat
(bonding) satu ujung.
37
Cara Konstruksi Solid Bonding
Ke rangkaian
Penggabungan ketat
38
Cara Konstruksi Sheath – Cross – Bonding
hubungan
Pengganbungan ketat menyilang
l” l” l” 39
Konstruksi transposisi crossbonding
I II III
1 3 2 1
D12
2 D13
Kabel -1 3
D23
3 2 1
40
Sambung Silang Selubung Logam
• Jika kabel sistem tiga fasa inti satu ini dibagi menjadi tiga bagian yang
sama dan selubung itu dapat diinterkoneksikan, maka tegangan
induksi ini akan saling menghilangkan.
41
Peralatan Sambung Silang
• Sambungan Bersekat
Cross Bonding Leads
220 270
42
Kabel Penghubung crossbonding
INNER INSULATION
43
Kotak Hubung (Link Box)
CROSS BONDING
LINK BOX
CROSS BONDING
R S T LEADS
T R
R S
DIRECTION OF
T R S S T REGISTRATION
CLOCKWISE
TRANSPOSITION
44
CROSS BONDING STRAPS
INNER CONNECTOR
BITUMINOUS COMPOUND
OUTER CONNECTOR
STAINLESS STEEL TANK
INSULATING TUBE
45
Tingkat Isolasi Peralatan Crossbonding
46
Pembatas Tegangan Selubung Logam (SVL)
47
Sambungan Pada Link Box
CROSS EARTH
BONDING LINK DISCONNECTING
BOX LINK BOX
R S R S T R S T R S T
T R S T R S T R S T
R S T R S T R S T
EARTH
STRAP
S R
R S
T
S
T T R
MINOR SECTION MINOR SECTION MINOR SECTION
48
Tugas
Nama tugas Petunjuk
Teori Grounding sistem Kabel TT dan TET 1. Penjelasan sesuai dengan Materi Handout
dan Materi tayang
2. Sesuaikan dengan kurikulum dan silabus
20 Menit
Perlengkapan
1. Laptop
2. Infocus
3. Pointer
4. Materi Handout
5. Materi Tayang
Persiapan
Penjelasan / review Teori Grounding sistem
Kabel TT dan TET
49
50
STANDARD
Secara internasional terdapat standard-standard untuk spesifikasi kabel
dan asesorisnya dimana didalamnya terdapat spesifikasi pengujian yang
diperlukan. Oleh karena penggunaan saat ini di PLN banyak menggunakan
kabel XLPE maka standard untuk pengujian kabel tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi untuk kabel XLPE dapat dilihat pada tabel 3.1.
51
PENGUJIAN TIPE
• Pengujian tipe dilakukan agar kabel yang diproduksi oleh pabrik
memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan dan memenuhi standard
dalam pemakaiannya
• pengujian tipe digunakan untuk mengevaluasi kualitas dari setiap
komponen sistem kabel secara individu dan kombinasi sebelum proses
seleksi dan instalasi.
• Pada IEC 60840 daftar pengujian yang dilakukan pada pengujian tipe
SKTT dapat dlihat pada tabel 3.2
52
53
54
55
56
Cangkupan pengujian tipe kabel
57
58
59
60
61
Urutan pengujian elektrik pada pengujian tipe
kabel adalah:
• Pengujian bending kabel yang kemudian disusul dengan instalasi
asesoris dan pengujian partial discharge (PD) pada suhu ruangan
• Pengukuran tan delta (TD)
• Pengujian siklus pemanasan dengan tegangan
• Pengujian partial discharge pada temperatur ruangan serta pada
temperatur tinggi yang dilakukan setelah pengujian siklus pemanasan
dengan tegangan atau pengujian tegangan impuls petir
• Pengujian tegangan impuls petir yang dilanjutkan dengan pengujian
tegangan frekuensi sistem
• Pengujian partial discharge jika sebelumnya belum dilakukan
• Pengujian proteksi luar pada jointing yang ditanam
• Eksaminasi sistem kabel baik kabel maupun asesoris setelah
selesainya pengujian.
62
• Pengujian PD dilakukan dengan menaikan tegangan secara bertahap hingga
ditahan pada 1,75 U0 selama 10 detik yang kemudian diturunkan hingga 1,5 U0.
Kabel tidak boleh memiliki nilai PD lebih dari 5 pC pada tegangan 1,5 U0.
• Pengujian TD dilakukan dengan memanaskan terlebih dahulu kabel yang akan
diuji hingga melebihi 5⁰C sampai dengan 10⁰C dari temperatur konduktor pada
operasi normal kabel. Kabel tidak boleh memiliki nilai TD melebihi nilai pada
tabel 3.10 untuk kabel SKTT dan tabel 3.11 untuk SKTET
63
• Pengujian PD dilakukan dengan menaikan tegangan secara bertahap hingga
ditahan pada 1,75 U0 selama 10 detik yang kemudian diturunkan hingga 1,5 U0.
Kabel tidak boleh memiliki nilai PD lebih dari 5 pC pada tegangan 1,5 U0.
• Pengujian TD dilakukan dengan memanaskan terlebih dahulu kabel yang akan
diuji hingga melebihi 5⁰C sampai dengan 10⁰C dari temperatur konduktor pada
operasi normal kabel. Kabel tidak boleh memiliki nilai TD melebihi nilai pada
tabel 3.10 untuk kabel SKTT dan tabel 3.11 untuk SKTET
64
Cangkupan pengujian tipe asesoris
65
PENGUJIAN RUTIN
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan pada setiap gulung kabel
yang diproduksi oleh pabrik. Pengujian tersebut adalah:
• Pengujian partial discharge (PD)
• Pengujian tegangan sistem
• Pengujian elektris untuk oversheath kabel jika dibutuhkan
Urutan pengujian tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pabrik
pembuat kabel. Sedangkan pengujian rutin untuk asesoris hanya pengujian
partial discharge dan pengujian tegangan sistem dengan menggunakan
salah satu cara yaitu:
• Asesoris dipasang pada kabel
• Menggunakan asesoris yang telah ada dimana komponen asesoris
tersebut diganti untuk pengujian
• Menggunakan simulasi asesoris dimana stres tegangan pada komponen
utama bahan insulasinya disimulasikan sama
66
FACTORY ACCEPTANCE TEST (FAT)
67
TUGAS
Nama tugas Petunjuk
Teori Pengujian Type, Rutin dan FAT Kabel TT 1. Penjelasan sesuai dengan Materi Handout
dan TET dan Materi tayang
2. Sesuaikan dengan kurikulum dan silabus
20 Menit
Perlengkapan
1. Laptop
2. Infocus
3. Pointer
4. Materi Handout
5. Materi Tayang
Persiapan
Penjelasan / review Teori Pengujian Type,
Rutin dan FAT Kabel TT dan TET
68
69
STANDARD PENGUJIAN LAPANGAN
70
• Pengujian pemeliharaan dilakukan untuk memastikan bahwa hasil dari
pemeliharaan seperti perbaikan jointing atau terminasi memiliki kualitas
yang baik. Sedangkan diagnostik adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui kondisi suatu sistem kabel sebelum kabel tersebut mengalami
masalah sehingga dapat dilakukan tindakan pemeliharaan.
• Untuk kabel submarine perlu dilakukan pengujian yang dilakukan di
lapangan tidak berbeda dengan pengujian kabel SKTT dan SKTET lainnya
namun karena panjangnya kabel submarine SKTT maka perlu dilakukan
pengujian khusus untuk memastikan panjang kabel tersebut sesuai dengan
kontrak serta mendapatkan fingerprint kondisi dari kabel tersebut.
71
PENGUJIAN SETELAH PENGGELARAN
Pada pengujian dimana hanya pengujian oversheath yang dapat dilakukan
maka prosedur quality assurance selama proses instalasi asesoris sesuai
kesepakatan antara pemilik kabel dan kontraktor dapat menggantikan
pengujian insulasi.
• Pengujian oversheath dengan tegangan DC
• Pengujian insulasi dengan tegangan AC
72
73
PENGUJIAN PEMELIHARAAN DAN DIAGNOSTIK
74
PENGUJIAN KETAHANAN INSULASI KABEL
• Pengujian ketahanan insulasi kabel dilakukan dengan memberikan
tegangan pada konduktor dan pembumian. Nilai tegangan yang
diberikan pada pengujian ketahanan insulasi dalam rangka pemeliharaan
dan diagnostik lebih rendah dari pengujian ketahanan insulasi kabel
setelah instalasi. Hasil pengujian ini berupa lulus dan tidak lulus.
75
76
Keuntungan dari pengukuran TD dibandingkan dengan pengukuran PD
adalah:
• Memerlukan waktu yang lebih singkat dalam mengetahui kondisi
kabel sistem secara keseluruhan sehingga dapat mengambil
keputusan yang lebih cepat untuk memperbaiki kondisi kabel
• Tidak memerlukan tim ekspert untuk menganalisa hasil pengukuran
77
PENGUKURAN PARTIAL DISCHARGE (PD)
Pengukuran dilakukan dengan cara menaikan tegangan uji sampai
tegangan mencapai U0 atau tegangan normal operasi fasa ke tanah. Jika
PD menunjukan hasil yang baik maka tegangan dinaikan ke 1,5 hingga 2
U0. Parameter yang didapat dari hasil pengukuran PD adalah seperti pada
tabel 4.4.
78
Keuntungan dari pengukuran PD dibandingkan dengan pengukuran TD
adalah:
• Mengetahui lokasi terjadinya degradasi pada isolasi kabel
• Dapat mengetahui kondisi kabel secara mendetail sesuai dengan kondisi
normal operasi
79
PENGUJIAN LAPANGAN KABEL SUBMARINE
80
TUGAS
Nama tugas Petunjuk
Teori Pengujian lapangan Kabel TT, TET dan 1. Penjelasan sesuai dengan Materi Handout
submarine dan Materi tayang
2. Sesuaikan dengan kurikulum dan silabus
83
PERSYARATAN PELAKSANAAN
84
85
86
87
88
Blangko Pengujian
89
90
Referensi :
1. Standar IEC 60183
2. Standar IEC 60229
3. Standar IEC 60840
4. Standar IEC 62067
5. Standar IEEE 400.1
6. Standar IEEE 400.2
7. Standar IEEE 400.4
8. Standar IEEE 575
9. SPLN T3.001-2016
91
92