Komunikasi Bisnis, Memahami Komunikasi Bisnis PDF
Komunikasi Bisnis, Memahami Komunikasi Bisnis PDF
1
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
2
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
b. Komunikasi Nonverbal
Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-
kata, mereka telah menggunakan komunikasi nonverbal dalam gerakan-
gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa contoh sederhana perilaku yang
menunjukkan komunikasi nonverbal, membuang muka, menggelengkan
kepala, sikap seseorang yang secara spontan mengerutkan dahi, raut muka yang
berubah, atau mata berkedip-kedip tanpa disengaja dan tak pernah
direncanakan sebelumnya. Contoh lainnya, disaat Anda memperoleh kabar
mendapatkan penghargaan sebagai guru teladan tingkat nasional, bagaimana
reaksi Anda pada saat itu? Senang bercampur haru, sebaliknya melihat wajah
teman Anda yang tidak lulus ujian atau sedang menghadapi masalah.
Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstuktur dan lebih
spontan dibandingkan komunikasi verbal dalam hal penyampaian suatu pesan.
Pada umumnya sebelum menyampaikan sesuatu, seseorang sudah memiliki
suatu rencana dan sadar tentang apa yang ingin dikatakan. Misalnya sesorang
berkata “Tolong, ambilkan buku itu” Sedangkan nonverbal sering melakukan
secara tidak sadar dan sering dilakukan dengan emosi contoh, pada saat
3
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
4
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
5
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
6
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
penerimaan pesan, dan penafsiran pesan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a. Masalah dalam mengembangkan pesan
Masalah pokok yang sering terjadi dalam mengembangkaan pesan
pada saat memformulasikan suatu pesan karena adanya keragu-raguan
tentang isi pesan, menghadapi audiens yang belum familier, belum
terbiasanya dengan situasi yang ada, kesulitan dalam mengekspresikan
gagasan atau adanya pertentangan emosional. Oleh karena itu sering pada
saat merumuskan pesan dapat timbul masalah-masalah yang disebabkan
oleh munculnya keragu-raguan dalam mengambil keputusan. Jika ini
terjadi, ada kecenderungan akan mengalami kesulitan di dalam
mengembangkan pesan lebih lanjut dan bisa terjadi kegagalan.
b. Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor
fisik, misalnya sambungan kabel yang jelek, akustik yang lemah, dan
tindakan yang tak terbaca. Pada saat presentasi sebaiknya memilih tempat
yang audiens bisa melihat dan mendengar dengan jelas apa yang
disampaikan. Disamping itu hati-hati penyampaian pesan yang bermakna
ganda yang saling berlawanan, atau dua atau lebih pesan yang
disampaikan sekaligus, juga saluran penghubung yang cukup panjang. Hal
ini penerima pesan hanya mampu menangkap sebagian pesan yang
disampaikan.
c. Masalah dalam menerima pesan
Penerima pesan juga tidak luput dari masalah, masalah yang muncul
dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara
penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu kurang terang,
dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima. Sebagai
contoh pada saat anda mengikuti rapat kerja tiba-tiba terdengar suara
gaduh dan bising, bahkan teriakan minta tolong. Apakah anda bisa
menerima pesan dengan baik? Disamping itu masalah penerima pesan juga
ada kaitannya dengan kesehatan, misalnya kurang enak badan, ada
7
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
8
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
9
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologis
lainnya, apalagi jika komunikan menaruh prasangka kepada komunikator.
Prasangka merupakan salah satu hambatan. Pada orang mempunyai sifat
negative thingking selalu menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran
secara rasional. Prasangka sebagai faktor psikologis dapat disebabkan oleh
aspek antropologis dan sosiologis; dapat terjadi pada ras, bangsa, suku
bangsa, agama, partai politik, kelompok dan apa saja yang bagi seseorang
merupakan suatu perangsang disebabkan dalam pengalamannya pernah di
beri kesan yang tidak enak.
10
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
c. Kredibilitas,
Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para
audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian juga
sebaliknya, komunikator harus mempunyai suatu keyakinan akan inti
pesan dan maksud yang ingin mereka sampaikan karena sesuai dengan
harapan dan keinginan penerima pesan.
d. Pengendalian,
Audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap
pesan yang disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator
tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal
ini ditentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa
yang disampaikan oleh komunikator. Sebaliknya, reaksi audiens
tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan
audiensnya saat melakukan komunikasi
e. Keharmonisan,
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan
persahabatan yang baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat
berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Seorang komunikator yang baik
juga akan menghormati dan berhasil memberi kesan yang baik kepada
audiensnya. Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan
yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1) Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati
Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi adalah memperhatikan maksud dan tujuan
berkomunikasi dan audiens yang dituju. Katakan apa yang
dikehendaki audiens, gunakan bahasa yang jelas, dan mudah
dipahami, tidak bertele-tele, jelaskan poin yang penting, dan jangan
lupa tekankan dan telaah ulang poin-poin yang penting dan jangan
berbelit-belit.
11
1.1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
12