Anda di halaman 1dari 7

TEGANGAN PERMUKAAN, SUDUT KONTAK DAN KAPILARITAS

Gambar di atas memperlihatkan seekor serangga yang hinggap di permukaan air


dan sebuah silet yang mengambang di atas air. Mengapa keduanya tidak tenggelam ?.
Hal ini desebabkan karena adanya tegangan permukaan antara zat cair dengan
benda di atas permukaan zat cair tersebut.
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk meregang sehingga permukaannya seolah tertutup oleh lapisan
elastis. Hal ini dikarenakan adanya gaya tarik-menarik antar partikel. Gaya tarik
menarik antar partikel sejenis disebut kohesi, dan gaya tarik menarik antara
partikel yang tidak sejenis disebut adhesi.
Bagaimana tegangan permukaan terjadi ?

Di bawah permukaan zat cair (titik A), setiap partikel zat ditarik oleh gaya yang
sama ke segala arah oleh partikel-partikel didekatnya. Akibatnya, resultan gaya yang
bekerja pada partikel sama dengan nol.
Pada permukaan zat cair (titik B), setiap partikel ditarik oleh partikel-partikel
terdekat yang berada disamping dan di bawahnya, tetapi tidak di tarik oleh partikel
yang ada di atasnya. Akibatnya ada resultan gaya berarah ke bawah yang bekerja
pada permukaan zat cair. Resultan gaya ini menyebabkan permukaan zat cair
seolah-olah tertutup oleh selaput tipis elastis. Resultan gaya tersebut
mengakibatkan cairan mengambil bentuk luas permukaan sekecil mungkin. Akibatnya
tegangan permukaan, setetes air akan cenderung berbentuk bola karena dalam bentuk
bola, cairan memiliki daerah permukaan yang paling kecil.
Untuk mengetahui besarnya tegangan permukaan, perhatikan gambar di atas.
Seutas kawat abcd berbentuk U dihubungkan dengan kawat lain PQ selanjang l, yang
bergerak bebas pada kaki kawat abcd. Celupkan susunan kawat ini ke larutan sabun,
kemudian keluarkan sehingga terbentuk larutan tipis pada persegi panjang abcd.
Gaya tegangan permukaan pada sabun akan menarik kawat PQ ke atas. Untuk
mengimbanginya diperlukan gaya w yang berarah ke bawah. Jadi pada keadaan
setimbang gaya tegangan permukaan w, berupa berat kawat ditambah berat benda
yang digantung pada kawat tersebut.
Tegangan permukaan (ϒ) dalam zat cair didefinisikan sebagai perbandingan
antara gaya permukaan (F) dan panjang permukaan (d) di mana gaya yang bekerja:

ϒ = F/d
Karena selaput sabut mempunyai dua permukaan (d = 2l)
Maka:
ϒ =F/2l

Contoh Soal
Sebatang kawat dibengkokkan seperti huruf U. Kemudian kawat kecil PQ yang
bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat tersebut (perhatikan gambar). Kemudian
kawat tersebut dicelupkan ke dalam cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga
ada lapisan tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawat kecil
mengalami gaya tarik ke atas oleh lapisan sabun. Agar terjadi keseimbangan, maka
pada kawat kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika panjang
kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s2, berapa tegangan sabun tersebut?

Pembahasan:
Diketahui :
Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg;
Panjang kawat (l) = 10 cm = 10-1 m;
Massa benda = 0,1 gram = 1 x 10-4 kg;
Gravitasi (g) = 9,8 m/s2
Ditanyakan: tegangan permukaan lapisan sabun
Rumus:
ϒ = F/d (d = 2l)
F = berat kawat ditambah berat benda
= 3 x 10-4 kg x 9,8 m/s2 = 2,94 x 10-3 N
ϒ = 2,94 x 10-3 N / 2x 10-1 m = 1,47 x 10-2 N/m.
Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10-2 N/m.
Sudut Kontak
Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh dinding tabung dengan
bidang singgung permukaan zat cair. Hal ini timbul akibat adanya gaya kohesi dan
adhesi.
Gaya kohesi dan adhesi berperan dalam menentukan bentuk-bentuk permukaan
zat cair. Setetes air yang jatuh di permukaan kaca mendatar akan meluas
permukaannya. Hal ini disebabkan adhesi air-kaca lebih besar daripada kohesi
air. Setetes air raksa yang jatuh dipermukaan kaca mendatar akan mengumpul
membentuk bola karena adhesi raksa-kaca lebih kecil dibandingkan kohesi
air raksa. Permukaan zat cair di dalam tabung tidak mendatar, tetapi sedikit
melengkung.
Gejala melengkungnya permukaan zat cair di dalam tabung disebut meniskus.
Ada dua macam meniskus, yaitu meniskus cekung dan meniskus cembung.
Meniskus cembung terjadi jika kohesi lebih besar daripada adhesi (kohesi > adhesi).
Sedangkan meniskus cekung terjadi jika adhesi lebih besar daripada kohesi (adhesi >
kohesi).

Meniskus cekung terjadi pada permukaan zat cair dalam tabung kaca yang sudut
kontaknya kurang dari 90o (θ< 90o), sedangkan meniskus cembung terjadi pada
permukaan zat cair dalam tabung kaca yang sudut kontaknya lebih besar daripada
90o (θ> 90o).
Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di
dalam pipa kapiler (pipa sempit). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Jika pipa kapiler dimasukkan dalam zat cair yang membasahi dinding (θ< 90o),
misalnya air, maka zat cair di dalam pipa akan naik lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan zat cair yang ada di luar pipa. Sebaliknya, jika pipa kapiler dimasukkan ke
dalam zat cair yang tidak membasahi dinding (θ> 90o), misalnya raksa, maka zat cair
dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat cair di luar pipa. Naik turunnya
permukaan zat cair yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi dan tegangan
permukaan.
Pipa kapiler dengan jari-jari r dimasukkan ke dalam zat cair yang berada dalam
bejana tegak lurus. Komponen tegangan permukaan pada arah horizontal saling
meniadakan.
θ

2r

Gaya tegang yang diperoleh yaitu:

F = 2 r ϒ cos θ

Gaya ini menarik air dalam pipa sehingga bergerak ke atas. Jika jumlah gaya sama
dengan nol, air akan berhenti naik.

mg = F cos θ
ρVg = ϒl cosθ
ρ g r2 Y = 2 r ϒ cos θ

Dengan menyelesaikan persamaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan

Y = (2 ϒ cos θ)/ρgr
Keterangan:
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
ϒ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)

Contoh soal:
1. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut
kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah
kenaikan air pada tabung.

Jawab
Diketahui:
d tabung = 0,4 cm
r = 0,2 cm
θ = 60°
ϒ = 0,5 N/m
g = 10 m/s2
ρ =1.000 kg/m3

h = (2 ϒ cosθ)/ρgR
h = (2 . 0,5 . cos 60)/(1 . 10 . 0,2)
h = 0,029 m

2. Berapa tinggi air yang naik dalam pipa yang jari-jarinya 0,15 mm jika sudut
kontaknya nol? ϒ untuk air adalah 0,073.

konversi
r = 0,15 mm = 1,5 x 10-4m,
ρ =1.000 kg/m3

Jawab:
Ketinggian air h adalah:
h = (2 ϒ cosθ)/ρgr = (2 . 0,073 .cos0)/(1000. 10. 0,00015)
h = 0,0973 m = 9,73 cm
Jadi, tinggi air dalam pipa =9,73 cm
3. Tegangan permukaan air raksa adalah 0,465 N/m. Sudut kontak air raksa dengan
pipa kapiler berjari-jari 2,5 mm pada mangkuk sebesar 150°. Berapa ketinggian air
raksa relatif terhadap permukaan air raksa dalam mangkuk?

Penyelesaian :
Diketahui :
r = 2,5 mm = 0,0025 m
ϒ = 0,465 N/m
θ = 1500

Jawab:
h= (2 ϒ cosθ)/ρgr = (2 . 0,465 . cos 150)/(13,600. 10. 0,0025)
h= -0,0019 m = - 0,19 cm

Jadi, ketinggian air raksa negatif, atau ketinggian air raksa dalam pipa kapiler di bawah
permukaan air raksa di mangkuk.

Peristiwa kapilaritas Dalam Kehidupan


- naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala,
- naiknya minyak tanah pada sumber lampu tempel sehingga lampu itu menyala,
- naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
- naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan,
- air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan
- cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap.

Anda mungkin juga menyukai