MAKALAH Perbandingan IFRS Dengan PSAK
MAKALAH Perbandingan IFRS Dengan PSAK
MAKALAH Perbandingan IFRS Dengan PSAK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Munculnya IFRS tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi
pada pasar modal. perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi
begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari
model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga
ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia.
Dengan kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan miliaran
investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia.
Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal
seperti ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan baik
oleh pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem.
1
yaitu US-GAAP dan IFRS yang sebelumnya dikenal sebagai International Accounting
Standard Committee (IASC).
IASC dibentuk pada 1973 oleh badan-badan atau asosiasi-asosiasi profesi dari
negara-negara Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, dan Inggris.
Komite ini kemudian menyepakati standar akuntansi internasional yang dikenal sebagai IAS.
Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya IFRS.
Sejarahnya pun cukup panjang dan berliku. Pada 1982, International Financial
Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang
sama dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa
menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan
Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah
anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya,
pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter
Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan dunia
melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk melakukan
konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan
standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna
bagi pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB
dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS.
Langkah itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible.
Memang, hingga saat ini IFRS belum menjadi one global accounting standard.
Namun standar ini telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China,
Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah
mewajibkan laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan
domestik atau perusahaan yang tercatat (listed). Bagi Perusahaan yang go international atau
yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur
Tengah memang tidak ada pilihan lain selain menerapkan IFRS.
Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang
merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya
berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS,
artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan
membuat perusahaan (bisnis) bisa dimengerti oleh pasar dunia. Namun, beralih ke IFRS
2
bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin
akan mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka dapat disusun Rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Memahami pengertian IFRS, struktur IFRS, dan Konversi IFRS di Indonesia;
2. Bagaimana konversi PSAK ke IFRS di Indonesia saat ini;
3. Bagaimana Pentingnya Standar Akuntansi Internasional; dan
4. Bagaimana perbandingan PSAK dengan IFRS.
C. LANDASAN TEORI
1. PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah kerangka acuan dalam
prosedur yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. PSAK saat ini menjadi
peraturan yang mengikat, agar pengertian yang ada menjadi tidak bias pada suatu pos
laporan keuangan. PSAK menjadi standar yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan. BUMN juga
3
termasuk perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan karena laporannya
diberikan kepada masyarakat.
2. IFRS
D. METODOLOGI PENELITIAN
Penulis menggunakan Teknik dokumentasi dalam menyusun makalah ini. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data dengan cara melihat dokumen yang ada. Metode
dokumentasi ini dapat merupakan metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan
analisis isi (content analysis).
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. IFRS
1. Pengertian IFRS
2. Struktur IFRS
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang
pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang
5
berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi
tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan
biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk
menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi
keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga
yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui
elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.
Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat
ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan
dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan
laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan
keuangan.
Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program
konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga,
dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar
akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board
(IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap
menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang
dikeluarkan oleh IASB. Adapun posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan
akan diadopsi pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar- daftar
berikut ini.
6
5) IAS 17 Leases
6) IAS 18 Revenues
7) IAS 19 Employee benefits
8) IAS 23 Borrowing costs
9) IAS 32 Financial instruments: presentation
10) IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement
11) IAS 40 Investment propert
7
IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya
untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang
terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
Sasaran konvergensi IFRS tahun 2012 adalah merevisi PSAK agar sesuai dengan
8
IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012 dan konvergensi IFRS di
Indonesia dilakukan secara bertahap.
Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan
IFRS, dengan jelas kita temukan perbedaan kuantitas sebagai berikut:
PSAK IFRS
43 Standart (PSAK) 37 Standart
8 Syari’ah Standart 8 IFRS
11 Interpretation (ISAK) 29 IAS
4 Tecnical Bulletins 27 Interpretations
1 SAK ETAP (Entitas Tanpa 16 IFRIC Interpretation
Akuntabilitas Publik/UKM)
11 SIC
Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih
mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan
menyusul perubahan pada SAP.
9
Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi PSAK,
itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit gambaran
saja untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel berikut:
Sebagaimana diatur dalam IAS 32 & 39 dan IFRS 7 & 9, maka secara ringkas dapat
dilihat pada perbedaan dan persamaan IFRS dengan GAAP, yaitu sebagai berikut:
1) IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
2) IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah
methode equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan
lebih dari 20% kepemilikan.
3) Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
4) Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan
(50%)
5) IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan
menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
6) GAAP tidak mengizinkan reversal untuk beban impairment yang telah terjadi
untuk “available for sale debt and equity securities”.
7) IFRS tidak mengizinkan hal yg sama untuk “available for sale equity ”, namun
mengizinkan reversal untuk “available for sale debt securities” dan “held-
tomaturity securities”.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
10
Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan Keuangan
Internasional atau IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar
Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari
komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jurang pemisah terdalam
PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan nilai wajar
(fair value) dalam PSAK.
Konvergensi IFRS ke dalam PSAK akan berdampak besar bagi dunia usaha,
terutama dari sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data
akuntansi. Suatu perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika mengadopsi
IFRS dalam laporan keuangannya. Selain itu, dengan mengimplementasikan IFRS,
perusahaan akan menikmati biaya modal yang lebih rendah. Juga konsolidasi yang lebih
mudah & sistem teknologi informasi yang terpadu.
11
B. SARAN
Syukur Alhamdulillah makalah ini dapat penulis susun dan selesaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membaca makalah ini. Dan penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih banyak yang
harus diperbaiki.
Penulis disini memohon kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya penulis
dapat lebih baik dalam menulis sebuah makalah.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
www.google.co.id
12